Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Nama: Ruben Katoda

No/Nim: 2102622010335 / 06

Kelas: F REGULER MALAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2023/2024
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

Soal Akuntansi Sektor Publik

Buatlah critical review atas jurnal akuntansi sektor publik yang sudah dipilih sebelumnya.
Ikutilah format critical review berikut ini:

Title : Pengaruh Pelatihan , Dukungan Manajemen Puncak Dan


Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten
Badung)

Author : Cok Istri Ratna Sari Dewi, Luh Putu Lusi Setyandarini Surya
dan Cokorda Krisna Yudha,Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
Email: coknanaa@gmail.com

Journal : https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisnaarticle/
view/1417 VOL. 11 NO. 2 (2020): KRISNA: KUMPULAN
RISET AKUNTANSI

Year : 2020

1. What is the problem that the article tried to address?


Artikel ini membahas masalah efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
dalam Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung. Ini
menyoroti bahwa keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan oleh penguasaan
teknis, tetapi juga oleh faktor perilaku pengguna sistem individu. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan dampak pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan
terhadap efektivitas sistem SAKD dalam memenuhi tuntutan publik untuk transparansi dan
akuntabilitas di lembaga-lembaga sektor publik.
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

2. What are the aims or purposes of the article?


Tujuan atau tujuan dari artikel ini adalah:
 Artikel ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pelatihan, dukungan manajemen
puncak, dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) dalam Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung.
 Studi ini berupaya menyoroti pentingnya faktor perilaku selain penguasaan teknis dalam
keberhasilan implementasi sistem SAKD .
 Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang dapat
meningkatkan efektivitas sistem SAKD dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan
transparansi dan akuntabilitas di lembaga-lembaga sektor publik.
 Studi ini menggunakan analisis regresi linier ganda untuk menganalisis dampak
pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan pada efektivitas sistem
SAKD .
 Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan
kejelasan tujuan memiliki efek positif terhadap efektivitas sistem SAKD di Organisasi
Pelaksana Daerah Pemerintah Kabupaten Badung.

3. How does the article contribute to the literature? Both theoretical and practical
contributions.
a) Kontribusi Teoritis:
 Artikel ini memberikan kontribusi pada literatur dengan menyoroti pentingnya faktor
perilaku, seperti pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan, selain
penguasaan teknis, untuk keberhasilan implementasi Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD) di Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten
Badung.
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

 Studi ini menambah pengetahuan teoritis yang ada dengan menekankan peran pelatihan,
dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan dalam meningkatkan efektivitas
sistem SAKD dalam memenuhi tuntutan publik untuk transparansi dan akuntabilitas di
lembaga-lembaga sektor publik.

b) Kontribusi Praktis:

 Temuan penelitian ini memberikan wawasan praktis bagi Pemerintah Kabupaten Badung
dan organisasi sejenis lainnya dalam meningkatkan efektivitas sistem akuntansi
keuangan mereka. Ini menunjukkan bahwa berinvestasi dalam program pelatihan,
memastikan dukungan manajemen puncak, dan menetapkan tujuan yang jelas dapat
meningkatkan efektivitas sistem SAKD.
 Temuan penelitian dapat memandu pembuat kebijakan dan praktisi dalam menerapkan
dan mengelola sistem SAKD, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan
transparansi dan akuntabilitas di lembaga sektor publik.

4. What is the grand theory used?


Teori Besar Digunakan:
Teori besar yang digunakan dalam artikel tidak disebutkan secara eksplisit dalam sumber
yang disediakan. Sumber-sumber terutama berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) di Pemerintah Kabupaten Badung,
seperti pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan. Artikel ini tidak
menyebutkan teori besar spesifik yang mendasari penelitian. Sebaliknya, ia bergantung pada
analisis empiris dan studi sebelumnya untuk mendukung temuannya. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa artikel tersebut tidak secara eksplisit menggunakan teori besar dalam
analisisnya.

5. What are the hypotheses?


Hipotesis:
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

 Studi ini berhipotesis bahwa pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan
tujuan memiliki efek positif terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) di Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung.
 Secara khusus, hipotesis menunjukkan bahwa program pelatihan yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang mengelola keuangan di OPD akan meningkatkan efektivitas
sistem SAKD.
 Hipotesis juga mengusulkan bahwa dukungan manajemen puncak, dalam hal
kepemimpinan dan bimbingan, akan secara positif mempengaruhi efektivitas sistem
SAKD.
 Selain itu, penelitian ini berhipotesis bahwa kejelasan tujuan, termasuk tujuan dan target
yang jelas, akan berkontribusi pada efektivitas sistem SAKD.

6. What are the data sources and research methods used? Are the methods adequate and
proper?
Sumber Data dan Metode Penelitian:
 Data penelitian ini dikumpulkan melalui pembagian kuesioner kepada PNS yang
bertanggung jawab mengelola keuangan di Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di
Pemerintah Kabupaten Badung. Kuesioner didistribusikan langsung kepada responden,
dan total 132 kuesioner lengkap dan valid dianalisis.
 Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling sederhana,
memilih PNS dari OPD di Pemerintah Kabupaten Badung.
 Studi ini menggunakan teknik analisis regresi linier ganda untuk menganalisis data dan
menguji hipotesis .
 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, termasuk penggunaan kuesioner
dan analisis statistik, umumnya digunakan dalam penelitian empiris untuk memeriksa
hubungan antara variabel dan hipotesis uji .
 Kecukupan dan kesesuaian metode penelitian tidak dapat dinilai sepenuhnya tanpa
deskripsi rinci tentang desain kuesioner, prosedur analisis data, dan validitas dan
keandalan instrumen yang digunakan. Namun, penggunaan analisis regresi linier
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

berganda adalah metode yang cocok untuk memeriksa hubungan antara pelatihan,
dukungan manajemen puncak, kejelasan tujuan, dan efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Regional (SAKD).

Kecukupan dan Kesesuaian Metode:


 Penelitian ini menggunakan teknik random sampling sederhana untuk memilih PNS dari
Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung sebagai sampel
penelitian.
 Data dikumpulkan melalui distribusi kuesioner, dan total 132 kuesioner valid dianalisis.
 Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier ganda,
yang sesuai untuk memeriksa hubungan antara pelatihan, dukungan manajemen puncak,
kejelasan tujuan, dan efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Regional (SAKD).
 Sementara rincian spesifik dari desain kuesioner, prosedur analisis data, dan validitas
dan keandalan instrumen tidak disediakan, metode yang digunakan dalam penelitian ini
umumnya digunakan dalam penelitian empiris untuk menyelidiki dampak pelatihan,
dukungan manajemen, dan kejelasan tujuan pada efektivitas sistem .
 Secara keseluruhan, metode yang digunakan dalam penelitian ini tampaknya memadai
dan cocok untuk mengatasi tujuan penelitian dan menguji hipotesis.

7. What are the main results and their implications? Statistically, are the results robust?
Hasil Utama dan Implikasi:
- Studi ini menemukan bahwa pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan
tujuan memiliki efek positif terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) di Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung .
- Temuan ini menyiratkan bahwa memberikan program pelatihan, memastikan dukungan
manajemen puncak, dan menetapkan tujuan yang jelas sangat penting untuk
meningkatkan efektivitas SAKD di lembaga sektor publik .
- Hasilnya menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi sistem tidak hanya bergantung
pada penguasaan teknis tetapi juga pada faktor perilaku pengguna sistem individu .
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

- Temuan penelitian ini memiliki implikasi untuk meningkatkan transparansi dan


akuntabilitas di lembaga sektor publik, karena SAKD memainkan peran penting dalam
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas .
- Namun, tanpa informasi terperinci tentang analisis statistik dan ketahanan hasil, sulit
untuk menentukan sejauh mana hasilnya kuat secara statistik .
- Penelitian lebih lanjut dan replikasi penelitian menggunakan ukuran sampel yang lebih
besar dan analisis statistik yang lebih ketat akan bermanfaat untuk memperkuat validitas
dan generalisasi temuan.

8. What portions of the study are strong? Why?


Bagian Studi yang Kuat:
 Poin kuat penelitian ini antara lain fokus pada dampak pelatihan, dukungan manajemen
puncak, dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
(SAKD) di Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung.
 Studi ini menggunakan ukuran sampel 132 pegawai negeri sipil yang memiliki tugas
utama untuk mengelola keuangan di OPD, yang memberikan representasi yang wajar
dari populasi target.
 Studi ini menggunakan analisis regresi linier ganda, teknik statistik yang umum
digunakan untuk memeriksa hubungan antar variabel, untuk menganalisis data.
 Temuan penelitian ini memiliki implikasi penting untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas di lembaga sektor publik, karena SAKD memainkan peran penting dalam
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas .
 Namun, tanpa informasi terperinci tentang analisis statistik dan ketahanan hasil, sulit
untuk menentukan sejauh mana hasilnya kuat secara statistik.
 Penelitian lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar dan analisis statistik yang
lebih ketat akan bermanfaat untuk memperkuat validitas dan generalisasi temuan .

9. What portions of the study are weak? Why?


Bagian Penelitian yang Lemah:
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

 Studi ini tidak memiliki informasi terperinci tentang analisis statistik dan ketahanan
hasil, sehingga sulit untuk menentukan sejauh mana temuan tersebut signifikan secara
statistik dan dapat diandalkan.
 Studi ini dapat mengambil manfaat dari ukuran sampel yang lebih besar untuk
meningkatkan generalisasi hasil.
 Studi ini tidak memberikan informasi tentang program pelatihan khusus, strategi
dukungan manajemen puncak, atau kejelasan tujuan yang diterapkan, yang membatasi
pemahaman kontribusi individu mereka terhadap efektivitas SAKD.
 Studi ini tidak membahas potensi keterbatasan atau tantangan yang dihadapi selama
proses pengumpulan data, yang dapat mempengaruhi validitas dan keandalan temuan.
 Penelitian lebih lanjut dengan analisis statistik yang lebih ketat dan diskusi
komprehensif tentang keterbatasan akan memperkuat metodologi dan temuan penelitian
secara keseluruhan.

10. How could the study be improved or extended (e.g., methodology, data, new idea)?
Perbaikan dan Ekstensi untuk Studi:
 Tingkatkan ukuran sampel untuk meningkatkan generalisasi temuan.
 Memberikan informasi yang lebih rinci tentang analisis statistik dan ketahanan hasil
untuk menentukan signifikansi statistik dan keandalan temuan.
 Sertakan diskusi komprehensif tentang keterbatasan dan tantangan yang dihadapi selama
proses pengumpulan data untuk mengatasi potensi bias dan meningkatkan validitas dan
keandalan penelitian.
 Jelajahi program pelatihan khusus, strategi dukungan manajemen puncak, dan kejelasan
tujuan yang diterapkan untuk memahami kontribusi individu mereka terhadap
efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Regional (SAKD).
 Melakukan penelitian lebih lanjut dengan analisis statistik yang lebih ketat, seperti
melakukan pengujian hipotesis dan menilai kekuatan hubungan antar variabel.
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

 Menyelidiki faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi efektivitas SAKD, seperti


budaya organisasi, infrastruktur teknologi, dan motivasi karyawan.
 Melakukan studi komparatif di berbagai wilayah atau organisasi pemerintah untuk
menilai generalisasi temuan.

11. Find and cite more recent articles that could improve or extend the study or the topic.
Provide formal references for these papers
Artikel Terbaru yang dapat Meningkatkan atau Memperpanjang Studi:
 Sebuah studi oleh Rahmawati (2010) berjudul “Pengaruh Pelatihan, Dukungan
Manajemen Atas, dan Kejelasan Tujuan terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah” dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang dampak pelatihan,
dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas Sistem
Akuntansi Keuangan Regional (SAKD) pada organisasi pelaksana regional (OPD) di
sektor pemerintah.
 Studi lain yang relevan oleh Sabeni (2007) berjudul “Pengaruh Pelatihan, Dukungan
Manajemen Atas, dan Kejelasan Tujuan pada Efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan di
Pemerintah Daerah” dapat menawarkan perspektif tambahan tentang pengaruh
pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan pada efektivitas sistem
akuntansi keuangan dalam organisasi pemerintah daerah.
 Selain itu, studi oleh Kayati (2016) berjudul “Peran Pelatihan, Dukungan Manajemen
Atas, dan Kejelasan Tujuan dalam Meningkatkan Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan di Pemerintah Daerah” dapat memberikan wawasan berharga tentang peran
pelatihan, dukungan manajemen puncak, dan kejelasan tujuan dalam meningkatkan
efektivitas sistem akuntansi keuangan di organisasi pemerintah daerah
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)

Jurnal KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi; Vol. 11, No. 2 Januari 2020,
-116 pp. 110
ISSN: 2301-8879
E-ISSN: 2599-1809
Available Online At: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/krisna

PENGARUH PELATIHAN, DUKUNGAN


MANAJEMEN PUNCAK DAN KEJELASAN TUJUAN
TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Studi
Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
Cok Istri Ratna Sari Dewi*, Luh Putu Lusi Setyandarini Surya dan Cokorda Krisna Yudha
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia
*Email: coknanaa@gmail.com

DiPublikasi: 01/01/2020 http://dx.doi.org/10.22225/kr.11.2.1417.110-116


Abstrcat
This study aims to determine the effect of training, top management support and clarity of objectives on the effectiveness of the
Regional Financial Accounting System (SAKD) in Regional Implementing Organizations (OPD) in the Government of Badung
Regency. A successful implementation of the system is not only determined by mere technical mastery, the behavioral factors of
individual system users can also determine the success of implementation. Training factors, top management support and
clarity of objectives are needed to increase the effectiveness of the Regional Financial Accounting System (SAKD) in an
organization to support the application of the system in meeting the demands of the public regarding transparency and
accountability of public sector institutions. This study uses 132 civil servants who have a main duty to manage finances in the
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
OPD at the Badung Regency Government as a research sample. Determination of the sample in this study using simple random
sampling technique. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the study found that
training, top management support and clarity of objectives on the Regional Implementing Organization (OPD) in the Badung
Regency Government had a positive effect on the effectiveness of the Regional Financial Accounting System (SAKD).
Keywords: Clarity of purpose; effectiveness of the regional financial accounting system; top management support; training

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan terhadap
efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) pada Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten
Badung. Suatu keberhasilan implementasi sistem tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknis belaka, faktor perilaku dari
individu pengguna sistem juga dapat menentukan kesuksesan implementasi. Faktor pelatihan, dukungan manajemen puncak dan
kejelasan tujuan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dalam suatu
organisasi untuk mendukung penerapan sistem tersebut dalam memenuhi tuntutan masyarakat tentang transparasi dan
akuntabilitas lembaga sektor publik. Penelitian ini menggunakan 132 pegawai negeri sipil yang memiliki tupoksi untuk
mengelola keuangan di OPD pada Pemerintah Kabupaten Badung sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa pelatihan, dukungan manajemen puncak dan kejelasan tujuan pada Organisasi
Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Badung berpengaruh positif terhadap terhadap efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (SAKD).
Kata Kunci: Kejelasan tujuan; efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah; dukungan manajemen puncak; pelatihan
I. PENDAHULUAN dan apabila diperlukan ditambah dengan buku
Pemerintah daerah dituntut untuk memiliki besar pembantu, maka hal ini terlihat jelas bahwa
sistem informasi akuntansi yang handal dan dapat sistem akuntansi sangat diperlukan dalam
menyediakan informasi keuangan yang diperlukan pengelolaan keuangan di daerah. Oleh karena itu
oleh para pengguna informasi keuangan tersebut penerapan SAKD ini merupakan salah satu syarat
secara akurat, relevan, tepat waktu dan reliable. dan pedoman bagi pemerintah untuk dapat
Otonomi daerah merupakan bagian dari menghasilkan laporan keuangan daerah yang
demokratisasi dalam menciptakan sistem dimana berkualitas.
setiap pemerintahan dituntut untuk mandiri dalam Pengembangan suatu sistem merupakan suatu
mengelola daerahnya sehingga pengelolaan proses yang kompleks untuk dilakukan karena
keuangan sepenuhnya berada ditangan pemerintah memerlukan perencanaan yang matang serta
daerah. Dengan adanya pelaksanaan otonomi kehati-hatian dalam pengimplementasiannya.
daerah, sistem pengelolaan keuangan daerah Efektivitas pengimplementasian suatu sistem
diharapkan dapat dikelola dengan transparan, akuntansi berdasarkan kemudahan pengguna
efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengidentifikasi, mengakses dan
pada masyarakat luas (Kayati, 2016). Hal tersebut menginterpretasikan data patut dipertimbangkan
dapat diwujudkan melalui pengembangan inovasi- agar sistem tersebut dapat memberikan manfaat
inovasi pada sistem informasi akuntansi. Dalam yang maksimal. Sebab, data yang disajikan dalam
mengelola keuangan suatu daerah diperlukan sistem informasi merupakan data yang terintegrasi
suatu sistem yang biasa disebut dengan Sistem dari seluruh unit suatu organisasi sehingga dapat
Akuntansi Keuangan Daerah dan selanjutnya akan digunakan untuk berbagai kebutuhan organisasi
disingkat menjadi SAKD. SAKD yang digunakan tersebut. Implementasi suatu sistem informasi
saat ini adalah sistem akuntansi yang mengacu dapat tercapai sesuai tujuan dengan melakukan
pada kebijakan perundang-undangan yaitu evaluasi sejauh mana efektivitas sistem informasi
Permendagri No. 13/2006 yang kemudian direvisi tersebut. Suatu keberhasilan implementasi sistem
pada Permendagri No. 59/2007 dan direvisi tidak hanya ditentukan pada penguasaan teknis
kembali pada Permendagri No. 21/2011 tentang belaka, namun banyak penelitian menunjukkan
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. SAKD bahwa faktor perilaku dari individu pengguna
merupakan serangkaian prosedur mulai dari sistem sangat menentukan kesuksesan
proses pengumpulan data, pencatatan, implementasi (Bodnar & S, 2003). (Latifah &
pengikhtisaran sampai pelaporan keuangan dalam Sabeni, 2007) menyatakan bahwa agar dapat
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan meningkatkan kegunaan SAKD, maka perlu
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adanya faktor perilaku dalam suatu organisasi
yang dapat dilakukan secara manual atau aplikasi untuk mendukung penerapan sistem tersebut
komputer. Proses akuntansi tersebut dalam memenuhi tuntutan masyarakat tentang
didokumentasikan dalam bentuk buku jurnal besar transparasi dan akuntabilitas lembaga sektor
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
publik. Menurut (Robbins, 2003) perilaku II. HIPOTESIS
organisasi merupakan suatu tindakan yang Menurut Shield (1995) dalam (Mranani &
dilakukan oleh individu atau kelompok dalam Lestiorini, 2011) berpendapat bahwa pelatihan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan dalam desain implementasi dan penggunaan suatu
organisasi. Penerapan SAKD merupakan bagian inovasi seperti adanya sistem baru memberikan
dari tujuan pemerintah daerah untuk kesempatan bagi organisasi untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan pemerintah mengartikulasi hubungan antara implementasi
daerah yang berkualitas dalam rangka sistem baru tersebut dengan tujuan organisasi
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Faktor serta menyediakan suatu sarana bagi pengguna
keperilakuan organisasi yang digunakan dalam untuk dapat mengerti, menerima dan merasa
penelitian ini adalah pelatihan, dukungan nyaman dari perasaan tertekan atau perasaan
manajemen puncak serta kejelasan tujuan. Agar khawatir dalam proses implementasi. Pelatihan
sistem informasi akuntansi keuangan daerah dapat merupakan proses keterampilan kerja timbal balik
terwujud maka ketiga faktor keperilakuan yang bersifat membantu, oleh karena itu dalam
organisasi tersebut harus dipertimbangkan. Hal ini pelatihan seharusnya diciptakan suatu lingkungan
penting untuk diteliti mengingat apabila dalam dimana para karyawan dapat memperoleh atau
suatu organisasi pemerintah terdapat kekurangan mempelajari sikap kemampuan, keahlian,
pelatihan, tidak adanya dukungan manajemen pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang
puncak serta tidak adanya kejelasan tujuan yang berkaitan dengan pekerjaan, sehingga dapat
akhirnya dapat berakibat langsung pada mendorong mereka untuk dapat bekerja lebih baik
efektivitas SAKD. Penelitian mengenai pengaruh (Zahro, 2012).
pelatihan, dukungan manajemen puncak dan
kejelasan tujuan sudah banyak dilakukan namun Dukungan manajemen puncak dalam suatu
menemukan hasil yang tidak konsisten. pengembangan sistem sangat penting karena
Mengingat pentingnya peranan SAKD bagi adanya kekuasaan manajer terkait dengan
pemerintah daerah dan dengan adanya hasil yang sumber daya. Atasan dapat fokus terhadap
tidak konsisten pada hasil penelitian sebelumnya, sumber daya yang diperlukan, tujuan dan
penelitian ini bermaksud untuk menguji kembali inisiatif strategi yang direncanakan apabila
seberapa jauh pelatihan, dukungan manajemen atasan mendukung sepenuhnya dalam
puncak dan kejelasan tujuan dapat memengaruhi mewujudkan efektivitas suatu sistem.
efektivitas SAKD di pemerintah daerah.
Dukungan manajemen puncak memiliki
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun pengaruh yang positif terhadap efektivitas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi keuangan daerah sebab
apakah pelatihan, dukungan manajemen puncak
dan kejelasan tujuan berpengaruh terhadap
apabila di dalam suatu organisasi
efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah. pemerintahan tidak ada dukungan manajemen
Adapun tujuan yang diharapkan adalah untuk puncak maka sistem yang akan dikembangkan
pengaruh pelatihan, dukungan manajemen tidak akan sesuai dengan rencana organisasi
puncak dan kejelasan tujuan terhadap efektivitas dan menghambat kinerja dari organisasi
sistem akuntansi keuangan daerah. Penelitian ini tersebut.
dilakukan pada pemerintah Kabupaten Badung. Kejelasan tujuan dalam organisasi
Secara spesifik, penelitian ini diharapkan dapat pemerintah dapat terlihat dari visi dan misi
memberi beberapa kontribusi. Dimana pada
nantinya hasil penelitian ini diharapkan dapat organisasi terkait. SAKD merupakan alat yang
memberikan manfaat bagi pihak akademisi dalam digunakan oleh pemerintah daerah untuk
menambah literaratur mengenai pengaruh menghasilkan laporan keuangan yang
pelatihan, dukungan manajemen puncak dan berkualitas. Kejelasan tujuan dalam suatu
kejelasan tujuan terhadap efektivitas SAKD organisasi dapat menentukan suatu
maupun pemerintah daerah sebagai bahan keberhasilan sistem, karena individu dengan
pertimbangan dan masukan dalam suatu kejelasan tujuan akan lebih dapat
pengimplementasian SAKD yang transparan dan memahami bagaimana cara mereka dalam
efektif. mencapai target untuk mencapai tujuan
dengan menggunakan keterampilan dan
kompetensi yang dimiliki. (Chenhall, 2004)
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
dalam (Nurlaela & Rahmawati, 2010) penelitian tersebut, maka hipotesis yang dapat
menjelaskan bahwa kejelasan tujuan disusun adalah:
didefinisikan sebagai kejelasan dari sasaran H1: Pelatihan berpengaruh positif terhadap
dan tujuan digunakannya Sistem Akuntansi efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah.
Keuangan Daerah di semua level organisasi. H2: Dukungan manajemen puncak
Sedangkan menurut (Latifah & Sabeni, 2007) berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem
menjelaskan bahwa kejelasan tujuan dapat akuntansi keuangan daerah.
menentukan suatu keberhasilan sistem karena
H3: Kejelasan tujuan berpengaruh positif
individu dengan suatu kejelasan tujuan, target terhadap efektivitas sistem akuntansi keuangan
yang jelas dan paham bagaimana mencapai daerah.
tujuan, mereka dapat melaksanakan tugas
dengan ketrampilan dan kompetensi yang III.METODE
dimiliki.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh
Penelitian yang dilakukan oleh (Latifah & Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
Sabeni, 2007) tentang faktor keprilakuan yaitu Pemerintah Kabupaten Badung yang terdiri dari
pelatihan, dukungan manajemen puncak dan 30 OPD.
kejelasan tujuan serta adanya konflik kognitif Dari jumlah populasi yaitu seluruh pegawai
dan afektif yang berpengaruh terhadap negeri sipil yang memiliki tupoksi untuk
implementasi sistem akuntansi keuangan mengelola keuangan di OPD pada Pemerintah
daerah. Responden penelitian ini adalah Kabupaten Badung, sampel dipilih berdasarkan
pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah teknik simple random sampling. Pengambilan
pada kota Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hasil sampel dalam penelitian ini dihitung
penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor menggunakan Rumus Slovin dan mendapatkan
keprilakuan organisasi yang diuji, hanya jumlah sampel sebanyak 161 responden. Adapun
dukungan atasan yang berpengaruh untuk teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah metode angket
meningkatkan kegunaan SAKD. Pengaruh (kuesioner). Variabel dependen (Y) pada
pelatihan dan kejelasan tujuan terhadap penelitian ini adalah efektivitas sistem akuntansi
kegunaan SAKD tidak berhasil dibuktikan. keuangan daerah yang diukur dengan skala Likert
Konflik kognitif tidak berhubungan positif 1-5. Variabel independen (X) yang terdiri
dengan kegunaan SAKD. Konflik afektif pelatihan (X1), dukungan manajemen puncak
berhubungan negatif dengan kegunaan (X2) dan kejelasan tujuan (X3) diukur dengan
SAKD. skala Likert 1-5.
Penelitian yang sama, dilakukan oleh (Nurlaela Pengujian terhadap instrumen penelitian
& Rahmawati, 2010) pada Pemerintah Daerah dilakukan dengan melakukan uji validitas dan
Subosukawonosraten. Hasil penelitian reabilitas instrumen, dengan tujuan untuk menguji
menemukan bahwa pengaruh pelatihan dan apakah instrumen dan data penelitian berupa
kejelasan tujuan terhadap kegunaan Sistem jawaban responden telah dijawab dengan benar
Akuntansi Keuangan Daerah tidak berhasil atau tidak, sehingga penelitian dapat memperoleh
dibuktikan. Konflik kognitif tidak berhubungan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Teknik
positif terhadap kegunaan sistem akuntansi analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
keuangan daerah. Konflik afektif berhubungan adalah teknik analisis regresi linear berganda.
negatif terhadap kegunaan sistem akuntansi Namun sebelumnya akan dilakukan uji asumsi
keuangan daerah. Hanya dukungan atasan yang klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk
berpengaruh untuk meningkatkan Kegunaan mengetahui hubungan antara variabel bebas
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Sedangkan dengan variabel terikat sehingga hasil analisis
penelitian yang dilakukan oleh (Fatimah, 2013), dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat,
(Wati & Batlajery, 2015), (Kayati, 2016) efisien dan terbebas dari gejala-gejala asumsi
menemukan bahwa faktor pelatihan, dukungan klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari beberapa
manajemen puncak dan kejelasan tujuan pengujian yaitu uji normalitas, uji
berpengaruh terhadap kegunaan sistem akuntansi multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
keuangan daerah. Berdasarkan paparan hasil
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN dari masalah multikolonieritas dan
heteroskedastisitas.
Hasil
Analisis pengaruh pelatihan, dukungan
Data penelitian ini dikumpulkan dengan manajemen puncak dan kejelasan tujuan terhadap
menyebarkan kuesioner ke seluruh pegawai negeri efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah di
sipil yang memiliki tupoksi untuk mengelola uji dengan menggunakan analisis regresi liniear

di Pemerintah Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil


analisis pada Tabel 1, dapat dilihat bahwa nilai
pelatihan, dukungan manajemen puncak dan signifikansi F adalah 0,000 atau lebih kecil dari kejelasan
tujuan 0,05 sehingga dapat disimpulkan model ini layak
digunakan dalam penelitian.

Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Koefisien
Variabel t Sig.
Regresi (β)
(Constant) 0,774 1,658 0,000
Pelatihan (X1) 0,095 3,115 0,002
Dukungan Manajemen Puncak (X2) 0,280 2,659 0,009
Kejelasan Tujuan (X3) 0,819 6,613 0,000
Adjusted R Square 0,813
Signifikansi F 0,000
keuangan di seluruh OPD pada Pemerintah berganda. Hasil analisis disajikan pada Tabel 1.
Kabupaten Badung. Penyebaran kuesioner
dilakukan dengan cara mendatangi dan
membagikan secara langsung kuesioner kepada
masing-masing responden yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian. Dari 161 kuesioner yang
disebarkan, sebanyak 132 kuesioner yang kembali Y = 0,774 + 0,095X1 + 0,280X2 + 0,819X3 +
dan layak dianalisis. ε
Bedasarkan pengujian instrument, hasil uji
validitas pelatihan,
dukungan manajemen puncak dan kejelasan
tujuan memiliki pengaruh searah
Hasil uji reliabilitas dilakukan
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu Nilai koefisien
variabel dikatakan reliabel atau andal jika nilai regresi variabel pelatihan (X1) sebesar 0,095,
Cronbach Alpha lebih besar 0,60 (Ghozali, 2012). dukungan manajemen puncak (X2) sebesar 0,280
Seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian dan kejelasan tujuan (X3) sebesar 0,819. Hasil
ini memiliki nilai koefisien Cronbach Alpha lebih tersebut menunjukkan bahwa variabel pelatihan,
besar dari 0,60 sehingga pernyataan pada dukungan manajemen puncak dan kejelasan
kuesioner tersebut reliabel. tujuan berpengaruh positif terhadap
Sebelum melakukan analisis regresi linear
berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian Sumber: Data diolah (2019)
asumsi klasik. Berdasarkan pengujian asumsi
Pembahasan
klasik diketahui bahwa variabel penelitian
berdistribusi normal serta terbebas Pengaruh Pelatihan terhadap Efektivitas Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
Hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini puncak berpengaruh positif terhadap efektivitas
menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif sistem akuntansi keuangan daerah di Pemerintah
terhadap efektivitas sistem akuntansi keuangan Kabupaten Badung.
daerah. Semakin tinggi tingkat pelatihan maka Dukungan manajemen puncak atau atasan
efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah juga dalam suatu pengimplemetasian suatu sistem
akan semakin meningkat. Hasil pengujian sangatlah penting. Dengan adanya dukungan
hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan penuh dari atasan, perhatian secara menyeluruh
berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem dapat diberikan kepada bawahan, tujuan serta
akuntansi keuangan daerah di Pemerintah strategi yang telah direncanakan sehingga sistem
Kabupaten Badung. tersebut dapat dijalankan dengan efektif.
Pelatihan merupakan salah satu faktor penting Manajemen puncak memegang peranan penting
dalam pengembangan dan pengimplementasian dalam setiap tahap siklus pengembangan sistem
suatu sistem. Pelatihan merupakan proses yang meliputi perencanaan, perancangan, dan
keterampilan kerja timbal balik yang bersifat implementasi. Apabila di dalam suatu organisasi
membantu, oleh karena itu dalam pelatihan pemerintahan tidak terdapat dukungan manajemen
seharusnya diciptakan suatu lingkungan dimana puncak maka sistem yang akan dikembangkan
para karyawan dapat memperoleh atau tidak akan sesuai dengan rencana organisasi dan
mempelajari sikap kemampuan, keahlian, menghambat kinerja dari organisasi tersebut.
pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang Berdasarkan hasil jawaban kuesioner responden
berkaitan dengan pekerjaan, sehingga dapat yaitu pegawai negeri sipil yang memiliki tupoksi
mendorong mereka untuk dapat bekerja lebih baik untuk mengelola keuangan di OPD pada
(Zahro, 2012). Dengan adanya pelatihan dapat Pemerintah Kabupaten Badung, dukungan
memberikan kemudahan bagi pengguna dalam manajemen puncak yang diperoleh sudah cukup
proses implementasi sistem itu sendiri sehingga tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
efektivitas sistem akan meningkat dan dapat penelitian (Fatimah, 2013), Wati dan Semuel
berdampak positif pada kinerja organisasi. (2015) dan (Kayati, 2016) yang menemukan
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner responden bahwa faktor pelatihan, dukungan manajemen
yaitu pegawai negeri sipil yang memiliki tupoksi puncak dan kejelasan tujuan berpengaruh terhadap
untuk mengelola keuangan di OPD pada efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah.
Pemerintah Kabupaten Badung, pelatihan yang Hasil penelitian (Nurlaela & Rahmawati, 2010)
didapatkan sudah cukup baik. Hasil penelitian ini serta (Latifah & Sabeni, 2007) juga menemukan
sejalan dengan hasil penelitian (Fatimah, 2013), adanya pengaruh dukungan atasan terhadap
Wati dan Semuel (2015) dan (Kayati, 2016) yang efektivitas sistem akuntansi keuangan daerah.
menemukan bahwa faktor pelatihan, dukungan
manajemen puncak dan kejelasan tujuan Pengaruh Kejelasan Tujuan terhadap Efektivitas
berpengaruh terhadap efektivitas sistem akuntansi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
keuangan daerah. Namun, hasil penelitian ini
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Nurlaela & Rahmawati, 2010) serta (Latifah
& Sabeni, 2007) yang menemukan bahwa
pelatihan tidak berpengaruh terhadap efektivitas
sistem akuntansi keuangan daerah.
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap
Efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini
menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak
berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem
akuntansi keuangan daerah. Semakin tinggi
dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak Kejelasan tujuan dalam organisasi
kepada bawahannya, maka efektivitas sistem pemerintah dapat dilihat dalam visi dan misi
akuntansi keuangan daerah juga akan semakin
meningkat. Hasil pengujian hipotesis organisasi terkait. Menurut (Nurdin & Diana,
menunjukkan bahwa dukungan manajemen 2011) kejelasan tujuan adalah transparansi
informasi yang terjadi didalam sebuah
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
perusahaan dan berhubungan dengan sasaran penelitian, pelatihan dan dukungan
yang hendak dicapai demi kelangsungan manajemen puncak yang diberikan, serta
hidup perusahaan dimasa depan. SAKD tujuan yang telah ditetapkan pada Organisasi
merupakan alat yang digunakan oleh Pelaksana Daerah (OPD) di Pemerintah
pemerintah daerah untuk menghasilkan Kabupaten Badung sudah cukup baik.
laporan keuangan yang berkualitas.
Kejelasan tujuan dalam suatu organisasi DAFTAR PUSTAKA
dapat menentukan keberhasilan suatu sistem. Bodnar, G. H., & S, H. W. (2003). Sistem Informasi
Dengan ditetapkannya suatu target, jelasnya Akuntansi. Jakarta: Indeks.
tujuan organisasi yang ditetapkan, serta Chenhall, R. H. (2004). The role of cognitive and affective
conflict in early implementation of activity-based
kemampuan dan ketrampilan untuk cost management. Behavioral Research in
pencapaian tujuan tersebut, maka seseorang Accounting, 16, 19–44. Retrieved from https://
akan lebih mudah bekerja dalam research.monash.edu/en/publications/the-role-
ofcognitive-and-affective-conflict-in-
melaksanakan tugas dengan ketrampilan dan earlyimplementat
kompetensi yang dimiliki. Efektivitas sistem Fatimah. (2013). Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen
akuntansi keuangan daerah merupakan Puncak, Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (Studi
bagian dari tujuan organisasi pemerintah Empiris Pada DPKAD Kota Di Sumatera Barat).
daerah untuk menghasilkan laporan Jurnal Akuntansi, 1(1). Retrieved from http://
keuangan pemerintah daerah yang ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/
view/96
berkualitas. Berdasarkan hasil jawaban Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan
kuesioner responden yaitu pegawai negeri Program SPSS. Semarang: Badan
sipil yang memiliki tupoksi untuk mengelola Penerbit
keuangan di OPD pada Pemerintah Universitas Diponegoro.
Kayati. (2016). Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi
Kabupaten Badung, tujuan yang ditetapkan Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan
oleh organisasi sudah cukup tinggi. Hasil Daerah. Universitas Negri Semarang. Retrieved
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian from http://lib.unnes.ac.id/23341/1/7211411076.pdf
(Fatimah, 2013), Wati dan Semuel (2015) Latifah, L., & Sabeni, A. (2007). Faktor Keprilakuan
Organisasi Dalam Implementasi Sistem Akuntansi
dan (Kayati, 2016) yang menemukan bahwa Keuangan Daerah (Simposium Nasional Akuntansi
faktor pelatihan, dukungan manajemen 10). Makasar.
puncak dan kejelasan tujuan berpengaruh Mranani, M., & Lestiorini, B. (2011). Faktor Keperilakuan
Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi
terhadap efektivitas sistem akuntansi Keuangan Daerah Dengan Konflik Kognitif Dan
keuangan daerah. Namun, hasil penelitian ini Konflik Afektif Sebagai Intervening. Fokus Ekonomi
berbeda dengan hasil penelitian yang (FE), 10(3), 193–203. Retrieved from https://
media.neliti.com/media/publications/24465-
dilakukan oleh (Nurlaela & Rahmawati, IDfaktor-keperilakuan-organisasi-terhadap-
2010) serta (Latifah & Sabeni, 2007) yang kegunaansistem-akuntansi-keuangan-daera.pdf
menemukan bahwa kejelasan tujuan tidak Nurdin, & Diana. (2011). Pengaruh Faktor Keperilakuan
berpengaruh terhadap efektivitas sistem Organisasi terhadap Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah. Universitas Bung Hatta.
akuntansi keuangan daerah. Nurlaela, S., & Rahmawati. (2010). Pengaruh Faktor
Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem
V. SIMPULAN Akuntansi Keuangan Daerah Di
Subosukawonosraten. Simposium Nasional Akuntansi
Berdasarkan permasalahan penelitian, XIII Purwokerto. Retrieved from
tujuan, hipotesis dan hasil pembahasan yang www.sna13purwokerto.com
telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
disimpulkan bahwa pelatihan, dukungan Robbins, P. S. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
manajemen puncak dan kejelasan tujuan pada Indeks.
Organisasi Pelaksana Daerah (OPD) di Wati, C. H. S., & Batlajery, S. (2015). Faktor Keperilakuan
Pemerintah Kabupaten Badung berpengaruh Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Dengan Konflik Kognitif Sebagai
positif terhadap terhadap efektivitas Sistem Variabel Intervening Di Kabupaten Merauke. Jurnal
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Ilmu Ekonomi & Sosial, 6(1). Retrieved from https://
Berdasarkan hasil jawaban responden ejournal.unmus.ac.id/index.php/ekosos/article/
Pengaruh Pelatihan, Dukungan Manajemen Puncak Dan Kejelasan Tujuan Terhadap Efektivitas Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah
(Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Badung)
view/86

Anda mungkin juga menyukai