Anda di halaman 1dari 8

BAB 1 “AUDITING dan PROFESI AKUNTAN PUBLIK”

A. JASA PENJAMINAN
 Jasa penjaminan (assurance services) adalah jasa profesional independen untuk memperbaiki kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan.
 Jasa penjaminan memiliki nilai karena pemberi jaminan bersifat independen dan tidak bias dengan
informasi yang diperiksanya.
 Salah satu jasa penjaminan adalah jasa atestasi yang diberikan oleh akuntan publik
 Jasa atestasi adl jenis jasa penjaminan yg dilakukan oleh KAP, dg menerbitkan suatu laporan tertulis, yg
menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yg dibuat oleh pihak lain. Jasa atestasi
berupa:
1. audit atas laporan keuangan historis.
2. review atas laporan keuangan historis.
3. jasa atestasi lainnya
Jasa Penjaminan Lainnya:
Kebanyakan jasa penjaminan lainnya bukan merupakan jasa atestasi.
Perbedaannya:
 Akuntan publik tidak diminta membuat laporan tertulis, dan penjaminan tidak mengenai keandalan
laporan tertulis yg dibuat pihak lain.
 Jaminan diberikan atas keandalan & relevansi informasi yg dinyatakan atau tidak dinyatakan oleh pihak
lain.

Jasa Bukan Penjaminan:


Jenis jasa bukan penjaminan antara lain:
1. jasa akuntansi dan pembukuan.
2. jasa perpajakan.
3. jasa konsultasi manajemen.

Antara jasa konsultan manajemen dan jasa penjaminan, sering kali tampak tumpang-tindih.

B. SEJARAH FUNGSI PENGAUDITAN


 Pengauditan sudah dimulai sejak abad ke-15 (jasa auditor mulai digunakan di Inggris: perusahaan hrs
tunduk pada Companies Act).
 Pengauditan Independen sblm th. 1900: berkembang di AS, keharusan audit dari badan pengatur psr
modal (Securities Exchange Commission / SEC).
 Perkembangan pd abad 20: perekonomian berkembang pesat, berdiri American Instutute of Accountant,
yg selanjutnya berubah mjd American Instutute of Certified Public Accountants (AICPA).
Perkembangan Pengauditan di Indonesia:
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan
berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut.
Tonggak sejarah terpenting di Indonesia terjadi tahun 1973, ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
menetapkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).

C. DEFINISI AUDITING
Proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan pernyataan (asersi)
tentang tindakan dan kejadian ekonomi, secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan (pengguna).

D. JENIS-JENIS AUDIT
1. Audit Laporan Keuangan.
dilakukan unt menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yg telah
ditetapkan.
2. Audit Kesesuaian.
dilakukan unt menentukan apakah pihak yg diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yg
ditetapkan oleh pihak berwenang.
3. Audit Operasional.
pengkajian (review) atas setiap bagian prosedur dan metode yg ditetapkan suatu organisasi dg tujuan unt
mengevaluasi efisiensi dan efektifitas.

E. JENIS-JENIS AKUNTAN
1. Akuntan Publik / Auditor Independen = Anggota IAI KAP
2. Akuntan Intern = Karyawan Perusahaan
3. Akuntan Pemerintah = Badan Pemeriksa Keuangan; BPKP, Irjen, Itwilprov, Itwilkab, Bawasda

F. KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)


KAP adalah lembaga yang memiliki Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam
menjalankan pekerjaannya. Organisasi KAP terdiri dari :
1. Partner (independent Auditor)
2. Manajer
3. Senior Auditor
4. Supervisor
5. Junior Auditor

G. ORGANISASI PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Organisasi profesi akuntan di berbagai negara sangar beragam, baik struktur organisasi, keanggotaan, maupun
kegiatannya.
Di Indonesia para akuntan terwadahai dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang terdiri dari 4 kompartemen:
1. Kompartemen akuntan publik
2. Kompartemen akuntan manajemen
3. Kompartemen akuntan pendidik
4. Kompartemen akuntan sektor publik

Kompartemen akuntan publik membentuk:


1. Dewan Standar Audit
Menyususn standar audit yang hrs diikuti oleh para anggotanya dalam melaksanakan jasa atestasi dan
non atestasi.
2. Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik (BPPAP)
Bertugas mengadili kasus-kasus yang melibatkan para anggotanya.

H. STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)


Terdapat 4 macam standar profesional yang diterbitkan IAI sebagai aturan mutu pekerjaan akuntan
publik, yaitu:
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Pedoman Audit Industri Khusus
Keempat standar tersebut diklasifikasikan kedalan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

SPAP
Fungsi Standar
1. Sebagai dasar dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit.
2. Memberi jaminan keyakinan akan kualitas jasa audit yang dilakukan oleh auditor.
BAB II
AUDIT LAPORAN KEUANGAN dan TANGGUNGJAWAB AUDITOR
BAB 2
A. DASAR AUDIT LAPORAN KEUANGAN
1). Hubungan auditing dengan akuntansi
 Akuntansi
Pengidentifikasian - Pengukuran - Pengklasifikasian - Penyusunan LK - Pelaporan
 Auditing
Pemahaman SPI - Pengumpulan dan pengevaluasian bukti - Pernyataan pendapat -Penyusunan laporan audit -
Penyampaian lap. ke klien

2). BEBERAPA ASUMSI YG MELANDASI PENGAUDITAN:


a. Data LK bisa diverifikasi.
Data bisa dikatakan bisa diverifikasi apabila 2 org berkualifikasi atau lebih, melakukan pemeriksaan
secara independen satu dg lainnya, diperoleh kesimpulan yg sama dari data yg diperiksanya.
- Faktor utama data bisa diverifikasi adalah: ketersediaan bukti.
- Bukti (dlm audit), dikumpulkan akuntan unt menentukan validitas dan ketepatan perlakuan akuntansi atas
transaksi atau saldo akun.
- Validitas = otentik, benar, baik, berdasar.
- Ketepatan = sesuai dhg aturan transaksi yg telah ditetapkan atau berdasarkan kebiasaan.

b. LK banyak berisi asersi spesifik.


Contoh:
Misal persediaan, manajemen menyatakan bahwa persediaan benar-benar ada, milik perusahaan, dinilai dg
tepat.
Manfaat Ekonomis suatu Audit:
1. Akses ke Pasar Modal
2. Biaya modal menjadi lebih rendah
3. Mencegah terjadinya ketidakefisienan dan kecurangan
4. Perbaikan dalam pengendalian dan operasional

Mengapa pengauditan diperlukan?


Audit dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, krn audit mempunyai pengaruh yg signifikan thd resiko
informasi, yaitu resiko yg mencerminkan kemungkinan informasi yg dijadikan dasar unt menilai resiko bisnis
telah dibuat dg tidak tepat.

Beberapa faktor yg menyebabkan ketidaktepatan LK:


1. Informasi diterima dari pihak lain.
2. Bias dan motivasi pembuat informasi
3. Volume data
4. Kerumitan transaksi

Keterbatasan Audit:
Tidak ada audit yg dapat memberi jaminan penuh bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material yg
timbul dari kesalahan pengolahan data atau kesalahan pertimbangan dlm memilih dan menerapkan prinsip
akuntansi.

B. PIHAK YG BERINTERAKSI DG AUDITOR


Auditor dlm pengauditan menjalin hubungan profesional dg beberapa pihak:
1. Manajemen.
Dlm konteks audit, manajemen meliputi pejabat pimpinan, kontroler, & personel kunci lainnya.
2. Dewan Komisaris & Komite Audit.
Hubungan auditor dg dewan tsb tergantung pd komposisi dewan tsb (dari dlm atau luar).
3. Auditor Intern.
4. Pemegang Saham.
C. STANDAR AUDITING
 Standar Auditing berbeda dg Prosedur Auditing.
Prosedur berkaitan dg tindakan yg hrs dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dg kriteria atau ukuran
mutu kinerja tindakan tsb., dan berkaitan dg tujuan yg hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut.
 Standar Auditing terdiri dari (ada 10 standar):
-Standar Umum (3)
-Standar Pekerjaan Lapangan (3)
-Standar Pelaporan (4)

1. Standar Umum:
Berhubungan dengan persyaratan umum seorang auditor
 Memenuhi persyaratan sebagai auditor
- Pendidikan formal setara S1
- Memiliki keahlian dan pelatihan teknis bidang auditing
- Pendidikan profesional yang berkelanjutan
 Mempunyai kebebasan sikap mental (independensi)
- Independen dalam fakta (independece in fact)
- Independen dalam penampilan (independence in appearance)
 Auditor harus menjalankan pekerjaan dengan seksama (teliti).

2. Standar Pekerjaan Lapangan:


Memberikan pedoman dalam pelaksanaan audit sehingga memberi hasil audit yang berkualitas.
 Perencanaan audit (penyusunan strategi menyuluruh dari tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam
audit.
 Supervisi tenaga asisten
Pengarahan langsung
Penggunaan kertas kerja
Review atau penilaian setiap tahap audit
 Pemahaman struktur pengendalian intern.
 Bukti yang kompeten dan cukup.

3. Standar Pelaporan:
Mengatur tentang persyaratan yang harus dipenuhi auditor dalam menerbitkan laporan audit.
 Kesesuaian dengan PABU
Tolok ukur kesesuaian:
- Metode penilaian (valuation method)
- Penjelasan (disclosures)
- Pengklasifikasian (classification)
- Pisah batas (cut off)
 Inkonsistensi
 Pengungkapan yang memadai
 Pernyataan pendapat

Dalam bentuk baku, laporan audit terdiri dari 3 paragraf :


1. Paragraf Pengantar / Pendahuluan
Berisi obyek yang diaudit oleh auditor dan penjelasan tanggungjawab manajemen dan tanggungjawab
auditor
2. Paragraf Lingkup Audit / Scope
Berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan oleh auditor
3. Paragraf Pendapat
Berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran suatu laporan keuangan
Penyimpangan dari laporan bentuk baku:
Dlm keadaan tertentu, auditor dpt menyimpang dari laporan bentuk baku, dlm 2 kategori:
1. Laporan bentuk baku dg alinea penjelasan.
2. Jenis pendapat lainnya.

Terdapat 5 tipe pendapat auditor:


1.Wajar tanpa syarat / pengecualian (unqualified opinion report)
a. LK sesuai dengan PABU / SAK
b. Audit sesuai SABU
c. Tidak ada ketidakpastian yang luar biasa
2.Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion report with explanatory language)
3.Wajar dengan pengecualian (qualified opinion report)
a. Pembatasan lingkup audit
b. Ketidaksesuaian dengan PABU pada pos tertentu
c. Terjadai perbedaan pendapat antara auditor dengan klien
d. Ada ketidakpastian yang tidak dapat diperhitungkan
4.Tidak wajar (adverse opinion report)
a. LK tidak menyajikan secara wajar kondisi keuangan
b. LK tidak sesuai dengan PABU secara material
5.Tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion report)
a. Auditor ragu atas kewajaran LK karena SPI jelek
b. Auditor tidak independen
c. Luas audit dibatasi
d. Ada ketifakpastina yang luar biasa

Menurut T. Tuanakota: WTP, WDP, TMP, TW (hal. 10, 2015)

E. Tanggungjawab Auditor dan Kesenjangan Ekspektasi

Para pemakai LK mengharapkan auditor agar:


1. Melakukan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independen, dan obyektif.
2. Mencari dan mendeteksi salah saji material, baik yang disengaja maupun tidak disengaja
3. Mencegah diterbitkannya LK yg menyesatkan

Apabila tdk terpenuhi, timbul expectation gap

Kekeliruan (error): salah saji yg tidak disengaja, berkenaan dg angka maupun pengungkapannya (biasanya
akan terdeteksi oleh SPI)

Ketidakberesan (manipulasi/irregularities/fraud): salah saji yg disengaja oleh satu org atau lebih, dg cara
menipu unt memperoleh keuntungan yg melawan hukum (sering memotong/mematikan SPI).

Tanggungjwb mendeteksi kekeliruan & ketidakberesan (2K):


a. Menentukan resiko bhw 2K menyebabkan LK berisi
salah saji material.
b. Auditor merancang auditnya unt mendeteksi 2K.
c. Melaksanakan audit dan menilai temuannya.

Tanggungjawab melaporkan kekeliruan dan ketidakberesan (2K):


Jika auditor menemukan 2K, maka auditor mengususlkan kpd mjn unt memperbaikinya. Apabila mjn
menerima, auditor dpt menerbitkan laporan audit bnt baku.
BAB 4 tujuan bukti dan kertas kerja audit
Terdapat 2 tujuan audit:
1. Tujuan Umum:
memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah LK klien telah disajikan secara wajar.
2. Tujuan Khusus:
dibuat unt setiap akun, yg berasal dari asersi manajemen.
Asersi-asersi manajemen dlm LK:
 Keberadaan atau keterjadian (existence or accurrence).
 Kelengkapan (completeness).
 Hak dan kewajiban (right and obligation)
 Penilaian (evaluation)
 Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

1. Keberadaan atau keterjadian (existence or accurrence):


Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau utang satuan
usaha ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode
tertentu.
2. Kelengkapan (completeness):
Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi atau semua rekening yg
seharusnya disajikan dlm LK telah dicantumkan di dalamnya.
3. Hak dan kewajiban (right and obligation):
Asersi hak dan kewajiban berhubungan dg apakah aktiva mrpk hak perusahaan dan utang mrpk
kewajiban perusahaan pd tgl tertentu
4. Penilaian dan Pengalokasian (evaluation):
Asersi penilaian dan pengalokasian berhubungan dg apakah komponen-komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan, dan biaya sudah dicantumkan pada LK dlm jumlah yg semestinya.
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure):
Asersi penyajian dan pengungkapan berhubungan dg apakah komponen-komponen tertentu LK
diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya
BUKTI AUDIT
Data Akuntansi
1. Buku jurnal
2. Buku besar dan Buku Pembantu
3. Pedoman akuntansi terkait
4. Catatan informal dan memo
Informasi Penguat:
– Konfirmasi
– Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, dan pemeriksaan pisik
– Informasi lain yang dikembangkan oleh auditor
Cukup / tidaknya bukti audit:
Faktor yg menentukan:
 Materialitas dan resiko
 Faktor ekonomis
 Ukuran dan karakteristik populasi
Kompetensi bukti audit:
Faktor yg menentukan:
 Relevansi
 Sumber
 Ketepatan waktu
 Obyektivitas
Kelayakan Bukti:
 Pertimbangan Profesional
 Integritas Manajemen
 Kepemilikan publik vs terbatas
 Kondisi keuangan
PROSEDUR AUDIT
1.Prosedur analitik (analytical procedures)
2.Inspeksi (inspecting)
3.Konfirmasi (confirming)
4.Ajukan Pertanyaan (inquiry)
5.Hitung (counting)
6.Telusur (tracing)
7.Lacak (vouching)
8.Amati (observation)
9.Ulang (reperforming)
10.Tehnik Audit Berbantuan Komputer

Penggolongan Prosedur Audit:


Prosedur-prosedur unt mendptkan:
• Pemahaman tentang efektirfitas SPI.
• Pengujian pengedalian.
• Pengujian substantif
KONSEP KERTAS KERJA
Kertas kerja (KK) merupakan catatan auditor mengenai prosedur, pengujian, informasi, kesimpulan yang
dilakukan auditor.
KK tersebut hrs berisi semua informasi yg dibutuhkan oleh auditor unt melaksanakan pemeriksaan yg
memadai dan mendukung laporan audit.
TUJUAN KK
1. Tujuan Umum:
Untuk membantu auditor dlm menjamin bahwa audit yg memadai telah dilaksanakan sesuai standar
auditing
2. Tujuan Khusus :
a. Sbg dasar perencanaan audit
b. Catatan menganai bukti yg telah dikumpulkan dan hasil pengujian
c. Data unt menentuka tipe audit report
d. Dasar unt review oleh supervisor dan partner
KK dikelompokkan menjadi:
1. Berkas Permanen (Permanent Files)
2. Berkas Baru (Current Files)
JENIS KK
1. Daftar Saldo Pemeriksaan
2. Daftar dan Analisis
3. Memorandum dan Informasi Pendukung
4. Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi
FAKTOR YG HARUS DIPERHATIKAN
KK hrs diarsipka dengan baik. Pedoman yg hrs diperhatikan:
1. Identitas KK
2. Cross-reference
3. Identitas pelaksanaan
4. Informasi yg cukup
5. Kesimpulan tiap segmen audit
6. Pemilikan KK
KEPEMILIKAN KK
• Milik auditor
• Auditor tidak boleh mengungkapkan ke pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan
• Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)
TIPE KK
 Program Audit
 Working Trial Balance
 Ringkasan Jurnal adjustment
 Skedul Utama
 Skedul Pendukung

SUSUNAN KK
1. Draf laporan audit
2. LK auditan
3. Ringkasan informasi bagi reviewer
4. Program audit
5. LK / work-sheet yg dibuat oleh klien
6. Ringkasan jurnal adjustment
7. Working Trial Balance
8. Skedul Utama
9. Skedul Pendukung

Anda mungkin juga menyukai