PENDAHULUAN
Pemerintah sebagai lembaga publik memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan
dan manajemen keuangan yang efektif dan efisien kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pemerintah perlu menerapkan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis
kinerja yang baik. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah di Indonesia, termasuk Kota
Malang, telah mengalami perubahan signifikan dalam pengelolaan keuangan dan pelaporan kinerja.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh penerapan akuntansi sektor
publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota
Malang. Konteks Penelitian Kota Malang adalah salah satu kota penting di Jawa Timur, Indonesia,
dengan populasi yang terus berkembang. Pertumbuhan populasi dan kompleksitas kebutuhan
masyarakat menempatkan tekanan pada instansi pemerintah untuk memberikan pelayanan publik
yang berkualitas dan efektif. Dalam rangka mencapai tujuan ini, Kota Malang telah menerapkan
berbagai perubahan dalam sistem akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja. Namun,
masih perlu diteliti sejauh mana penerapan praktik ini telah mempengaruhi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
Perkembangan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik adalah cabang dari
akuntansi yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah untuk mengelola sumber daya
keuangan dan melaporkan kinerja mereka kepada masyarakat. Praktik akuntansi sektor publik
mencakup pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, pengendalian internal, serta
pelaporan kinerja. Akuntansi sektor publik yang baik sangat penting dalam menjaga integritas dan
transparansi pengelolaan keuangan pemerintah. Penerapan praktik akuntansi sektor publik yang baik
dapat membantu pemerintah memantau dan mengukur penggunaan sumber daya keuangan dengan
lebih efisien. Hal ini juga memungkinkan pemerintah untuk memastikan bahwa anggaran mereka
digunakan sesuai dengan prioritas dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam konteks Kota
Malang, penerapan akuntansi sektor publik yang efektif dapat meningkatkan transparansi dalam
pengelolaan keuangan pemerintah dan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga pemerintah.
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran berbasis kinerja adalah pendekatan
penganggaran yang fokus pada pencapaian hasil dan tujuan. Dalam sistem anggaran berbasis
kinerja, alokasi sumber daya didasarkan pada kinerja yang diharapkan, dan hasil yang diukur secara
jelas. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih efisien dalam penggunaan sumber daya dan
meningkatkan akuntabilitas karena kinerja dapat diukur dan dievaluasi dengan lebih baik. Penerapan
anggaran berbasis kinerja juga dapat mendorong instansi pemerintah untuk merancang program dan
kebijakan yang lebih efektif, karena mereka harus mengukur dampak program mereka terhadap
masyarakat. Dalam hal ini, penting untuk melihat sejauh mana penerapan anggaran berbasis kinerja
di Kota Malang telah memengaruhi efisiensi pengelolaan sumber daya keuangan dan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah
konsep yang mengacu pada kemampuan lembaga pemerintah untuk bertanggung jawab atas hasil
dan kinerja mereka kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait. Akuntabilitas kinerja mencakup
transparansi, integritas, dan kemampuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya
publik. Dalam konteks Kota Malang, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah faktor kunci
dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Penerapan
praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja yang baik dapat berkontribusi secara
signifikan pada tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Problematika
Permasalahan Penelitian Dalam konteks Kota Malang, masih ada beberapa permasalahan yang
perlu diteliti terkait dengan pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis
kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Beberapa permasalahan tersebut meliputi:
Sejauh mana instansi pemerintah di Kota Malang telah menerapkan praktik akuntansi sektor
publik yang baik dalam pengelolaan sumber daya keuangan mereka.
Sejauh mana penerapan anggaran berbasis kinerja telah memengaruhi efisiensi pengelolaan
sumber daya keuangan di Kota Malang.
Sejauh mana penerapan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja telah
memengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang.
Bagaimana persepsi masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas instansi pemerintah
di Kota Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut dan menyelidiki
sejauh mana penerapan praktik akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja telah
memengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Malang. Tujuan Penelitian Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh penerapan
akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah di Kota Malang.
KAJIAN TEORI
1. Akuntansi Sektor Publik
Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah suatu cabang dari akuntansi yang khusus digunakan
untuk mengelola sumber daya keuangan entitas pemerintah dan lembaga-lembaga sektor
publik. Dalam konteks pemerintah, praktik akuntansi sektor publik digunakan untuk
mencatat, melaporkan, dan mengendalikan penggunaan dana publik. Terdapat beberapa
karakteristik utama yang membedakan akuntansi sektor publik dari akuntansi sektor swasta.
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Salah satu karakteristik utama akuntansi sektor publik adalah penggunaan dana
publik. Sumber daya yang dikelola dalam akuntansi sektor publik berasal dari pajak, dana
hibah, penerimaan publik, dan sumber daya keuangan publik lainnya. Oleh karena itu,
transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya ini menjadi sangat penting.
Entitas pemerintah juga beroperasi untuk mencapai tujuan umum, yang sering kali
melibatkan penyediaan layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, akuntansi sektor publik berfokus pada pencapaian tujuan ini.
Selain itu, akuntansi sektor publik sering memerlukan pemisahan periode akuntansi yang
khusus, seperti tahun anggaran, untuk mencatat transaksi dan kinerja dalam periode tertentu.
Ini dilakukan agar dapat memantau penggunaan anggaran dan melaporkan kinerja dengan
lebih akurat. Prinsip dasar akrual juga digunakan dalam akuntansi sektor publik, yang
memungkinkan pencatatan transaksi dan peristiwa keuangan saat mereka terjadi, bukan
hanya ketika uang berpindah tangan. Prinsip akrual ini membantu menghasilkan laporan
keuangan yang lebih akurat dan relevan.
Prinsip-Prinsip Akuntansi Sektor Publik
Untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan akurasi dalam praktik akuntansi
sektor publik, sejumlah prinsip dan standar telah dikembangkan. Prinsip-prinsip ini
membantu dalam penyusunan laporan keuangan dan pelaporan kinerja yang dapat dipahami
oleh berbagai pemangku kepentingan. Beberapa prinsip utama akuntansi sektor publik
adalah:
Prinsip Dasar Akrual: Prinsip ini menekankan pencatatan transaksi dan peristiwa
keuangan saat mereka terjadi, bukan hanya ketika uang berpindah tangan. Prinsip akrual
memungkinkan akuntansi sektor publik untuk mencatat kewajiban dan aset yang ada
dengan lebih akurat.
Prinsip Kepentingan Publik: Akuntansi sektor publik didasarkan pada prinsip bahwa
informasi keuangan dan kinerja harus relevan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, termasuk masyarakat umum. Ini memastikan bahwa laporan keuangan
dan kinerja tidak hanya memenuhi kebutuhan pemerintah, tetapi juga memberikan
informasi yang bermanfaat bagi publik.
Prinsip Konsistensi: Prinsip ini mengharuskan entitas pemerintah untuk mengikuti
prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun, sehingga laporan keuangan
dan kinerja dapat dibandingkan dari waktu ke waktu. Konsistensi dalam penggunaan
prinsip-prinsip akuntansi memudahkan pemahaman hasil kinerja dari tahun ke tahun.
Prinsip Transparansi: Prinsip transparansi mengharuskan pemerintah untuk memberikan
akses terbuka kepada informasi keuangan dan kinerja mereka kepada publik. Ini
menciptakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dan memastikan bahwa masyarakat
dapat mengawasi penggunaan sumber daya publik.
Prinsip Akuntabilitas: Prinsip akuntabilitas mendorong entitas pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik dan pencapaian tujuan mereka. Ini
menciptakan sistem yang memastikan bahwa entitas pemerintah mengambil tindakan
yang sesuai untuk mencapai tujuan mereka dan menggunakan dana publik secara efisien.
2. Anggaran Berbasis Kinerja
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja adalah pendekatan penganggaran yang fokus pada
pencapaian hasil dan tujuan daripada sekadar alokasi dana. Dalam sistem anggaran berbasis
kinerja, alokasi sumber daya didasarkan pada kinerja yang diharapkan, dan hasil yang diukur
secara jelas. Pendekatan ini memungkinkan entitas pemerintah untuk lebih efisien dalam
penggunaan sumber daya dan meningkatkan akuntabilitas karena kinerja dapat diukur dan
dievaluasi dengan lebih baik.
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja didasarkan pada beberapa konsep utama:
Fokus pada Tujuan: Anggaran berbasis kinerja memfokuskan pada pencapaian tujuan dan
hasil. Setiap program atau proyek didesain untuk mencapai hasil tertentu yang sesuai dengan
misi dan visi pemerintah.
Pengukuran Kinerja: Anggaran berbasis kinerja mengharuskan pengukuran kinerja secara
teratur. Indikator kinerja digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana program atau proyek
mencapai tujuan mereka.
Alokasi Sumber Daya: Alokasi sumber daya didasarkan pada hasil yang diharapkan.
Program atau proyek yang memiliki rencana kinerja yang baik dan hasil yang jelas
mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran.
Fleksibilitas: Anggaran berbasis kinerja memberikan fleksibilitas kepada manajer dan
pemimpin program untuk mengalokasikan sumber daya sesuai dengan kebutuhan yang
muncul selama implementasi.
Pertanggungjawaban: Kinerja program dan proyek harus dipertanggungjawabkan. Jika hasil
yang diharapkan tidak tercapai, maka program atau proyek tersebut harus dievaluasi dan
perbaikan dilakukan.
Manfaat Anggaran Berbasis Kinerja
Anggaran berbasis kinerja memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam konteks
pemerintah:
Meningkatkan Efisiensi: Dengan fokus pada pencapaian hasil, anggaran berbasis kinerja
dapat membantu pemerintah mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
Meningkatkan Akuntabilitas: Pengukuran kinerja yang jelas dan evaluasi hasil program
membantu meningkatkan akuntabilitas karena program dan proyek dapat
dipertanggungjawabkan atas kinerja mereka.
Meningkatkan Transparansi: Anggaran berbasis kinerja mempromosikan transparansi karena
tujuan dan hasil program menjadi jelas dan dapat diakses oleh publik.
Mendorong Inovasi: Fleksibilitas dalam alokasi sumber daya dapat mendorong inovasi
dalam perancangan dan pelaksanaan program.
Meningkatkan Pelayanan Publik: Dengan fokus pada hasil dan tujuan, anggaran berbasis
kinerja dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik.
3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Pengertian Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah konsep yang mengacu pada kemampuan entitas
pemerintah untuk bertanggung jawab atas hasil dan kinerja mereka kepada masyarakat dan
pemangku kepentingan. Akuntabilitas kinerja mencakup transparansi, integritas, dan
kemampuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya publik. Dalam
konteks pemerintah, akuntabilitas kinerja adalah faktor kunci dalam menjaga kepercayaan
masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
adalah:
Transparansi: Tingkat transparansi dalam pengambilan keputusan, penggunaan sumber daya,
dan pelaporan kinerja adalah faktor utama dalam akuntabilitas kinerja. Semakin transparan
sebuah pemerintah, semakin mudah masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dapat
mengawasi tindakan mereka.
Integritas: Integritas dalam pelaksanaan program dan pengelolaan sumber daya publik adalah
kunci dalam menjaga akuntabilitas. Entitas pemerintah harus menjalankan tugas mereka
dengan integritas dan etika yang tinggi.
Evaluasi Kinerja: Evaluasi kinerja yang berkala dan objektif adalah cara untuk memantau
sejauh mana program dan proyek mencapai tujuan mereka. Evaluasi ini harus dilakukan
secara independen dan transparan.
Partisipasi Masyarakat: Memperbolehkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan pengawasan program adalah cara untuk meningkatkan
akuntabilitas. Masyarakat yang terlibat lebih mungkin akan memantau dan mempertanyakan
kinerja pemerintah.
Hukum dan Regulasi: Regulasi yang jelas dan ditegakkan dengan ketat dapat memberikan
dasar hukum untuk memastikan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya publik.
4. Hubungan Antara Akuntansi Sektor Publik, Anggaran Berbasis Kinerja, dan
Akuntabilitas Kinerja
Pengaruh Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting dalam meningkatkan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Prinsip-prinsip akuntansi sektor publik, seperti prinsip akrual,
transparansi, dan akuntabilitas, membantu menciptakan dasar yang kuat untuk melaporkan
kinerja secara objektif dan jujur. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akrual
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja finansial dan keuangan entitas
pemerintah. Laporan ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas, serta pendapatan dan biaya.
Dalam konteks Kota Malang, penggunaan akuntansi sektor publik yang baik dapat
membantu memastikan bahwa dana publik digunakan sesuai dengan prioritas dan kebijakan
yang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang kuat juga menjadi bagian penting dari
akuntansi sektor publik yang baik, yang membantu mencegah penyelewengan dan
penyalahgunaan dana publik. Dengan adanya laporan keuangan yang jelas dan dapat diakses
oleh publik, instansi pemerintah di Kota Malang dapat lebih mudah dipertanggungjawabkan
atas pen Akuntansi sektor publik berperan penting dalam menciptakan transparansi dalam
pengelolaan sumber daya publik. Dalam konteks akuntansi sektor publik, transparansi mengacu
pada kemampuan untuk mengungkapkan informasi keuangan dan kinerja instansi pemerintah
dengan jelas dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat.
Pengungkapan informasi yang tepat dan tepat waktu adalah landasan utama dari transparansi, dan
ini mencakup laporan keuangan, laporan kinerja, dan informasi terkait lainnya.