Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh penerapan akuntansi sector public pengawasan kualitas

laporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja instransi


pemerintah pada organisasi perangkat daerah (OPD) kota
Muaradua

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Akuntansi sector public merupakan mekanis meteknik dan analisa akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen
dibawahnya (Bastian, 2011). Kebijakan reformasi keuangan negara atau daerah dalam rangka
mewujudkan good govermance pada instansi pemerintah di Indonesia mulai dilaksanakan seiring
dengan berlakunya aturan mengenai implementasistan dar akuntansi pemerintah dalam Peraturan
Pemerintah (2010). Prinsip yang harus dilaksanakan adalah tata kelola keuangan yaitu penyajian
laporan keuangn yang baik. Agar terwujudkan good govermance instansi pemerintah perlu
dilakukan peningkatan terhadap kualitas akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah sehingga
akan meminimalisir praktik korupsi,kolusidan nepotisme.Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
merupakan salah satu bagian isu kebijakan yang strategis diIndonesia saat ini karena perbaikan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berdampak pada upaya terciptanya good
govermance.Perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah juga berdampak luas pada bidang
ekonomi dan politik (Dwiyanto, 2012). Perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada
bidang politik akan mampu memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah.Dibidang ekonomi, perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan mendorong
perbaikan iklim investasi.
Menurut Nurgaeni & Budiantara (2019) akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban untuk
memberikan pertanggung jawaban atau menjawab, menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban. Semua instansi pemerintah
pusat maupun daerah harus memahami lingkup akuntabilitasnya masing-masing, karena
akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan pelaksanaan misi
instansiyang bersangkutan.Standar akuntansi diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan
pemerintah dapat diperbandingkan, dan adanya kesamaan persepsi dan pemahaman antara penyaji
laporan keuangan, pengguna laporan keuangan maupun pengawas laporan keuangan.
Penerapan akuntansi yang baik oleh instansipemerintah dan pengawasan yang optimal
terhadap kualitas laporan keuangani nstansi pemerintah diharapkanakan dapat memperbaiki
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga kinerja penyelenggaraan urusan pemerintah
dapatoptimal. Perbaikan kualitas akuntabilitas kinerja instans ipemerintah diharapkan akan
berimplikasi pada minimalnya praktik korupsi.Meskipun seperangkat perundangan dan peraturan
mengenai pengelolaan keuangan telah memadai, pelaksanaan pengelolaan keuangan telah memadai,
pelaksanaan pengelolaan keuangan Negara tersebut masih rentan terhadap penyimpangan dan
penyalahgunaan uang publik. Penerapan system keuangan pada prakteknya tidak terlepas dari
persepsi ,wawasan, dan profesionalisme dari aparatur pemerintahn yaitu sendiri(Jannaini, 2012).
Penelitian-penelitian mengenai akuntabilitas kinerja pemerintah telah banyak sebelumnya diteliti
oleh para ahli. Seperti penelitian Ramdhanu (2019).
Pengaruh penerapan laporan akuntansi sector public dan pengawasan laporan keuangan
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah studi pada BAPENDA Provinsi Sumatera
Selatan secara parsial variabel pengawasan laporan keuanganmempengaruhi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah. Secara simultan variable penerapan laporan akuntansi sector public dan
pengawasan laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah
Begitu juga dengan penelitian Pamungkas (2012) yang menyebutkan bahwa kualitas laporan
keuangan berpengaruh langsung terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Dalam rangka
menunjukkan akuntabilitas kinerja,maka antara lain diperlukan akuntabilitas keuangan yang dapat
mengukur dan menilai upaya capaian hasil.
Berdasarkan opini BPK Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Muaradua (LKPD)
untuk periode yang telah berakhir pada 31 desember 2020 yang terdiri dari : laporan realisasi
anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, Laporan operasional, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas dan Catatatn atas Laporan keuangan. . Pemeriksaan ditujukan untuk memberikan
opini atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kota Muaradua dengan memperhatikan
kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintah, efektifitas system
pengendalian intern,dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Fenomena yang terjadi yang diakui oleh Pemerintah Kota Muaradua bahwa laporan ini
adalah salah satu upaya Pemerintah Kota Muaradua dalam menata dan mengelola transparansi dan
akuntabilitas laporan keuangan masih adanya kekurangan sehingga mereka masih mengharapkan
tanggapan, masukan, serta saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan Laporan
keuangan yang akuntabel.
Dapat disimpulkan bahwan Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah akan
menghasilkan laporan keuangan instansi pemerintah yang baik.Pengawasan yang optimal terhadap
kualitas laporan keuangan instansi pemerintahakan menjamin bahwa laporan keuangan tersebut
disajikan secara benar dan wajarsesuai standar akuntansi keuangan pemerintahan sehingga
informasi yang terdapatdalam laporan keuangan tersebut pengguna dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pengambil keputusan.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh penerapan akuntansi sector public terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Kota Muaradua?
2. Bagaimana pengaruh pengawasan kualitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Kota Muaradua?
3. Bagaimana pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan kualitas laporan
keuangan terhadap akuntabilitas kineja instansi pemerintah?

1.3 TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah Kota Muaradua
2. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kualitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas
kinerja instans pemerintah Kota Muaradua
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sector public dan pengawasan kualias
laporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Muaradua

1.4 ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh penerapan
akuntansi sector public dan pengawasan kualitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Muaradua. Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupaevaluasi dan tambahan
pengetahuan khusunya pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
2. Penelitian ini diharapkan biasa meningkatkan kinerja pemerintah daerah serta saran yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pada kajian relevan
selanjutnya bagi peneliti yang akan dating untuk meneliti lebih lanjut sehingga mendapatkan
kebaharuan kedepannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Landasan Teori

A. Akuntansi Sektor Publik


Sektor Publik memiliki pengertian yang beragam dikarenakan dari luasnya wilayah publik,
sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik,hukum dan sosial) memiliki cara pandang dan
definisi yang berbeda-beda.Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai
suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan
pelayanan public dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Menurut Wiratna (2015) Akuntansi sector public dapat didefinisikan sebagai aktivitas jasa
yang terdiri dari mencatat,mengklasifikasikan dan melaporkan kejadian atau transaksi ekonomi
yang akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan oleh pihak-
pihak tertentu untuk pengambilan keputusan yang diterapkanpadapengelolaandanapublikdilembaga-
lembagatinggiNegaradandepartemen-departemen dibawahnya.
Pengertian lain dari akuntansi sektor publik merupakan proses pencatatan,pengklasifikasian,
penganalisisan dan pelaporan keuangan yang diterapkan dilembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawahnya untuk menyediakan informasi keuangan pemerintah yang
berguna untuk pengambilan keputusan(Pratiwi, 2013).Dalam siklus akuntansi sektor publik laporan
keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Dan berguna untuk pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan menggambar kan tentang pencapaian
kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi
penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan. Berikut ini adalah siklus akuntansi keuangan sector
public menurut Bastian (2011).
Analisis Bukti Transaksi Pencatatan datatransaksi PengikhtisaranPelaporanSelama satu
periode akuntansi, transaksi yang dicatat dan di kelompokan ke dalam buku besar kemudian.
Berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan sektor publik yang telah disusun tersebut kemudian
di analisis untuk menilai kebenaran dan reliabilitasnya (Sari, 2015).
Peran Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sector public berperan penting dalam
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.Laporan keuangan yang berkualitas memiliki
karakteristik dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan dan dapat dibandingkan.Akuntansi
dibutuhkan pada setiap jenis organisasi baik sektor bisnis, sektor publikmaupun sektor sosial. Peran
akuntansi dalam organisasi sektor publik antara lain :Pengelolaan keuangan Negara, Pelaporan
Keuangan, Pemeriksaan, Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (Mahmudi, 2011)
Karakteristi Akuntansi Sektor Publik Organisasi sector public merupakan organisasi yang bergerak
dalam bidang pelayanan public da penyelenggaraan Negara dalam rangka pelaksaan konstitusi
negara (Mahmudi,2011).
Organisasi sektor publik pada umumnya berupa lembaga-lembaga negara atau pemerintahan
atau organisasi yang memiliki keterkaitan dengan keuangan negara.Mahmudi(2011) menyatakan
bahwa organisasi sektor publik sangat luas cakupannya, bervariasi dan bergerak dalam lingkungan
yang kompleks.Suatu organisasi dapat dikategori kansebagai organisasi sektor public jika
memenuhi karakteristik seperti berikut ini:
1. Organisasi bergerak dalam penyediaan barang dan pelayanan publik,
2. Organisasi berasosiasi dengan pemerintah atau terkaitdengan penyelenggaraan negara,
3. Organisasi bukan milik pribadi atau sekelompok orang tetapi menjadi milik publik atau milik
negara.
B. Standar Akuntansi Sektor Publik
1. Pengertian Standar Akuntansi Sektor Publik
Menurut Yusra (2016) standar akuntasi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang
mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada
para pengguna,laporan keuangan,sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang
digunakan untuk mengimplementasikan standar. Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah
ditetapkan,system akuntansi sektor publik harus dilengkapi dengan system pengendalian intern atas
penerimaan dan pengeluaran dana publik Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin
konsistensi dalam pelaporan keuangan.Standar pemberi pedoman tentang informasi yang harus
disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasibagi seluruh
pengguna informasi.

Adapun hal yang harus di pertimbangkan dalam penetepan standar akuntansi antara lain :
1) Standar pemberi petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan
pengunjian secara hati- hati dan independen saat menggunakan keahlian dan itegritasnya
dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajaran nya.
2) Standar pemberi petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan
dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi,
perencanaan serta regulasiekonomi dan peningkatan efesiensi ekonomi serta tujuan sosial
lainnya.
3) Standar menghasilkan prinsip dan teori penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi.
Akuntansi sektor publik sendiri dikenal dengan akuntansi pemerintahan,dalammakuntansi
pemerintahan ini data akuntansi digunakan untuk memberikaninformasi mengenai transaksi
ekonomi dan keuangan pemerintah kepada pihak eksekutif ,legislatif, dan masyarakat. Karena
akuntansi keuangan pemerintah menghasilkan informasi bagi pihak intern maupun ekstern
pemerintah, sehingga dapat digolongkan sebagai akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.

2. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik


Dalam buku “Akuntansi Sektor Publik” Deddy Nordiawan dan Ayuningtyas (2010)
menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik sebagai berikut :
1. KepatuhandanPengelolaan(complianceandstewardship).
Laporankeuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna
laporankeuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber dayatelah
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yangtelahditetapkan.
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and retro spectivereporting).
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik.
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan mengevaluasi manajemen,
memberikan dasar untuk tren antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah
ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
3. Perencanaan dan informasi otorisasi(planning and authorization informatio).
Laporan keuangan berfungsi memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas
di masa mendatang. Laporan keuangan berfungsi memberikan informasi pendukung
mengenai otoritas penggunaan data
4. Kelangsungan organisasi (viability).
Laporan keuangan berfungsi membantu pengguna dalam menentukan apakah suatu
organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di
masa mendatang.
5. Hubungan masyarakat (publicrelation).
Laporan keuangan berfungsi memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah di capai kepada pengguna yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi, sebagai alat
komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (sourceoffactsandfigure).
Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin megetahui organisasi secara lebih dalam.Pengawasan Kualitas
Laporan Keuangan

C. Pengawasan Kualitas Laporan Keuangan


1.Pengertian Pengawasan Kualitias Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2011).Adapun jenis laporan keuangan yang
dikenal adalah Neraca, Laporan Laba/Rugi,LaporanArusKas,Laporan Perubahan Modal dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Menurut Fahmi (2013:2) laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasilyangtelah dicapai oleh
instansi yang bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012:5) mengemukakan bahwa : Pengertian laporan
keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangandan kinerja keuangan dalam sebuah
entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian
informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance),
dan aruskas(cashflow),dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi
para penggunanya.
Bastian (2013:9) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses
akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusanoleh berbagai
pihakyang berkepentingan.
Sementara menurut Mahmudi (2013:143) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
output dari sistem akuntansi yang bermanfaat untuk pemberian informasi bagipihak-pihakyang akan
menjadikan informasi keuangan tersebut sebagai dasarpembuatankeputusan.
Laporan keuangan pemerintah harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik, keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik. Laporan keuangan pemerintah yang berguna (useful)memiliki makna laporan
keuangan tersebut memuatisi informasi(informationcontent).Laporan keuangan akan berguna
(useful) apabila laporan keuangan tersebut memenuhi standar kualitatif (Suhardjo,2013:97).

2.Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut (Pemerintah Indonesia,2010) adalah
ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya.Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (PPRINo17Tahun2010) dijelaskan
karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1) Relevan yaitu informasi yang termuat didalam nya dapat mempengaruhi keputusan
pengguna dengan membantu mereka mengevalus peristiwa masa lalu atau masa kini dan
memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur berikut
2) Manfaat umpan balik (FeedbackValue) adalah informasi memungkinkan pengguna untuk
menegaskan alat mengoreksi ekspektasi di masalalu.
3) Manfaat prediktif (PredictiveValue) adalah informasi yang dapat membantu pengguna
untuk memprediksi masa yang akan dating berdasarkan hasil lalu dan kejadian masakini.
4) Tepat waktu adalah informasi disajikan tepat waktu sehingga dapatberpengaruhdan berguna
dalam pengambilan keputusan.
5) Lengkap adalah informasi yang disajikan mencakup semua informasi akuntansi yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.Informasi yang melatar belakangi setiap butir
informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan di ungkapkan dengan jelasagar
kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapatdicegah.Andal, yaitu informasi
dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yangmenyesatkan dan kesalahan material,
menyajikan setiap fakta secara jujur,serta dapat diverifikasi.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik berikut:
1. Penyajian jujur adalah informasi yang menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yangsecarawajar dapat diharapkan
disajikan.
2. Dapat diverifikasi adalah informasiyang disaji kan dalam laporan keuangan dapat diuji,dan
apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukan simpulanyangtidak jauh beda.
3. Netralitas adalah informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan
tidakberpihakpadakebutuhanpihak tertentu.
4. Dapatdibandingkan,yaitu informasi yang termuat dalam laporan keuanganakan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnyaatau laporan
keuangan entitas pelaporanlain pada umumnya.
5. Dapat dipahami, yaitu informasi yang disajikan dalam laporan keuangandapat dipahami
oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilahyang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna.Untuk itu,pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatandan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan
pengguna untuk mempelajari informasiyangdimaksud.
Pernyatan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Nomor 1 paragraf 9 sebagaimana terdapat di
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan
bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.Laporan keuangan pemerintah
sangat berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara,dalam rangka memenuhi
seluruh informasi yang diperlukan dalam mewujudkan kualitas pelaporan keuangan pemerintah
yang dikehendaki diperlukannya ukuran normatif. Kualitas pelaporan keuangan dapat diukur
dengan beberapa indikator (Darwanis, Saputra,& Kartini, 2016) antara lain:
1. Manfaat dari pelaporan keuangan yangd ihasilkan,yaitu merupakan salah satu unsur
prasyarat normatife pelaporan keuangan,yaitu relevan.Laporan keuangan dikatakan relevan
apabila memiliki manfaat umpan balik(feedback value), yakni informasi dalam laporan
keuangan memungkinkanpengguna untuk menegaskan atau memperbaiki harapan yang
telah dibuatsebelumnyadanmemilikimanfaatprediktif(prediktifvalue),yakni informasi dapat
membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masalalu
dan kejadian masa kini.
2. Ketepatan waktu pelaporan keuangan, yaitu penyajian laporan keuangan secara tepat waktu
merupakan aspek penting untuk memperoleh keunggulan dalampengambilan
keputusan.Laporan keuanganakan bermanfaat jika disampaikan secara tepat waktu kepada
pemakainya,informasi yang tepat waktu akan memiliki nilai dan dapat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan.
3. Kelengkapan informasi yang disajikan,yaitu informasi akuntansi keuangan pemerintah harus
disajikan selengkap mungkin, serta mencakup semua informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan.Informasi utama termuat dengan jelas agar
mencegah kekeliruan dalam penggunaan informasi.Informasiyang tidak lengkap bias
menimbulkan kesulitan karena bagian informasi yang tidak Dicantumkan bias saja
merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan itu sendiri.
4. Penyajian secara jujur,yaitu informasi akuntasi pemerintah harus disajikan secara jujur,
yaitu menggambarkan dengan jujur setiap transaksi serta peristiwa lainnya sehingga
menciptakan transparansi dana kuntabilitas.Semakin jujur dalam penyajian laporan
keuangan,maka akan meningkatk anter wujud nya akuntabilitas pengelolaan keuagan
Negara.
5. Isi laporan keuangan dapat diverifikasi,yaitu informasiyang disajikanlaporan keuangan
harus dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda
hasilnya tetap menunjukan simpulan yangtidak berbeda jauh.Adadua cara untuk
memverifikasi laporan keuangan,secara langsung dan tidak langsung.Verifikasi langsung
terhadap laporan keuangan dilakukan melalui observasi, perhitungan, dan pengukuran
Isi laporan keuangan dapat dibandingkan, yaitu infromasi yang termuat dalam laporan
keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan denga nlaporan keuangan periode
sebelumnyaa tau laporan keuangan entitas lain pada umumnya. Perbandingan dapat
dilakukan secara internal maupun eksternal. Keakuratan dan kejelasan informasi yang
disajikan Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus akurat dan jelas,keuangan.
Oleh karena itu, pengguna harus memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan
lingkungan operasi entitas akuntansi dan pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk
memperlajari informasi yang dimaksud.

D. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


1.Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran mengenai pencapaian sasaran ataupun tujuan
instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada pokoknya adalah instrumen yang
digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan
pelaporan kinerja.
Kinerja merupakan keluaran atau hasil dari kegiatan/program yang ingin atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Indikator Kinerja
adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah
direncanakan. Sedangkan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran
tugas dan fungsi organisasi.
Fahmi (2013: 2) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu
organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan
selama satu periode waktu. Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi (Bastian, 2006: 274).
Akbar (2012) mengatakan bahwa Akuntabilitas (accountability) secara harfiah dapat
diartikan sebagai pertanggung jawaban, namun penerjemahan secara sederhana ini dapat
mengaburkan arti kata accountability itu sendiri bila dikaitkan dengan pengertian akuntansi dan
manajemen.Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuand ansasaran yang
telahditetapkan melalui pertanggung jawaban secara periodic merupakan definisi dari Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).BPKP (2011).
Dalam Presiden Republik Indonesia (2010) dinyatakan bahwa akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau pun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Sumber daya dalam hal
ini merupakan sarana pendukung yang diberikan kepada seseorang atau unitorganisasi dalam
rangka memperlancar pelaksanaan tugas yang telah dibebankan kepadanya.

2.Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah


Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara) dalam Wulandari (2018),Akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah dapat terwujud dengan baik apabila memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten
dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara.
2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan.
3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi,serta hasil dan manfaat yang diperoleh.
5. Jujur,obyektif,transparan dan akurat Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
1.Indikator Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Indikator akuntabilitas kinerja instansi pemerintah menurut Nasirn & Oktari (2011)merupakan
suatu tatanan,instrumen,dan metode pertanggung jawaban yang intinya meliputi tahap sebagai
berikut:Penetapan rencana stratejik Pengukuran kinerja Pelaporan kinerja Pemanfaatan informasi
kinerja bagi perbaikankinerja secara berkesinambungan.
E. Penelitian Sebelumnya
Berikut ini adalah rangkuman beberapa penelitian Sebelumnya yang dianggap relevan dengan
penelitian ini,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No. Peneliti (Tahun) Variabel Digunakan HasilPenelitian

1. (Santoso & Pam Penerapan akuntansi Secara teoritis Penerapan Akuntansi


belum ,2008) sektor public, Sektor Publik dan Pengawasan
akuntabilitas kinerja Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
instansi pemerintah, Instansi Pemerintahakan berpengaruh
pencegahan fraud terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dalam
pencegahan fraud baik secara partial
maupun secara bersama-sama.

2. (Fedrinawati,2016) Pengaruh Penerapan Hasil dari penelitian ini menunjukkan


Akuntansi Sektor Publik bahwa secara parsial penerapan
dan Kualitas Laporan akuntansi sektor public berpengaruh
Keuangan Terhadap terhadap akuntabilitas kinerja
Akuntanbilitas instansi pemerintah dan secara parsial
KinerjaInstansi kualitas laporan keuangan
Pemerintah pada Satuan berpengaruh terhadap akuntabilitas
Kerja Perangkat Daerah kinerja instansi pemerintah.
diKabupaten Ponorogo Sedangkan secara simultan penerapan
akuntansi sektor publik dan kualitas
laporan keuangan berpengaruh
signifikan terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.

3. (Pratiwi,2013) Pengaruh Penerapan Akuntansi sektor publik berpengaruh


Akuntansi Sektor Publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi
dan Anggaran Berbasis pemerintah pada SKPD Kota Cimahi.
Kinerja Terhadap Penerapan akuntansi sektor publik
Akuntabilitas Kinerja memiliki hubungan erat yang kuat
Instansi Pemerintah terhadap akuntabilitas kinerja instansi
Pemerintah .Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin di
terapkannya akuntansi sektor public
maka akan semakin baik pula
akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.Dari hasil pengujian
parsial dapat disimpulkan bahwa
variabel penerapan akuntansi sektor
publik terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Memiliki pengaru
h signifikan.
4. (Pamungkas,20 Akuntasi sektor public, Penerapan akuntansi keungan sektor
12) pengawasan terhadap publik,pengawasan dan kualitas
kualitas laporan laporan keuangan pemerintah
keuangan,akuntabilitas berpengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja instansi kinerja instansi pemerintah baik
pemerintah secara parsial Maupun simultan.

5. (Wina & Pengaruh Penerapan Hasil penelitian ini menunjukkan


Khairani,2014) Standar Pelaporan bahwa variabel penerapan standar
Akuntansi Sektor Publik pelaporan akuntansi sektor publik,
dan Pengawasan Kualitas pengawasan kualitas laporan
Laporan Keuangan keuangan berpengaruh positif dan
Terhadap Akuntabilitas signifikan baik secara simultan dan
Kinerja Instansi parsial terhadap akuntabilitas kinerja
Pemerintah (Studi Kasus instansi pemerintah. Hal ini di tunjuk
Dispenda Prov, Dispenda kan dengan hasil yang didapatkan
Kota,dan Dishub Prov) dari uji parsial untuk variabel x1
dengan nilai 2,326>2,037 dengan
signifikansi 0,027 <0,05 dan variabel
x2 dengan nilai 4,946>2,037 dengan
signifikansi 0,000 < 0,05, kemudian
hasil dariuji simultan dengan nilai
29,506 >3,285 dengan signifikansi
0,000 <0,05. Berarti, jika standar
pelaporan akuntansi sektor publik dan
pengawasan kualitas laporan
keuangan dapat ditingkatkan maka
akan menghasilkan kinerja
akuntabilitas yang baik.
F. KerangkaPemikiran
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas,perlu adanya kerangka pemikiran yang
merupakan landasan dalam meneliti masalah yang di gambarkan sebagai berikut:
Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good
governance dalam pengelolaan organisasi publik. Jadi, tidak salah jika
siklusakuntansisektorpublikdiakhiridenganprosespertanggungjawabanpublik.Proses inilah
yang menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya
Kinerja organisasi dapat diraih dengan mengefektifkan dan mengefesiensi kan hasil dari
proses organisasi,yakni perencanaan,penganggran,realisasianggaran,pengadaan barang dan
jasa,pelaporan keuangan,audit serta pertanggung jawaban publik.
Bastian (2011) Dalam penerapan akuntansi sektor publik,pengawasan dan kualitas
laporan keuangan pemerintah berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
mengemukakan bahwa penerapan akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sangat berpengaruh baik secara parsial maupun simultan.Penerapan
akuntansi sector public memberikan sumbangan bagi pengingkatan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah dalam hal penyajian informasi pertanggung jawaban mengenai tujuan,
fungsi dan obyek pengeluaran.
Pamungkas (2012) Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah menuntut
adanya pengendalian akuntansi sektor publik untuk mengetahui sejauh mana kewenangan dan
tanggung jawab yang diberikan telah dilaksanakan sebagai mana mestinya. Penggunaan
teknologi informasi dilingkungan sector public dapat membantu pemerintah dalam
memberikan informasi dengan lebih cepat, efektif dan efisien kepada masyarakat.
Pengaruh Pengawasan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Laporan keuangan merupakan komponen penting pada penyelenggaraan
pemerintah, karena laporan keuangan berdampak pada kinerja dalam pengelolaan keuangan
yang dikaitkan dengan fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Adanya pengaruh Pengawasan Kualitas LaporanKeuanganterhadapakuntabilitas
Pemanfaatan teknologi informasi dalam sector public dan pemaparan laporan
keuangan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam rangka mewujudkan
akuntabilitas dan transparansi dalam instansi pemerintah.
Hasil dari penelitian Wina & Khairani (2014) menunjukkan bahwa keduavariabel
secara simultan berpengaruh positif. Semakin tinggi pengaruh standarpelaporan akutansi
sektor publik dan pengawasan kualitas laporan keuangan maka akan meningkatkan terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang semakin baik pula.Dengan kata lain,apabila
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah menyajikan laporan keuangan sesuai standar
pelaporan akuntansi sektor publik,lalu dibarengi dengan pengawasan terhadap kualitas
penyajian laporan keuanganyang dilakukan oleh pihak eksternal dan pihak internal yang
dilakukan secaraindepedensi, maka akan menghasilkan kualitas laporan keuangan yang
berkualitas sesua istandar pemerintahan yang berlaku.Wina&Khairani(2014).
PenerapanAkuntans
i H1
SektorPublik(X1)

H2 AkuntabilitasKinerja
InstansiPemerintah(Y)

PengawasanKualitas H3
LaporanKeuangan(X
2)

2.1. HIPOTESIS

H1:Terdapat pengaruh antara variable penerapan akuntansi sector publik

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara parsial.

H2 :Terdapat pengaruh antara variabel pengawasan kualitas laporan

keuangan terhadap akutanbilitas kinerja instansi pemerintah secara

parsial.

H3: Terdapat pngaruh antara variabel penerapan akuntansi sektor publik

dan pengawasan kualitas laporan keuangan terhadapa kuntabilitas

kinerja instansi pemerintah secara simultan.

Anda mungkin juga menyukai