Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1


BAB IX KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG
DAN MUTUAL HOLDING

Disusun oleh :
Inez Novindriastuti
F1318034 – Kelas A
S1 Akuntansi Transfer

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2018
BAB IX
KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN MUTUAL HOLDING

A. Struktur Afiliasi
Direct holding (kepemilikan langsung) berasal dari investasi langsung dalam saham
berhak suara dari satu atau lebih investee. Sedangkan indirect holding (kepemilikan tidak
langsung) adalah investasi yang memungkinkan investor mengendalikan atau
mempengaruhi secara signifikan keputusan investee yang tidak dimiliki secara langsung
melalui investee yang dimiliki secara langsung. Ada dua jenis struktur kepemilikan tidak
langsung yaitu, ayah-anak-cucu (father-son-grandson relationship) dan hubungan afiliasi
terkait (connecting affiliates relationship).

B. Kepemilikan Tidak Langsung – Struktur Ayah – Anak – Cucu


Masalah utama yang dihadapi dalam kaitannya dengan situasi pengendalian tidak
langsung meliputi penentuan pendapatan dan ekuitas perusahaan afiliasi disesuaikan
dengan dasar ekuitas, prosedur konsolidasi tetap sama, baik untuk kepemilikan langsung
maupun tidak langsung. Akan tetapi, mekanisme yang terlibat dalam proses konsolidasi
mungkin akan lebih rumit karena diperlukan rincian tambahan untuk mengkonsolidasi
operasi berbagai entitas.

C. Mutual Holding – Saham Perusahaan Induk Dimiliki Perusahaan Anak


Apabila perusahaan afiliasi memiliki kepentingan kepemilikan satu sama lain, terjadi
situasi mutual holding. Saham perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan anak tidak
beredar jika dilihat dari sudut pandang konsolidasi dan tidak boleh dilaporkan sebagai
saham yang beredar dalam neraca.
Ada 2 metode akuntansi yang diterima umum untuk perusahaan induk yang
sahamnya dimiliki oleh perusahaan anak - pendekatan saham treasuri dan pendekatan
konvensional. Pendekatan saham treasuri mempertimbangkan saham perusahaan induk
yang dimiliki oleh perusahaan anak sebagai saham treasuri entitas konsolidasi. Karena itu,
akun investasi pada pembukuan perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya dan
dikurangkan dari ekuitas pemegang saham dalam neraca konsolidasi. Sedangkan
pendekatan konvensional memperhitungkan investasi perusahaan anak dalam saham
perusahaan induk atas dasar ekuitas dan mengeliminasi akun investasi perusahaan anak
terhadap ekuitas perusahaan induk dengan cara biasa. Meskipun kedua pendekatan dapat
diterima, tetapi tidak menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sama. Secara
khusus, jumlah laba ditahan konsolidasi dan hak minoritas biasanya berbeda menurut
kedua metode tersebut.
 Pendekatan Konvensional
Menurut pendekatan konvensional, saham perusahaan induk yang dimiliki oleh
perusahaan anak dianggap sebagai saham yang ditarik kembali secara konstruktif
(constructively retired), dan modal saham serta laba ditahan yang dapat diberlakukan
dalam kepemilikan yang dimiliki oleh perusahaan anak tidak disajikan pada laporan
keuangan konsolidasi.
Secara umum akuntan sepakat bahwa neraca konsolidasi harus memperlihatkan modal
saham dan laba ditahan yang dimiliki pemegang saham mayoritas di luar entitas
konsolidasi. Akan tetapi, perlakuan ini menimbulkan pertanyaan menyangkut aplikabilitas
metode ekuitas pada mutual holding yang melibatkan saham perusahaan induk. Secara
khusus, apakah metode ekuitas dapat diterapkan pada struktur afiliasi yang melibatkan
investasi dalam perusahaan induk? Jika dapat, “laba bersih perusahaan induk (investor)
untuk periode berjalan dan ekuitas pemegang sahamnya pada akhir periode akan sama,
dengan mengabaikan apakah investasi dalam perusahaan anak diperhitungkan menurut
metode ekuitas atau mengkonsolidasikan perusahaan anak.”
Di samping beberapa reservasi yang telah dijabarkan mengenai aplikabilitas metode
ekuitas pada kepemilikan saham perusahaan induk secara mutual, pandangan yang diambil
dalam buku ini adalah bahwa metode ekuitas dapat digunakan dan dalam kenyataannya,
diwajibkan oleh APB Opinion No.18. Paragraf 19e menyatakan bahwa “transaksi yang
berhubungan dengan modal investasi yang mempengaruhi bagian investor atas ekuitas
pemegang saham investee harus diperhitungkan seolah-olah investee merupakan
perusahaan anak konsolidasi”.
 Alokasi Laba Mutual.
Apabila kita menggunakan metode konvensional untuk saham yang dimiliki secara
manual, pendapatan atau laba perusahaan induk atas dasar ekuitas tidak dapat ditentukan
sampai laba perusahaan anak telah ditentukan atas dasar ekuitas, begitu juga sebaliknya.
Hal ini disebabkan karena laba tersebut berkaitan secara mutual. Pemecahan atas masalah
penentuan laba induk perusahaan dan perusahaan anak terletak pada penggunaan beberapa
prosedur matematis, dimana yang paling umum digunakan adalah persamaan simultan dan
substitusi. Alokasi laba ke entitas afiliasi dan pemegang saham luar dilakukan dalam dua
langkah.
 Konversi Menjadi Metode Ekuitas pada Pembukuan Perusahaan Terpisah
Pada titik ini kita harus pertimbangkan perhitungan yang akan diperlukan untuk
mengoreksi laba ditahan konsolidasi dan hak minoritas jika metode akuntansi ekuitas tidak
pernah dipakai. Pertama, kita harus menentukan kenaikan aktiva bersih terpisah suatu
perusahaan dengan kepemilikan mutual. Setelah menentukan kenaikan aktiva bersih
terpisah, persamaan simultan yang digunakan sebelumnya untuk menentukan alokasi laba
akan dipakai lagi untuk mengalokasikan kenaikan aktiva bersih terpisah ke laba ditahan
konsolidasi dan ke hak minoritas.

D. Saham Perusahaan Anak yang Dimiliki secara Mutual


Saham perusahaan induk yang dimiliki dalam struktur afiliasi bukan merupakan
saham yang beredar dan tidak boleh dilaporkan sebagai saham yang beredar baik pada
laporan keuangan.
Perusahaan induk menurut metode akuntansi ekuitas maupun pada laporan keuangan
konsolidasi. Dua pendekatan umum yang digunakan untuk mengeliminasi pengaruh saham
perusahaan induk yang dimiliki secara mutual – pendekatan saham treasure dan
pendekatan konversional – telah dijelaskan serta diilustrasikan pada bagian sebelumnya
dari bab ini. Pada bagian ini, saham yang dimiliki secara mutual meliputi kepemilikan
perusahaan anak atas saham setiap perusahaan lain sehingga pendekatan saham treasure
tidak dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai