Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Nurkholisah

NIM : 2017051240
Kelas/Prodi : 3H/S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Auditing 1

Resume Bab 1
Profesi Akuntan Publik
Dosen Pengampu : I Gede Agus Pertama Yudantara, S.E., M.SA.

Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi
pemakai informasi keuangan. Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang masih dalam
skala kecil dan menggunakan modal sendiri, maka jasa audit belum diperlukan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut karena laporan keuangan mereka hanya dibuat untuk
memenuhi kepentingan intern saja. Umumnya perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia
baru memerlukan jasa audit profesi akuntan publik jika kreditur mewajibkan mereka
menyerahkan laporan keuangan yang telah di audit oleh akuntan publik. perkembangan pasar
modal Indonesia yang menjual sahamnya di pasar modal merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntan publik Indonesia.

A. Jasa Yang Dihasilkan Oleh Profesi Akuntan Publik

1. Jasa Assurance
Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambilan keputusan. Profesional yang menyediakan jasa assurance
harus memiliki kompetensi dan independensi berkaitan dengan informasi yang
diperiksanya. Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan publik atau
berbagai profesi lain. Contoh dari profesi lain seperti jasa pemeringkatan televisi dan
radio.
2. Jasa Atestasi
Jasa atestasi merupakan jasa penjamin yang dilakukan kantor akuntan publik dengan
menerbitkan suatu laporan tertulis sebagai pertimbangan dari pihak yang independen
dan kompeten tentang suatu pernyataan/permasalahan. Yang termasuk dalam jasa
atestasi adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan laporan keuangan,
pemeriksaan, keuangan proforma, dan review laporan keuangan.
3. Jasa Nonassurance
Jasa Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya
tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk
lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, dan jasa konsultasi. Jasa konsultasi dapat meliputi : a). Konsultasi
(consultations) ; b). Jasa pemberian saran profesional (advisory services) ; c). Jasa
implementasi ; d). Jasa transaksi ; e). Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya
; f). Jasa produk.

B. Definisi Auditing

Auditing merupakan pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk


menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan, berupa peraturan yang ditetapkan oleh suau badan legislatif, anggaran
atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen, dan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia.
C. Auditing Ditinjau Dari Sudut Profesi Akuntan Publik

Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan secara objektif
atas laporan keuangan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
atau organisasi tersebut yang dilakukan oleh auditor independen.

D. Peran Profesi Akuntan Publik Dalam Perekonomian Suatu Negara

Akuntan publik juga berperan sebagai pelindung kepentingan publik. seabagai contoh
masyarakat yang berinvestasi,, jika manajemen suatu perusahaan dengan sengaja
mengelabuhi masyarakat dengan menyajikan laporan keuangan yang seolah-olah
menggambarkan hasil yang tinggi dan posisi keuangan yang sehat, maka dana investor akan
mengalir secara salah ke perusahaan tersebut yang berdampak pada kerugian ekonomi secara
keseluruhan. Oleh karena itu, masyarakat keuangan memerlukan jasa profesional untuk
menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen kepada masyarakat.

E. Laporan Audit (Audit Report)

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan
masyarakat lingkungannya. Auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan berupa laporan audit baku yang terdiri dari tiga paragraf yaitu, paragraf pengantar,
paragraf lingkup, dan paragraf pendapat. Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf
pertama laporan audit baku yang berisikan fakta yang diungkapkan auditor yaitu tipe jasa
yang diberikan oleh auditor, objek yang diaudit, dan pengungkapan tanggung jawab
manajemen serta serta pendapat auditor berdasarkan hasil auditnya.

F. Analisis Terhadap Laporan Audit

Terdapat 6 unsur penting, yaitu : pihak yang dituju, paragraf pengantar, paragraf lingkup,
paragraf pendapat, nama auditor, nomor izin akuntan publik dan kantor akuntan publik, tanda
tangan, dan tanggal laporan audit. Pada paragraf pengantar terdapat 3 kalimat : kalimat
pertama menjelaskan objek yang menjadi sasaran auditing, sedangkan kalimat kedua dan
ketiga menjelaskan tanggung jawab manajemen dan auditor. Pada paragraf lingkup berisi
pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh organisasi profesi akuntan publik dan beberapa penjelasan mengenai standar
auditing tersebut, serta pernyataan keyakinan bahwa standar audit tersebut memberikan dasar
yang memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. Pada paragraf
pendapat auditor menyatakan pendapatnya dengan prinsip akuntansi berterima umum.

G. Standar Umum

Standar umum berhubungan dengan persyaratan pribadi auditor, diantaranya :

1. Keahlian dan Pelatihan Teknis Auditor


Auditor harus telah menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup dalam
praktik akuntansi dan teknik auditing.
2. Independensi Auditor
Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain.
3. Penggunaan Kemahiran Profesional Auditor dengan Cermat dan Seksama
Standar ini menghendaki diadakannya pemeriksaan secara kritis pada setiap tingkat
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dan terhadap pertimbangan yang
dibuat oleh siapa saja yang membantu proses audit.

H. Tipe Auditor
Tipe auditor dapat digolongkan kedalam 3 kelompok :

1. Auditor Independen
Auditor independen menyediakan jasa kepada masyarakat umum untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai infomasi keuangan seperti, kreditur, investor, calon kreditur,
calon investor dan instansi pemerintah (terutama pajak). Auditor independen harus
independen dan tidak memihak kepada kliennya.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditing profesional yang bekerja di instansi pemerintah.
Meskipun banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang
disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3. Auditor Intern
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang tugas pokoknya
adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen
puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisisensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

I. Tipe Audit
Auditing umumnya digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statemen Audit)
Audit laporan keuangan dilakukan oleh auditor independen untuk menyatakan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut yang disajikan dalam bentuk
laporan tertulis berupa laporan audit kemudian dibagikan kepada para pemakai
informasi keuangan.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit
sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu kemudian hasilnya dilaporkan kepada
pihak yang berwenang. Audit ini banyak dijumpai dalam pemerintahan.
3. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi atau
bagian daripadanya yang bertujuan untuk mengevaluasi kerja, mengidentifikasi
kesempatan untuk peningkatan, dan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau
tindakan lebih lanjut.

J. Hierarki Auditor dalam Organisasi Kantor Akuntan Publik

Dalam kantor akuntan publik terdapat 4 hierarki auditor yaitu :


1. Partner (Rekan). Partner menduduki jabatan tertinggi dalam perikatan audit yang
bertanggungjawab secara menyeluruh mengenai auditing.
2. Manajer. Manajer bertindak sebagai pengawas audit yang membantu auditor dalam
merencanakan program & waktu audit serta me-rivew kertas kerja.
3. Auditor Senior. Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit,
bertanggungjawab mengusahakan biaya dan waktu audit sesuai dengan rencana dan
mengarahkan serta me-review pekerjaan auditor junior.
4. Auditor Junior. Auditor junior melaksanakan prosedur audit secara rinci. Biasanya
auditor junior adalah auditor yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di
sekolah (fresh graduate).

K. Standar Profesional Akuntan Publik

Kualitas jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik diatur dan dikendalikan melalui
berbagai standar yang diterbitkan oleh organisasi profesi tersebut. Organisasi Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) salah satunya, memiliki 4 kompartemen : kompartemen akuntan
publik, kompartemen akuntan manajemen, kompartemen sektor publik, dan kompartemen
akuntan pendidik.
1. Tipe Standar Profesional yang Diterbitkan Oleh Dewan
a. Standar Auditing
Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis yang
terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing
(PSA). PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman-pedoman utama yang harus
diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit.
b. Standar Atestasi
Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan
publik. standar atestasi terdiri dari 11 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Atestasi (PSAT) yang merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing
standar dalam atestasi. Termasuk didalam PSAT adalah Interpretasi Pernyataan
Standar Atestasi (IPSAT). IPSAT memberikan jawaban atas pertanyaan atau
keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSAT.
c. Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi
bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review yang dirinci
dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) termasuk
didalamnya Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
d. Standar Jasa Konsultasi
Standar jasa konsultasi memberikan panduan bagi akuntan publik dalam
menyediakan jasa konsultasi bagi masyarakat. Jasa atestasi dan jasa kosultasi pada
hakikatnya berbeda terhadap asersi pihak ketiganya. Dalam jasa konsultasi, para
praktisi menyajikan temuan, simpulan, dan rekomendasi kepada (klien) sementara
pada jasa atestasi para praktisi menyajikan suatu simpulan mengenai keandalan
suatu asersi tertulis yang menjadi tanggungjawab pihak lain.
e. Standar Pengendalian Mutu
Standar pengendalian muu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik
dalam melaksanakan pengendalian mutu jasa yang dihasilkan oleh lkantornya
dengan mematuhi berbagai standar profesi akuntan publik.

2. Hubungan Standar Atestasi dan Standar Auditing

Dalam tahun-tahun terakhir ini, permintaan jasa atestasi oleh klien, lembaga pemerintah,
dan pihak lain telah meluas seperti contoh bank yang meminta jasa akuntan publik untuk
memberikan pernyataan secara tertulis apakah nasabah bank tersebut mematuhi persyaratan
perjanjian kredit. Sehingga, untuk menyediakan pedoman dan untuk mengembangkan
rerangka yang lebih luas, Dewan menerbitkan serangkaian Pernyataan Standar Atestasi
(PSAT). Jasa pemeriksaan yang dicakup oleh standar atestasi meliputi pemeriksaan terhadap
laporan keuangan historis (auditing) dan laporan keuangan prospektif. Sedangkan jasa
pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis diatur secara khusus oleh Dewan melalui
standar auditing. Dengan demikian standar auditing merupakan bagian dari standar atestasi
yang khusus mengatut mutu jasa akuntan publik yang berkaitan dengan pemeriksaan atas
laporan keuangan historis.

3. Hierarki Standar Auditing

Audit atas laporan keuangan historis merupakan jasa tradisional yang disediakan oleh profesi
akuntan publik kepada masyarakat. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang merupakan
landasan operasional, diterbitkan oleh Dewan untuk memberikan acuan bagi auditor dalam
menghadapi perkembangan dan perubahan kebutuhan jasa auditing oleh masyarakat. Untuk
menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor dalam pelaksanaan berbagai
aturan yang tercantum dalam PSA, Dewan menerbitkan tafsiran resmi aturan dalam PSA
dalam bentuk Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA).

Sumber :

Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1, Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat.

Rafinska, Kezia. 2020. “Kantor Akuntan Publik : Jenis Jasa dan Praktiknya di Indonesia”.
Dalam https://www.online-pajak.com/seputar-pajak/kantor-akuntan-publik#:~:text=Yang
%20termasuk%20dalam%20jasa%20atestasi,keuangan%20proforma%2C%20review
%20laporan%20keuangan.&text=Jenis%20jasa%20non%20atestasi%20yang,manajemen
%2C%20kompilasi%2C%20dan%20perpajakan. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai