*Definisi
Laporan audit adalah alat yang digunakan oleh auditor independen untuk
mengkomunikasikan hasil proses audit yang telah dilaksanakan.
Isi laporan audit baku terkait pada format yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
*format
Laporan Audit Baku
A. Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf pertama laporan audit baku. Terdapat 3
fakta yang diungkapkan oleh auditor dalam paragraf pengantar :
1. Tipe jasa yang diberikan auditor
2. Objek yang diaudit
3. Pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan tanggung jawab
auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan keuangan berdasarkan hasil auditnya.
B. Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan
auditor.
C. Paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran
laporan keuangan auditan.
C. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Manfaat Audit Laporan Keuangan
Keterlibatan audit yang independen akan memberikan manfaat-manfaat antara lain,
menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan, dan
memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain
yang harus diserahkan kepada pemerintah.
Kondisi yang menyebabkan perlunya auditing:
a) Ada potensi konflik antara penyedia informasi dan pemakai informasi.
b) Informasi kemungkinan mempunyai konsekuensi ekonomi yang substansial bagi
pengambil keputusan.
c) Para ahli sering diminta untuk menyiapkan dan mengklarifikasi informasi.
d) Para pengguna informasi sering mempertanyakan kualitas informasi.
Prinsip etika mengikat seluruh anggota IAI, dan merupakan produk kongres. Aturan etika
mengikat kepada anggota kompatemen dan merupakan produk rapat anggota kompartemen.
Aturan Etika tidak boleh bertentangan dengan prinsip etika. Interpretasi aturan etika
merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh kompartemen
setelah memperhatikan tanggapan dari anggota dan pihak-pihak berkepentingan lainnya,
sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup
dan penerapannya. Pernyataan etika profesi yang berlaku saat itu dapat dipakai sebagai
interpretasi dan atau aturan etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk
menggantikannya.
2.(Arens Dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai proses pengumpulan dan evaluasi bukti
informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi yang membuat kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.
3.((Mulyadi , 2002), auditing adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan ekonomi dan kegiatan dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil kepada pengguna yang bersangkutan.
1. Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh
kliennya.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah
yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan
oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan
yang ditujukan kepada pemerintah.
3. Auditor Internal
Auditor Internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara
maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik
atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang
dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
*Tujuan Audit
Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kelengkapan “Completeness”
Untuk menyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal
secara aktual telah dimasukkan.
Ketepatan “Accurancy”
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan
jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan dan dicatat dengan tepat.
Eksistensi “Existence”
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki
eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus
benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
Penilaian “Valuation”
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah
diterapkan dengan benar.
Klasifikasi “Classification”
Untuk memastikan bahwa transaksi yang di cantumkan dalam jurnal diklasifikasikan
dengan tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar
klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
Ketepatan “Accurancy”
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian
dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar, serta penjumlahan saldo
sudah dilakukan dengan tepat.
Pisah Batas “Cut-Off”
Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam
periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji ialah transaksi yang
dicatat mendekati akhir suatu periode akuntansi.
Pengungkapan “Disclosure”
Untuk menyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan
telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar
dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.
*Manfaat Audit
Manfaat audit dibagi menjadi tiga bagian dasar yang menikmati manfaat audit, yakni:
A. Bagi Pihak yang diaudit
1. Menambah integritas laporan keuangannya sehingga laporan tersebut bisa dipercaya untuk
kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-
lain.
2. Mencegah dan menemukan fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang
diaudit.
3. Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak
yang diserahkan kepaada Pemerintah.
4. Membuka pintu bagi masuknya sumber- pembiayaan dari luar.
5. Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan keuangan.
MAKALAH
PROFESI AUDITING
Disusun Oleh:
GRACELLA BERNADETTA
JENNY MONICA
JULIA HUSNA SARDI
FRISCA VERAWATY S