Anda di halaman 1dari 9

BAB 8

PERUBAHAN
EKUITAS ANAK

KELOMPOK IV :
ANDI MUHUHAMMAD MULIYAMIN 201830114
MIRNAWATI NURMANIA 201830085
TRI WULAN DARI 201830101
A. TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM TAMBAHAN ENTITAS ANAK

Penjualan saham tambahan kepada entitas induk


Misalkan dalam kasus PT Paula dan PT simon, penjualan 250.000 saham tambahan PT Sim
on seharga Rp 750 juta dilakukan kepada induk. Bagi entitas induk nilai investasi bertambah se
besar harga akuisisi Rp 750 juta. Akan tetapi, sesuai aturan PSAK 22, dalam reakuisisi harus dilak
ukan penilaian ulang atas investasi yang telah ada sebelumnya. Nilai investasi per 1 oktober
2013 sebelum reakuisisi 80% dari kekayaan PT Simon yang di miliki per 1 oktober 2013 yakni Rp
2.360.000.000(80% x Rp. 2.950.000. 000).Nilai investasi per lembar saham adalah Rp. 2.950 at
as 800.000 lembar saham yang di miliki. Nilai per lembar investasi ini sama dengan nilai buku p
er lembar saham kekayaan PT Simon. Harga Jual saham PT Simon ke PT Paula sebesar Rp 3.000 p
er lembar merupakan harga wajar pada tanggal 1 oktober, sehinggga investasi yang telah
ada sebelumnya sebesar Rp. 2.360.000.000 ( Rp 2.950 per lembar ) harus dinilai kembali pada h
arga wajarnya yaitu Rp. 3.000 per lembar. Dengan demikian terjadi kenaikan nilai investasi per l
embar sebesar Rp. 50 untuk 800.000 lembar saham yang dimiliki atau Rp 40.000.000 PT Paula
mencatat kenaikan nilai investasi ini sebagai berikut:
Investasi dalam saham PT Simon  Rp. 40.000.000
Keuntungan penilain investasi  Rp. 40.000.000

Nilai investasi setelah reakuisisi Tgl. 1 oktober adalah:


Investasi sebelum reakuisisi Rp 2.360.000.000
Reakuisisi  Rp  750.000.000
Penilaian Investasi  Rp 40.000.000
Nilai investasi 1 oktober 2013 Rp. 3.150.000.000

Perbandingan nilai investasi dengan kekayaan yang dimiliki pada Tanggal 1 oktober 2013 adalah:
Total investasi  Rp 3.150.000.000
Kekayaan dimiliki ( 84% x 3.7 miliar)  Rp(3.108.000.000)
Goodwill untuk kepemilikan 84% Rp 42.000.000

PSAK 22 mensyaratkan laporan konsolidasi menyajikan googwill untuk induk dan kepentingan
nonpengendali sehingga goodwill total harus disajikan Rp 42 jt / 80% / atau Rp 50 juta atas akuisisi
tambahan senilai Rp 750 juta tersebut. Misalkan seluruh nilai goodwill pada akhir tahun 2013
diturunkan.
B. PENARIKAN SAHAM ENTITAS ANAK DARI PEREDARAN

A. Penarikan Saham Milik Eksternal


Penarikan saham dari peredaran menyebabkan berkurangnya modal saham. Pen
arikan saham dari peredaran dapat dilakukan secara permanen (stock retireme
nt) atau penarikan sementara yang biasa disebut saham perbendaharaan (t
reasury stock). Dalam hubungan induk anak, apabila perusahaan anak mel
akukan transaksi saham perbendaharaan hal itu akan berdampak terhadap in
duk.Jadi dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi harga saham perbendaharaa
n entitas anak semakin menurun kekayaan induk atas anak. Hal ini merupakan s
alah satu pertimbangan induk dalam memutuskan apakah entitas anak melakuk
an transaksi saham perbendaharaan, dan jika melakukan, pada harga berapa ag
ar entitas induk tidak di rugikan.
    
B. Penarikan Saham Milik Individu
  Misalkan saham perbendaharaan milik individu di beli PT Sedola dengan harga
Rp 350 juta. Bagi induk hal itu merupakan pelepasan investasinya. Nilai investasi at
as 700.000 lembar saham per 1 juli mencerminkan 70% kekayaan PT Sedola se
belum transaksi saham perbendaharaan. Kekayaan pemegang saham PT Sed
ola sebelum transaksi saham perbendaharaan. Kekayaan pemegang saham PT Sed
ola per 1 juli adalah Rp 2.35 miliar, sehingga nilai investasi PT Sedolah adalah 7
0% x Rp 2.350 miliar = Rp. 1.645 miliar. Nilai investasi per lembar saham adalah R
p 2.350 miliar dan investasi yang terjual adalah Rp 2.350 x 200.000 lembar = RP.
470 juta. Transaksi saham perbendaharaan PT Sedola menimbulkan kerugian
sebesar Rp 120 juta bagi PT Sedola karena nilai yang di jual Rp470 juta. PT Sedola
mencatat transaksi itu sebagai berikut :

Kas                                                                          Rp. 350 juta


Kerugian divestasi                                                Rp. 120 juta
     Investasi dalam saham                                                           Rp 470 juta
Nilai investasi PT Sedola dengan transaksi saham perbendaharaan tersebut menjadi Rp
1.645 miliar – Rp 470 juta = Rp 1,175 miliar. Jadi persentase kepemilikan PT Sedola atas
saham PT sedola menjadi 62,5% akibat transaksi saham perbendaharaan tersebut karena
PT Sedola kini hanya memiliki 500.000 lembar dari 800.000 lembar saham beredar PT
Sedola. Kekayaan PT Sedola Yang dimiliki setelah Transaksi saham perbendaharaan
adalah Sebagai berikut:

Sebelum transaksi perbendaharaan ( 70% x 2,35 miliar )       Rp. 1.645.000.000


Setelah transaksi perbendaharaan ( 62,5 % x 2 milliar ) ( Rp. 1.250.000.000 )
Penurunan kekayaan Rp 395.000.000
 C. KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGANDALIAN

Transaksi antara entitas anak dan entitas induk yang mengubah persentase kepemilika
n induk atas anak sesuai ketentuan PSAK 40 tahun 1997,yakni entitas anak menjual saham
tambahan kepada induk, dan anak menarik saham dari peredaran milik induk. Ketika entita
s anak menjual saham tambahan ke induk, dari sudut pandang induk hal itu merupakan
reakuisisi atau akuisisi tambahan. Dalam akuisisi tambahan tersebut googwill atau diskon
pembelian akan diakui jika harga akuisisi tambahan melebihi atau lebih kecil dari wajar
entitas anak. Sebaiknya,transaksi saham perbendaharaan anak milik induk dalam sudut
pandang induk merupakan pelepasan saham atau divestasi. Dalam divestasi tersebut diakui
untung rugi pelepesan saham.
Akan tetapi, dalam hubungan induk-anak, apabila satu induk mengendalikan lebih da
ri satu anak, dapat terjadi peristiwa di mana transaksi saham perbendaharaan suatu entitas
anak atas saham yang dimiliki induk diikuti dengan penjualan saham tambahan anak yang l
ainnya kepada induk. Dari sudut pandang induk, ada dua transaksi yang terjadi yakni pel
epasan saham atau divestasi saham anak dan transaksi reakuisisi atau akuisisi tambah
an atas entitas anak lainnya.
PSAK 38 revisi 2011 mendefenisikan kombinasi bisnis entitas sepengendalian sebagai
kombinasi bisnis di mana semua entitas atau bisnis yang bergabung pada akhirnya dik
endalikan oleh pihak yang sama dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. Entita
s sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung mengendalik
an atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. PSAK 38 r
evisi 2011 memberi contoh-contoh transaksi di antara entitas sepengendali:
a) Induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak yang dimiliknya menjadi
aset induk yang bersangkutan.
b) Induk mengalihkan sebagai hak kepemilikannya dalam satu entitas anak ke entitas
anak lainnya yang dimiliki oleh induk. Transaksi ini juga merupakan perubahan bentu
k hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan merupakan perubahan substansi eko
nomi kepemilikan entitas anak tersebut.
c) Induk menukar kepemilikannya atas sebagian aset neto dalam entitas anak yang di
milikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain, sehingga k
epemilikannya induk dalam entitas anak lainnya bertambah, sedangkan persentase ke
pemilikan pemegang saham nonpengendali dalam entitas anak tersebut berkurang.  
 

Anda mungkin juga menyukai