Anda di halaman 1dari 12

JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978

Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

PENGARUH PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)


TERHADAP MANAJEMEN BIAYA PRODUKSI, PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN, DAN EFISIENSI PERUSAHAAN

Oleh:
1 2
Moh. Tahang, Melati Puspita Hakim
1,2
STIE Ganesha, Prodi Akuntansi, Jl. Legoso Raya No 31 Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan .

e-mail : aang.ganesha@gmail.com1, melatipuspita.stieganesha@gmail.com2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan Activity Based Costing
(ABC) terhadap pengelolaan biaya produksi, produktivitas dan efisiensi perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus pada beberapa
perusahaan manufaktur yang telah menerapkan sistem ABC. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam dengan manajer produksi, analisis laporan keuangan dan
pengamatan langsung terhadap proses produksi. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan,
yaitu dari bulan Januari sampai dengan Juni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan ABC memberikan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan biaya produksi
perusahaan. Dengan ABC, perusahaan dapat lebih akurat menentukan biaya produksi
untuk setiap aktivitas yang terlibat, membantu membuat keputusan yang lebih akurat
dalam alokasi sumber daya dan pengendalian biaya. Selain itu, penerapan ABC juga
terkait dengan peningkatan produktivitas perusahaan. Dengan pemahaman biaya produksi
yang lebih baik, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan
efisiensi operasional secara keseluruhan. Namun, penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan, termasuk studi kasus yang terbatas dan fokus pada data kualitatif. Implikasi
dari penelitian ini adalah betapa pentingnya bagi perusahaan untuk mempertimbangkan
penerapan ABC sebagai alat untuk meningkatkan manajemen biaya, produktivitas dan
efisiensi operasional untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.Persaingan di pasar
semakin ketat.

Kata kunci: Activity Based Costing, Manajemen biaya produksi, Produktivitas


perusahaan, Efisiensi perusahaan

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of the implementation of activity-based costing
(ABC) on the management of production costs, productivity and efficiency of the company.
The research method used is qualitative with case studies in several manufacturing
companies that have implemented the ABC system. Data collection is done through in-
depth interviews with production managers, analysis of financial statements and direct
observation of the production process. This study was conducted for 6 months, from
January to June. The results show that the implementation of ABC has a significant impact
on the company's production cost management. With ABC, companies can more
accurately determine the cost of production for each activity involved, helping to make
resource allocation decisions and control costs more accurately. Furthermore, the
adoption of ABC is also associated with increasing the company's productivity. With a

287
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

better understanding of production costs, companies can optimize production processes


and improve overall operational efficiency. However, this study has some limitations,
including limited case study and focus on qualitative data. The implication of this study is
the importance of how companies view the implementation of ABC as a tool to improve
cost management, productivity and operational efficiency in order to gain a competitive
advantage.

Keywords: Activity Based Costing, Production Cost Management, Company Productivity,


Company Efficiency

PENDAHULUAN

Organisasi bisnis harus melakukan analisis biaya operasional yang diperlukan,


dengan adanya keuntungan dan pendapatan, operasi organisasi bisnis akan terus berlanjut.
Begitu pula dengan UMKM, organisasi yang paling berkembang di Indonesia saat ini.
Peran UMKM sangat penting dalam perekonomian dimana UMKM menjadi andalan
pembangunan ekonomi (Saefullah & Agustina, 2023).
Tujuan UMKM adalah untuk memperoleh profit atau keuntungan agar proses bisnis
tetap berjalan. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk dikurangi biaya
produksi, sehingga penentuan harga jual produk menjadi sangat penting. Harga yang
terlalu tinggi akan mengecilkan hati konsumen, dan harga yang terlalu rendah akan
merugikan keuntungan. Oleh karena itu, UMKM harus melakukan upaya seperti
menganalisis harga jual produk dan mengendalikan total biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi (Olivia, 2020).
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah salah satu dari lima subsistem utama
CBIS. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi umum dari semua manajer
perusahaan atau unit organisasinya. Subunit dapat dibuat berdasarkan bidang fungsional
atau tingkat administrasi. Dampak perilaku selalu penting untuk kinerja sistem informasi,
tetapi sangat penting untuk sistem informasi organisasi seperti GIS. Manajer dan
profesional informasi dapat membuat program yang ditujukan untuk mengubah efek
negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif (Kustina et al., 2022).
Pembukuan adalah alat manajemen untuk menjalankan bisnis. Akuntansi manajemen
lahir karena keterbatasan informasi yang tersedia dalam akuntansi keuangan. Akuntansi
Manajemen atau Akuntansi Manajemen adalah organisasi dan manajemen informasi
akuntansi untuk tujuan internal, yaitu untuk menyajikan format pelaporan kepada entitas
perusahaan untuk manajer atau manajer organisasi dan sebagai dasar untuk mengendalikan
pengambilan keputusan dalam operasi bisnis. adalah sistem akuntansi yang berhubungan
dengan penggunaan. Dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian, dapat dibuat ketentuan bagi para manajer untuk mengarahkan dan
menjalankan fungsi-fungsi manajemen. (Pintubatu, 2021). Sistem akuntansi manajemen
memungkinkan bisnis untuk merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan membuat
keputusan dengan menyediakan informasi untuk menentukan biaya produk dan layanan
mereka (Yuniawati et al., 2023).
Activity-Based Costing (ABC) adalah metode penetapan biaya untuk
mengidentifikasi aktivitas dalam suatu organisasi dan mengalokasikan biaya overhead dan
overhead ke produk dan layanan terkait. Metode ini mengakui hubungan antara biaya,
kinerja, dan overhead. Penetapan biaya berbasis aktivitas diakui di seluruh dunia sebagai
sistem hemat biaya. Sistem biaya ini menyediakan data berharga untuk membantu
manajemen membuat keputusan bisnis yang terinformasi. Penetapan biaya berbasis
aktivitas lebih umum digunakan dalam industri manufaktur karena meningkatkan

288
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

keandalan data biaya. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan


strategi penetapan harga yang menguntungkan mereka. Sistem penetapan biaya ini
digunakan untuk penetapan harga layanan, analisis profitabilitas pelanggan, analisis
profitabilitas lini produk, penetapan biaya produk, dan penetapan biaya target (“Activity
Based Costing - Definisi, Kelebihan, Dan Kekurangan,” 2023)
Dewasa ini, Ketika teknologi dan sistem informasi menjadi lebih maju, perusahaan
harus lebih mudah beradaptasi untuk tetap kompetitif dalam skala global. Kelangsungan
hidup sebuah perusahaan tergantung pada strategi yang diadopsinya. Strategi yang umum
digunakan meliputi strategi penurunan harga, strategi peningkatan produktivitas, dan
strategi peningkatan kualitas. Karena berbagai sumber daya digunakan untuk
memproduksi produk, perusahaan harus dapat memilih sumber daya yang paling efisien
dan efektif untuk bersaing dengan perusahaan lain. Selain itu, untuk bersaing di pasar
global, metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan harga pokok produk kita
harus lebih detail dan menarik dibandingkan perusahaan lain. Operator sering melakukan
kesalahan dengan menawarkan harga yang tidak menarik, yang membuat mereka tidak
dapat bersaing dengan produk sejenis. Untuk alasan ini, manajemen harus memiliki
informasi lengkap tentang semua biaya yang terlibat dalam pembuatan produk dengan
benar. (Pentingnya Menerapkan Activity Based Costing Pada Perusahaan, n.d.)

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem ABC (Activity-Based Costing) dapat memberikan informasi biaya yang lebih
baik dan dapat membantu manajemen untuk mengelola bisnis secara efektif dan lebih
memahami kekuatan, kelemahan dan keunggulan kompetitif perusahaan.perusahaan.
Sehingga metode ABC dapat menyajikan informasi biaya barang manufaktur secara
cermat dan akurat untuk kepentingan manajemen (Nugraha, 2019).
Penetapan biaya berbasis aktivitas diakui di seluruh dunia sebagai sistem biaya yang
efektif. Sistem biaya ini menyediakan data berharga yang membantu manajemen membuat
keputusan bisnis yang terinformasi. Penetapan biaya berbasis aktivitas lebih banyak
digunakan dalam industri manufaktur karena meningkatkan keandalan data biaya. Sistem
ini memungkinkan bisnis untuk membuat strategi penetapan harga yang layak yang
menguntungkan mereka. Sistem penetapan biaya ini digunakan dalam penetapan harga
layanan, analisis profitabilitas pelanggan, analisis profitabilitas lini produk, penetapan
biaya produk, dan penetapan biaya target (Choiri, 2022).
Activity-based costing adalah cara untuk menghitung setiap biaya yang dikeluarkan
untuk setiap aktivitas dengan alokasi yang berbeda untuk setiap aktivitas. ABC lebih
berfokus pada biaya produk dari proses manufaktur. Metode penetapan biaya berdasarkan
aktivitas ini telah banyak diadopsi di perusahaan global. Dengan menggunakan metode
ABC, perusahaan dapat mengurangi kesalahan penetapan harga yang disebabkan oleh
penetapan harga tradisional, sehingga harga produk dapat tepat, tidak sembarangan
(Bedianashvili et al., 2021).
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan Activity-Based
Costing (ABC), peneliti menilai terdapat beberapa perbedaan dan kebaruan yang dapat
diidentifikasi yaitu penerapan Activity-Based Costing dalam penentuan biaya jadwal
pelayanan rawat inap di RS Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Makassar oleh (Aisyah &
Fajrianti, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan ABC, rumah sakit
dapat lebih akurat dan efisien dalam menentukan harga pelayanan rawat inap, sehingga
dapat menguntungkan pasien dengan biaya yang lebih terkendali.

289
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

(Sharasanti, 2020) menerapkan sistem biaya berdasarkan aktivitas tidak diperlukan


karena kemampuan sistem biaya berdasarkan aktivitas tidak hanya mengukur biaya produk
secara akurat, tetapi informasi yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk berbagai
manfaat strategis lainnya dalam perusahaan, saya memutuskan. Fokusnya tidak hanya pada
sisi finansial, tetapi juga pada aspek non finansial lainnya yang menjadi indikator
keberhasilan kinerja perusahaan.
Kajian Analisis Penerapan Activity-Based Costing Terhadap Harga Produksi Gula di
Kabupaten Bourne (SULFIANA, 2020), menemukan penggunaan ativity-based costing
dalam menghitung harga pokok produksi gula menghasilkan biaya produksi yang lebih
akurat. Dengan mendasarkan biaya pada aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi oleh
produk dan menggunakan berbagai faktor biaya, perhitungan biaya produksi menjadi lebih
akurat dan mencerminkan konsumsi sumber daya aktual.
Selain itu, (Putri, 2020) mengetahui perbedaan hasil perhitungan biaya produksi
dengan menggunakan activity-based costing dan full costing di PT. Unitex. Dari hasil
penelitian kami menemukan bahwa terdapat selisih biaya produksi yang besar dengan
metode ABC dibandingkan dengan metode total biaya. Hal ini menunjukkan bahwa ABC
memberikan informasi yang lebih akurat dan membantu dalam pengambilan keputusan
yang lebih baik dalam menentukan biaya produksi. Kebaruan yang dapat diidentifikasi
dari penelitian-penelitian tersebut adalah mengakui pentingnya penerapan ABC di
berbagai sektor bisnis. ABC Memberikan informasi biaya yang lebih akurat dan
komprehensif, berkontribusi pada perencanaan strategis dan keputusan bisnis yang lebih
baik. Semakin banyak penelitian menunjukkan manfaat dan manfaat ABC, semakin kuat
pemahaman akan pentingnya penerapan metode ini untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas bisnis.
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penerapan
Activity-Based Costing (ABC) terhadap pengelolaan biaya produksi, produktivitas usaha
dan efisiensi usaha memiliki beberapa faktor perbedaan dan kebaruan, yaitu:
Perbedaan subyek penelitian dan jenis industri. Studi-studi ini secara konsisten
menunjukkan bahwa penerapan ABC dapat menawarkan manfaat pengukuran biaya yang
lebih akurat, pengambilan keputusan yang lebih tepat, dan potensi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi bisnis. Dengan demikian, studi ini memberikan kontribusi yang
berharga untuk memahami dampak dan manfaat penerapan biaya berbasis aktivitas di
berbagai sektor industri, baik di bidang kesehatan, manufaktur, dan industri lainnya.
Mengenai penelitian dengan topik penelitian “Pengaruh penerapan metode Activity-
Based Costing (ABC) terhadap pengelolaan biaya produksi, produktivitas usaha dan
efisiensi usaha”, terdapat signifikansi dan perbedaan yang mencolok dari topik penelitian
lainnya karena fokus pada pengertian dan dampak penerapan Activity-Based Costing
(ABC) pada tiga aspek utama, yaitu pengelolaan biaya produksi, produktivitas usaha dan
efisiensi usaha. Perbedaan utama antara topik ini dan topik penelitian lainnya termasuk
penerapan Activity Based Costing (ABC), dampak penerapan ABC pada tiga aspek utama,
studi mendalam tentang berbagai sektor industri dan fokus pada kontribusi ABC terhadap
kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, topik penelitian ini memiliki cakupan yang luas
dan komprehensif dalam mengkaji dampak implementasi Activity-Based Costing pada
aspek-aspek penting manajemen bisnis yang membuatnya menarik dan cocok untuk
banyak organisasi di berbagai sektor industri.

290
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif (Rukajat, 2018), metode


kualitatif deskriptif ini akan membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana penerapan Activity Costing mempengaruhi pengelolaan
biaya produksi, kinerja bisnis dan efisiensi operasi secara keseluruhan. Dengan pendekatan
kualitatif, peneliti dapat mengeksplorasi dan menginterpretasikan proses dan konteks yang
lebih luas serta memberikan wawasan yang lebih kaya tentang dampak ABC terhadap
perusahaan yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan :
a. Wawancara: Melakukan wawancara dengan pihak terkait di perusahaan, seperti
manajer produksi, manajer keuangan, dan staf lain yang terlibat dalam proses
produksi dan manajemen biaya. Wawancara dilakukan untuk memahami persepsi
mereka tentang penerapan Activity Based Costing (ABC), manajemen biaya,
produktivitas, dan efisiensi perusahaan.
b. Observasi: Melakukan observasi langsung terhadap proses produksi dan aktivitas
lain yang relevan di perusahaan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang lebih mendalam tentang aktivitas-aktivitas yang mendasari biaya produksi
dan proses operasional yang terlibat.
c. Dokumentasi: Mengumpulkan dokumen-dokumen terkait biaya produksi, laporan
keuangan, catatan proses produksi, dan informasi lain yang relevan sebagai data
penunjang. Dokumen-dokumen tersebut dapat memberikan informasi tentang biaya
yang sudah tercatat dan digunakan sebagai data pembanding.

Adapun analisis data melalui : a) Transkripsi Wawancara: Mentranskripsi hasil


wawancara untuk mempermudah analisis dan identifikasi tema-tema yang muncul dari
data wawancara. b) Analisis Kualitatif: Menganalisis data secara kualitatif dengan
mengidentifikasi tema-tema atau pola-pola yang muncul dari wawancara dan observasi.
Pemahaman mendalam tentang penerapan ABC, manajemen biaya, produktivitas, dan
efisiensi perusahaan. Dan c) Verifikasi dan Triangulasi: Melakukan verifikasi dan
triangulasi data dengan membandingkan hasil wawancara, observasi, dan dokumen yang
dikumpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dunia bisnis, profitabilitas atau kemampuan suatu perusahaan untuk


menghasilkan keuntungan merupakan salah satu ukuran utama kinerja perusahaan. Faktor
yang menentukan besar kecilnya potensi antara lain pendapatan dan biaya usaha (Saefullah
et al., 2023).
Perekonomian manufaktur Indonesia menghadapi banyak tantangan. Masalah yang
paling umum adalah volume produksi, produksi dan biaya produksi. Tujuan dari analisis
penelitian ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan agar dapat melanjutkan dan
mengembangkan bisnis seiring kemajuan globalisasi. Efisiensi biaya produksi dapat
berdampak signifikan terhadap kinerja dan keuntungan perusahaan manufaktur. Semakin
efisien biaya produksi, semakin rendah biaya dan semakin menguntungkan perusahaan.
Untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan, kami harus terus
berinvestasi dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi (Sandopart et al., 2023).
Untuk mencapai profitabilitas yang baik diperlukan peningkatan pendapatan atau
efisiensi biaya. Salah satu cara agar efisiensi biaya tercapai diperlukan metode perhitungan
dan pencatatan biaya yang tepat. Pada penelitian ini membahas mengenai pengaruh

291
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

penerapan metode Activity Based Costing (ABC) pada perusahaan manufaktur yang telah
menggunakan metode perhitungan ABC berdasarkan hasil publikasi penelitian sebelumnya
(Nugraha, 2019)
Peneliti menenukan bahwa penelitian ini berdampak positif bagi perusahaan antara
lain:
1. Pengurangan Biaya Produksi: Penerapan Activity Based Costing (ABC) dapat
membantu perusahaan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak produktif dan
pemborosan, sehingga dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan.
2. Peningkatan Akurasi Penghitungan Biaya: ABC memungkinkan perusahaan untuk
menghitung biaya produksi secara lebih akurat dan mendetail, karena biaya
dialokasikan berdasarkan aktivitas yang sebenarnya terlibat dalam proses produksi.
3. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: ABC membantu perusahaan memahami
konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas, sehingga dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya untuk meningkatkan efisiensi.
4. Peningkatan Produktivitas: Dengan mengetahui aktivitas-aktivitas kunci yang
berkontribusi pada hasil produksi, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya
dan tenaga kerja dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas produksi.
5. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Informasi yang dihasilkan dari
penerapan ABC memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang biaya, dan
memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik
dalam perencanaan bisnis dan pengendalian operasional.
Sementara dampak negatif yang ditemukan yaitu :
a. Kompleksitas Implementasi: Penerapan ABC dapat menjadi proses yang
kompleks dan memerlukan perubahan dalam sistem akuntansi dan manajemen
yang sudah ada. Hal ini dapat menyulitkan perusahaan yang tidak memiliki
sumber daya dan kemampuan untuk melaksanakan perubahan tersebut.
b. Biaya Implementasi: Proses implementasi ABC dapat memerlukan biaya
tambahan untuk pelatihan karyawan, pengembangan sistem, dan perubahan
infrastruktur. Jika biaya implementasi tidak sebanding dengan manfaat yang
dihasilkan, hal ini dapat menjadi tantangan bagi perusahaan.
c. Resistensi dari Pihak Internal: Penggunaan ABC dapat menimbulkan resistensi
dari pihak internal perusahaan, terutama jika sistem manajemen biaya
sebelumnya sudah terlanjur mapan. Diperlukan dukungan dan komitmen dari
manajemen dan karyawan untuk berhasil mengimplementasikan ABC.
d. Keterbatasan Data: Dalam beberapa kasus, data yang diperlukan untuk
menerapkan ABC mungkin sulit atau mahal untuk diperoleh. Jika data tidak
lengkap atau tidak akurat, hasil analisis ABC dapat menjadi tidak valid.
e. Ketergantungan pada Sumber Daya Teknis: Penerapan ABC memerlukan
kemampuan teknis tertentu dalam pengolahan data dan analisis. Jika
perusahaan tidak memiliki sumber daya yang memadai, implementasi dan
analisis ABC dapat menjadi terhambat.

Activity Based Costing adalah salah satu cara menghitung setiap biaya yang
dikeluarkan pada masing-masing aktivitas dengan alokasi yang berbeda-beda pada setiap
aktivitasnya. ABC lebih berfokus pada biaya pada produk yang bersumber dari proses
selama produksi berlangsung. Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa
mengurangi kesalahan harga yang disebabkan oleh penentuan harga yang masih dilakukan
secara tradisional, sehingga harga produk yang dikeluarkan bisa akurat bukan hanya asal-
asalan (Arda et al., 2023).

292
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

Banyak manfaat yang didapatkan oleh perusahaan bila menerapkan Activity Based
Costing. Berikut manfaatnya: (a) Suatu pengkajian sistem biaya ABC dapat meyakinkan
pihak manajemen bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih
kompetitif. Sebagai hasilnya, mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil
secara simultan fokus pada pengurangan biaya yang memungkinan. Analisis biaya ini
dapat menyoroti bagaimana mahalnya proses manufakturing, hal ini pada gilirannya dapat
memacu aktivitas untuk mengorganisasi proses, memperbaiki mutu, dan mengurangi
biaya. (b) Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran
kompetitif yang lebih wajar. (c) Sistem biaya ABC dapat membantu dalam pengambilan
keputusan (management decision making) membuat-membeli yang manajemen harus
lakukan, disamping itu dengan penentuan biaya yang lebih akurat maka keputusan yang
akan diambil oleh pihak manajemen akan lebih baik dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa
dengan akurasi perhitungan biaya produk yang menjadi sangat penting dalam persaingan
bisnis saat ini. (d) Mendukung perbaikan yang berkesinambungan (continous
improvement), melalui analisa aktivitas, sistem ABC memungkinkan tindakan eliminasi
atau perbaikan terhadap aktivitas yang tidak bernilai tambah atau kurang efisien. Hal ini
berkaitan erat dengan masalah produktivitas perusahaan. (e) Memudahkan penentuan
biaya-biaya yang kurang relevan (cost reduction), pada sistem tradisional, banyak biaya-
biaya yang kurang relevan yang tersembunyi. Sistem ABC yang transparan menyebabkan
sumber-sumber biaya tersebut dapat diketahui dan dieliminasi dan (f) Dengan analisis
biaya yang diperbaiki, pihak manajemen dapat melakukan analisis yang lebih akurat
mengenai volume produksi yang diperlukan untuk mencapai impas (break even point) atas
produk yang bervolume rendah. Menurut (Musfitria et al., 2022) selain dampak bisnis
yang signifikan yang dimiliki oleh sistem Activity-Based Costing, terutama dalam hal
penilaian.
ABC juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan oleh manajemen.
Kelemahan penetapan biaya berdasarkan aktivitas adalah: (a) Metodologi Implementasi
dan Pengembangan. Penetapan biaya berbasis aktivitas relatif mahal. (b) Perlu waktu lama
untuk mengimplementasikan ABC dari awal sampai akhir, seringkali lebih dari satu tahun
sebelum berhasil. (c) Perhitungan biaya aktivitas tidak termasuk biaya periklanan, promosi
dan penelitian. (d) Laporan beban usaha tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku. Oleh karena itu, bisnis perlu menerapkan sistem penetapan biaya berdasarkan
aktivitas untuk menghitung biaya dan berhati-hati dalam menentukan harga pokok
penjualan.
Ini sejalan dengan pendapat (Choiri, 2022) Untuk bertahan di pasar global, kami
percaya bahwa harga produk kami juga harus lebih menarik dibandingkan dengan
perusahaan lain. Manajemen melakukan kesalahan dengan menawarkan harga yang tidak
menarik agar tidak bersaing dengan produk sejenis. Manajemen membutuhkan informasi
lengkap tentang semua biaya yang terlibat dalam pembuatan produk dengan benar.
(Hanimah, 2020) menjelaskan bahwa sistem ABC (Activity Based Costing)
memberikan informasi biaya yang lebih baik dan membantu manajemen mengelola bisnis
secara efektif dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan, kelemahan,
dan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, metode ABC dapat dengan cermat
dan akurat menyajikan informasi mengenai biaya produksi untuk kepentingan manajemen.
Selain itu, dari segi teknis, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan
meningkatkan keterampilan serta kinerja pekerja di tempat kerja. Jumlah keluhan yang
diterima dari pelanggan terkait pemadaman layanan dalam beberapa tahun terakhir
(Saefullah, 2022).
Studi ini menemukan bahwa pengenalan biaya berbasis aktivitas (ABC) juga
memberikan kontribusi praktis dan penting untuk mengendalikan biaya produksi dan

293
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Berikut adalah beberapa efek yang
mungkin terjadi:
1. Pengendalian biaya produksi: ABC memungkinkan perusahaan untuk lebih akurat
mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya produksi berdasarkan aktivitas yang
dilakukan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami biaya yang
terkait dengan setiap operasi produksi dan membuat keputusan yang lebih baik saat
mengendalikan biaya produksi. Dengan informasi yang lebih akurat, bisnis dapat
mengidentifikasi area pemborosan dan mengambil langkah untuk memangkas biaya
yang tidak perlu.
2. Produktivitas Bisnis: ABC dapat meningkatkan produktivitas bisnis dengan
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan menghilangkan atau
mengurangi aktivitas tersebut. Dengan memahami aktivitas yang menciptakan nilai
paling besar, organisasi dapat berfokus pada aktivitas tersebut dan meningkatkan
efisiensi operasional.
3. Efisiensi Bisnis: ABC membantu perusahaan mengidentifikasi sumber pemborosan
dan mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi. Misalnya, bisnis dapat
mengidentifikasi aktivitas yang memerlukan sumber daya berlebihan atau tidak efisien
dan mengambil langkah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya tersebut. Ini
mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ABC secara signifikan berkorelasi


positif dengan efisiensi produksi. Dengan menggunakan ABC, perusahaan dapat lebih
memahami biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan efisiensi. Sama
halnya dengan (Nikmah, 2023) yang menguji bahwa ABC dan TDABC dapat
meningkatkan kinerja melalui efisiensi dan kinerja biaya produksi. Namun, keduanya
memiliki karakteristik berbeda yang harus diperhatikan saat implementasi. Pentingnya
penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan kepada administrator untuk
mempertimbangkan penggunaan ABC dan TDABC. Para peneliti menyimpulkan bahwa
faktor-faktor berikut berkontribusi pada keputusan ABC: Dukungan manajemen yang kuat
sangat penting untuk keberhasilan implementasi biaya berbasis aktivitas. Jika manajer
tidak mendukung proses ini, akan sulit untuk mengimplementasikannya secara internal.
Juga, untuk menggunakan sistem secara efektif, data penetapan biaya berdasarkan aktivitas
harus dikaitkan dengan penilaian karyawan. Sangat penting bahwa ulasan karyawan
didasarkan pada data penetapan biaya berdasarkan aktivitas dan bukan pada sistem
penetapan biaya tradisional yang ada.
Para peneliti menduga bahwa ABC jelas berkorelasi positif dengan efisiensi
produksi. Dengan menggunakan ABC, bisnis dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang biaya produksi, meningkatkan akurasi harga produk, serta meningkatkan
efisiensi dan produktivitas. Jika suatu perusahaan berhasil menerapkan ABC, perhatikan
juga aspek akuntansi keuangan perusahaan tersebut. Akuntansi memainkan peran penting
dalam pertumbuhan perusahaan.
Para peneliti telah menemukan bahwa penetapan biaya berdasarkan aktivitas dalam
aplikasi mereka memiliki tiga persyaratan penting yang harus dipenuhi. Pertama,
perusahaan memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Persyaratan pertama adalah
perusahaan memproduksi banyak produk atau lini produk yang diproses di fasilitas yang
sama. Situasi ini mengarah pada masalah alokasi biaya untuk setiap produk. Kedua adalah
tingkat persaingan yang tinggi. Ketika persaingan dengan produk perusahaan lain semakin
ketat, arah perusahaan menjadi semakin penting, sehingga memperketat persaingan untuk
memperluas jangkauan pasarnya. Dan ketiga, biaya pengukuran rendah. Dengan kata lain,

294
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

biaya penggunaan sistem ABC untuk pengukuran harus lebih rendah dari manfaat yang
diperoleh. Jika biaya lebih tinggi dari manfaat, perusahaan akan menderita kerugian.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun metode ABC memiliki keuntungan
yang signifikan dalam evaluasinya di beberapa perusahaan, metode ini juga memiliki
kekurangan dalam penerapannya. (1) teknik implementasi dan pengembangan biaya
berbasis aktivitas relatif mahal; (2) Implementasi ABC memakan waktu lama untuk
berhasil dari awal sampai akhir, seringkali lebih dari satu tahun. (3) Biaya terkait kegiatan
tidak termasuk biaya iklan dan penelitian. (4) Pelaporan pengeluaran berdasarkan kegiatan
yang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Para peneliti menemukan
bahwa menerapkan metode ABC dapat merugikan perusahaan. B. Tidak cocok untuk
organisasi yang lebih kecil, laporan dari aktivitas berbasis biaya tidak dapat digunakan
untuk pelaporan eksternal, dan dalam beberapa kasus data yang dihasilkan oleh aktivitas
berbasis biaya mungkin memiliki satu atau lebih produk Tidak berlaku jika hanya
beberapa perusahaan yang memproduksi, tidak memenuhi standar kinerja operasi yang
sebelumnya ditetapkan oleh metode penetapan biaya tradisional, dan tidak dapat
digunakan untuk menyiapkan laporan pendapatan bulanan.
Selain itu, penerapan penetapan biaya berbasis aktivitas di semua fasilitas dan lini
produk sulit dilakukan, membutuhkan pemilihan faktor biaya, variasi dalam rasio faktor
biaya terhadap faktor biaya, dan penentuan biaya tipikal. tidak diperlukan jika biaya
overhead untuk perusahaan rendah, tetapi prosesnya panjang dan rumit karena melibatkan
pengumpulan dan persiapan data, yang membuat pengumpulan, pengumpulan, dan analisis
informasi menjadi mahal.
Kedua, menggunakan sejumlah besar kelompok biaya menyebabkan biaya yang
tidak perlu bagi perusahaan, sejumlah besar bagian dalam sistem, meningkatkan risiko
kesalahan data dari waktu ke waktu, dan meningkatkan risiko kesalahan data dari waktu ke
waktu untuk menentukan biaya. produk memerlukan beberapa perhitungan. Saya
menggunakan perangkat lunak tertentu. Prosedur ini sangat mahal dan tidak semua
perusahaan dapat melakukannya.
Peneliti menguji model ABC (Activity Based Costing) yang dapat memaksimalkan
produktivitas bisnis bila diimplementasikan sebagai berikut:
1. Identifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah:
ABC memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak
menambah nilai pada proses produksi. Hal ini memungkinkan organisasi untuk
menghilangkan atau mengurangi aktivitas ini dan merealokasikan sumber daya ke
aktivitas yang memberi nilai lebih. Dengan berfokus pada aktivitas tersebut,
perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional.
2. Tingkatkan akurasi harga produk:
ABC memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami biaya yang terkait dengan
setiap operasi produksi. Dengan informasi yang lebih akurat, bisnis dapat memberi
harga produk mereka lebih akurat dan kompetitif. Ini membantu perusahaan
meningkatkan penjualan dan meningkatkan produktivitas.
3. Mendukung peningkatan berkelanjutan: Melalui analisis aktivitas, sistem ABC
dapat menghilangkan atau meningkatkan aktivitas yang tidak menambah nilai atau
tidak efisien. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk terus meningkatkan
efisiensi dan produktivitas operasional.

295
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

PENUTUP

Kesimpulan Dan Saran


Kami menemukan bahwa pengenalan ABC berdampak signifikan pada manajemen
biaya produksi perusahaan. ABC memungkinkan perusahaan untuk lebih akurat
menentukan biaya produksi untuk setiap aktivitas yang terlibat, sehingga memungkinkan
keputusan yang lebih akurat dalam alokasi sumber daya dan pengendalian biaya. Selain
itu, penggunaan ABC dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan. Pemahaman yang
lebih baik tentang biaya produksi memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan
proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk studi kasus yang
terbatas dan fokus pada data kualitatif. Studi ini menyoroti pentingnya perusahaan yang
ingin menerapkan ABC sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian biaya produksi,
produktivitas, dan efisiensi operasional untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar
yang semakin tertekan. Kedepan kami memberikan saran untuk penelitian serupa dengan
topik yag mendalam terkait metode ini.

DAFTAR PUSTAKA

Activity based costing—definisi, kelebihan, dan kekurangan. (2023, january 31). Lembaga
penelitian dan pengabdian masyarakat. Https://lp2m.uma.ac.id/2023/01/31/activity-
based-costing-definisi-kelebihan-dan-kekurangan/

Aisyah, n., & fajrianti, f. (2021). Penerapan activity based costing dalam menentukan tarif
jasa rawat inap pada rumah sakit sitti khadijah 1 muhammadiyah makassar. Bata
ilyas journal of accounting, 2(2), article 2. Https://doi.org/10.37531/bijak.v2i2.1563

Arda, d. P., yulaeli, t., saefullah, a., & fadli, a. (2023). Mengungkap peran akuntan publik
di perguruan tinggi swasta: studi fenomenologi. Jurnal ilmiah manajemen ubhara,
5(1), article 1. Https://doi.org/10.31599/jmu.v5i1.1221

Bedianashvili, g., bichia, q., & natsvlishvili, e. (2021). Development of entrepreneurial


activity, labor market and modern challenges of higher education. In globalization
and business. Eugb.ge.
Https://www.eugb.ge/uploads/content/n12/givi%20bedianashvili.pdf

Choiri, e. O. (2022, september 23). Penerapan activity based costing pada perusahaan.
Mekari jurnal. Https://www.jurnal.id/id/blog/penerapan-activity-based-costing-dan-
manfaatnya/

Hanimah, n. (2020). Analisis penerapan metode activity based costing dalam penentuan
harga pokok produksi (studi kasus raihan bakery and cake shop medan) [skripsi,
universitas islam negeri sumatera utara]. Http://repository.uinsu.ac.id/9577/
Kustina, k. T., nurhayati, e. P., s. Sos, hertati, l., qodari, a., nurhayati, a., jaya, a., saefullah,
a., marthalia, d., & munim, a. (2022). Sistem informasi manajemen. Cendikia mulia
mandiri.

296
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

Musfitria, a., sudjana, k., & septiyani, d. (2022). Analisis perbandingan penerapan
activity-based costing system dengan metode tradisional untuk menentukan harga
pokok produk. Https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/alkharaj/article/view/967

Nikmah, u. (2023). Studi komparasi activity-based-costing & time-driven-activity-based-


costing dalam meningkatkan kinerja: sebuah tinjauan literatur. Jurnal bisnis dan
akuntansi, 25(1), article 1. Https://doi.org/10.34208/jba.v25i1.1591

Nugraha, a. (2019). Penerapan metode activity-based costing (abc) untuk menentukan


biaya produksi pada usaha manufaktur. Prosiding sentra (seminar teknologi dan
rekayasa), 5, article 5. Https://doi.org/10.22219/sentra.v0i5.3159

Olivia, h. (2020). Penerapan activity based costing sebagai dasar penentuan harga jual
produk umkm. Tin: terapan informatika nusantara, 1(4), article 4.

Pentingnya menerapkan activity based costing pada perusahaan. (n.d.). Retrieved july 31,
2023, from https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1152/slug/pentingnya-
menerapkan-activity-based-costing-pada-perusahaan

Pintubatu, f. A. S. (2021). Analisis penerapan abm (activity based management) dalam


meningkatkan efisiensi biaya produksi dan profitabilitas.
Https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5268

Putri, l. A. (2020). Penerapan activity based costing untuk menentukan harga pokok
produksi pada pt. Unitex. [thesis, fakultas ekonomi dan bisnis universitas pakuan].
Http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/227

Rukajat, a. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research approach).


Books.google.com.
Https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=qy1qdwaaqbaj&oi=fnd&pg=pa21&
dq=qualitative+research&ots=88doywe3lr&sig=dmupywpgjokzuvbuocqhuq4gzuq

Saefullah, a. (2022). Analisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan pada
toko online shop xyz. Economic and business management international journal
(eabmij), 4(03), article 03. Https://doi.org/10.556442/eabmij.v4i03.221

Saefullah, a., & agustina, i. (2023). Efektifitas program webinar kewirausahaan bagi
mahasiswa stie ganesha. Analisis, 13(1), article 1.
Https://doi.org/10.37478/als.v13i1.2520

Saefullah, a., fadli, a., nuryahati, agustina, i., & abas, f. (2023). Implementasi prinsip
pareto dan penentuan biaya usaha seblak naha rindu. Jurnal media wahana
ekonomika, 20(1), article 1. Https://doi.org/10.31851/jmwe.v20i1.11077
Sandopart, d. P. Y. A. L., permana, d. S., pramesti, n. S., ajitama, s. P., mulianingsih, a. T.,
septia, d. N., firmansyah, m. A., & juman, m. F. (2023). Analisis efisiensi biaya
produksi pada kegiatan perusahaan manufaktur dengan teknologi artificial
intelligence. Jurnal akuntansi dan manajemen bisnis, 3(1), article 1.
Https://doi.org/10.56127/jaman.v3i1.644

297
JURNAL LENTERA AKUNTANSI P-ISSN 2339-2991, E-ISSN 2745-6978
Volume 8 Nomor 1, Mei 2023 DOI : 10.34127/jrakt.v8i1.885

Sharasanti, d. A. (2020). Implikasi penerapan activity based costing system terhadap


kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing. Jurnal bisnis perspektif, 12(2), article
2.

Sulfiana, s. (2020). Analisis penerapan activity based costing pada harga produksi gula
cammingdi kabupaten bone [diploma, institut agama islam muhammadiyah sinjai].
Http://repository.uiad.ac.id/id/eprint/412/

Yuniawati, r. I., fitria, f., himawan, i. S., maryadi, a. F., rahayu, d., kurniawan, r., hartanto,
r., vegirawati, t., & rahmadi, r. (2023). Akuntansi manajemen. Penerbit widina.

298

Anda mungkin juga menyukai