Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN ANGGARAN BERBASIS

KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA


MALANG
Nama
Email
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan
anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Dengan menerapkan metode kuantitatif, data dikumpulkan dari instansi pemerintah dan masyarakat
sebagai pemangku kepentingan. Variabel-variabel yang diamati meliputi penerapan akuntansi sektor
publik, penerapan anggaran berbasis kinerja, dan persepsi masyarakat terkait akuntabilitas instansi
pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara
penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Praktik akuntansi sektor publik yang baik memungkinkan instansi pemerintah untuk mencatat
transaksi keuangan secara lebih akurat dan melaporkan kinerja mereka dengan lebih transparan.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja. Anggaran berbasis kinerja
mendorong instansi pemerintah untuk merumuskan tujuan yang jelas, mengukur pencapaian mereka,
dan mengalokasikan sumber daya keuangan berdasarkan prioritas yang sesuai. Implikasi dari
penelitian ini adalah bahwa praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja dapat
berperan penting dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu,
pemerintah Kota Malang dapat mempertimbangkan untuk terus meningkatkan penerapan praktik-
praktik ini. Penelitian lanjutan dapat melibatkan analisis lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja di instansi
pemerintah. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam upaya
meningkatkan tata kelola dan pengelolaan sumber daya publik yang lebih transparan dan akuntabel
di Kota Malang.

PENDAHULUAN
Pemerintah sebagai lembaga publik memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan
dan manajemen keuangan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pemerintah perlu menerapkan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis
kinerja yang baik. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah di Indonesia, termasuk Kota
Malang, telah mengalami perubahan signifikan dalam pengelolaan keuangan dan pelaporan kinerja.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penerapan akuntansi sektor
publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota
Malang. Konteks Penelitian Kota Malang adalah salah satu kota penting di Jawa Timur, Indonesia,
dengan populasi yang terus berkembang. Pertumbuhan populasi dan kompleksitas kebutuhan
masyarakat menempatkan tekanan pada instansi pemerintah untuk memberikan pelayanan publik
yang berkualitas dan efektif. Dalam rangka mencapai tujuan ini, Kota Malang telah menerapkan
berbagai perubahan dalam sistem akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja. Namun,
masih perlu diteliti sejauh mana penerapan praktik ini telah mempengaruhi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
Perkembangan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik adalah cabang dari
akuntansi yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah untuk mengelola sumber daya
keuangan dan melaporkan kinerja mereka kepada masyarakat. Praktik akuntansi sektor publik
mencakup pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, pengendalian internal, serta
pelaporan kinerja. Akuntansi sektor publik yang baik sangat penting dalam menjaga integritas dan
transparansi pengelolaan keuangan pemerintah. Penerapan praktik akuntansi sektor publik yang baik
dapat membantu pemerintah memantau dan mengukur penggunaan sumber daya keuangan dengan
lebih efisien. Hal ini juga memungkinkan pemerintah untuk memastikan bahwa anggaran mereka
digunakan sesuai dengan prioritas dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam konteks Kota
Malang, penerapan akuntansi sektor publik yang efektif dapat meningkatkan transparansi dalam
pengelolaan keuangan pemerintah dan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga pemerintah.
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran berbasis kinerja adalah pendekatan
penganggaran yang fokus pada pencapaian hasil dan tujuan. Dalam sistem anggaran berbasis
kinerja, alokasi sumber daya didasarkan pada kinerja yang diharapkan, dan hasil yang diukur secara
jelas. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan
meningkatkan akuntabilitas karena kinerja dapat diukur dan dievaluasi dengan lebih baik. Penerapan
anggaran berbasis kinerja juga dapat mendorong instansi pemerintah untuk merancang program dan
kebijakan yang lebih efektif, karena mereka harus mengukur dampak program mereka terhadap
masyarakat. Dalam hal ini, penting untuk melihat sejauh mana penerapan anggaran berbasis kinerja
di Kota Malang telah memengaruhi efisiensi pengelolaan sumber daya keuangan dan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah
konsep yang mengacu pada kemampuan lembaga pemerintah untuk bertanggung jawab atas hasil
dan kinerja mereka kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait. Akuntabilitas kinerja mencakup
transparansi, integritas, dan kemampuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya
publik. Dalam konteks Kota Malang, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah faktor kunci
dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Penerapan
praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja yang baik dapat berkontribusi secara
signifikan pada tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Problematika
Permasalahan Penelitian Dalam konteks Kota Malang, masih ada beberapa permasalahan yang
perlu diteliti terkait dengan pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis
kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Beberapa permasalahan tersebut meliputi:
 Sejauh mana instansi pemerintah di Kota Malang telah menerapkan praktik akuntansi sektor
publik yang baik dalam pengelolaan sumber daya keuangan mereka.
 Sejauh mana penerapan anggaran berbasis kinerja telah memengaruhi efisiensi pengelolaan
sumber daya keuangan di Kota Malang.
 Sejauh mana penerapan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja telah
memengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
 Bagaimana persepsi masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas instansi pemerintah
di Kota Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut dan menyelidiki
sejauh mana penerapan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja telah
memengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang. Tujuan Penelitian Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh penerapan
akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah di Kota Malang.
KAJIAN TEORI
1. Akuntansi Sektor Publik
Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah suatu cabang dari akuntansi yang khusus digunakan
untuk mengelola sumber daya keuangan entitas pemerintah dan lembaga-lembaga sektor
publik. Dalam konteks pemerintah, praktik akuntansi sektor publik digunakan untuk
mencatat, melaporkan, dan mengendalikan penggunaan dana publik. Terdapat beberapa
karakteristik utama yang membedakan akuntansi sektor publik dari akuntansi sektor swasta.
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Salah satu karakteristik utama akuntansi sektor publik adalah penggunaan dana
publik. Sumber daya yang dikelola dalam akuntansi sektor publik berasal dari pajak, dana
hibah, penerimaan publik, dan sumber daya keuangan publik lainnya. Oleh karena itu,
transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya ini menjadi sangat penting.
Entitas pemerintah juga beroperasi untuk mencapai tujuan umum, yang sering kali
melibatkan penyediaan layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, akuntansi sektor publik berfokus pada pencapaian tujuan ini.
Selain itu, akuntansi sektor publik sering memerlukan pemisahan periode akuntansi yang
khusus, seperti tahun anggaran, untuk mencatat transaksi dan kinerja dalam periode tertentu.
Ini dilakukan agar dapat memantau penggunaan anggaran dan melaporkan kinerja dengan
lebih akurat. Prinsip dasar akrual juga digunakan dalam akuntansi sektor publik, yang
memungkinkan pencatatan transaksi dan peristiwa keuangan saat mereka terjadi, bukan
hanya ketika uang berpindah tangan. Prinsip akrual ini membantu menghasilkan laporan
keuangan yang lebih akurat dan relevan.
Prinsip-Prinsip Akuntansi Sektor Publik
Untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan akurasi dalam praktik akuntansi
sektor publik, sejumlah prinsip dan standar telah dikembangkan. Prinsip-prinsip ini
membantu dalam penyusunan laporan keuangan dan pelaporan kinerja yang dapat dipahami
oleh berbagai pemangku kepentingan. Beberapa prinsip utama akuntansi sektor publik
adalah:
 Prinsip Dasar Akrual: Prinsip ini menekankan pencatatan transaksi dan peristiwa
keuangan saat mereka terjadi, bukan hanya ketika uang berpindah tangan. Prinsip akrual
memungkinkan akuntansi sektor publik untuk mencatat kewajiban dan aset yang ada
dengan lebih akurat.
 Prinsip Kepentingan Publik: Akuntansi sektor publik didasarkan pada prinsip bahwa
informasi keuangan dan kinerja harus relevan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, termasuk masyarakat umum. Ini memastikan bahwa laporan keuangan
dan kinerja tidak hanya memenuhi kebutuhan pemerintah, tetapi juga memberikan
informasi yang bermanfaat bagi publik.
 Prinsip Konsistensi: Prinsip ini mengharuskan entitas pemerintah untuk mengikuti
prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun, sehingga laporan keuangan
dan kinerja dapat dibandingkan dari waktu ke waktu. Konsistensi dalam penggunaan
prinsip-prinsip akuntansi memudahkan pemahaman hasil kinerja dari tahun ke tahun.
 Prinsip Transparansi: Prinsip transparansi mengharuskan pemerintah untuk memberikan
akses terbuka kepada informasi keuangan dan kinerja mereka kepada publik. Ini
menciptakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dan memastikan bahwa masyarakat
dapat mengawasi penggunaan sumber daya publik.
 Prinsip Akuntabilitas: Prinsip akuntabilitas mendorong entitas pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik dan pencapaian tujuan mereka. Ini
menciptakan sistem yang memastikan bahwa entitas pemerintah mengambil tindakan
yang sesuai untuk mencapai tujuan mereka dan menggunakan dana publik secara efisien.
2. Anggaran Berbasis Kinerja
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja adalah pendekatan penganggaran yang fokus pada
pencapaian hasil dan tujuan daripada sekadar alokasi dana. Dalam sistem anggaran berbasis
kinerja, alokasi sumber daya didasarkan pada kinerja yang diharapkan, dan hasil yang diukur
secara jelas. Pendekatan ini memungkinkan entitas pemerintah untuk lebih efisien dalam
penggunaan sumber daya dan meningkatkan akuntabilitas karena kinerja dapat diukur dan
dievaluasi dengan lebih baik.
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja didasarkan pada beberapa konsep utama:
 Fokus pada Tujuan: Anggaran berbasis kinerja memfokuskan pada pencapaian tujuan dan
hasil. Setiap program atau proyek didesain untuk mencapai hasil tertentu yang sesuai dengan
misi dan visi pemerintah.
 Pengukuran Kinerja: Anggaran berbasis kinerja mengharuskan pengukuran kinerja secara
teratur. Indikator kinerja digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana program atau proyek
mencapai tujuan mereka.
 Alokasi Sumber Daya: Alokasi sumber daya didasarkan pada hasil yang diharapkan.
Program atau proyek yang memiliki rencana kinerja yang baik dan hasil yang jelas
mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran.
 Fleksibilitas: Anggaran berbasis kinerja memberikan fleksibilitas kepada manajer dan
pemimpin program untuk mengalokasikan sumber daya sesuai dengan kebutuhan yang
muncul selama implementasi.
 Pertanggungjawaban: Kinerja program dan proyek harus dipertanggungjawabkan. Jika hasil
yang diharapkan tidak tercapai, maka program atau proyek tersebut harus dievaluasi dan
perbaikan dilakukan.
Manfaat Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam konteks
pemerintah:
 Meningkatkan Efisiensi: Dengan fokus pada pencapaian hasil, anggaran berbasis kinerja
dapat membantu pemerintah mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
 Meningkatkan Akuntabilitas: Pengukuran kinerja yang jelas dan evaluasi hasil program
membantu meningkatkan akuntabilitas karena program dan proyek dapat
dipertanggungjawabkan atas kinerja mereka.
 Meningkatkan Transparansi: Anggaran berbasis kinerja mempromosikan transparansi karena
tujuan dan hasil program menjadi jelas dan dapat diakses oleh publik.
 Mendorong Inovasi: Fleksibilitas dalam alokasi sumber daya dapat mendorong inovasi
dalam perancangan dan pelaksanaan program.
 Meningkatkan Pelayanan Publik: Dengan fokus pada hasil dan tujuan, anggaran berbasis
kinerja dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Pengertian Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah konsep yang mengacu pada kemampuan entitas
pemerintah untuk bertanggung jawab atas hasil dan kinerja mereka kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan. Akuntabilitas kinerja mencakup transparansi, integritas, dan
kemampuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya publik. Dalam
konteks pemerintah, akuntabilitas kinerja adalah faktor kunci dalam menjaga kepercayaan
masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
adalah:
 Transparansi: Tingkat transparansi dalam pengambilan keputusan, penggunaan sumber daya,
dan pelaporan kinerja adalah faktor utama dalam akuntabilitas kinerja. Semakin transparan
sebuah pemerintah, semakin mudah masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat
mengawasi tindakan mereka.
 Integritas: Integritas dalam pelaksanaan program dan pengelolaan sumber daya publik adalah
kunci dalam menjaga akuntabilitas. Entitas pemerintah harus menjalankan tugas mereka
dengan integritas dan etika yang tinggi.
 Evaluasi Kinerja: Evaluasi kinerja yang berkala dan objektif adalah cara untuk memantau
sejauh mana program dan proyek mencapai tujuan mereka. Evaluasi ini harus dilakukan
secara independen dan transparan.
 Partisipasi Masyarakat: Memperbolehkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan pengawasan program adalah cara untuk meningkatkan
akuntabilitas. Masyarakat yang terlibat lebih mungkin akan memantau dan mempertanyakan
kinerja pemerintah.
 Hukum dan Regulasi: Regulasi yang jelas dan ditegakkan dengan ketat dapat memberikan
dasar hukum untuk memastikan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya publik.
4. Hubungan Antara Akuntansi Sektor Publik, Anggaran Berbasis Kinerja, dan
Akuntabilitas Kinerja
Pengaruh Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting dalam meningkatkan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Prinsip-prinsip akuntansi sektor publik, seperti prinsip akrual,
transparansi, dan akuntabilitas, membantu menciptakan dasar yang kuat untuk melaporkan
kinerja secara objektif dan jujur. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akrual
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja finansial dan keuangan entitas
pemerintah. Laporan ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas, serta pendapatan dan biaya.
Dalam konteks Kota Malang, penggunaan akuntansi sektor publik yang baik dapat
membantu memastikan bahwa dana publik digunakan sesuai dengan prioritas dan kebijakan
yang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang kuat juga menjadi bagian penting dari
akuntansi sektor publik yang baik, yang membantu mencegah penyelewengan dan
penyalahgunaan dana publik. Dengan adanya laporan keuangan yang jelas dan dapat diakses
oleh publik, instansi pemerintah di Kota Malang dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan
atas pen Akuntansi sektor publik berperan penting dalam menciptakan transparansi dalam
pengelolaan sumber daya publik. Dalam konteks akuntansi sektor publik, transparansi mengacu
pada kemampuan untuk mengungkapkan informasi keuangan dan kinerja instansi pemerintah
dengan jelas dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat.
Pengungkapan informasi yang tepat dan tepat waktu adalah landasan utama dari transparansi, dan
ini mencakup laporan keuangan, laporan kinerja, dan informasi terkait lainnya.

Akuntansi sektor publik berfungsi untuk mencatat, mengukur, dan melaporkan


transaksi keuangan dan peristiwa kinerja instansi pemerintah. Dengan menerapkan prinsip
dasar akrual, akuntansi sektor publik memungkinkan pencatatan transaksi saat terjadi, yang
memastikan bahwa informasi keuangan dan kinerja lebih akurat dan relevan. Dengan adanya
transparansi yang baik, masyarakat dapat mengawasi bagaimana sumber daya publik
digunakan dan sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan mereka.
Anggaran Berbasis Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Anggaran berbasis kinerja adalah pendekatan penganggaran yang fokus pada
pencapaian hasil dan tujuan, bukan hanya alokasi sumber daya keuangan. Dalam sistem
anggaran berbasis kinerja, alokasi anggaran didasarkan pada kinerja yang diharapkan dan
hasil yang diukur secara jelas. Hal ini menciptakan hubungan erat antara sumber daya yang
dialokasikan dan pencapaian tujuan pemerintah.
Dengan anggaran berbasis kinerja, instansi pemerintah diwajibkan untuk
merumuskan tujuan yang jelas, mengidentifikasi indikator kinerja, dan mengukur pencapaian
mereka. Proses ini memungkinkan pemerintah untuk memprioritaskan program-program
yang memiliki dampak positif yang lebih besar pada masyarakat. Lebih penting lagi,
anggaran berbasis kinerja memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap penggunaan
sumber daya keuangan, karena hasil program dapat diukur dan dievaluasi secara teratur.
Hubungan Antara Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah konsep yang mencakup tanggung jawab instansi
pemerintah dalam menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kinerja mereka kepada
masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntabilitas kinerja mencakup aspek-
aspek seperti integritas, transparansi, dan kemampuan untuk menjelaskan pencapaian atau
ketidakmampuan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Hubungan antara akuntabilitas kinerja, akuntansi sektor publik, dan anggaran
berbasis kinerja adalah sebagai berikut:
 Akuntansi sektor publik memainkan peran kunci dalam menciptakan dasar untuk
akuntabilitas kinerja. Melalui pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan dan
laporan kinerja, instansi pemerintah dapat memberikan dasar informasi yang diperlukan
untuk memahami kinerja mereka.
 Anggaran berbasis kinerja membantu mengukur apakah instansi pemerintah telah mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya indikator kinerja yang jelas dalam anggaran berbasis
kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan lebih obyektif. Jika instansi pemerintah
tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan dalam anggaran, hal ini harus dijelaskan dan
menjadi bagian dari akuntabilitas kinerja.
 Akuntabilitas kinerja berkaitan erat dengan transparansi. Dengan transparansi yang baik
dalam pelaporan kinerja dan informasi keuangan, instansi pemerintah dapat membangun
kepercayaan masyarakat. Masyarakat dapat melihat dengan jelas sejauh mana instansi
pemerintah telah mencapai tujuan mereka dan bagaimana sumber daya publik digunakan.
METODE
Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang umum digunakan dalam penelitian
ilmiah untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data secara kuantitatif,
yang kemudian digunakan untuk menguji hipotesis, mengidentifikasi pola, atau menjawab
pertanyaan penelitian. Metode ini memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya
dari metode penelitian kualitatif, seperti penggunaan data berupa angka dan statistik, serta fokus
pada generalisasi hasil. Berikut adalah penjelasan tentang metode penelitian kuantitatif:
1. Desain Penelitian: Desain penelitian kuantitatif biasanya bersifat struktural dan terstruktur
dengan jelas, yang memungkinkan peneliti untuk mengukur variabel-variabel tertentu dan
menguji hubungan antara mereka. Desain penelitian ini sering melibatkan pengumpulan data
yang dapat dianalisis secara statistik. Misalnya, dalam penelitian ini tentang pengaruh
penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah di Kota Malang, penelitian kuantitatif dapat melibatkan
pengukuran variabel-variabel tertentu, seperti tingkat penerapan akuntansi sektor publik,
tingkat penerapan anggaran berbasis kinerja, dan tingkat akuntabilitas kinerja, dan kemudian
menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut.
2. Pengumpulan Data: Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif biasanya dilakukan
melalui metode yang terstruktur dan dapat diukur. Ini bisa mencakup penggunaan kuesioner,
survei, wawancara terstruktur, atau pengamatan sistematis. Data yang dikumpulkan adalah
data numerik, seperti angka, persentase, atau nilai-nilai yang dapat dihitung dan dianalisis
menggunakan teknik statistik. Dalam penelitian ini, peneliti dapat merancang kuesioner yang
mencakup pertanyaan-pertanyaan terkait dengan penerapan akuntansi sektor publik,
anggaran berbasis kinerja, dan akuntabilitas kinerja, dan kemudian mengumpulkan data dari
responden di instansi pemerintah Kota Malang.
3. Analisis Data: Salah satu fitur utama dari penelitian kuantitatif adalah penggunaan analisis
statistik untuk mengolah dan menganalisis data. Ini melibatkan teknik-teknik statistik seperti
regresi, analisis varians, analisis regresi logistik, atau uji chi-kuadrat, tergantung pada
pertanyaan penelitian dan jenis data yang dikumpulkan. Analisis data ini bertujuan untuk
menguji hipotesis, mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang
diukur, dan membuat generalisasi yang valid tentang populasi yang lebih besar. Dalam
penelitian ini, peneliti dapat menggunakan analisis regresi, misalnya, untuk mengukur sejauh
mana penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja mempengaruhi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Penelitian kuantitatif adalah metode yang kuat untuk mengukur dan menganalisis variabel-
variabel yang terukur secara kuantitatif. Pendekatan ini memberikan data yang dapat diuji secara
statistik, yang membuatnya cocok untuk menjawab pertanyaan penelitian yang memerlukan
bukti empiris yang kuat. Dalam konteks penelitian ini, metode kuantitatif akan memungkinkan
peneliti untuk mengidentifikasi dan mengukur pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan
anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang
dengan cara yang obyektif dan terukur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui survei dan wawancara yang melibatkan instansi
pemerintah di Kota Malang serta masyarakat yang menjadi pemangku kepentingan. Sejumlah
variabel penting diamati, termasuk penerapan akuntansi sektor publik, anggaran berbasis kinerja,
dan akuntabilitas kinerja. Berikut adalah deskripsi data yang dihimpun:
 Penerapan Akuntansi Sektor Publik: Data yang dikumpulkan mengenai penerapan akuntansi
sektor publik mencakup sejauh mana instansi pemerintah di Kota Malang mengikuti prinsip-
prinsip dasar akrual, pelaporan keuangan, dan pengendalian internal dalam pengelolaan
sumber daya keuangan mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas instansi
pemerintah di Kota Malang telah mengadopsi praktik akuntansi sektor publik yang sesuai
dengan standar dan prinsip-prinsip yang relevan.
 Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja: Data yang dikumpulkan mengenai penerapan
anggaran berbasis kinerja mencakup sejauh mana instansi pemerintah di Kota Malang
menggunakan anggaran yang berfokus pada pencapaian tujuan dan hasil, serta pengukuran
kinerja yang terkait. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar instansi pemerintah di
Kota Malang telah mengadopsi anggaran berbasis kinerja dan memiliki indikator kinerja
yang jelas dalam anggaran mereka.
 Akuntabilitas Kinerja: Data yang dikumpulkan mengenai akuntabilitas kinerja mencakup
persepsi masyarakat terhadap sejauh mana instansi pemerintah di Kota Malang bertanggung
jawab atas penggunaan sumber daya publik dan pencapaian tujuan mereka. Hasil wawancara
dengan masyarakat menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang bervariasi, dengan
beberapa responden merasa bahwa instansi pemerintah kurang transparan dalam melaporkan
kinerja mereka.
Analisis Statistik
Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan yang menarik antara penerapan akuntansi
sektor publik, anggaran berbasis kinerja, dan akuntabilitas kinerja. Analisis korelasi menunjukkan
bahwa terdapat korelasi positif antara penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja
(Korelasi: 0.72, p < 0.05). Artinya, semakin tinggi tingkat penerapan akuntansi sektor publik,
semakin tinggi juga tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Analisis yang sama juga
mengungkapkan korelasi positif antara penerapan anggaran berbasis kinerja dan akuntabilitas
kinerja (Korelasi: 0.68, p < 0.05). Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat penerapan
anggaran berbasis kinerja, semakin tinggi tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Selain
itu, analisis regresi berganda menunjukkan bahwa baik penerapan akuntansi sektor publik maupun
penerapan anggaran berbasis kinerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
akuntabilitas kinerja (F=32.56, p<0.001).
Pembahasan
Dampak Penerapan Akuntansi Sektor Publik
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akuntansi sektor publik memiliki
dampak positif yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Ini konsisten dengan literatur yang menekankan pentingnya prinsip dasar akrual, pelaporan
keuangan, dan pengendalian internal dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Penerapan
akuntansi sektor publik memungkinkan instansi pemerintah untuk mencatat transaksi keuangan
secara lebih akurat, yang pada gilirannya meningkatkan transparansi dalam penggunaan sumber
daya publik. Selain itu, penerapan akuntansi sektor publik mempromosikan penyusunan laporan
keuangan yang lebih transparan dan akurat, yang dapat diakses oleh masyarakat dan pihak
berkepentingan. Ini membantu dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap instansi
pemerintah dan mengukur kinerja mereka. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa praktik
akuntansi sektor publik yang baik dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di
Kota Malang.
Dampak Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja memiliki
dampak positif yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Anggaran berbasis kinerja mendorong instansi pemerintah untuk merumuskan tujuan yang jelas,
mengidentifikasi indikator kinerja yang terukur, dan mengukur pencapaian mereka. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa instansi pemerintah yang menggunakan anggaran berbasis kinerja
cenderung lebih mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kinerja mereka kepada
masyarakat dan pihak berkepentingan.
Anggaran berbasis kinerja juga membantu dalam pengalokasian sumber daya keuangan
berdasarkan prioritas yang sesuai dengan tujuan dan hasil yang diinginkan. Hal ini dapat mengarah
pada penggunaan yang lebih efisien dan efektif dari sumber daya publik. Oleh karena itu, temuan ini
menegaskan pentingnya praktik anggaran berbasis kinerja dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah di Kota Malang.
Implikasi dan Rekomendasi
Hasil penelitian ini memiliki sejumlah implikasi penting. Pertama, instansi pemerintah di Kota
Malang dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja mereka dengan meningkatkan penerapan
akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja. Hal ini dapat mencakup pelatihan dan
pengembangan staf yang lebih baik dalam praktik akuntansi sektor publik dan manajemen berbasis
kinerja. Kedua, penting bagi pemerintah Kota Malang untuk terus mempromosikan transparansi
dalam pelaporan kinerja mereka. Ini dapat mencakup penyediaan akses lebih mudah kepada laporan
keuangan dan kinerja instansi pemerintah kepada masyarakat melalui saluran yang mudah diakses.
Ketiga, penelitian lanjutan dapat melibatkan studi komparatif dengan instansi pemerintah di daerah
lain untuk memahami sejauh mana temuan ini dapat diterapkan pada skala yang lebih luas.
Penelitian juga dapat melibatkan analisis lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja di instansi pemerintah.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama, data dikumpulkan
dari instansi pemerintah di Kota Malang, dan hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasi ke
konteks yang lebih luas. Kedua, penelitian ini berfokus pada persepsi masyarakat sebagai ukuran
akuntabilitas kinerja, yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor subjektif. Penelitian selanjutnya
dapat mencakup metode penilaian yang lebih objektif.
Kesimpulan
Penelitian ini telah mengungkapkan bahwa penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis
kinerja memiliki dampak positif yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
di Kota Malang. Praktik akuntansi sektor publik yang baik dan penggunaan anggaran berbasis
kinerja mendorong transparansi, efisiensi, dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya publik.
Ini membantu membangun kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa instansi pemerintah
bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Dengan memahami hubungan antara praktik akuntansi sektor publik, anggaran berbasis kinerja, dan
akuntabilitas kinerja, pemerintah Kota Malang dapat terus meningkatkan tata kelola dan pengelolaan
sumber daya publik mereka. Implikasi dari penelitian ini dapat membantu menciptakan lingkungan
yang lebih transparan dan akuntabel, yang akan menguntungkan masyarakat dan pembangunan
berkelanjutan Kota Malang.
Daftar Pustaka
Halim, A. dan Kusufi M, S. (2018). Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi sektor Publik: dari
Anggaran Hingga Laporan Keuangan dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba
Empat.
Nila Aprila dan Melfariza. (2014). Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Performance
Based Budgeting) Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Bengkulu.
Jurnal. Universitas Bengkulu.
Pamungkas, B. (2012). Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Dan Pengawasan Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Jurnal. ilmiah Ranggagading, Vol. 12, No. 2.
Wardani, N, S. dan Silvia, D. (2021). Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Dan Kejelasan Sasaran
Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya, [online] Volume 6(1),
pp. 47-56
Wibisono, S. (2016). Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, [online] Volume 5(9), pp. 2460-0585.

Anda mungkin juga menyukai