Anda di halaman 1dari 36

Audit Kas dan Instrumen

Keuangan & Audit Siklus


Akuisisi Modal dan
Pembayaran Kembali
Kelompok 2

 Yoga Bayu Adi


 Priyono
 Citra Ananda
=Chapter 22=
Audit of the capital
acquition and
repayment cycle
(Audit Siklus Akuisisi Modal
dan Pembayaran Kembali)
Siklus akuisisi modal dan siklus pembayaran kembali
menyangkut perolehan sumber daya modal melalui
hutang berbunga dan ekuitas pemilik serta
pembayaran kembali modal. Siklus ini juga termasuk
pembayaran bunga dan dividen
Karakteristik Siklus Akuisisi Modal dan
Pembayaran Kembali (1)
1. Secara relatif hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi
saldo akun, tetapi setiap transaksi itu sering kali sangat material.

2. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat


material. Akibatnya sering kali auditor lebih menekankan pada
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan dan
keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.
Karakteristik Siklus Akuisisi Modal dan
Pembayaran Kembali (2)
3. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham,
obligasi atau dokumen kepemilikan yang serupa

4. Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta


utang dan ekuitas.  Dalam audit atas utang berbunga, auditor
harus memverifikasi secara simultan beban bunga dan utang
berbunga terkait.
Akun dalam Siklus :
• Wesel Bayar – Alokasi Laba Ditahan – Modal Disetor
• Hutang Kontrak – Saham Treasury Melebihi Par
– Dividen Diumumkan – Modal Sumbangan
• Hutang Hipotek
– Uang Tunai di Bank – Hutang Dividen
• Hutang Obligasi
– Modal Saham-Biasa – Kepemilihan-akun
• Beban Bunga
– Modal Saham-Preferred modal
• Bunga yang Masih – Kemitraan-akun modal
Harus Dibayar
Note Payable (Wesel Bayar) (1)

Kewajiban hukum kepada kreditor, yang


mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh
aktiva, dan menggunakan bunga
Note Payable (Wesel Bayar) (2)

Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk


menentukan apakah :
• Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai

• Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi
secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi
• Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual
telah dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh tujuan dari delapan
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
Note Payable (Wesel Bayar) (3)

Terdapat empat pengendalian yang penting


terhadap wesel bayar :
• Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru

• Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga

• Dokumen dan catatan yang memadai

• Verifikasi independent periodik


Note Payable (Wesel Bayar) (4)

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif


Transaksi
Pengujian transaksi wesel bayar melibatkan
masalah wesel bayar dan pembayaran kembali
pokok dan bunga.
Note Payable (Wesel Bayar) (5)

Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar


Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji

Hitung Kembali perkiraan Salah saji beban bunga


beban bunga berdasarkan dan bunga yang masih
suku bunga rata-rata dan harus dibayar, atau
wesel bayar bulanan secara penghapusan wesel bayar
keseluruhan
Note Payable (Wesel Bayar) (6)

Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar


Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji

Bandingkan setiap uang Penghilangan atau


kertas yang beredar dengan kesalahan penyajian
yang ada pada tahun wesel bayar
sebelumnya
Note Payable (Wesel Bayar) (7)

Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar


Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji

Bandingkan saldo total wesel Beban bunga yang salah


bayar, beban bunga, dan saji dan bunga yang
bunga yang masih harus masih harus dibayar atau
dibayar dengan saldo tahun wesel bayar
sebelumnya
Note Payable (Wesel Bayar) (8)

Tujuan utama audit terkait saldo


dalam wesel bayar
1. Kelengkapan : wesel bayar yang ada telah dicantumkan
2. Akurasi : wesel bayar dalam jadwal telah dicatat dengan akurat
3. Wesel bayar disajikan dan diungkapkan secara semestinya
(penyajian dan peng-ungkapan).
Ekuitas Pemilik
Terdapat perbedaan yang utama dalam audit atas ekuitas pemilih antara
perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup

 Perusahaan tertutup :
 Umumnya memiliki sedikit pemegang saham
 Kadang-kadang, jika ada, transaksi terjadi sepanjang tahun untuk akun modal saham
 Satu-satunya transaksi yang dimasukkan ke bagian ekuitas pemilik, kemungkinan
adalah perubahan ekuitas pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman
dividen, jika ada
 Jarang membayar dividen
Ekuitas Pemilik
 Perusahaan terbuka :
 Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
 Pengujian untuk memverifikasi akunekuitas pemilik yang utama mencakup : modal
dan saham biasa, modal disetor melebihi par, dan saldo laba dan dividen terkait
 Tujuan dari setiap akun itu adalah untuk menentukan apakah :
 Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai
 Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat secara layak
 Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak
Kontrol Internal
Beberapa pengendalian internal bagi aktivitas ekuitas pemilik :
1. Otorisasi transaksi yang tepat
2. Penyimpanan catatan dan pemisahan tugas yang tepat
3. Panitera independent dan agen transfer saham
Audit Modal Saham dan Modal Disetor

1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat


2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan
dicatat secara akurat
3. Modal saham dicatat secara akurat
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
Audit Dividen
1. Dividen yang dicatat memang terjadi (keterjadian)
2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
4. Dividen dibayar kepada pemegang saham yang ada (keterjadian)
5. Uatang dividen telah dicatat (kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat secara akurat (keakuratan)
Audit Saldo Laba
• 1 analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun yang bersangkutan
• 2. Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang
bersangkutan
• 3. menentukan apakah nilai transaksi tersebut benar.
• 4. menilai apakah ada transaksi yang seharusnya dimasukan tetapi belum dicacat.
• 5. Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar
dalam neraca
End of Chapter 22
AUDIT KAS DAN
INSTRUMEN
KEUANGAN
Kelompok 2

 Yoga Bayu Adi


 Priyono
 Citra Ananda
AUDIT KAS DAN INSTRUMEN
KEUANGAN

Kas merupakan hal yang penting Penilaian instrumen keuangan


bagi auditor terutama karena dapat menjadi kompleks akibat
besarnya potensi kecurangan, atau adanya standar akuntansi dan
karena kemungkinan terjadinya mungkin memerlukan jasa
kesalahan yang tidak disengaja. spesialis.
JENIS AKUN KAS DAN INSTRUMEN
KEUANGAN
• Akun Kas Umum
• Akun Impres
• Akun Bank Cabang
• Dana Kas Kecil Impres
• Ekuivalen Kas
• Instrumen Keuangan
KAS DI BANK DAN
SIKLUS TRANSAKSI

Auditor harus membedakan antara verifikasi


rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien
dengan saldo buku besar, dan verifikasi
bahwa pencatatan kas dalam buku besar
merefleksikan dengan benar seluruh
transaksi kas yang terjadi sepanjang tahun
MACAM SALAH SAJI MATERIAL (1)
• Kesalahan dalam menagih konsumen
• Pencurian kas dengan menghambat pembayaran kas dari konsumen sebelumnya
dicatat, dengan akun dianggap sebagai piutang tak tertagih
• Duplikasi pembayaran faktur vendor
• Pembayaran tidak benar atas biaya pribadi pejabat perusahaan
• Pembayaran atas bahan baku yang tidak pernah diterima
• Pembayaran atas karyawan lebih besar daripada jam kerja aktualnya
• Pembayaran atas bunga pada pihak luar jumlahnya lebih besar dibandingkan
tingkat bunga sebenarnya
MACAM SALAH SAJI MATERIAL (2)
• Kesalahan dalam memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar cek
beredar, meskipun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
• Kas yang diterima dari klien masih dalam perjalanan pada tanggal neraca,
tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas pada tahun berjalan
• Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan
pada bank dibulan yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai
setoran dalam perjalanan
• Pembayaran atas weswl bayar didebet langsung dari saldo bank oleh bank,
tetapi tidak dimasukkan dalam catatan klien.
PROSEDUR AUDIT SALDO KAS UMUM

Auditor harus memperluas prosedur audit kas akhir tahun untuk


menentukan kemungkinan adanya kecurangan yang material
apabila pengendalian internal tidak memadai
PROSEDUR YANG DAPAT MENGUNGKAPKAN KECURANGAN
DALAM BIDANG PENERIMAAN KAS
• Konfirmasi piutang
• Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping
• Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak
biasa
• Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas
selanjutnya
• Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih serta
retur penjualan dan pengurangan
PROSEDUR LANJUTAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGUNGKAPKAN KECURANGAN
DALAM BIDANG PENERIMAAN KAS

Untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan secara


langsung dengan saldo kas akhir tahun prosedurnya adalah
memperluas pengujian rekonsiliasi bank, bukti kas dan
pengujian transfer antar bank.
PROSEDUR LANJUTAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGUNGKAPKAN KECURANGAN
DALAM BIDANG PENERIMAAN KAS
A. Memperluas Pengujian Rekonsiliasi Bank

Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan sengaja, maka tepat
untuk melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank akhir tahun, melalui :

1. Bukti Kas

Auditor menggunakan bukti kas untuk menentukan apakah hal-hal berikut telah
dilakukan:

 Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan

 Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi

 Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank

 Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat


PROSEDUR LANJUTAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGUNGKAPKAN KECURANGAN
DALAM BIDANG PENERIMAAN KAS
B. Pengujian Transfer Antarbank

Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer bank, yaitu:

 Ketepatan informasi di skedul transfer antarbank harus diverifikasi

 Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima maupun bank
yang mengeluarkan

 Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus berada dalam
tahun fiskal yang sama

 Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar

 Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam atau dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran dalam perjalanan
AUDIT ATAS AKUN INSTRUMEN KEUANGAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo
bagi akun istrumen keuangan
AUDIT ATAS AKUN INSTRUMEN KEUANGAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas rincian saldo
bagi akun istrumen keuangan
Metodologi untuk Mengaudit Instrumen Keuangan
Akhir Tahun
1. Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Instrumen
Keuangan ( Tahap I)
2. Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Resiko Inheren ( Tahap I )
3. Menilai Resiko Pengendalian ( Tahap I)
4. Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Subtantif atas Transaksi
5. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Anaitis ( Tahap II )
6. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Intrumen Keuangan ( Tahap III )

Anda mungkin juga menyukai