Anda di halaman 1dari 15

A.

Statements on Auditing Standards


Statements on Auditing Standards (SAS) yang dikeluarkan oleh Auditing Standard Board(ASB), badan teknis senior dari AICPA yang ditunjuk untuk mengeluarkan pernyataan mengenai hal-hal tentang audit yang dapat diterapkan untuk penyusunan dan penerbitan laporan audit untuk nonissuer. Aturan 201 dan 202 dari Kode Etik Profesional AICPA mensyaratkan anggota AICPA yang melakukan audit untuk nonissuer untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh ASB. Auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang SAS untuk mengidentifikasi bahwa hal itu dapat diterapkan pada audit mereka dan harus dipersiapkan untuk membenarkan penyimpangan dari SAS. Audit Interpretasi SAS adalah publikasi interpretatif berdasarkan AU pasal 150. Publikasi Interpretasi adalah rekomendasi tentang penerapan SAS dalam keadaan tertentu, termasuk keterlibatan untuk entitas dalam industri khusus. Interpretasi publikasi dikeluarkan di bawah kewenangan ASB. Auditor harus mengidentifikasi publikasi interpretatif yang berlaku untuk auditnya. Jika auditor tidak menerapkan panduan audit dimasukkan dalam publikasi penafsiran yang berlaku, auditor harus siap untuk menjelaskan bagaimana ia memenuhi ketentuan SAS dengan panduan audit tertentu.

B.

Standar Profesi Akuntan Publik


Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah merupakan hasil pengembangan berkelanjutan standar profesional akuntan publik yang dimulai sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun oleh suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan. Respon profesi akuntan publik terhadap berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI pada pertengahan tahun 1994 : (1) perubahan nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan (2) perubahan nama standar yang dihasilkan dari Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik. SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika. Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam SPAP terdiri dari : 1. Pernyataan Standar Auditing Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan

lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.

2. Pernyataan Standar Atestasi Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan (examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

3. Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan. Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:

Kompilasi laporan keuangan penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yagn harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia Laporan keuangan komparatif penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom

4. Pernyataan Jasa Konsultasi Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultansi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien. Jasa konsultansi dapat berupa:

Konsultasi (consultation) memberikan konsultasi atau saran profesional (profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien. Contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien Jasa pemberian saran profesional (advisory services) - mengembangkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik Jasa implementasi - mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan. Jasa transaksi - menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan.

Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya - menyediakan staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen fasilitas pemrosesan data Jasa produk - menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer

5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI. Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:

independensi - meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus mempertahankan independensi penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud konsultasi - meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang memadai supervisi - meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh KAP pemekerjaan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yang dipekerjakan memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan penugasan secara kompeten pengembangan profesional - meyakinkan bahwa setiap personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi. penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apakah perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence)

inspeksi - meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif

SAS

Standar Profesi Akuntan Publik

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah merupakan hasil pengembangan berkelanjutan standar profesional akuntan publik yang dimulai sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun oleh suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan. Respon profesi akuntan publik terhadap berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI pada pertengahan tahun 1994 : (1) perubahan nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan (2) perubahan nama standar yang dihasilkan dari Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik. SPAP merupakan kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika. Pernyataan standar teknis yang dikodifikasi dalam SPAP terdiri dari : 1. Pernyataan Standar Auditing Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut

berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.

2. Pernyataan Standar Atestasi Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan (examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. 3. Pernyataan Jasa Akuntansi dan Review Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan. Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:

Kompilasi laporan keuangan penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yagn harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Laporan keuangan komparatif penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom

4. Pernyataan Jasa Konsultasi Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultansi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien. Jasa konsultansi dapat berupa:

Konsultasi (consultation) memberikan konsultasi atau saran profesional (profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien. Contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien Jasa pemberian saran profesional (advisory services) - mengembangkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik Jasa implementasi - mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan. Jasa transaksi - menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya - menyediakan staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen fasilitas pemrosesan data Jasa produk - menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer

5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI.

Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:

independensi - meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus mempertahankan independensi penugasan personel - meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud konsultasi - meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang memadai supervisi - meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh KAP pemekerjaan (hiring) - meyakinkan bahwa semua orang yang dipekerjakan memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan penugasan secara kompeten pengembangan profesional - meyakinkan bahwa setiap personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP promosi (advancement) - meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi. penerimaan dan keberlanjutan klien - menentukan apakah perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence) inspeksi - meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif

SAS No.1 Responsibilities and Functions of the Independent Auditor SPAP No.2 Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen Nature of the General Standards SPAP No.4 Sifat Standar Umum Training and Proficiency of the Independent Auditor SPAP No. Independence SPAP No. Due Professional Care in the Performance of Work SPAP No. Inventories

SPAP No.7 Sediaan Adherence to Generally Accepted Accounting Principles SPAP No. Consistency of Application of Generally Accepted Accounting Principles SPAP No. Dating of the Independent Auditor's Report SPAP No.43 Pemberian Tanggal Atas Laporan Auditor Independen Part of Audit Performed by Other Independent Auditors SPAP No.38 Bagian Audit yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Lain Lack of Conformity With Generally Accepted Accounting Principles SPAP No. Subsequent Events SPAP No. Subsequent Discovery of Facts Existing at the Date of the Auditor's Report SPAP No.47 Penemuan Kemudian Fakta yang Ada pada Tanggal Laporan Auditor Public Warehouses-Controls and Auditing Procedures for Goods Held SPAP No. SAS No.8 Other Information in Documents Containing Audited Financial Statements SPAP No.46 Informasi Lain Dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SAS No.12 Inquiry of a Client's Lawyer Concerning Litigation, Claims, and Assessments SPAP No.74 Permintaan Keterangan dari Penasihat Hukum Klien tentang Litigasi, Klaim dan Asesmen SAS No.25 The Relationship of Generally Accepted Auditing Standards to Quality Control Standards SPAP No.1 Hubungan Standar Auditing dengan Standar Pengendalian Mutu SAS No.26 Association With Financial Statements SPAP No. SAS No.29 Reporting on Information Accompanying the Basic Financial Statements in Auditor-Submitted Documents SPAP No.36 Pelaporan atas Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Pokok dalam Dokumen yang Diserahkan oleh Auditor

SAS No.32 Adequacy of Disclosure in Financial Statements SPAP No.10 Pengungkapan Memadai dalam Laporan Keuangan SAS No.37 Filings Under Federal Securities Statutes SPAP No. SAS No.39 Audit Sampling SPAP No.26 Sampling Audit SAS No.42 Reporting on Condensed Financial Statements and Selected Financial Data SPAP No.53 Pelaporan atas Laporan Keuangan RIngkasan dan Data Keuangan Pilihan SAS No.43 Omnibus Statement on Auditing Standards SPAP No. SAS No.45 Related Parties SPAP No. SAS No.46 Consideration of Omitted Procedures After the Report Date SPAP No. SAS No.50 Reports on the Application of Accounting Principles SPAP No.42 Laporan Akuntan atas Penerapan Prinsip Akuntansi SAS No.51 Reporting on Financial Statements Prepared for Use in Other Countries SPAP No.71 Pelaporan atas Laporan Keuangan yang Disusun untuk Digunakan di Negara Lain SAS No.52 Omnibus Statement on Auditing Standards1987 SPAP No. Required Supplementary Information SPAP No. SAS No.54 Illegal Acts by Clients SPAP No.31 Unsur Pelanggaran Hukum oleh Klien

SAS No.56 Analytical Procedures SPAP No.22 Prosedur Analitik SAS No.57 Auditing Accounting Estimates SPAP No. SAS No.58 Reports on Audited Financial Statements SPAP No.29 Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Auditan SAS No.59 The Auditor's Consideration of an Entity's Ability to Continue as a Going Concern SPAP No.30 Pertimbangan Auditor atas Kemampuan Entitas dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya SAS No.62 Special Reports SPAP No.41 Laporan Khusus SAS No.64 Omnibus Statement on Auditing Standards1990 SPAP No. SAS No.65 The Auditor's Consideration of the Internal Audit Function in an Audit of Financial Statements SPAP No.33 Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit Intern dalam Audit Laporan Keuangan SAS No.67 The Confirmation Process SPAP No.07 Proses Konfirmasi SAS No.69 The Meaning of Present Fairly in Conformity With Generally Accepted Accounting Principles SPAP No. Makna Frasa Menyajikan secara Wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia SAS No.70 Service Organizations SPAP No.

SAS No.72 Letters for Underwriters and Certain Other Requesting Parties SPAP No. SAS No.73 Using the Work of a Specialist SPAP No. SAS No.75 Engagements to Apply Agreed-Upon Procedures to Specified Elements, Accounts, or Items of a Financial Statement SPAP No. SAS No.76 Amendments to Statement on Auditing Standards No. 72, Letters for Underwriters and Certain Other Requesting Parties SPAP No. SAS No.77 Amendments to Statements on Auditing Standards No. 22, Planning and Supervision, No. 59, The Auditor's Consideration of an Entity's Ability to Continue as a Going Concern, and No. 62, Special Reports SPAP No. SAS No.79 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 58, Reports on Audited Financial Statements SPAP No. SAS No.84 Communications Between Predecessor and Successor Auditors SPAP No.16 Komunikasi Antara Auditor Pendahulu dengan Auditor Pengganti SAS No.85 Management Representations SPAP No.17 Representasi Manajemen SAS No.86 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 72, Letters for Underwriters and Certain Other Requesting Parties SPAP No. SAS No.87 Restricting the Use of an Auditor's Report SPAP No.

SAS No.88 Service Organizations and Reporting on Consistency SPAP No.61 Pelaporan atas Pengolahan Transaksi oleh Organisasi Jasa SAS No.89 Audit Adjustments SPAP No. SAS No.91 Federal GAAP Hierarchy SPAP No. SAS No.92 Auditing Derivative Instruments, Hedging Activities, and Investments in Securities SPAP No. SAS No.93 Omnibus Statement on Auditing Standards2000 SPAP No. SAS No.95 Generally Accepted Auditing Standards SPAP No.1 Standar Auditing SAS No.97 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 50, Reports on the Application of Accounting Principles SPAP No. SAS No.98 Omnibus Statement on Auditing Standards2002 SPAP No. SAS No.99 Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit SPAP No.70 Pertimbangan atas Kecurangan yang dalam Audit Laporan Keuangan SAS No.100 Interim Financial Information SPAP No.73 Informasi Keuangan Interim SAS No.101 Auditing Fair Value Measurements and Disclosures SPAP No.

SAS No.102 Defining Professional Requirements in Statements on Auditing Standards SPAP No. SAS No.103 Audit Documentation SPAP No. SAS No.104 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 1, Codification of Auditing Standards and Procedures (Due Professional Care in the Performance of Work) SPAP No. SAS No.105 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 95, Generally Accepted Auditing Standards SPAP No. SAS No.106 Audit Evidence SPAP No. SAS No.107 Audit Risk and Materiality in Conducting an Audit SPAP No. SAS No.108 Planning and Supervision SPAP No.5 Perencanaan dan Supervisi SAS No.109 Understanding the Entity and Its Environment and Assessing the Risks of Material Misstatement SPAP No.67 Pemahaman atas Bisnis Klien SPAP No.60 Penentuan Risiko dan Pengendalian Intern Pertimbangan dan Karakteristik Sistem Informasi Komputer SAS No.110 Performing Audit Procedures in Response to Assessed Risks and Evaluating the Audit Evidence Obtained SPAP No. SAS No.111 Amendment to Statement on Auditing Standards No. 39, Audit Sampling SPAP No.

SAS No.113 Omnibus2006 SPAP No. SAS No.114 The Auditors Communication With Those Charged With Governance SPAP No. SAS No.115 Communicating Internal Control Related Matters Identified in an Audit SPAP No.35 Komunikasi Masalah yang Berhubungan dengan Pengendalian Intern yang Ditemukan dalam Suatu Audit SAS No.116 Interim Financial Information SPAP No.73 Informasi Keuangan Interim SAS No.117 Compliance Audits SPAP No. Audit Kepatuhan yang Diterapkan atas Entitas Pemerintahan dan Penerima Lain SAS No.118 Other Information in Documents Containing Audited Financial Statements SPAP No.44 Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SAS No.119 Supplementary Information in Relation to the Financial Statements as a Whole SPAP No. SAS No.120 Required Supplementary Information SPAP No.50 Informasi Tambahan yang Diharuskan

Anda mungkin juga menyukai