Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP


AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian Akuntansi yang Diampu Oleh :
Agung N. J., S.E., M.Si., M.Pd., Ak., CA

Disusun Oleh :

ISNAN MUSTOFA

1922100007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2022/2023


A. Latar Belakang Masalah

Perubahan periode kepemimpinan di Indonesia memberikan

perubahan yang sangat besar di berbagai bidang. Diantaranya perubahan

yang telah terjadi yaitu pemerintahan yang berbentuk sentralistik menjadi

pemerintahan desentralistik sesuai dengan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. Dimana undang-undang tersebut

menjelaskan bahwa daerah berhak mengatur keuangannya sendiri.

Nugroho (2016) menyatakan bahwa Perkembangan akuntansi sektor

publik di Indonesia semakin pesat terutama dalam pelaksanaan kebijakan

otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah

dalam pengambilan keputusan daerah berkaitan dengan pengelolaan

sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas dan

potensi daerah tersebut.

Menurut Bastian (2006) Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme

teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana

masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen

di bawahnya seperti pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan

yayasan sosial pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pengelolaan keuangan

sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah, karena daerah kabupaten

dan kota berhubungan langsung dengan masyarakat. Pengelolaan

1
2

pemerintah daerah yang berakuntabilitas, tidak bisa terlepas dari anggaran

pemerintah daerah, penerapan akuntansi, dan sistem pelaporannya. Dalam

prinsip-prinsip yang mendasari pengelolaan keuangan daerah adalah

transparansi, akuntabilitas, dan value for money yang merupakan inti

pengukuran kinerja unit-unit kerja pemerintah.

Kejelasan sasaran anggaran adalah sejauh mana sasaran anggaran

jelas dan spesifik, sehingga orang-orang yang bertanggung jawab untuk

mencapai sasaran anggaran dapat memahami anggaran. Semakin jelas

sasaran anggaran, semakin mudah aspek-aspek tertentu menjelaskan

keberhasilan atau kegagalan tujuan yang ditetapkan dalam organisasi

(Indrayani et al., 2017). Akan tetapi hasil menunjukan bahwa bahwa

pengelolaan keuangan daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pemerintah (Pattiasina et al., 2021). Oleh karena itu, kejelasan

tujuan anggaran harus spesifik, terukur, terstandarisasi, terikat waktu,

memiliki tujuan utama, dan berorientasi pada hasil akhir. Semakin tepat

sasaran anggaran, semakin baik akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(Halim & Iqbal, 2012).

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem

pertanggungjawaban secara periodik.


3

Fenomena yang terkait dengan akuntabilitas kinerja pemerintah yaitu

masih rendahnya akuntabilitas kinerja memunculkan masalah pengelolaan

keuangan daerah yang buruk dan masih banyak dana-dana yang tidak

teralokasi sesuai dengan tempatnya. Maka perlu adanya perbaikan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang berdampak pada upaya

terciptanya good governance. Perbaikan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah juga berdampak luas pada bidang ekonomi dan politik. Dalam

bidang ekonomi, perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan

mendorong perbaikan iklim investasi, sedangkan dalam bidang politik

perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan mampu

memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Perbaikan kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diharapkan

akan berimplikasi pada minimalnya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme

sehingga diharapkan good governance dapat diwujudkan oleh Pemerintah

Indonesia baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah (Santoso &

Pambelum, 2008).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul, “Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik

dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Penerapan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah?


4
2. Apakah Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah?

3. Apakah Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kejelasan Sasaran

Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penerapan Akuntansi

Sektor Publik terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penerapan Kejelasan

Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.


5

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Akuntansi Sektor Publik

dan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini baik secara pratis

maupun teoritis adalah sebagai berikut :

1. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan

manfaat dalam menambah wawasan di bidang sektor publik terutama

masalah yang terkait dengan Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor dan

Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Intansi

Pemerintah.

2. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari peneliti ini adalah dapat

meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan penulis dalam penelitian

maupun dalam kepenulisanya. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat

dijadikan referensi khalayak umum dalam mencari informasi atau ilmu

penegetahuan yang berkaitan dengan penelitian ini. Selain itu, manfaat

dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan

bagi penulis lain dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan tema

yang sama maupun dengan tema yang berbeda tetapi masih mengarah pada

penelitian ini untuk dimasa yang akan datang.


E. Landasan Teori
1. Penerapan Akuntansi Sektor publik

a. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik adalah Mekanisme teknik dan analisa

akuntansi di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-

departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM

dan yayasan sosial, maupun proyek-proyek kerjasama sektor publik

dan swasta (Bastian, 2006). Sedangkan menurut Mardiasmo (2009)

Akuntansi Sektor Publik merupakan alat informasi baik bagi

pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

Dari definisi-definisi diatas Akuntansi Sektor Publik dapat

dinyatakan sebagai sebuah proses untuk mengelompokan, mencatat,

mengkategorikan, menganalisis serta membuat laporan transaksi

keuangan dana untuk sebuah lembaga publik yang mengarsipkan

informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkannya untuk

digunakan saat pemungutan sebuah ketentuan, yang akhirnya akan

dipertanggungjawabkan kepada publik sehingga dalam

pengelolaannya membutuhkan keterbukaan dan akuntabilitas.

b. Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik

Organisasi-organisasi sektor publik sering dijumpai dalam

kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang cenderung

berurusan dengan instansi pemerintah, seperti departemen

pendidikan, departemen tenaga kerja, kantor pencatatan sipil, atau

kepolisian. Dan yang juga termasuk organisasi sektor publik adalah

partai-partai politik dan LSM-LSM di berbagai bidang. Biduri,

(2018) menyatakan bahwa jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis


organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai

berikut:

1. Instansi Pemerintah,

2. Organisasi milik nirlaba,dan

3. Organisasi milik swasta.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Organisasi Sektor Publik

Menurut Biduri (2018) Komponen lingkungan yang

mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:

1) Faktor ekonomi meliputi antara lain: Pertumbuhan ekonomi,

tingkat inflasi, tenaga kerja, nilai tukar mata uang, inftrastruktur,

dan pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

2) Faktor politik meliputi antara lain: Hubungan negara dan

masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa,

ideologi negara, dan elit politik dan massa jaringan internasional.

2. Kejelasan Sasaran Anggaran

a. Pengetian Kejelasan Sasaran Anggaran

Anggaran pemerintah merupakan arah atau pedoman yang akan

dijadikan pegangan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk

menyusun anggaran penerimaan dana dan pengeluaran dana oleh

lembaga tertinggi negara dibebankan kepada pemerintah (Sutisman et

al., 2020).

Menurut Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Anggaran pemerintah merupakan

dokumen formal hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif

tentang belanja yang ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan

pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutupi


keperluan belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila

diperkirakan akan terjadi defisit atau surplus.


7
8
9

Suhartono & Solichin (2006) berpandangan “Kejelasan sasaran

anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara

jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat

dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian

sasaran anggaran tersebut. Oleh sebab itu, sasaran anggaran daerah

harus dinyatakan secara jelas, spesifik, dan dapat dimengerti oleh

mereka yang bertanggung jawab untuk menyusun dan

melaksanakannya.

3. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

a. Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Kinerja adalah hasil kerja yang menggambarkan tingkat

pencapaian dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya

mewujudkan misi, visi, sasaran dan tujuan organisasi (Sumartono,

2017).

Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 Tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah ialah suatu perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah agar mempertanggung jawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi, misi dan tujuan organisasi dalam

mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui

alat pertanggungjawaban secara periodik. Perwujudan tanggungjawab ini

kemudian dipublikasikan dengan format laporan yang disebut Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).


10

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sebelumnya telah

dilakukan oleh penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pendukung atau

tolak ukur untuk melakukan penelitian terdahulu. Berikut ini penelitian

terdahulu yang peneliti jadikan sebagai referensi menyusun laporan penelitian

sebagai berikut :

Budiani & Asyik, (2021) “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,

Pengendalian Akuntansi, Kualitas Sumber Daya Manusia, Dan Sistem

Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah”. Bahwa pada

masa Covid-19, Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada OPD Kota Surabaya

Putra (2021) “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Penerapan Akuntansi

Sektor Publik, Pengendalian Akuntansi Dan Ketaatan Pada Peraturan

Perundangan Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah

Kabupaten Kuantan Singingi”. Bahwa Penerapan Akuntansi Sektor Publik

berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Kuantan Singingi.

Salsabila & Widajantie (2021) "Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran ,

Pengendalian Internal dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap

Akuntabilitas Kinerja Kelurahan di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya”.

Bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran tidak berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Kelurahan.


11

Harianto et al. ( 2021) ” Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian

Akuntansi, Sistem Pelaporan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)”. Bahwa

Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh kepada Responsibilitas Kinerja

Lembaga Pemerintah.

Mardiana & Setiyowati (2021) ” Kejelasan Sasaran Anggaran Dan SPIP

terhadap Akuntabilitas Kinerja Intansi Dimoderasi Partisipasi Penyusun”.

Bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah.

Karima et al., (2021) ” Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah, Pemahaman Akuntansi, Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan

Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah”. Bahwa

Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah berpengaruh positif terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.

Rahman & Yusuf (2021) ” Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Sistem

Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah”. Bahwa

Kejelasan Sasaran Anggaran dan Sistem Pelaporan secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah pada Perangkat Daerah Kota Makassar.

Novianti et al. (2021) “Pengaruh kejelasan sasaran anggaran, partisipasi

anggaran, desentralisasi, pengendalian akuntansi dan kinerja manajerial

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dinas kabupaten


12

klungkung”. Bahwa menunjukkan Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kabupaten

Klungkung.

Marliyana et al. (2021) “Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja

Terhadap Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah”. Bahwa menunjukkan

transparansi dan akuntabilitas memiliki pengaruh terhadap AKIP di

Kabupaten Bandung Barat.

Irawati & Caesar (2019) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas

Kinerja”. Bahwa menunjukkan Kejelasan sasaran anggaran, penerapan

akuntansi publik berpengaruh signifikan dan positif terhadap akuntabilitas

kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) kota Bandar Lampung.


13

C. Rerangka Pemikiran

Model Penelitian merupakan suatu hubungan atau keterkaitan antara

konsep satu terhadap yang lainnya dari masalah yang ingin di teliti dan

dibahas. Gambar 2.1 merupakam gambar yang menunjukkan pengaruh

secara parsial dan simultan, yaitu antara Penerapan Akuntansi Sektor Publik

(X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2) Terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Y).

Penerapan
Akuntansi Sektor
Publik (X1) H1
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (Y)
H2
Kejelasan
Sasaran
Anggaran (X2)

H3

Gambar 2.1

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis terdiri dari kata Hipo (Lemah) dan Tesa (Pemikiran) yang

mana adalah sebuah pemikiran yang masih lemah tentang sebuah


14

pernyataan pada variabel penelitian yang akan dibuktikan kebenarannya

melalui sebuah proses hasil penelitian (Ferdinand, 2014).

1. Hubungan Penerapan Akuntansi Sektor Publik terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

Hal ini menunjukan apabila Akuntansi Sektor Publik yang diterapkan

dengan baik maka akan meningkatkan kinerja dari instansi pemerintah

dalam terwujudnya akuntabilitas yang baik. Dengan demikian,

Penerapan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini di dukung

oleh Putra (2021) yang menyatakan bahwa variabel Penerapan Akuntansi

Sektor Publik terbukti memberikan pengaruh terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah baik. Apabila Akuntansi Sektor Publik

diterapkan dengan baik maka semakin tinggi pula kinerja pegawai

terhadap Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut

maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

HI: Penerapan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2. Hubungan Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah

Hal ini menunjukkan bahwa Kejelasan sasaran anggaran menunjukkan

bahwa semakin jelas sasaran anggaran suatu daerah, maka akan


15

mempermudah untuk mempertanggungjawabkan laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini di dukung

oleh Novianti et al. (2021) yang menyatakan bahwa kejelasan sasaran

anggaran berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah. Apabila pengelolaan anggaran diterapkan dengan baik maka

semakin tinggi pula kinerja pegawai terhadap Akuntabilitas Instansi

Pemerintah. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

H2: Kejelasan Sasaran Anggaran berpengaruh terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3. Hubungan Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kejelasan Sasaran

Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, diduga

dengan penerapan akuntansi sektor publik dan kejelasan sasaran

anggaran yang semakin baik maka Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah akan semakin meningkat. Berdasarkan hal tersebut maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3: Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Kejelasan Sasaran

Anggaran berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai