Anda di halaman 1dari 13

Nama : Annisa S.K.

Nim : 155121064

Kelas : AKS 5B

Auditing dan Jasa Assurance


A. Jasa Assurance
Jasa assurance merupakan jenis jasa yang diberikan auditor untuk meningkatkan mutu
informasi yang akan dijadikan dasar keputusan oleh para pengambil keputusan. Jasa
assurance disediakan oleh profesi akuntan public maupun profesi lainnya, jasa
penggajian, jasa pemeringkatan televisi, jasa pemeringkatan radio, dll.
B. Jasa Atestasi
Jasa atestati merupakan salah satu jenis jasa assurance. Jasa atestati yaitu pernyataan yang
memberikan pendapat atau pertimbangan yang kompeten dan independen mengenai
kesesuaian asersi suatu entitas dalam kriteria yang telah ditetapkan. Asersi yaitu
pernyataan yang dibuat secara tersira oleh suatu pihak dengan tujuan untuk digunakan
pihak lain. Dalam laporan keuangan, asersi yaitu pernyataan tentang kesesuain laporan
keuangan dengan PABU yang disampaikan oleh pihak manajemen. Jasa atestati profesi
akuntan public dibagi menjadi:
1. Audit
Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu
bentuk jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang
menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pada
jasa ini audit memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat oleh
manajemen dalam laporan keuangan historis. Tingkat keyakinannya diperoleh
dari banyaknya bukti yang dikumpulkan, semakin banyak bukti yang

1
dikumpulkan semakin tinggi tingkat keyakinan yang dicapai oleh auditor. Audit
ini merupakan jasa assurance yang paling umum diberikan oleh KAP.

2. Pemeriksaan
Jasa pemeriksaan yang dilakukan oleh profesi akuntan public yaitu melakukan
pemeriksaan terhadap informasi keuangan yang menjanjikan dan pemeriksaan untuk
menentukan pengendalian internal suatu entitas dengan kriteria yang telah ditetapkan
auditor memberikan keyakinan positif tentang asersi yang dibuat oleh manajemen.
Akuntan public yang menghasilkan jasa pemeriksaan selain terhadap laporan keuangan
historis seperti informasi keuangan prospektif disebut dengan praktisi .
3. Review
Jasa review merupakan permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap
informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan memberikan keyakinan negative
atas asersi yang terdapat dalam informasi keuangan. Dalam jasa review lingkup
prosedur yang digunakan oleh akuntan public untuk pengumpulan bukti lebih
sempit dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Pada jasa review
hanya digunakan dua prosedur yaitu permintaan keterangan dan prosedur analitik
sehingga akuntan public memberikan keyakinan negative atas asersi yang telah
dibuat oleh manajemen, jadi tingkat keyakinan pada jasa review yang diberikan
oleh akuntan public dalam laporan hasil review lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat keyakinan jasa audit dan jasa pemeriksaan.
4. Prosedur yang disepakati
Untuk melaksanakan jasa atestasi atas asersi yang dibuat manajemen, akuntan
public harus memiliki prosedur yang telah disepakati dengan kliennya. Ruang
lingkup pekerjaan lebih sempit dibandingkan jasa audit dan jasa pemeriksaan.
C. Jasa Nonassurance
Jasa Non Assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya
tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan. Jenis jasa non assurance yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa
kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.

2
Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya,
seperti pencatatan transaksi akuntansi sampai dengan penyusunan laporan keungan. Jasa
perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam
pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan, perencanaan
pajak, dan bertidak mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan. Jasa
konsultasi diatur dalam Standar Jasa Konsultasi. Jasa konsultasi dapat meliputi jasa-jasa
berikut ini:
1. Konsultation (consultations)
2. Jasa pemberian saran profesional (advisory service)
3. Jasa Implementasi
4. Jasa Transaksi
5. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainya
6. Jasa produk

D. Definisi Auditing
Definisi auditing secara umum memiliki enam unsur diantaranya:
1. Suatu proses sistematik, maksudnya adalah auditing dilaksanakan dengan suatu
langkah yang telah direncanakan dan terorganisir.
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, setelah melakukan
suatu proses sistematik maka akan diperoleh bukti yang digunakan untuk dasar dari
pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha dan untuk mengevaluasi tanpa
berprasangka atau memihak bukti tersebut.
3. Pernyataan mengenai kegiatan atau kejadian ekonomi, pernyataan mengenai
kejadian ekonomi dari proses akuntansi yang menghasilkan suatu pernyataan dalam
bentuk laporan keuangan.
4. Menetapkan tingkat kesesuaian, pengumpulan dan mengevaluasi bukti bukti
bertujuan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan dengan kriteria kriteria yang
telah ditetapkan.
5. Kriteria yang telah ditetapkan, standar yang digunakan untuk menilai suatu
pernyataan

3
6. Penyampaian hasil, Hasil audit disajikan melalui laporan tertulis yang
mengindikasikan tingkat kesesuaian antara aseri-asersi dengan kriteria yang telah
ditentukan.
7. Pemakai yang berkepentingan,yaitu para pemakai informasi keuangan

E. Perbedaan Auditing dengan Akuntansi


Auditing adalah suatu proses pemeriksaan secara obyektif suatu laporan keuangan
perusahaan/organisasi untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum pada suatu
laporan keuangan dalam hal material, posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan/organisasi. Pemeriksaan ini dilakukan oleh auditor independen yaitu auditor
yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan historis.
Sedangkan akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian transaksi keuangan hingga menjadi suatu laporan keuangan yang berguna
bagi para pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses
akuntansi akan dilakukan audit. Auditing digunakan untuk menentukan secara objektif
informasi keuangan yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan
keuangan. Oleh sebab itu orang yang mengaudit laporan keuangan harus dapat
diandalkan dan tidak termasuk dalam manajemen perusahaan.

F. Laporan audit
Laporan audit merupakan suatu sarana yang digunakan auditor untuk
menyampaikan pendapatnya mengenai kewajaran suatu laporan keuangan
perusahaan/organisasi. Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraph
pengantar, paragraph lingkup, dan paragraph pendapat.

G. Jenis Jenis Audit


Terdapat 3 jenis audit, diantaranya:
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan adalah suatu proses audit yang dilakukan oleh auditor
independen untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh

4
perusahaan/organisasi. Dalam hal ini, auditor independen memeriksa kewajaran
laporan keuangan dan menyampaikan pendapatnya atas dasar kesesuaiannya dengan
PABU.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan adalah audit yang menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan
kondisi atau peraturan tertentu. Audit kepatuhan banyak dijumpai di lembaga
pemerintahan
3. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional adalah gambaran ulang secara urut mengenai kegiatan
perusahaan/organisasi yang memiliki tujuan tertentu diantaranya:
a. Mengevaluasi kinerja
b. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan
c. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut

H. Jenis Jenis Auditor


Auditor merupakan orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan audit.
Auditor dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Auditor Independen
Auditor independen ialah auditor professional yang meyediakan jasanya untuk
mengaudit laporan keuangan kliennya yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan
para pemakai informasi keuangan. Seorang auditor berbeda dengan profesi lainnya
karena seorang auditor tidak boleh memihak kliennya. Maka diperlukan independensi
auditor dalam melaksanakan keahliannya. Untuk menjadi seorang auditor
independen harus memenuhi beberapa syarat diantaranya: lulus dari jurusan
akuntansi, mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Ijazah Akuntan,
serta mendapat ijin praktik dari menteri keuangan.
b. Auditor Pemerintahan
Auditor pemerintahan adalah auditor professional yang bekerja dibawah lembaga
pemerintahan dan memiliki tugas utama melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit unit pemerintahan. Yang disebut sebagai auditor

5
pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) yang memiliki tugas utama mengaudit laporan keuangan
instansi pemerintah, proyek proyek pemerintah, BUMN, BUMD sedangkan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga auditor tertinggi milik
pemerintahyang memiliki tugas mengaudit atas pertanggungjawaban keuangan
Presiden RI dan aparat dibawahnya kepada DPR RI.
c. Auditor Intern
Auditor Intern adalah auditor yang bekerja didalam perusahaan baik pemerintah
mapun swasta yang tugasnya adalah memutuskan apakah kebijakan yang telah
diterapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan apakah kekayaan
organisasi telah dirawat dengan baik, menentukan efektivitas dan efisiensi prosedur
kegiatan organisasi, dan menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh
berbagai bagian organisasi.

6
Profesi Akuntan Publik
A. Standar Profesional Akuntan Publik
Berbagai jenis jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan public telah diatur oleh
standar yang diterbitkan oleh organisasi profesi tersebut, seperti Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang merupakan sarana yang digunakan untuk menampung tipe akuntan
di Indonesia. Ada empat jenis kompartemen di Indonesia yaitu:
1. Kompartemen Akuntan Publik
2. Kompartemen Akuntan Manajemen
3. Kompartemen Sektor Publik
4. Kompartemen Akuntan Pendidik
Ada lima macam standar professional yang diterbitkan oleh dewan sebagai aturan
mutu pekerjaan public. Kelima standar tersebut diklasifikasikan dan dibukukan dalam
buku yang berjudul Standar Profesional Akuntan Publik. Buku tersebut merupakan
dasar dan paduan atas berbagai jasa yang telah dikeluarkan oleh akuntan public dan
disusun oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik serta berisi Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik yang disusun oleh Kompartemen akuntan public. Adapun
tipe standar professional yang diterbitkan oleh Dewan yaitu:
1. Standar Auditing
Standar auditing merupakan paduan audit atas laporan keuangan historis yang
terdiri dari sepuluh standar yang dirinci menjadi Pernyataan Standar Auditing
(PSA). PSA berisi paparan dari masing masing standar yang tertera pada standar
auditing. Selain itu, PSA merupakan pedoman utama yang digunakan akuntan
public untuk melaksanakan perikatan audit. Kepatuhan PSA bersifat wajib bagi
para anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan. Di dalam PSA terdapat
Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) yang merupakan interpretasi
yang resmi dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan yang ada di dalam PSA.
IPSA dapat memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dari penafsiran
ketentuan yang dimuat dalam PSA yang artinya interpretasi ini lebih lanjut dan
luas dari berbagai ketentuan di dalam PSA.

7
2. Standar Atestasi
Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa
audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan
prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan keyakinan yang
lebih rendah (review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati). Standar
atestasi terdiri dari 11 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar
Atestasi (PSAT), termasuk Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi (IPSAT).
Standar ini mengikat akuntan publik dan pelaksanaaannya bersifat wajib.
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi
bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Dirinci dalam
bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR), dan bersifat
mengikat akuntan publik sehingga pelaksanaannya wajib.
4. Standar Jasa Konsultasi
Standar jasa konsultasi memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa
konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultasi,
para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi. Sifat dan
cakupan pekerjaan jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi
dengan kliennya.

B. Standar Pengendalian Mutu


Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik
dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan
Publik dan Aturan Etika Kompertemen Akuntan Publik. Setiap kantor akuntan public
harus memiliki system pengendalian mutu untuk menyakinkan tentang kesesuaian
perikatan professional dengab berbagai standar dan aturan relevan yang berlaku. Standar
pengendalian mutu dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSM)

8
termasuk didalamnya Interpretasi Penyataan Standar Pengendalian Mutu (IPSM) yang
diterbitkan oleh Dewan PSM.
Elemen system pengendalian mutu yang harus ditetapkan dan dipelihara oleh
kantor akuntan public mencakup kebijakan dan prosedur yang mengatur:
1. Tanggung jawab kepemimpinan untuk mutu dalam kantor akuntan public
2. Ketentuan etika yang releva
3. Penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien serta penugasan
tertentu
4. Sumberdaya manusia
5. Pelaksanaan penugasan
6. Pemantauan

C. Auditor dan KAP


1. Auditor
Auditor merupakan orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan audit.
Auditor dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Auditor Independen
Auditor independen ialah auditor professional yang meyediakan jasanya untuk
mengaudit laporan keuangan kliennya yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan
para pemakai informasi keuangan. Seorang auditor berbeda dengan profesi lainnya
karena seorang auditor tidak boleh memihak kliennya. Maka diperlukan independensi
auditor dalam melaksanakan keahliannya. Untuk menjadi seorang auditor
independen harus memenuhi beberapa syarat diantaranya: lulus dari jurusan
akuntansi, mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Ijazah Akuntan,
serta mendapat ijin praktik dari menteri keuangan.
b. Auditor Pemerintahan
Auditor pemerintahan adalah auditor professional yang bekerja dibawah lembaga
pemerintahan dan memiliki tugas utama melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit unit pemerintahan. Yang disebut sebagai auditor
pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan

9
Pembangunan (BPKP) yang memiliki tugas utama mengaudit laporan keuangan
instansi pemerintah, proyek proyek pemerintah, BUMN, BUMD sedangkan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga auditor tertinggi milik
pemerintahyang memiliki tugas mengaudit atas pertanggungjawaban keuangan
Presiden RI dan aparat dibawahnya kepada DPR RI.
c. Auditor Intern
Auditor Intern adalah auditor yang bekerja didalam perusahaan baik pemerintah
mapun swasta yang tugasnya adalah memutuskan apakah kebijakan yang telah
diterapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan apakah kekayaan
organisasi telah dirawat dengan baik, menentukan efektivitas dan efisiensi prosedur
kegiatan organisasi, dan menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh
berbagai bagian organisasi.
2. Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan public adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang undangan dan memperoleh izin usaha dari undang
undang akuntan public. Menurut undang undang tersebut seorang akuntan harus
memiliki kantor akuntan public untuk menyediakan jasanya paling lambat enam
bulan setelah izin akuntan public diberikan jika tidak maka akan dicabut izinnya.
Di Amerika Serikat terdapat 45.000 lebih kantor akuntan public yang dibagi
menjadi empat golongan yaitu: kantor akuntan besar internasional, kantor akuntan
besar nasional, kantor akuntan besar regional, dan kantor akuntan kecil local.
Sedangkan di Indonesia jumlah kantor akuntan public sekitar 492 kantor yang
digolongkan menjadi besar, sedang, dan kecil. Per Mei 2012 jumlah akuntan public
mencapai 1.086 orang yang terdiri dari 938 orang aktif, cuti 56 orang, tertimpa
pembekuan ijin 10 orang, dan mengundurkan diri sebanyak 82 orang. Adapun syarat
untuk mendirikan kantor akuntan public di Indonesia menurut Menteri Keuangan
pasal 18 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 yang mengatur
perizinan mendirikan kantor akuntan publik yaitu:
a. Memiliki izin akuntan public
b. Menjadi anggota IAPI

10
c. Mempunyai minimal 3 orang auditor tetap dengan tingkat pendidikan formal
bidang akuntansi paling rendah Diploma III dan paling sedikit diantaranya (1
orang) memiliki register Negara sebagai akuntan
d. Memiliki NPWP
e. Memiliki rancangan system pengendalian mutu (SPM) KAP yang memenuhi
standar professional akuntan public (SPAP), dan paling kurang mencakup aspek
kebijakan atas seluruh unsur pengendalian mutu
f. Domisili pemimpin KAP sama dengan domisili KAP

D. Organisasi Profesi Akuntan Publik


Pada mulanya di Indonesia hanya terdiri satu organisasi profesi akuntansi yang
didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Organisasi ini terdiri dari para akuntan yang memiliki nomer register akuntan sesuai
dengan UU No 34 Tahun 1954. Hingga tahun 2010 jumlah akuntan di Indonesia
mencapai 10.000 orang. Pada tahun 1994 IAI membentuk empat kompartemen sesuai
dengan bidang para anggotanya, yaitu:
1. Kompartemen Akuntan Publik
Beranggotakan para akuntan public yang telah memiliki izin praktik di
Departemen Keuangan. Kompartemen ini memiliki tujuan untuk membina para
anggotanya dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai akuntan public
yang professional dan selalu memutakhirkan pengetahuan dibidang akuntansi dan
pengauditan. Kompartemen ini bertugas menyusun standar audit yang digunakan
para anggotanya untuk menyediakan jasa atestasi dan nonatestasi. Untuk
mengerjakan tugasnya, kompartemen ini membentuk Dewan Standar Audit dan
Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik (BPPAP) yaitu badan peradilan yang
bertugas menangani kasus kasus yang melibatkan para anggotanya.
2. Kompartemen Akuntan Manajemen
3. Kompartemen Sektor Publik
4. Kompartemen Akuntan Pendidik

11
Pada 24 Mei 2007 dibentuk Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yaitu
organisasi akuntan public yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang
diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI Kompartemen Akuntan
Publik. Berdirinya IAPI merupakan tanggapan dampak globalisasi dan diputuskan dalam
Kongres X IAI tanggal 23 November 2006. Keputusan ini mendasari untuk mengubah
IAI Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen dan mampu
secara mandiri mengembangkan profesi akuntan public. IAPI diharapkan dapat
memenuhi persyaratan International Federation of Accountant (IFAC) yang berhubungan
dengan profesi akuntan public, sekaligus memenuhi persyaratan yang diminta IFAC yang
tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).
Pada tanggal 4 Juni 2007, IAPI diterima secara resmi sebagai anggota asosiasi
yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari 2008, pemerintah Republik Indonesia
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai
organisasi profesi akuntan public yang berwewenang melaksanakan ujian sertifikat
akuntan public, menyusun dan menertibkan standar professional dan etika akuntan
public, serta menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan public di
Indonesia.

E. Struktur KAP
Semakin banyaknya jumlah Kantor akuntan public di Indonesia membuat para
pemakai laporan memilih dan menilai inependensi dan kompetensi masing masing
kantor akuntan public. Independensi memungkin auditor untuk menarik kesinpulan tanpa
menimbulkan bias pada laporan keuangan yang diauditnya. Sedangkan kompetensi
memungkinkan auditor untuk melakukan audit secara efisien dan efektif. Adanya
kepercayaan independensi dan auditor menyebabkan para pemakai laporan
mengandalkan diri laporan yang dibuatnya pada auditor. Maka struktur akuntan public
akan mempengaruhi hal ini, meskipun tidak seluruhnya.
Bentuk usaha kantor akuntan public yang telah diatur dalam pasal 12 Undang
Undang Akuntan Publik adalah:
1. Perseorangan

12
Menurut pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 kantor
akuntan public yang berbentuk perseorangan hanya dapat didirikan dan dijalankan
oleh seorang akuntan public yang merangkap menjadi pemimpin KAP
2. Persekutuan Perdata
3. Firma
4. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik akuntan public, yang diatur dalam
undang undang
Kantor akuntan public yang berbentuk persekutuan adalah persekutuan
perdata atau persekutuan firma yang didirikan minimal 2 orang akuntan public
masing masing sekutu adalah rekan dan salah satunya bertindak sebagai pemimpin
kantor akuntan public. Apabila KAP dalam bentuk persekutuan mempunyai rekan
non persekutuan tetap bisa mendirikan dan menjalankan KAP jika minimal 75% dari
seluruh sekutu adalah seorang akuntan publik. Yang dimaksud dengan Bentuk usaha
lain yang sesuai dengan karakteristik akuntan public adalah badan usaha yang
menunjukkan independensi dan kompetensi melekat pada akuntan public misalnya,
Limited Liability Partnership dan Professional Limited Liability Company.
Untuk memberikan jasa professional berupa pengauditan dan berbagai jasa
lain kepada kliennya, beberapa orang akuntan bekerja sama dengan rekan atau
partner. Para partner memperkerjakan staff professional yang terdiri dari akuntan
public bersertifikat yang masih muda dalam pengalaman, atau mereka yang
mempersiapkan diri menjadi akuntan public bersertifikat.
Dengan terpisahnya entitas dengan auditor maka akan mendorong terciptanya
independensi dan menghilangkan hubungan buruh majikan antara KAP dengan
kliennya. Kompetensi juga dapat tercipta dari berkumpulnya beberapa akuntan public
dalam satu kantor untuk berkarya bersama dan membuat pendidikan professional
berkelanjutan menjadi lebih bearti

Referensi:

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Cetakan 1. Jakarta: Salemba Empat

Jusup, Haryono Al. 2014. Auditing. Edisi II. Yogyakarta: STIE YKPN

13

Anda mungkin juga menyukai