Anda di halaman 1dari 9

BAB III

Ethical Governance

Asbi Amin, S.E., M.Ak


Pengertian Ethical Governance
 Ethical Governance (Etika Pemerintahan) adalah ajaran untuk berperilaku yang baik dan

benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia. Dalam
Ethical Governance (Etika Pemerintahan) terdapat juga masalah kesusilaan dan kesopanan ini
dalam aparat, aparatur, struktur dan lembaganya.

 Sistem Pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu Negara dalam mengatur
pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi Negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:

 Presidensial

 Parlementer

 Komunis

 Demokrasi liberal

 Liberal

 Capital
Komponen-komponen Budaya Etis

Budaya etis adalah pemahaman tak terucap dari semua karyawan (pelaku bisnis) tentang
perilaku yang dapat dan tidak dapat diterima. Komponen-komponen budaya etis dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :

Kriteria Fokus
Individu Perusahaan Masyarakat

Egoisme (pendekatan Kepentingan diri (self Kepentingan Efisiensi ekonomi


berpusat pada interest) perusahaan (company
kepentingan diri) interest)

Benevolence Kepentingan Bersama Kepentingan tim (team Tanggung jawab sosial


(pendekatan berpusat (friendship) interest) (social responsibility)
pada kepentingan
orang lain)

Principles (pendekatan Moralitas pribadi Prosedur dan Kode etik dan hukum
berpusat pada prinsip (personal morality) peraturan perusahaan
integritas)
Penerapan Budaya

Etika Corporate Credo: Pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang dianut dan ditegakkan
perusahaan.

 Komitmen Internal :

 Perusahaan terhadap karyawan

 Karyawan terhadap perusahaan

 Karyawan terhadap karyawan lain.

 Komitmen Eksternal:

 Perusahaan terhadap pelanggan

 Perusahaan terhadap pemegang saham

 Perusahaan terhadap masyarakat


Penerapan Budaya Etika
Program Etika adalah Sistem yang dirancang dan diimplementasikan untuk
mengarahkan karyawan agar melaksanakan corporate credo.

Governance System merupakan suatu tata kekuasaan yang terdapat di dalam


perusahaan yang terdiri dari 4 (empat) unsur yang tidak dapat terpisahkan, yaitu:

 Commitment on Governance

 Governance Structure

 Governance Mechanism

 Governance Outcomes

Untuk penyelenggaraan Good governance tersebut maka diperlukan etika


pemerintahan. Etika merupakan suatu ajaran yang berasal dari filsafat mencakup tiga hal
yaitu:

 Logika, mengenai tentang benar dan salah.

 Etika, mengenai tentang prilaku baik dan buruk.

 Estetika, mengenai tentang keindahan dan kejelekan.


. Mengembangkan Struktur
Etika Korporasi
Struktur etika korporasi yang dimiliki perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan
kepribadian perusahaan tersebut. Selain itu perlu adanya pengembangan serta evaluasi
yang dilakukan perusahaan secara rutin. Pengembangan struktur etika korporasi ini
berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dan sesuai dengan norma
yang ada.

Berbagai perangkat pendukung terbentuknya suatu organisasi yang memiliki tata


kelola yang baik sudah di stimulasi oleh Pemerintah melalui UU Perseroan, UU Perbankan,
UU Pasar Modal, Standar Akuntansi, Komite Pemantau Persaingan Usaha, Komite
Corporate Governance, dan sebagainya yang pada prinsipnya adalah membuat suatu
aturan agar tujuan perusahaan dapat dicapai melalui suatu mekanisme tata kelola secara
baik oleh jajaran dewan komisaris, dewan direksi dan tim manajemennya
Kode Perilaku Koorporasi
Kode perilaku korporasi (Corporate Code of Conduct) merupakan pedoman yang
dimiliki setiap perusahaan dalam memberikan batasan-batasan bagi setiap karyawannya
untuk menetapkan etika dalam perusahaan tersebut.

Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah:

 Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan (corporatevalues) yang


menggambarkan sikap moral perusahaan dalam melaksanakan usahanya.

 Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus

memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan.
Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan membentuk budaya perusahaan
yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan.

 Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut

dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan diterapkan.


Evaluasi Terhadap Kode Perilaku
Koorporasi
Dalam setiap Kode Perilaku Korporasi, adanya evaluasi terhadap kode perilaku
korporasi juga sangat diperlukan, agar segala kegiatan yang telah dilakukan apakah sudah
dijalankan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Berikut ini langkah yang harus
dilakukan dalam evaluasi terhadap kode perilaku korporasi, yaitu:

Pelaporan pelanggaran Sanksi atas pelanggaran


Kode Perilaku Korporasi Kode Perilaku Korporasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai