KELAS REGULER
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di masa sekarang ini, perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis membuat persaingan
antar perusahaan dalam merebut pasar menjadi sangat kompetitif. Aktivitas menjadi hal penting
dalam melakukan pengendalian dan penilaian performance lingkungan yang dinamis. Dalam masa
perkembangan industri 4.0 yang bukan hanya meningkatkan kemodernan peralatan industri namun
juga memberikan dampak yang yang sangat signifikan terhadap persaingan industri baik dalam
industri jasa, manufaktur, maupun perdagangan. Arus perubahan lingkungan bisnis membuat
produk yang berkualitas dengan harga bersaing. Selama ini perusahaan cenderung menerapkan
sistem akuntansi tradisional dan sistem pemerataan biaya yang terbukti memiliki banyak
kelemahan dan tidak sesuai lagi dengan kondisi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
yang dinamis karena hanya terfokus pada pengelolaan biaya dan pengalokasian biaya overhead
pabrik ke produk dan pelanggan yang didasarkan pada volume produksi, namun tidak semua
pemicu biaya adalah volume produksi, tetapi aktivitas yang menyebabkan biaya.
Seiring dengan misi organisasi yang dinamis dari para profesional handal dan berkomitmen
di bawah kepemimpinan yang kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar farmasi, produk
konsumen dan kosmetik melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi.
Dipandu oleh prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan tujuan untuk membangun
posisi keuangan yang sehat dan untuk meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan dalam
jangka panjang serta dihormati oleh masyarakat. PT. Tempo Scan Pacific Tbk terus meningkatkan
keunggulan yang kompetitif dengan melakukan perbaikan secara terus menerus agar dapat
tujuannya yaitu memperoleh laba maksimum. Salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan
untuk mencapai efesiensi biaya adalah melalui Manajemen berbasis aktivitas atau activity based
manajemen Efisiensi biaya tercapai jika biaya yang dikeluarkan dalam aktivitas menghasilkan
produk merupakan biaya yang benar-benar dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut
masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja yang dibutuhkan oleh perusahaan
perusahaan, penentuan nilainya bagi perusahaan, pemilihan serta pelaksanaan aktivitas yang
menambah nilai bagi konsumen, mengidentifikasikan atau menghilangkan semua aktivitas tak
bernilai tambah dan memperbaiki aktivitas bernilai tambah sehingga menghasilkan penurunan
biaya.
Dengan tersedianya fasilitas – fasilitas penunjang akan menyebabkan berkembangnya
kegiatan operasional perusahaan. Keberhasilan dari industri farmasi ini dapat dinilai dari kepuasan
pelanggan yang menggunakan produk farmasi tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan atau
memenangkan persaingan, para pengelola harus dapat menciptakan dan meningkatkan keunggulan
kompetitif dengan membangun keakraban antara konsumen dan perusahaan serta melakukan
perbaikan secata terus menerus (continuous improvment) agar dapat memenuhi harapan dan
ekspetasi pelanggan.
Apabila ekspetasi konsumen ini tercapai, maka kepuasan dari konsumen tersebut akan
tercapai pula. Kepuasan konsumen inilah yang akan menjadi kunci yang sangat menentukan dalam
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2. LANDASAN TEORI
a. Akuntansi Manajemen
penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat daya untuk
membantu pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah
bahwa akuntansi manajemen adalah salah satu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari
tepat dan pengaruhnya terhadap biaya pembuatan prosuk atau penyediaan layanan.
penyediaan informasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan
satu upaya meningkatkan akurasi informasi biaya dari sistem akuntansi biaya konvensional
Hasen Don R Mowen (2009:13) menyatakan juga bahwa manajemen berdasarkan aktivitas
(activity based management) adalah suatu pendekatan yang teritegrasi di seluruh sistem
meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dihasilkan. Bangun (2006:248), ABM
adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan
untuk meningkatkan costomer value dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian kali ini bersifat deskriptif. Sugiyono (2009:29) menyatakan bahwa metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode yang berungsi untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan kesimpulan yang berlaku
umum. Penelitian ini dilakukan pada PT. Tempo Scan Pacific Tbk, dengan
menggelompkkan setiap aktivitas tersebut apakah bernilai tambah atau tidak bernilai
tambah. Aktivitas yang tidak bernilai tambah akan dieliminasi. Data yang digunakan dalam
d. Membuat kesimpulan
e. Memberikan saran.
Teknik pengumpulan data pada penilitian kali ini adalah mengunjugi objek penelitian
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah menggunakan metode
analisis deskriptif dimana data perusahaan yang telah terkumpul, nantinya akan disusun
dan diolah, kemudian di analisis dan dibandingkan dengan teori – teori yang ada selama
ini.
4. PERUMUSAN MASALAH
Masalah merupakan keadaan atau hal yang tidak sesuai dengan harapan serta dapat
mengganggu jalannya operasi perusahaan. Masalah ini dapat berbeda beda bergantung pada situasi
dan kondisi perusahaan itu sendiri. Masalah penelitian berfungsi sebagai dasar dari studi
penelitian, yang bila diformulasikan dengan baik maka dapat diperoleh penelitian yang baik pula.
Abuzar Asra, Puguh Irawan dan Agus Purwoto mengungkapkan : “Masalah Penelitian adalah
suatu kondisi yang perlu diperbaiki, atau hambatan yang perlu dihilangkan, atau adanya
kemenduaan arti (ambiguities)dari suatu fenomena, atau bahkan tentang suatu pertanyaan yang
tujuan-tujuan manajemen tertentu. Inti dari sistem akuntansi manajemen adalah proses yang
a. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang
berkelanjutan.
Berdasarkan uraian latar belakang yang di kemukakan, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah: Untuk mempertahankan tujuan utama menjadi pemimpin pasar farmasi, produk
konsumen dan kosmetik melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi, PT.
Tempo Scan Pasific Tbk harus dapat mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimum.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan harus benar-benar biaya yang memberi nilai tambah bagi
produk sehingga tidak akan ada pemborosan biaya. Oleh karena itu, efisiensi biaya mempunyai
arti penting bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, juga dalam
5. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah yang di kemukakan, maka yang
menjadi pertanyaan penelitian adalah Bagaimana penerapan ABM (Activity Based Management)
untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi pada PT. Tempo Scan Pasific Tbk?
6. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencoba menerapkan Activity Based Management
dalam rangka meningkatkan efisiensi pada perusahaan Farmasi yaitu PT. Tempo Scan
Pacific Tbk.
Manfaat utama dari penerapan ABM pada perusahaan PT. Tempo Scan Pacific Tbk.sendiri
adalah selain dapat digunakan sebagai pengukur kinerja keuangan maupun non keuangan,
perusahaan akan dapat melakukan efisiensi biaya-biaya yang terjadi dalam operasi
(2019: 58) Activity analysis merupakan analisis yang terdiri dari identifikasi aktivitas dan
prosedur yang dibutuhkan untuk mengubah material, tenaga kerja, dan sumber daya lain
menjadi output aktivitas yang tidak memberikan kontribusi nilai selanjutnya akan dibuang
PT Tempo Scan Pacific Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya merupakan bagian dari
kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan produk
farmasi sejak tahun 1953.PT Tempo Scan Pacific Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada
tahun 1991 dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970 memulai kegiatan produksi
komersial produk farmasi dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan melalui
entitas anaknya memproduksi produk kosmetik dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Selanjutnya pada tahun 1998, BEI telah menyetujui pencatatan saham Perseroan sebanyak
300.000.000 lembar saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas yang Pertama, sehingga
jumlah saham tercatat Perseroan seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham. Pada tahun
2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi 4.500.000.000 lembar saham dengan diubahnya
nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500 menjadi Rp 50 per lembar saham
(pemecahan saham).Pada tahun 2021 jumlah saham Tercatat meningkat menjadi 4.509.864.300
lembar saham yang merupakan pelaksanaan dari Program Kepemilikan Saham Manajemen dan
Karyawan yang telah dilaksanakan hak konversinya dengan jumlah saham baru yang telah
diterbitkan sebanyak 9.864.300 lembar saham.Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir
memproduksi barang yaitu mulai dari administration and general department, food and beverage
department, front office, and engenering department. Data biaya tiap departement selama tahun
2021 ini diperoleh dari official Web tahun 2021. Setelah perhitungan pembebanan biaya ke
aktivitas tiap departemen diketahui maka dilakukan analisis terhadap aktivitas di tiap departemen.
Hal ini dilakukan untuk menentukan aktivitas apa saja yang bernilai tambah dan aktivitas apa saja
yang tidak bernilai tambah. Untuk mengklasifikasikan aktivitas ini menjadi aktivitas bernilai
tambah atau tidak bernilai tambah, maka sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa aktivitas
bernilai tambah merupakan aktivitas yang secara keseluruhkan memenuhi tiga kondisi yaitu
sebagai berikut:
Dari analisis aktivitas tersebut diatas dapat digunakan untuk penentuan aktivitas yang
bernilai tambah (value added actvity) dan tidak bernilai tambah (non value added activity). Untuk
selanjutnya dari pengelompokkan biaya tersebut dapat di eliminasi ataupun direduksi sehingga
biaya yang tidak bernilai tambah yang muncul dari aktivitas yang tidak bernilai tambah dapat
dikurangi.
Tabel 2 Biaya Value Added Activities dan Non Value Added Activities
Jenis Aktivitas Tiap Departemen VA NVA Total (Rp)
Accounting
Menerima dan mengelolah uang dari setiap section 88.278.175 88.278.175
Audit pendapatan dan pengeluaran 752.278.175 752.278.175
Pembayaran ke pihak ketiga. 57.125.675 57.125.675
HRD -
Melakukan rekuitmen pegawai. 48.157.192 48.157.192
Menyiapkan kebutuhan kerja karyawan. 67.213.153 67.213.153
Pelaporan dan update data karyawan. 50.583.955 50.583.955
Mengelola penggajian karyawan 37.922.989 37.922.989
Mengelolah absensi karyawan. 48.181.818 48.181.818
House Keeping -
Pembersihan area tempat kerja 376.071.332 376.071.332
Permintaan pencucian pakaian seragam. 34.986.534 34.986.534
Permintaan peminjaman barang. 86.961.121 86.961.121
Pembersihan area tempat umum 46.129.350 46.129.350
Pembelian Konsumsi Karyawan 30.555.050 30.555.050
Engenering department -
Pemeliharaan gedung -
Perbaikan tembok apabila ada kerusakan 102.755.276 102.755.276
Pengecatan bangunan. 45.044.500 45.044.500
Melakukan pembelian dan perbaikan barang 630.650.500 630.650.500
Melakukan instalasi peralatan. 374.966.100 374.966.100
Pengelasan terhadap barang – barang yang rusak. 129.328.500 129.328.500
Total 2.837.278.677 169.910.718 3.007.189.395
Sumber : data olahan
Dari keterangan diatas maka besarnya pengurangan biaya yang terjadi akibat adanya
a. Mengelola absensi karyawan akan di eliminasi sebesar 100%, sehingga biaya yang
b. Menjaga kebersihan area tempat umum akan dieliminasi sebesar 100%, akibatnya akan
c. Pembelian konsumsi karyawan akan dieliminasi sebesar 100%, akibatnya akan terjadi
Dari pengeliminasian aktivitas yang tidak bernilai tambah diatas maka biaya aktivitas yang
timbul tentu saja akan berkurang. Dengan melakukan Activity – Based Management maka total
biaya overhead pada PT Tempo Scan Pacific Tbk dapat berkurang sebanyak Rp. 169.910.718 dari
tiap departemen yang ada di PT Tempo Scan Pacific Tbk, terdapat aktivitas –aktivitas yang bernilai
tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pada PT Tempo Scan Pacific Tbk terdapat
beberapa aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat menyebabkan biaya– biaya tidak bernilai
tambah. Setelah dilakukan Activity Based Management, maka biaya tidak bernilai tambah tersebut
akhirnya dapat direduksi sebesar Rp. 169.910.718. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
manajemen berbasis aktifitas layak untuk diterapkan karena dengan penerapan metode tersebut
terjadi efisiensi biaya sehingga hal ini akan memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan tanpa
Abuzar Asra, Puguh Bodro Irawan dan Agus Purwoto, Metode Penelitian Survei: In Media, Bogor,
2014, Hal.22
Blocher, Stout, Cokins. 2011. Manajemen Biaya. Edisi 5.Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.
Aktivitas untuk Meningkatkan Efesiensi Biaya Pada Whiz Prime Hotel Megamas,
Manado.
Hansen, Don R.and Maryane M. Mowen. 2009. Management Accounting. Edisi 8.Terjemahan.
Hilton, Ronald W., Maher, and F.H. Selto. 2006. Cost Managerial: A Strategic for Bussiness
Horngren, T., Datar, Srikant, M., Foster, George. 2008. Cost Accounting, A Managerial
Nopalia. Wirmie Eka Putra. Dewi Fitriani. 2012. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi
Dealer Sepeda Motor di Kota Jambi). E-jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1 September
Pada Bangun Wenang Beverage. Jurnal EMBA Vol 1. No. 3 September 2013, Hal.
Susanto, Levina. 2012. Peran Activity Based Costing Untuk Menetapkan Harga Pokok Produksi
Yang Akurat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 3, Mei 2012. Jurusan
Wijaya, David. 2018. Peranan Operational Activity Based Management Dalam Meningkatkan
Efisiensi Biaya Produksi Dan Profit (Studi Kasus Pada CV. Wahana Wijaya Putra).