Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL ASPEK KEPERILAKUAN DALAM

PROSES PENGANGGARAN DI PERUSAHAAN JASA

MATA KULIAH
Akuntansi Keprilakuan

Disusun oleh:

Kelompok 5

A.Fadhilah Salsabila 46122201


Damayanti 46122205
Dian Riva Amalia 46122206
Hikma Aldina 46122207
Uswatun Hasanah 46122213

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2022
Judul ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PROSES
PENGANGGARAN DI PERUSAHAAN JASA
Penulis 1. Raci Pitaloka
2. Sri Trisnaningsih
Tahun 2022

A. Fenomena

Pengelolaan perusahaan yang baik sangat dibutuhkan bagi organisasi, oleh

karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang agar perusahaan dapat

berkembang dan bertahan dalam bisnis usaha. Dalam pengelolaan

perusahaan diperlukan controlling atau pengendalian. Salah satu instrumen

yang diaplikasikan dalam proses pembuatan rencana dan kontrol yaitu

anggaran. Anggaran ialah rencana yang dibentuk secara sistematis

mencakup aktivitas-akitvitas perusahaan dan disampaikan dalam satuan

finansial yang berlaku dalam jangka waktu tertentu. PT. Kenra Ciptaloka

Konsultan memiliki tim manajemen yang sebelumnya telah bekerja di

konsultan besar yang telah teregistrasi. Sebagai perusahaan jasa yang baru

didirikan pada akhir tahun 2021, perusahaan ini baru merangkak dalam

bisnis penyusunan dokumen lingkungan, sehingga harus melakukan

efisiensi diseluruh lini kegiatannya.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi permasalahan

adalah bagaimana aspek perilaku dalam proses penganggaran pada PT.

Kenra Ciptaloka Konsultan?


C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek perilaku dalam

proses penganggaran di perusahaan jasa, tepatnya pada PT. Kenra

Ciptaloka Konsultan yang berdomisili di Surabaya. .

D. Manfaat

1. Sebagai proses penyusunan anggaran dengan pengganggaran secara

partisipasi

2. Sebagai alat untuk kebijakan intensif dalam pengendalian

pengganggaran.

E. Konsep yang digunakan

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan

survei ke PT Kenra Ciptaloka Konsultan yang berdomisili di Surabaya

sebagai objek penelitian. Selanjutnya dilakukan penelitian setelah

mendapatkan konfirmasi persetujuan penelitian.

F. Metodologi, Jenis dan Sumber Data

Metode yang digunakan yaitu kualitatif dimana peneliti berusaha

memahami kejadian dalam penggunaan data. Penelitian dilakukan di

perusahaan jasa PT. Kenra Ciptaloka Konsultan yang berdomisili di

Surabaya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian berupa data

kualitatif. Data primer didapat langsung dari objek yang diteliti tanpa

perantara. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, telaah pustaka

dan dokumentasi.
G. Hasil

PT. Kenra Ciptaloka Konsultan merupakan perusahaan jasa yang

bergerak dibidang konsultan lingkungan dan didirikan pada akhir tahun

2021. Sebagai perusahaan yang baru berdiri, PT. Kenra Ciptaloka

Konsultan masih berupaya menemukan metode yang tepat dalam proses

penganggaran proyek, dimana pada level manajemen terdiri dari manajer

proyek yang sebelumnya pernah bekerja di konsultan-konsultan besar

sehingga masing-masing manajer memiliki ide dan gaya kepemimpinan

tersendiri yang dibawa dari perusahaan sebelumnya.

Dalam setiap proyek yang diperoleh, PT. Kenra Ciptaloka

Konsultan akan membuat perencanaan kerja, berupa daftar langkah atau

tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan, pelaksana kegiatan,

lokasi kegiatan, skedul kegiatan, pemakaian sumber daya, dan tolak ukur

dalam mencapai hasil. Setelah rencana kerja dan program kerja ditetapkan,

maka PT. Kenra Ciptaloka Konsultan akan membuat anggaran proyek

untuk memperkirakan pendapatan dan pengeluaran dimasa depan. PT.

Kenra Ciptaloka Konsultan menerapkan anggaran berbasis kinerja, resiko

dan aktivitas.

Proyek penyusunan dokumen lingkungan PT. A di Kota Magetan

dan PT. B di Kabupaten Pasuruan memiliki kemiripan, yaitu bentuk

dokumen berupa DPLH (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup)

dimana dokumen tersebut yang berisi pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup yang diwajibkan bagi perusahaan yang telah mempunyai


izin usaha tetapi belum mempunyai dokumen lingkungan. Perbedaan dari

kedua proyek ini hanya dari lokasi kegiatan dan jenis usaha dari

perusahaan tersebut.

1. Manajer proyek pada penyusunan dokumen lingkungan untuk PT.

A di Kota Magetan membuat program kerja dan anggaran yang

cukup ketat, mengingat PT. A telah melakukan konstruksi pabrik

97% dan dihentikan oleh pemerintah setempat karena belum

mengantongi izin lingkungan untuk kegiatannya. PT. A memiliki

target bahwa pabrik harus beroperasi paling tidak 2 bulan semenjak

kegiatan dihentikan. Manajer proyek langsung menurunkan seluruh

tenaga ahli dan tenaga surveyor pada saat survey pendahuluan

dengan harapan data terkumpul pada minggu itu dan dokumen

dapat segera disusun dan didaftarkan pada dinas terkait agar dapat

segera dijadwalkan pembahasannya. Selain itu, manajer juga

mempertimbangkan biaya transport dan akomodasi dikarenakan

lokasi kegiatan yang cukup jauh dari kantor PT. Kenra Ciptaloka

Konsultan.

2. Proyek penyusunan dokumen PT. B di Kota Pasuruan, manajer

proyek menetapkan program kerja dan anggaran yang cukup

fleksibel dikarenakan menurut manajer proyek B, tidak ada urgensi

dari kegiatan ini dimana PT. B telah beroperasi dan menargetkan

dokumen selesai dalam jangka waktu 4 bulan.


PT. Kenra Ciptaloka Konsultan memotivasi karyawannya dalam

bentuk pemberian insentif. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya

penganggaran yang terlalu tinggi sehingga mengurangi laba perusahaan,

maka PT. Kenra Ciptaloka Konsultan menerapkan insentif jika program

kerja dan anggaran yang ditetapkan sesuai dan laba yang diperoleh tinggi.

Sehingga terdapat dua aspek pengendalian yaitu pengendalian dari sisi

penyusunan anggaran dan pengendalian dari tingkat laba.

H. Hipotesis

Penelitian (Syamiya 2017) menyimpulkan bahwa manajemen

wajib menyadari adanya aspek perilaku manusia dalam penganggaran dan

merupakan faktor kunci untuk memberikan motivasi pada karyawan dan

mengkoordinasi akivitas. Mendukung hal tersebut, (Rispantyo 2010)

berpendapat bahwa penyusunan anggaran ialah proses implementasi

rencana berupa kuantifikasi unit moneter untuk kurun waktu tertentu,

dimana terdapat tiga proses penyusunan anggaran, sebagai berikut: 1)

Penentuan target, 2) Pelaksanaan dan 3) Kontrol dan evaluasi kinerja.

(Apriwandi and Chaeruba 2013) menemukan bahwa partisipasi dalam

anggaran mempunyai pengaruh positif pada kinerja manajer, semakin

tinggi tingkat partisipasi pada anggaran maka kinerja manajer akan dinilai

bagus.

I. Kesimpulan

PT. Kenra Ciptaloka Konsultan menerapkan proses penyusunan

anggaran dengan penganggaran secara partisipasi, sehingga


manajer/bawahan akan merasa bertanggung jawab terhadap anggaran yang

telah dibuat. Semakin tinggi keterlibatan mereka maka semakin tinggi pula

tanggung jawab untuk melaksanakan keputusan yang dihasilkan bersama.

PT. Kerna Ciptaloka Konsultan memiliki kebijakan insentif dalam

pengendalian anggaran. Dengan penerapan insentif pada akhir masa

proyek selain pada pencapaian target anggaran, tetapi juga pada

keuntungan proyek maka manajer dan bawahan akan berusaha

menetapkan anggaran dengan sewajarnya bahkan seefisien mungkin agar

mendapatkan persentase insentif yang lebih besar.

J. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis membantu perusahaan

dalam proses penganggaran, yakni secara partisipasi sehingga

karyawan akan merasa bertanggungjawab terhadap anggaran yang

dibuat bersama. Kelebihan lainya pada aspek keprilakuan pada

proses penggaran di PT. Kenra Ciptaloka ialah adanya penerapan

insentif pada akhir masa proyek, membuat manajer dan bawahan

mungkin akan mendapatkan persentase insentif yang lebih besar.

b. Kekurangan

Pada penelitian ini, diharapkan dapat meneliti variabel-variabel

lain yang dapat memberi pembaca pengetahuan yang lebih luas

terkait aspek keprilakuan dalam penganggaran di perusahaan

seperti perencanaan pembuatan anggaran dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai