Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

“HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN


INTERNET PADA REMAJA PERTENGAHAN USIA (15-18)”

Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah

Teknik Penulisan Skripsi

Dosen Pengampu:

Fatiya Halum Husna, M.psi.

Disusun oleh

Moh. Hanafi
(12308173052)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM

APRIL 2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini banyak digemari oleh remaja.
Internet menjadi suatu kegemaran tersendiri bagi remaja dalam mencari informasi terbaru dan
menjalin hubungan dengan orang lain di beda tempat. Di zaman yang modern ini penggunaan
internet sangatlah diperlukan. Perkembangan pengguna internet dari tahun ke tahun sangatlah
tinggi dan terus mengalami peningkatan. Sekarang lebih dari jutaan masyarakat seluruh
Indonesia telah menggunakan internet sepenuhnya sebagai alat untuk mengakses ataupun
mempermudah mencari informasi. (Ningtyas, 2012). kontrol diri sangat penting perannya dalam
mengatasi Kecanduan terhadap penggunaan internet salah satunya karena secara berulang
individu tersebut gagal dalam mengontrol atau menghentikan penggunaan internet sehingga
melebihi dari waktu yang telah ditargetkan karena semakin rendah kontrol diri maka akan
mengurangi tingkat kecanduan itu sendiri (Young, 2009).

Banyak kalangan khususnya Remaja mengakses internet untuk memudahkan segala


aktivitas di kehidupannya. Pemakaian internet diantaranya untuk sarana mencari data informasi
sarana hiburan melalui bermain game online khususnya pada remaja pertengahan, sarana
komunikasi dengan menggunakan media sosial. bahkan untuk keperluan berbelanja dan
berdagang banyak diantara mereka yang menggunakan shopping secara online di internet.
Fenomena yang terjadi pada remaja saat ini adalah remaja yang sibuk sendiri dengan handphone
yang dimiliki untuk meng-update atau memperbarui status serta memberi komentar walaupun
individu sedang berjalan bersama dengan teman-temannya. Remaja rela menghabiskan waktunya
untuk bermain internet dan memilih tidak bermain dengan temannya. Kecanduan media sosial,
khususnya dengan menggunakan perangkat mobile atau handphone memberikan dampak yang
buruk kepada manusia. Sebelum adanya handphone, orang-orang dengan mudah saling menyapa
dan melakukan kontak. Saat ini banyak orang memiliki alasan untuk menghindar berkomunikasi
secara langsung dan lebih memilih komunikasi dengan media sosial di perangkat handphone
miliknya. Manusia hanya dianggap sebagai objek bukan lagi manusia selayaknya mereka
bertemu (Goleman, 2007).

fenomena yang berkembang saat ini adalah remaja lebih menyukai dunia maya untuk
berinteraksi dengan teman-teman sepermainannya dibandingkan dengan bertatap muka langsung
karena fasilitas yang disediakan oleh dunia maya lebih lengkap untuk mengekspresikan emosi
mereka. Fasilitas di dunia maya Juga memberikan kenyamanan kepada pengguna dilengkapi
dengan berbagai aplikasi dan pengungkapan ekspresi melalui gambar. mengakibatkan Remaja
fokus kepada smartphone atau handphone daripada berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Hal ini tentunya mempengaruhi kegiatan sosial yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang lain
(Wulandari, 2015).

Pada tahun 2010 pengguna internet di Indonesia mencapai 42 juta.Kemudian pada tahun
2011 menjadi 55 juta orang (Waizly, 2011). Peningkatan tersebut didukung oleh banyaknya
warung internet, kemudian area hotspot ditempat-tempat umum seperti restoran, kantor, dan
kampus juga bermunculan banyaknya handohone, tablet dan laptop. Hasil perhitungan Asosiasi
Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa 60% pengguna internet
memanfaatkan internet di kafe dan warnet, menggunakan internet di kantor, kampus, sekolah dan
rumah. Menurut Wahyudi (2011) mengatakan bahwa pada tahun 2011 banyak masyarakat yang
mengakses internet dengan smartphonenya. Fakta penggunaan internet di Indonesia adalah mulai
populernya situs jejaring sosial. Berdasarkan survey Net Index pada Juli 2011 sebanyak 89%
pengguna internet di Indonesia mengakses situs jejaring sosial (Yono, 2011).

Menurut Peneliti dari Ohio State University, Robbin (2008) mengungkapkan bahwa
internet dapat membuat nilai seorang pelajar menurun. Studi menunjukkan, pelajar yang
menghabiskan waktunya untuk mengakses internet akan lebih sedikit belajar. Para pelajar
menghabiskan waktu setiap hari untuk mencari teman dan chatting akan kehilangan waktu
efektif untuk urusan akademik, minimal satu jam seminggu. Penelitian tentang hubungan
facebook dan dunia akademis ini dilakukan terhadap 219 pelajar Amerika Serikat mulai umur 15
sampai 18 tahun atau remaja pertengahan. Hasil penelitian yaitu 68% subjek pengguna media
sosial facebook membuka akun miliknya setiap hari. Waktu yang dihabiskan para pelajar untuk
membuka facebook bervariasi mulai dari beberapa menit hingga lebih dari 1 jam. Hasil lainnya
adalah para peneliti melihat nilai akademis subjek mengalami penurunan yang sangat drastis.

Menurut Widiana (2004) pengguna internet yang memiliki kontrol diri tinggi mampu
untuk mengatur perilaku online .Individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi mampu
mempertimbangkan konsekuensi sehingga mampu memilih tindakan yang dilakukan. Individu
dengan kontrol diri yang rendah tidak mampu mengendalikan dirinya, mengarahkan dan
mengatur perilaku dalam penggunaan internet. Individu tersebut tidak mampu
mempertimbangkan konsekuensi yang dihadapi sehingga tidak mampu memilih tindakan yang
dilakukan. Individu dalam menggunakan internet larut dan menggunakan internet sebagai tempat
untuk pelarian dari permasalahan. Jadi nantinya sebagai pengguna juga harus mengatur waktu
yang benar agar nantinya tidak menimbulkan efek kecanduan.

Kecanduan terhadap penggunaan internet meliputi perilaku kompulsif dimana pikiran,


dorongan, atau perilaku yang terus berlanjut sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan. Karenanya dalam penggunaan internet seseorang dapat berinteraksi di dunia maya
nanti lama-kelamaan akan merubah perilaku keseharian orang tersebut. Tidak sedikit Remaja di
Indonesia mengalami penurunan dalam prestasi belajar. internet membuat nilai seseorang pelajar
menurun. Setiap hari para pelajar menghabiskan waktunya untuk mencari teman chatting dan
kehilangan waktu untuk belajar karena lebih banyak menghabiskan waktu didepan layar
ponselnya. Pelajar menjadi jarang belajar dan lebih nyaman dengan kegiatan di dalam media
sosial (internet). banyak cara kita untuk membatasi atau menggunakan seperlunya saja yaitu
dengan kegiatan yang positif misal mencari tugas, informasi, dan menghubungi seseorang yang
berjauhan. dapat disimpulkan kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat
kuat dan individu tidak mampu lepas dari kebiasaan itu. Kecanduan internet juga merupakan
suatu kelainan yang muncul pada individu yang merasa bahwa dunia maya pada layar
komputernya lebih menarik daripada dunia nyata. Seseorang yang kecanduan akan merasa
terhukum apabila tidak memenuhi hasrat kebiasaannya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Untuk mengetahui Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Remaja
pertengahan usia (15-18).
2. untuk mengetahui proses belajar dan kesehatan remaja saat kecanduan internet.

C. RUMUSAN MASALAH

1. apakah ada hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada remaja pertengahan
usia (15-18)?

2.bagaimana cara mengatasi tingkat kecanduan internet pada remaja pertengahan?

3.bagaimana cara mengontrol diri yang baik saat menggunakan internet?

D. TUJUAN PENELITIAN

1.mengetahui hubungan antara konrol diri dengan kecanduan internet pada remaja pertengahan
usia (15-18).

2.mengetahui tingkat kontrol diri pada remaja.

3. mengetahui tingkat kecanduan internet pada remaja.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.Bagi remaja

Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kemungkinan yang muncul atas penggunaan
internet bagi remaja.

2.bagi orang tua

Untuk menambah pengetahuan agar dapat mengontrol anak bermain dengan internet supaya anak
dapat terhindar dari kecanduan internet.

3. bagi peneliti

Agar penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan untuk informasi penegetahuan dan refrensi
dalam melakukan penelitian sejenis yang berkaitan dengan kecanduan internet pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Wulandari, R. (2015). Hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan game


online pada remaja di warnet lorong Cempak Dalam Kelurahan 26 Ilir
Palembang. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang,
1-15.
Goleman, D. (2007). Social intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ali & Asrori.(2014). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Young, K. S. (2009). Online gaming addiction : symptoms and treatment for


adolescents. American Journal of Contemporary Psychotherapy, 39,241-
246.

Anda mungkin juga menyukai