45)
OLEH :
KELOMPOK 8
JURUSAN AKUNTANSI
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas didalam mata kuliah
Audit Sektor Publik. Yang mana materi didalam makalah ini digunakan sebagai
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah syarat yang diajukan
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu bagi dosen
pembimbing kami minta kritik dan saran agar untuk berikutnya kami dapat
Salam
Penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan....................................................................................................
Bab II Pembahasan.....................................................................................................
6
2.2 Proses Audit Kas
..........................................................................................................
7
2.3 Pengujian Substantif Kas
..........................................................................................................
9
2.4 Pengujian Untuk Mendeteksi Lapping
3
..........................................................................................................
19
2.5 Prosedur Akuntansi dan Penerimaan Pengeluaran Kas
..........................................................................................................
20
2.6 Membuat Program Pemeriksaan Kas
..........................................................................................................
32
Bab III Penutup................................................................................................................
34
3.1 Kesimpulan
..........................................................................................................
34
Daftar Pustaka. ................................................................................................................
37
BAB I
PENDAHULUAN
4
memperoleh berbagai sumber daya yang diperlukan oleh entitas tersebut (siklus
sumber daya manusia (siklus jasa personalia). Siklus investasi juga berkaitan erat
sejumlah uangnya untuk membeli saham atau surat berharga lainnya. Investasi
saldo kas. Saldo kas meliputi kas ditangan atau yang disimpan entitas, kas dibank,
pengeluaran kas
6. Untuk mengetahui bagaimana membuat program pemeriksaan kas
pembimbing.
2. Untuk menambah pengetahuan penulis maupun pembaca makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
pernyataan signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo kas. Tujuan audit
telah terjadi
Transfer kas antarbank pada akhir tahun telah dicatat pada periode
yang tepat
3. Pernyataan hak dan kewajiban
Pemda mempunyai hak legal atas seluruh saldo kas yang disajikan
neraca.
Identifikasi dan pengungkapan yang tepat serta memadai telah
6
2.2Proses Audit Kas
1. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penyimpanan kas dengan
kas.
2. Lakukan pengamatan terhadap fasilitas pengamanan yang melindungi
entitas (dana yang belum disetor ke bank), pemegang kas harus dilengkapi
kas seperti: lemari besi, register kas, dan system peringatan merupakan
7
mengambil sampel bukti kas masuk yang disimpandi sub bagian
5. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar. Prosedur pemeriksaan
dilakukannya perhitungan secara periodic atas kas yang ada ditangan dan
8
akuntansi untuk kas. Perhitungan kas tersebut dilakukan oleh Bagian
harus menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk masing-masing
pada besarnya risiko audit yang ditetapkan, risiko bawaan, dan risiko
pengendalian.
Tingginya risiko bahwa kas disajikan lebih besar dari semestinya terutama
disebaban oleh tingginya peluang pencurian. Oleh karena itu, auditor perlu
merancang program audit untuk mencapai tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima. Bila tingkat risiko deteksi yang dapat diterima adalah rendah untuk suatu
pernyataan, maka ada lebih banyak prosedur pengujian substantive yang perlu
9
pengujiaanya, misalnya dengan melakukan pengujian pada tanggal neraca atau
pada periode yang mendekati tanggal neraca. Pengujia tersebut antara lain :
terhadap siklus kas. Auditor harus menguji ketepatan perhitungan matematis dari
saldo-saldo kas dalam buku besar dan skedul kas pendukungyang dibuat oleh
klien. Skedul tersebut meliputi ringkasan dari seluruh saldo kas di bank dan saldo
kas yang disimpan di berbagai tempat. Saldo kas dalam skedul tersebut harus
sesuai dengan saldo kas yang tercantum dalam buku besar. Pengujian ini berkaitan
dan keputusan pembiayaan entitas. Dengan demikian, saldo kas mungkin saja
tidak menunjukkan hubungan yang dapat diprediksi dengan dara keuangan atau
data operasional lainnya. Meskipun demikian, prosedur analitis dalam hal ini juga
yang masuk akal, maka hal tersebut merupakan bukti bahwa saldo kas benar-
benar ada, telah lengkap pencatatannya, dan dinilai secara tepat. Oleh karena itu,
10
pengujian ini berkaitan erat dengan pernyataan keberadaan atau keterjadian,
dalam perhitungan kas. Meskipun demikian, fungsi penjagaan kas tetap perlu
melihat dan mengawasi perhitungan kas yang dilakukan oleh auditor. Hal ini
bertujuan menghindari klaim dari entitas tentang adanya kas yang hilang
tersebut.
dimaksudkan mencegah pemindahan kas oleh pegawai dari kelompok kas yang
telah dihitung ke kelompok kas yang belum dihitung. Hal ini dapat mencegah
kas. Pengujian ini berkaitan erat dengan pernyataan keberadaan atau keterjadian,
11
pernyataan kelengkapan, pernyataan hak dan kewajiban, serta pernyataan
Pengujian pisah batas kas meliputi pisah batas untuk penerimaan kas dan
pisah batas untuk pengeluaran kas. Pengujian pisah batas yang tepat di akhir tahun
adalah sangat penting bagi penyajian kas yang tepat pada tanggal neraca.
Pengujian ini berkaitan erat dengan pernyataan keberadaan atau keterjadian dan
pernyataan kelengkapan.
kas dicatat pada periode dikeluarkannya kas tersebut. Bukti tersebut dapat
ini sangat penting dalam menentukanb beberapa saldo kas yang semestinya
tercantum dalam neraca akhir tahun. Oleh karena itu,pengujian ini semestinya
Selain itu, auditor dapat memeriksa cek yang dikeluarkan pada akhir tahun
menilai ketetapan pisah batas dari pengeluaran kas. Pengujian ini menghasilkan
atau keterjadian.
Prosedur konfirmasi merupakan suatu hal yang sangat umum bagi auditor.
Auditor menghimpun konfirmasi bank atas saldo kas yang disimpan dan saldo
12
pinjaman yang masih terutang pada tanggal neraca. Konfirmasi tersebut harus
dikirim ke semua bank, meskipun saldo simpanan pemda di bank tersebut adalah
nol. Bila auditor tidak melakukan konfirmasi, maka audior harus mencantumkan
alasan dalam kertas kerjanya mengapa konfirmasi tersebut tidak dilakukan dan
harus dinilai berdasarkan alasan manajemen dan apakah bukti dapat diperoleh dari
digunkan oleh bank sebagai bukti bahwa bank tidak melanggar asas kerahasiaan
langsung.
bersaldo nol menurut catatan pemerintah daerah. Prosedur pengujian ini berkaitan
13
Surat konfirmasi harus dikirimkan ke personel bank yang menangani
bank. Pengujian ini terutama menghasilkan bukti yang memadai atas pernyataan
penyajian dan pengungkapan. Disamping itu, pengujian ini juga berkaitan dengan
Rekonsiliasi Bank
Apabila tingkat risiko deteksi yang dapat diterimana adalah tinggi, maka
disiapkan atau dibuat oleh klien, kemudian melakukan verifikasi atas ketepatan
Apabila tingkat risiko deteksi yang dapat diterima oleh auditor adalah
Apabila tingkat risiko deteksi dapat diterima adalah rendah, maka auditor
data yang berasal dari laporan bank (bank statement) yang disampaikan oleh bank
Apabila tingkat risiko yang dapat diterima adalah sangat rendah, maka
auditor harus memperoleh laporan bank (bank statement) secara langasung dari
14
bank. Auditor kemudian melakukan rekonsiliasi dengan menggunakan data dari
terhadap saldo kas di bank. Alasannya adalah karena adanya ketidakpastian dalam
pos-pos rekonsiliasi bank, yaitu setoran dalam perjalanan dan cek yang masih
beredar. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan prosedur pengujian substantive
memadai bahwa penerimaan maupun pengeluaran kas telah dicatat dalam periode
yang tepat. Laporan pisah batas merupakan laporan bank yang diberikan setelah
tanggal neraca. Tanggal laporan pisah batas bank harus ditentukan sedemikian
rupa sehingga auditor dapat memastikan bahwa cek yang beredar pada akhir tahun
Laporan pisah batas bank tersebut sebaiknya dikirim langsung oleh bank
kepada auditor. Oleh karena itu, auditor perlu meminta pemerintah daerah
membuat surat permintaan kepada bank untuk melakukan hal tersebut. Laporan
tersebut biasanya dilampiri dengan cek yang dibatalkan, duplikat slip setoran, dan
dokumen lain yang dapat menjelaskan transaksidan saldo yang dinyatakan dalam
15
2.3.9 Melakukan Pengujian Pisah Batas Penerimaan Kas
dalam periode diterimanya kas tersebut. Pengujian ini dilakukan pada tanggal
melakukan prosedur ini. Misalnya, cek yang tidak tercantum dalam daftar cek
yang masih beredar pada akhir tahun ternyata dicairkan di bank. Hal ini
dalam daftar cek yang masih beredar pada akhir tahun dan yang jumlah
window dressing.
beberapa bank. Hal ini membuka kesempatan terjadiny apa yang disebut dengan
16
Pemda X mempunyai rekenign di Bank A dan di bank B. kitting terjadi
apabila Pemda X mengambil kas sebesar Rp 1.000.000 dalam bentuk cek dari
B. Dengan demikian, rekening kas di bank akan disajikan lebih besar (overstated)
dari Rp 1.000.000. hal ini disebabkan karena BankA belum mencatat penerbitan
dari pemda X.
berikut:
tersebut. Di samping itu, kitting dapat dilakukan oleh dua orang yang
menyiapkan skedul transfer bank. Pengujian ini berkaitan erat dengan pernyataan
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penilaian atau
pengalokasian.
17
Pembuktian kas (proof of cash) mempunyai sedikit perbedaan dengan
berbagai transaksi dan saldo bank dengan data akuntansi yang terkait untuk suatu
keberdaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penilaian atau
pengalokasian.
pengungkapan.
18
Lapping merupakan suatu ketidakberesan yang mengakibatkan
lengkap dan fiktif secara sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi
menerapkan pemisahan tugas yang memadai antara penerima atau pemegang kas
harian ke bank
akan sempat memutakhirkan catatan kas apabila ia tahu bahwa rekonsiliasi akan
19
Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat
diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank
dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-
tempat lainnya yang dapat diambil sewaktuwaktu Pengertian lain dari segi
akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang
atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat
merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada
nilai nominalnya.
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan
beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
20
transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani penerimaan
perusahaan.
antara lain :
a. Uang tunai.
b. Cek.
c. Giro bilyet.
e. Wesel bank.
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
a. Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai. Sistem penerimaan kas
21
1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan
tunai yaitu:
1. Fungsi penjualan.
2. Fungsi kas.
3. Fungsi Gudang.
4. Fungsi Pengiriman.
5. Fungsi Akuntansi.
yaitu:
22
4. Bill of lading.
yaitu :
1. Jurnal penjualan.
3. Jurnal umum.
4. Kartu persediaan.
5. Kartu gudang.
b. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang. Penerimaan kas dari piutang dapat
dilakukan melalui :
2. Melalui Pos.
23
3. Melalui Lock-Box-Collection Plan.
Dalam penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yang akan
penulis bahas adalah hanya penerimaan kas yang berasal dari piutang.
Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua penerimaan kas dari
debitur harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet.
kepada penagih.
dari debitur.
kepada debitur.
24
h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank
debitur.
dari debitur.
debitur.
25
3. Penerimaan Kas Melalui Lock-Box-Collection Plan dilaksanakan
sekretariat.
bersangkutan.
bagian kasa.
26
transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini
atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara
lain :
1. Fungsi Sekretariat.
debitur.
dasar
2. Fungsi Penagihan.
dibuat
3. Fungsi Kas.
4. Fungsi Akuntansi.
27
5. Fungsi Pemeriksa Intern.
fungsi
analisa
perusahaan.
28
diserahkan pada kasir, satu lembar bersama
3. Fungsi Kasir.
4. Fungsi akuntansi
1. Surat Pemberitahuan.
29
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat fungsi
4. Kuitansi.
30
Diagram Alir Penerimaan Kas
31
2.5.3 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai
alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai
32
suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk
melaksanakan pengeluaran kas baik dengan cek maupun uang tunai untuk
cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil.
a. Fungsi Hutang.
b. Fungsi Kasir.
c. Fungsi Akuntansi.
33
Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian
kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan
ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang
uang.
b. Cek
34
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang
c. Voucher
kas:
b. Register Cek.
35
c. Buku jurnal pengeluaran uang
d. Remittance advice
pendapatan dan pos belanja rutin serta masing-masing sektor, sub sektor
atau program, dan proyek atau pasal pada belanja pembangunan, baik yang
berkaitan dengan anggaran maupun realisasi. Nilai dari jumlah ayat pada
pos pendapatan dan nilai dari jumlah pasal pada pos belanja rutin
seharusnya sama dengan nilai pos yang bersangkutan. Nilai dari jumlah
proyek atau pasal seharusnya sama dengan nilai dari jumlah program yang
bersangkutan. Nilai dari jumlah saldo kas seharusnya sama dengan nilai
dari jumlah bagian anggaran bersangkutan, baik nilai dari bagian anggaran
dan pasal.
36
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1. Saldo kas dihasilkan oleh pengaruh kumulatif dari siklus belanja, investasi,
dan jasa personalia. Tujuan audit saldo kas adalah memperoleh bukti tentang
37
saldo kas. Tujuan audit ditentukan berdasarkan kelima kategori pernyataan
2. Adapun proses audit yang harus dilakukan dalam siklus saldo kas : lakukan
mengenai pembukaan dan penutupan rekening bank, ambil sampel bukti kas
masuk, ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar, dan ambil berita
3. Prosedur pengujian substantif meliputi: verifikasi atas ketepatan saldo kas dan
skedul kas, penerapan prosedur analitis, perhitungan kas yang disimpan dalam
dan pinjaman di bank, konfirmasi Perjanjian atau Kontrak Lain dengan Bank,
38
dan membandingkan rincian penjurnalan penerimaan kas dengan rincian
pendapatan dan pasal belanja pada masing-masing Pos Pendapatan dan Pos
yaitu : jurnal penerimaan kas, buku kas kasir, buku harian, buku besar, dan
kartu piutang .
39
7. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
uang tunai.
yaitu : bukti pengeluaran kas/bank, cek, giro, dan bukti transfer bank.
yaitu : jurnal pengeluaran kas, register cek dan buku kas kasir.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra (2007). Audit Sektor Publik Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat
40
(on-line),
https://www.scribd.com/doc/47714802/BAGAN-ALUR-PROSEDUR-
(on-line),
(on-line),
http://bintimuchsini.blogspot.com/2009/05/prosedur-pemeriksaan-siklus-
(on-line),
http://hidahiday.blogspot.com/2010/11/prosedur-pemeriksaan-
41