BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia telah memasuki masa penguatan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh
satu usaha menguatkan kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan
suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa atau di kenal dengan istilah good
mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya, melalui suatu
Kota Bandar Lampung sebagai salah satu daerah yang memiliki hak otonomi
pemerintah yang bersih dan wibawa menjadi perhatian Kota Bandar Lampung.
keputasan ekonomi, sosial dan politik dengan membandingkan kinerja actual dan
standar akuntansi dan menilai kondisi keuangan oleh pemakai laporan keuangan
masalah keuangan dan kententuan lainnya, juga membantu dalam tingkat efisiensi
dan efektivitas. Untuk mendapatkan kualitas laporan keuangan yang semakin baik
Kualitas laporan keuangan dapat di nilai baik apabila informasi yang tersedia
keuangan seperti syarat yang ada dalam peraturan pemerintah nomor 71 tahun
kesalahan penyajian material dan pengertian yang menyesatkan. Wati, dkk (2014).
Penerapan standar akuntansi yang baik, akan dapat meningkatan kualitas laporan
keuangan daerah, dalam hal ini laporan keuangan telah memenuhi karakteristik
kualitatif laporan keuangan yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan mudah
dan standar yang berlaku dan juga di sajikan dengan jujur dan lengkap dalam
menerapkan hal ini digunakan penerapan akuntansi agar dapat mengatur akuntansi
tersebut maka akan dapat menjamin konsistensi penyajian keuangan daerah yang
4
LKPD Tahun 2018, tetapi terdapat 5 dari 541 (1%) LKPD yang mengalami
opini tahun 2018 sebanyak 15 dari 541 (3%) LKPD. Kenaikan opini WTP tersebut
mendapat nilai dari BPK dengan opini WTP maka LKPD tersebut disajikan
Table 1.
1 2017 WTP
2 2018 WTP
3 2019 WTP
tetapi masih terdapat keterlambatan dalam pelaporan keuangan secara resmi pada
tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh ketua Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol yang menyatakan bahwa
laporan keuangan pada tahun 2019 sedang disusun yang nantinya akan
disampaikan dalam laporan keuangan secara resmi, hal ini berarti terdapat
5
keterlambatan pelaporan keuangan secara resmi. Hal tersebut bisa terjadi karena
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandar Lampung. Fenomena yang dijumpai
masih ditemukan kesenjangan antara kualitas sebagai syarat tugas pokok dengan
kompetensi yang dimiliki pegawai. Harus diakui masih ada permasalahan yang
terjadi terhadap staf pengelola keuangan dan penyusunan laporan keuangan yang
bidang akuntansi bahkan masih terdapat banyak pegawai yang tidak memiliki latar
Agar penelitian lebih fokus dan terarah maka peneliti membatasi ruang lingkup
1. Bagian pengelola keuangan & asset daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung.
2. Variable dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas laporan
keuangan daerah.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Dalam penelitian ini akan membahas dan menyajikan hasil penelitian yang
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup
8
Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel, dan Teknik
lokasi dan waktu penelitian, data dan prosedur pengumpulan data, serta
teknik analisis.
dan saran yang di harapkan dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya ataupun
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori keagenan memiliki prinsip utama berupa hubungan kerja antara dua pihak
yaitu pihak yang memberikan wewenang (principal) dengan pihak yang menerima
“nexusof contract”. Agen berperan sebagai pihak yang diberikan kontrak oleh
agenct (Jensen & Meckling, 2019) mengartikan bahwa teori keagenan adalah
hubungan yang muncul ketika satu pihak memberikan wewenang dan tanggung
jawab kepada pihak lain (agent) untuk melakukan pengambilan kewenangan dan
kepentingan principal.
Teori keagenan juga dapat diterapkan pada sector public. Negara yang demokrasi
pemerintah pusat. Selain hubungan pemerintah pusat dan daerah juga ada
legislative untuk membuat kebijakan baru. Agen disini membuat usulan kebijakan
tanggung jawabnya kepada principal sebagai pihak pemberi amanah dimana pihak
principal ini mempunyai hak untuk menagih hal tersebut. Akuntabilitas publik
1. akuntabilitas vertical yaitu suatu bentuk tanggung jawab atas penggunaan dana
Keterkaitan adanya agency theory dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
12
pelaporan keuangan, yang dimana pemerintah disini bertindak sebagai pihak yang
dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu pemerintah daerah yang di jadikan
Definisi laporan keuangan adalah suatu bentuk laporan dari segala aktivitas
transaksi yang telah dilakukan dalam periode waktu tertentu. Laporan keuangan
Dibuatnya laporan keuangan itu sendiri harus mampu memberikan informasi yang
itu keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Laporan keuangan dikatakan baik
bagi pengguna sehingga membantu dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu atau
masa kini maupun masa depan. Terdapat unsur-unsur dari informasi yang relevan,
antara lain:
dalam memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan
masa kini.
keputusan.
2) Andal, merupakan suatu bentuk penyajian informasi yang bebas dari unsur
14
penyesatan dan kesalahan salah saji material. Karakteristik andal antara lain:
a) Jujur dalam penyajian Informasi tentang penyajian dari setiap transaksi dan
4) Dapat dipahami, adalah pengguna mampu memahami isi dari laporan keuangan
dengan baik.
menurut Warisno, (2008) dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD
harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang didukung dengan latar
pekerjaan “wilayah kerja dimana orang dapat menjadi kompeten atau unggul”
pengertian competency itu sendiri adalah kegiatan yang berkaitan dengan orang
sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh indidvidu dalam
kewajibannya.
manusia (SDM) merupakan elemen dari organisasi yang memiliki peranan sangat
akuntansi dengan baik. Jika sumber daya manusia mengalami kegagalan maka
akan berdampak kekeliruan pada laporan keuangan yang di buat dan ketidak
sesuaian laporan dengan standar yang di tetapkan pemerintah (Jultri, 2021). Untuk
yang mumpuni akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Jika
sumber daya manusia gagal, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam laporan
keuangan yang di buat dan tidak sesuai dengan standar yang di tetapkan
pemerintah.
(Destiana, 2014) Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor penting demi
hanya di pengaruhi oleh Sumber Daya Manusia yang dimilikinya. Jadi, jika
keterbandingan.
daerah yang lebih berkualitas. Penelitan (Wati dkk, 2014) menyimpulkan bahwa
ekonomi, agar dapat membedakan mana transaksi yang bersifat ekonomi dan
mana yang tidak. Pada dasarnya transaksi ekonomi adalah aktivitas yang
sistem pencatatan dan dasar akuntansi tertentu. Pelaporan transaksi ekonomi akan
daerah (kabupaten, kota atau provinsi) yang dijadikan informasi dalam rangka
kota, / provinsi) .
Sistem akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu subsistem dari organisasi
membutuhkan.
20
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
Lawan Sumatera
Selatan.
5. Abdul Hakim Pengaruh Berdasarkan hasil analisis data dan
(2017) kompetensi sumber pembahasan, dapat disimpulkan
daya manusia, sebagai berikut :
penerapan sistem 1. kompetensi Sumber Daya
akuntansi keuangan Manusia berpengaruh terhadap
daerah (SAKD) dan kualitas lapran keuangan daerah.
sistem pengendalian Artinya, semakin baik
interen terhadap kompetensi sumber daya
Kualitas laporan manusia, maka akan
keuangan meningkatkan kualitas laporan
pemerintah daerah. keuangan pemerintah daerah.
2. penerapan sistem akuntansi
Keuangan daerah berpengaruh
terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Artinya, semakin baik penerapan
Sistem akuntansi keuangan
daerah, akan meningkatkan.
3. sistem pengendalian interen
pemerintah berpengaruh
terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah.
Artinya,semakin baik sistem
pengendalian interen pemerintah
yang dijalankan leh SKPD,akan
meningkatkan kualitas laporan
keuangan daerah.
6. Launtu Ansir Pengaruh penerapan Hasil penelitian ini menunjukan
23
Kompetensi Sumber
daya manusia(X1)
Sistem akuntansi
keuangan daerah
(X3)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor penting demi terciptanya laporan
oleh Sumber Daya Manusia yang dimilikinya. Jadi, jika sumber daya manusia
keuangan.
kedua yaitu:
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Hasl penelitian ini di dukung oleh
pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang handal. Sistem akuntansi
yang lemah akan menyebabkan laporan keuangan yang di hasilkan juga kurang
demikian, dapat di rumuskan bahwa hipotesis ketiga dari penelitian ini yaitu:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di jabarkan di bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini jenis penelitian yang di gunakan yaitu
bersifat induktif, objektif, dan ilmiah dimana data di peroleh berupa angka-angka
(nilai) atau pertanyaan, yang di analisis dengan analisis statistik (Sugiyono, 2014).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data sekunder
adalah data yang tidak di dapatkan secara langsung dari objek atau subjek
penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari referesi, dokumentasi, dan media
massa semacam majalah, internet, dan koran yang berhubungan dengan penelitian
sekunder yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru didapatkan oleh peneliti dari
maka dari itu pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam
penelitian ini adalah kusioner. Kusioner merupakan teknik yang dibagikan kepada
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keselurah objek penelitian. Populasi penelitian ini terdiri dari
karyawan pada badan pengelolaan keuangan & aset daerah (BPKAD) Kota
Bandar Lampung.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi dan memiliki
populasi dari penelitian ini yakni karyawan yang bekerja di BPKAD Kota Bandar
Lampung dengan jumlah karyawan sebanyak 201, kemudian 151 karyawan bukan
anggaran badan pengelola keuangan & aset daerah (BPKAD) Kota Bandar
pada bagian akuntansi dan anggaran badan pengelola keuangan & aset daerah
(BPKAD) Kota Bandar Lampung dengan masa kerja lebih dari 6 bulan.
sampling untuk para karyawan bagian akuntansi dan anggaran yang bekerja di
BPKAD Kota Bandar Lampung. Sampel pada penelitian ini dilakukan pada
pegawai bagian akuntansi dan anggaran yang bekerja badan pengelola keuangan
& aset daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel.
30
pada penelitian ini ialah sampel yang memiliki karakteristik kelengkapan data.
keuangan & aset daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung dengan masa kerja
Variabel dependen (Y) atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian iniyang menjadi variabel
yang sudah di susun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang
kualitatif dengan karakteristik yaitu relevan, andal, dan dapat di pahami, dan dapat
peneliti indikator
pengguna.
31
4. Netralitas
5. Dapat divertivikasi
6. Lengkap
7. Tepat waktu
8. Manfaat prediktif
9. Penyajian jujur
Variabel yang memengaruhi penelitian ini yaitu SDM (X1), standar akuntansi
penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan tiga variabel independen.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen organisasi yang memiliki peran
sangat penting. Untuk menerapkan sistem akuntansi, sumber daya manusia yang
32
berkualitas tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Jika
kekeliruan pada laporan keuangan yang di buat dan ketidak sesuaian laporan
secara efektif dan efisien. Indicator yang di ukur dalam sumber daya manusia
Peniliti Indikator
kerja.
c. Keterampilan mengelola
e. Keterampilan beradaptasi
f. Keterampilan melaksanakan
pekerjaan individual.
Penerapan sistem akuntansi keuangan terarah yang diatur dalam standar akuntansi
laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi yang di lakukan oleh
pemerintah di Indonesia.
Penelitian Indikator
entitas akuntansi
35
Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD) merupakan suatu prosedur dari tahap
dalam penerapan sistem akuntansi keuangan daerah menurut Angga Dwi Permadi
(2013) :
Peneliti Indikator
(2013) pemerintahan
secara periodic.
Y= A+ ß1X1+ ß2X2+ß3X3+E
Keterangan :
36
ß : Koefisien Regresi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur
apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai
tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang
memadai. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa
Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas ialah teknik alpha cronbrach.
Pengujian reliabilitas dengan teknik alpha cronbrach ini dilakukan untuk jenis
interval (Sugiono,:365).
cronbrach yaitu jika nilai koefisien ≥ 0.70 maka instrument tersebut dinyatakan
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable dependen dan
Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak dapat
dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik yang
bersangkutan.
38
DAFTAR PUSTAKA