Kelas : KU3B
Nim : 4.43.19.1.23
TUGAS AUDITING
1. Akuntan Publik memberikan jasa profesional meliputi jasa audit, jasa atestasi
dan jasa assurance, jelaskan hubungan ketiga jasa tersebut dan berikan masing
masing contoh!
Jasa audit
Jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau
seberapa layak penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh klien dengan
mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku. Dalam pemberian jasa ini
auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat
apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.Jasa audit hanya mengaudit laporan keuangan yang
bersifat historis. Audit merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk
menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan yang
dibuat oleh klien dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku.
Contohnya Audit atas laporan keuangan historis
Jasa atestasi
Jasa penjamin yang dilakukan kantor akuntan publik dengan menerbitkan suatu
laporan tertulis sebagai pertimbangan dari pihak yang independen dan kompeten
tentang suatu pernyataan/permasalahan. Yang termasuk dalam jasa atestasi adalah
audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan laporan keuangan, pemeriksaan,
keuangan proforma, review laporan keuangan. Yang termasuk dalam jasa
atestasi adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan laporan
keuangan, pemeriksaan, keuangan proforma, review laporan keuangan
Jasa assurance
Jasa professional independent yang meningkatkan kualitas informasi bagi para
pengambil keputusan. Jasa ini dianggap penting penyedia jasa assurance bersifat
independent dan dianggap tidak bisa berkenan dengan informasi yang diperiksa.
Individu yang bertanggungjawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa
assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevenasi informasi
dasar keputusannya. Contohnya Lembaga Konsumen Penjamin Mutu
Aktiva jasa :
- Pengendalian atas risiko yang berhubungan dengan investasi, mencakup
kebijakan yang terkait dengan derivative
- Menilai proses dalam praktik investasi perusahaan untuk mengidentifikasi dan
menentukan efektivitas proses tersebut
- Melakukan pembelian secara anonym untuk menilai upaya tenaga penjualan
yang berhadapan dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti
- Penilaian risiko pengumpulan, pendistribusian dan penyimpanan informasi
digital
- Penilaian risiko kecurangan dan tindakan illegal
- Kepatuhan pada kebijakan dan prosedur perdagangan
- Kepatuhan pada perjanjian royalty hiburan
Akuntan belum tentu seorang auditor, tetapi seorang auditor sudah pasti seorang
akuntan. Hal ini disebabkan karena, ketika auditor mengaudit laporan keuangan,
auditor harus memiliki pemahaman yang mendalam atas bidang akuntansi dan
berfokus pada penentuan apakah informasi yang dicatat itu mencerminkan dengan
tepat peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi. Auditor
juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan serta menginterpretasikan
bukti audit sedangkan akuntan tidak memiliki keahlian mengumpulkan dan
menginterpretasikan bukti audit, itulah penyebab akuntan yang kompeten tidak
memiliki pemahaman atas proses audit.
3. Apakah pebedaan utama lingkup dalam lingkup tanggung jawab audit bagi
akuntan publik, auditor BPK, auditor pajak dan auditor internal?
Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik (KAP) seringkali disebut auditor eksternal atau auditor
independen bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang
cukup besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih
kecil. Oleh karena luasnya penggunaan laporan keuangan yang telah diaudit
dalam perekonomian Indonesia, serta keakraban para pelaku bisnis dan pemakai
lainnya, sudah lazim digunakan istilah auditor dan kantor akuntan publik dengan
pengertian yang sama, meskipun ada beberapa jenis auditor.
Auditor BPK
Auditor Eksternal Pemerintah atau Auditor Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) adalah auditor yang bekerja untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Republik Indonesia, badan yang didirikan berdasarkan konsitusi Indonesia.
Dipimpin oleh seorang kepala, BPK melapor dan bertanggung jawab sepenuhnya
kepada DPR.
Tanggung jawab utama BPK adalah untuk melaksanakan fungsi audit DPR, dan
juga mempunyai banyak tanggung jawab audit seperti KAP. BPK mengaudit
sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai macam badan
pemerintah baik pusat maupun daerah sebelum diserahkan kepada DPR. Oleh
karena kuasa pengeluaran dan penerimaan badan-badan pemerintah ditentukan
oleh undang-undang, maka audit yang dilaksanakan difokuskan pada audit
ketaatan.
Auditor Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan
Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan.
Aparat pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai
auditor-auditor khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap
para wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan
perundangan perpajakan.
Auditor Internal
Auditor intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh
karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya
ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
5. Bedakan antara independensi dalam kenyataan (in fact) dan indepensi dalam
penampilan (in appereance). Sebutkan tiga perbuatan yang tidak
mempengaruahi independensi dalam kenyataan tapi bisa mempengaruhi
independensi dalam penampilan.
Independensi dalam kenyataan (independence in fact)
Auditor harus memiliki kejujuran yang tidak memihak dalammenyatakan
pendapatnya dan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yangdipakai sebagai dasar
pemberian independen dalam fakta atau independendalam kenyataan harus
memelihara kebebasan sikap dan senantiasa jujurmenggunakan ilmunya
Independensi dalam penampilan (independence in appearance) Merupakan
pandangan pihak lain terhadapdiri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan
memercayai sikap independensi dan objektivitasnya. Meskipun auditor
independen telahmenjalankan audit dengan baik secara independen dan objektif,
pendapatnyayang dinyatakan melalui laporan audit tidak akan dipercaya oleh
parapemakai jasa auditor independen bila ia tidak mampu
mempertahankanindependensi dalam penampilan.
Tiga perbuatan yang tidak mempengaruahi independensi dalam kenyataan tapi
bisa mempengaruhi independensi dalam penampilan.
- Ukuran kantor akuntan public
- Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien
- Lamanya hubungan audit antara akuntan public dengan klien