Anda di halaman 1dari 2

1.

Pra Perikatan
Merupakan prosedur/aktivitas yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan
“apakah akan menerima klien audit atau tidak” , SA 210 menentukan syarat teknis
dalam aktivits pra perikatan, yaitu sbb :
a. Menentukan apakah terdapat prakondisi suatu audit
b. Menentukan apakah ada kesepahaman antara KAP dan Klien audit dalam hal
ruang lingkup audit
SPM menentukan sayrat mutu dan etik dalam penerimaan klien, yaitu sbb :
a. KAP memiliki kompetensi untuk melakukan perikatan, termasuk waktu dan
sumberdaya untuk melakukannya
b. Dapat mematuhi standar etika yang berlaku
c. Telah mempertimbangkan integritas klien.
2. Risk Assesment
SA 315 paragraf 4 huruf (d) menyatakan bahwa penilaian risiko merupakan prosesur
audit yang dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman tentang entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, untuk mengidentifikasi dan
menilai risk of material misstatement pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
3. Matrealitas
4. Fraud risk
5. Inherent Risk
SA 200 Paragraf 13 huruf (n) poin (i), menyatakan bahwa risiko inheren adalah
kerentanan suatu asersi tentang suatu golongan transaksi, saldo akun, penyajian dan
pengungkapan terhadap suatu kesalah sajian yang material, baik secara individual
maupun kolektif ketika digabungkan kesalahsajian lainnya, sebelum
mempertimbangkan pengendalian internal yang terkait.
6. Significant Risk
SA 315 paragraf 4 huruf (e) menyatakan bahawa, risiko signifikan adalah suatu risiko
kesalah sajian yang material yang diidentifikasi dan dinilai yang, dalam pertimbangan
auditor, memerlukan pertimbangan audit khusus.
7. Control Risk
SA 200 Paragraf 13 huruf (n) poin (i), menyatakan bahwa risiko pengendalian adalah
risiko bahwa kesalah sajian yang mungkin terjadi dalam suatu asersi tentang suatu
golongant transaksi, saldo akun, penyajian dan pengungkapan yang mungkin
material, baik secara individual maupun kolektif ketika digabungkan dengan salah saji
lainnnya, tidak akan dapat dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi, secara tepat waktu
oleh pengendalian internal entitas.
8. Risiko Salah Saji Material
SA 200 paragraf 13 huruf (n) menjelaskan bahwa : Risiko salah saji material adalah
risiko bahwa laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material sebelum
dilakukan audit.
9. Audit Planning
10. Audit Sampling

Anda mungkin juga menyukai