Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI BIAYA DAN

MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntantansi Keperilakuan

Dosen Pengampu: Farid Fajrin, M.Acc.

DISUSUN OLEH :

ISMA YANTI 90400121008

JUMBRATUL LAYLI 90400121007

MUH RAYHAN APRISAL FACHRUN 90400121032

MUH. YUSUF. K

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022/2023
JUDUL ARTIKEL
Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer
Pusat Laba di Warung Paskal Bandung

AUTHOR/ PENULIS
Taufik Hidayat

MASALAH PENELITIAN/ GAP


Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak manajemen Warung Paskal
diketahui bahwa masalah yang dialami perusahaan adalah kualitas kerja manajer yang lebih
baik dari sebelumnya sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan
peningkatan laba perusahaan.Dari masalah yang terjadi maka peneliti hendak melakukan
penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap
Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung”.

TEORI YANG DIGUNAKAN


Teoritis Akuntansi Pertanggungjawaban

METODE RISET
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hipotesis kausalitas. Jogiyanto
(2004:44) megatakan bahwa hipotesis kausal adalah: “Hipotesis kausal (causal riset) adalah
metode pengujian hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan
perubahan variabelyang lainnya.
Metode pengumpulan datanya menggunakan survey. Responden adalah staf Warung Paskal.
Variabel yang akan dianalisis yaitu: (1) Variabel Bebas (Independent Variable), yaitu
penerapan akuntansi pertanggungjawaban, dan (2)Variabel Terikat (Dependent Variable),
yaitu kinerja manajer pusat laba.

HASIL PENELITIAN
Berikut disajikan hasil analisis data penelitian dengan menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer berupa kuisioner yang di sebarkan kepada sampel sebanyak 30 orang
staf warung paskal yaitu untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban
telah diterapkan sudah memadai dengan kinerja manajer pusat laba. Dan data sekunder
adalah data Net Margin Ratio(NMR) sebagai data variabel terikat (Y) dan data pelengkap
yang diperoleh melalui media lain bersumber pada buku- buku perpustakaan atau data-data
perusahaan.
Variabel penerapan akuntansi pertanggungjawaban di warung paskal Bandung diukur oleh
data kuisioner yang terdiri dari dua indikator yakni indicator syarat-syarat akuntansi
pertanggungjawaban dan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban, yang terdiri dari 17
item pernyataan yang disebarkan kepada staf di warung paskal bandung. Berikut disajikan
kecenderungan jawaban responden terhadap variabel penerapan akuntansi pertanggung
jawaban.

IMPLIKASI DAN LIMINASI


Implikasi:
1. Transparansi dan akuntabilitas: Akuntansi pertanggungjawaban mempromosikan
transparansi dan akuntabilitas dalam organisasi. Dengan memantau dan melacak penggunaan
sumber daya secara teratur, organisasi dapat memastikan bahwa sumber daya tersebut
digunakan secara efektif dan efisien.
2. Peningkatan efisiensi: Dengan mengikuti praktik akuntansi yang baik, organisasi dapat
mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi dan efisiensi dapat ditingkatkan. Hal ini
dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan mereka secara lebih efektif.
3. Pengambilan keputusan yang lebih baik: Akuntansi pertanggungjawaban dapat membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Informasi yang disediakan oleh
sistem akuntansi dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi masalah dan
menemukan solusi yang tepat.
Limitasi:
1. Tidak semua biaya dapat diukur: Ada beberapa biaya yang sulit diukur atau bahkan tidak
dapat diukur. Contohnya, biaya untuk mempertahankan reputasi perusahaan sulit diukur
secara akurat.
2. Keterbatasan informasi: Informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi dapat terbatas
pada informasi keuangan saja. Informasi non-keuangan seperti kinerja pegawai atau kepuasan
pelanggan seringkali tidak dapat diukur dengan mudah.
3. Kemungkinan manipulasi: Meskipun akuntansi pertanggungjawaban dapat membantu
dalam meningkatkan transparansi, tetapi masih ada kemungkinan bahwa informasi akuntansi
dapat dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan mereka.
4. Biaya implementasi: Implementasi sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat
memerlukan biaya yang signifikan untuk dikembangkan dan diimplementasikan. Biaya ini
dapat terlalu tinggi untuk organisasi kecil atau menengah.

SARAN UNTUK PENELITIAN BERIKUTNYA


Saran untuk penelitian berikutyna yaitu peneliti mampu memberikan pemahaman yang lebih
luas mengenai apa saja sih inti dari pembahasan pengaruh akuntansi keperilakuan ini.
JUDUL

ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PROSES PENGANGGARAN DI PERUSAHAAN


JASA

PENULIS

Raci Pitaloka dan Sri Trisnaningsih

MASALAH PENELITIAN

Pada objek penelitian, Perusahaan ini memiliki tim manajemen yang sebelumnya telah
bekerja di konsultan besar yang telah teregistrasi. Sebagai perusahaan jasa yang baru
didirikan pada akhir tahun 2021, PT. Kenra Ciptaloka Konsultan baru merangkak dalam
bisnis penyusunan dokumen lingkungan, sehingga harus melakukan efisiensi diseluruh lini
kegiatannya serta untuk mengetahui efisiensi aspek perilaku dalam proses penganggaran di
perusahaan jasa, tepatnya pada PT. Kenra Ciptaloka Konsultan di Surabaya.

TEORI YANG DIGUNAKAN

 Teori kontigensi
 Theory of Planned Behavior

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha memahami kejadian dalam
penggunaan data. Penelitian dilakukan di perusahaan jasa PT. Kenra Ciptaloka Konsultan
yang berdomisili di Surabaya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian berupa data
kualitatif. Data primer didapat langsung dari objek yang diteliti tanpa perantara. Teknik
pengumpulan data berupa wawancara, telaah pustaka dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN

Dalam setiap proyek yang diperoleh, PT. Kenra Ciptaloka Konsultan akan membuat
perencanaan kerja, dimana menurut (Adisaputro 2010), rencana kerja berupa daftar langkah
atau tindakan pada masa depan mengenai menyangkut kegiatan, pelaksana kegiatan, lokasi
kegiatan, skedul kegiatan, pemakaian sumber daya, dan tolak ukur dalam mencapai hasil.
Rencana kerja digunakan manajemen sebagai pedoman pelakanaan proyek dan sebagai
patokan dalam proses pengendalian. Rencana kerja akan dituangkan dalam program kerja
yang dirancang sebagai bentuk dari detil langkahlangkah yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan dan memastikan bahwa rencana kerja berjalan sesuai jadwal yang ditentukan. Setelah
rencana kerja dan program kerja ditetapkan, maka PT. Kenra Ciptaloka Konsultan akan
membuat anggaran proyek untuk memperkirakan pendapatan dan pengeluaran dimasa depan.
Anggaran merupakan garis besar tentang bagaimana manajemen berencana untuk menjaga
kesehatan finansial perusahaan. Seorang manajer terkadang berusaha menetapkan anggaran
dengan meningkatkan perkiraan biaya dan mengurangi perkiraan pendapatan agar target
proyek mudah dicapai dan kinerja manajer dinilai baik. Untuk menghindari terjadinya hal ini
maka diperlukan pengawasan atau pengendalian yang baik terhadap kinerja manajemen,
sehingga dalam manajemen PT. Kenra Ciptaloka Konsultan diterapkan penganggaran
partisipasi sehingga setiap lini proyek dapat ikut serta ikut andil pada pembuatan perencanaan
anggaran.

IMPLIKASI

 Implikasi
PT. Kenra Ciptaloka Konsultan menerapkan proses penyusunan anggaran dengan
penganggaran secara partisipasi, sehingga manajer/bawahan akan merasa bertanggung
jawab terhadap anggaran yang telah dibuat. Semakin tinggi keterlibatan mereka maka
semakin tinggi pula tanggung jawab untuk melaksanakan keputusan yang dihasilkan
bersama.

SARAN UNTUK PENELITIAN BERIKUTNYA

 Bagi peneliti selanjutnya, saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penelitian ini
diharapkan kepada peneliti untuk mencantumkan limitasi dari proses penelitiannya.
JUDUL ARTIKEL
Peranan Akuntansi Pertanggungjawban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Biaya Studi Kasus
Pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor
AUTHOR/ PENULIS
Meri Ananda Martianti dan Iriyadi
MASALAH PENELITIAN/ GAP
perusahaan yang erat kaitannya dengan masyarakat dan senantiasa bertanggung jawab atas
biaya operasional nya adalah Perusahan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM merupakan
perusahaan persero yang masih dikendalikan oleh perintah, salah satunya berada di Kota
Bogor yang bernama PDAM Tirta Pakuan Bogor. Dilansir dalam website www.pu.go.id
menyatakan bahwa nilai kerja PDAM dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu:
• Sehat, dengan nilai ˃2,8.
• Kurang Sehat, dengan nilai 2,2 - 2,8.
• Sakit, dengan nilai ˂2,2.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Peningkatan
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) telah mengeluarkan hasil
penilaian kinerja PDAM tahun 2018 terhadap 374 PDAM dari 391 PDAM yang ada di
Indonesia. Penilaian dilakukan untuk tahun buku 2017, kegiatan ini bertujuan untuk melihat
dan mengukur tingkat kinerja manajemen, efisiensi dan efektivitas pengelolaan PDAM.
Hasilnya sebanyak 223 PDAM (57%) berkinerja sehat, 99 PDAM (25%) kurang sehat, 52
PDAM (13%) berkinerja sakit dan 17 PDAM (5%) belum dinilai kinerjanya. Dikutip dari
Sim.CiptaKarya.pu.go.id dalam hal ini PDAM Tirta pakuan Kota Bogor mendapat peringkat
tertinggi ke dua dalam penilaian kinerja dari 20 PDAM yang berkategori sehat di Indonesia.
TEORI YANG DIGUNAKAN
Teoritis Akuntansi Pertanggung jawaban
METODE RISET
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ialah metode analisis deskriptif dan
kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis informasi/data
yang didapat sehingga dapat diperoleh gambaran yang cukup jelas tentang masalah yang di
bahas, kemudian disusun, dipelajari dan dianalisis lebih lanjut untuk kemudian dapat ditarik
sebuah kesimpulan yang menjelaskan dan memecahkan masalah pada kondisi yang
sebenarnya.
HASIL PENELITIAN
Dalam sejarahnya, PDAM Kabupaten Bogor didirikan pada tanggal 14 April 1983
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor III/DPRD/Ps.012/III/1981 diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 1991 Tentang Pembentukan
PDAM Kabupaten Bogor. PDAM Bogor sebagai perusahaan yang telah setia melayani
kebutuhan air bersih kepada masyarakat kota Bogor selama 30 tahun ini, memiliki visi
“Menjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan air minum”. Dengan visi tersebut, pada
tahun 2007 PDAM Tirta Pakuan memperoleh penghargaan Cipta Karya untuk
penyelenggaraan air minum katagori Kota besar dari Departemen Pekerjaan Umum sebagai
peringkat pertama. Selain itu hasil audit tahun buku 2005 dan 2006 menunjukkan kinerja
PDAM Tirta Pakuan sesuai Kepmendagri nomor 47 tahun 1999, tentang pedoman kinerja
PDAM masuk dalam katagori sehat.
IMPLIKASI DAN LIMINASI
Akuntansi pertanggungjawaban telah diterapkan dengan baik, dengan terpenuhinya beberapa
hal diantaranya pembebanan tanggungjawab yang jelas dari setiap divisi tercermin dari
struktur organisasi yang jelas, ada nya evaluasi anggaran dan realisasinya yang dilaksanakan
setahun sekali. Untuk mengevaluasi kinerja perorang PDAM mempunyai departemen khusus
dengan melihat dari score card. Dalam penerapannya seorang manajer bertindak sebagai
penanggungjawab atas aktivitas setiap pegawai dibawahnya dan bertanggungjawab atas
setiap keputusan yang dijalankan kepada direksi.
SARAN UNTUK PENELITIAN BERIKUTNYA
Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan metode yang lebih rinci guna memperoleh
hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai