Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)TBK.


CABANG PASAR PAHING

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi tugas metodologi penelitian

AHMAD YANI,SE.,MM

Oleh :

Lelly Salma Sabda

19130310025
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS UNISKA KADIRI

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan profesi akuntan di indonesia yang semakin cerah dan nyata merupakan
suatu hal yang sangat menggembirakan semua pihak, karena dengan terbentuknya suatu
profesi yang seperti itu akan membawa manfaat bagi pembangunan ekonomi nasional
yang dapat menjurus kepada iklim perekonomian yang baik. Namun suatu hal yang
kiranya perlu dicatat adalah bahwa kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini belumlah
memadai sebagaimana yang terdapat dalam sistem perekonomian negara negara
berkembang.

Perkembangan profesi akuntan di indonesia lebih banyak diarahkan pada akuntansi


finansial, sedangkan akuntansi manajemen belum mendapatkan perhatian penuh, hal ini
merupakan pernyataan dari ahli akuntansi. Perkembangan pesat dibidang akuntansi
manajemen, mendorong para pakar dibidang akuntansi manajemen baik perorang maupun
dalam wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi manajemen.
Dalam dunia usaha mulai dari badan usaha kecil sampai pada perusahaan besar
membutuhkan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat pengawasan maupun
pengambilan keputusan,seorang manajer membutuhkan informasi akuntansi
manajemen,karena informasi akuntansi manajemen cakupannya lebih luas tidak saja
menyangkut masalah moneter seperti informasi akuntansi keuangan tetapi juga masalah
non moneter menjadi pusat perhatian akuntansi manajemen. Bila ditinjau dari struktur
perekonomian dewasa ini yang tumbuh begitu besar, rumit dan terjadinya persaingan
kemajuan teknologi serta adanya gangguan - gangguan ekonomi yang cukup hebat, maka
manajemen usaha yang baik mulai dirasakan manfaatnya. Ini berarti bahwa seorang
pelaksana yang memegang pucuk pimpinan diharuskan untuk memiliki suatu keahlian
dalam mengarahkan kegiatan perusahaan yang senantiasa berubah, sebagai akibat
perubahan sosial dan situasi politik di lingkungan perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan yang dikelola dengan baik, tentu memerlukan penerapan dari
prinsip-prinsip manajemen yang sehat, yang meliputi banyak faktor yang berhubungan
dengan semua kegiatan, hingga tercapainya tujuan. Kegiatan yang dimaksud meliputi :
Penyusunan rencana jangka pendek maupun jangka panjang, merumuskan tujuan-tujuan
perusahaan dan mengembangkan kebijaksanaan dasar manajemen perusahaan tersebut.
untuk pencapaian tersebut diperlukan akuntansi manajemen,dimana Akuntansi
manajemen adalah proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan
interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk
merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan
2

pemakaian yang tepat dan pertanggung jawaban yang baik terhadap sumber daya
perusahaan.

Akuntansi manajemen adalah “pengembangan dan penerapan berbagai teknik


pencatatan (Recording),analisis,interprestasi dan prensentasi,membuat perhitungan
keuangan,perhitungan biaya,dan data yang lain yang aktif dan efektif dalam menjalankan
fungsi kinerja manajerial,yaitu fungsi perencanaan,pengambilan keputusan dan
pengendalian manajemen”.

Akuntansi manajemen merupakan suatu alat manajemen untuk memberikan informasi


tentang kejadian-kejadian finansial dalam suatu periode tertentu bagi pimpinan untuk
mengambil keputusannya melalui pilihan yang ada. Dalam pelaksanaannya bidang
perencanaan dan pengawasan adalah menyusun anggaran dan standar yang dibatasi pada
bidang operasi. Untuk mempengaruhi,menggerakkan, mengendalikan atau mengarahkan
para bawahan pimpinan harus mampu melaksanakan tugas kepemimpinan seperti kegiatan
pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat


sebuah masalah, pengumpulan fakta – fakta dan data penentuan yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan menjadi tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat.

Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang pemimpin, mulai dari level
bawah sampai level atas dalam suatu organisasi,posisi pengambilan keputusan tersebut
sangat menentukan akan berhasil atau tidaknya suatu organisasi. Hal ini disebabkan
keputusan yang telah dibuat akan mengikat semua komponen dalam organisasi untuk
melaksanakan keputusan tersebut. Keputusan merupakan permulaan dari semua tindakan
manusia yang sadar dan terarah,baik secara individu atau kelompok.

Setiap pimpinan sering dihadapkan kepada masalah atau pilihan - pilihan yang
harus diambil dalam upaya proses pencapaian tujuan organisasi baik yang berkaitan
dengan anggaran, pelaksanaan tugas bawahan dan lain-lain. Para pegawai yang diserahi
tugas kadang dapat menyelesaikan tugas dengan tepat dan baik sebagaimana yang
diharapkan, akan tetapi kadang pegawai juga tidak dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya. Hal ini dapat terjadi karena pedoman pelaksanaan tugas yang
diberikan pimpinan kurang jelas. Pedoman pelaksanaan tugas tersebut kurang jelas
disebabkan kurang efektifnya pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dari pimpinan organisasi berpengaruh terhadap


pelaksanaan tugas yang diberikan kepada bawahan karena keputusan yang diambil
seorang pimpinan yang dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata dan dirumuskan dalam
3

suatu peraturan, perintah, instruksi, kebijaksanaan, dan dalam bentuk lain yang
dikehendaki pimpinan. Kesalahan pengambilan keputusan oleh pimpinan seperti
penyusunan pedoman pelaksanaan tugas bawahan dapat mengakibatkan kesalahan dalam
pelaksanaan tugas pegawai (bawahan) yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian
tujuan organisasi. Dilakukannya identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan
interprestasi dan komunikasi keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk
merencanakan, menilai mengawasi sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan
pemakaian yang tepat dan bertanggung jawab baik terhadap sumber daya perusahaan
maka pimpinan perusahaan akan lebih mudah, tepat dalam pengambilan keputusan secara
efektif dan efisien.

Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing sebagai perusahaan


yang bergerak dibidang perbankan, dari segi struktur organisasi menggambarkan
pendelegasian wewenang dan tugas serta tanggung jawab secara keseluruhan yang ada
dengan baik. Dimana standar pembukuan dan prosedur akuntansinya masih belum dapat
diterapkan sepenuhnya dan sering mengalami benturan pada sistem pelaporan perusahaan.

Berdasarkan hasil observasi awal di PT.Bank Rakyat Indonesia


(persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing terlihat adanya ketidak sesuaian antara kebijakan
dengan pelaksanaan atau kegiatan aktivitas perbankan.

Hal ini berdampak pada aktivitas perbankan sepertinya kurang efektif. hal
ini,menurut penulis diakibatkan oleh adanya kesalahan pengambilan keputusan atau lebih
tepatnya keputusan manajemen yang kurang tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka penulis melakukan penelitian

dengan menetapkan judul “PENGARUH AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP


PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK.
CABANG Pasar Pahing”

1.2 Batasan Masalah

Mengingat ruang lingkup yang diperlukan untuk membahas masing-masing bidang


terlalu luas, maka pembahasan akan dibatasi pada beberapa aspek dari yang disebutkan di
atas, yaitu dari tiga bidang yang praktis dan menarik yaitu:

▪ Akuntansi biaya
▪ Pelaporan intern
▪ Sistem Pengendalian Intern

1.3 Rumusan Masalah


4

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah akuntansi manajemen
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh akuntansi manajemen terhadap pengambilan keputusan di Bank Rakyat
Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut :

 Sebagai masukan bagi perusahaan untuk dapat menerapkan manajemen


akuntansi dengan tepat.
 Sebagai perimbangan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
melalui penerapan manajemen akuntansi yang efektif .
 Sebagai bahan literatur bagi peneliti lain yang ingin membahas
permasalahan yang sama.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Akuntansi Manajemen

Pengertian Akuntansi Manajemen

Akuntansi adalah sistem informasi yang penting dan bukan suatu proses yang
ditetapkan secara kaku karena proses-prosesnya berkembang dari kebutuhan praktis dunia
usaha. Ditinjau dari sudut organisasi, akuntansi adalah suatu fungsi jasa dan bukan sebagai
suatu sasaran akhir dalam akuntansi itu sendiri. Ini berarti akuntansi merupakan alat yang
dipergunakan oleh manajemen, dan studi tentang akuntansi tidak lebih adalah suatu studi
dari satu tahapan manajemen.

Samryn (2012:4) menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan bidang


akuntansi yang berfokus pada penyediaan, termasuk pengembangan dan penafsiran
informasi akuntansi bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan,
pengendalian operasi dan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Purwanti dan Darsono (2013:4) “Hakikat manajemen adalah membuat


keputusan, yaitu memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang tersedia
dan dapat memberi maksimum benefit. Keputusan itu meliputi keputusan rutin dan
keputusan khusus”. Bisa di simpulkan bahwa pengambilan keputusan yang dimaksud di
atas merupakan sebuah tugas pokok dari manajemen dan bisa di kelompokan menjadi dua
aspek, diantaranya aspek keputusan didalam suatu perencanaan dan aspek yang kedua
aspek keputusan dalam pengendalian.

Akuntansi manajemen merupakan akuntansi penghubung yang sistematis dan


menyajikan informasi yang berguna serta dapat dipercaya untuk membantu manajemen
sebagai final decider. Dengan kata lain akuntansi manajemen merupakan tools of
management, yaitu suatu alat yang ampuh bagi manajemen dalam melaksanaan tugasnya.

Akuntansi manajemen adalah proses pengukuran, pencatatan,


pengklasifikasian,peringkasan dan pelaporan serta penyajian data biaya yang diperlukan
oleh pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen untuk pengambilan keputusan.

Menurut S.Hadibroto (2000:51) mengemukakan bahwa akuntansi manajemen Adalah


proses identifikasi pengukuran, akumulasi analisa, persiapan interprestasi dan komunikasi
6

keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk merencanakan, menilai mengawasi


sesuatu dalam organisasi agar dapat dipastikan pemakaian yang tepat dan
pertanggungjawaban yang baik terhadap sumber daya perusahaan.

Menurut Kamaruddin Ahmad (2015:4) ”Akuntansi manajemen adalah salah satu tujuan
utamanya untuk menyajikan laporan – laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu
untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang
meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta
pengendaian”.

Berdasarkan pengertian akuntansi manajemen diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya


manajemen berfungsi sebagai alat perencanaan, pengorganisasi, kepemimpinan dan
pengendalian, hal ini sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh Stoner (2002:8)
mengemukakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan pengggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan”

Fungsi Akuntansi Manajemen

Jerry Hans (2015:4) mengatakan bahwa informasi akuntansi manajemen juga


sangat bermanfaat bagi manajer terutama pada tahap analisis konsekuensi dari setiap
tindakan yang dapat dilakukan dalam proses membuat keputusan. Ketersediaan informasi
yang diperlukan dapat menghasilkan keputusan yang terbaik dari berbagai alternatif
tindakan yang dipertimbangkan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Akuntansi manajemen berperan menyediakan informasi dari data akuntansi untuk


membantu manajemen dalam membuat keputusan– keputusan rasional yang berhubungan
dengan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Fungsi akuntansi manajemen dalam
bidang manajemen usaha adalah merupakan teknik untuk mengumpulkan dan mencatat
informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengawasan, monitoring dan pembaharuan
perusahaan”.

“Peranan akuntansi manajemen ialah sebagai alat manajemen untuk merumuskan


kebijaksanaan usaha, perencanaan dan pengawasan operasi dan pengukuran efisiensi dan
efektivitas”.

A. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya pada mulanya merupakan suatu cara yang penggunaannya


terbatas pada perhitungan biaya per unit tapi berubah dalam perkembangan selanjutnya
menjadi alat dari pada manajemen. Saat sekarang ini, akuntansi biaya merupakan bagian
7

dari akuntansi manajemen yang bertujuan untuk menghitung biaya produksi, sebagai alat
pengawasan dan untuk pengambilan keputusan.

Akuntansi manajemen sebagai bagian dari akuntansi biaya bertujuan untuk :

I. Perhitungan biaya mencakup proses pencatatan dan pengelompokan biaya,


kemudian membebankannya kepada departemen, pekerjaan, produk dan jasa-jasa.
Biaya – biaya yang menjadi beban perusahaan dapat digolongkan menurut tujuan
yang ingin dicapai seperti, penggolongan menurut fungsi, penggolongan menurut
sifat - sifat biaya, penggolongan menurut hubungan dengan proses peminjaman.
perhitungan biaya dana dipergunakan salah satu dari dua metode di bawah ini :
▪ Method Job Order

Melalui metode ini biaya untuk setiap pekerjaan harus dibuat secara terpisah agar dapat
dikalkulasikan secara cermat biaya untuk setiap jumlah dana atau proses pekerjaan. Karena
itu “departementasi adalah proses pengelompokan pekerjaan kedalam unit-unit kerja yang
secara logis berkaitan melaksanakan beberapa tugas-tugas organisasi.

▪ Method Process

Berbeda dengan job order, maka perhitungan biaya menurut cara ini didasarkan pada
anggaran bahwa produksi dari proses yang satu merupakan salah satu alat yang
dipergunakan untuk proses berikutnya.

II. Alat Perencanaan

Manajemen seharusnya telah merencanakan kegiatan yang hendak dijalankan seperti


barang dan jasa yang dihasilkan, kemudian dilakukan penafsiran tentang biaya berikut
komponen-komponen biaya yang akan datang. Sebagai suatu rencana anggaran mencakup
proyeksi keuangan yang dipadukan dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa
lalu serta hal-hal yang relevan lainnya. Anggaran akan membantu secara langsung fungsi
utama

manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai, maka
perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang hati - hati. Budget
tidak selalu benar dan tidak selalu sama dengan realisasinya. Agar dapat efektif
perencanaan yang dilakukan manajemen harus diikuti dengan pengendalian.

III. Alat Pengawasan

Pengawasan adalah usaha untuk menyesuaikan pelaksanaan dan perencanaan. Pengawasan


dalam arti sempit adalah pengawasan biaya melalui formulir seperti surat permintaan,
penerimaan barang, surat permohonan pinjaman faktur, kwitansi dan sebagainya.
sedangkan pengawasan arti luas adalah pengawasan melalui biaya, biaya standar, analisa
8

pulang pokok dan analisa penyimpangan. Peranan anggaran menjadi sangat penting bagi
perusahaan karena sebagai alat pengawasan terhadap realisasi dari perencanaan perusahaan
di waktu yang akan datang. Dengan adanya peranan anggaran, perusahaan mempunyai
tolak ukur mengevaluasi kegiatan nantinya. Dengan membandingkan antara yang telah
dibuat dengan realisasinya maka perusahaan dapat menilai apakah tujuan tercapai atau
tidak.

Menurut Nafarin (2013 : 11) anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang,tetapi dapat juga dinyatakan
dalam satuan barang /jasa.

Anggaran merupakan alat pengawasan (controling). Pengawasan berarti mengevaluasi


(menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

▪ memperbandingkan realisasi dengan rencana (angaran)


▪ melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat
penyimpangan yang merugikan).

IV. Alat Pengambilan Keputusan

Apabila pengambilan keputusan dihubungkan dengan biaya,maka berbagai pilihan yang


sering dijumpai adalah sebagai berikut :

▪ Memberikan pelayanan atau jasa kepada pihak yang memerlukan (konsumen)


▪ Mengadakan pinjaman dari perusahaan lain atau menghasilkan dana sendiri
▪ Membayar upah per hari atau upah borongan

Salah satu alat pelengkap yang paling penting dalam akuntansi biaya adalah anggaran.
Dengan demikian anggaran adalah suatu alat utama yang berhubungan dengan akuntansi
manajemen dan digunakan untuk menciptakan pengawasan dan melatih diri manager di
dalam perencanaan.

Menurut Munandar (2003) mengemukakan bahwa “Anggaran (budget) adalah


suatu rencana yang disusun dengan sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
yang dinyatakan dengan unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu atau
periode tertentu yang akan datang”.

anggaran yang minimal harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu terdiri
dari:

▪ Anggaran Tetap
9

Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun hanya untuk satu tahapan aktifitas saja
(umpamanya volume penjualan)”

▪ Anggaran variabel.

Merupakan suatu anggaran yang disusun berdasarkan atas interval (beberapa kapasitas
tertentu), dimana berbagai tingkat kapasitas tersebut mungkin digunakan dalam
perusahaan. Dari anggaran-anggaran inilah yang kemudian ditingkatkan menjadi suatu
kerangka dasar untuk mengembangkan anggaran yang lengkap dan terpadu bagi semua
tahapan dalam dunia usaha.

B. Pelaporan Intern

Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dipergunakan untuk
mengambil keputusan ekonomi oleh pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil akhir
dari akuntansi yang berfungsi memberikan informasi dituangkan dalam bentuk laporan.
Karena hal inilah maka pola laporan-laporan menjadi penting untuk dipahami dengan baik
supaya informasi yang diberikan berguna bagi pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen.

Laporan – laporan intern yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan informasi
yang lebih baik, dengan menjelaskan fakta - fakta agar dimengerti. Fakta tersebut harus
dikomunikasikan kepada mereka yang berada dalam suatu kedudukan, untuk bertindak dan
maknanya harus dapat direalisasikan oleh semua team manajemen, dengan kata lain
laporan harus disajikan sebagai alat untuk menggerakkan manajemen yaitu jelas untuk
menjadi landasan bagi tindakan si pelaksana.

Selanjutnya mengenai bentuk - bentuk laporan itu sendiri adalah berbeda satu sama
lainnya, oleh karena itu perlu diperinci lebih lanjut hingga jenis bagi manajemen atas
seluruh tahap kegiatan perusahaan. Pembagian terhadap laporan – laporan tersebut bukan
hanya dimaksudkan sebagai suatu hal dalam tujuannya. Adapun suatu pembagian struktur
laporan buat manajemen yang lengkap dan baik. ada 3 laporan yaitu:

a) Laporan operasi

Laporan ini berisikan informasi mengenai analisa kompetisi dan tindakannya, analisa
tehnik operasi, analisa arus dana dan analisa keuangan. Jenis laporan ini dapat dibagi
menjadi tiga jenis yaitu :

▪ Laporan perencanaan, yang berhubungan dengan program yang disetujui bagi


operasi atau keadaan yang akan datang
10

▪ Laporan pengawasan, yaitu ditujukan untuk membantu manajemen dalam


pengawasan operasi perusahaan dengan menunjukkan pada bidang – bidang yang
memerlukan tindakan perbaikan
▪ Laporan informasi, yang mencakup masalah lebih luas dan ditujukan untuk
menyajikan dan menginterpretasikan fakta - fakta bagi manajemen yang akan
digunakan dalam menetapkan perencanaan dan kebijakan

b) Laporan Keuangan

Pertama - tama perlu dibedakan penggunaan istilah laporan - laporan dan istilah daftar,
perbedaan ini timbul karena istilah daftar yang dipakai untuk setiap tabulasi, angka dan
catatan kaki yang diperlukan, sedangkan istilah laporan dipakai untuk suatu pengertian
yang komprehensip termasuk daftar dan komentar, penjelasan atas kegiatan - kegiatan
perusahaan.

c) Laporan Pimpinan

Laporan pimpinan adalah laporan yang dibuat dalam tiap kwartal untuk menyimpulkan hal
- hal yang dimuat dalam laporan keuangan dan laporan operasi dengan tekanan pada
strategi dan tindakan dikemudian hari dalam mengelola perusahaan. Yang dimaksud
pimpinan di sini mencakup beberapa tingkatan antara lain :

▪ Manajemen tingkat atas yang termasuk presiden direktur dan staf kepala keuangan,
dan para pelaksana utama lainnya
▪ Manajemen tingkat menengah yang termasuk manager manager,kepala - kepala
departemen dan para pelaksana lainnya.
▪ Manajemen tingkat bawah yang termasuk kepala - kepala lapangan, mandor dan
para supervisor bawahan lainnya

C. Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah sebagai alat atau metode yang digunakan dalam
pembukuan untuk menguji ketelitian dan kebenaran dari angka-angka pembukuan dengan
jalan menggunakan orang lain yang masing-masing bekerja dengan sendirian dan saling
tidak mempengaruhi, tapi pada akhirnya memberikan hasil yang sama.

Menurut Mulyadi (2016:129) Pengendalian intern merupakan bagian terpenting dalam


perusahaan dimana pengendalian internal yang mengontrol seluruh aktivitas guna
mencegah penyimpangan yang kemungkinan bisa terjadi dalam kegiatan operasional
perusahaan. Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
11

– ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengawasan intern (Internal Control) dapat mempunyai arti sempit dan arti yang luas.
Dalam arti yang sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan (cross footing) maupun
penjumlahan menurun (fotting). Dalam arti luas, pengawasan intern tidak hanya meliputi
pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk
mengadakan pengawasan.

Mulyadi dan Kanaka (2002: 171) mengemukakan bahwa pengawasan intern sebagai
berikut :

Pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu keandalan laporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan efektifitas serta efisien. Dari beberapa
defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa pengawasan intern merupakan suatu sistem serta
prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan, sistem ini ditujukan untuk menjaga
harta kekayaan perusahaan untuk menghindari penyelewengan dan mengecek ketelitian
data akuntansi agar kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat ditaati.

Pemeriksaan intern adalah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh staf
akuntansi perusahaan yang tidak ikut serta dalam prosespengolahan data akuntansi tapi
mereview prosesdur akuntansi, data keuangan dan operasi lainnya sebagai suatu dasar
manajemen. Jadi pemeriksaan intern adalah suatu sistem pengendalian manajerial yang
fungsinya mengukur dan menilai berhasil tidaknya bentuk-bentuk pengendalian yang ada.

Perbedaan Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Finansial

Akuntansi telah berkembang sejak sekitar empat ratus tahun yang lalu dan
semuanya berhubungan dengan keuangan. Dengan kata lain akuntansi yang terdahulu
umumnya adalah akuntansi finansial. Hal ini disebabkan karena secara tradisional
akuntansi telah mendominir persoalan-persoalan kwantitatif dalam dunia usaha dengan
memberikan percobaan-percobaan, yang berkepentingan dan pragmatis untuk melayani
pihak-pihak yang berkepentingan secara tidak sepihak. Di dalam praktik, akuntan publik
ditinjau untuk laporan keuangan dan mereka hanya memusatkan perhatiannya pada
kebenaran pencatatan, serta penggolongan perkiraan dan bukan menginterpretasi peristiwa
yang bersifat finansial dimasa yang akan datang.

Akhir-akhir ini profesi akuntan telah menjurus kepada bidang yang lebih luas,
sehingga akuntansi bukan hanya berperan untuk mencatat transaksi yang sudah tejadi tapi
dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan. Laporan studi yang dikhususkan untuk
12

maksud ini dinamakan akuntansi manajemen. Perbedaan akuntansi manajemen dan


akuntansi finansial , dimana akuntansi manajemen memusatkan perhatiannya pada
penyusunan informasi intern.

perbedaan antara akuntansi finansial dan akuntansi manajemen dapat dilihat dari berbagai
aspek yang terpenting diantaranya ialah :

a. Kesatuan akuntansi

Pada akuntansi finansial, seluruh perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan


sedangkan akuntansi manajemen pandangan yang melihat perusahaan sebagai keseluruhan
kurang berguna karena dalam melakukan tindakan-tindakan manajemen harus mengetahui
keadaan khusus pada tiap-tiap bagian perusahaan.

b. Organisasi

Pada akuntansi finansial, organisasi perusahaan merupakan suatu yang terletak di luar
perhatiannya, karena yang penting perusahaan sebagai keseluruhan memberikan hasil yang
baik. Sedangkan pada akuntansi manajemen organisasi merupakan suatu yang vital dan
oleh karena itu akuntansi diinkorporasikan dalam organisasi.

c. Data

Pada akuntansi finansial, data yang dipergunakan selalu bersifat objektif dan agregatif,
sedangkan pada akuntansi manajemen data yang dipergunakan bersifat subjektif dan
individual.

d. Waktu dibutuhkannya informasi

Pada akuntansi finansial, laporan-laporan boleh disiapkan terlambat asalkan harus


diusahakan 100% lengkap sedangkan pada akuntansi manajemen laporan harus tepat pada
waktunya meskipun tidak lengkap.

e. Faktor kualitatif

Pada akuntansi finansial, fakta-fakta objektif yang mempunyai konsekoensi keuangan


adalah penting, sedangkan pada akuntansi manajemen disamping faktor-faktor kualitatif.

Berdasarkan ke lima aspek diatas, secara garis besarnya akuntansi manajemen memiliki
beberapa perbedaan dengan akuntansi finansial seperti :

1) Konsepsi dari akuntansi manajemen cukup lama


13

2) Tidak mutlak mentaati prinsip-prinsip akuntansi


3) Penggunaannya yang terbatas untuk pihak intern
4) Informasi yang disajikan kadang - kadang kurang lengkap tetapi tepat pada
waktunya
5) Lebih menekankan pada kejadian - kejadian masa akan datang
6) Mengutamakan bagian-bagian usaha bukan perusahaan sebagai suatu kesatuan
7) Data yang disajikan bersifat subjektif dan individual
8) Data yang dipergunakan bukan terbatas pada kuantitatif tetapi juga diperhatikan
faktor kualitas.

Berdasarkan fakta ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Interpretasi laporan

Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi adalah daftar keuangan, umumnya


memerlukan penyesuaian-penyesuaian untuk penggunaan pihak manajemen, karena daftar
keuangan itu disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu yang berlaku dan harus
disesuaikan secara komprehensif dengan menggunakan istilah - istilah tertentu. Perlu
dikemukakan bahwa manajemen bukanlah terjadi dari orang - orang yang dilatih secara
khusus dalam bidang akuntansi, juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengadakan
penafsiran - penafsiran sehingga daftar keuangan yang telah disusun itu tidak dapat
dipergunakan secara baik oleh semua lapisan manajemen.

2. Penggolongan data

Data yang terdapat pada daftar keuangan berupa data secara keseluruhan berdasarkan
fakta objektif dengan hanya mempertahankan faktor-faktor yang bersifat kuantitatif selalu
diabaikan. Dengan perkataan lain akuntansi finansial kurang memperhatikan tentang factor
– factor non finansial yang sebenarnya relevan bagi persoalan yang sedang dihadapi,
sehingga akuntansi finansial dapat dipandang merupakan teknik pembukuan belaka, oleh
karena itu cenderung menyerupai seni dari ilmiahnya.

3. Jenis Data

Akuntansi finansial kebanyakan didasarkan pada data histories yang tidak relevan atau
hanya memberikan gambaran tentang halhal yang terjadi. Jenis data itu tidak menarik dan
berguna bagi pihak lain dalam mempertimbangkan tindakan - tindakan pilihan dalam
pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu manajemen
harus melihat ke depan untuk mengadakan penilaian terhadap potensi yang ada, maka
akuntansi finansial dianggap tidak dapat membantu manajemen menyusun perencanaan .
14

Prinsip - Prinsip Akuntansi Umum

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dari dunia usaha dan ini merupakan
ungkapan yang tepat, karena akuntansi dapat memberikan pengertian formal yang prinsipil
terhadap informasi dari suatu perusahaan. Oleh sebab itu kewajiban manajemen untuk
mempelajari akuntansi adalah sangat penting. ada beberapa prinsip dasar penting yang
harus diketahui dan dievaluasi antara lain :

1 Accounting entility

Asumsi ini menyataan perusahaan sebagai suatu unit usaha tersebut. Penafsiran dari
asumsi ini mengandung arti bahwa neraca disusun berdasarkan anggapan bahwa
perusahaan di suatu pihak memiliki hak atas aktiva dan kewajiban pada pihak luar juga
para pemilik perusahaan itu sendiri. Jadi jelaslah akuntansi dibuat untuk mencatat dan
melaporkan transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit ekonomi tertentu.

2 Going concern

Asumsi ini menganggap unit-unit bacaan usaha diorganisir untuk melaksanakan


kegiatan operasi untuk masa yang cukup lama dan berlangsung terus menerus. Dengan
perkataan lain laporan keuangan yang disusun akuntansi bukan untuk keperluan likuidasi.
Sejalan dengan pandangan ini maka asset harus dicatat berdasarkan pada nilai - nilai
likuidasi, karena asset harus dianggap akan dapat dipakai pada waktu yang akan datang
sesuai dengan tujuan pembeliannya.

3 Cost concept

Pada dasarnya transaksi-transkasi dunia usaha menyangkut pertukaran dengan alat-alat


umum yang dinyatakan dalam nilai uang. Tolak ukur yang dijadikan ukuran pada saat
pertukaran itu bukan harga perolehan nilai, karena nilai dapat berubah sedangkan harga
perolehan tidak. Dengan kata lain konsep ini menyatakan bahwa harga seluruh perolehan
bukan merupakan nilai melainkan seluruh harga pertukaran transaksi – transaksi yang
dikelompokkan kembali.

4 Timelines

Hasil usaha perusahaan hanya dapat diketahui secara tepat pada waktu perusahaan itu
dibubarkan, karena pada waktu perusahaan itu baru diketahui dengan pasti selisih
pendapatan dan biaya perusahaannya dengan membandingkan antara aktiva perusahaan.
Karena waktu pendirian sampai likuiditas memakan waktu yang lama, maka untuk
menjamin atau mengatasi hal ini diperlukan pembuatan laporan periodik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin tersedianya informasi kepada pihak yang berkepentingan
agar dapat mengadakan analisa terhadap perubahan yang tejadi.
15

5 Objektivity

Prinsip ini menghendaki supaya akuntansi sebagai sumber informasi didasarkan pada
data yang objektif, karena akuntansi harus memberikan informasi kepada berbagai pihak
yang berkepentingan kadang - kadang berbenturan antara yang satu dengan yang lain.

Pengertian objektivitas ini sendiri mempunyai tafsiran yang tidak sama.

6 Comparability

Prinsip ini menghendaki supaya informasi keuangan yang disajikan akuntansi


hendaklah dapat dibandingan dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini penting
mengingat penyajian laporan keuangan yang dibandingkan dalam laporan tahunan atau
laporan keuangan lainnya akan menambah kegunaan dari pada laporan keuangan itu dan
lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan dari perubahan -
perubahan yang terjadi pada perusahaan dari waktu ke waktu.

7 Full disclosure

Sesuai dengan postulat-postulat dasar dari akuntansi, maka data keuangan yang paling
relevan dalam satuan-satuan kwantitatif, harus ditingkatkan dan disajikan dalam daftar
keuangan hingga batas yang mungkin dan layak dalam daftar tambahan. Di sini harus
berperan prinsip pengungkapan yang cukup. Jika prinsip ini bertujuan untuk memberikan
informasi yang penting dan relevan kepada yang berkepentingan sebagai dasar
pengambilan keputusan dengan cara yang sebaik mungkin. Ini berarti informasi yang tidak
penting atau tidak relevan dapat diabaikan untuk membuat penyajian-penyajian itu berguna
dan dapat dimengerti.

8 Conservatisme

Prinsip ini menghendaki supaya ditentukan pendekatan yang berhatihati untuk


menentukan suatu jumlah tersebut dapat diketahui secara pasti di dalam menyajikan
laporan keuangan. Dengan perkataan lain prinsip inilah yang melandasi sikap kita dalam
menghadapi suatu ketidak pastian untuk cenderung segera memperhitungkan kerugian dari
perisiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu bila peristiwa itu berkenan
dengan harta kekayaan bersih atau pendapatan bersih maka selalu diperhitungkan dengan
nilai yang terendah, sebagai contoh adalah cara untuk menilai suatu aktiva dengan cost or
market method, yang mengambil harga terendah bila terdapat perbedaan antara harga beli
dengan harga pasar.
16

2.1 Pengambilan Keputusan

Harold dan O'Donnel (2013:15) menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah


pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan,
suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang
dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. Sinoem (2013:4) menyatakan
bahwa pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under
Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut (1) Tidak
diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut. (2) Pengambilan
keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang
keluar. (3) Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut. (4) Pengambil keputusan tidak
mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam –
macam keadaan tersebut. (5) Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah
terjadi. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa
cara antara lain mencari informasi lebih banyak, melalui riset atau penelitian dan
menggunakan probabilitas subjektif.

Menurut AF Stoner (2012: 9),”keputusan adalah pemilihan antara alternatif –


alternatif .”pengertian ini mengandung 3 (tiga) unsur pengertian, yaitu :

1. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.


2. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik.
3. Ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan tersebut semakin mendekatkan pada
tujuan tersebut.

Definisi lain menyebutkan bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses
pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang
harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada salah
satu alternatif.

Menurut Koontz Harold dan O”Donnel (2013:15) menyatakan Pengambilan Keputusan


adalah “Pemilihan diantara alternative mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan, suatu
sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat”.

Menurut Davis (2007:56) mengemukakan bahwa (pengambilan keputusan adalah


kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif – alternatif jawanban atau pemecahan
suatu masalah yang didalamnya dipertimbangkan keuntungan - keuntungan serta resiko –
resiko yang terkandung dalam setiap alternatif masalah tersebut”.
17

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu


proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk digunakan sebagai sebagai suatu cara
pemecahan masalah.

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu


masalah yang dihadapi. Pendekatan semua ini memerlukan informasi, baik yang asalnya
dari tubuh organisasi atau bagian atau seksi, dan seterusnya, maupun sumber dari luar
organisasi bersangkutan. Dalam setiap aspek manajemen, akan dijumpai masalahmasalah
dan untuk itu diperlukan keputusan-keputusan yang bijaksana untuk pemecahannya. Dalam
tiap aspek tersebut nantinya diperlukan informasi-informasi, baik yang sifatnya eksternal
maupun internal. Tingkat kekomplekan dan rincian informasi yang dituntut pun bervariasi
sesuai dengan tingkatan keputusan itu sendiri, apakah ia diambil oleh top manajemen yang
umumnya berjangka menengah, ataukah oleh manajemen ditingkat operasional yang
berkonsentrasi pada jangka pendek.

Hampir setiap saat manusia membuat atau mengambil keputusan dan


melaksanakannya, hal ini dilandasi asumsi bahwa segala tindakan yang dilahirkan secara
sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pemikirannya,
sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.

Menurut Nurhaidah (2003:67) mengemukakan bahwa keputusan adalah “suatu


pengakhiran atau pemutusan dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah
problema, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif yang tertentu”.

Sebelum suatu keputusan dibuat, sangat penting artinya bagi seorang pengambil
keputusan untuk menentukan hakekat masalah serta pemecahan, sehingga keputusan yang
diambil akan sekaligus memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pengambilan keputusan
harus bertanggung jawab memikul resiko yang timbul akibat keputusan yang dipilihnya
dari berbagai alternative keputusan yang tersedia.

Menurut Siswanto (2000:99) mengemukakan bahwa “pengambilan keputusan


adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan
problema yang sedang dihadapi, kemudian menetapkan berbagai alternative yang dianggap
paling rasional dan sesuai dengan iklim dan kondisi system” .

Jadi mengambil keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternative yang
dianggap saling menguntungkan dari beberapa alternatif yang dihadapi. Data sangat
dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang akan membantu pengambilan keputusan,
sedangan keputusan adalah landasan pelaksanaan atas suatu tindakan.
18

Dalam pengambilan keputusan investasi, manajemen memerlukan informasi


akuntansi manajemen yang berupa aktiva penuh, pendapatan penuh, dan biaya penuh masa
yang akan datang. Informasi aktiva penuh memberikan ukuran berapa jumlah dana yang
akan ditanamkan dalam proyek atau kegiatan tertentu, sedangkan pendapatan dan biaya
penuh masa yang akan datang memberikan ukuran tingkat kemampuan menghasilkan laba
dari investasi dalam proyek atau kegiatan yang direncanakan tersebut. Dalam pengambilan
keputusan investasi tertentu misalnya dalam penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada
pertimbangan penghematan biaya, manajemen memerlukan informasi akuntansi
manajemen yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial. Informasi aktiva
diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan yang akan ditanamkan
dalam penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan biaya diferensial memberikan ukuran
penghematan biaya yang diperoleh dengan adanya penggantian aktiva tetap yang
direncanakan tersebut. Dalam pengambilan keputusan penggantian aktiva tetap yang
didasarkan pada pertimbangan kenaikan produktivitas, manajemen memerlukan informasi
akuntansi manajemen yang berupa aktiva diferensial, pendapatan diferensial, dan biaya
diferensial. Informasi aktiva diferensial memberikan ukuran berapa jumlah dana tambahan
yang akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap tertentu, sedangkan pendapatan
diferensial dan biaya diferensial memberikan ukuran kenaikan produktivitas yang
diperoleh dengan adanya penggantian asset tetap yang direncanakan tersebut. Dalam
pengambilan keputusan investasi, biaya kesempatan (apportunity cost) memegang peranan
sangat penting. Biaya kesempatan merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Dalam penggantian mesin lama
dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus diperhitungkan dalam mempertimbangkan
investasi pada mesin baru. Harga jual mesin lama merupakan biaya kesempatan dan harus
dikurangkan dari investasi dalam penggantian mesin tersebut.

Berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted


accounting principles) biaya bunga modal sendiri (imputed interest on capital) tidak boleh
diperhitungkan sebagai biaya. Dalam pengambilan keputusan investasi biaya bunga modal
sendiri justru harus dipertimbangkan.

Biaya modal sendiri seringkali dianggap sama dengan kembalian investasi (return
on investment). Kembalian investasi adalah berbeda dengan biaya modal sendiri karena
kembalian investasi terdiri dari bunga dan laba. Bunga merupakan biaya uang (cost of
money) sedangkan kembalian investasi menunjukkan hasil yang diperoleh karena resiko
dan ketidakpastian yang ditanggung oleh investor. Biaya modal merupakan kriteria
penerimaan minimum modal yang ditanamkan untuk menghasilkan laba. Perusahaan harus
paling tidak dapat menutup biaya yang uang sebelum memperoleh laba dari investasi.
19

Analisis biaya dalam keputusan investasi lebih dititik beratkan pada arus kas,
karena saat penerimaan kas dari investasi memiliki nilai waktu uang. Satu rupiah yang
diterima masa sekarang lebih berharga dari satu rupiah yang diterima pada masa
mendatang.

Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Hariadi (2002:559) mengemukakan bahwa langkahlangkah yang paling tepat


dalam pengambilan keputusan adalah :

▪ Mengidentifikasi masalah
▪ Mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan masalah dan mengeluarkan
alternatif yang kira-kira tidak layak untuk dilaksanakan
▪ Mengidentifikasi semua biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan alternatif-
alternatif yang dipertimbangkan untuk dipilih dan dikeluarkan biaya-biaya yang
dianggap tidak relevan.
▪ Mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif
▪ Membuat keputusan atas dasar factor kuantitatif dan kualitatif yang dibahas di
atas.

Pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan masalah atau kesulitan. Melalui


suatu pengambilan keputusan pihak manajemen mengharapkan suatu pemecahan atas
masalah yang dihadapi dapat teratasi. Dalam organisasi perusahaan para manajer
dihadapkan kepada masalah pengambilan berbagai alternatif keputusan. Salah mengambil
keputusan berarti manajer akan gagal mengarahkan organisasi perusahaan meraih tujuan
yang diharapkan perusahaan.

Menurut Malayu (2002:56) mengemukakan bahwa “pengambilan keputusan adalah


suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan
aktivitas - aktivitas pada masa yang akan datang”.

Menurut Widjajanto (2001:216) mengemukakan bahwa keputusan manajemen bisa


diklasifikasikan yaitu :

▪ Keputusan menurut aktivitas manajerial


▪ Keputusan menurut struktur persoalan
▪ Keputusan menurut sumber daya perusahaan
▪ Keputusan menurut sifat persoalan
▪ Keputusan menurut fungsi operasional

Sedangkan proses pengambilan keputusan menurut Widjajanto (2001:216) adalah :


20

▪ Mendefenisikan persoalan
▪ Menentukan berbagai alternatif tindakan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan
▪ Mengevaluasi masing - masing alternatif
▪ Memilih alternatif yang terbaik untuk dijadikan keputusan
▪ Memantau hasil keputusan

Salah satu data yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah biaya-biaya
relevan. Dalam proses pengambilan keputusan peranan akuntan manajemen adalah sebagai
pengumpul data dan pengolahan data-data yang relevan termasuk biaya-biaya yang relevan
akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Apabila biaya yang diharapkan terjadi pada masalah yang akan datang berbeda pada setiap
alternative yang akan dipilih, maka biaya tersebut adalah biaya relevan, tetapi suatu biaya
tidak relevan apabila biaya itu semua alternatif yang dianalisa.

2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian /Tahun Judul Hasil Penelitian

1. (Farman, 2020) Pengaruh pada PT Inkenas Agung.


Kualitas Dengan hasil penelitian
Informasi dan pengolahan data
Akuntansi dengan uji T nilai
Manajemen signifikansi 0,047, dan
Terhadap menunjukkan bahwa
Pengambilan nilai sig variabel ini lebih
Keputusan kecil dari nilai a (alpha)
Investasi ( Study 0,05 (nilai t hitung = 0,330
Kasus Pada PT. dengan hasil nilai
Inkenas Agung) probabilitas = 0,047 <
0,05).
2. (Missah et al., 2019) Pengaruh Hasil penelitian yaitu
Karakteristik 1).variabel luas
Informasi mempengaruhi kinerja
Akuntansi manajerial,
Manajemen 2).perubahan waktu
Terhadap mempengaruhi kinerja
Kinerja manajerial, 3). Variabel
Manajerial agregasi mempengaruhi
Pada PT. Bank kinerja manajerial, dan
21

Sulutga 4).variabel integritas

3. (Salmia, 2018) Pengaruh Hasil penelitian


Kualitas menunjukkan bahwa
Informasi variabel kualitas informasi
Akuntansi akuntansi manajemen
Manajemen berpengaruh positif
Terhadap terhadap pengambilan
Pengambilan keputusan aset tetap
Keputusan namun ada beberapa
Aset Tetap variabel lain yang ikut
Pada mempengaruhi dalam
PT.Perkebunan pengambilan keputusan di
Nusantara PT. Perkebunan
Ill (Persero) Nusantara III (Persero)
Medan Medan seperti investasi,
penentuan harga jual
produk, dan strategi
perusahaan yang
tidak diteliti oleh peneliti.
4. (Panjaitan et al., 2015) Peranan informasi Hasil penelitian
akuntansi menunjukkan PT.Cakra
manajemen dalam Buana Megah telah
proses menerapkan informasi
pengambilan akuntansi manajemen
keputusan Jangka dalam proses pengambilan
Panjang keputusan jangka
Mengenai panjang mengenai
Inverstasi investasi aktiva tetap
Aktiva Tetap .dalam hal ini akuntansi
Pada PT.Cakra differensial berperan
Buana Megah dalam proses pengambilan
keputusan jangka
panjang mengenai
investasi aktiva tetap
khususnya pada saat
pengambilan keputusan
22

untuk membeli atau

menyewa aktiva
tetap.sebaiknya
pimpinan perusahaan,
lebih berhati – hati dalam
melakukan biaya relavan
dan
lebih baik
mengguakan
informasi akuntansi
differensial dalan
mengambil alternatif
untuk membat keputusan.
5. (Setiawan, 2018) Peranan (1) Informasi akuntansi
Informasi manajemen yang
Akuntansi diterapkan pada PTPN X
Manajemen Pabrik Gula Meritjan
Dalam menggunakan sistem
Pengambilan berjenjang, dimana
Keputusan informasi akuntansi
Investasi Aset manajemen disalurkan
Tetap Pada berdasarkan jenjang
PTPN X Pabrik menurut struktur
Gula Meritjan organisasi dari atas ke
Kediri. bawah. (2) Jenis investasi
yang
digunakan pada PTPN X
Pabrik Gula Meritjan yang
difokuskan oleh
perusahaan ini adalah
pembiayaan aktiva tetap
berupa mesin.
Pembiayaan dilakukan
secara periodik dan
parsial meliputi perawatan
dan anggaran mesin baru
23

yang tercantum pada


RKAP. (3) Konsep
pengambilan keputusan
pada PTPN X Pabrik Gula
Meritjan menggunakan
konsep informasi
akuntansi diferensial
dalam penerapan informasi
akuntansi manajemen pada
pengambilan investasi aset
tetap namun dengan
berlandaskan hasil
keputusan pimpinan
perusahaan.

6. (Hernawan, 2013) Informasi 1) informasi lengkap


akuntansi akuntansi,informasi
manajemen akuntansi
dan keefektifan diferensial,informasi
pengambilan akuntansi
keputusan pertanggungjawaban:
(a)faktor yang paliing
domian yang
mempengaruhi laporan
perencanaan informasi
akuntansi penuh, (b)faktor
yang paling dominan
mempengaruhi untuk
mengendalian laporan
adalah informasi akuntansi
pertanggungjawaban,
(c)faktor yang paling
dominan yang
mempengaruhilaporan
informasi adalah informasi
akntansi
24

diferensial, (2)faktor yang


paling dominan yang
berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan
efektifitas informasi
akuntansi penuh, (3)faktor
yang paling dominan
perencanan
laporan,laporan
pengendalian dan
meloprkan informasi yang
berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan
efektifitas laporan
informasi.

7. (Darmanto et al., 2016) Peran Hasil penelitian yang


Informasi dilakukan pada PT
Akuntansi Anugerah Trikarya Lestari
Manajemen adalah menunjukan
Mengenai manajemen
Pengambilan perusahaan telah
Keputusan menggunakan
Investasi Aktiva informasi akuntansi
Tetap Pada Pt diferensial dalam
Anugerah

Trikarya Lestari pengambilan keputusan


investasi aktiva tetap yaitu
dengan membeli
kendaraan mobil dan bus
di Mountain View Resort
& Spa yang berdasarkan
biaya yang lebih kecil.
Perusahaan sebaiknya
lebih berhati-hati dalam
mengkaji biaya relevan
25

untuk pembuatan
keputusan investasi yang
bersifat jangka panjang
serta perlu juga dilakukan
evaluasi agar perencanaan
selanjutnya dapat
mendapatkan hasil yang
memuaskan

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pikir Menurut Erlina (2011:33) mengemukakan bahwa “ kerangka pikir


adalah suatu model yang menerangkan pengawasan dan alat pengambilan keputusan.
Sedangkan variabel Y adalah tentang pengambilan keputusan yang indikatornya tentang
perencanaan yang baik, kualitas dari keputusan yang diambil oleh pimpinan, mudah
dipahami dan pedoman pelaksanaan tugas yang jelas.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:2) “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan,dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian yang
digunakan yaitu penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang
analisa datanya mendeskripsikan data-data yang diperoleh di lapangan dengan
menguraikan secara terperinci sedangkan dalam menganalisa data yaitu menggunakan
analisa statistik mean median.

3.2 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.Cabang Pasar


Pahing beralamat di Jl.HOS. Cokroaminoto No.41 , Jamsaren, Kec. Pesantren, Kota
Kediri, Jawa Timur .

3.3 Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel didasarkan dari satu atau lebih sumber atau referensi dengan
disertai alasan yang mendasari penggunaan definisi tersebut, kemudian juga disertai cara
pengukuran variabel yang digunakan menurut kaidah atau skala ukuran yang lazim
diterima secara akademis. Uraian definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

a. Akuntansi Manajemen akuntansi merupakan indentifikasi,pengukuran,pengumpulan


analisis,pencatatan,interprestasi,dan pelaporan kejadian – kejadian ekonomi suatu badan
usaha yang dimaksudkan agar manajemen dapat menjalankan fungsi
perencanaan,pengendalian,dan pengambilan keputusan.

Akuntansi manajemen adalah menyediakan atau membuat laporan dan satuan unit usaha
atau bagian dari unit usaha tersebut untuk kepentingan pihak intern perusahaan dalam
rangka mekanisme proses manajemen terutama dalam hal pengambilan keputusan
investasi. Variabel akuntansi manajemen diukur dengan menggunakan skala ordinal antara
1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya
tingkat akuntansi manajemen dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya tingkat
akuntansi manajemen.

2. Variabel Dependen

a. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah
yang dihadapi. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk.Cabang Pasar Pahing Kediri adalah bersifat rutin, karena keputusan jenis ini
sifatnya sederhana dan analisis sederhana pula. Proses yang dilakukan dalam pengambilan
keputusan, disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan semua itu berpusat pada
manajerial.

Pengukuran variabel pengambilan keputusan diukur dengan menggunakan skala ordinal


antara 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan
rendahnya tingkat pengambilan keputusan dan skor tinggi (5) menunjukkan tingginya
tingkat pengambilan keputusan.

No Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala


Pengukuran

1 Variabel Akuntansi manajemen Perhitungan Ordinal


Bebas (X) adalah menyediakan atau Biaya
Akuntansi membuat laporan dan .Alat
Manajemen satuan unit usaha atau Perencanaa
bagian dari unit usaha Alat
tersebut untuk kepentingan Pengawasan
pihak intern perusahaan .Alat
dalam rangka mekanisme Pengambilan
proses Manajemen terutama Keputusan
dalam hal pengambilan
keputusan
investasi
2 Variabel Pengambilan keputusan Menurut Ordinal
Terikat (Y) adalah suatu pendekatan aktivitas manajerial
Pengambilan yang sistematis terhadap Menurut
Keputusan suatu masalah yang Struktur
dihadapi.Pengambilan Persoalan
keputusan yang dilakukan Menurut sumber daya
oleh Bank Rakyat Indonesia perusahaan
(Persero)Tbk.Cabang Menurut fungsi
Bulukumba adalah bersifat operasional
rutin, karena keputusan
jenis ini sifatnya sederhana
dan analisis
sederhana pula. Proses

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel


yang dilakukan dalam
pengambilan keputusan,
disesuaikan dengan
permasalahan yang ada
dan semua itu berpusat
pada manajerial.
Sumber : Dari Berbagai Referensi

3.4 Populasi dan Sampel

populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti”. Maka populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing . Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah
populasi. Karena jumlah populasi terlalu kecil maka teknik dalam pengambilan sampel ini
menggunakan metode sensus yaitu pegawai yang ada di Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing.

3.5 Jenis Sumber Data

Data penelitian ini terdiri dari data primer. Data primer adalah merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara)”. Dalam penelitian ini berupa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden,
yaitu pegawai pada level manajemen yang bekerja pada Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Tbk.Cabang Pasar Pahing tentang akuntansi manajemen dan Pengambilan
Keputusan.

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal, yaitu dengan menyusun
pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi range skor. Skala ordinal
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang
fenomena sosial. Dengan skala Ordinal maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator

3.7 Teknik Analisa Data

1. Pengujian Kualitas Data


1) Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid dan alat ukur yang digunakan (kuesioner).Kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

▪ Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.


▪ Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner
menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah
dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan melihat
nilai dari

Cronbach’s Alpha. Apabila koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0,60,

maka instrumen yang digunakan dikatakan reliabel.

2. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data mentah dalam jumlah
yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan. Mengelompokkan atau memisahkan
komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu
bentuk analisis untuk menjadikan data mudah dikelola.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bisa dan efesiensi
maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengatahui apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Metode yang dapat digunakan adalah dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

▪ Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
▪ Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi


terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya.Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen (ZPRED) dengan nilai
residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah :

▪ Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 dan data tidak boleh
membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar
kembali.
▪ Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis statistik regresi linear sederhana
Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1+e

Keterangan: Y = Kinerja Aparat Pemerintah

a = Konstanta

b1 = Koefesien regresi berganda

X1 = Partisipasi Penyusunan Anggaran

e = error atau variabel gangguan


Daftar Pustaka

Darmanto, R., Lambey, L., & Tangkuman, S. (2016). PERAN INFORMASI AKUNTANSI
MANAJEMEN MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN  INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PT
ANUGERAH TRIKARYA LESTARI. Peranan Informasi Akuntansi….. 215 Jurnal EMBA, 5(1),
215–224.

Farman, F. (2020). PENGARUH KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP


PENGAMBILAN KEPUTUSAN  INVESTASI (Vol. 01, Issue 01).
http://trianglesains.makarioz.org

Hernawan. (2013). INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN  DAN KEEFEKTIFAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN. Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis, 4.

Missah, L. N., Ilat, V., & Tirayoh, V. Z. (2019). Pengaruh karakteristik informasi akuntansi 
manajemen terhadap kinerja manajerial pada  PT. Bank Sulutgo. INDONESIA
ACCOUNTING JOURNAL, 1(2). https://doi.org/10.32400/iaj

Panjaitan, D., Sabijono Peranan Informasi Akuntansi Manajemen, H., Panjaitan, D. A., Sabijono,
H., & Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado, F.
(2015). PERANAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PROSES PENGAMBILAN 
KEPUTUSAN JANGKA PANJANG MENGENAI INVESTASI AKTIVA TETAP PADA  PT. CAKRA
BUANA MEGAH. Jurnal EMBA, 3(2), 874–882.

Salmia. (2018). PENGARUH KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI  MANAJEMEN TERHADAP


PENGAMBILAN  KEPUTUSAN ASET TETAP PADA  PT PERKEBUNAN NUSANTARA  III
(PERSERO) MEDAN.

Setiawan, D. (2018). PERANAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM  PENGAMBILAN


KEPUTUSAN INVESTASI ASET TETAP PADA PTPN  X PABRIK GULA MERITJAN KEDIRI.

Anda mungkin juga menyukai