I. UMUM
Tahun 2015 Pemerintah telah mengimplementasikan akuntansi berbasis
akrual (accrual) di seluruh satuan kerja baik ditingkat pusat maupun daerah.
Tujuan Implementasi akutansi berbasis akrual adalah untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas serta kinerja Pemerintah. Manajemen keuangan
Pemerintah pun mengalami banyak perubahan yang tidak hanya mempengaruhi
aspek pelaporan dan pertanggujawaban keuangan, tetapi juga seluruh aspek
keuangan lainnya. Persiapan yang dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya
adalah antisipasi Pemerintah dalam memitigasi resiko terjadinya kegagalan
transformasi akuntansi.
Dalam pengelolaan keuangan negara, terdapat 5 (lima) siklus utama yang wajib
dilaksanakan terdiri dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran,
pengawasan dan pertanggungjawaban. Perencanaan merupakan siklus paling
awal dilakukan dalam rangka menghasilkan rencana pembangunan jangka
panjang, jangka menengah, dan jangka pendek yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara pemerintahan baik pusat maupun daerah. Penganggaran
merupakan siklus berikutnya yang mengaitkan perencanaan dengan sumber
daya keuangan pemerintah yang tergambar dalam APBN/APBD.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan merancang prosedur dan
aturan mengenai pelaporan realisasi anggaran berbasis kinerja yang
mengintegrasikan laporan kinerja dan realisasi anggaran. Dengan adanya
laporan tersebut maka diharapkan Laporan Keuangan tidak hanya sebagai wujud
dari pertanggungjawaban saja namun menjadi bahan informasi dalam
penyusunan siklus pengelolaan keuangan negara selanjutnya. Hal ini sesuai
dengan harapan Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, agar
pengelolaan keuangan negara bukan hanya berorientasi pada prosedur tapi
berorientasi pada hasil. Dan jika hal ini dapat terwujud, maka tidak berlebihan
jika laporan keuangan pemerintah sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara.
V. Penutup
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk
melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu
menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.