Anda di halaman 1dari 40

PEMERIKSAAN AKUNTANSI I (AUDIT)

MATA KULIAH : AUDIT (RABU, 7:50-10:20)

KELOMPOK 8
NAMA NIM NO. TELEPON

Suharianto 1514190017 0812 9942 6897

Widyan Panji Negoro 1514190050 0812 8000 5997

Indra Syaputra 1514190105 0878 7748 5718

Victor Aditya 1514190121 0821 1169 2369

Heryanto 1514190134 0896 4351 1236


BAB 2 - AUDIT LAPORAN KEUANGAN HISTORIS DAN LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
2.1 A. Bedakan antara Akutansi dengan Pengauditan .
JAWAB:

Akutansi adalah Pencatatan laporan keuangan, pengklasifikasian atas laporan keuangan


serta peringkasan kejadian ekonomi yang terjadi untuk pengambilan keputusan seorang
Manajer sekaligus informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Pengauditan
adalah proses untuk membuktikan apakah informasi yang dicatat oleh laporan keuangan
itu sesuai dengan yang dicatat dalam periode akutansi.

B. Asumsi Audit yang mendasari audit laporan keuangan adalah:

JAWAB

 Data laporan keuangan dapat diverifikasi


 Pemeriksa dapat membuktikan bahwa data benar atau salah (data yang vaild)
 Laporan berisi banyak asersi spesifik tentang unsur individual

2-2 Sebutkan 4 faktor yang menyebabkan timbulnya kebutuhan akan audit laporan keuangan.

JAWAB

 Informasi dibuat oleh pihak lain


 Bias dan motivasi pembuat informasi
 Volume data
 Kerumitan data

2-3 Sebutkan manfaat ekonomis yang dapat diperoleh dari suatu audit atas laporan keuangan.

JAWAB

 Akses ke pasar modal


 Biaya modal menjadi lebih rendah
 Pencegah terjadinya kekeliruan dan kecurangan
 Perbaikan dalam pengendalian dan opreasional

2-4 Jelaskan keterbatasan suatu audit laporan keuangan.

JAWAB

Keterbatasan audit yang timbul karena proses audit itu sendiri, bisa terjadi karena
berbagai hal. Idealnya auditor harus bias memperoleh bukti tangan pertama untuk
mendukung setiap asersi yang melekat dalam laporan keuangan, tetapi hal seperti itu
kadang-kadang tidak praktis atau tidak mungkin. Bahkan apabila tujuan itu bias dicapai,
biaya untuk memperolehnya mungkin bias mahal sekali sehingga memberatkan penyusun
maupun pengguna laporan keuangan.

2-5 Sebutkan 4 kelompok dalam organisasi klien yang biasanya berinteraksi dengan auditor
Independen.

JAWAB

 Manajemen
 Auditor Internal
 Pemengang Saham “shareholders”
 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola saham

2-6 Disebut pendekatan apakah yang ditempuh auditor terhadap asersi-asersi yang dibuat
manajemen.

JAWAB

Pendekatan compliance atau substantive test terhadap asersi –asersi yang di buat
manajemen asersi eksplisit dan emplisit

2-7 A. Apakah komite audit itu, dan sebutkan komposisi komite audit yang ideal, dan
jelaskan pula mengapa makin banyak perusahaan memiliki komite audit.

JAWAB
Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris

Komposisi Komite Audit

 Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya 1 ( satu) orang ketua dan
2( dua) orang anggota
 ketua komite audit adalah salah seorang anggota komisaris independen perseroan
 anggota komite audit adalah tenaga ahli yang bukan merupakan pegawai perseroan
dan tidak mampunyai keterkaitan financial dengan perseroan

Komite Audit memiliki peran yang penting untuk organisasi. Karena dalam proses
auditing dibutuhkan tim khusus yang mengawasi pengelolaan organisasi dala perusahaan
dalam bidang keuangan.

B. Fungsi komite audit adalah

JAWAB

 Mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit


 Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
 Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-
masalah besar yang dijumpai dalam pelaksanaan audit
 Me-review leporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat
penyelesaian penugasan.
 Menilai pelaksanaan kegiatan audit serta hasil yang dilakukan oleh satuan
pengawasan intern

2-8 Jelaskan bagaimana pekerjaan auditor internal klien bisa berpengaruh terhadap
perkerjaan auditor independen dan sebutkan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memanfaatkan perkerjaan auditor internal tersebut oleh auditor independen.

JAWAB

Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus independen
terhadap fungsi-fungsi ini dalam organisasi tempat ia bekerja di klien, namun demikian ia
tidak biasa independen terhadap perusahaannya karena ia adalah pegawai dari perusahaan
yang diaudit.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memanfaatkan pekerjaan auditor
internal tersebut oleh independen :

 Pentingnya laporan yang ditemukan


 Tingkat usaha dan besarnya biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi yang
ada.
 Resiko yang ada jika tindakan koreksi dilakukan jika ternyata hasilnya gagal.
 Tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan koreksi.
 Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan koreksi

2-9 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan standar audit

JAWAB

Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para auditor dalam memenuhi
tanggung jawab professional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis

2-10 Badan atau organisasi apakah yang menetapkan standar audit Indonesia.

JAWAB

SPAP : Standar Professionaal Akuntan Publik

2-11 Siapakah yang menerbitkan “International Standards on Auditing” dan bagaimanakah


kedudukannnya terhadap standar lokal diberbagai negara.

JAWAB

“International Federation of Account” menerbitkan “Internasional Standard on


Auditing” diterapkan dalam audit atas informasi keuangan historis.

Standar –standar tidak mengesampingkan undang-undang atau peraturan lokal yang


mengatur audit laporan keuangan historis atau penugasan asuransi atas informasi lain di
suatu negara yang harus diikuti sesuai dengan standar nasional Negara yang
bersangkutan.

Dalam situasi di undang-undang atau peraturan local berbeda dari atau bertentangan
dengan standar IAASB atas suatu subyek tertentu, suatu penugasan yang dilakukan sesuai
dengan undang-undang atau peraturan lokal tidak akan secara otomatis sesuai dengan
standar IAASB.

2-12 A. Sebutkan 9 bagian dari suatu laporan auditor bentuk baku ( Laporan dengan opini
wajar tanpa pengecualian )

JAWAB

 Judul laporan
 Pihak yang dituju
 Paragraph pendahuluan
 Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
 Tanggungjawab auditor
 Opini auditor
 Tanggungjawab pelaporan lainnya
 Tanda tangan auditor
 Tanggal laporan audit

B. Apakah arti penting (tanggal) pada suatu laporan auditor

JAWAB

Tanggal laporan audit menginformasikan kepada pengguna laporan audit bahwa auditor
telah mempertimbangkan pengaruh peristiwa dan transaksi yang disadari oleh auditor dan
yang terjadi sampai dengan tanggal tersebut

2-13 Sebutkan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar auditor dapat menerbitkan laporan
dengan opini wajar tanpa pengecualian.

JAWAB

 Ruang lingkup audit di batasi (pembatasan ruang lingkup)


 Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku
umum( penyimpangan GAAP).
 Auditor tidak independent
Tiga jenis utama laporan audit yang di terbitkan sesuai kondisi tersebut opini wajar
dengan pengecualian ”Qualified Opinion”. Opini tidak wajar “Adverse Opinion”, serta
menolak memberikan pendapatan “Disclaimer of Opinion”

2-14 Sebutkan dua kondisi yang dpat menyebabkan auditor harus memodifikasi opini dalam
laporan auditnya

JAWAB

Auditor menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh , laporan


keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material, atau auditor
tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat buntuk menyimpulkan bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan material

2-15 Sebutkan tipe-tipe modifikasi terhadap opini auditor dan jelaskan factor-faktor apa yang
menyebabkan auditor memberikan masing-masing opini tersebut

 Opini wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubaha ekuitas, dan arus kas
yang berlaku umum di indonesia
 Opini tidak wajar, laporan keuangan menyajikan secara tidak wajar keuangan , hasil
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
 Opini tidak menyatakan pendapatan. Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat
menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan

2-16 Tunjukkan bunyi kalimat dalam alinea opini suatu laporan auditor dengan jenis opini
sebagai berikut:

JAWAB

A. Wajar tanpa pengecualian


Auditor harus menyatakan wajar tanpa pengecualian jika laporan keuangan disajikan
secara wajar, dalam semua hal yangn material, posisi keuangan , hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas telah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum
B. Wajar dengan pengecualian
Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:

 Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalaha material,
tetapi tidak pervatif terhadap laporan; atau
 auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari
opini, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak
terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi
material , tetapi tidak pervasive.
C. Tidak wajar
Auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika auditor, setelah memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara
individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasive terhadap laporan
keuangan.

D. Tidak Memberi Opini


Auditor harus tidak menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti
audit yang cukup tepat yang mendasari opini dan auditor menyimpulkan bahwa pengaruh
kesalahan penyajian material yang tidak dapat terdeteksi yang mungkin timbul terhadap
laporan keuangan yang ada dapat bersifat material dan pervasive.

Auditor harus tidak menyatakan pendapat ketika dalam kondisi yang sangat jarang
melibatkan banyak ketidakpastian, auditor menympulkan bahwa meskipun telah
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut
adalah tidak mungkin untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan karena
interaksi yang potensial dari ketidakpastian tersebut dan pengaruh kumulatif
ketidakpastian tersebut yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan
BAB 3 – KODE ETIK PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
3-1 Jelaskan bagaimana etika umum memberi pedoman pada perilaku manusia?

JAWAB

Manusia selalu dihadapkan pada kebutuhan untuk memilih yang akan mendatangkan
akibat baik bagi mereka sendiri maupun pihak lainnya.

3-2 Apakah perbedaan antara pemikiran menurut kelompok ethical absolutist dan kelompok
ethical relativist?

JAWAB

Menurut ethical absolutists bahwa ada prinsip universal yang diterapkan pada setiap
orang yang tidak berubah sepanjang masa. Sedangkan menurut etichal relativist bahwa
pertimbangan etis ditentukan oleh perubahan kebiasaan dan tradisi yang berlaku dalam
masyarakat dimana mereka hidup

3-3 Sebutkan 6 langkah dalam kerangka umum untuk pengambilan keputusan etika

JAWAB

 Dapatkan fakta-fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan


 Identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta-fakta tersebut
 Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan-keputusan dan bagaimana
pengaruhnya
 Identifikasi alternative-alternatif pengambilan keputusan
 Identifikasi konsekuensi dari setiap alternative
 Tetapkan pilihan etika

3-4 A. Apakah tujuan etika professional?

B. Jelaskan proses penetapan etika professional

JAWAB

A. Etika professional mencakup prinsip perilaku untuk orang-orang professional yang


dirancang baik untuk tujuan praktis maupun tujuan idealistis
B. Ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang secara sukarela
menerima prinsip perilaku professional lebih keras dari pada yang diminta oleh
undang-undang

3-5 Jelaskan pendekatan yang dilakukan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam
perumusan etika professional

JAWAB

IAPI mengacu pada code of ethics for professional accountans yang diterbitkan oleh the
internasional ethics standard board for accountans (IESBA-IFAC)

3-6 A. Sebutkan 2 bagian dalam kode etik professional ikatan akuntan public Indonesia

B. Manakah dari kedua bagian tersebut yang bisa dipaksakan?jelaskan

JAWAB

A. Kode Etik A menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka
konseptual untuk menerapkan prinsip tertentu
Kode Etik B memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut
pada situasi tertentu
B. Kode Etik A menetapkan dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual
untuk menerapkan prinsip tertentu. Jadi setiap akuntan wajib menerapkan kode etik A

3.7 A. Apakah arti penting Prinsip Dasar Etika dalam Kode Etik Profesional IAPI?

B. Sebutkan isi pokok lima prinsip dasar etika dalam Kode Etik Profesional IAPI

JAWAB

A. Untuk setiap praktisi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip
tersebut
B. 1. Ancaman terhadap kepatuhan praktisi pada prinsip dasar etika profesi
2. kode etik ini membantu untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menaggapi
ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar etika profesi
3. setiap praktisi harus mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan
4. setiap praktisi harus memperhatikan faktor-faktor kualitatif
5. praktisi mungkin saja melanggar suatu ketentuan dalam kode etik secara tidak
sengaja.
3-8 Setiap praktisi wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika
profesi yang diatur dalam kode etik, kecuali perundang-undangan, ketentuan hukum, atau
peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari kode etik. Jelaskan arti pengeculian
tersebut.

JAWAB

Dalam kondisi ini, seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam
perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku tersebut
wajib dipatuhi, selain tetap mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang
diatur dalam kode etik

3-9 Kode etik mengharuskan praktisi selalu menerapkan kerangka konseptual untuk
mengidentifikasi ancaman (threat) terhadap kepatuhan pada prinsip dasar serta
menerapkan pencegahan (safeguards). Jelaskan hubungan antara signifikansi ancaman
dengan pencegahan yang harus dilakukan.

JAWAB

Jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancamaan yang secara jelas tidak
signifikan, maka pencegahan yang harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginnya ketingkat yang dapat diterima
sehingga kepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi tetap terjaga.

3-10 Sebutkan lima jenis ancaman terhadap prinsip dasar sebagaimana dimaksud dalam kode
etik professional akuntan public

JAWAB

 Ancaman kepentingan pribadi


 Kepentingan telah pribadi
 Kepentingan advokasi
 Ancaman kedekatan
 Ancaman intimidasi

3-11 Sebutkan dua klasifikasi pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman sebagaimana
dimaksud dalam pertanyaan 3-10 di atas, atau menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima.
JAWAB

1.Pencegahan yang dibuat oleh profesi, per undang-undangan atau peraturan


2.Pencegahan dalam lingkungan kerja

3-12 Apa yang harus dilakukan oleh Praktisi, apabila masalah etika profesi yang signifikan
tidak dapat diselesaikan. Berikan contoh nya.

JAWAB

Maka praktisi harus berkonsultasi kepada pihak yang tepat, kepada KAP atau jaringan
KAP tempatnya bekerja untuk membantu penyelesaian masalah etika profesi tersebut.

3-13 Jelaskan apa yang harus dilakukan oleh Praktisi, apabila setelah mendalami semua
kemungkinan yang relevan, masalah etika profesi tetap tidak dapat diselesaikan.

JAWAB

Maka praktisi dapat meminta nasihat professional dari organisasi profesi yang relevan
atau penasihat hukum untuk memperoleh pedoman mengenai penyelesaian masalah etika
profesi yang terjadi tanpa melanggar prinsip kerahasiaan. Contoh nya ketika menemukan
kecurangan (fraud).

3-14 Sebutkan sepuluh seksi dalam bagian B Kode Etik.

JAWAB

1. Seksi 200 ancaman dan pencegahan


2. Seksi 210 penunjukan praktisi, KAP, atau jaringan KAP
3. Seksi 220 benturan kepentingan
4. Seksi 230 pendapat kedua
5. Seksi 240 imbalan jasa professional dan bentuk remunerasi
6. Seksi 250 pemasaran jasa professional
7. Seksi 260 penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan
8. Seksi 270 penyimpanan aset milik klien
9. Seksi 280 objektifitas – semua jasa professional
10. Seksi 290 independensi dalam perikatan assurance
3-15 Paragraf 290.100 samapi dengan 290.214 dalam Bagian B Kode Etik memberikan
ilustrasi ancaman-ancaman terhadap independensi dalam perikatan asurans dan
pencegahannya. Sebutkan sembilan situasi yang dapat menimbulkan ancaman terhadap
independensi yang diilustrasikan dalam paragraf-paragraf diatas.

JAWAB

1. Kepentingan keuangan
2. Pinjaman dan penjaminan yang diberikan oleh klien assurance, serta simpanan yang
ditempatkan pada klien assurance
3. Hubungan bisnis yang dekat dengan klien assurance
4. Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien assurance
5. Personil KAP yang bergabung dengan klien assurance
6. Personil klien assurance yang bergabung dengan KAP
7. Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau pejabat klien assurance
8. Keterkaitan yang cukup lama antara personil senior KAP dengan klien assurance
9. Imbalan jasa professional
BAB 4 – TUJUAN PENGAUDITAN DAN TANGGUNG JAWAB EDITOR
4-1 Sebutkan tujuan pengauditan atas laporan keuangan. Secara umum bagaimanakah auditor
bisa mencapai tujuan tersebut?

JAWAB

 Keyakinan atas transaksi laporan keuangan


 Keyakinan atas saldo akun laporan keuangan
 Keyakinan atas penyajian dan pengungkapan keuangan

Secara umum auditor bisa mencapai tujuan tersebut dengan menjalankan empat tahapan
audit yaitu memahami tujuan dan tanggung jawab audit, membagi laporan keuangan
menjadi siklus – siklus, memahami asersi-asersi manajemen tentang laporan keuangan,
memahami tujuan umum dan tujuan khusus audit.

4-2 Bedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor atas laporan keuangan
yang diaudit.

JAWAB

 Manajemen: menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan


keuangan berlaku, menetapkan dan menjalankan pengendalian internal agar laporan
keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
 Auditor : memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang diaudit telah bebas
dari kesalahan penyajian material, melaporkan laporan keuangan dan
mengominikasikannya seperti yang telah ditentukan SA (Standar Auditing) berdasar
temuan auditor.

4-3 Apakah perbedaan kesalahan (error) dan kecurangan (fraud) dan apakah tanggung jawab
auditor untuk menemukan masing-masing hal tersebut?

JAWAB

 Kesalahan : salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja


 Kecurangan : salah saji dalam laporan keuangan yang disengaja

Tidak ada perbedaan tanggungjawab auditor atas kesalahan penyajian maupun


kecurangan, karenatujuan audit adalah memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan
telah bebas dari kesalahan penyajian material. dalam pengauditan, mencari letak
kecurangan sangatlah sulit sehingga auditor dituntut untuk merencanakan dan
melaksanakan audit secara tepat untuk mendeteksi kecuranganmaupun kesalahan
penyajian.

4-4 Jelaskan perbedaan antara “penyalahgunaan asset”. uraikan perbedaan antara kedua tipe
kecurangan tersebut atas penyajian wajar dalam laporan keuangan.

JAWAB

 Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan: kesalahan penyajian yang


disengaja seperti penghilangan suatu jumlah dalam laporan kauangan untuk
mempengaruhi persepsi para pengguna laporan keuangan.
 Penyalahgunaan asset : pencurian asset entitas yang biasanya dilakukan karyawan
dengan jumlah yang relatif kecil dan tidak material. Penggelapan penerimaan,
mencuri asset fisik, penggunaan asset entitas untuk kepentingan pribadi.

4-5 Jelaskan tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan kepatuhan terhadap hukum
dan perundan-undangan. Apakah perbedaan antara tanggung jawab auditor atas hukum
dan perundang-undangan yang berpengaruh langsung terhadap laporan keuangan bila
dibandingkan dengan hukum dan perundang-undangan lain yang tidak berpengaruh
langsung.

JAWAB

 Ketentuan perundang-undangan yang secara umum berdampak langsung:


menentukan jumlah dan pengungkapan material dalam laporan keuangan seperti
perundang-undangan pajak dan pensiun. Tanggung jawab auditor: memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan.
 Peraturan perundang-undanga yang tidak memiliki dampak langsung : kepatuhan
bahwa jumlah dan pengungkapan di laporan keuangan telah sesuai dengan aspek
kegiatan bisnis, kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya, untuk menghindari
terjadinya sanksi berat. Tanggung jawab auditor: menginspeksi korespondensi, jika
ada dengan pihak berwenang yang menerbitkan izin atau peraturan.

4-6 Apakah tanggung jawab auditor apabila diidentifikasi atau diduga terjadi ketidakpatuhan
terhadap hukum atau perundang-undangan oleh klien?

JAWAB
 Memahami terlebih dahulu sifat ketidakpatuhan dan kondisi terjadinya
ketidakpatuhan.
 Informasi lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak yang terjadi terhadap laporan
keuangann atas ketidakpatuhan tersebut.

4-7 Jelaskan apa yang dimaksud pendekatan siklus dalam pengauditan. Apakah keuntungan
akibat memecah audit menjadi siklus-siklus yang berbeda?

JAWAB

Pendekatan siklus dalam pengauditan yaitu pengauditan yang dilakukan dengan


memecah laporan keuangan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Keuntungan: audit
menjadi lebih mudah dilaksanakan, mempermudah pembagian tugas diantara
paraanggota tim audit.

4-8 Tunjukkan dengan siklus manakah masing-maisng akun buku besar berikut berkaitan:
penjualan, utang usaha, laba ditahan, piutang usaha, persediaan, dan repasari &
pemeliharaan.

JAWAB

Penjualan
Siklus penjualan dan pengumpulan
  piutang
Piutang Usaha

Persediaan

Reparasi Pembeli

Siklus pembelian dan pembayaran


Utang Usaha

Siklus perolehan modal dan


Laba Ditahan
pengembaliannya
4-9 Mengapa penjualan, retur penjualan, kerugian piutang, potongan tunai penjualan,
dancadangan kerugian piutang dikelompokkan dalam siklus yang sama?

JAWAB

Karena masing-masing akun tersebut berkaitan dengan penjualan yang ada dalam entitas.

4-10 Rumuskan apa yang dimaksud dengan asersi manajemen tentang laporan keuangan.
Sebutkan tiga ketegori asersi manajemen.

JAWAB

Asersi manajemen merupakan pernyataan yang dibuat manajemen secara eksplisit


maupun implisit tentang golongan transaski dan saldo akun yang bersangkutan serta
pengungkapan dalam laporan keuangan. Tiga kategori asersi manajemen:

 Asersi golongan transaksi dan kejadian untuk periode yang diaudit.


 Asersi saldo akun pada akhir periode
 Asersi penyajian dan pengungkapan

4.11 Bedakan tujuan umum audit dengan asersi manajemen. Mengapa tujuan umum audit
lebih bermanfaat bagi auditor.

JAWAB

 Tujuan umum audit : memiliki hubungan erat dengan asersi manajemen untuk
golongantransaksi.
 Asersi manajemen: pernyataan yang dibuat menajemen terkait aturan laporan
keuangan.

Tujuan umum audit lebih bermanfaat bagi auditor karena tujuan audit secara umum
adalah mengikuti asersi-asersi manajemen. Auditor akan dimudahkan dalam menjalankan
tugas audit denganmemperoleh pemahaman terkait asersi manajemen terlebih dahulu,
sehingga tujuan umum audituntuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan menjadi
terpenuhi.

4-12 Pengeluaran untuk reparasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan konstruksi dicatat
padatanggal yang salah. Tujuan audit golongan transaksi manakah yang telah dilanggar?

JAWAB
Tujuan audit golongan transaksi manakah yang dilanggar apabila pengeluaran tersebut
dikapitalisasi sebagai asset tetapi bukan sebagai beban?

 Atas kesalahan tanggal: tujuan umum audit transaksi-ketepatan waktu.


 Atas kesalahan penggolongan akun: tujuan umum audit-penggolongan.

4-13 Bedakan antara tujuan audit saldo keberadaan dan kelengkapan. Tunjukkan pengaruhnya
terhadap laporan keuangan (lebih saji atau kurang saji) pelanggaran kedua hal tersebut
dalam pengauditan piutang usaha?

JAWAB

 Keberadaan : berhubungan dengan apakah jumlah yang dicantumkan dalam laporan


keuangan memang seharusnya dimasukkan. Pengaruh dalam pengauditan piutang
usaha: melihat bahwa jumlah piutang usaha terhadap klien dalam laporan keuangan
tidak ada yang kurang maupunlebih.
 Kelengkapan : berhubungan dengan apakah semua jumlah yang seharusnya
dimasukkan telah diikut sertakan dengan jumlah yang benar. Pengaruh dalam
pengauditan piutang usaha: melihat bahwa jumlah piutang yang tercantum dalam
laporan keuangan sudah dalam jumlah yang benar.

4-14 Apa yang dimaksud dengan tujuan khusus audit? Jelaskan hubungannya dengan tujuan
umum audit.

JAWAB

Tujuan khusus audit merupakan perumusan secara lebih spesifik sesuai dengan transaksi
yang diaudit sesuai dengan golongannya. Hubungan antara tujuan khusus audit dengan
tujuan umum audit ialah tujuan audit baru bisa dilaksanakan ketika tujuan umum audit
berhasil dilaksanakan. Dalam tujuan umum, transaksi-transaksi hanya digolongkan secara
umum namun nantinya dalam proses yang lebih lanjut dilakukan penggolongan transaksi
secara lebih spesifik untuk tujuan khusus audit.

4-15 Tunjukkan asersi manajemen dan tujuan umum audit untuk tujuan khusus audit saldo:
semua asset tetap terbukukan sungguh-sungguh ada pada tanggal neraca.

JAWAB

Asersi Tujuan Umum Tujuan Khusus


Pisah Batas Saat Transaksi atas asset
dilakukan pada tanggal yang
tepat

4-16 Jelaskan bagaimana asersi manajemen, tujuan umum audit saldo dan tujuan khusus audit
saldo dikembangkan untuk sebuah saldo akun seperti piutang usaha.

JAWAB

Asersi manajemen Tujuan Umum Audit Tujuan Spesifik Audit


Transaksi Transaksi–Transaksi Piutang
Usaha
Keterjadian Keterjadian Piutang usaha yang telah
dibukukan adalah untuk
transaksi pengiriman barang
bukan kepada pembeli fiktif
Kelengkapan Kelengkapan Transaksi piutang usaha yang
terjadi telah dibukukan
Keakurasian Keakurasian Piutang usaha yang telah
dibukukan adalah untuk
jumlah barang yang telah
dikirim dan telah difaktur
serta dilakukan dengan benar
Posting dan peringkasan Transaksi Piutang Usaha
telah dimasukkan dengan
benar dalam master file dan
diringkas dengan benar
Penggolongan Penggolongan Transaksi piutang usaha telah
digolongkan dengan benar
Pisah Batas Saat Transaksi piutang usaha
dibukukan pada tanggal yang
tepat

4-17 Sebutkan empat tahapan  dalam pengauditan. apakah  hubungan  antara keempat tahapan
tersebut dengan tujuan audit laporan keuangan?

JAWAB

 Perencanaan dan perancangan  suatu pendekatan audit


 Pengujian dan pengendalian  dan  pengujian substantif golongan transaksi.
 Penerapan prosedur analitis dam pengujian rinci atas saldo.
 Penyelesaian audit  dan penerbitan laporan audit.
BAB 5- BUKTI AUDIT DAN KERTAS KERJA
5-1 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara bukti dalam kasus hukum dan bukti dakam
pengauditan laporan keuangan?

JAWAB

Dasar Perbandingan Kasus Hukum terhadap Audit atas Laporan


tersangka pencuri Keuangan
Penggunaan Bahan Bukti Menentukan apakah Menentukan apakah laporan
tersangka tersebut terbukti keuangan telah disajikan
bersalah atau tidak bersalah secara wajar
Sifat bahan bukti Bukti langsung dan Beragam jenis bahan bukti
pernyataan saksi dan pihak- audit dihasilkan oleh auditor,
pihak yang terlibat pihak ketiga dan klien
Pihak atau pihak-pihak yang Juri dan hakim Auditor
menggunakan bahn bukti
Kepastian kesimpulan dari Harus ada cukup bukti untuk Keyakinan yang memadai
bahan bukti dinyatakan bersalah
Sifat kesimpulan Pihak yang bersalah atau Menerbitkan salah satu dari
yang benar beberapa alternatif laporan
audit
Akibat yang umum dari Pihak yang bersalah tidak Para pengguna laporan dapat
pengambilan kesimpulan dihukum atau pihak yang membuat keputusan-
yang salah atas bahan bukti benar malah di hukum keputusan yang salah dan
auditor dapat dituntut

5-2 Sebutkan 4 keputusan tentang bukti utama yang harus dlakukan pada setiap audit!

JAWAB
1. Prosedur pengauditan yang mana yang akan digunakan
2. Berapa ukuran sampel yang dipilih untuk prosedur tertentu
3. Unsur-unsur mana yang akan dipilih dari populasi
4. Kapan menjalankan prosedur tersebut

5-3 Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses audit. Sebut dan jelaskan empat contoh
prosedur audit.

JAWAB
Sebuah prosedur audit merupakan instruksi-instruksi terperinci yang menjelaskan b
ahan bukti audit yang ahrus diperoleh selama melaksanan pengauditan.
Prosedur tersebut secara terperinci dan jelas sehingga auditor dapat mengikuti instruksi-
instruksi yang diharuskan selama melalukan pengauditan.

5-4 Jelaskan apa yang dimaksud dengan program audit untuk piutang usaha.sebutkan 4 hal
yang harus termuat dalam setiap program audit ?

JAWAB

Program Audit atas Piutang antara lain:


Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas
piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung 4 hal pokok , yaitu: 

1. Informasi pendahuluan
Informasi latar belakang mengenai program/ aktivitas yang diaudit yang berguna bagi
para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya. Bagian ini
harus disajikan seringkas mungkin.
Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit , termasuk
komentar auditor sendiri.

2. Pernyataan tujuan  audit, menyajikan tentang:


Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan perbaikan
yang diharapkan dapat tercapai.
Cara pendekatan audit yang dipilih
Pola pelaporan yang dikehendaki 

3. Instruksi-instruksi khusus

4. Langkah-langkah kerja

Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan


tugas audit, sesuai dengan tahap auditnya, yaitu:
 
1. Audit pendahuluan meliputi:
Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit
Pengumpulan informasi umum, penelaahan peraturan, evaluasi prosedur kerja, dan
system operasional.
Test pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna identifikasi tujuan audit sementara.
 Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen.
 Pengujian pengendalian manajemen
 Pembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen.
3. Audit Lanjutan
Pengembangan temuan hasil pengujian pengendalian manajemen.
Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan)
Pembahasan temuan dengan penanggung jawab audit
Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit
Penyusunan rekomendasi

5-5 Jelaskan mengapa auditor hanya dapat memberi tingkat asurans wajar,bukan asurans
yang meyakinkan, bahwa laporan keuangan adalah benar.

JAWAB

Keyakinan Memadai. Standar audit mengindikasikan keyakinan yang memadai sebagai


tingkat yang tinggi, namun tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah
saji material. Konsep “memadai namun bukan absolut” menandakan bahwa auditor
bukanlah penjamin kebenaran atas laporan keuangan.

Auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan tingkat keyakinan yang memadai, namun
bukan absolut, untuk beberapa alasan berikut:
1. Sebagian besar bahan bukti audit berasal dari pengujian sample populasi, misalnya
untuk akun piutang dagang atau persediaan.
2. Penyajian akuntansi berisi estimasi yang kompleks, di mana melibatkan
ketidakpastian dan dapat dipengaruhi oleh kejadian di masa mendatang. Akibatnya,
auditor harus mengandalkan bukti yang meyakinkan, namun tidak menjamin.
3. Sering kali sangat sulit , atau bahkan tidak mungkin bagi auditor untuk mendeeksi
kesalahan saji dalam laporan keuangan, khususnya ketika terjadi kolusi di antara
manajemen.

5-6 Tunjukkan dua factor yang menentukan tingkat persuasivitas bukti. Apakah hubungan 2
faktor ini terkait dengan prosedur audit, ukuran sampel, unsur yang dipilih,dan saat
pengauditan?

JAWAB

Keputusan Bukti Audit Kualitas yang memengaruhi keandalan bukti


Prosedur dan waktu audit 1. Ketepatan
a. Relevansi
b. Keandalan
A. Independensi pemberi informasi
B. Efektifitas pengendalian internal
C. Pengetahuan langsung auditor
D. Kualifikasipemberi informasi
E. Objektivitas bahan bukti
F. Ketepatan waktu
1. Ketika prosedur dijalankan
2. Bagian dari periode yand diaudit
Ukuran sampel dan unsur 1. Kecukupan
yang dipilih A. Ukuran sampel yang memadai
B. Pemilihan unsur populasi yang tepat

5-7 Sebutkan 6 karakteristik yang menentukan keandalan atau reabilitas bukti. Untuk setiap
karakteristik tersebut,berikan satu contoh tipe bukti yang kemungkinan bisa diandalkan

1. Independensi pemberi informasi


Contohnya : komunikasi dengan bank, penasihat hukum atau pelanggan, polis asuransi
2. Efektifitas pengendalian internal klien
Contoh : pengendalian internal atas penjualan dan penagihan efektif
3. Pengetahuan langsung auditor
Contoh: bahan bukti yang didapatkan langsung oleh auditor melalui pemeriksaaan fisik,
pengamatan, penghitungan ulang dan pemeriksaan lebih
4. Kualifikasi individu yang memebrtikan informasi
Contoh: menguji persedian oleh seorang auditor yang tidak terlatih untuk membedakan
antara berlian dan kaca akan menghasilakan bahan bukti yang tidak handal.
5. Tingkat objektivitas
Contoh : komfirmasi piutang dagang dan saldo bank
6. Ketepatan waktu
Contoh : surat-surat berharga ditangaal neraca

5-8 Sebutkan delapan tipe bukti audit seperti yang ditunjukkan pada bab ini, dan berilah dua
contoh untuk maisng-masing tipe

JAWAB
Jenis-jenis bukti audit :
1. Pemeriksaan Fisik
Bukti yang diperoleh dari pemeriksaan fisik, contohnya :
a. Persediaan barang
b. Piutang pada penjualan, hutang
c. Beban penyusutan
d. Pemeriksaan dokumen faktur penjualan
e. Aktivitas dari mengamati proses produksi, proses penerimaan barang dan
penerimaan karyawan.
f. Jurnal ke buku besar
2. Komfirmasi
Contohh : a. Transaksi penjualan
3. Dokumentasi
Contoh : a. Tagiahn pemasok, b. polis asuransi
4. Prosedur analitis
Contoh : a. Membandingkan persentase laba kotor
5. Tanya jawab dengan klien
Contoh : informasi mengenai metode klien dapat ditanyakan langsung oleh auditor
kepada klien
6. Penghitungan ulang
Contoh : faktur-faktur penjualan dan persediaan
7. Pengerjaan ulang
Contoh : auditor dapat membandingkan harga di sebuah faktur ke daftar harga yang
disetujui
8. Pengamatan
Contoh : kunjungan ke pabrik

5-9 Apakah karakteristik dari suatu konfirmasi? Bedakan antara konfirmasi dengan dokumen
eksternal

JAWAB
A. Akurat, informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan informasi tersebut
harus bebas dari kesalahan-kesalahan.
B. Tepat waktu, informasi itu harus tersedia/ ada pada saat informasi tersebut diperlukan dan
tidak terhambat.
C. Relevan, informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
D. Lengkap, informasi harus diberikan secara lengakap karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan

Bedanya informasi dan dokumentasi eksternal


Informasi adalah jawaban lisan atau tertulis yang diterima dari pihak ketiga yang
independen untuk melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang diminta oleh
auditor, sedangkan dokumentasi eksternal adalah sebuah dokumen yang telah ditanda
tangani oleh sesorang di luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien.
5-10 Bedakan dokumen internal dengan dokumen eksternal sebagai bukti audit dan berikan
tiga contoh masing-masing dokumen tersebut.

 Dokumen internal : sebuah dokumen yang telah di siapkan dan digunakan didalam
organisasi klien dan disimpan tanpa pernah keluar ke pihak lain.
Contoh : faktur penjualan, catatan waktu kerja karyawan, laporan penerimaan persediaan
 Dokumen eksternal : sebuah dokumen yang telah ditanda tangani oleh sesorang di luar
organisasi klien dan berakhir di tangan klien
Contoh : tagihan pemasok, wesel bayar yang dibatalkan, polis asuransi

5-11 Jelaskan arti penting prosedur analitis sebagai bukti dalam menentukan penyajian wajar
laporan keuangan

JAWAB
Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan keterkaitan untuk menilai apakah
saldo-saldo akun atau data lain yang muncul telah disajikan secara wajar dibandingkan
dengan perkiraan auditor

5-12 Tunjukkan alasan utama mengapa prosedur analitis perlu dilakukan.

JAWAB
Alasan-alasan penting
1. Memahami industri klien dan usaha klien
2. Menilai kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha sebagai sesuatu yang berjalan baik
( going concern)
3. Mengindikasikan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keungan
4. Mengurangi pengujian audit terperinci

5-13 Sebutkan tujuan pembuatan dokumentasi (kertas kerja) audit dan jelaskan mengapa setiap
tujuan itu penting artinya.

JAWAB
Tujuan dokumentasi audit
Membantu auditor dalam memberikan opini yang beralasan bahwa pengauditan telah
dilakukan dengan memadai sesuai dengan standart audit.
Buktinya kertas kerja audit, contoh: memo
5-14 Jelaskan mengapa dalam pembuatan kertas kerja audit penting artinya untuk
mencantumkan hal-hal berikut: identifikasi nama klien, periode yang dicakup, deskripsi
isi, paraf pembuat dan pemeriksa (reviewer), tanggal pembuatan dan tanggal review, dan
kode indeks.

JAWAB
Karena setiap transaksi di organisasi klien biasanya di dukung oleh setidaknya satu
dokumen, sejumlah besar bahan bukti jenis ini biasanya tersedia.sebagai contoh,kilen
biasanya menyimpan pesanan pelanggan,dokumen pengirirman dan salinan faktur
penjualan untuk setiap transaksi.dokumen yang sama juga merupakan bukti yang berguna
bagi auditor untuk memverifikasi keakuratan pencatatan klien atas transaksi penjualan

5-15 Sebutkan apa yang dimaksud dengan arsip permanen,dan sebutkan beberapa tipe
informasi yang dimasukkan dalam arsip permanen . mengapa auditor tidak memasukkan
isi kertas kerja permanen ke dalam kertas kerja tahun berjalan.

JAWAB
Arsip permanen adalah arsip yang berisi data historis atau data yang sifatnya terus-
menerus terkait dengan pengauditan periode berjalan. Dokumen ini memberi informasi
yang mengenai pengauditan yang berlangsung terus-menerus dari tahun ke tahun.
Arsip permanen mencakup :
 Intisari/salinan dokumen perusahaan yang terus-menerus penting bagi perusahaan, seperti
akta pendirian perusahaan, peraturan, kesepakatan persyaratan obligasi, dan kontrak-
kontrak.
 Analisis akun-akun di tahun sebelumnya yang tetap penting bagi auditor.
 Informasi terkait untuk memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian.
 Hasil prosedur analisis dari audit tahun sebelumnya.

Auditor tidak memasukkan isi dari arsip permanen ke dalam arsip audit periode berjalan
karena arsip permanen berisi untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan.

5-16 Mengapa auditor tidak boleh meninggalkan pertanyaan atau perkecualian dalam
dokumentasi audit tanpa disertai penjelasan yang cukup ?

JAWAB
Karena biasanya bukti ini tidak cukup untuk menarik kesimpulan,karena,tidak berasal
dari sumber yang independen dan dapat bisa sesuai dengan keinginan klien.oleh karena
itu ketika auditor mendapatkan bukti melalui tanya jawab,biasanya juga penting untuk
mendapatkan bukti-bukti pendukung lainnya melalui prosedur lain.
5-17 Jelaskan apa yang dimaksud dengan symbol pemeriksaan (tick mark). Apa tujuannya?

JAWAB
Tick mark merupakan simbol yang digunakan dalam daftar audit yang menyediakan
informasi atau rincian tambahan dari prosedur audit yang dilakukan.

5-18 Siapa pemilik kertas kerja ? Dalam situasi bagaimana kertas kerja dapat digunakan oleh
orang lain?

JAWAB
 Kertas kerja merupakan milik auditor. Satu-satunya saat dimana orang lain, atau klien
memiliki hak legal untuk melakukan pemeriksaan atas kertas kerja adalah ketika hal
tersebut diminta oleh pengadilan sebagai bukti hukum. Saat penyelesaian kontrak kerja,
data audit disimpan oleh KAP untuk dijadikan referensi di masa mendatang dan agar
memenuhi standar audit terkait dengan penyimpanannya.
 Di Amerika Serikat, kebutuhan untuk menjaga hubungan kerahasiaan dengan klien
dituangkan dalam Peratturan 301, Kode Etik Profesi, yang menyatakan bahwa:
Anggota tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang
didapatkan dari kontrak kerja profesional, kecuali atas seizin klien.
 Umumnya, kertas kerja dapat diberikan pada pihak lain dengan seizin klien. Hal ini juga
berlaku ketikan sorang auditor menjual jasanya kepada KAP lain.
 Namun, di Amerika Serikat, hal tersebut tidak perlu meminta izin dari klien, jika kertas
kerja diminta oleh pengadilan/digunakan sebagai bagian dari program peer review yang
disetujui pada AICPA atau masyarakat di negara tersebut dengan KAP lainnya.
BAB 6 – PERENCANAAN AUDIT
6-1 Apakah manfaat yang dapat diperoleh dari perencanaan audit?

JAWAB

 Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area yang
penting dalam audit.
 Membantu auditor untuk mengidentifikasikan dan menyelesaikan masalah yang
potensial secara tepat waktu.
 Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif
dan efisien.
 Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (tim audit) dengan tingkat
kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespons risiko yang diantisipasi,
dan penugasan pekerjaan yang tepat kepada mereka.
 Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan (tim audit) dan
penelaahan atas pekerjaan mereka.
 Membantu, jika relevan, dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh auditor komponen dan pakar.

6-2 Tunjukkan delapan tahapan dalam perencanaan audit.

JAWAB

1). Penerimaan klien dan pembuatan 2). Memperoleh pemahaman tentang


rencana awal bisnis dan bidang usaha klien

4). Melaksanakan prosedur analitis 3). Menilai resiko bisnis klien


pendahuluan

5). Menetapkan materialitas dan menilai


6). Memahami pengendalian internal dan
resiko audit yang dapat diterima dan
menilai resiko pengendalian
resiko inheren

8). Menyusun strategi audit keseluruhan 7). Mengumpulkan informasi untuk


dan program audit menilai risiko kecurangan
6-3 Apakah tanggung jawab auditor pengganti dan auditor pendahulu apabila perusahaan
mengganti auditor?

JAWAB

Tanggung jawab auditor pengganti adalah harus melakukan hubungan komunikasi


dengan auditor yang digantikannya, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai keadaan perusahaan yang akan diperiksannya, sehingga dari hasil informasi
tersebut auditor pengganti dapat menentukan apakah ia akan menerima penugasan
tersebut atau tidak.

Tanggung jawab auditor pendahulu adalah berkewajiban untuk memberikan jawaban


yang benar atas pertanyaan yang diajukan kepadanya.

6-4 Faktor-faktor apakah yang harus dipertimbangkan oleh auditor sebelum menerima suatu
perikatan (penugasan)? Jelaskan!

JAWAB

1. Pengaturan mengenai pelaksanaan perikatan


2. Pengaturan tentang keikutsertaan spesialis atau auditor intern, jika diperlukan
3. Pengaturan tentang keikutsertaan auditor pendahulu
4. Pengaturan tentang fee dan penagihan
5. Adanya pembatasan atau pengaturan lain tentang kewajiban auditor atau klien, seperti
ganti rugi kepada auditor untuk kewajiban yang timbul dari representasi salah yang
dilakukan dengan sepengetahuan manajemen kepada auditor
6. Kondisi yang memungkinkan pihak lain diperbolehkan untuk melakukan akses ke
kertas kerja auditor
7. Jasa tambahan yang disediakan oleh auditor berkaitan dengan pemenuhan persyaratan
badan pengatur
8. Pengaturan tentang jasa lain yang harus disediakan oleh auditor dalam hubungannya
dengan perikatan.

6-5 Apakah tujuan dari suatu surat perjanjian kerja/perikatan? Hal-hal apa sajakah yang harus
dicantumkan dalam surat tersebut?

JAWAB

1. Bidang usaha dan lingkungan eksternal klien, auditor juga harus memahami
lingkungan eksternal klien, misalnya kerentanan terhadap perubahan kondisi
ekonomi.
2. Operasi bisnis dan proses, auditor harus memahami berbagai faktor seperti misalnya
sumber-sumber utama pendapatan, pelanggan dan pemasok utama.
3. Manajemen dan tata kelola maka auditor harus menilai falsafah manajemen dan gaya
operasi serta kempua nya mengidentifikasi dan menanggapi risiko.
4. Tujuan strategi klien, auditor harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan
realibilitas laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi dan kesesuain dgn UU.
5. Pengukuran kinerja auditor sebaiknya menaikkan penilaian risiko inheren dan
memperluas pengujian untuk keterjadian transaksi yang berkaitan dengan tujuan
audit untk penjualan.

6-6 Siapakah yang disebut sebagai “Klien”, apabila auditor mengaudit sebuah perusahaan
publik?

JAWAB

Komite Audit

6-7 Jasa apakah yang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola (misalnya komite audit) pada sebuah perusahaan publik?

JAWAB

Jasa audit dan jasa non audit

6-8 Jelaskan mengapa auditor perlu memahami bidang usaha klien. Sumber informasi apa
sajakah yang biasa digunakan audior untuk memperlajari bidang usaha klien?

JAWAB

Pemahaman yang mendalam tentang bisnis dan bidang usaha serta jalannya operasi
perusahaan klien merupaka hal yang sangat penting untuk melaksanakan audit yang
memadai. SA 315.11 menyatakan bahwa pemahaman atas entitas dan lingkungannya
meliputi :
a) Faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
b) Sifat entitas, termasuk (i) operasinya (ii) struktur kepemilikannya dan tata
kelolanya (iii) jenis investasi yg dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan
oleh entitas, termasuk investasi dlm entitas bertujuan khusus dan (iv) cara entitas
trsbt distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut dibiayai utk memungkinkan
auditor memahami golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
diharapkan ada dlm laporan keuangan.
c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya. Auditor harus mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas
adalah tepat utk bisnisnya dan konsisten dgn kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku dan kebijakan akuntansi yang digunakan dlm industri yg relevan.
d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan
risiko kesalahan penyajian material
e) Pengukuran dan penelaahan atas kinerja keuangan entitas.

6-9 Apabila sebuah kanor akuntan public telah menerima klien baru yang berupa perusahaan
manufaktur, biasanya auditor meninjau fasilitas pabrik. Uraikan cara auditor melakukan
observasi ketika ia melakukan peninjauan di lokasi yang akan membantunya dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit
JAWAB
Mengunjungi fasilitas dan tempat klien beroperasi sangat berguna untuk mendapatkan
fasilitas dan pemahaman yang lebih baik mengenai pengoperasian bisnis klien, karena
cara ini memberi kesempatan kepada auditor untuk mengobservasi dan melihat secara
langsung fasilitas yang dimiliki klien dan sekaligus juga berkenalan dgn pejabat-pejabat
kunci di perusahaan. dengan melihat lagsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai
pengamanan fisik atas aset dan menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan
dengan aset seperti misalnya persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. dengan
pengalaman melihat langsung semacam itu, auditor menjadi lebih mampu utk menilai
risiko inheren, seperti misalnya peralatan yang mengganggur atau persediaan berpotensi
tak laku dijual. Pembicaraan dgn pegawai non akuntansi selama kunjungan berlangsung
dan selama audit berjalan akan membantu auditor dalam upaya lebih memahami bisnis
klien dan membantu dalam menilai risiko inheren.

6-10 Auditor sering berusaha memperoleh pengetahuan tentang latar belakang bidang usaha
klien yang akan membantu dalam pekerjaan audit. Bagaimana pengetahuan tentang hal
tersebut akan membantu auditor dalam membedakan antara persediaan yang telah using
dengan yang masih merupakan persediaan masa kini?

JAWAB

Dengan melihat langsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai pengamanan fisik aset dan
menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan asetseperti misalnya
persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. Maka auditor dapat melihat langsung
persediaan yang sudah usang maupun perseduian yang baru.
6-11 Jelaskan apa yang dimaksud dengan “pihak berelasi (related party)”. Apakah
tanggungjawab auditor atas pihak berelasi dan transaksi dengan piha berelasi ?

JAWAB

Pihak berelasi > pihak berelasi yaitu suatu perusahaan afiliasi , pemilik utama
perusahaan klien, atau pihak lain yang mempunyai kesepakatan dengan klien , dimana
salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebikjakan operasi perusahaan
lain.
Transaksi dengan pihak berelasi > setiap transaksi yg dilakukan antara klien dgn pihak
yang mempunyai hubungan dengan pihak berelasi.
Transaksi dengan pihak yg memiliki hubungan dengan pihak berelasi dengan klien
bukanlah transaksi yg dilakukan dengan tawar menawar secara bebas. Oleh karena itu,
dsini terdapat risiko bahwa transaksi tidak dinilai dengan harga yg sama dengan harga
seandainya transaksi dilakuka dgn pihak ketiga independen. Karena transaksi dengan
pihak yang berelasi yg material harus diungkapkan, maka semua pihak yang berelasi
dengan klien harus diidentifiksi dan dicantumkan dalam kertas kerja permanen auditor
sejak awal audit. Dengan dimasukkannya pihak-pihak yang berelasi dalam kertas kerja
permanen, dan memastikan bahwa semua anggota tim audit mengetahui dengan siapa
saja klien mempunyai hubungan berelasi, akan membantu auditor dalam mengidentifikasi
transaksi hubungan dengan pihak berelasi yang tidak diungkapkan ketika mereka
melaksanakan audit.

6-12 Mengapa perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkkan dalam
perencanaan suatu audit ?

JAWAB

Karena perkembangan ekonomi khususnya perkembangan perekonomian di dunia


akanmeningkatkan risiko bisnis perusahaan klien secara signifikan. Maka auditor perlu
memahai dampak perkembangan perekonomian terhadap laporan keuangan klien dan
kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya. Selain itu, sifat bisnis dan bidang usaha
klien juga akan mempengaruhi risiko bisnis dan risiko terjadinya kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan klien.

6-13 Sebutkan dua jenis informasi dalam notulen (risalah) rapat dewan komisaris perusahaan
klien yang diperkiraan akan relevan bagi auditor. Jelaskan mengapa penting bagi auditor
untuk membaca notulen sebelum pengauditan dimulai.
JAWAB

Informasi yang relevan dengan audit melputi pembicaraan tuntutn hukum , penundaan
penerbitan saham , atau merger potensial . Auditor harus membaca notulen untuk
mendapatkan otorisasi 2 informasi dan informasi lainya yang relevan untuk pelaksaana
audit .

6-14 Apakah yang dimaksud dengan risiko bisnis klien dan jelaskan beberapa sumber risiko
bisnis klien. Apa tujuan utama auditor melakuakan evaluasi tentang risiko bisnis klien?

JAWAB

Risiko bisnis klien yaitu risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya , beberapa
sumber risiko bisnis klien yaitu penurunan ekonomi , teknologi baru yang mengganggu
keuntungan kompetitif klien.

6-15 Jelaskan pengendalian manajemen puncak dan hubungannya dengan risiko bisnis klien.
Berikan contoh manajemen yang efektif dan pengendalian tata kelola.

JAWAB

Manajemen dalah sumber utama untuk mengidentifikasi risiko bisnis klien, dalam
perusahan publik, manajemen berkewajiaban untuk menilai secara cermat risiko klien
yang relevan adn mempengaruhi laporan keuangan.

6-16 Apakah tujuan prosedur analitis awal? Tipe perbandingan seperti apa yang berguna dala
melaksanakana prosedur analitis awal?

JAWAB

Memahami bisnis dan bidang usaha klien tahap perencanaan tujuan utama. Dalam
prosedur analitis , auditor membandingkan data klien dengan : data industri , data serupa
periode tertentu , hasil ekspetasi yang di tentukan klien , hasil ekspetasi yang di tentukan
auditor ,hasil ekspetasi dgn menggunakan data non keuangan.

6-17 Kapan sajakah prosedur analitis diperlukan dalam proses pengauditan? Apakah tujuan
utama prosedur analitis yang dilakukan dalam tahap penyelesaian audit?
JAWAB

Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang apakah laporan
keuangan telah di sajiakan konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas.

6-18 Sebutkan empat kategori rasio keuangan dan berikan sebuah contoh dari masing-masing
kategori tersebut. Informasi utama apakah yang diberikan oleh masing-masing kategori
rasio keuangan tersebut?

JAWAB

 Perputaran persedian
 Rasio lancar
 Laba kotor
 Pengukuran profitbilitas
BAB 7 – MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
7.1 Bab 6 memperkenalkan delapan tahapan dalam perencanaan suatu audit. Bagian manakah
yang mengevaluasi materialitas dan resiko?

JAWAB

Konsep matearitas diterapkan oleh auditor pada thap perencanaan dan pelaksanaan audit,
serta saat mengvaluasi dampak kesalah penyajian yang tidak di koreksi, jika ada terhadap
laporan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor.

7.2 Rumuskan arti materialitas sebagaimana di gunakan dalam akuntansi dan pengauditan
apakah hubungan antara materialitas dengan frasa mendapatkan keyakinan memadai
sebagimana digunakan dalam laporan audit?

JAWAB

Materialitas adalah dasar penerapan auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan
standar laporan, hubungan antara materialitas dengan frasa mendapatkan memadai adalah
untuk memberikan informasi kepada pengguna laporan audit bahwa auditor tidak
menjamin kelayakan penyajian laporan keuangan.

7.3 Jelaskan mengapa materialitas itu penting tetapi sulit menerapkannya dalam peraktik?

JAWAB

Karena materialitas itu merupakan bagian yang terpenting dalam perencanaan audit dan
merancang suatu strategi audit

7.4 Apakah yang dimaksud dengan menetapkan pertimbangan awal tentang materialitas?
Jelaskan faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap pertimbangan awal?

JAWAB

Pertimbangan awal materialitas yaitu menetapkan strategi audit secara keseluruhan.


Factor-faktor utama yang berpengaruh terhadap pertimbangan awal

1. Konsep materialitas adalah relative bukan absolut yaitu sejumlah kesalahan


penyajian bias material bagai sebuah perusahaan kecil, tetapi jumlah sekian tidak
material bagi perusahaan lain yang lebih besar.
2. Di perlukan dasar tertentu untuk mengevaluasi materialitas, mengigat bahwa
materialitas bersifat relative, maka diperlukan suatu dasar untuk menetapkan apakah
kesalahan penyajian di pandang material.
7-5 Faktor-faktor kualitatif apa yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah
kesalahan penyajian mungkin material.

JAWAB

1. Keslahan penyajian yang menyangkut kecurangan (fraud) di pandang lebih serius dari
pada kekeliruan tidak disengaja walaupun jumlah rupiahnya sama.
2. Kesalahan jumlah rupiahnya kecil bias menjadi material apabila terkait dengan
kewajiban kontraktual.
3. Kesalahan penyajian yang kelihatannya tidak material, bias menjadi material apabila
kesalahan penyajian tsb mempengaruhi tren laba.

7-6 Jelaskan perbedaan antara materialitas kinerja ( performance materiality ) dengan


perimbangan awal materialitas bagaimana hubungan antara keduanya?

JAWAB

Pertimbangan awal materialitas yaitu auditor harus menetukan materialitas untuk laporan
keungan secara keseluruhan, materialitas kinerja adalah suatu jumlah yang diteteapkan
auditor, pada tingkat yang lebih rendah dari pada materialitas untuk laporan keungan
secara keseluruhan.

7-7 Berikan dua contoh kapan auditor mungkin akan menetapkan materialitas pada tingkat
rendah untuk suatu kelompok transaksi. Saldo akun, atau pengungkapan tertentu?

JAWAB

1. Untuk suatu piutang usaha bersaldo 1 juta, auditor harus mengumpulkan bukti yang
lebiih banyak apabila kesalahan penyajian sebesar 50 ribu di pandang material, dari
pada apabila kesalahan penyajian sebesar 300 ribu, di pandang material
2. Penguna laporan keuangan mungkin mengaharapkan adanya pengungkapan tentang
transaksi dengan pihak yang berelasi yang melibatkan CEO

7-8 Dimisalkan materialitas untuk laporan keungan sebagai kesuluruhan RP 100.000 dan
materialitas kinerja untuk piutang usaha ditetapkan Rp 40.000, apabila auditor
menemukan sebuah piutang lebih saji sebesar Rp 55.000 apa yang diharus dilakukan
auditor?
JAWAB

Meneliti dan mengawasi apakah sistem pengawasan intern tetap memenuhi fungsinya
dengan mengadakan pemeriksaan yang kontinue di dalam perusahaan. 

7-9 Sebutkan apa yang dimaksud dengan model risiko audit, dan jelaskan setiap factor dalam
model tsb. Juga jelaskan dua faktor dalam model tsb yang apabila digabungkan akan
mencerminkan risiko kesalahan penyajian material.

JAWAB

Model risiko audit adalah suatu model yang menggambarkan hubungan umum berbagai
komponen risiko audit dalam istilah matematika untuk mencapai tingkat risiko deteksi
yang dapat diterima.
Dua faktor : 1. Tingkat laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Tingkat asersi untuk golongan transaksi,saldo,akun, dan pengungkapan.

7-10 Jelaskan penyebab kenaikan atau penurunan risiko deteksi direncanakan?

JAWAB

1. Risiko deteksi merupakan dependen dari tiga faktor lain yang tercakup dalam model.
Risiko ini akan berubah hanya apabila auditor mengubah salah satu ( atau lebih )
faktor lain dalam model risiko.
2. Risiko deteksi menentukan jumlah bukti subtantif yang direncanakan akan
dikumpulkan auditor yang dikembalikan dengan ukuran risiko deteksi.

7-11 Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko inheren.tunjukan empat faktor yang
menyebabkan risiko inheren yang tinggi dalam audit.

JAWAB

Risiko inheren merupakan kerentanan suatu asersi tentang suatu golongan transaksi,saldo
akun, atau pengungkapan terhadap suatu kesalahan penyajian yang mungkin
material,baik secara individual maupun secara kolektif.
Empat faktor : sifat bisnis klien,hasil audit periode sebelumnya,penugasan baru atau
penugasan ulangan ,pihak-pihak yang berelasi.

7-12 Jelaskan mengapa risiko inheren ditetapkan untuk tujuan audit per segmen?
JAWAB

Risiko inheren dan risiko pengendalian tidak ditetapkan untuk audit sebagai keseluruhan,
melainkan ditetapkan untuk setiap siklus, setiap akun dalam suatu siklus ,bahkan kadang-
kadang untuk setiap tujuan audit pada suatu akun.

7-13 Jelaskan pengaruh dari kesalahan penyajian yang besar yang ditemukan dalam audit
tahun lalu, terhadap risiko inheren, risiko deteksi yang direncanakan, dan bukti audit
yang direncanakan?

JAWAB

Sekembalinya ke meja, penyusun laporan meneiliti kembali item-item yang tersaji dalam
laporan keuangan—yang printoutnya sudah dibagi-bagikan ke pihak manajemen, lalu
menemukan beberapa kesalahan.

Dalam seknario yang lebih parah, sudah banyak terjadi di luar sana, pertimbangan
materialitas banyak digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pembiaran salah-saji,
sejak di awal, bahkan untuk kesalahan yang disengaja. Adalah kenyatakaan bahwa
pertimbangan materialitas kerap disalahgunakan—tentunya oleh manajemen yang tidak
disadari oleh akuntan.

7-14 Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko audit bisa diterima. Apakah relevansinya
terhadap bukti yang harus dikumpulkan?

JAWAB

Risiko audit yang bisa diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima
bahwa laporan keuangan salah saji secara material,walaupun audit setelah selesai dan
pendapatan wajar tanpa pengecualian telah diberikan dalam relevansi terhadap bukti
dikumpulkan,auditor harus senantiasa menggunakan skeptimensme professional.

7-15 Jelaskan mengapa terhadap hubungan terbalik, antara risiko deteksi direncanakan dengan
jumlah bukti yang harus dikumpulkan auditor untuk suatu tujuan khusus audit tertentu?

JAWAB

Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh efektivitas
prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagai karena
ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau
golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun
saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%.

7-16 Jelaskan keadaan – keadaan yang menyebabkan auditor harus merevisi komponen –
komponen dalam model risiko audit dan pengaruh revisi tsb terhadap deteksi
direncanakan serta bukti direncanakan?

JAWAB

Apabila kita menggunakan model risiko audit ,didalamnya terkandung hubungan


langsung antara risiko audit yang bias diterima dengan resiko deteksi , dan terdapat
hubungan berkebalikan antara risiko audit dengan bukti yang harus dikumpulkan apabila
auditor memutuskan untuk menurunkan risiko audit yang bisa diterima makan risiko
deteksi juga akan turun, dan bukti yang harus dikumpulkan akan naik.

7.17 Jelaskan bagaimana hubungan antara risiko audit dengan materialitas dan mengapa
keduanya perlu dipertimbangkan bersama – sama dalam perencanaan suatu audit ?

JAWAB

Materialitas adalah salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan


auditor mengenai kecukupan (kuantitas yang diperlukan) bahan bukti. Ada perbedaan
antara istilah materialitas dengan saldo akun material. Contohnya, secara umum adalah
benar mengatakan bahwa semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah
bukti yang diperlukan (hubungan terbalik). Secara umum juga benar untuk mengatakan
bahwa semakin besar atau semakin signifikan suatu saldo akun, maka semakin besar
jumlah bukti yang diperlukan (hubungan langsung).

Anda mungkin juga menyukai