Ethical Governance
benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia. Dalam
Ethical Governance (Etika Pemerintahan) terdapat juga masalah kesusilaan dan kesopanan ini
dalam aparat, aparatur, struktur dan lembaganya.
Sistem Pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu Negara dalam mengatur
pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi Negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
Presidensial
Parlementer
Komunis
Demokrasi liberal
Liberal
Capital
Komponen-komponen Budaya Etis
Budaya etis adalah pemahaman tak terucap dari semua karyawan (pelaku bisnis) tentang
perilaku yang dapat dan tidak dapat diterima. Komponen-komponen budaya etis dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Kriteria Fokus
Individu Perusahaan Masyarakat
Principles (pendekatan Moralitas pribadi Prosedur dan Kode etik dan hukum
berpusat pada prinsip (personal morality) peraturan perusahaan
integritas)
Penerapan Budaya
Etika Corporate Credo: Pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang dianut dan ditegakkan
perusahaan.
Komitmen Internal :
Komitmen Eksternal:
Commitment on Governance
Governance Structure
Governance Mechanism
Governance Outcomes
Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus
memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan.
Pelaksanaan etika bisnis yang berkesinambungan akan membentuk budaya perusahaan
yang merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan.
Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut