TUJUAN :
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu dan menjelaskan konsep-konsep
yang terkait dengan standar auditing, yang secara khusus mampu :
1. Menjelaskan terhadap struktur dan proses atas organisasi yang menerbitkan standar
pengauditan.
2. Menjelaskan dan menguraikan sepuluh standar pengauditan yang berlaku umum
3. Menjelaskan beberapa tanggung jawab penting auditor yang diterapkan pada tahap
penyelesaian audit
4. Menjelaskan dan menguraikan tiga tujuan utama pengendalian yang efektif
5. Menjelaskan lima komponen kerangka kerja pengendalian internal COSO.
MATERI
MODUL 3 STANDAR AUDITING
KEGIATAN BELAJAR 1
STANDAR AUDIT
Standar audit disusun oleh IAPI dan wajib dipatuhi oleh anggota IAPI. Dewan penyusunan standar
memperhatikan kepentingan masyarakat dan mempertimbangkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pelaksanaan tanggung jawab auditor.
Tahapan yang harus dilalui dari setiap usulan yang diajukan dewan standar dalam pembuatan
standar dan prosedur, yaitu :
1. Identifikasi
2. Penelitian
3. Pertimbangan
4. Penyebarluasan (exposure)
5. penerbitan
Dewan penyusunan standar menetapkan sifat dan luas tanggung jawab auditor dan menyediakan
pedoman untuk melaksanakan tugas audit.
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indepensi dalam sikap mental harus
diperhatikan oleh auditor
3) Dalam pelaksanakan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar umum bersifat individual dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu
pekerjaannya.
STANDAR PELAPORAN
1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keungan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidak konsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip auntansi dalam periode sebelumnya.
Standar konsistensi bertujuan untuk memberikan daya banding laporan keuangan di antara
dua periode, sehingga diperlukan penambahan paragraf dalam laporan.
3) Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan uaditor.
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.dalam hal
nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas terhadap sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor
Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang paling utama bagi para auditor.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAI dan merupakan interpretasi dari 10 butir standar auditing yang
ditetapkan IAI (SA-IAI). Pernyataan standar auditing baru dapat dibuat , apabila timbul masalah
auditing yang cukup penting sehingga butuh interpretasi resmi dari IAI. SA-IAI dan pernyataan
standar auditing dianggap sebagai ketentuan yang memiliki nilai hukum karena setiap orang dalam
profesinya ini wajib mematuhi sesuai aplikasinya.
Penerapan standar audit diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh auditor, tanpa
memandang skala ukuran kegiatan klien, bentuk organisasi bisnis, jenis industri, atau mencari laba
atau nirlaba.
Konsep materialitas dan resiko mempengaruhi seluruh standar, khususnya atas standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan.
Prosedur auditing adalah (1) Metode-metode yang digunakan, serta (2) Tindakan yang dilakukan
oleh auditor selama audit berlangsung,
Contoh :
Langkah-langkah seperti:
1. Menghitung kas kecil
2. Memeriksa rekonsiliasi bank
3. Mengamati perhitungan persediaan
4. Serta menginspeksi kendaraan bermotor.
E. Standar atestasi
Atestasi adalah :
Suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan
kompeten yang menyatakan apakah asersi suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
Asersi adalah :
Suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain.
Contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah pernyataan manajemen bahwa keuangan
historis sesuai prinsip akuntans yang berlaku umum
Ketiga tipe perikatan telah disepakati di dalam standar auditing internasional. Semua standar
profesional di bawah ini merupakan standar teknis yang bertujuan untuk mengatur mutu jasa yang
dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia.
1. Standar jasa akuntansi dan review
2. Standar jasa konsultasi
3. Standar pengendalian mutu
Standar jasa akuntansi dan review memberikan kerangka umum untuk fungsi non atestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.
Sifat pekerjaan non atestasi tidak menyatakan pendapat. Hal ini berbeda dengan tujuan audit atas
laporan keuangan yang dilaksanakan dengan standar audit, yaitu untuk memberikan dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan, secara keseluruhan.
Sedangkan pekerjaan non atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan.
Standar jasa konsultasi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa
konsultasi bagi kliennya.
1. Menyajikan temuan,
2. Kesimpulan, dan
3. Rekomendasi
Standar pengendalian mutu KAP memberikan panduan bagi KAP dalam melaksanaan pengendalian
kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan
oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.
Unsur-unsur pengendalian mutu pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultasi, yang meliputi :
1. Independensi
2. Penugasan profesional
3. Konsultasi
4. Supervisi
5. Memperkerjakan
6. Pengembangan profesional
7. Promosi
8. Penerimaan dan keberlajutan klien
9. Inpeksi
KEGIATAN BELAJAR 2
AUDIT INTERNAL
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan
kepada manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya.
Kebijakan dan prosedur sering disebut dengan pengendalian internal.
Perbedaan tanggung jawab antara manajemen dan auditor atas audit internal :
Manajemen :
1. Bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian intern entitas.
2. Melaporkan secara terbuka atas keefetifab pelaksanaan pengendalian
Auditor :
1. Memahami dan menguji pengendalian internal atas laporan keuangan
2. Menerbitkan laporan audit tentang penilaian manajemen atas pengendalian internalnya
H. Komponen pengendalian internal (COSO)
Auditor berfokus pada pengendalian yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi salah saji
material dalam laporan keuangan.
2. Penilaian resiko
Tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis resiko-resiko
yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PABU.
3. Aktifitas pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah
diambil untuk menangani resiko guna mencari tujuan entitas
5. Pemantauan
Penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan oleh manajemen.
I. Independensi auditor
Profesi auditing dapat bersikap netral terhadap entitas, bersikap obyketif. Auditor tidak boleh
memposisikan diri atau pertimbangan di bawah kelompok apapun dan siapa pun.
Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan keuangan telah bebas dari salah saji yang
material.
Pada SA seksi 316 menyebutkan ada 2 type salah saji yang relevan yaitu :
1. Salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan dalam laporan keuangan, dan
2. Kecurangan dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
L. Deteksi kecurangan
Tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kesalahan yang tidak disengaja, diwujudkan dalam
perencanaan dan pelaksaan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang apakah
laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan atau kecurangan.
Apabila usulan diterima manajemen, auditor dapat menerbitkan laporan audit standar yang
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Apabila usulan ditolak, auditor memodifikasi laporan audit standar untuk penyimpangan dari PABU
serta mengungkapkan semua unsur penting yang menyertai dalam laporan audit.
Tanggung jawab audit adalah untuk memberikan kenyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar sesuai PABU. Para pengguna laporan keuangan, mengambil
keputusan sendiri.
Apabila auditor, terdapat keraguan kelangsungan usaha entitas, maka auditor menerbitkan
pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragaf tambahan, yang menjelaskan tentang ketidak
pastian kelangsungan usaha.
N. Pengendalian mutu
Bagi KAP, pengendalian mutu terdiri dari metode-metode yang digunakan untuk memastikan
banhwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesional kepada klien dan pihak laian.
Quality control standar committee, telah mengidentifikasi unsur pengendalian mutu yang harus
dipertimbangkan KAP, yaitu :
1. Idependensi, integritas dan obyektivitas
2. Manajemen kepegawaian
3. Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan
4. Kinerja penugasan konsultasi
5. Pemantauan prosedur