Anda di halaman 1dari 3

A.

Etika Akuntan Bank Syariah Dalam Mempersiapkan dan Menyampaikan Manajemen


Laporan

1. Misstate (kecenderungan untuk melakukan salah saji dalam laporan keuangan)


Kecenderungan bagi setian perusahaan di Indonesia yang sering mengalami kesulitan
dalam menyajikan laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan standar akuntansi
merupakan sesuatu problematika tersendiri. Dan hal ini merupakan sesuatu kondisi yang
ada korelasinya memiliki keterkaitan antara penyusunan laporan keuangan dan sikap
serta perilaku baik para penyaji maupun penggunanya. Hal ini memunculkan semacam
kode etik yang terbentuk secara prosedural dan sistematis yang telah ditetapkan oleh
pihak yang berwenang, yaitu IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Namun demikian masih
terdapat perbedaan-perbedaan persepsi tentang penyajian laporan keuangan yang
terbentuk dari sikap dan perilaku masing-masing individu. Oleh karena itu sifat manusia
yang cenderung memiliki ketidakterikatan tentang suatu pemikiran. Bahkan didalam
naungan perusahaan yang sama pun akan terjadi perbedaan sikap dan persepsi diantara
individu-individu yang berkepentingan terhadap penyajian laporan keuangan.
2. Disclosure (Pengungkapan laporan keuangan)
Laporan keuangan merupakan komponen sentral dari pelaporan keuangan dan
memegang peran penting dalam mengkomunikasikan efek dari berbagai transaksi serta
kejadian-kejadian ekonomi lain bagi para pengambil keputusan. Untuk itu laporan
keuangan harus dapat menyediakan informasi mengenai perusahaan dan operasinya
kepada pihak yang berkepentingan sebagai basis dalam pengambilan keputusan yang
disajikan secara berfariasi sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang tercakup. Variasi
tersebut antara lain meliputi informasi mengenai laba atau rugi terhadap investasi untuk
mengidentifikasi hubungan-hubungan informasi tersebut, maka diperlukan analisis data
yang diinginkan dalam perhitungan laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan tersebut sebagai komponen laporan keuangan.
3. Cost & Benefit (Beban perusahaan untuk melakukan pengungkapan)
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan itu sendiri dibuat oleh pihak
manajemen yang memiliki tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan sehingga menghasilkan informasi bagi pihak-pihak terkait. Adanya laporan
keuangan sangat membantu setiap pihak yang berkepentingan demi mencapai tujuan.
4. Responsibility (Tanggung jawab dalam penyajian laporan keuangan yang informatif bagi
penggunanya)
Menurut IAI, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun
untuk tujuan memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian
laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan dalam
pngambilan keputusan ekonomi secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
informasi dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non
keuangan. Pihak manajemen harus bertanggungjawab atas apa yang dilaporkan dalam
laporan keuangan artinya pihak manajemen harus membuat laopran itu sesuai dengan
kenyataan sebenarnya sehingga laporan keuangan itu memerikan informasi yang dapat
dipercaya bagi penggunanya.1
B. Etika Auditor bank syariah dalam menyampaikan hasil temuan dan saran perbaikan
Beberapa etika yang harus dimiliki oleh auditor bank syariah adalah sebaga berikut:
1. Kejujuran
Auditor harus mampu mengemukakan pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai
dengan hasil temuannya.
2. Objektivitas
Auditor harus selalu mempertahankan sikap objektif, sehingga dapat mengemukakan
temuan berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian laporan atas hasil temuan harus lengkap dan didasarkan pada
analisis yang obyektif
3. Ketekunan
auditor harus memiliki ketekunan dan keuletan dalam menelusuri atau indikasi yang
dihadapi guna memperoleh bukti-bukti yang akan mendukung temuannya.
4. Loyalitas
1
Winda Putri Wijayanti, Analisis Pengaruh Kode Etik dan Etika Profesi Auditor terhadap Laporan
Keuangan, 2010, Universitas Surakarta, hal.15-17
Auditor harus menunjukkan loyalitas kepada tanggungjawab profesinya2

2
IBI dan IKI, Memahami Audit Intern Bank. Kualifikasi IV untuk Auditor, 2014, (Jakarta Pusat: PT. Gramedia
Pustaka Utama)

Anda mungkin juga menyukai