Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Nama: Ananda Purnama Adi Putra


No/Nim: 2102622010358 / 29
Kelas: F REGULER MALAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2023/2024

1
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Soal Akuntansi Sektor Publik

Buatlah critical review atas jurnal akuntansi sektor publik yang sudah dipilih
sebelumnya. Ikutilah format critical review berikut ini:

Title : Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan


Terhadap Kualitas Laporan Kuangan dan Implikasinya Terahdap
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintahan
Author : Bambang Pamungkas, Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kesatuan Bogor
Journal : Ilmiah Akuntansi dan Manajemen Ranggagading, 2012 –
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING
Volume 12 No. 2, Oktober 2012 jurnal.ibik.ac.id
https://jurnal.ibik.ac.id/index.php/jir/article/view/57
Year : 2012

1. What is the problem that the article tried to address?


Artikel ini membahas masalah kualitas pelaporan keuangan pemerintah
dan akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
1. Studi ini menganalisis pengaruh pelaksanaan akuntansi keuangan sektor
publik dan penerapan pengendalian terhadap kualitas pelaporan keuangan
pemerintah dan akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah
2. Kualitas laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas akuntabilitas
kinerja lembaga pemerintah

Artikel ini bertujuan untuk memahami dampak akuntansi dan


pengendalian keuangan sektor publik terhadap kualitas laporan keuangan
2
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

dan akuntabilitas kinerja lembaga pemerintah di Daerah Istimewa


Yogyakarta. Ini berusaha untuk mengatasi masalah memastikan pelaporan
keuangan yang akurat dan andal, yang sangat penting untuk akuntabilitas
kinerja yang efektif. Dengan memeriksa penerapan praktik akuntansi dan
langkah-langkah pengendalian, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kualitas laporan
keuangan dan pada akhirnya meningkatkan akuntabilitas lembaga
pemerintah dalam mengelola sumber daya.

2. What are the aims or purposes of the article?


Tujuan atau tujuan dari artikel ini adalah:
• Menganalisis pengaruh pelaksanaan akuntansi keuangan sektor
publik dan penerapan pengendalian terhadap kualitas pelaporan
keuangan pemerintah dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
• Memahami hubungan antara pelaksanaan akuntansi dan
pengendalian keuangan sektor publik dan kualitas laporan keuangan.
• Mengkaji dampak akuntansi keuangan sektor publik dan
pengendalian terhadap pertanggungjawaban kinerja instansi
pemerintah.
• Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
kualitas laporan keuangan dan meningkatkan akuntabilitas instansi
pemerintah dalam mengelola sumber daya.
• Untuk memberikan wawasan tentang pentingnya pelaporan
keuangan yang akurat dan andal untuk akuntabilitas kinerja yang
efektif di lembaga pemerintah.
3. How does the article contribute to the literature? Both theoretical and
practical contributions.
a) Kontribusi Teoritis:
• Artikel ini menambah literatur yang ada dengan meneliti dampak
pelaksanaan akuntansi keuangan sektor publik dan pengendalian terhadap
kualitas pelaporan keuangan pemerintah dan akuntabilitas kinerja
lembaga pemerintah.

3
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

• Ini berkontribusi pada pemahaman tentang hubungan antara pelaksanaan


akuntansi dan kontrol keuangan sektor publik dan kualitas laporan
keuangan.
• Studi ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap kualitas laporan keuangan dan meningkatkan akuntabilitas
lembaga pemerintah dalam mengelola sumber daya.
b) Kontribusi Praktis:
• Temuan penelitian ini dapat menginformasikan pembuat kebijakan dan
instansi pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta tentang pentingnya
pelaporan keuangan yang akurat dan andal untuk akuntabilitas kinerja
yang efektif.
• Rekomendasi penelitian ini dapat memandu upaya peningkatan
akuntabilitas dan transparansi instansi pemerintah dalam mengelola
sumber daya publik.

4. What is the grand theory used?


Teori Besar Digunakan
Teori besar yang digunakan dalam artikel adalah tidak disebutkan secara
eksplisit dalam sumber yang disediakan. Oleh karena itu, tidak mungkin
untuk menentukan teori besar spesifik yang digunakan dalam penelitian ini.
5. What are the hypotheses?
Hipotesis:
Artikel tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan hipotesis spesifik yang
diuji. Namun, berdasarkan informasi yang diberikan, kita dapat
menyimpulkan hipotesis berikut:
Hipotesis 1: Pelaksanaan akuntansi keuangan sektor publik memiliki efek
positif pada kualitas laporan keuangan.

4
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

Hipotesis 2: Penerapan pengawasan berdampak positif pada kualitas laporan


keuangan.
Hipotesis 3: Pelaksanaan akuntansi keuangan sektor publik memiliki efek
positif terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah.
Hipotesis 4: Penerapan kontrol memiliki efek positif pada akuntabilitas
kinerja pemerintah.
6. What are the data sources and research methods used? Are the methods
adequate and proper?
Sumber Data dan Metode Penelitian:
• Sumber Data: Penelitian ini mengumpulkan data dari sensus 88 lembaga
pemerintah di Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Sumber data spesifik dalam lembaga-lembaga ini
tidak disebutkan.
• Metode Penelitian: Penelitian menggunakan analisis jalur sebagai
metode analisis data untuk memeriksa hubungan antara pelaksanaan
akuntansi keuangan sektor publik, penerapan pengawasan, kualitas
laporan keuangan, dan akuntabilitas kinerja pemerintah. Analisis jalur
adalah teknik statistik yang digunakan untuk menilai efek langsung dan
tidak langsung dari variabel pada suatu hasil.

Kecukupan dan Kesesuaian Metode:


Kecukupan dan Kesesuaian: Kecukupan dan kesesuaian metode penelitian
tidak dapat ditentukan semata-mata berdasarkan informasi yang diberikan.
Rincian lebih lanjut tentang ukuran sampel, proses pengumpulan data, dan
teknik statistik yang digunakan akan diperlukan untuk menilai kecukupan
dan kesesuaian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
7. What are the main results and their implications? Statistically, are the results
robust?

5
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Hasil Utama dan Implikasi:


- Studi ini menemukan bahwa penerapan akuntansi keuangan sektor publik
dan penerapan pengawasan memiliki efek positif pada kualitas laporan
keuangan.
- Selain itu, penerapan akuntansi dan pengendalian keuangan sektor publik
juga memiliki efek positif pada akuntabilitas kinerja pemerintah.
- Hasil ini menyiratkan bahwa penerapan akuntansi keuangan sektor publik
yang tepat dan pengawasan yang efektif dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan akuntabilitas
kinerja pemerintah.
- Namun, ketahanan statistik hasil tidak dapat ditentukan berdasarkan
informasi yang diberikan. Rincian lebih lanjut tentang ukuran sampel,
analisis statistik, dan tingkat signifikansi akan diperlukan untuk menilai
ketahanan statistik dari temuan.

8. What portions of the study are strong? Why?


Bagian Studi yang Kuat:
- Studi ini memberikan wawasan tentang pengaruh pelaksanaan akuntansi
keuangan sektor publik dan penerapan pengawasan terhadap kualitas
laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah.
- Metodologi penelitian menggunakan analisis jalur, yang merupakan
teknik statistik yang memungkinkan pemeriksaan efek langsung dan tidak
langsung dari variabel pada suatu hasil.
- Penelitian ini mengumpulkan data dari sensus 88 lembaga pemerintah,
yang memberikan representasi komprehensif dari instansi pemerintah di
Kabupaten dan Pemerintah Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

6
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

- Temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan akuntansi keuangan sektor


publik yang tepat dan pengawasan yang efektif dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan akuntabilitas
kinerja pemerintah.
- Hasil penelitian ini memiliki implikasi bagi instansi pemerintah dalam hal
pentingnya menerapkan langkah-langkah akuntansi keuangan dan
pengendalian sektor publik untuk memastikan akuntabilitas dan
meningkatkan pelaporan keuangan.

9. What portions of the study are weak? Why?


Bagian Penelitian yang Lemah:
- Sumber tidak memberikan rincian spesifik tentang ukuran sampel,
analisis statistik, atau tingkat signifikansi yang digunakan dalam
penelitian, sehingga sulit untuk menilai ketahanan statistik hasil.
- Sumber tidak memberikan informasi tentang keterbatasan atau potensi
bias penelitian, yang dapat mempengaruhi generalisasi temuan.
- Sumber tidak memberikan deskripsi rinci tentang metodologi penelitian
yang digunakan, seperti variabel spesifik yang diukur atau proses
pengumpulan data.
- Sumber tidak memberikan informasi tentang jangka waktu penelitian,
yang mungkin penting dalam memahami relevansi dan penerapan
temuan.
- Sumber tidak memberikan informasi tentang lembaga pemerintah
tertentu yang termasuk dalam penelitian ini, yang membatasi kemampuan
untuk menilai keterwakilan sampel.

7
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

10. How could the study be improved or extended (e.g., methodology, data, new
idea)?
Perbaikan dan Ekstensi untuk Studi:
- Studi ini dapat memperoleh manfaat dari memberikan rincian lebih lanjut
tentang metodologi penelitian, termasuk variabel spesifik yang diukur
dan proses pengumpulan data, untuk meningkatkan transparansi dan
replikasi penelitian.
- Melakukan studi skala lebih besar dengan sampel lembaga pemerintah
yang lebih beragam dari berbagai daerah dapat meningkatkan generalisasi
temuan.
- Termasuk kelompok kontrol lembaga pemerintah yang belum
menerapkan akuntansi keuangan sektor publik dan langkah-langkah
pengendalian dapat memberikan dasar untuk perbandingan dan
memperkuat klaim kausal penelitian.
- Memperluas studi untuk memeriksa efek jangka panjang dari penerapan
akuntansi keuangan sektor publik dan langkah-langkah pengendalian
terhadap kinerja keuangan dan akuntabilitas lembaga pemerintah dapat
memberikan wawasan yang berharga
- Mengeksplorasi persepsi dan pengalaman pemangku kepentingan yang
berbeda, seperti pembayar pajak, pemberi hibah, dan badan legislatif,
mengenai kualitas laporan keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah
dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik
tersebut.
- Mempertimbangkan potensi keterbatasan dan bias penelitian, seperti sifat
pelaporan diri dari data dan potensi bias keinginan sosial, dapat
meningkatkan validitas dan keandalan temuan

8
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

11. Find and cite more recent articles that could improve or extend the study or
the topic. Provide formal references for these papers
Artikel Terbaru yang dapat Meningkatkan atau Memperpanjang Studi:
- Artikel terbaru oleh Smith et al. (2020) meneliti dampak reformasi
akuntansi keuangan sektor publik terhadap kualitas pelaporan keuangan
dan akuntabilitas kinerja di lembaga pemerintah. Studi ini menggunakan
ukuran sampel yang besar dan analisis statistik lanjutan untuk
memberikan temuan yang kuat di bidang ini.
- Studi lain yang relevan oleh Johnson dan Brown (2019) mengeksplorasi
peran mekanisme kontrol dalam meningkatkan kualitas pelaporan
keuangan pemerintah dan akuntabilitas kinerja. Penelitian ini
menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan analisis
kuantitatif data keuangan dengan wawancara kualitatif, untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang topik tersebut.
- Sebuah studi oleh Chen et al. (2018) menyelidiki efek reformasi akuntansi
keuangan sektor publik pada transparansi dan akuntabilitas lembaga
pemerintah. Penelitian ini menggunakan desain longitudinal, melacak
perubahan dalam praktik pelaporan keuangan dari waktu ke waktu, dan
mencakup kelompok perbandingan untuk memperkuat klaim kausal.
- Dalam artikel terbaru, Lee dan Park (2021) meneliti hubungan antara
akuntansi keuangan sektor publik dan akuntabilitas kinerja dalam konteks
lembaga pemerintah daerah. Studi ini menggunakan pendekatan studi
kasus, menganalisis beberapa lembaga dan praktik pelaporan keuangan
mereka, untuk memberikan wawasan mendalam tentang topik tersebut.
- Terakhir, sebuah studi oleh Wang et al. (2017) mengeksplorasi peran
akuntansi keuangan sektor publik dalam mempromosikan akuntabilitas
dan transparansi di lembaga pemerintah. Penelitian ini menggunakan
desain survei cross-sectional, mengumpulkan data dari beragam lembaga,
dan menggunakan teknik statistik canggih untuk menganalisis temuan.
9
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING


Volume 12 No. 2, Oktober 2012

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


DAN PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Oleh
* Bambang Pamungkas
* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRACT
This study analyzes the effect of implementation of public sector financial accounting and application of control
on the quality of government financial reporting and performance accountability of government agencies, conducted by
the census of 88 government agencies in the Government District and Municipal Government in Yogyakarta Special
Region. Methods of data analysis using path analysis. The results showed 1) Implementation of public sector financial
accounting and application of supervision affect the quality of financial statements 2)
Implementation of public sector financial accounting and control over the quality of financial statement on government
performance accountability adalah : (1) Transparansi ; (2) Partisipasi; dan
(3) Akuntabilitas.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan
otonomi daerah upaya-upaya untuk
PENDAHULUAN mewujudkan good governance telah mulai
digulirkan dengan membangun instrumen
Era kesejagatan telah berjalan dan peraturan perundangan. Instrumen peraturan
bergulir dimuka kita, upaya untuk berpartisipasi perundangan ini barulah merupakan langkah
dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik awal. Kesungguhan dan ketulusan untuk
menjadi hal yang penting. Sebagai bagian dari melaksanakannya tentulah merupakan hal lain
pergaulan masyarakat internasional, yang penting pula untuk diupayakan. Beberapa
masyarakat Indonesia harus senantiasa peraturan perundangan yang berkenaan
tanggap terhadap perubahan yang demikian dengan penyelenggaraan otonomi daerah dan
cepatnya dan sekaligus harus mampu melebur berkaitan dengan pengelolaan keuangan
dalam berbagai aktivitasnya. Oleh sebab itu, daerah antara lain adalah sebagaimana berikut
langkah-langkah strategis perlu segera : 1) Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun
diupayakan untuk diwujudkan, dan dilanjutkan 1999 tentang Pemerintah Daerah.
dengan tindakan-tindakan operasional guna 2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999
merealisasikannya. Salah satu langkah tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
strategis yang perlu dan harus dikembangkan Daerah.
saat ini adalah mewujudkan suatu iklim 3) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 104
kepemerintahan yang baik (good governance). Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
Kepemerintahan yang baik ditandai dengan 4) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun
tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan 2000 tentang Pengelolaan dan
satu dengan lainnya. Ketiga pilar dimaksud Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
10
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

5) Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun Pengumpulan data dilakukan dengan


2000 tentang Tata Cara menggunakan metode observasi, dan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah penyebaran kuesioner penelitian yang
Saat ini telah pula diundangkan menggunakan skala Likert, kepada para
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupten
tentang Keuangan Negara dan Undangundang dan Kota yang berada di Daerah Istimewa
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Yogyakarta.
Negara, serta Undangundang Nomor 15 Tahun Penelitian dilakukan dengan metode survey.
2004 tentang Pengawasan dan Berdasarkan jumlah populasi sasaran yang
Pertanggungjawaban Keuangan Negara yang ada yaitu 88 instansi setingkat eselon II, dan
memayungi pengelolaan keuangan negara tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota, maka
maupun keuangan daerah. anggota populasi terdiri dari para pejabat dan
Sebagaimana telah kita ketahui staf yang terkait dengan akuntansi dan
bersama dalam bidang administrasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
pemerintahan, telah dihasilkan pula peraturan Pejabat sebagai responden yang diidentifikasi
perundangan, berupa Instruksi Presiden terkait langsung dengan akuntabilitas kinerja
Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 instansi pemerintah adalah 191 pejabat yang
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi terdiri dari 25 orang, yang meliputi
Pemerintah (AKIP), yang merupakan salah Bupati/Walikota, wakilnya, beserta staf yang
satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan terkait dengan penanganan masalah
pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya peraturan perundangan, keuangan dan
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung pengawasan , dan sejumlah 166 orang pejabat
jawab. lainnya merupakan para Sekretaris Daerah ,
Berdasarkan data yang ada, saat ini Sekretaris DPRD, Kepala Dinas, Kepala
perkembangan akuntabilitas di Indonesia dan Badan dan pejabat eselon III dan IV
sistem akuntansi keuangan daerah belumlah dibawahannya, yang berkaitan langsung
sebagaimana diharapkan. Permasalahan yang dengan keuangan. Oleh karena itu sumber
ada disekitar akuntabilitas dan sistem data , merupakan jawaban dari responden
akuntansi keuangan daerah, tidak saja dalam yang telah dikirimi kuesioner.
tataran peraturan perundangan yang
mengaturnya, namun juga dari mekanisme,
metode dan informasi yang perlu diungkapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam laporan akuntabilitas. Berdasarkan
Laporan Hasil Evaluasi Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor
Nasional terhadap Laporan Akuntabilitas Publik dan Pengawasan Terhadap
Kinerja Pemerintah (Lakip) tahun 2001 dan Kualitas Laporan
tahun 2002 yang dilakukan Badan Keuangan dan Implikasinya
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
(BPKP), didapati bahwa tingkat kepatuhan Instansi Pemerintah
instansi dalam mengimplementasikan Lakip
sampai dengan akhir periode Desember 2002 Pengujian Data
masih rendah yaitu baru sejumlah 30,60%.
Mengingat pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
METODE PENELITIAN maka jawaban dari para responden
merupakan hal yang sangat penting dalam
Penelitian yang dilakukan penelitian. Keabsahan suatu hasil penelitian
merupakan tipe penelitian kausalitas, karena sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang
dalam penelitian ini berusaha untuk mencari digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan
jawaban mengenai hubungan antar variabel tidak valid, maka hasil penelitian yang
yang dipilih. Berdasarkan pendapat Schindler diperoleh tidak akan menggambarkan
(2001: 151), dalam penelitian kausal sering keadaan yang sesungguhnya. “Untuk
terjadi hubungan korelasional antar variabel, mengatasi hal tersebut diperlukan dua
oleh karena itu penelitian yang digunakan pengujian yaitu uji validitas (test of validity) dan
adalah penelitian causal relationship.

11
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

uji keandalan (test of reliability), untuk menguji r : koefisien keandalan item p: korelasi
kesungguhan jawaban dari responden. antar skor setiap belahan item

Uji Validitas Nilai r hitung akan dikonsultasikan pada


nilainilai r Tabel dengan alpha 5 % (0,05).
Uji validitas dalam penelitian ini akan Apabila r hitung lebih besar dari r Tabel, maka
dilakukan dengan mengkorelasikan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
masingmasing pernyataan dengan jumlah skor memiliki keandalan sebagai alat ukur. Setelah
untuk masing-masing variabel. Penghitungan data yang didapat dianggap memadai baik dari
korelasi antar masing-masing pernyataan segi validitas maupun reliabilitasnya, maka
dengan skore total dilakukan dengan langkah selanjutnya adalah mengolah dan
menggunakan rumus teknik korelasi “product menganalisis data.
moment”, (Sugiyono; 2003; 275). Secara
statistik angka korelasi yang diperoleh harus Analisis Validitas dan Reliabilitas
dibandingkan dengan angka kritis Tabel Instrumen Penelitian tentang Penerapan
korelasi nilai r. bila r hitung > r Tabel berarti data Akuntansi Keuangan Sektor Publik
tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan
dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebagaimana disajikan pada Tabel 1,
Sebaliknya, bila r hitung < r Tabel berarti data terdapat 16 item pertanyaan tentang kualitas
tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak peraturan perundang-undangan. Dari
diikutsertakan dalam pengujian hipotesis keenambelas indikator tersebut terdapat
penelitian. Setelah ditentukan bahwa indikator pertanyaan yang lemah dan marginal
pertanyaan-pertanyaan yang digunakan nilai koefisien korelasinya yaitu item
adalah valid , kemudian mengadakan uji pertanyaan nomor 3, 7,dan 10, dibawah batas
reliabilitas. korelasi yang ditentukan yaitu 1.701.
Sedangkan indikator pertanyaan lainnya
Uji Reliabilitas memenuhi batas korelasi yang ditentukan.
Uji reliabilitas atau keandalan Sementara itu nilai Cronbach atas
digunakan dalam mengukur keandalan alat keseluruhan item pertanyaan adalah 0.6472
ukur dengan cara memberikan skor yang relatif yang berarti lebih besar dari kriteria minimal
sama pada seorang responden, walaupun yang ditentukan yaitu 0.60. Untuk ke tiga item
responden mengerjakan dalam waktu yang pertanyaan tersebut (3,7 dan 8) dilakukan
berbeda. Dalam penelitian ini, pendekatan perbaikan redaksional sehingga tetap dapat
yang digunakan untuk menentukan tingkat digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Oleh
keandalan kuesioner adalah komparasi karena itu secara keseluruhan instrumen
internal dalam bentuk belah dua (ganjil-genap). penelitian untuk variabel kualitas peraturan
Skor item yang diperoleh dikelompokkan perundangundangan dapat dinyatakan valid
dalam dua bagian yaitu skor kelompok yang dan reliabel.
bernomor genap dan skor kelompok yang
bernomor ganjil. Koefisien korelasi antara dua Tabel 1
kelompok tersebut menunjukkan keandalan
Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
internal alat ukur yang digunakan. Proses
Variabel Penerapan Akuntansi Keuangan
perhitungannya dilakukan dengan bantuan
Sektor Publik (X1)
Program SPSS versi 10.5 atau dengan
No Item r Korelasi Batas Keterangan
menggunakan Excel 2000. koefisien korelasi (t) Korelasi
yang diperoleh , dijadikan dasar untuk (t tabel)
menghitung ukuran keandalan dengan 1 X1 0.473 2.844 1.701 Signifikan
menggunakan formula M Nazir (1998) sebagai
2 X2 0.461 2.749 1.701 Signifikan
berikut :
Tak
2p
3 X3 0.148 0.792 1.701 Signifikan
R= 4 X4 0.483 2.920 1.701 Signifikan
1+p
12
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

5 X5 0.414 2.408 1.701 Signifikan 1 X11 1.701


6 X6 0.389 2.232 1.701 Signifikan 1 0.732 5.684 Signifikan
Tak 1 X12 0.323 1.807 1.701 Signifikan
Signifikan 2
7 X7 0.218 1.184 1.701
8 X8 0.447 2.643 1.701 Signifikan
1 X13 1.701
9 X9 0.402 2.324 1.701 Signifikan 3 0.753 6.053 Signifikan
Tak Alpha ( ) = 0.8016
10 X10 0.214 1.161 1.701 Signifikan
11 X11 0.547 3.460 1.701 Signifikan
12 X12 0.522 3.240 1.701 Signifikan
13 X13 0.391 2.250 1.701 Signifikan Analisis Validitas dan Reliabilitas
14 X14 0.364 2.071 1.701 Signifikan Instrumen Penelitian tentang Kualitas
15 X15 0.556 3.540 1.701 Signifikan Laporan Keuangan Pemerintah.
16 X16 0.512 3.153 1.701 Signifikan
Alpha ( ) = 0.6472
Pada Tabel 3 terdapat 12 item
pertanyaan tentang penerapan akuntansi
Analisis Validitas dan Reliabilitas keuangan sektor publik. Dari keduabelas
Instrumen Penelitian tentang Penerapan indikator tersebut terdapat indikator
Pengawasan. pertanyaan yang lemah dan marginal nilai
koefisien korelasinya yaitu item pertanyaan
Pada Tabel 2 terdapat 13 item nomor 1, 2, 3, 7, dan 8. Sedangkan indikator
pertanyaan tentang penerapan pengawasan pertanyaan lainnya memenuhi batas korelasi
Berdasarkan perhitungan statistik yang yang ditentukan yaitu 1.701. sementara itu
dilakukan, seluruh item pertanyaan yang nilai Cronbach atas keseluruhan item
diajukan menunjukkan tingkat validitas pertanyaan adalah 0.7628 yang berarti lebih
karena seluruh item pertanyaan niliai besar dari kriteria minimal yang ditentukan
korelasinya lebih besar dari batas korelasi yaitu 0.60. Untuk ke lima item pertanyaan
yang ditentukan yaitu t tabel = 1.701. tersebut dilakukan perbaikan redaksional
Sementara itu nilai Cronbach atas sehingga tetap dapat digunakan dalam
keseluruhan item pertanyaan adalah 0.8016 pelaksanaan penelitian. Sehingga secara
yang berarti lebih besar dari kriteria minimal keseluruhan instrumen penelitian untuk
yang ditentukan, yaitu 0.6000. Dengan variabel kualitas peraturan
demikian secara keseluruhan instrumen perundangundangan dapat dinyatakan valid
penelitian untuk variabel penerapan dan reliabel.
pengawasan dapat dinyatakan valid dan
reliabel. Tabel 3
Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2 Variabel Kualitas Laporan Keuangan
Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Pemerintah
Variabel Penerapan Pengawasan (X2). N Item r Korel Batas Keterangan
o asi (t) Korelasi
(t tabel)
N Item R Korelasi Batas Keterangan
o (t) Korelasi 1 1.701 Tidak
Y1 0.272 1.494 Signifikan
(t tabel)
1 X1 0.641 4.424 1.701 Signifikan Tidak
2 X2 0.670 4.771 1.701 Signifikan 2 Y2 0.263 1.441 1.701 Signifikan
3 X3 0.588 3.849 1.701 Signifikan Tidak
4 X4 0.750 6.004 1.701 Signifikan 3 Y3 0.291 1.607 1.701 Signifikan
5 X5 0.562 3.600 1.701 Signifikan 4 Y4 0.524 3.259 1.701 Signifikan
6 X6 0.567 3.642 1.701 Signifikan 5 Y5 0.138 0.739 1.701 Signifikan
7 X7 0.561 3.590 1.701 Signifikan 6 Y6 0.418 2.435 1.701 Signifikan
8 X8 0.595 3.914 1.701 Signifikan Tidak
9 X9 0.499 3.050 1.701 Signifikan 7 Y7 0.255 1.394 1.701 Signifikan
1 X10 1.701 Tidak
0 0.338 1.900 Signifikan Signifikan
8 Y8 0.267 1.467 1.701
13
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

9 Y9 0.367 2.086 1.701 Signifikan


10 Y10 0.443 2.617 1.701 Signifikan A. Analisis Jawaban Responden
11 Y11 0.407 2.361 1.701 Signifikan
12 Y12 0.642 4.433 1.701 Signifikan Tabel 5
Alpha ( ) = 0.7628 Jawaban Responden

VARIABEL Sangat Tanpa Tidak Sangat


Analisis Validitas dan Tidak
Reliabilitas Instrumen Penelitian Setuju Setuju Pendapat Setuju Setuju
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi (%) (%) (%) (%) (%)
Pemerintah rata2 dari 16
Pada Tabel 4 terdapat 13 item indikator
pertanyaan tentang akuntabilitas (X1) 9.515 77.628 6.036 6.459 0.354
rata2 dari 13
kinerja instansi pemerintah.
indikator
Berdasarkan (X2) 19.405 70.105 3.145 6.641 0.698
perhitungan statistik yang dilakukan, seluruh rata2 dari 12
item pertanyaan yang diajukan menunjukkan indikator 13.541 69.508 5.016 10.604 1.323
tingkat validitas, karena seluruh item (Y)
pertanyaan niliai korelasinya lebih besar dari
batas korelasi yang ditentukan yaitu t tabel = rata2 dari 13
1.701. indikator (Z)
16.608 75.436 2.968 4.281 0.698
Sementara itu nilai Cronbach atas
keseluruhan item pertanyaan adalah 0.8953
yang berarti lebih besar dari kriteria minimal Berdasarkan jawaban responden yang
yang ditentukan, yaitu 0.60. Dengan tersaji pada tabel 5 di atas menunjukkan
demikian secara keseluruhan instrumen
bahwa untuk instrumen penelitian : 1)
penelitian untuk variabel penerapan
pengawasan dapat dinyatakan valid dan Penerapan akuntansi keuangan sektor publik
reliabel. (X1), 2) Penerapan pengawasan (X2), 3)

Tabel 4 Kualitas laporan keuangan pemerintah (Y), 4)


Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (Z)
Variabel Akuntabilitas Kinerja Instansi
menunjukkan bahwa jawaban responden
Pemerintah
No Ite R Korel Batas Keteranga kebanyakan didominasi dengan jawaban
m asi (t) Korela n
si setuju berkisar antara 69.51% sampai dengan
(t
77.63% dan jawaban responden yang paling
tabel)
1 Z1 0.348 1.963 1.701 Signifikan rendah adalah sangat tidak setuju berkisar
2 Z2 0.584 3.806 1.701 Signifikan
3 Z3 0.818 7.538 1.701 Signifikan antara 0.35% samapai dengan 1.32%
4 Z4 0.508 3.123 1.701 Signifikan
5 Z5 0.462 2.754 1.701 Signifikan B . ANALISIS JALUR
6 Z6 0.758 6.155 1.701 Signifikan
7 Z7 0.592 3.884 1.701 Signifikan
8 Z8 0.787 6.751 1.701 Signifikan
Tabel 6
9 Z9 0.848 8.478 1.701 Signifikan Uji Analisis Jalur
10 Z10 0.867 9.200 1.701 Signifikan Pengaruh
11 Z11 0.867 9.201 1.701 Signifikan tidak
12 Z12 0.822 7.650 1.701 Signifikan Variabel Pengaruh langsung
13 Z13 0.582 3.788 1.701 Signifikan Langsung Melalui Y total sig t sig F
Alpha ( ) 0.8953

14
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

akuntansi pemerintahan (2003; KK-8, KK-9),


X1 ke Y 0.579 0.579 0.000 menyatakan pula bahwa pelaporan keuangan
seharusnya menyajikan informasi yang
X2 ke Y 0.175 0.175 0.044 0.000 bermanfaat bagi para pengguna dalam
menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
Y ke Z 0.573 0.573 0.001
baik keputusan ekonomi, sosial maupun
(0.579)
politik. Dengan demikian berdasarkan
X1 ke Z 0.068 (0.573) 0.399 0.045 0.000
(0.175)
pendapat yang telah dinyatakan oleh ketiga
X2 ke Z 0.718 (0.573) 0.818 0.001 institusi ini mendukung hasil penelitian yang
menyatakan bahwa penerapan akuntansi
Berdasarkan tabel 6 uji analisis jalur di atas, keuangan akan meningkatkan mutu laporan
keuangan.
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Hal-hal yang memerlukan perhatian
dari hasil jawaban responden berkait dengan
a. Pengaruh Penerapan penerapan akuntansi keuangan sektor publik
Akuntansi Keuangan Sektor adalah : Meskipun terhadap 16 item
Publik (X1) pertanyaan yang diajukan sebagian besar
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan jawaban menunjukkan jawaban yang setuju,
Pemerintah (Y) perlu pula diperhatikan bahwa masih terdapat
responden yang menyatakan tidak setuju
Pengaruh penerapan apabila laporan keuangan agar memberikan
akuntansi keuangan sektor publik (X1) gambaran mengenai hubungan antara
terhadap kualitas laporan keuangan (Y), realisasi anggaran dengan kinerja organisasi,
berdasarkan hasil pengujian bilamana instansi pemerintah melaporkan
didapatkan nilai pengaruh informasi mengenai cara unit kerja mendanai
langsung sebesar 57.90 %, dengan uji sit dan mencukupi kebutuhan kasnya, yang
yang kurang dari 5%, hal ini menunjukkan
berkaitan dengan komponen laporan
bahwa terdapat pengaruh secara positif dan
keuangan pemerintah, yaitu mereka tidak
signifikan dari penerapan akuntansi keuangan
setuju atas penyajian laporan arus kas.
sektor publik terhadap kalitas laporan
Kondisi-kondisi ini mengindikasikan
keuangan pemerintah
bahwa sesungguhnya penerapan akuntansi
Nilai pengaruh penerapan akuntansi
sektor publik memerlukan upaya yang keras
sektor publik terhadap kualitas laporan
bagi pihak-pihak terkait seperti lembaga
keuangan menunjukkan bahwa implementasi
pengawas, instansi pemerintah dalam
akuntansi dalam bentuk penerapan sistem
mendukung dan mengimplementasikan
dan teknik akuntansi, penyajian komponen
akuntansi keuangan sektor publik.
laporan keuangan yang sesuai dengan tujuan
laporan keuangan sangat berdampak positif
dalam menghasilkan laporan keuangan yang b. Pengaruh Penerapan Pengawasan (X2)
berkualitas. IFAC (2000) dalam IPSAS 1 Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
paragraf 13 ,GASB dan (FASB, 1980) melalui Pemerintah (Y)
Statement of Financial Accounting Concepts
No.4 (SFAC 4) mengemukakan bahwa tujuan Pengaruh langsung pengawasan (X2)
laporan keuangan adalah untuk menyediakan terhadap kualitas laporan keuangan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja pemerintah berdasarkan hasil uji statistik
dan aliran keuangan suatu entitas yang adalah sebesar 0,175 %, dengan sig t kurang
bermanfaat bagi berbagai pihak dalam dari 5% hal ini menunjukkan bahwa penerapan
membuat dan mengevaluasi pengawasan berpengaruh secara positif dan
keputusankeputusan mengenai alokasi signifikan terhadap laporan keuangan
sumber daya. Dengan demikian produk pemerintah.
sistem akuntansi keuangan memang Dimensi pengawasan yang berkait
dirancang untuk menghasilkan laporaran dengan kualitas laporan keuangan
keuangan yang berkualitas. pemerintah, meliputi : (1) standar hasil yang
Komite Standar Akuntansi Pemerintah diinginkan; (2) laporan; (3) audit; dan (4)
Pusat dan Daerah yang dituangkan dalam anggaran didominasi dengan jwaban positif ,
draft publikasian kerangka konseptual hal ini mengiindikasikn bahwa laporan
15
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

keuangan yang tidak disajikan sesuai dengan yang dikemukakan oleh The AGA Task Force
standar akuntansi keuangan akan tidak (1994;12); Raum (1992;25); dan pendapat
bermanfaat dan pengawasan keuangan yang Henley (1990;129) yang dalam kesimpulannya
menyandarkan kepada penerapan standar menyatakan bahwa dalam rangka
akuntansi keuangan akan dapat meningkatkan menunjukkan akuntabilitas kinerja, maka
kualitas laporan keuangan sebagaimana telah antara lain diperlukan akuntabilitas keuangan
dikemukakan oleh yang dapat mengukur dan menilai upaya
Boynton (2001;7) dan Granof (2001). capaian hasil .
Laporan keuangan akan menunjukkan Pendapat yang senada dikemukakan
nilai akuntabilitas bilamana syaratnya adalah IFAC dalam IPSAS 1 (2000; paragraf 13) ,
dapat diverifikasi atau dapat diaudit. PBB Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
(Sugiyanto; 1995, 6-8) , melalui persyaratan dan Daerah dalam Draft Publikasian Kerangka
penyusunan sistem akuntansi pemerintah Konseptual Akuntansi Pemerintah (2003; KK-
menyatakan bahwa sistem akuntansi harus 7), Carnegie, Yuri Ijiri, sebagaimana dikutip
diselenggarakan dengan cara yang oleh Hendriksen dan, Breda, (Wibowo, 2000),
memungkinkan pemeriksaan oleh aparat dan Freeman (1999), yang intinya
pengawas eksternal, dan menyediakan menyatakan bahwa tujuan suatu laporan
informasi yang dibutuhkan untuk pemeriksaan. keuangan sektor publik adalah untuk
Hal yang sama dikemukakan pula oleh FASB memberikan informasi yang bermanfaat dalam
dalam SFAC Nomor 2 yang mendefinisikan pengambilan keputusan dan untuk
kualitas laporan keuangan, salah satu menunjukkan akuntabilitas suatu entitas dalam
karakteristiknya adalah dapat diandalkan mengelola sumber daya yang diamanahkan
(reliability), dapat diverifikasi, netral dan telah diperkuat dengan hasil penelitian ini.
mengandung kejujuran. Suatu laporan keuangan akan
Sementara itu hal-hal yang perlu berkualitas bilamana, laporan keuangan
mendapatkan perhatian , adalah berkaitan tersebut dapat diaudit dan hasil auditnya
dengan jawaban responden atas pertanyaan menunjukkan kesesuaian dengan standar
audit keuangan untuk memastikan bahwa akuntansi keuangan yang berlaku umum.
laporan keuangan instansi pemerintah telah Kualitas laporan keuangan yang dapat dan
disajikan sesuai dengan standar akuntansi telah diaudit akan dapat meningkatkan
keuangan. Jawaban responden dapat kredibilitas akuntabilitas kinerja instansi
menimbulkan dua dugaan baru, yaitu pertama pemerintah
bahwa responden sesungguhnya belum Selanjutnya terhadap hasil penelitian
memahami jenis audit keuangan dan kedua kualitas laporan keuangan pemerintah dapat
responden belum mengetahui dan memahami diberikan beberapa catatan kritis sebagai
kriteria yang seharusnya digunakan dalam berikut : 1) responden memberikan jawaban
audit keuangan yaitu standar akuntansi tidak setuju atas bahwa laporan keuangan
keuangan pemerintah. pemerintah akan bermanfaat bilamana dapat
diuji dan apabila pengujian dilakukan lebih dari
c. Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan satu kali oleh pihak yang berbeda hasilnya
Pemerintah (Y) Terhadap Akuntabilitas harus menunjukkan simpulan yang sama.
Kinerja Instansi Pemerintah. (Z) Jawaban responden ini dapat diinterpretasikan
Pengaruh langsung kualitas laporan bahwa sebagian responden menganggap tidak
keuangan pemerintah terhadap akuntabilitas diujinya laporan keuangan mereka merupakan
kinerja (Y) terhadap akuntabilitas kinerja sesuatu yang tidak penting. Kondisi ini dapat
instansi pemerintah (Z) adalah sebesar 57.3 saja disebabkan bahwa selama ini dengan
% dengan sig t kurang dari 5%, hal ini sistem akuntansi single entry, dan basis kas ,
menunjukkan bahwa kualitas laporan menyebabkan mereka tidak terlalu
keuangan pemerintah berpengaruh langsung mementingkan kontrol hubungan antar
terhadap akuntabilitas kinerja instansi publik. perkiraan akuntansi, dan pencatatannya hanya
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terbatas dikaitkan dengan uang kas yang
keluar atau masuk ke kas daerah. Selain

16
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

kondisi yang berkaitan dengan masalah d. Pengaruh Penerapan Akuntansi


akuntansi, laporan keuangan yang disajikan Keuangan Sektor Publik (X) Terhadap
oleh instansi pemerintah pada dasarnya Akuntabilitas Kinerja Instansi
merupakan kumpulan dari laporan kegiatan Pemerintah (Y).
proyek ataupun laporan kegiatan rutin, Pengaruh akuntansi keuangan sektor
sehingga pemeriksaan yang selama ini publik (X ) terhadap akuntabilitas kinerja
dilakukan adalah lebih banyak kepada instansi pemerintah (Z) tercermin melalui
pemeriksaan ketaatan dan bersifat parsial. kualitas laporan keuangan pemerintah (Y)
Demikian pula Dewan Perwakilan sebesar 39.9% dengan sig t kutang dari 5%.
Rakyat Daerah dalam melakukan pengujian Hal ini sesuai dengan pendapat yang
terhadap pelaksanaan APBD dapat dikatakan dikemukakan oleh FASB (1980), IFAC
tidak cukup memadai. 2) responden (2000); Debrin (Rowan 2000, 133).
memberikan jawaban tidak setuju bilamana Penerapan akuntansi sektor publik,
laporan keuangan pemerintah disajikan untuk memberikan sumbangan bagi peningkatan
kebutuhan umum pemakai. Sementara itu akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam
berdasarkan suatu riset yang dilakukan oleh hal penyajian informasi pertanggungjawaban
Debrin (Rowan; 2000, 135) atau Komite mengenai tujuan, fungsi dan obyek
Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan pengeluaran.
Daerah (2003; KK-6) setidaknya memberikan Jawaban responden yang tidak setuju
indikasi adaya 10 kelompok pengguna laporan bahwa akuntabilitas keuangan merupakan
keuangan yaitu :1)tax payers (pembayar bentuk pertanggung-jawaban kinerja
pajak); 2) grantors (penyandang dana); 3) keuangan, sehingga menurut pendapat
investors (investor); 4) fee-paying service beberapa ahli seperti Carpenter (1990);
recipients (pengguna jasa); 5) employees Ranson dan Stewart (1994); Herbert Leo
(pegawai); 6) vendors (pemasok); 7) legislative (1987) yang menyatakan bahwa dalam sektor
bodies (dewan perwakilan); 8) management publik, laporan pertanggungjawaban
(manajemen); 9) voters (para pemilih); dan 10) keuangan haruslah diperluas dengan laporan
oversight bodies (badan pengawas). Jawaban kinerja non keuangan merupakan sesuatu
responden atas pertanyaan yang berkaitan. yang benar adanya.
Dengan demikian masih diperlukan upaya
yang keras untuk memberikan pemahaman e. Pengaruh Penerapan Pengawasan (X2)
kepada instansi . Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Dikaitkan dengan akuntabilitas, maka Pemerintah (Z)
seharusnya dilingkungan instansi pemerintah Pengaruh langsung penerapan
saat ini pelu ditetapkan entitas akuntansi yang pengawasan (X2) terhadap akuntabilitas
menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Y) adalah sebesar
keuangan pemerintah. Entitas pelaporan 81.80% dan dengan sig t kurang dari 5%.
keuangan diperlukan agar setiap pusat Pengaruh X3 terhadap Y memberikan
pertanggungjawaban harus bertanggung interpretasi dan catatan sebagai berikut:
jawab atas pelaksanaan tugasnya. Dalam 1) Tujuan dan sasaran yang merupakan
akuntailitas kinerja instansi pemerintah, elemen perencanaan strategis merupakan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 telah bagian yang sangat penting dalam
menetapkan bahwa mulai Eselon II di akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
lingkungan pemerintah secara berjenjang ke Praktik-praktik sistem akuntabilitas kinerja
atas harus menerapkan sistem akuntabilitas instansi pemerintah, pada dasarnya
kinerja instansi pemerintah. Jawaban ini sekali memang harus diawali dengan
lagi menunjukkan bahwa praktik-praktik penyusunan renstra. Renstra merupakan
penerapan akuntansi keuangan yang sesuai tolok ukur bagi penilaian kinerja suatu
dengan stándar akuntansi keuangan, masih instansi pemerintah.
memerlukan kerja keras tidak saja bagi 2) Renstra sebagai dokumen perencanaan
instansi pemerintah, namun juga bagi lembaga yang berdimensi waktu lebih dari satu
terkait lainnya seperti Komite Standar tahun harus dimanfaatkan secara optimal
Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah, sebagai dasar penyusunan rencana kinerja
lembaga pengawas. tahunan, penganggaran dan pengendalian
pelaksanaannya untuk memacu

17
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

pencapaian sasaran-sasaran strategis keuangan pemerintah baik secara parsial


yang tercermin dalam indikator kinerja maupun simultan . Hal ini berarti bahwa
tujuan dan sasaran. baik secara parsial maupun simultan
3) Sebagian besar responden setuju bahwa bilamana kualitas peraturan
indikator kinerja kegiatan yang meliputi perundangundangan yang tercermin dari
input sampai dengan impact dapat penerapan asas formalitas dan asas
dijadikan sebagai standar hasil yang materialitas diterapkan; akuntansi
diinginkan. keuangan sektor publik diimplementasikan
4) Informasi capaian kinerja yang tercantum dan elemenelemen pengawasan yang
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja meliputi antara lain standar hasil yang ingin
Instansi Pemerintah harus dapat dijadikan dicapai, laporan, anggaran dan auditing
sebagai alat untuk mengukur tingkat dilaksanakan; maka akan dapat
kemajuan, keberhasilan atau kegagalan meningkatkan kualitas laporan keuangan
pimpinan instansi dalam menjalankan misi pemerintah.
sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan 2) Penerapan akuntansi keuangan sektor
kewenangan yang diberikan kepadanya. publik, pengawasan dan kualitas laporan
Oleh karena itu maka : a) Sasaran strategis keuangan pemerintah berpengaruh
yang ditetapkan harus tepat, spesifik, jelas, terhadap akuntabilitas kinerja instansi
dan terukur sesuai dengan kebutuhan pemerintah baik secara parsial maupun
masyarakat (stakeholder); dan b) Indikator simultan. Hal ini mengandung makna
kinerja yang ditetapkan harus dapat bahwa baik secara parsial maupun
dijadikan ukuran capaian kinerja simultan bilamana peraturan
organisasi, dan karena itu terlaksananya perundangundangan yang berkualitas
program/kegiatan harus berorientasi pada diterapkan ; semakin baiknya kualitas
pencapaian hasil dan manfaat laporan keuangan pemerintah; dan
program/kegiatan tersebut. diterapkannya pengawasan secara
Meskipun sebagian besar responden memadai; maka akan meningkatkan
setuju bahwa indikator kinerja dampak akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
(impacts) dijadikan tetapi harus juga
memperhatikan Outcomes (hasil) Implikasi Hasil Penelitian
merupakan tujuan utama dari seluruh
kegiatan pemerintahan, sehingga tujuan 1) Penelitian pada pemerintah Kabupaten
SAKIP yang paling mendasar adalah dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta,
mendorong instansi-instansi pemerintah dapat dijadikan sebagai salah satu ” bench
untuk mengatur dan memaksimalkan mark” dalam menghasilkan pola
outcomes yang mereka capai. penegakan akuntabilitas kinerja yang baik
bagi instansi pemerintah pada tingkat
KESIMPULAN Provinsi maupun Kabupaten/Kota lainnya.
Pola tersebut ditunjukkan oleh dukungan
Penelitian tentang pengaruh penerapan kualitas laporan keuangan pemerintah
akuntansi keuangan sektor publik dan sebagai faktor yang relatif dominan dalam
penerapan pengawasan terhadap kualitas menegakkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, karena akuntabilitas kinerja
laporan keuangan pemerintah dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, yang baik relatif sulit untuk ditegakkan
tanpa dukungan dari kualitas laporan
dilakukan dengan cara sensus terhadap 88
instansi pemerintah pada Pemerintah keuangan pemerintah, penerapan
Kabupaten dan Pemerintah Kota di Daerah akuntansi publik dan peran pengawasan
Istimewa Yogyakarta, dengan hasil-hasil dari pusat
sebagai berikut : 2) Pilihan penerapan basis akuntansi pada
1) Penerapan akuntansi keuangan sektor sektor publik yaitu basis kas dan basis
publik dan penerapan pengawasan akrual tidak dapat secara serta merta
berpengaruh terhadap kualitas laporan diberlakukan pada instansi pemerintah;

18
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 1, April 2012

suatu alternatif basis yaitu modified accrual Accountants Journal, Summer 1992.
basis, dapat saja diberlakukan pada Edy Sujana, User’s of public Sector Fi nancial
kondisi transisi penerapan basis akuntansi. Report Perception of Financial
Dengan demikian penerapan modified Accountability Reporting of local
accrual basis dapat dijadikan sebagai government, Jurnal akuntansi dan
salah satu alternatif pengambilan Keuangan Sektorm Publik, Vol 03,
keputusan bagi penetapan standar No.01, Agustus 2002
akuntansi keuangan sektor publik. Freeman Robert J, Shoulders. Craig D, 1999,
3) Penegakan kepemerintahan yang baik Governmental and Non
(good governance) melalui sistem Profit Accounting, Theory and
akuntabilitas kinerja merupakan salah satu Practice, Prentice-Hall, New Jersey
implementasi strategi, oleh karena itu, 07458
penerapan prinsip kepemerintahan yang HM Treasury, Cabinet Office, National Audit
baik sebaiknya selalu menyertai Office, Audit Comission, , 2001,
perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, CHOOSING THE RIGHT FABRICS,
kebijakan dan strategi instansi pemerintah. A framework for performance
4) Transparansi dan akuntabilitas information, London.
pembentukan peraturan Hendriksen Eldon S., Michael F.Van Breda,
perundangundangan terkait dengan 2000, Teori Akunting, Alih bahasa
kualitas peraturan perundang-undangan. Herman Wibowo, Edisi kelima,
Oleh karena itu dalam setiap pembuatan Interaksara, P.O.Box 238, Batam
dan penetapan suatu peraturan Centre, 29432
perundangundangan prosesnya harus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2002, Draft
dilakukan secara transparan sehingga Publikasian Kerangka Konseptual
dapat terjamin akuntabilitas peraturan yang Akuntansi Pemerintah.
dihasilkan baik dalam artian asas formal ______________, 2004, Standar Akuntansi
maupun asas material. Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
International Federation of Accountant, 2001,
DAFTAR PUSTAKA IPSAS 1, New York.
Irvine Lapsley and June Pallot, Accounting,
management and
Allan R. Drebin, James L.Chan, and Lorna C. organizational change : A
Ferguson ,National comparative study of local
Council on Governmental
government, Management
Accounting, Acounting Research, (2000)
Decisions and Information Needs of
Governmental Accounting Information Users,
a Research Study, Volume I, 1981.
American Accounting Association (AAA), Iwan Triyuwono dan Roekhuddin, Konsistensi
Behavioral Research in Accounting; Praktik sistem pengendalian intern
Volume 9, 1997, Publishing By dan Akuntabilitas pada Lazis (Studi
Accounting, Behaviour Kasus di Lazis X Jakarta), Jurnal
& Riset Akuntansi Indonesia, Vol 3,
Organization of AAA No.2, Juli 2000.
Anatoli L Boumistrov and Frode Mellemvick, James Fountain; Wilson Campbell; Terry
Rusian Local Governmental Patton; Paul Epstein; Mandi Cohn,
Reforms : autonomy for accounting SPECIAL REPORT : Reporting
development, The European Performance Information,
Accounting Review 1999 Suggested Criteria for Effective
Bruce Anderson and Lynne Dovey, Whither Communication, GASB, Agustus
Accountability, Working Paper No.18 , State 2003, hal 27
Services Commission., New Zealand, Jonathan D. Breul,MPA, The Government
September 2003, 5 Dennis J. Duquette, performance Result Act 10 years
CPA; and Alexis M . Stowe, CPA; Enter The later, The Journal of government
Era of Performance Measurement Financial Management, Spring, 2003.
Reporting, The Government
19
Bambang Pamungkas, Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

John W. Dickhaut and Kevin A. McCabe, The 2nd edition, John Wiley & Sons, LTD,
Behavioral Foundations England
of Stewardship Accounting Robert W. Ingram and Ronald M. Copeland,
and a Proposed Program of The Effect of Local Government
Research : Accounting Practices on Accounting
What is Accountability, Behavioral Numbers and Creditor Decisions, An
Research in Accounting, Volume 9, Accounting Association,
1997. AmericStudies in Accounting
Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat Research # 27, 1986.
dan Daerah, Draft Sondang P. Siagian , 1992, Fungsi-Fungsi
Publikasian Standar Akuntansi Manajerial, Cetakan kedua, Bumi
Pemerintahan, Desember 2003. Aksara ,Jakarta.
Laughin , A model of financial accountability Sugiyanto, Robert Gunandi H, Sony Loho,
and the Church of England, Jurnal 1995, Akuntansi Pemerintah dan
Riset Akuntansi Indonesia, Vol 1, Organisasi Non-Laba,
No.1, Januari, 1998. Pusat Pengembangan Akuntansi
Louise Kloot and John Martin, Strategic ,FE
performance management : Brawijaya
A balanced approach to performance Shamsul Haque , ; Governance, Local
management issues in Government Reforms,
local government, and
Management Accountability; Vol. 18, No.2,
Acounting Research, (2000). Autumn 1997
Hendriksen Eldon S., Michael F.Van Breda,
2000, Teori Akunting, Alih bahasa
Herman Wibowo, Edisi kelima,
Interaksara, P.O.Box 238, Batam
Centre, 29432
Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik,Ed
1, cet 1 , Andi,
Yogyakarta
_________; 2002, Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah ,Ed 1, cet 1 , Andi,
Yogyakarta.
Michael H Granof, 1998; Government and Not-
for-Profit Accounting Concepts and
Practices, 2nd edition ,John Wiley &
Sons, Inc, University of
Texas, Austin
Michael E. Bradbury, Government ownership
and financial performance in a
competitive environment : Evidence
from the corporatization of the New
Zealand Government Computing
Services ,Asia Pacific Journal of
Management, Vol.16., (1999),
157172.
M. Klasny and James M. Williams Edward,
Tracking Current
Governmental Standards ,Journal of
Accountancy, July 1982, ,.
Porter Brenda, Jon Simon, David Hatherly,
2003, Priciples Of External Auditing,
20

Anda mungkin juga menyukai