PROPOSAL SKRIPSI
4 TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Akuntabilitas
Secara harfiah akuntabilitas adalah pertanggungjawaban. Menurut Tuner
dan Hulme dalam Hilmi (2012), menyatakan bahwa :
Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan
pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja finansial
pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk
menciptakan pemerintahan yang baik, maka pengelolaan pemerintah
dalam hal ini adalah pemerintah daerah yang harus berakuntabilitas
dan ini tidak lepas dari anggaran pemerintah, sistem pengendalian dan
sistem pelaporan yang baik.
7
4.2 Kinerja
Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, menyatakan bahwa :
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau
hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur.
Menurut LAN dan BPKP (2013) menyatakan bahwa laporan yang baik
adalah laporan yang harus disusun secara jujur, objektif, dan transparan telah
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pernyataan ini membuktikan
bahwa sistem pelaporan yang baik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan
informasi yang baik khususnya dalam pengambilan keputusan.
Nama Variabel
No Judul Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
1. Netty Pengaruh X1 : Kejelasan -Kejelasan sasaran
Herawaty Kejelasan Sasaran anggaran,
(2011) Sasaran X2 :pengendalian
Pengendalian akuntansi dan sistem
Anggaran,
Akuntansi pelaporan secara
Pengendalian Pemerintahan simultan
Akuntansi, dan X3 : Sistem berpengaruh positif
Sistem Pelaporan terhadap kehandalan
Pelaporan Y :struktur
Terhadap Akuntabilitas pengendalian.
Akuntabilitas Kinerja -Kejelasan Sasaran
Instansi Anggaran dan
Kinerja
Pemerintah Pengendalian
Instansi Akuntansi secara
Pemerintah parsial berpengaruh
Daerah Kota negatif dan sistem
Jambi pelaporan secara
parsial berpengaruh
positif.
2. Mei Pengaruh X1 : Kejelasan -Kejelasan Sasaran
Anjarwati Kejelasan Sasaran Anggaran dan
(2012) Anggaran, X2 : Sistem Pelaporan
Pengendalian berpengaruh
Pengendalian
Akuntansi terhadap
Akuntansi, dan Pemerintahan Akuntabilitas
14
-Kinerja Manajerial
memperkuat
pengaruh
kompetensi aparatur
terhadap
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten Kampar.
-Interaksi antara
pengendalian
akuntansi dan kinerja
manajerial
berpengaruh positif
terhadap
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
-Interaksi antara
Ketaatan pada
peraturan
perundangan
manajerial
berpengaruh positif
Ketaatan Pada
Peraturan
Perundangan (X1)
20
H1
H3
Sistem Pelaporan [Type
a
(X3)
H4
4.9 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban ataupun dugaan sementara terhadap suatu
masalah yang dihadapi, yang masih akan diuji kebenarannya lebih lanjut melalui
analisa data yang relevan dengan masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini,
penulis mengemukakan hipotesis sebagai sebagai berikut :
H1 : Diduga terdapat pengaruh Ketaatan Pada Peraturan Perundangan
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
H2 : Diduga terdapat pengaruh Pengendalian Akuntansi terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
H3 : Diduga terdapat pengaruh Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
21
5. METODE PENELITIAN
5.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2016:6), jenis-jenis
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada
kuesioner yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
2. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa penelitian kuantitatif
adalah salah satu jenis penelitian yang berlandaskan pada kuesioner yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Peneliti
menyebarkan kuesioner yang terkait dengan Ketaatan pada Peraturan
Perundangan, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Tabel 5.1
23
No
Variabel Dimensi Definisi Indikator Skala Perta
nyaan
Akuntabili Akuntabi Akuntabilitas a. Akuntabilitas Interv 29
tas Kinerja litas kinerja Kebijakan al
Instansi Kinerja pemerintah b. Akuntabilitas 23,24
Pemerinta daerah merupakan Program
h (Y) perwujudan c. Akuntabilitas 25,28,
kewajiban suatu Proses 30
instansi d. Akuntabilitas 22,26,
pemerintah untuk Kejujuran dan 27
mempertanggung- Hukum
jawabkan
keberhasilan atau
kegagalan
pelaksanaan misi
organisasi dalam
mencapai sasaran
dan tujuan yang
telah ditetapkan
melalui sistem
pertanggungjawab
an secara
periodik.
(Peraturan
Presiden No 29
Tahun 2014
tentang Sistem
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah)
Ketaatan Kepatuha Ketaatan pada a. Kepatuhan Interv 1,2
pada n peraturan terhadap al
Peraturan perundangan peraturan
Perundang adalah kepatuhan perundangan-
an (X1) seseorang dalam undangan yang
menaati peraturan berlaku
yang telah
24
Tabel 5.2
Daftar OPD Kota Palembang
No Nama Dinas
1 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
2 Dinas Kesehatan
3 Dinas Sosial
4 Dinas Tenaga Kerja
5 Dinas Pariwisata
6 Dinas Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi
7 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
8 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
9 Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang Kota
10 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota
11 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang
12 Dinas Pertaninan dan Ketahanan Pangan
13 Dinas Perikanan
14 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
15 Dinas Pendidikan
16 Dinas Perhubungan
17 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
18 Dinas Perdagangan
19 Dinas Perindustrian
20 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
21 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
22 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan
Masyarakat
23 Dinas Kebudayaan
24 Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
25 Badan Pengelolaan Pajak Daerah
26 Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
27 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
28 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
29 Inspektorat Kota Palembang
30 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang
Sumber : website resmi pemerintah kota palembang (www.Palembang.go.id )
5.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah karakeristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016:81). Sedangkan Narimawati (2008:77)
mendefinisikan sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi
27
1. Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau tingkat keandalan
tidak berarti.
2. Jika r diantara 0,20–0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
rendah tetapi pasti.
3. Jika r diantara 0,40–0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
cukup berarti.
4. Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi.
Uji reliabilitas dilakukan dengan alat ukur berupa kuesioner, terkait
variabel kompetensi aparatur pemerintah, ketaatan pada peraturan perundangan,
dan pengendalian akuntasi serta variabel akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Uji reliabilitas pada variabel penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan aplikasi pengolahan data Statistical Product and Service
Solutions (SPSS) versi 22.
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model
tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi
klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier yaitu
residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya
heteroskedastisitas, dan model regresi. (Priyatno, 2012:143).
5.5.2.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian: (1)
normalitas, (2) multikolinearitas, dan (3) heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data berdistribusi secara
normal atau tidak. Uji Normalitas data ini dilakukan untuk setiap analisis
multivariate, khususnya jika tujuannya adalah inferensi. Untuk dapat melakukan
analisis parametrik seperti One Way ANOVA, korelasi pearson, regresi dan
sebagainya, maka syarat yang harus dipenuhi adalah data harus berdistribusi
normal. Caranya adalah dengan melihat distribusi dari variabel-variabel yang akan
diteliti. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis
akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi
normal. Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji
30
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroksiditas.
(Priyatno, 2012:165).
c. Menentukan t hitung
d. Menentukan t tabel Menggunakan uji satu arah. Tabel distribusi t
dicara dengan a = 5%. Dengan derajat kebebasan (df) n-k-1
Keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
e. Kriteria pengujian - t hitung > t tabel berarti Ho ditolak dan Ha
diterima - t hitung < t tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak Uji t
dengan tingkat signifikansi: - Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima - Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak
f. Membandingkan t hitung dan t tabel
g. Kesimpulan
Tabel 6.1
Jadwal Penyusunan Skripsi
Bulan
No Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kunjungan awal ke instansi
2 Pengumpulan data awal
3 Menyusun proposal
Konsultasi dan perbaikan
4
proposal
5 Pengumpulan proposal
6 Menyusun Bab I
Konsultasi dan perbaikan
7
Bab I
8 Menyusun Bab II
Konsultasi dan perbaikan
9
Bab II
10 Menyusun Bab III
Konsultasi dan Perbaikan
11
Bab III
12 Menyusun Bab IV
Konsultasi dan Perbaikan
13
Bab IV
14 Menyusun Bab V
Konsultasi dan Perbaikan
15 Bab V
16 Mengumpulkan Skripsi
Daftar Pustaka
36
http://beritasumatera.co.id/2019/01/29/pemkot-palembang-dapat-penghargaan-
sakip-2018/ (diakses pada 15 April 2019)
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Penerbit Andi.