“Audit Laporan Keuangan Historis, Tujuan Audit, dan Tanggung Jawab Auditor”
NPM : 190424761
Kelas : H
Sebagian besar audit, lebih-lebih dalam audit laporan keuangan, terdapat hubungan yang
erat dan banyak melibatkan data akuntansi. Pelaporan keuangan yang merupakan tahap
pengomunikasikan dalam akuntansi adalah penyampaian informasi akuntansi dalam bentuk
laporan keuangan, meskipun konsep pelaporan keuangan tidak terbatas hanya pada laporan
keuangan.
Subyek suatu audit atas laporan keuangan adalah berupa data akuntansi yang ada dalam
buku-buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit. Asersi-asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menjadi perhatian utama auditor
seringkali merupakan asersi tentang transaksi-transaksi akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya,
serta saldo-saldo akun yang merupakan hasil dari transaksi dan kejadian tersebut. Selain itu,
kriteria yang ditetapkan untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Oleh karena itu seorang akuntan pada suatu
perusahaan yang ahli di bidang akuntansi tidak harus mengerti tentang pengauditan, tetapi
seorang auditor harus memahami akuntansi. Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan
informasi penting lainnya, sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi,
melainkan meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara
melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya mengomunikasikan
hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
ASUMSI YANG MENDASARI PENGAUDITAN: DATA LAPORAN KEUANGAN BISA
DIVERIFIKASI
Pengauditan didasarkan pada asumsi bahwa data laporan keuangan bisa diverifikasi. Data
dikatakan bisa diverifikasi apabila dua orang atau lebih yang memiliki kualifikasi tertentu,
masing-masing melakukan pemeriksaan secara independen atas data tertentu, dan dari hasil
pemeriksaan tersebut diperoleh kesimpulan yang sama tentang data yang diperiksanya.
Data dikatakan bisa diperiksa apabila pemeriksa bisa membuktikan tanpa keraguan
bahwa data benar atau salah. Hal seperti itu tidak berlaku dalam akuntansi dan pengauditan.
Auditor hanya membutuhkan dasar yang memadai untuk menyatakan suatu pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor mengumpulkan bukti
utnuk menentukan validitas dan ketepatan perlakuan akuntansi atas transaksi-transaksi dan saldo-
saldo.
Laporan keuangan berisi banyak asersi spesifik tentang unsur-unsur individual. Sebagai
contoh, dalam kaitannya dengan persediaan, manajemen menyatakan bahwa persediaan benar-
benar ada, merupakan milik dari entitas yang membuat laporan, dinilai dengan tepat sesuai
metode harga terendah diantara biaya perolehan dan nilai bersih yang bisa direalisasi.
- Volume Data
Apabila organisasi menjadi semakin besar, maka data transaksi biasanya juga semakin
bertambah banyak. Bertambahnya jumlah transaksi ini bisa menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam pencatatan.
- Kerumitan Transaksi
Transaksi pertukaran antar organisasi semakin bertambah kompleks dan akibatnya
semakin sulit untuk mencatatnya secara tepat.
KETERBATASAN AUDIT
- Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan salah satu bentuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku, bersifat fleksibel memberi keleluasaan kepada penyusun laporan
keuangan untuk mempengaruhi informasi keuangan yang disajikan sehingga berpengaruh
kepada keandalan dan ketelitian informasi tersebut.
- Standar Akuntansi seringkali menuntut dilakukannya interpretasi dan pertimbangan
sebelum dapat diterapkan pada suatu transaksi atau kejadian tertentu dalam situasi
tertentu sehingga sering terjadi ketidaksepakatan antara penyusun laporan keuangan
dengan auditor mengenai interpretasi dan pertimbangan yang tercermin dalam laporan
yang diaudit
PIHAK-PIHAK YANG BERINTERAKSI DENGAN AUDITOR
- Manajemen
Manajemen adalah individu atau kelompok individu dengan tanggungjawab eksekutif
untuk melaksanakan operasi entitas. Selama audit berlangsung, auditor sangat sering
berinteraksi dengan manajemen karena auditor seringkali meminta data perusahaan yang
bersifat rahasia.
- Auditor Internal
Internal Auditor adalah auditor yang bekerja pada suatu entitas, dan oleh karenanya
merupakan pegawai dan tunduk pada manajemen entitas dimana ia bekerja.
- Pemegang Saham
Pemegang Saham mengandalkan pada laporan keuangan yang telah diaudit untuk
mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tanggungjawabnya
dengan baik. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggungjawab yang penting terhadap
para pemegang saham sebagai pemakai utama laporan auditor.
TANGGUNGJAWAB AUDITOR