Anda di halaman 1dari 40

RERANGKA

KONSEPTUAL−SUATU
MODEL
ANGGRI PRATIWI VITTRA (1510531024)
KENNI RANA (1510532014)
SUCI JULIANA (1510532016)
Indikator Pembelajaran
1. Tujuan Pelaporan Keuangan
2. Aspek Sosial Tujuan Pelaporan
3. Perkembangan Tujuan Pelaporan Keuangan
4. Tujuan Pelaporan Entitas Non Bisnis
5. Karakteristik Kualitatif Informasi
6. Nilai Informasi
7. Bobot Keberpautan dan Keterandalan
8. Elemen-Elemen Statemen Keuangan
9. Pengukuran dan Pengakuan
10. Pelaporan dan Statemen Keuangan
11. Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
12. Pengaruh RK FASB
Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan adalah kearah mana segala upaya, tindakan, dan


pertimbangan dicurahkan

Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan


prinsip-prinsip yang relevan, yang akhirnya menentukan
bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan

Pihak yang dituju dan kepentingannya harus


diidentifikasi
Pemakai dan Kepentingannya
Aspek Sosial Tujuan Pelaporan
1. Tujuan Fungsional
Tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memperhatikan tujuan atau motivasi masing-masing
individual didalamnya
2. Tujuan Bersama 3. Tujuan Kelompok Dominan
Suatu atau beberapa (sub Bila tujuan dan model
himpunan) tujuan
individual yang sama pengambilan keputusan semua
dengan tujuan individual individual atau kelompok (grup)
yang lainnya. individual dapat diidentifikasi,
tujuan beberapa individual atau
beberapa kelompok individual
yang dominan dalam suatu
kegiatan masyarakat dapat
dijadikan tujuan kegiatan social
(dan ekonomik) masyarakat
bersangkutan.
Perkembangan Tujuan Pelaporan
Keuangan
Tujuan Versi ASOBAT
• Berpihak pada pemakai
• Tidak menjelaskan secara spesifik pihak pemakai yang menjadi sasaran
laporan
• Pemakai yang diarahkan dalam tujuan asobat adalah
manajemen,investor,kreditor,karyawan,pemasok,regulator
• Tujuan versi asobat mendefenisikan tujuan berdasarkan tujuan fungsional

Tujuan Versi APB No.4


• Tujuan pelaporan keuangan yang dicanangkan dalam APB No. 4 secara
umum dinyatakan sebagai berikut:

The basic purpose of financial accounting and financial statements is to


provide financial information about individual business enterprises that is
useful in making economic decisions.
Tujuan Versi Trueblood Committee
• Tidak jauh berbeda dengan tujuan versi asobat dan versi APB
No 4
• Lebis rinci dan mendefenisikan aspek tujuan
• Menekankan daya melaba (earning power) dan elemen aliran
kas (cash flow)
Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan
pikiran, yaitu bahwa :

1.Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik,


hukum, politis dansocial tempat akuntansi diterapkan.

2.Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan


informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme laporan keuangan.

3.Tujuan pelaporan memerlukan suatu focus untuk menghindari terlalu


umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin
dipenuhi kebutuhan informasionalnya.
Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
• Tujuan pelaporan keuangan tidak dapat steril dari lingkungan
penerapan pelaporan keuangan
• Tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan ekonomi dan
sosial negara
Karakteristik dan Keterbatasan Informasi
Karakteristik dan keterbatasan tersebut adalah bahwa informasi yang
disediakan melalui mekanisme pelaporan keuangan:
1. Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada
dengan industry atauekonomi secara keseluruhan.
2. Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan
daripada hasil perhitungan yang pasti.
3. Sebagian besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang
telah terjadi.
4. Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan
oleh mereka yangmengambil keputusan tentang badan usaha.
5. Persediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos
sehingga pertimbangankos manfaat dapat membatasi apa yang
harus dilaporkan.
Focus atau Cakupan Informasi
• FASB membatasi tujuan pelaporan untuk kepentingan pelaporan
kepada pihak eksternal dalam bentuk pelaporan keuangan
umum
• FASB lebih mendasarkan tujuan pelaporan atas dasar tujuan
kelompok dominan yaitu investor dan kreditor
Tujuan Utama Pelaporan Keuangan
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi para investor dan kreditor dan pemakai lain dalam membuat
keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu
para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan
ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts)
dari deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds) mendatang
dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau
pinjaman.
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber
daya ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber
tersebut (kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya
ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan akibat-akibat dari
transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya badan
usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
Teori di Balik Tujuan Pelaporan FASB

• Salah satu tujuan ekonomik Negara adalah alokasi sumber daya


ekonomik secara efisien sehingga sumber ekonomik yang
menguasai hajat orang banyak dapat dinikmati masyarakat secara
optimal. Kebijakan pemerintah yang secara langsung
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan ekonomik jelas
merupaka factor penting dalam alokasi sumber daya ekonomik.
• Mekanisma pasar dan pengakuan hak milik pribadi sebagai
landasan ekonomi mempunyai konsekuensi bahwa pemerintah
secara tidak langsung melakukan pengendalian efisiensi alokasi
sumber daya ekonomi. Masyarakat sendiri yang akan melakukan
alokasi itu melalui mekanisme pasar modal. Itulah sebabnya FASB
menetapkan pihak yang dituju adalah investor dan kreditor.
• FASB berasumsi bahwa informasi keuangan dapat mempengaruhi
keputusan investasi pada investor dan kreditor
Tujuan Pelaporan Entitas Nonbisnis
Ciri-ciri nonbisnis yang menjadikan tujuan pelaporan organisasi
nonbisnis berbeda dengan organisasi bisnis. (SFAC No. 4, prg. 6):

Penerimaan sumber ekonomik yang


cukup besar dari penyedia dana yang Tujuan operasi selain
tidak mengharapkan untuk menerima menyediakan/menjual barang dan jasa
imbalan atau manfaat yang untuk mendatangkan laba atau setara
proporsional dengan sumber laba.
ekonomik yang diserahkan.

Tidak terdapatnya hak pemilikan dengan


proporsi tertentu/pasti yang dapat dijual,
dipindahtangankan, atau ditarik, atau
yang mengandung hak yuridis atas
bagian dari sisa kekayaan dalam hal
organisasi dilikuidasi/dibubarkan.
Tujuan Utama

Pelaporan keuangan entitas nonbisnis harus menyediakan


informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan
pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi
dana ke entitas tersebut
TUJUAN SPESIFIK
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
menilai jasa-jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus
menyediakan jasa-jasa tersebut.
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam
menilai bagaimana para manajer organisasi nonbisnis telah melakasanakan
tanggung jawab kepengurusannya dan aspek-aspek lain kinerjanya.
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya,
kewajiban dan sumberdaya (asset) bersih organisasi, dan akibat-akibat dari
transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas
sumber daya tersebut.
4. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang
organisasi selama suatu periode. Pengukuran periodic perubahan-
perubahan jumlah dan sifat asset bersih organisasi nonbisnis dan
informasi tentang upaya-upaya dan hasil jasa organisasi secara
bersama menunjukkan informasi yang paling bermanfaat dalam
menilai kinerja organisasi.
5. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang
bagaimana organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas atau
sumber likuid lain, tentang pinjaman dan pelunasannya, dan
tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
6. Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan-penjelasan dan
interpretasi-interpretasi untuk membantu para pemakai memahami
keuangan yang disediakan.
Karakteristik Kualitatif Informasi

• Agarinformasi akuntansi bermanfaat, maka perlu


mengandung beberapa karakteristik kualitatif.

• Mengapa dikatakan kualitatif?


→ Karena sampai saat ini tidak ada model matematis
(atau kuantitatif) yang bisa dipakai untuk memastikan
informasi yang lebih bermanfaat dengan informasi yang
kurang bermanfaat.
Nilai Informasi
Informasi dikatakan mempunyai nilai (kebermanfaatan
keputusan) apabila informasi tersebut:
1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang
keputusannya dimasa lalu, sekarang, atau masa
datang.
2. Menambah keyakinan para pemakai mengenai
probabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi
ketidakpastian.
3. Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai.
• Karakteristikkualitatif dari informasi akuntansi ini dapat
ditunjukkan dengan hierarki karakteristik kualitatif (SFAC
No. 2)
Keterpahamian (Understandbility)
Kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.
Dua faktor yang mempengaruhi keterpahamaan informasi yaitu
pemakai dan informasi itu sendiri.

Keberpautan (Relevance)
Keberpautan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk
membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternatif
keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan
pilihan.
3 unsur keberpautan:
• Nilai Prediktif (Predictive Value)
Nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan
munculan/hasil suatu kejadian masa lalu atau masa yang datang akan
terjadi.

• Nilai Balikan (Feedback Value)


Nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di
masa lalu.

• Ketepatwaktuan (Timeliness)
Ketepatwaktuan adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan
pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan
untuk mempengaruhi keputusan.
Keterandalan (Reliability)
Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa
informasi tersebut benar atau valid.

3 Unsur keterandalan:

• Ketepatan Penyimbolan (Representational Faithfulness)


Ketepatan penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau
deskripsi (representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.

• Keterujian (verifiability)
Keterujian adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi
kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji
secara independen ketepatan peyimbolan (kebenaran/validitas informasi).

• Kenetralan (Neutrality)
Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan dalam
perlakuan akuntansi.
Keterbandingan (Comparability)
Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk
membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.

Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah besar-kecilnya atau magnitude suatu
penghilangan atau penyalahsajian informasi akuntansi
yang menjadikan besar kemungkinan bahwa
pertimbangan seorang bijaksana yang mengandalkan diri
pada informasi tersebut berubah atau terpengaruh oleh
penghilangan/pengabaian atau penyalahsajian tersebut.
Bobot Keterpautan dan Keterandalan
Elemen-Elemen Statement
Keuangan

Elemen untuk Entitas Bisnis :


Elemen untuk Entitas Non Bisnis :
 Aset
 Aset
 Kewajiban
 Kewajiban
 Ekuitas / Aset Bersih
 Aset Bersih Terbatas Permanen
 Investasi oleh Pemilik
 Aset Bersih Terbatas Sementara
 Distribusi oleh Pemilik
 Aset bersih Tak Terbatas / Bebas
 Laba Komprehensif
 Pendapatan, Penerimaan
 Pendapatan
 Biaya, Pengeluaran / Belanja
 Biaya
 Surplus
 Untung
 Defisit
 Rugi
 Aliran Kas dari Kegiatan Operasi
 Aliran Kas dari Kegiatan Operasi
 Aliran Kas dari kegiatan Investasi
 Aliran Kas dari kegiatan Investasi
 Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan
 Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan
Pengukuran & Pengakuan
• Pengukuran
Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu
objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi,
kejadian atau keadaan untuk mempresentasi makna atau atribut
objek tersebut.
• Pengakuan
Konseptual : Penyajian suatu informasi melalui statemen
keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan.
Teknis : Pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu
jumlah rupiah hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah rupiah tersebut akan terefleksi dalam statemen
keuangan.
Pelaporan & Statement Keuangan
Pelaporan keuangan mencakupi penyediaan informasi yang
ingin disampaikan oleh manajemen selain melalui laporan
keuangan baik lantaran informasi tersebut wajib diungkapkan
untuk memenuhi undang-undang, peraturan pemerintah, atau
kebiasaan lantaran manajemen menganggap bahwa informasi
tersebut bermanfaat bagi pihak luar dan berkehendak untuk
mengungkapkannya secara sukarela.

Laporan keuangan adalah media utama atau ciri sentral


pelaporan keuangan.
Nilai Sekarang dalam Pengukuran
Akuntansi

Saat Pengukuran
I. Pengukuran saat pengakuan mula-mula
Yaitu pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan
dicatat pertama kali akibat transaksi atau kejadian

II. Pengukuran Baru Mulai


Yaitu pengukuran dalam periode-peridode setelah pengakuan
mula-mula untuk menentukan rupiah bawaan yang tidak
berkaitan dengan jumlah-jumlah rupiah sebelumnya
Penentuan Aliran Kas Masa Datang
Beberapa Dasar Penentuan Jumlah Rupiah Kas Masa
Datang:
• Taksiran atau Estimat Terbaik adalah jumlah rupiah tunggal
yang paling boleh jadi dalam suatu kisar/rentang beberapa
jumlah rupiah estimasian yang mungkin terjadi.
• Aliran Kas Estimasian adalah jumlah rupiah tunggal yang
akan diterima atau dibayar di masa datang. Penerimaan atau
pembayaran dalam aliran kas estimasian dapat terdiri atas
beberapa jumlah rupiah tunggal.
• Aliran Kas Harapan adalah gunggung (sum) beberapa jumlah
rupiah berbobot probabilitas dalam suatu kisar rupiah
estimasian yang mungkin terjadi. Dalam statistika, angka ini
merupakan mean atau rata-rata berbobot
Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Nilai sekarang (Present value)
adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau
keluar masa datang. Formulanya yaitu
Nilai Sekarang=X
1
Nilai Sekarang = X 𝑛
(1+𝑖)

Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value)


adalah gunggung beberapa nilai sekarang berbobot
probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang
mungkin terjadi, yang semuanya didiskun dengan tingkat
bunga yang sama.
Nilai wajar (Fair Value)
adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu
objek dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang
berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan.
Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran

Untuk menangkap/merefleksi sedapat mungkin


perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa
datang dan untuk mengestimasi nilai wajar. Nilai
sekarang akan mampu membedakan beberapa aliran kas
yang tampak sama besarnya.
Prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman
penerapan nilai sekarang dalam mengukur aset dan
kewajiban adalah :
• Sedapat-dapatnya, aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi
asumsi-asumsi tentang kejadian dan ketidakpastian masa datang yang
dipertimbangkan dalam memutuskan apakah memperoleh atau tidak suatu
transaksi tunai yang bebas.
• Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskon aliran kas harus merefleksi
asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumi yang melekat pada aliran
kas estimasian agar pengaruh asumsi tidak berganda atau malahan terabaikan.
• Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang
tidak berkaitan dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan.
• Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang
mungkin terjadi (possible outcomes) daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh
jadi, minimum, atau maksimum.
Pengaruh RK FASB
Dalam kenyataanya, RK FASB mempunyai pengaruh
(dampak) yang besar dalam memicu dan` melandasi
pengembangan RK di beberapa negara lain pada periode
pengembangan atau pada periode setelah RK FASB selesai.

Berbagai organisasi profesi dan badan pemerintah yang


berusaha untuk mengembangkan rerangka untuk negaranya
masing-masing. Organisasi profesi tersebut adalah :

a. Australian Accounting Research foundation (AARF)


b. International Accounting Standards Committee (IASC)
c. Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA)
d. Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)
e. (UK) Accounting Standards board (UK ASB)

Anda mungkin juga menyukai