SERVICES
Beti
Sukaena Harfianah
Andy Syarifuddin
TUJUAN PEMBELAJARAN 2
Memahami
Tujuan tingkat assurance
Pembelajaran 1 dan persyaratan
bukti untuk Jasa
review dan
kompilasi
bentuk audit.intinya
dalam
pada bentuk
assurance negatif
memiliki lingkup
bahwa,
lapora
yang lebih sedikit
“sepengetahuan
dari suatu audit, dan
kami
tidak tidak ada yang
ada opini
JASA ASSURANCE LAINNYA
modifikasi material
diekspresikan.
Jasa Kompilasi
Suatu jasa dimana akuntan menyiapkan laporan keuangan
dan menyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa
menyediakan assurance akuntan publik mengenai laporan
tersebut.
Tujuan
Membedakan antara standar
Pembelajaran 3 AICPA dan standar auditing
dan mengetahui jenis
penugasan yang sesuai
masing-masing standar.
PROSEDUR
YANG BERVARIASI BERVARIASI TEMUAN TERBATAS
DISEPAKATI
Tujuan Memahami
Pembelajaran 4 sifat dari jasa
assurance
WebTrust
Jasa
Trust service yang lebih luas
yang secara bersama diterbitkan
oleh AICPA dan CICA. Ketika
WebTrust
melaksanakan Jasa Assurance
WebTrust kantor akuntan publik
mengukur apakah Situs Web
perusahaan sesuai dengan Lima
prinsip Trust Service.
publik
mengukur
apakah Situs Jasa
Web
WebTrust
perusahaan
5Laporan Keuangan Prospektif
▪ Laporan keuangan prospektif
mengacu pada prediksi atau
ekspektasi laporan keuangan selama
beberapa periode di masa depan
(laporan laba-rugi) atau pada suatu
tanggal di masa depan (neraca).
Contohnya adalah prediksi
manajemen atas laporan laba-rugi dan
neraca satu tahun di masa depan.
20
Standar atestasi AICPA mendefinisikan
dua jenias umum laporan keuangan
prospektif:
Peramalan (forecasts) adalah laporan keuangan
prospektif yang menyajikan posisi keuangan
entitas yang diharapkan, hasil operasi, dan arus
kas, pada pengetahuan dan keyakinan terbaik
dari pihak yang bertanggung jawab. Bank
biasanya mensyaratkan informasi ini sebagai
bagian dari permohonan pinjaman.
Proyeksi (projections) adalah laporan keuangan
prospektif yang menyajikan posisi keuangan
entitas, , hasil operasi, dan arus kas, pada
pengetahuan dan keyakinan terbaik dari pihak
yang bertanggung jawab, berdasarkan satu atau
lebih asumsi Hipotesis. 21
Penggunaan Laporan Keuangan Prospektif
22
Jenis Peramalan
23
Jenis Peramalan
Untuk menghindari kebingungan antar pemakai, AICPA
menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik, yang
menggambarkan jenis penugasan berikut untuk laporan
keuangan prospektif:
Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik
memperoleh kepuasan mengenai kelengkapan maupun
kewajaran dari semua asumsi.
Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik
terutama terlibat dengan ketepatan perhitungan dari
laporan dan bukan kewajaran dari asumsi.
Penugasan prosedur yang disepakati dimana akuntan
publik dan semua pemakai dari laporan menyetujui
prosedur atestasi terbatas dan spesifik.
▪ 24
Pemeriksaan laporan keuangan
prospektif
Untuk pemeriksaan peramalan dan proyeksi, ada
empat unsur:
25
Laporan CPA pada
pemeriksaan keuangan mirip Pernyataan
bahwa hasilnya
dengan laporan audit standar mungkin tidak
untuk dokumen keuangan akan tercapai.
negara yang telah diaudit
kecuali untuk perbedaan kata-
kata karena pelabelan yang
unik dari laporan keuangan
prospektif dan masuknya Perbedaan
laporan oleh CPA tentang ini
tiga perbedaan utama: Pernyataan bahwa CPA
Tanggal laporan
tidak bertanggung jawab
pemeriksaan (karena
untuk memperbarui laporan
laporan ini adalah
untuk kejadian dan perkiraan, tanggal
keadaan yang terjadi neraca diperkirakan
setelah tanggal laporan setelah tanggal laporan).
26
Penugasan Prosedur yang
6 Disepakati (Agreed Upon
Procedures Engagements)
Agreed upon Procedures Engagements adalah Ketika auditor dan manajemen
atau pengguna pihak ketiga setuju bahwa audit akan dibatasi pada prosedur
audit spesifik tertentu
SAS 75 dalam standar audit Dalam agreed upon procedures
dan SSAE 10 dalam standar engagement di bawah standar
atestasi adalah standar atestasi, CPA mungkin menghitung
profesional utama menuju tingkat pengembalian internal,
agreed upon procedure risiko beta untuk mengukur
engagements. volatilitas, dan informasi yang
Keduanya disebut standar relevan yang menarik bagi investor
cermin, karena keserupaan untuk reksa dana. Untuk
mereka, akan tetapi SAS keterlibatan dibawah standar
membahas item laporan auditing, CPA mungkin tidak
keuangan, sementara SSAE disepakati prosedur pada akun
membahas persoalan non penjualan kotor untuk perjanjian
laporan keuangan. sewa.
28
Audit atau Penugasan
7 Assurance Terbatas
Lain
29
Unsur, akun, atau Terdapat
Auditor sering diminta untuk
itemduakhusus
perbedaan utama antara
mengaudit dan mengeluarkan audit elemen, akun, atau item khusus
laporan tentang aspek-aspek dengan audit laporan keuangan yang
tertentu dari laporan keuangan lengkap:
Kantor akuntan pada umumnya Materialitas didefinisikan dalam istilah
melakukan audit untuk elemen, elemen, akun, atau item yang sedang
akun, atau item khusus. Jenis diaudit dan bukan untuk laporan
audit ini lebih menyerupai audit keseluruhan.
biasa atas laporan keuangan Standar pertama dari pelaporan di
kecuali jika hal tersebut bawah standar auditing yang diterima
diterapkan pada laporan secara umum tidak dapat diterapkan
keuangan yang kurang lengkap. karena penyajian dari elemen, akun,
atau item bukan merupakan suatu
laporan keuangan yang disiapkan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum.
30
Surat ketaatan utang dan laporan yang serupa
Auditor mungkin menerbitkan laporan mengenai ketaatan utang dan penugasan yang serupa
sebagai laporan terpisah atau, dengan menambahkan sebuah paragraph setelah paragraph
opini, sebagai bagian dari laporan yang mengekpresikan opini mereka atas laporan
keuangan.
Dalam kedua kasus tersebut, auditor harus mengamati persoalan berikut dalam penugasan
semacam itu:
▪ Auditor harus memiliki kualifikasi untuk mengevaluasi apakah klien telah memenuhi
provisi dalam penugasan.
▪ Auditor sebaiknya menyediakan surat ketaatan utang hanya untuk seorang klien untuk
siapa auditor melakukan audit untuk laporan keuangan keseluruhan.
▪ Opini auditor merupakan suatu assurance negatif, menyatakan bahwa tidak ada yang
menarik auditor yang akan mengarahkan auditor untuk merasa yakin terdapat
ketidaktaatan.
31
INTERNAL AND
GOVERNMENT
AL AUDITING
AND
OPERATIONAL
AUDITING
Beti (Chapter 26)
Sukaena Harfianah
Andy Syarifuddin
AUDIT KEUANGAN INTERNAL
33
INSTITUT AUDITOR INTERNAL
Pedoman professional untuk auditor internal disediakan oleh Institute of
Internal Auditors (IIA), suatu organisasi yang serupa dengan AICPA yang
menetapkan standar praktik dan etika, menyediakan pendidikan, dan
mendorong profesionalisme untuk 120.000 anggotanya di seluruh dunia.
INSTITUT AUDITOR INTERNAL
Prinsip Etika dan Kode Etika dari Institute of Internal Auditor
35
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
36
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Persamaan auditor internal dan eksternal: Auditor eksternal pada umumnya
▪ Keduanya harus kompeten sebagai auditor dan mempertimbangkan auditor internal
tetap objektif dalam melaksanakan perkerjaan dan sebagai partner yang efektif jika auditor
melaporkan hasil mereka. internal:
▪ Keduanya mengikuti metodologi yang serupa ▪ Independen dari unit operasi yang
dalam melaksanakan audit mereka, termasuk sedang dievaluasi.
perencanaan dan pelaksanaan pengujian ▪ Kompeten dan terlatih dengan baik.
pengendalian dan pengujian substantive. ▪ Telah melaksanakan pengujian audit
▪ Keduanya mempertimbangkan resiko dan yang relevan terhadap pengendalian
materialitas dalam memutuskan seberapa luasnya internal dan laporan keuangan.
pengujian mereka serta dalam mengevaluasi
hasilnya
37
Govermental Financial Auditing
Sumber utama literatur yang berpengaruh mengenai kinerja audit pemerintah yaitu
Standar Audit Pemerintah yang disebut dengan “Standar Buku Kuning”
yang dikeluarkan oleh GAO (General Accounting Office).
Buku kuning dikeluarkan tahun 1972 dengan revisi berikutnya tahun 1981, dan 1994.
Audit Keuangan menurut Buku Kuning meliputi audit laporan keuangan unit
pemerintah, kontrak-kontrak dan bantuan pemerintah, Pengendalian Intern,
kecurangan dan ketidaktaatan terhadap hukum dan perundang-undangan
lainnya.
Beberapa tambahan dan Modifikasi yang penting tentang SAK pada Buku Kuning
diantaranya mengenai Materialitas dan signifikansi, Pengendalian Kualitas,
Audit Ketaatan, Pelaporan, dan Berkas Audit
38
Govermental Financial Auditing
Audit Tunggal
Tahun 1980 setiap lembaga pendanaan pemerintahan Federal memiliki ketentuan
audit sendiri. Akibatnya, penerima dana Pemerintah federal menerima audit
ganda.
Tahun 1984 Undang-undang Audit Tunggal dibuat guna memenuhi ketentuan audit
bagi seluruh lembaga pemerintah Federal.
42
THANK YOU
Sukaena Harfianah Beti Andy Syarifuddin