REACTION PAPER

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

“ACTIVITY BASED COSTING”

OLEH:

KENNI RANA (1510532014)

SUCI JULIANA (1510532016)

VIVALDE GUSMON (1510532044)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2018
 Activity Based Costing (ABC) merupakan metode pembebanan aktivitas-aktivitas
yang berdasarkan jumlah pemakaian sumber daya, membebankan biaya pada objek biaya.
Contohnya seperti produk atau pelanggan, berdasarkan besarnya aktivitas, untuk mengukur
biaya dan kinerja dari aktivitas yang terkait proses dan objek biaya.

Dalam menggunakan sistem Activity Based Costing ini, tidak semua perusahaan
yang cocok, karena bergantung pada kriteria yang menentukan cocok atau tidaknya suatu
perusahaan dari Activity Based Costing dan pengaruh informasi biaya terhadap pengambilan
keputusan manajemen. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan pendekatan kontingensi.

Pengidentifikasian kondisi kelayakan perusahaan dimulai dengan melakukan analisis

terhadap tingkat informasi biaya yang dihasilkan.

Jadi, untuk mengetahui kondisi kelayakan perusahaan dalam mengimplementasikan

Activity Based Costing, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor. Terdiri dari
10 faktor-faktor, yaitu keanekaragaman produk, keanekaragaman overhead pendukung,
proses umum, alokasi biaya periode, tingkat pertumbuhan biaya periode, kebebasan dalam
menentukan harga, rasio beban periode, pertimbangan strategis, pengurangan biaya dan
frekuensi analisis. 5 faktor pertama yaitu faktor yang mendorong perusahaan mengadopsi
sistem ABC, lalu 5 faktor kedua yaitu faktor terkait kecendrungan manajemen menggunakan
informasi biaya untuk pengambilan keputusan. Untuk menganalisis semuanya dibutuhkan
alat bantu grafis yaitu Contingency Grid.

Oleh karena itu, ABC baik untuk perusahaan karna banyaknya kelebihan, yaitu lebih
akurat dalam pengukuran biaya produk, mendukung pembuatan keputusan yang baik dan
perencanaan dan pengendalian yang baik. Hal ini pastinya akan meningkatkan kualitas
perusahaan.