PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didukung oleh rakyat. Adanya keyakinan publik terhadap apa yang telah
1
Reynaldi Rintiarno, Nur Azlina,” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah”, Pekbis Jurnal, Vol. 3 No. 3, (November, 2011), 560.
2
Kristian Widya Wicaksono,” Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik”, Jurnal Kebijakan &
Administrasi Publik, Vol. 19 No. 1, (Mei, 2015), 4.
2
secara terbuka, baik pusat maupun daerah. Dengan kata lain, lembaga yang
dilakukan suatu instansi pemerintah dalam kurun waktu satu periode yang
Jember4
3
Dian Pratiwi dan Lilis Setyowati,” Determinan Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Kota Semarang”, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (Jbe), Vol. 24 No. 1, (Maret, 2017), 94-
102.
4
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2014, Tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
3
fundamental untuk mencapai visi misi dan tujuan lembaga serta berperan
pelayanan publik, ketika suatu daerah tidak menerima layanan dengan layak
maka itu dapat mempengaruhi kesejahteraan seluruh rakyat dengan itu peran
seharusnya mendapat porsi besar tidak hanya dari kalangan akademisi tetapi
juga praktisi, adalah fokus pada upaya memajukan sektor publik yang
dianggap tidak efisien dan tidak menarik agar tidak tertinggal jauh dari sektor
swasta hal ini diyakini lebih cenggih dan efisien. Akan tetapi, dari kalangan
praktisi sudah mulai ada perhatian khusus untuk menilai kelayakan praktik
oleh pemerintah6
sesuai dengan misi dan fungsi berlandaskan rencana starategis yang telah
jawabkan7
politik.
6
Haryanto dan Sahmuddin, Akuntansi Sektor Publik (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2017), 1.
7
Nining Asniar Ridzal,” Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Buton”, Jurnal
Akuntansi, Vol. 6 No. 1, (Juni, 2020), 87-97.
5
pemerintah yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penetapan
efisiensi dari laporan keuangan serta efektivitas penggunaan sumber daya dan
tersebut sudah disajikan dan menghasilkan evaluasi berupa opini dari Badan
tersebut bisa disajikan wajar dan berkualitas. Sebagaimana yang telah diatur
Gambar 1.1
Grafik Hasil Opini Kabupaten Jember Tahun 2011-2020
8
Pratiwi dan Setyowati,” Determinan Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kota Semarang”, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (Jbe), (Maret, 2017), 94-102.
6
Opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) dan Opini Tidak Wajar (TW)
akuntabilitas kinerja yang di miliki Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang ada
di Kabupaten Jember.9
-31 dan terjadi penurunan di persentase OPD yang tertib kelola Barang Milik
Tabel 1.1
9
Bpk Perwakilan Jawa Timur, “LKPD Kabupaten Jember”, https:/jatim.bpk.go.id/lkpd-kabupaten-
jember/ , (25 September 2021).
7
Tabel 1.2
Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Akhir Periode RENSTRA
No Sasaran Indikator Target Realisasi Tingkat
Sasaran Akhir Th.2020 Kemajuan
RENSTR
A
1 Terwujudnya Presentase 85% 53,18 -31
Pengelolaan kepatuhan
Keuangan dan Aset OPD dalam
Daerah yang sesuai penyusunan
ketentuan dan RAPBD
akuntabel Persentase 85% 76,24 23,75
OPD yang taat
penyerapan
anggaran
berdasarkan
anggaran kas
yang telah
ditetapkan
%aset tetap 80,90% 83,45 2,55
dengan
dokumentasi
8
legal
Presentase 80,90% 65,98 -14,92
OPD
yang tertib tata
kelola Barang
Milik Daerah
Sumber: BPKAD Kabupaten Jember
Peneltian tentang pengaruh akutansi sektor publik kepada akuntabilitas
studi yang dilakukan oleh Putri Wuldan Sari dan sartika yang membuat
penerapan akuntansi sektor publik yang cukup baik oleh Instansi Pemerintah
Daerah dan kualitas laporan keuangan yang cukup optimal dari Satuan Kerja
B. Rumusan Masalah
Timur)”, Jurnal Ilmiah Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 2 (November, 2019).
10
Jember ?
C. Tujuan Penelitian
Jember.
D. Manfaat Penelitian
11
suatu tujuan. Maka manfaat yang dapat dikontribusikan oleh peneliti melalui
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
1. Variabel Penelitian
variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang akan peniliti
instansi pemerintah.
1. Indikator Variabel
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 38.
13
1) Transaksi
4) Pengiktisaran
5) Pelaporan16
1) Relevan
2) Andal
3) Dapat dibandingkan
4) Dapat dipahami17
1) Perencanaan strategi
2) Perencanaan kinerja
3) Pengukuran kinerja
4) Pelaporan kinerja18
15
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 39.
16
Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik In Lingkup Akuntansi Sektor Publik (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2014), 19.
17
Republik Indonesia, Standar Akuntansi Pemerintah (Komite Standar Akuntansi Pemerintah:
2020), 13.
18
Lembaga Administrasi Negara, Keputusan Kelapa Lembaga Administrasi Negara Nomor:
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
14
F. Definisi Operasional
19
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 38.
20
Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik In: Lingkup Akuntansi Sektor Publik (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2014), 6.
21
Haryanto, Sahmudin dan Ariffudin, Akuntansi Sektor Publik (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2017), 1.
15
yang dapat diukur dengan tujuan yang ditetapkan (sasaran) atau target
22
Republik Indonesia, Standar Akuntansi Pemerintah (Komite Standar Akuntansi Pemerintah:
2020), 13.
23
Neli Sri Mulyati, dkk, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan”, Akuntapedia, Vol. 1 No. 1 (Desember, 2019), 65.
24
Lembaga Administrasi Negara, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
16
G. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian bisa disebut asumsi dasar atau prostulasi, yaitu titik
Gambar 1.2
Kerangka Konseptual
Transaksi
Akuntansi Sektor
Pencatatan Data Transaksi
Publik (X1)
Pengikhtisaran
Pelaporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Relevan Pemerintah (Y)
25
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2009), 21.
26
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Jember: IAIN Jember Press, 2018),39.
17
Andal
Kualitas Laporan
Dapat Di Bandingkan
Keuangan (X2)
Dapat di Pahami
Keterangan :
27
Ibid., 41.
28
Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik In: Lingkup Akuntansi Sektor Publik (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2014), 6.
18
instansi pemerintah.
pemerintah.33
32
Nining Asniar Ridzal, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Buton”, Jurnal Akuntansi, Vol. 6
No. 1 (Juni, 2020).
33
Ayu Permata Sari, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara)”, Jurnal Akuntansi
Dan Ekonomi, Vol. 7 No. 2 (Mei, 2022).
20
(Y).
34
Fika Mudrikah dan Kurnila Ali, “Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah dan
Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Lampung
Timur)”, Jurnal Ilmiah Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 2 (November, 2019).
21
pemerintah (Y).
pemerintah.
instansi pemerintah.
I. Metode Penelitian
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2015), 7.
36
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kuantitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu,
2020), 248.
22
a. Populasi
populasi ini bisa berupa subjek maupun objek. Untuk populasi ini
Tabel 1.3
Populasi Penelitian
Jumlah
No. Bagian
Pegawai
1 Kepala BPKAD 1
2 Sekretaris BPKAD 1
3 Bidang Kesekertariatan -
• Kasubbag Keuangan 1
• Kasubbag Umum dan Kepegawaian 1
• Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan 1
• Staff 15
4 Bidang Anggaran -
• Kabid Anggaran 1
• Kasubbid Pendapatan dan Pembiayaan 1
• Kasubbid Bina Keuangan 1
• Kasubbid Anggaran Belanja 1
• Staff 6
5 Bidang Akuntansi -
• Kabid Akuntansi 1
• Kasubbid Pelaporan Akuntansi 1
• Kasubbid Pelaporan dan Pengeluaran Kas 1
• Kasubbid Pelaporan dan Penerimaan Kas 1
• Staff 6
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2015), 80.
23
6
Bidang Pembendaharaan -
• Kabid Pembendaharaan 1
• Kasubbid Pengelolaan Kas 1
• Kasubbid Belanja Operasional 1
• Kasubbid Belanja Non Operasional 1
• Staff 9
7 Bidang Aset -
• Kabid Aset 1
• Kasubbid Pemindahtanganan, Pemusnahan dan
1
Penghapusan
• Kasubbid Penggunaan, Pemanfaatan, Pemeliharaan
1
dan Pengamanan
• Kasubbid Perencanaan, Penatausahaan dan
1
Penilaian
• Staff 15
Jumlah 72
Sumber data: Data diolah38
b. Sampel
χ 2 . N . P. Q
Rumus : n = 2 2
d ( N −1 )+ χ . P .Q
69,138
n=
0,0025 (71 ) +0,96025
69,138
n=
0,1775+0,96025
69,138
n=
1,13775
sebesar 5%. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena peneliti mampu
populasi itu.41
41
Ibid., 82.
42
Agung Widhi Kurniawan, Zarah Puspitaningtyas, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta:
Pandiva Buku, 2016), 80.
25
a. Kuisioner
Tabel 1.4
Kriteria Skala Likert
No Keterangan Simbol Skor
1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Netral N 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Data diolah
b. Wawancara
dipakai untuk mencari data secara lisan. Hal ini perlu dilakukan untuk
ini yaitu dengan cara menemui pihak yang bertanggung jawab pada
struktur perusahaan.
c. Dokumentasi
data maupun informasi berupa buku, arsip, dokumen tulisan angka dan
penelitian.
4. Analisis data
Analisis data ini mencakup aspek teknis dari analisis data yang
berikut :
and Service Solutions versi 22 (SPSS 22). SPSS adalah software yang
dengan basic atau sistem operasi windows. Tujuan dari analisis data
sudah didapatkan.
b. Uji instrumen
1) Uji Validitas
sebaliknya.44
2) Uji Reabilitas
44
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9 (Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2018), 51.
28
1) Uji Normalitas
kecil.
2) Uji Multikolinieritas
45
Ibid., 45.
46
Ibid., 161.
29
berikut:47
a) Apabila tolerance value > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
b) Apabila tolerance value < 0,1 dan VIF > 10 maka terjadi gejala
3) Uji Heteroskedastisitas
residualnya. Metode statistik dapat berupa uji park, uji glejser, uji
sebagai berikut:
47
Ibid., 107.
48
Dyah Nirmala Arum Janie, Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS
(Semarang: Semarang University Perss, 2012), 24.
49
Shella Citra Oktaviani, dkk, “Pengaruh Faktor Keprilakuan Terhadap Kegunaan Sistem
Keuangan Akuntansi Daerah di Kota Malang”, E-JRA, Vol.9 No.2 (2020),38.
30
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
α : Konstanta
e : Error
e. Uji Hipotesis
1) Uji t (Parsial)
a) Jika t hitung < t tabel maka tidak berpengaruh jika sig > 0,05
dependen.
b) Jika t hitung > t tabel maka berpengaruh atau sig < 0,05 maka
variabel dependen.
2) Uji F (Simultan)
variabel bebas.
a) Jika F hitung > F tabel maka berpengaruh atau jika sig < 0,05,
b) Jika F hitung < F tabel maka tidak berpengaruh atau jika sig >
variabel terikat.
J. Sistematika Pembahasan
skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Format
masing membahas suatu masalah yang dibagi menjadi beberapa sub bab.
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
teoritis terkait dengan penelitian yang akan peneliti lakukan pada saat ini.
Bab ini berisi temuan penelitian dengan pokok-pokok atau uraian topik
Bab IV Penutup
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
terdahulu yangitu berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan saat ini,
51
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 39.
52
Erlina Intan Fedrianawati, “Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kualitas Laporan Keuangan
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di
Kabupaten Ponorogo”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2017).
33
34
kinerja. 54
53
Silvia Indah Sari, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Pengendalian Intern
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Musi Rawas”,
(Skripsi, Universitas Sriwijaya, 2018).
54
Yulia Cantika, “Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem
Pelaporan dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kabupaten Polewali Mandar”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin, 2018).
35
signifikan 0,00 < 0,05 dengan pengaruh sebesar 45,80% dan selebihnya
55
Maya Angelicca, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah (Studi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Lamandau Kalimantan
Tengah)”, (Skripsi, Universitas Sanata Dharma, 2019).
56
Sartika, “Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Internal Terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim”, (Skripsi, Universitas
Muhammadiyah, 2019).
36
signifikasi yang diperoleh sebesar 0,000 < α sama dengan 0,05 maka dapat
57
Fika Mudrikah dan Kurnila Ali, “Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah dan
Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Lampung
Timur)”, Jurnal Ilmiah Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 2 (November, 2019).
58
Nurhani Salamah, Ernadhi Sudharmanto dan Dessy Herlisnawati, “Pengaruh Penerapan
Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Internal Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi
Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bogor”, Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Akuntansi, Vol. 8 No. 3 (2021).
37
langsung.60
59
Nining Asniar Ridzal, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Buton”, Jurnal Akuntansi, Vol. 6
No. 1 (Juni, 2020).
60
Nurfasila, “Pengaruh Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah Dalam Mencegah Fraud (Studi Kasus BKUD Kabupaten Pinrang)”, (Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Makassar, 2022).
38
10. Penelitian Ayu Permata Sari dengan judul “Pengaruh Kualitas Laporan
Kasus Pada Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara)”. Fokus Penelitian ini
Tabel 2. 1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Perbedaan Persamaan
Peneliti Penelitian
1. Erlina Intan Pengaruh Perbedaannya Sama-sama
Fedrianawati Penerapan metode analisis menggunakan
(2017) Akuntansi datanya variabel
Sektor Publik menggunakan independen
dan Kualitas uji akuntansi
Laporan autokolerasi. sektor publik
Keuangan Populasinya dan kualitas
Terhadap yaitu satuan laporan
Akuntabilitas kerja perangkat keuangan dan
Kinerja Instansi daerah variabel
Pemerintah dependen
Pada Satuan akuntabilitas
Kerja Perangkat kinerja instansi
Daerah di pemerintah
Kabupaten
Ponorogo
2. Silvia Indah Pengaruh Penelitian ini Membahas
Sari (2018) Penerapan tidak tentang
Standar membahas kualitas
61
Ayu Permata Sari, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara)”, Jurnal Akuntansi
Dan Ekonomi, Vol. 7 No. 2 (Mei, 2022).
39
Kabupaten
Lampung
Timur
7. Nurhani Pengaruh Penelitian Membahas
Salamah Penerapan terdahulu tidak tentang
(2020) Akuntansi membahas penerapan
Sektor Publik tentang akuntansi
Dan kualitas sektor publik
Pengawasan laporan dan sama-sama
Internal keuangan dan menggunakan
Terhadap penelitian regresi linier
Kinerja Instansi terdahulu berganda
Pemerintah menggunakan
(Studi Empiris jenis penelitian
Pada Organisasi verifikatif,
Perangkat metode
Daerah (OPD) explanatory
Kabupaten survey dengan
Bogor) teknik
penelitian
statistik
kualitatif
kuantitatif
8. Nining Pengaruh Penelitian Membahas
Asniar Kualitas terdahulu tentang
(2020) Laporan menggunakan kualitas
Keuangan analisis regresi laporan
Terhadap sederhana, keuangan dan
Akuntabilitas sedangkan akuntabilitas
Kinerja Pada pada penelitian kinerja dan
Badan ini jenis
Pengelolaan menggunakan penelitiannya
Keuangan Dan analisis
Aset Daerah berganda dan
Kabupaten juga penelitian
Buton sebelumnya
tidak
membahas
tentang
akuntansi
sektor publik
9. Nurfasila Pengaruh Variabel Variabel
(2022) Akuntansi independenya independenya
Sektor Publik tidak sama
Terhadap menggunakan menggunakan
Akuntabilitas kualitas akuntansi
42
B. Kajian Teori
(Gumanti Ary Tatang 2017) and (Roziq Ahmad,. And Sumarni., 2020).
This theory explains the role of an agent that involves one or more
are the participants who take part in the work force and their expertise.”62
Teori ini menjelaskan peran agent yang melibatkan satu orang atau lebih.
63
Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik In: Lingkup Akuntansi Sektor Publik (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2014), 6.
64
Haryanto, dkk, Akuntansi Sektor Publik (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
2007),2.
44
jenis organisasi akuntansi sektor publik itu dapat dibagi menjadi tiga
65
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik (Edisi Kedua) (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2014), 4.
45
tepat, efisien dan ekonomi atas suatu operasi dan alokasi sumber
akuntabilitas (accountability).66
1) Transaksi
laporan keuangan.
Analisis bukti transaksi yang dimaksud dalam hal ini adalah setiap
Pencatatan data transaksi yang dimaksud dalam hal ini adalah dari
4) Pengiktisaran
5) Pelaporan
reabilitasnya.67
67
Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik In: Lingkup Akuntansi Sektor Publik (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2014), 12.
47
waktu dan dapat diandalkan. Selain itu laporan keuangan tersebut juga
(stewardship).
68
Republik Indonesia, Standar Akuntansi Pemerintah (Komite Standar Akuntansi Pemerintah:
2020), 13.
69
Neli Sri Mulyati, dkk, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan”, Akuntapedia, Vol. 1 No. 1 (Desember, 2019), 65.
48
1) Relevan
c) Tepat waktu
d) Lengkap 71
2) Andal
a) Penyajian jujur
c) Netralitas72
3) Dapat dibandingkan
terjadinya perubahan.
4) Dapat dipahami
72
Ibid., 14.
73
Ibid., 14.
50
pertanggungjawaban tersebut.76
74
Ibid., 14.
75
Tim Penyusun, Akuntabilitas dan Good Governance (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara,
2000), 43
76
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009), 21.
51
secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan
a. Macam-macam akuntabilitas
permusyawaratan rakyat.
terdiri dari:
1) Perencanaan strategi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai
2) Perencanaan kinerja
3) Pengukuran kinerja
78
Lembaga Administrasi Negara, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
239/IX/6/8/2003 Tentang perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerinatah
79
Ibid., 3.
53
4) Pelaporan kinerja
80
Ibid., 3.
81
Ibid., 4.
54
BAB III
1. Profil BPKAD
sebagai berikut:
a. Kedudukan
maupun pilihan.
55
56
APBD.
2. Visi BPKAD
3. Misi BPKAD
57
Daerah.
Daerah
Daerah.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi BPKAD Kabupaten Jember
B. Penyajian Data
Tabel 3.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan di Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
No Jabatan Frekuensi
1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset 1
Daerah
2. Sekertaris Badan Pengelolaan Keuangan dan 1
Aset Daerah
3. Kepala Sub Bagian Keuangan 1
4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1
5. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 1
6. Kepala Bidang Anggaran 1
7. Kepala Sub Bidang Pendapatan dan 1
Pembiayaan
8. Kepala Bidang Akuntansi 1
9. Kepala Sub Bidang Pelaporan Akuntansi 1
10. Kepala Bidang Pembendaharaan 1
11. Kepala Bidang Aset 1
12. Kepala Sub Bidang Pemindah Tanganan, 1
Pemusnahan dan Penghapusan
13. Staff Bidang Sekretariat 12
14. Staff Bidang Anggaran 7
15. Staff Bidang Akuntansi 6
16. Staff Bidang Perbendaharaan 9
17. Staff Bidang Aset 15
Jumlah 61
Sumber: Data Diolah
berikut:
59
Tabel 3.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
No Umur Frekuensi
1. 16 – 25 tahun 6
2. 26 – 35 tahun 18
3. 36 – 45 tahun 20
4. 46 – 55 tahun 15
6. 56 – 65 tahun 2
Jumlah 61
Sumber: Data Diolah
berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
1. SD 1
2. SMP 1
3. SMA/ SMK 15
4. Diploma 9
5. S1 28
6. S2 7
7. S3 -
Jumlah 61
Sumber: Data Diolah
a. Uji Validitas
60
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas
No Variabel Indikator rtabel rhitung Keterangan
1. X1 = Akuntansi X1.1 0,2126 0,639 Valid
Sektor Publik
X1.2 0,685 Valid
b. Uji Reliabilitas
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Standar Cronbach’s Keterangan
Reabilitas Alpha
1. X1 = Akuntansi 0,60 0,773 Reliabel
Sektor Publik
2. X2 = Kualitas 0,60 0,974 Reliabel
Laporan Keuangan
3. Y = Akuntabilitas 0,60 0,903 Reliabel
Kinerja Instansi
Pemerintah
Sumber: diolah dari data nilai Cronbach’s Alpha SPSS 22
alpha > 0,60 yaitu sebesar 0,773. Variabel kualitas laporan keuangan
dikatakan reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,60 yaitu sebesar
82
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2018), 51.
63
reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,60 yaitu sebesar 0,903.
a. Uji Normalitas
normal, jika asumsi dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
yaitu:
Tabel 3.7
Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov
Standar Normalitas Asymp Sig Keterangan
83
Ibid ., 161.
64
sebesar 0,200 lebih besar dari pada 0,05 sehingga dapat disimpulkan
b. Uji Multikolonieritas
berikut:
1) Apabila tolerance value > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
2) Apabila tolerance value < 0,1 dan VIF >10 maka terjadi gejala
Tabel 3.8
Hasil Uji Multikonieritas
Coefficientsa
84
Ibid., 107.
65
Tolerance VIF
publik memiliki nilai tolerance 0,795 > 0,1 dan nilai VIF 1,257 < 10
keuangan memiliki nilai tolerancce 0,795 > 0,1 dan nilai VIF 1,257 <
terjadi multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
terjadinya heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-
66
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.85
Gambar 3.2
Grafik Uji Heterokedastisitas
Tabel 3. 9
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
1 (Constant)
29,558 8,383
85
Ibid., 138.
67
Y = a + b1X1 +b2X2
4. Uji Hipotesis
a. Uji t (parsial)
variabel dependen.86
Tabel 3.10
Hasil Uji t
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
1 (Constant)
29,558 8,383 3,526 ,001
86
Ibid., 98.
69
Analisis uji t:
Hipotesis:
variabel akuntansi sektor publik (x1) adlah sebesar 0,762 > 0,05
dan nilai thitung sebesar -0,304 < ttabel 2,001, dapat disimpulkan
instansi pemerintah.
Hipotesis:
0,05 dan nilai thitung sebesar 5,208 > ttabel 2,001, maka dapat
b. Uji F (Simultan)
Tabel 3.11
Hasil Uji F (simultan)
ANOVAa
Total 1204,918 60
Sumber: diolah dari data SPSS 22
Dengan hipotesis :
87
Ibid., 98.
71
berarti nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu yang diperoleh
dari F=(k-1) : (n-k), F=(3-1) : (61-3) maka F=(2 : 58) yaitu 3,156.
Hal ini menunjukkan F hitung > F tabel yaitu F hitung > Ftabel = 18,005
> 3,156 atau bisa dilihat melalui nilai signifikasi apabila sig 0,05
adalah 0,000 maka < 0,05. Berdasarkan kedua kreteria tersebut dapat
Tabel 3.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
88
Ibid., 97.
72
sebesar 0,362, yang memiliki arti bahwa akuntansi sektor publik dan
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
teori yang ada atau menemukan teori baru, dan penjelasan relevansi lain
berikut:
instansi pemerintah
762 > 0,05 dan nilai thitung sebesar -0,304 < 2,001 ttabel, maka dapat
responden yang menjawab netral atau tidak setuju pada setiap item
90
Nurhani Salamah, Ernadhi Sudharmanto dan Dessy Herlisnawati, “Pengaruh Penerapan
Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Internal Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi
Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bogor”, Jurnal Online Mahasiswa (JOM)
Bidang Akuntansi, Vol. 8 No. 3 (2021), 13-15.
74
keputusan.
sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 5,208 > 2,002 ttabel maka dapat
thitung lebih ttabel dan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
tahun 2020.91
91
Nining Asniar Ridzal, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Buton”, Jurnal Akuntansi, Vol. 6
No. 1 (Juni, 2020), 94-95.
75
akuntabilitas kinerja dari SKPD. Dengan kata lain hasil penelitian ini
adalah 18,005 dan nilai signifikasi 0,00. Sedangkan nilai F tabel pada
kinerja instansi pemerintah, karena nilai F hitung lebih besar dari nilai
92
Erlina Intan Fedrianawati, “Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kualitas Laporan Keuangan
Terhadap (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di
Kabupaten Ponorogo”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2017),
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
0,05 dan nilai thitung < ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
instansi pemerintah memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
nilai thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
77
78
kualitas laporan keuangan memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
dan nilai fhitung > ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Kabupaten Jember.
B. Saran
2. Bagi Akademik
79
dan Aset Daerah Kabupaten Jember lebih baik dalam penerapan akuntansi
sektor publik. Dan disarankan bagi para staff akuntansi ataupun keuangan