Anda di halaman 1dari 19

BAB 20

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL


DAN
PEMBAYARAN KEMBALI
Empat karakteristik Siklus Akuisisi Modal dan
Pembayaran Kembali :

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun,


tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat
material.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin
jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum entitas usaha klien dan
pemegang saham, obligasi, atau dokumen – dokumen
pemilihan serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan
dividen dengan kewajiban dan ekuitas.
Berikut adalah akun – akun yang seringkali ditemukan di
dalam siklus itu :

• Wesal bayar • Kelebihan modal disetor


• Kontrak yang masih harus atas nilai pari
dibayar • Modal yang disumbangkan
• Hutang hipotik • Laba ditahan
• Hutang obligasi • Pencadangan laba ditahan
• Beban bunga • Saham tresuri
• Bunga yang masih harus dibayar • Dividen yang diumumkan
• Kas bank • Dividen terhutang
• Modal saham – saham biasa • Akun modal – perusahaan
• Modal saham – saham preferen perorangan
• Akun modal – perusahaan
persekutuan
Metodelogi Perancangan Pengujian Terinci
atas saldo untuk Wesel Bayar
• Tahap 1 :
Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi wesel bayar

• Tahap 1 :
Tentukan Salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan untuk wesel bayar

• Tahap 2 :
Nilailah risiko pengendalian untuk wesel bayar

• Tahap 2 :
Rancangan dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk wesel bayar.

• Tahap 3 :
Rancang dan Laksanakan prosedur analitik untuk wesel bayar.

• Tahap 3 :
Rancang pengujian terinci atas wesel bayar untuk memenuhi tujuan audit terkait –
saldo.
Wesel Bayar
• Adalah kewajiban hukum kepada kreditor
yang tidak dijamin atau dijamin oleh
aktiva. Umumnya wesel, diterbitkan untuk
suatu periode antara 1 bulan dan 1 tahun,
tetapi terdapat juga wesel jangka panjang
yang lebih dari setahun.
Pengendalian Intern Wesel Bayar
Empat pengendalian penting atas wesel bayar :
1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel
baru.
2. Pengendalian yang mencukupi atas
pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
3. Dokumen dan catatan – catatan memadai
4. Verifikasi indepeden secara periodik.
Tabel 20.1 :
Prosedur Analitik Untuk Wesel Bayar
• Prosedur Analistik • Kemungkinan Salah Saji

1. Hitung Ulang estimasi beban 1. Salah saji beban bunga dan


bunga rata – rata dan wesel bunga terhutang atau
bayar bulanan keseluruhan. pengabaian wese bayar yang
2. Bandingkan wesel bayar beredar
yang beredar dengan tahun 2. Pengabaaian atau salah saji
sebelumnya. wesel bayar
3. Bandinhgkan saldo total 3. Salah saji beban bunga
wesel bayar, beban bunga, terhutang atau wesel bayar
dan bunga terhutang dengan sebelumnya
sebelumnya.
Tiga Tujuan Audit terkait saldo yang
terpenting dalam wesel bayar:

1. Wesel bayar yang ada yang telah


dimasukkan (kelengkapan)
2. Wesel Bayar di dalam skedul dibukukan
secara akurat
3. Wesel bayar disajikan dan diungkapkan
secara semestinya (penyajian dan
pengungkapan)
Ekuitas Pemilik
Tujuan audit ekuitas pemilik :
1. Pengendalian intern atas modal saham dan deviden
terkait mencukupi.
2. Transaksi ekuitas pemilik dibukukan dengan
semestinya, sebagaimana yang didefinisikan oleh
enam tujuan terkait – transaksi.
3. Saldo ekuitas pemilik disajikan dan diungkapkan
dengan semestinya, sebagaimana didefinisikan oleh
tujuan audit terkait – saldo untuk akun ekuitas pemilik
(hak/kewajiban dan nilai yang dapat direalisir tidak
diaplikasikan.
Pengendalian Intern Ekuitas Pemilik

1. Otorisasi Transaksi yang Memadai


2. Penerbitan Modal Saham
3. Pembelian Kembali Modal Saham
4. Penyelenggaraan Pembukuan dan
Pemisahan Tugas yang Memadai.
Prosedur yang terpenting untuk pencegahan
salah saji dalam ekuitas pemilik adalah :

1. Kebijakan yang jelas untuk penyiapan


sertifikat saham dan pembukuan
transaksi modal saham.
2. Verifikasi internal yang independen
mengenai informasi di dalam catatan.
Audit Deviden
Enam Tujuan Audit yang terkait atas hut. dividen :

1. Dividen yang dibukukan ada (Keberadaan)


2. Deviden yang ada dibukukan (Kelengkapan)
3. Deviden yang dibukukan secara akurat
(Keakuratan)
4. Deviden yang dibayarkan ke pemegang
saham adalah benar ada (Keberadaan)
5. Hutang deviden dibukukan (kelengkapan)
6. Hutang Deviden telah dibukukan dengan
akurat (keakuratan)

Anda mungkin juga menyukai