DAN
JASA ASURANS
Penguditan ini dilakukan sejak abad ke-15. Tahun kelahiran pengauditan laporan
keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa
sekitar awal abad ke-15 jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Namun,
perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.
Memasuki abad ke-20, revolusi industry telah berusia 50 tahun dan selama masa itu
jumlah perusahaan industry telah berkembang dengan pesat.
Profesi akuntansi di Amerika berkembang dengan pesat setelah Perang Dunia I.
sementara itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih terus
berlangsung, sehingga pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan Federal
Reserve Buletin yang memuat cetak ulang suatu dokumen yang disusun oleh America
Institute of Accountant (yang selanjutnya diubah menjadi American Institute of
Certified Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957), yang berisi himbauan
tentang perlunya akuntansi yang seragam, namun tulisannya tersebut lebih banyak
merugikan tentang bagaimana mengaudit neraca.
Pada awalnya, para akuntan public menyusun laporan tanpa mengikuti
pedoman resmi. Alternatif bentuk tipe laporan yang dapat dipilih auditor tidak banyak,
dan sekali auditor memilih jenis pendapat yang diberikan dalam situasi tertentu, auditor
tinggal memilih jenis laporan yang telah dirancang untuk menyatakan pendapat
tersebut.ti
PERKEMBANGAN PENGAUDITAN DI INDONESIA
Profesi di Indonesia masih tergolong muda. Perusahaan milik Belanda yang beroperasi
di Indonesia pada waktu itu mengikuti model pembukuan seperti yang berlaku di negaranya.
Akuntansi baru dikenal di Indonesia setelah 50-an yaitu ketika mulai banyak perusahaan
didirikan dan akuntansi system Amerika mulai dikenal, terutama melalui pendidikan di
perguruan tinggi.
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu
ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Penetapan prinsip akuntansi dan norma terjadi pada
tahun 1973, yaitu ketika Ikatan akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya
mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat.
Tahun 1994, IAI melakukan penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang disebut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pada
tahun 2007 Kompartemen Akuntan Publik memisahkan diri dari IAI dan membentuk Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi mandiri. SPAP hasil karya IAI dilanjutkan
oleh IAPI dengan sedikit modifikasi dan pemutahiran yang terakhir dilakukan pada bulan
Maret 2011.
Standar akuntansi keuangan di berbagai negara setahap demi setahap diselaraskan dengan
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International
Accounting Standards Board (IASB). Indonesia merencanakan memberlakukan IFRS bagi
perusahaan publik mulai tahun 2012.
B. Jasa Asurans dan Pengauditan
JASA ATESTASI
Jasa atestasi adalah jenis jasa asurans yang dilakukan kantor akuntan public dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan
pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. Jasa atestasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
audit atas laporan keuangan historis review atas laporan keuangan historis, dan jasa
atestasi lainnya.
Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor.
Audit merupakan bentuk pemberian jasa ausrans yang paling banyak dilakukan oleh kantor-kantor
akuntan public dibandingkan dengan jasa asurans lainnya. Laporan auditor dapat dijumpai pada
setiap laporan keuangan tahunan perusahaan. Kebanyakan laporan keuangan perusahaan auditan
dapat diakses melalui internet dari Securities and Exchange Commission’s (SEC’s) EDGAR database.
Kebanyakan jasa asurans yang diberikan kantor-kantor akuntan public tidak merupakan jasa
atestasi. Jasa tersebut mirip dengan jasa atestasi yaitu akuntan public harus independen dan harus
memberikan jaminan atas informasi yang akan dipakai para pengambil keputusan. Perbedaannya
ialah bahea akuntan public tidak diminta untuk menerbitkan laporan tertulis dan asurans tidak
mengenai keandalan pernyataan tertulis yang dibuat pihak lain dalam kaitannya dengan suatu
kriteria tertentu.
Jasa bukan asurans terbagi menjadi tiga jenis diantaranya yaitu jasa akuntansi dan pembukuan, jasa
perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen. Tujuan utama penugasan konsultasi manajemen adalah
memberikan rekomendasi kepada manajemen, sedangkan tujuan utama suatu penugasan jasa
asurans adalah untuk memperbaiki kualitas informasi.
C. Definisi dan Jenis-jenis Pengauditan
DEFINISI PENGAUDITAN
Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif
untuk menentukan tingkat kepatuhan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Proses Sistematis mengandung arti bahwa pengauditan didasarkan pada (paling tidak sebagian
diantaranya) disiplin dan filosifi metoda ilmiah. Kebanyakan auditor tidak sepenuhnya melaksanakan
metoda ilmiah, karena metoda penyelidikan secara ilmiah sangatlah terstruktur yang seringkali tidak
diperlukan dalam audit.
Memperoleh dan Mengevaluasi Bukti Secara Objektif. Kegiatan dengan cara ini merupakan hal
yang paling utama dalam pengauditan. Jenis bukti yang diperoleh dan kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi bukti bias berbeda-beda antara audit yang satu dengan audit yang lainnya, tetapi semua
audit berpusat pada proses memperoleh dan mengevaluasi bukti. Bukti yang diperoleh juga harus
diinterpretasikan dan dievaluasi agar auditor dapat membuat pertimbangan akuntansi (accounting
judgements) yang biasanya diperlukan sebelum sampai pada kesimpulan bahwa asersi-asersi telah
sesuai dengan kriteria yang objektif.
Keobyektifan bukti adalah salah satu dari berbagai factor yang berhubungan dengan kegunaan
bukti dalam mencapai tujuan pengumpulan bukti yang bersangkutan. Keobyektifan dalam proses
berkaitan dengan kemampuan auditor untuk melaksanakan sifat tidak memihak didalam memilih dan
mengevaluasi bukti. Sifat memihak adalah sebagian penting dari konsep independensi auditor.
Asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi. Asersi atau pernyataan yang dibuat
manajemen perusahaan yang melekat pada seperangkat laporan keuangan adalah subyek dari audit atas
laporan tersebut. Oleh karena itu apabila seorang auditor akan mengaudit suatu laporan keuangan, maka ia
harus memahami asersi-asersi yang melekat pada setiap hal atau pos yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa asersi-asersi tersebut dibuat oleh penyusun laporan
keuangan yaitu manajemen perusahaan, untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada pemakai laporan
Visi IFAC
Menjadikan profesi akuntansi global diakui kepemimpinannya dalam pengembangan organisasi,
pasar uang dan modal, dan perekonomian yang kuat dan berkesinambungan.
The International Auditing and Assurance Standard Board (IAASB);
The International Accounting Education Standards Board (IAESB);
The Intenatiional Ethics Standards Board for Accountants (IESBA);dan
The International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).
Semua badan pen mbuat standar yang independen tersebut mempunyai
Consultative Advisory Groups yang bertugas memberikan sudut pandang
kepentingan umum, dan terdiri dari masyarakat luas. Secara kolektif
keempat badan tesebut dikenal sebagai Public Interest Activity Committees
yang diawasi oleh Public Interest Oversight Board.
Standar profesioanal yang berlaku di Indonesia telah berkali-kali mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan
dunia pengauditan
dan organisasi profesi akuntan di Indonesia. Pada tahap awal perkembangannya (sekitar tahun 1973), standar ini disusun
oleh suatu
komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Dan lebih
berfokus pada
jasa audit atas laporan keuangan historis.
Hal tersebut ditanggapi oleh Ikatan Akuntan Indonesia dengan mengambil 2 keputusan
penting, yaitu :
1. mengubah nama komite Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Dewan Standar Profesional Publik
2. mengubah norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Standar Profesional Akuntan Publik
Pada tanggal 1 Agustus 1994 lahirlah Standar Profesional Akuntan Publik(SPAP) yang pertama. SPAP tersebut terdiri dari
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Pedoman Audit Industri Khusus
Masing-masing standar di atas dirinci dalambentuk pernyataan standar yang disebut Pernyataan
Standar Auditing(PSA), Pernyataan Standar Atestasi(PSAT), dan Pernyataan Standar Jasa Akuntan
dan review (PSAR).setelah melalui proses yang panjang IAPI berketetapan untuk
mengimplemestasikan International Standar on Auditing(ISA) yang diterbitkan oleh International
Auditing and Assurance Standars Board(IAASB) sebagai audit yang baru.
Sehubungan dengan perkembangan terakhir sebagaimana diuraikan diatas, buku ini akan mengacu
pada ISA yang diterjemahkan resminya termuat dalam Standar Profesional Akuntan Publik(SPAP)
yang diterbitkan oleh institut Akuntan Publik Indonesia(IAPI). Isi standar audit versi ISA di bahas
pada Bab 2.
IAASB menerbitkan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan audit,review,jasa asurans lain, dan penugasan jasa
lainnya yang dilakukan sesuai dengan Standar International . penugasan yang dilakukan sesuai dengan undang-undang
atau peraturan lokal tidak akan secara otomatis sesuai dengan undang-undang suatu penugasan peraturan lokal tidak akan
secara otomatis sesuai dengan standar IAASB, kecuali apabila akuntan profesional telah sesuai sepenuhnya dengan
semua standar yang relevan dengan penugasan .
OTORITAS ISQC
ISQC berlaku bagi semua KAP akuntan profesional dalam kaitannya dengan audit dan review laporan keuangan. Sifat dan luas
kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh seorang individu KAP agar sesuai dengan ISQC akan tergantung pada berbagai
faktor.dan apakah KAP tersebut merupakan bagian dari jaringan kantor akuntan
TUJUAN
Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu sistem pengendalian mutu adalah untuk memberikan ausrans yang layak bahwa:
1. KAP dan personalianya mematuhi standar profesional serta ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
2. Laporan yang diterbitkan KAP atau partnernya sudah tepat sesuai dengan situasi yang di hadapi.
KETENTUAN
ISQC memuat 47 ketentuan yang terbagi dalam beberapa faktor sebagai berikut :
1. Penerapan dan kepatuhan dengan ketentuan yang relevan\
2. Elemen sistem pengenndalian mutu
3. Tanggung jawab kepempimpinan untuk mutu dalam KAP
4. Ketentuan etika yang relevan
5. Penerimaan klien dan berkelanjuta hubungan dengan klien serta penugasan khusu
6. Sumberdaya manusia
7. Pelaksaan penugasan
8. Dokumentasi sistem pengendalian mutu