Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02.

September 2013

VOLUME : 13 NOMOR : 02 SEPTEMBER 2013

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH DAERAH1

Sucahyo Heriningsih
Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta
email : heriningsih_s@yahoo.co.id. HP: 08156802945

Rusherlistyani
Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta
email : herissantosa@yahoo.com HP: 08122721240

Abstract

This research is aimed to examine the influence of the characteristics and level of accountability from
local government to local government financial statement disclosure. The samples numbered 46 cities and
counties are taken from the BPK, sampling using purposive sampling method and using multiple linear
regression analysis.
The results of the study shows that the characteristics of the local government (dependency rate and the
size of the local government) and the level of accountability (the auditor's opinion, the weakness of the
SPI, non-compliance with the law) does not affect the local government's financial statement disclosure.

Keywords: characteristics of local government, the level of accountability of local government, local government
financial statement disclosure.

PENDAHULUAN diantaranya adalah basis akrual mengakui transaksi


pada saat transaksi itu terjadi tanpa memperhatikan
Reformasi akuntansi dalam organisasi sektor saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal
publik terutama di pemerintahan, telah dicanangkan inilah yang paling penting yang tidak bisa ditemukan
sejak awal tahun 2000 an yaitu dengan diterbitkannya jika menggunakan basis kas, sehingga dengan basis
Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2005 tentang kas cenderung untuk tidak mencerminkan jumlah kas
standar akuntansi pemerintah (SAP) kas menuju yang yang tersedia. Tentunya permasalahan basis
akrual. Kemudian pada tahun 2010 diterbitkan PP akuntansi dalam pencatatan laporan keuangan sangat
No.71 tahun 2010 tentang Standar akuntansi mempengaruhi kualitas dari laporan keuangan
pemerintah berbasis full akrual. Hal ini menjadi pemerintah. Dengan di terbitkannya PP No 71 tahun
momentum yang sangat dinanti dalam 2010 tentunya akan membantu pemerintah untuk
perkembangan ilmu akuntansi di Indonesia, di mana mewujutkan tercapainya proses akuntabilitas dan
selama 60 tahun lebih sistem pencatatan akuntansi di transparansi di pemerintah, sehingga tercipta good
pemerintahan menggunakan basis kas. governance.
Jika dibandingkan dengan basis kas tentu Urgensi akan tuntutan untuk terciptanya
basis akrual lebih memiliki banyak kelebihan good governance menjadi harapan masyarakat

11
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Indonesia agar tercipta pemerintahan yang bersih mempengaruhi tingkat pengungkapan yaitu:
dari korupsi, kolusi maupun nepotisme (KKN). Untuk kekayaan daerah, kopleksitas pemerintah, tingkat
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik penyimpangan berpengaruh positif, sedangakan
diharapkan akan terbebas dari KKN yang tentunya tingat ketergantungan dan total asset tidak
akan terlihat dari hasil audit dari BPK. Berbagai berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan
pemerintah daerah banyak yang mengupayakan pemerintah daerah. Hartatianti et. al. (2013) menguji
untuk mendapatkan opini Wajar tanpa pengecualian tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh
(WTP), dan itupun terbukti di daerah kabupaten dan pemerintah daerah berdasarkan peraturan
kota banyak yang secara konsistem pendapatkan pemerintah yang terbaru yaitu peraturan pemerintah
opini WTP. Namun demikian pernyataan dari ketua nomer 71 tahun 2010. Sampel yang diambil Laporan
KPK Abraham Samad tahun 2013, menyatakan bahwa Keuangan Pemerintah Daerah seluruh propinsi di
opini WTP bukan indikasi pemerintahan bebas seluruh Indonesia tahun 2011. Hasil penelitian ini
korupsi, tentunya hal ini sangat memprihatinkan menunjukkan bahwa variabel kekayaan daerah,
karena seharusnya kalau pemerintah mendapatkan tingkat ketergantungan, jumlah penduduk, jumlah
dengan opini WTP setidaknya pelaporan temuan memiliki pengaruh yang positif terhadap
keuangannya sudah bebas dari salah saji material. tingkat pengungkapan. Sedangkan variabel total
Opini BPK tentunya akan didukung dengan asset, jumlah SKPD, dan total penyimpangan tidak
banyaknya informasi yang diungkapkan laporan memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan
keuangan pemerintah daerah. Namun demikian tidak yang harus dilakukan oleh pemerintah provinsi
semua pemerintah daerah mengungkapkan semua berdasarkan Peraturan pemerintah No.71 Tahun
informasi yang harus diungkapkan dalam laporan 2010.
keuangan pemerintah daerah. Penelitian tentang Karena pentingnya tingkat pengungkapan
pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan laporan keuangan pemerintah daerah untuk
telah banyak dilakukan, namun penelitian tentang tercapainya transparansi dan akuntabilitas
pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah pemerintah, serta dari hasil penelitian terdahulu
terutama kasus di Indonesia masih sangat sedikit. menunjukkan belum adanya konsistensi hasil
Ingram (1984) melakukan penelitian pada tingkat penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk
state government di Amerika Serikat, yang menguji menguji pengaruh karakteristik pemerintah (tingkat
hubungan coalition of voters, administrative selection ketergantungan, dan total asset) dan tingkat
process, alternative information source, and akuntabilitas pemerintah (opini auditor, SPI laporan
management incentive terhadap tingkat keuangan dan kepatuhan terhadap undang-undang)
pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
menunjukkan bahwa coalition of voters, pemerintah daerah.
administrative selection process, and management
incentive berhubungan positif terhadap tingkat
pengungkapan, sedangakan alternative information TINJAUAN PUSTAKA
source memiliki pengaruh negative terhadap
pengungkapan laporan keuangan pemerintah. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
Robbin dan Austin (1986) meneliti pada tingkat local Perkembangan akuntansi di pemerintahan
government di Amerika, dengan menggunakan sejak era otonomi daerah sangat pesat dengan
compound index dan single index, hasilnya munculnya PP No 24 tahun 2005 yang mengatur
menunjukkan bahwa administrative power and Sandar Akuntansi Pemerintah basis kas menuju basis
management incentive berhungan positif terhadap akrual, yang kemudian di perbaharui PP No.71 tahun
kualitas penggungkapan. Di Indonesia penelitian 2010 yang mengatur Standar Akuntansi Pemerintah
tentang pengungkapan laporan keuangan pemerintah dengan basis full akrual. Dengan adanya SAP berbasis
juga telah dilakukan oleh Hilmi dan Martani (2012) akrual ini merupakan perkembangan akuntansi yang
meneliti tentang tingkat pengungkapan laporan sudah dinantikan lebih dari 60 tahun bagi bangsa
keuang pemerintah provinsi tahun 2006-2009, hasil Indonesia, karena selama ini menggunakan basis kas
penelitian menunjukkan bahwa yang dilakukan di dalam pencatatan pelaporan keuangannya. Standar
pemerintah propinvi masih rendah, namun tren akuntansi pemerintah menjadi salah satu aspek yang
tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh sangat penting untuk meningkatkan kualitas tata
pemerintah provinsi telah meningkat dari tahun kelola keuangan negara dan pelaporan keuangan
2006-2009. Sedangkan faktor-faktor yang pemerintahan.

12
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Pelaporan keuangan Pemerintah disajikan TINGKAT AKUNTABILITAS PEMERINTAH


secara spesifik untuk menyajikan informasi yang Tingkat akuntabilitas pemerintah terdiri dari
berguna untuk pengabilan keputusan dan untuk tiga indikator opini audit, kelemahan SPI, tepatuhan
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas pada perundang-undangan. Indikator ini yang
sumber daya yang di percayakan kepadanya, dengan: menghubungkan dengan tingkat pengungkapan
(Mahmudi, 2011) sepengetahuan peneliti belum ada. Logika penalaran
1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan nya adlah jika semakin bagus opini audit maka jumlah
penerimaan periode berjalan untuk membiayai pengungkapannya semakin besar dan berhibungan
seluruh pengeluaran. positif. Sedangkan tingkat kelemahan system
2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian pengendalian internal juga di jelaskan dalam laporan
cara memperoleh sumber daya ekonomi dan audit BPK, penalarannya jika SPI terdapat kelemahan
alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan maka terdapat tambahan pengungkapan yang di
peraturan perundang-undangan. rekomendasi BPK. Demikian juga dengan kepatuhan
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber terhadap undang-undang yang ditetapkan jika terjadi
daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan penyimpangan pastinya akan mengurangi
entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah pengungkapan laporan keuangan
dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana PENGEMBANGAN HIPOTESIS
entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya Fator karakteristik Pemerintah (kekayaan
dan mencukupi kebutuhan kasnya. daerah, tingkat ketergantungan, total aset), tingkat
5. Menyediakan informasi mengenai posisi akuntabilitas pemerintah (opini audit, kelemahan SPI,
keuangan dan kondisi entitas pelaporan tepatuhan pada perundang-undangan) mampu
berkaitan dengan sumber-sumber mempengaruhi tingkat pengungkapan LKPD. Sehingga
penerimaannya, baik jangka pendek maupun hipotesis yang diajukan adalah:
jangka panjang, termasuk yang berasal dari H1: Tingkat ketergantungan, total asset, opini
pungutan pajak dan pinjaman. audit, kelemahan SPI, dan tepatuhan pada
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan perundang-undangan berpengaruh terhadap
posisi keuangan entitas pelaporan, apakah tingkat pengungkapan laporan keuangan
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai pemerintah daerah LKPD
akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
pelaporan.
METODE PENELITIAN
KARAKTERISTIK PEMERINTAH
Karakteristik Pemerintah dalam penelitian ini Penelitian ini mengunakan data sekunder
di ukur dengan total aset dan tingkat ketergantungan, yang diambil dari BPS Indonesia, dan perpustakaan
apabila di kaitkan dengan tingkat pengungkapan online BPK. Populasi dalam penelitian ini adalah
maka seharusnya terdapat hubungan positif antara Pemerintah Daerah kabupaten dan kota di Indonesia.
kekayaan daerah dan total asset dengan tingkat Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengungkapan, selain itu seharusnya semakin besar LKPD kota dan kabupaten Indonesia tahun 2008,
kekayaan daerah, maka semakin besar tingkat 2010. Di Indonesia saat ini terdapat 435 kota. Teknik
pengungkapan yang dilakukan oleh pemerintah pengambilan sampel menggunakan purposive
daerah seperti yang diungkap dalam Ingram (1984), sampling. Dengan kriteria: 1. Pemerintah Daerah di
Laswad et.al. (2005), Liestiani (2008). Indonesia yang memiliki Indeks persepsi korupsi
Robbins dan Austin (1986) tingkat tahun 2008-2010 yang dikeluarkan oleh Lembaga
ketergantungan pemerintah kota berhubungan positif Transparancy International Indonesia (TI di
dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan Indonesia), 2. Tersedia data LKPD secara lengkap. Alat
laporan keuangan pemerintah kota.. Hal ini berarti analisis dengan menggnakan melakukan uji
semakin besar tingkat ketergantungan maka semakin normalitas data, apabila data berdistrusi normal
besar tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh maka menggunakan pengujian statistik Regresi
pemerintah daerah. berganda. Model penelitian terdapat di gambar 1,
berikut ini:

13
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Gambar 1
MODEL PENELITIAN

Variabel Independen Variabel Dependen

Karakteristik Pemerintah :
- Tingkat Ketergantungan
- Total Aset Tingkat Pengungkapan
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Tingkat Akuntabilitas Pemerintah:
- Opini auditor
- SPI laporan keuangan pemerintah
daerah
- Kepatuhan terhadap perundang-
undangan LKPD

Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan


Pemerintah DISC = Pengungkapan dalam LKPD
Merupakan variabel dependen dimana Pengungkapan dalam PSAP
setiap laporan keuangan pemerintah daerah provinsi
harus melaporkan secara akurat informasi yang
diungkapkan dalam LKPD. Sesuai Peraturan Karakteristik Pemerintah
Pemerintah No. 24 tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun Merupakan variabel independen,
2010 Tingkat pengungkapan yang harus diungkapkan karakteristik pemerintah di ukur dengan tingkat
adalah: ketergantungan dan total asset, secara teoritis
1. Pendahuluan (Penyajian informasi umum karakteristik dapat diartikan sebagai ciri dari suatu
tentang entitas pelaporan dan entitas akuntansi) entitas yang dapat mempengaruhi entitas tersebut.
2. Penyajian informasi tetap kebijakan fiskal atau Tingkat ketergantungan adalah seberapa besar
kebijakan keuangan dan ekonomi mikro pemerintah daerah menjalankan program kerja yang
3. Penyajian ikhtisar pencapaian target keuangan telah dirancang dengan bantuan dari pemerintah
selama tahun pelaporan berikut kendala dan pusat untuk. Total aset adalah semua sumber daya
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
target pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
4. Dasar penyajian laporan keuangan dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan
pengungkapan kebijakan akuntansi keuangan yang diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
5. Penyajian rinci dan penjelasan masing-masing pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
pos yang disajikan pada lembar muka laporan dalam satuan uang, termasuk sumber daya non
keuangan keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
6. Pengungkapan lainnya bagi masyarakat umum dan untuk pemeliharaan
7. Penutup sumber – sumber daya karena alasan sejarah dan
Tingkat pengungkapan pada LKPD disesuaikan budaya (Mahsun 2007).
dengan tingkat pengungkapan pada PSAP. Tingkat Berikut rumusan dari kekayaan daerah, tingkat
pengungkapan ini diukur dengan menggunankan ketergantungan daerah dan aset diukur dengan:
rumus sebagai berikut (Hilmi dan Martani, 2012) dan
(Hartatianti, 2013) :

14
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Tingkat Ketergantungan = Dana transfer


Total Pendapatan

Aset =Ln Total aset

Tingkat Akuntabilitas Pemerintah Daerah Variabel kelemahan sistem pengendalian intern


Tingkat Akuntabilitas Pemerintah Daerah LKPD diukur dengan menghitung jumlah kasus
yang dilaporkan oleh BPK RI yang terdiri dari kelemahan sistem pengendalian intern atas LKPD
opini audit laporan keuangan pemerintah daerah, yang dilaporkan BPK. Selanjutnya variabel ini akan
kelemahan sistem pengendalian intern laporan disimbolkan dengan SPI dalam persamaan.
keuangan pemerintah daerah, dan ketidakpatuhan Ketidakpatuhan terhadap ketentuan
terhadap ketentuan peraturan perundang- peraturan perundang-undangan laporan keuangan
undangan laporan keuangan pemerintah daerah. pemerintah daerah akan diukur dengan adanya
Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah pengungkapan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan
Daerah (BPK RI) merupakan sarana bagi auditor perundang-undangan yang mengakibatkan kerugian
untuk menyatakan pendapatnya, opini auditor yang daerah dan kekurangan penerimaan terjadi ketidak
merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal ekonomisan, ketidak efisienan dan ketidak efektian.
yang material sesuai dengan kriteria Standar Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan
akuntansi Pemerintah. Variabel ini diukur dengan perundang-undangan diukur dengan menghitung
menggunakan variabel dummy , Kategori unqualified jumlah kasus ketidakpatuhan terhadap ketentuan
yang terdiri dari Wajar Tanpa Pengecualian peraturan perundang-undangan atas LKPD yang
(WTP/unqualified opinion) diberi nilai dummy 1 dan dilaporkan BPK. (Setiawan, 2012)
kategori non unqualified yang terdiri dari Wajar
dengan Pengecualian (WDP/Qualified opinion), Tidak ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Wajar (TW/Adverse opinion) dan Tidak Memberikan
Pendapat (TMP/Disclaimer opinion) diberi nilai Populasi dalam dalam penelitian ini adalah
dummy 0 . kabupatan dan kota yang telah di audit oleh BPK RI.
Kelemahan Sistem Pengendalian Intern Dengan mengunakan metode purposive
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan sampling maka di peroleh 46 kabupaten dan kota
hasil evaluasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) oleh yang dijadikan sampel. Tabel 1 berikut merupakan
BPK menunjukkan kasus-kasus kelemahan sistem tabel pemilihan sampel penelitian
pengendalian intern yang dapat dikelompokkan
sebagai kelemahan sistem pengendalian akuntansi
dan pelaporan, kelemahan sistem pengendalian
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja,
serta kelemahan struktur pengendalian intern.
Tabel 1
TABEL PENGAMBILAN SAMPEL
Populasi kota dan kabupaten 511
Kota yang tidak memiliki IPK 2008 dan 2010 462
Jumlah 49
Data LKPD 2008 dan 2010 yang tidak lengkap 3
Jumlah total sampel 46
Data observasi 92
Sumber: Heriningsih, 2014
Hasil analisis data penelitian akan diuraikan dengan statistic descriptive yang di sajikan dalam tabel berikut:

15
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Tabel2
DESCRIPTIVE STATISTICS

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengungkapan 92 .29 1.00 .8154 .21943


Opini 92 0 1 .22 .415
SPI 92 0 17 7.16 3.686
UU 92 0 23 9.60 4.684
Ketergantung 92 .14 1.01 .8660 .10505
Ln Total aset 92 26.52 31.12 28.3023 .77123
Valid N (listwise) 92
Data: Heriningsih, 2014

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.160 1.030 1.127 .263

opini -.026 .058 -.050 -.459 .648

Spi -.004 .006 -.066 -.606 .546

UU .005 .005 -.020 -.189 .850

ketergantung -.152 .241 -.073 -.634 .528

hotalaset -.006 .033 -.021 -.182 .856


Dependent Variable: pengungkapan
Sumber Data diolah : Heriningsih (2014)

Tabel 2 menjelaskan statistic deskriptif rata-rata di atas 5. Sedangkan untuk ketidaksesuaian


pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah terhadap undang-undang rata-rata 9,60 hal ini berarti
yang meunjukkan 0.8154, hal ini berarti bahwa rasio bahwa sebagaian besar sampel rata-rata melakukan
pengungkapan rata-rata diatas 0,5 sehingga dapat di ketidakpatuan terhadap undang-undang sudah lebih
katakan bahwa sebagian besar kota dan propinsi dari 5 ketidak sesuai yang terjadi.
telah mengungkapkan informasi keuangan LKPD Untuk rata-rata variabel rasio
sesuai dengan dengan SAP. ketergantungan menunjukkan angka 0,8660, dapat
Untuk variabel opini auditor rata-rata diartikan bahwa rasio dana transfer terhadap total
menunjukkan 0,22 hal ini dapat diartikan bahwa pendapatan menunjukkan angka lebih dari 0,5.
sebagaian besar baik kota atau kabupaten banyak Sedangkan total asset nilai mean nya 28,3023. Yang
yang mendapatkan opini selain WTP. Untuk berarti bahwa sebagian besar asset memiliki nilai
kesesuaian dengan sistem pengujian pengendalian hampir mendekati nilai aset maximum. Berikut ini
rata-rata mencai 7,16 hal ini menunjukkan bahwa hasil regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai
sebagaian besar sampel penelitian memiliki temuan berikut
dari BPK bahwa ketidakssesuaian SPI menunjukan

16
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

ANOVAb

Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.

1 Regression .047 5 .009 .185 .968a

Residual 4.335 86 .050

Total 4.382 91
a. Predictors: (Constant), hotalaset, UU, spi, opini, ketergantung
b. Dependent Variable: pengungkapan
Model Summary

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .103a .011 -.047 .22452


a. Predictors: (Constant), hotalaset, UU, spi, opini, ketergantung
Tabel 3
Pengujian Hipotesis

Bedasarkan tabel 3 maka dapat dijelaskan bahwa ke Model persamaan berdasarkan hasil dari
lima variabel secara statistic tidak berpengaruh pengujian regresi berganda, adalah sebagai berikut:
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
pemerintah daerah (LKPD).

Y = 1.160- 1,52 X1 – 0,06 X2 -0,026X3 – 0,004 X4 -0,005 X5

Karakteristik pemerintah yang di ukur penelitian Ingram (1984), Robbins dan Austin (1986),
dengan menggunakan tingkat ketergantungan yang Hilmi dan Martani (2012), dan Hartatianti (2013).
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi sebesar Karekteristik pemerintah yang diukur dengan
0,528 yang berarti menunjukkan secara statistik tidak total aset menunjukan secara statistic tidak signifikan
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan dengan nilai p value 0,856. Hal ini dikarenakan
keuangan pemerintah daerah (tidak mendukung dengan jumlah asset yang dimiliki pemerintah yang
hipotesis). Berdasarkan persemaan regresinya maka cukup besar, namun banyak permasalahan yang
terdapat hubungan negative antara karakteristik dalam pengelolaan asetnya tersebut, dan
pengungkapan (tingkat ketergantungan) terhadap pemerintah daerah kurang memahami dalam
tingakat pengungkapan LKPD. Hal ini dimungkinkan pelaporan nya. Sehingga sangat mungkin terjadi
bahwa tingkat ketergantungan yang diukur dengan dalam pengujian hipotesis penelitian ini bahwa total
rasio dana transfer terhadap total pendapatan, yang asset secara statistic tidak berpengaruh terhadap
dapat diartikan bahwa kemungkinan penentuan tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah
anggaran dana perimbangan (dana transfer) di kota daerah. Apabila berdasarkan hasil dari model
atau kabupaten tidak /kurang adanya monitoring dari persamaan regresi nya maka terdapat hubungan
pusat, karena kalau monitoring berjalan seharusnya negative antara total asset dengan tingkat
dapat menperbaiki kualitas pengungkapan laporan pengungkapan dalam LKPD.
keuanganya. Hasil penelitian ini konsisten dengan Tingkat akuntabilitas pemerintah yang
diukur dengan opini auditor nilai p value

17
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

menunjukkan 0,648, yang berarti variabel opini Sedangkan berdasarkan pengujian hipotesis
auditor secara statistic tidak berpengaruh terhadap menunjukkan bahwa variabel karakteristik
tingkat pengungkapan LKPD. Hal ini karena sebagian pemerintah (tingkat ketergantungan dan total asset)
besar pemerintah daerah baik yang mendapatkan serta tingkat akuntabilitas pemerintah daerah (opini
opini wajar maupun yang tidak wajar sekalipun, audit, tingkat penyimpangan terhadap SPI, dan
cenderung sama dalam mengungkapkan laporan penyimpangan terhadap perundang-undangan)
keuangannya dalam LKPD. Sedangkan berdasarkan secara statistic tidak perpengaruh terhadap tingkat
persamaan regresinya maka terdapat hubungan pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah
positif yang berarti bahwa jika LKPD memperoleh (LKPD) kabupaten dan kota di Indonesia.
opiniWTP maka tingkat pengungkapanya juga lebih
banyak informasinya demikian juga sebalikkan.
Tingkat akuntabilitas pemerintah yang DAFTAR PUSTAKA
diukur dengan hasil audit sistem pengendalian
internal juga menunjukkan tidak mendukung Gore, Angela K .2004. The Effects of GAAP regulations
hipotesis. Hal ini di mungkinkan bahwa and bond market interactions on Lokal
kecenderungan pemerintah daerah yang melaporkan Government Disclosure. Juornal of Accounting
LKPD baik yang memperoleh tingkat penyimpangan and public Policy, Vol23.
banyak maupun tingkat penyimpangan SPI yang
sedikit, keduanya cenderung mengungkapkan semua Handayani, Sri. 2010. Pengungkapan Laporan
informasi keuangannya, tanpa melihat banyak atau Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota
sedikit terjadinya penyimpangan dalam sistem di Indonesia 2006. Jurnal Ilmu Administrasi.
pengendaliannnya. Berdasarkan pengujian regresi Vol VII. No.2.
maka dapat disimpulkan bahwa jumlah temuan akan
sistem pengendalian intern berhubungan negative Hartatianti. Kusharyanti. dan Sucahyo Heriningsih.
terhadap pengungkapan laporan keuangan 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang
pemerintah daerah. Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan
Tingkat akuntabilitas pemerintah yang Laporan Keuangan Pada Propinsi di Indonesia.
diukur dengan tingkat kepatuhan terhadap undang- Prosiding Seminar Nasional Akuntansi UPN 2,
undang menunjukkan angka p value sebesar 0.850 FE UPN, Jakarta.
yang berarti secara statistic tidak mendukung
hipotesis. Sedangkan bersadarkan persamaan model Hilmi, Amiruddin Zul dan Dwi Martani.2012. Analisis
regresinya, menunjukkan tingkat kepatuhan terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
undang-undang berpengaruh negative terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah
tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah Provinsi.FEUI.Jakarta
daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa laporan
keuangan pemerintah daerah yang diungkapkan Heriningsih, Sucahyo, 2013. Pengaruh opini audit dan
pemerintah daerah telah memenuhi instruksi BPK kinerja keuangan terhadap tingkat Korupsi di
untuk mengungkapkan semua informasi dalam LKPD. kota dan kabupaten di DIY. Buletin Ekonomi.
Edisi April. FE UPN. Yogyakarta.

KESIMPULAN Ingram, Robert W. 1984. Economics Incentives and


the Choice of State Government Accounting
Berdasarkan pengujian sampel disimpulkan Practices. Journal of Accounting Research. Vol.
bahwa pemerintah daerah kabupaten dan kota LKPD 22. No. 1. pp 126-144.
tahun 2008 dan LKPD tahun 2010, mengasilkan
tingkat pengungkapan yang telah memenuhi standar Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2012.
akuntansi pemerintah PP no.24 tahun 2005, Standar Akuntansi Pemerintahan: Peraturan
sedangkan berdasarkan hasil sampel masih belum Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71
ada yang memenuhi Standar akuntansi pemerintah Tahun 2010. Salemba Empat.Jakarta.
bersadarkan PP no 71 tahun 2010, hal ini terjadi
karena walaupun SAP Full Akrual mulai disahkan Laswad, Fawzi, Fisher, Richard, dan Oyelere, Peter.
tahun 2010, namun belum berlaku efektif pada tahun 2005. Determinants of Voluntary Internet
2010. Financial Reporting by Local Government

18
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 13. Nomor 02. September 2013

Authorities. Journal of Accounting and Public Rinaldi. Taufik., Marini Purnomo, dan Dewi
Policy 24. Damayanti. 2007. Memerangi korupsi di
Indonesia yang terdesentralisasi : studi kasus
Liestiani, Annisa. 2008. Pengungkapan LKPD penanganan korupsi pemerintah daerah.
Kabupaten/Kota di Indonesia untuk Tahun Jakarta : Justice for the Poor Project, Bank
Anggaran 2006. Skripsi Sarjana. FEUI. Depok. Dunia

Mahsun, Mohammad. Firma sulistyowati, Heribertus Robbins, Walter A., dan Austin, Kenneth R. 1984.
Andre P.2006. Akuntansi Sektor Publik. BPFE- Disclosure Quality in Governmental Financial
Yogyakarta.yogyakarta. Reports: An Assessment of the Appropriateness
of a Compound Measure. Journal of
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. UII Press. Accounting Research. Vol 24. No. 2.
Yogyakarta.
www.dnaberita.com/berita-83253-abraham-samad-
Martani, Dwi., dan Fazri Zaelani. 2011. Pengaruh wtp-bukan-jamina...diakses (30 Mei 2013)
Ukuran, Pertumbuhan, dan Kompleksitas
Terhadap Pengendalian Intern Pemerintah http://news.detik.com/ read/ 2013/ 02/ 05/ 224313/
Daerah Studi Kasus di Indonesia. SNA XIV 2162166/ 10/ kpk-laporan-keuangan-
Aceh. berpredikat-wtp-tak-jaminan-sudah-bebas-
korupsi ...diakses (25 Mei 2013
Retina, Zelda. 2008. Tingkat Kepatuhan Pemerintah
Kabupaten Kota Di Indonesia Terhadap PP No.
24 Tahun 2005 Dan Hubungannya Dengan
PAD Dan Total Aktiva. FEUI. Depok.

19

Anda mungkin juga menyukai