Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATA KULIAH EKONOMI ISLAM

BAB XIV LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Disusun oleh :
Inez Novindriastuti
F1318034 – Kelas A
S1 Akuntansi Transfer

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2018
BAB XIV
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

I. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah


Lembaga Keuangan Syariah adalah lembaga, baik bank maupun non-bank, yang
memiliki spirit Islam baik dalam pelayanan maupun produk-produknya, dalam
pelaksanaannya diawasi oleh sebuah lembaga yang disebut Dewan Pengawasan Syariah.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa lembaga keuangan syariah mencakup semua
aspek keuangan baik persoalan perbankan maupun kerjasama pembiayaan, keamanan dan
asuransi perusahaan, dan lain sebagainya yang berlangsung di luar konteks perbankan.

II. Prinsip Lembaga Keuangan Syariah


 Keadilan, yaitu prinsip berbagi keuntungan atas dasar penjualan yang sebenarnya
berdasarkan konstribusi dan resiko masing-masing pihak.
 Kemitraan, yaitu prinsip kesetaraan diantara para pihak yang terlibat dalam kerjasama.
Posisi nasabah investor (penyimpanan dana), dan penggunaan dana, serta lembaga
keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk
memperoleh keuntungan.
 Transpasi, dalam hal ini sebuah LKS diharuskan memberikan laporan keuangan secara
terbuka dan berkesinambungan kepada nasabah investor atau pihak-pihak yang terlibat
agar dapat mengetahui kondisi dana yang sebenarnya.
 Universal, yaitu prinsip di mana LKS diharuskan memberikan suku, agama, ras, dan
golongan dalam masyarakat dalam memberikan layanannya sesuai dengan prinsip islam
sebagai rahmatan lil alamin.

III. Tujuan Lembaga Keuangan Syariah


 Mengembangkan lembaga keuangan syariah (bank dan non bank syariah) yang sehat
berdasarkan efiensi dan keadilan,serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat
banyak sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat antara lain memperluas
jaringan lembaga-lembaga keuangan syariah ke daerah-daerah terpencil.
 Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat bangsa Indonesia, sehingga
dapat mengurangi kesenjangan sosial ekonomi.

IV. Sistem Lembaga Keuangan Syariah


Sistem keuangan syariah berbeda dengan sistem keuangan konvesional, di mana
sistem keuangan syariah berlandaskan prinsip syariah. Saat ini kita telah mengenal dan
melaksanakan sistem perbankan syariah dan sistem lembaga keungan syariah bukan bank,
sedangkan sistem moneter kita mengikuti aturan yang ada.
Pada prinsipnya, sistem keuangan di Indonesia dibagi menjadi tiga sistem, yaitu :
 Sistem moneter, tercangkup bank dan lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang
giral (Dapertemen Keuangan, Bank Indonesia dan bank-bank yang boleh menerima
simpanan giro).
 Sistem perbankan.
 Sistem lembaga keuangan bukan bank.
Pemegang otoritas moneter yaitu Departemen Keuangan dan Bank Indonesia yang memiliki
fungsi sebagai berikut : mengerluarkan uang kertas dan logam, menciptakan uang primer
(reserves money). Mengawasi sistem moneter dan mengelola cadangan devisa.

V. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia


a. Bank Syariah
 Penyaluran Dana
Penyaluran dana menggunakan beberapa prinsip, yaitu:
 Prinsip Jual Beli (Ba’i)
 Mudharabah
 Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
 Penghimpunan Dana
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan deposito.
 Jasa Perbankan
Bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatan imbalan
berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:
 Sharf (Jual Beli Valuta Asing) adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis
namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil
keuntungan untuk jasa jual beli tersebut
 Ijarah (Sewa), Kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe deposit
box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian), dalam hal ini bank
mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.
b. Asuransi Syariah
Asuransi syariah menurut fatwa DSN-MUI adalah usaha saling melindungi dan
tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi. dalam bentuk
asset dan atau tabarru memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad yang sesuai dengan syariah.
c. Pasar Modal Syariah
Sekuritas syariah atau efek syariah adalah efek sesuai dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal. yang akad pengelolaan perusahaan, maupun cara
penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.
d. Lembaga Zakat
Zakat dalam arti fiqih berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah
diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Dalam sebuah hadist tentang penempatan
Muaz di Yaman. Rasulullah berkata “Terangkan kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan sedekah yang dikenakan pada kekayaan orang-orang kaya”. Dalam beberapa
ayat zakat diterangkan sebagai sedekah.

Anda mungkin juga menyukai