Anda di halaman 1dari 18

JURNAL KAJIAN BISNIS

VOL. 26, NO. 2, 2018, 113 - 130

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI


PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
(Studi Empiris pada Instansi Pemerintahan Kabupaten
Gunung Kidul DIY)

Kurnia Rahmah
Alumnus Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
email: kurniarahmah27@yahoo.com

Zulkifli
Prodi Akuntansi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta
email: zulstieww@gmail.com

Abstract
This research aims to analyze the effect of application of government accounting
standard and the effect of region’s financial accounting system on the quality of
regency financial statements GunungKidul regency (empirical study at
government institutions in GunungKidul regency DIY). There are 36 respondents
in this research uses purposive sampling method. SPSS 17.0 is used to analyze
hypotheses in this research. Based on the result of this research are application
of accrual basis government accounting standard influence positively, but not
significant on quality of regency financial statements GunungKidul regency, and
region’s financial accounting system influence positively, but not significant on
quality of regency financial statements Gunung Kidul regency.
Keywords: Government Accounting Standard, accrual basis, Region’s Financial
Accounting System, Quality of Region’s Financial Report.

PENDAHULUAN
Seiring dengan adanya perubahan UU No.32 Tahun 2004). Dalam rangka
masa dari orde baru ke era reformasi mewujudkan otonomi daerah, pemerintah
sangat memberikan dampak yang positif daerah mengeluarkan PP Nomor 24 Tahun 2005
bagi perubahan paradigma pembangunan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
nasional. Adapun perubahan paradigma (SAP) yang sekarang diubah menjadi PP
baru ini diwujudkan melalui kebijakan- No. 71 Tahun 2010 tentang SAP (Standar
kebijakan otonomi daerah yang diatur dalam Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual)
Undang Undang No. 23 tahun 2014 tentang yang diberlakukan tahun anggaran 2015.
pemerintah daerah (merupakan revisi dari SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 113


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

yang harus diterapkan untuk memperoleh karakteristik kualitatif laporan keuangan


hasil laporan keuangan yang berkualitas yang disyaratkan dalam Peraturan
baik. Untuk dapat mewujudkan tata kelola Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang
yang baik (good govermance) pemerintah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP),
harus melakukan berbagai upaya-upaya yakni (1) Relevan, (2) Andal, (3) dapat
yang dapat menciptakan transparansi dan dibandingkan, dan (4) dapat dipahami.
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Informasi yang terdapat di dalam
Pengelolaan keuangan daerah mencakup Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
beberapa aspek baik dalam bidang dapat memenuhi atau sesuai dengan
peraturan, kelembagaan, sistem informasi kriteria karakteristik kualitatif laporan
keuangan daerah, dan peningkatan sumber keuangan pemerintah seperti yang terdapat
daya manusia. Pengukuran kinerja yang dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun
berbasis akuntabilitas serta transparansi 2010 berarti pemerintah daerah mampu
dan peningkatan pelayanan terhadap mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
masyarakat (Halim dan Laurensius, 2005). dalam pengelolaan keuangan. UU No.17
Bentuk media pertanggungjawaban Tahun 2003 tentang keuangan negara
dalam penyelenggaraan pemerintah diatur mengamanatkan kepada pemerintah untuk
dalam undang-undang No. 17 Tahun 2003 menciptakan laporan keuangan sesuai
tentang Keuangan Negara. Pada Pasal 31 dengan karakteristik kualitatif yang telah
disebutkan bahwa gubernur/bupati/walikota dijelaskan diatas. Laporan keuangan
menyampaikan pertanggungjawaban merupakan salah satu bentuk alat
pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa pertanggungjawaban manajemen suatu
laporan keuangan. Informasi yang disajikan pemerintah terhadap publik.
dalam laporan keuangan untuk keperluan Penerapan akuntansi yang baik serta
perencanaan, pengendalian serta peng- pengawasan yang optimal dari pihak inter-
ambilan keputusan, harus sesuai dengan nal maupun eksternal terhadap kualitas
prinsip-prinsip penyusunan laporan laporan keuangan pada sebuah instansi
keuangan. pemerintah dapat meningkatkan akun-
Laporan keuangan adalah produk yang tabilitas kinerja instansi pemerintah
dihasilkan oleh disiplin ilmu akuntansi, sehingga kinerja penyelenggaraan urusan-
sehingga untuk menghasilkan laporan urusan pemerintah dapat optimal.
keuangan yang berkualitasdiperlukan orang- Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
orang yang kompeten. Kompetensi sumber adalah opini audit yang akan diterbitkan jika
daya manusia sangat diperlukan agar laporan keuangan dianggap memberikan
laporan keuangan yang dihasilkan dapat informasi yang bebas dari salah saji mate-
memenuhi karakteristik kualitatif laporan rial. Jika laporan keuangan diberi opini jenis
keuangan. Informasi akuntansi yang ini, artinya auditor berdasarkan bukti-bukti
terdapat dalam sebuah laporan keuangan audit yang dikumpulkan, perusahaan/
pemerintah daerah seharusnya bermanfaat pemerintah/ dianggap telah menyeleng-
baik dalam pengertian, aktivitas yang dapat garakan prinsip akuntansi yang berlaku
bermanfaat baik dalam pengambilan umum dengan material dan tidak
sebuah keputusan dan dapat dipahami oleh berpengaruh signifikan terhadap laporan
para pengguna (Huang et al, 1999 dalam ke uan gan .ht tp s/ /id .wikip edia. org/
Xu et al, 2003). Agar bermanfaat, informasi Opini.BPK.
akuntansi harus memenuhi beberapa

114 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

Standar akuntansi pemerintahan(SAP) keuangan daerah tersebut dapat meningkat.


merupakan pedoman di dalam menyusun Namun kenyataan tidak semua pegawai di
dan menyajikan laporan keuangan. Standar pemerintahan memahami sistem akuntansi
akuntansi pemerintahan adalah syarat keuangan daerah tersebut.
mutlak yang harus dijadikan pedoman Perkembangan opini BPK terhadap
intansi pemerintah agar kualitas laporan hasilaudit laporan keuangan pemerintah
keuangan di Indonesia dapat ditingkatkan daerah sejak 2012 hingga tahun 2015 di
(PP No. 71 Tahun 2010).Dengan adanya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
pemahaman yang baik terhadap SAP disajikan pada tabel 1.
berbasis akrual, maka akan dapat disusun

Tabel 1
Perkembangan Opini BPK atas LKPD Tahun 2012-2015

Opini LKPD
No. Pemerintah Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015
1 Daerah Istimewa Yogyakarta WTP WTP WTP WTP
2 Kota Yogyakarta WTP WTP WTP WTP
3 Kabupaten Bantul WTP WTP WTP WTP
4 Kabupaten Sleman WTP WTP WTP WTP
5 Kabupaten Kulon Progo WDP WTP WTP WTP
6 Kabupaten Gunung Kidul WDP WDP WDP WTP
Sumber : Website BPK RI

laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi telahmampumemperbaiki raihan opini
Anggaran, Laporan Saldo Anggaran Lebih, Wajar Dengan Pengecualian (W DP)
LaporanOperasional, Laporan Perubahan menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Ekuitas dan Catatan atas Laporan pada tahun 2015.
Keuangan. Seiring berjalannya waktu, pemerintah
Dalam penyusunan laporan keuangan Kabupaten Gunung Kidul melakukan
juga diperlukan sistem akuntansi keuangan berbagai upaya seperti memperbaiki
daerah (SAKD) merupakan suatu prosedur struktur maupun sistem penataan barang
dari tahap awal pengumpulan data sampai milik Negara/Daerah dengan tertib, serta
pelaporan keuangan atas pertanggung- memperbaiki ketentuan ketidak sesuainya
jawaban pelaksanaan APBD (Permendagri pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
No. 59 Tahun 2007). Jika sistem akuntansi dengan ketentuan yang berlaku,
belum dipahami maka akan dapat memberikan pelatihan terhadap pegawai/
menghambat dalam penyusunan laporan staff yang memiliki kelemahan dalam
keuangan. penyusunan laporan keuangan. Semua
Pemerintah telah berupaya untuk kendala yang dihadapi oleh Pemerintah
menyusun laporan berdasarkan sistem Daerah Kabupaten Gunung Kidul tersebut
akuntansi keuangan daerah, sehingga dijadikan sebagai sebuah poin penting oleh
kualitas yang dihasilkan dari laporan Pemerintah Daerah yang harus diperbaiki

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 115


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

agar dapat memperoleh dan memper- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
tahankan opini audit WTP dari BPK RI. (Laporan Perubahan SAL), Neraca, Laporan
Berdasarkan informasi yang dipaparkan Operasional (LO)¸ Laporan Arus Kas (LAK),
di atas maka, judul penelitian yaitu Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
“Pengaruh Penerapan SAP (Standar Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Akuntansi Pemerintah) Berbasis Akrual, Lahirnya Standar Akuntansi Pemerintahan
dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAP) No. 71 Tahun 2010 telah membuat
terhadap Kualitas Laporan Keuangan perubahan signifikanterhadap pola
Daerah”. pengelolaan keuangan pemerintah di Indo-
Berdasarkan latar belakang masalah nesia. Standar tersebut dikukuhkan dengan
maka permasalahan dalam penelitian ini terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri
dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Nomor 64 Tahun 2013 tentang Pedoman
penerapan Standar Akuntansi Peme- Teknis Penerapan Standar Akuntansi
rintahan Akrual berpengaruh terhadap Pemerintahan. SAP menggunakan basis
kualitas laporan keuangan OPD Kabupaten akrual untuk pengakuan transaksi
Gunung Kidul? 2. Apakah Sistem Akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan
Keuangan Daerah berpengaruh terhadap basis akrual untuk pengakuan aset,
kualitas laporan keuangan OPD Kabupaten kewajiban dan ekuitas.
Gunung Kidul? SAP dinyatakan dalam bentuk Per-
nyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
TELAAH LITERATUR (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar
Penerapan Standar Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Pemerintahan disusun mengacu kepada Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) harus digunakan sebagai acuan dalam
merupakan pelaksanaan Undang-Undang
menyusun laporan keuangan pemerintah,
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan baik pemerintah pusat maupun pemerintah
Negara pasal 32 ayat (2) yang menyatakan daerah. Pemahaman SAP merupakan
bahwa standar akuntansi pemerintahan
suatu pengetahuan yang sangat mendasar
disusun oleh suatu komite standar yang dalam menyusun pelaporan keuangan.
independen dan ditetapkan dengan PP Dengan adanya pemahaman yang baik
setelah terlebih dahulu mendapat pertim- maka akan berdampak terhadap kualitas
bangan dari Badan Pemeriksa Keuangan pelaporan keuangan yang baik pula, serta
(BPK). SAP merupakan landasan hukum berpengaruh terhadap kinerja suatu
bagi aparatur pemerintah pusat maupun pelaporan keuangan daerah.
daerah dalam mengelola penerimaan dan
penggunaan dana secara transparan, Laporan keuangan pemerintah daerah
efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan harus memiliki beberapa karakteristik
sehingga tujuan untuk mewujudkan kualitatif yang disyaratkan. Adapun
transparansi dan akuntabilitas dapat karakterisitik kualitatif laporan keuangan
tercapai. Penerapan SAP dimaksud pemerintah daerah yang merupakan
dibutuhkan dalam rangka penyusunan persyaratan normatif sebagaimana
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan disebutkan dalam Rerangka Konseptual
APBD berupa laporan keuangan yang terdiri Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun
dari laporan realisasi anggaran (LRA), 2010) adalah:

116 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

1. Relevan, yaitu informasi yang bentu serta istilah yang disesuaikan


didalamnya memuat tentang informasi dengan batas pemahaman pengguna
yang dapat mempengaruhi kepuasan laporan keuangan.
pengguna dan dapat membantu mereka Masyarakat menghendaki agar
dalam menemukan titik keluarnya, baik informasi yang terdapat dalam laporan
sebagai alat untuk mengevaluasi keuangan pemerintah daerah dapat
peristiwa masa lalu, atau masa kini, dan memenuhi atau sesuai dengan kriteria
untuk memprediksi peristiwa yang akan karakteristik kualitatif laporan keuangan
terjadi dimasa depan. Informasi yang pemerintah seperti yang terdapat dalam
relevan memiliki unsur-unsur sebagai Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010.
berikut:
O Manfaat prediktif (predictive value). Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Informasi yang dapat membantu (SAKD)
untuk memprediksi masa depan, 1. Pengertian SAKD
dengan melihat suatu peristiwa Menurut Nordiawan (2008), sistem
masa lalu dan mempertimbang- akuntansi keuangan daerah adalah
kannya, serta berdasarkan kejadian serangkaian prosedur mulai dari proses
masa kini. pengumpulan data, pencatatan, peng-
O Manfaat umpan balik (feedback ikhtisaran sampai dengan pelaporan
value). Informasi memungkinkan keuangan dalam rangka pertanggung-
pengguna untuk menegaskan atau jawaban pelaksanaan APBD yang dapat
mengoreksi ekspektasi mereka dilakukan secara manual atau meng-
dimasa lalu. gunakan aplikasi komputer.
O Tepat Waktu (timeliness).Informasi 2. Tujuan SKPD
yang disajikan secara tepat waktu Sistem akuntansi pemerintahan (sektor
yaitu sesuai dengan kebutuhan dan publik) memiliki tiga tujuan pokok
dapat dimanfaatkan sebagai (Nordiawan, 2008) yaitu: pertanggung
informasi dalam pengambilan jawaban, manajerial dan pengawasan.
keputusan.
3. Ruang Lingkup SAKD
2. Andal, yaitu informasi akuntansi yang
Salah satu tujuan SAKD adalah
disajikan dapat dipercaya dan tidak
menyediakan informasi keuangan yang
menimbulkan kesalahan material,
lengkap, cermat, dan akurat sehingga
menyajikan informasi secara benar dan
dapat menyajikan laporan keuangan
jujur, serta dapat diverifikasi
yang handal, dapat dipertanggung-
kesalahannya.
jawabkan dan dapat digunakan oleh
3. Dapat dibandingkan, yaitu informasi berbagai pihak eksternal.
yang dimuat dapat dibandingkan
4. Karakteristik SAKD
dengan periode yang lalu serta dapat
dibandingkan dengan entitas lain yang SAKD atau Sitem Akuntansi Pemerintah
bergerak dalam bidang yang sama. Daerah memiliki karakteristik
(Nordiawan, 2008), yaitu basis akuntansi
4. Dapat dipahami, informasi yang
dan sistem pembukuan.
disajikan dalam laporan keuangan,
harus dapat dipahami oleh semua 5. Penerapan SAKD
kalangan ataupun pihak pengguna Dalam rangka melanjutkan reformasi
laporan keuangan. Dinyatakan dalam dibidang pengelolaan keuangan daerah

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 117


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

pemerintah telah menerbitkan Peraturan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS),
Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2005 dan Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. (PPKD), dan dari 29 SKPD hanya 4 OPD
Menurut Mardiasmo (2004), SAKD yang dijadikan responden yang memenuhi
dapat menghasilkan laporan keuangan yang kriteria untuk dijadikan sampel. Dalam
relevan, handal, dan dapat dipercaya. penentuan jumlah sampel digunakan rumus
Sistem akuntansi pemerintah daerah yang perhitungan Slovin dengan tingkat error atau
lemah menyebabkan pengendalian intern kesalahan yang dapat doterima sebesar
lemah dan pada akhirnya laporan keuangan 5%. Sedangkan penentuan jumlah sampel
yang dihasilkan juga kurang handal dan untuk setiap OPD ditentukan secara
kurang relevan untuk pembuatan proporsional. Dimana jumlah pegawai/staf
keputusan. bagian akuntansi/keuangan di satu OPD
dibagi dengan total pegawai/staf bagian
METODA PENELITIAN akuntansi/keuangan di 4 OPD. Kemudian
Populasi hasilnya dikalikan dengan hasil perhitungan
dengan rumus Slovin yang telah dilakukan.
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999),
populasiadalah sekelompok orang, kejadian Objek Penelitian
atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Populasi penelitian ini Penelitian ini merupakan penelitian studi
adalah Organisasi Perangkat Daerah empiris yang dilakukan pada Pemerintahan
(OPD) yang ada di Kabupaten Gunung Kabupaten Gunung Kidul. Objek penelitian
Kidul. Populasi dalam penelitian ini adalah ini pada OPD di Kabupaten Gunung Kidul
pegawai/staf bagian akuntansi/keuangan yaitu BKAD, BAPPEDA, SATPOL PP dan
pada OPD Pemerintahan Daerah kabupaten DPUPRKP.
Gunung Kidul.
Jenis Data
Sampel Umar (2005), menyatakan jenis data
Menurut Wiyono (2011: 76)sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
merupakan bagian populasi yang terwakili Data Primer dan Data Sekunder. Data
dan akan diteliti atau sebagian jumlah dari yang digunakan pada penelitian ini adalah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang data primer yang diperoleh secara langsung
terwakili. Sampel dipilih dengan mengguna- dari sumbernya oleh peneliti melalui proses
kan teknik purposive sampling. Purposive penyebaran kuesioner kepada responden
Sampling merupakan pengambilan sampel sesuai objek yang diteliti dan bersifat up to
yang dilakukan berdasarkan pertimbangan date. Adapun kriteria responden pada
yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini yaitu pegawai/staf pada bagian
penelitian (Wiyono, 2011: 88). Jumlah akuntansi/keuangan pada instansi
pegawai/staf bagian akuntansi/keuangan pemerintah yang meliputi kepala staf bagian
yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan para staf subbagian akuntansi/
adalah 36 orang dari 4 OPD yang tersebar keuangan.
di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.
Metode penentuan sampel yang Teknik Pengumpulan Data
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Metode pengumpulan data pada
pupose sampling. Kriteria penentuan penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner
sampel pada penelitian ini adalah pegawai dengan cara memberikan daftar pertanyaan

118 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

kepada responden atau pengguna laporan pengukuran terhadap variabel yang


keuangan terkait permasalahan yang akan dibangun berdasarkan konsep yang sama
diteliti di instansi Pemerintah Kabupaten dan apakah peneliti akan melanjutkan
Gunung Kidul. Adapun hasil jawaban dari prosedur pengukuran yang sama atau
pertanyaan yang diajukan kepada menggunakan prosedur yang baru.
responden terpilih, diolah menggunakan Variabel Penelitian merupakan sesuatu
software SPSS. Adapun skala yang hal yang memang memiliki sifat dan
digunakan untuk mengukur yaitu skala likert mempunyai variasi tertentu, yang sengaja
(skala sikap) mempunyai gradasi dari dibuat untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan-
sangat positif ke sangat negatif (Sugiyono, nya (Sugiyono, 1994). Penelitian ini
2013:93). Kuesioner atau daftar pertanyaan menggunakan dua macam variabel
yang telah selesai diisi oleh responden penelitian yaitu, varibel bebas dan variabel
kemudian diukur menggunakan skala likert terikat.
antara 1 sampai dengan 5 yang dipaparkan
pada tabel 2 dan tabel 3 sebagai berikut: a. Variabel Dependen
Variabel Dependen (variabel terikat)
Tabel 2.
Skor Skala Likert merupakan variabel yang menjadi pusat
untuk Kuesioner SAKD dan Kualitas Laporan Keuangan perhatian peneliti (Sekaran 2006).
NO KETERANGAN SKOR Variabel terikat pada penelitian ini adalah
1. Sangat Tidak Setuju 1 kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Kualitas laporan keuangan
2. Tidak Setuju 2
3. Netral 3 pemerintah daerah peneliti ambil
4. Setuju 4 sebagai variabel dependen karena
5. Sangat Setuju 5 kualitas pelaporan keuangan daerah
yang disusun oleh instansi Pemerintah
Tabel 3. Kabupaten Gunung Kidul masih relatif
Skor Skala Likert rendah dan masih mendapatkan opini
untuk Kuesioner Penerapan SAP wajar dengan pengecualian. Laporan
NO KETERANGAN SKOR keuangan yang baik yaitu sudah
1. Tidak Menerapkan 1 memperoleh opini wajar tanpa
2. Hanya Sedikit Menerapkan 2 pengecualian dari BPK. Kabupaten
3. Sebagian Menerapkan 3 Gunung Kidul belum meraih status
4. Menerapkan 4 wajar tanpa pengecualian, oleh karena
5. Menerapkan Penuh 5 itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terkait kualitas laporan
Definisi Operasional Variabel Penelitian keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Definisi Operasional yaitu aspek Gunung Kidul.
penelitian yang dapat memberikan petunjuk
b. Variabel Independen
tentang bagaimana cara mengukur
variabel. Definisi operasional merupakan Variabel Independen (Variabel bebas)
suatu informasi ilmiah yang sangat penting adalah variabel yang dapat mem-
bagi para peneliti lain dalam rangka pengaruhi variabel terikat baik secara
membuat suatu penelitian yang sejenis positif maupun negatif (Sekaran 2006).
dengan variabel yang sama. Dengan Variabel independen dalam penelitian ini
adanya informasi tersebut, peneliti akan adalah Penerapan SAP, dan Sistem
mengetahui bagaimana cara melakukan Akuntansi Keuangan daerah.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 119


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

1) Standar Akuntansi Pemerintahan b) Uji Reliabilitas


Penerapan Standar Akuntansi Uji Reliabilitas data digunakan untuk
Pemerintahan, adalah mengatur mengukur apakah hasil penelitian
Penyajian laporan keuangan untuk yang dilakukan dapat memberikan
tujuan umum (General purpose hasil yang relatif tidak berbeda atau
financial statements) dalam rangka berubah jika dilakukan pengukuran
meningkatkan keterbandingan ulang terhadap subjek yang sama.
laporan keuangan baik terhadap Penelitian Sugiyono (2009) menyata-
anggaran, antar periode, mauapun kan Instrumen dikatakan reliable
antar entitas. PP No.71 tahun 2010 apabila terdapat kesamaan data
tentang Standar Akuntansi dalam waktu yang berbeda, alat ukur
Pemeritahan. dikatakan reliabel apabila nilai
2) Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Cronbach Alpha > 0,60.
Sistem akuntansi keuangan daerah
2. Uji Asumsi klasik
merupakan suatu prosedur dari
tahap awal pengumpulan data Adapun langkah-langkah yang dilakukan
sampai dengan dilakukannya jika menggunakan uji regresi berganda
pelaporan keuangan atas pertang- menggunakan beberapa Uji Asumsi
gungjawaban pelaksanaan APBD Klasik yang harus dipenuhi diantaranya:
(Permendagri No. 59 Tahun 2007). Uji Normalitas, Uji Multikolonearitas, Uji
Jika sistem akuntansi belum Heteroskedisitas. Adapun rinciannya
dipahami maka akan dapat sebagai berikut:
menghambat dalam penyusunan a) Uji Normalitas
laporan keuangan. Uji Normalitas dilakukan untuk
Sistem akuntansi keuangan melakukan pengujian apakah dalam
daerah adalah serangkaian prosedur model regresi antara variabel terikat
untuk menyusun laporan keuangan. dengan variabel bebas mempunyai
Informasi yang terdapat dalam distribusi normal atau tidak. Model
laporan keuangan digunakan oleh regresi yang baik yaitu yang memiliki
pihak-pihak tertentu dalam distribusi normal atau mendekati
mengambil suatu keputusan. normal. Teknik pengujian yang
digunakan dalam penelitian ini
1. Uji Kualitas Data adalah One-Sample Kolmogorov
a) Uji Validitas Sminorv test (1-Sampel K-S). Uji ini
dilakukan dengan membandingkan
Uji validitas dilakukan untuk
probabilitas yang diperoleh dengan
mengukur valid/tidaknya suatu
taraf signifikasi 0,05. Apabila nilai
kuesioner dan untuk melakukan
siginifikansi hitung lebih besar dari
pengukuran tingkat keandalan alat
0,05 maka data terdistribusi normal.
ukur yang digunakan. Apabila
koefisien korelasinya menunjukkan b) Uji Multikolonearitas
signifikan 0,361 atau jika rhitung> rtabel Uji multikolonearitas memiliki tujuan
dan nilai positif maka pernyataan/ apakah dalam model regresi
indikator instrument yang digunakan ditemukan adanya korelasi antar
adalah valid (Ghozali, 2009). variabel bebas (variabel Indepen-
dent). Model regresi yang baik yaitu

120 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

yang tidak saling berkorelasi antar tingkat signifikan D = 5%. Model


variabel bebas. Jika diantara variabel regresi dapat dikatakan Heteros-
bebas saling berkorelasi maka kedastisitas jika nilai á lebih besar
variabel-variabel tersebut tidak dari 5%.
ortogonal. Ortogonal yaitu variabel
independen yang masing-masing 3. Analisis Data dan Pengujian
variabel memiliki nilai korelasi Hipotesis
variabel bebas = 0. Mutikolonearitas Analisis Regresi Berganda
dapat dilihat dari (1) Nilai Toleransi
Untuk melakukan analisis data,
dan Lawannya, (2) Valiance Inflation
penelitian ini menggunakan teknik analisis
Faktor (VIF). Suatu model regresi
regresi linear berganda. Analisis linear
dapat dikatakan bebas dari
berganda adalah analisis regresi yang terdiri
Multikolonearitas jika mempunyai
dari dua atau lebih variabel-variabel
nilai VIF disekitar angka 1 dan angka
Independen. Menurut Ghozali (2011), untuk
Tolerancenya mendekati 1. Toler-
memperoleh kebenaran dari prediksi dan
ance merupakan variabel-variabel
pengujian regresi yang dilakukan, maka
bebas yang terpilih dan tidak dapat
perlu melakukan berbagai cara untuk
dijelaskan dengan variabel-variabel
mencari nilai Koefisien Determinasi, Uji
bebas lainnya. Nilai cut off yang
Simultan dean Uji Parsial.
sering digunakan adalan nilai Toler-
ance 0,10 atau = nilai VIF diatas 10 a) Koefisien Determinasi
(Ghozali 2005). Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Tidak terdapat multikonearitas mengukur seberapa jauh kemampuan
antar variabel independen jika VIF < model dalam menerangkan variasi
10, dan nilai Tolerance > 0,1. variabel dependen (Ghozali 2005). Uji ini
Terdapat multikoloneritas antar dilakukan dengan melihat besarnya nilai
variabel independen jika VIF >10, dan koefisien determinasi R 2 yang
nilai Tolerance <0,1. merupakan besaran non negatif.
c) Uji Heteroskedastisitas Besarnya nilai koefisien determinasi
Uji Heteroskedastisitas merupakan adalah antara nol sampai dengan 1. Jika
ketidaksamaan varian dari residual r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan
untuk semua pengamatan dari antara dua variabel sangat lemah atau
model regresi. Uji Heteroskedas- tidak ada hubungan sama sekali. Bila r
tisitas memiliki tujuan untuk menguji = +1, atau mendekati 1 maka korelasi
apakah dalam model regresi antara dua variabel dikatakan positif dan
terdapat ketidaksamaan varian dari sangat kuat. Menurut Ghozali (2011),
residual suatu pengamatan ke banyak peneliti menyarankan untuk
pengamatan yang lain. Jika residual menggunakan adjusted R2 daripada R2.
dari pengamatan yang satu ke Hal ini disebabkan bahwa jika terdapat
pengamatan yang lain tetap, berarti penambahan satu variabel Independen
dapat dikatakan Heteroskedas- maka R2 akan meningkat. Sedangkan
tisitas. Model regresi yang baik pada Adjusted R 2 akan mengalami
adalah Homoskedastisitas (Gozali, kenaikan atau penurunan jika ada
2011). Uji Hetoreskedastisitas penambahan variabel independen
menggunakan uji Glejser dengan dalam bentuk atau model regresi.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 121


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

b) Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) Keterangan:


Uji signifikansi simultan digunakan untuk Y : Kualitas Laporan Keuangan
mengetahui apakah variabel indepen- Pemerintah Daerah
den secara bersama-sama atau D : Konstanta
simultan mempengaruhi variabel E 1 : Slope regresi atau koefisien regresi
dependen (Ghozali 2005). Jika hasil F dari X 1
test diperoleh nilai F hitung lebih besar
E 2 : Slope regresi atau koefisien regresi
dari df dan signifikansi jauh di bawah dari X 2
derajat kepercayaan yang ditentukan
maka model regresi dapat dikatakan
X 1 : Penerapan Standar Akuntansi
Pemrintahan (SAP)
variabel independen secara bersama-
sama atau simultan mempengaruhi X 2 : Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
variabel dependen. Dasar pengambilan (SAKD)
keputusannya: Signifikan bila r value < e : Kesalahan residual (error turn)
D (0,05). Persamaan tersebut di atas kemudian
dianalisis menggunakan SPSS 17,0
c) Uji Parsial ( Uji t Statistik)
dengan tingkat signifikan 5% (D = 0,05).
Uji t statistik berfungsi untuk menerangkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
independen secara individual dalam Uji Kualitas Instrumen
menjelaskan varibel dependen (Ghozali,
a. Uji Validitas
2011). Uji nilai t memiliki tingkat
signifikansi 5%. Kriterianya yaitu ada Uji validitas digunakan untuk mengukur
tidaknya pengaruh antara variabel sejauhmana tingkat kevalidan suatu
independen terhadap variabel dependen pertanyaan dari penyebaran kuesioner.
secara parsial yaitu diterima jika nilai sig Pengujian ini dapat dilakukan dengan
t < D (0,05). menggunakan Pearsion Correlation.
Sebuah data dapat dikatakan valid apabila
d) Model Regresi r hitung > r tabel, maka point pertanyaan
Y = D  E1 X 1  E 2 X 2  e tersebut dapatdikatakan valid. Hasil uji
validitas terhadap data penelitian disajikan
pada tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4.
Hasil Uji Validitas Variabel PSAP
Variabel Keterangan r hitung r tabel Keterangan
PSAP 3 0,855 0,361 Valid
PSAP 5 0,651 0,361 Valid
PSAP 6 0,372 0,361 Valid
PSAP
PSAP 7 0,843 0,361 Valid
PSAP 8 0,438 0,361 Valid
PSAP 9 0,857 0,361 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

122 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

Secara keseluruhan semua instrument nilai di bawah 0,361 dan sebagiannya


butir-butir pertanyaan terkait Penerapan memiliki nilai di atas 0,361. Hal ini
Standar Akuntansi Pemerintahan memiliki mengindikasikan bahwa semua pertanyaan
Tabel 5.
Hasil Uji Validitas Variabel SAKD
Variable Keterangan rhitung rtabel Keterangan
SAKD 1 0,889 0,361 Valid

SAKD 2 0,852 0,361 Valid

SAKD SAKD 3 0,882 0,361 Valid

SAKD 4 0,946 0,361 Valid

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

ada yang tidak valid dan valid. Butir-butir


Tabel 6.
Hasil Uji Validitas Variabel KLKPD
pertanyaan yang memiliki nilai kisaran
antara diatas 0,361 ada 6 yaitu untuk butir
Variabel Keterangan r hitung r tabel Keterangan pertanyaan No 3 (0,855), 5 (0,651), 6 (372),
KLKPD 1 0,915 0,361 Valid 7 (0,843), 8 (0,438), dan 9 (0,857). Adapun
butir-butir pertanyaan yang memiliki nilai
KLKPD 2 0,793 0,361 Valid kisaran antara di bawah 0,361 ada yaitu
KLKPD 3 0,898 0,361 Valid untuk butir pertanyaan No 1 (0,278), 2
(0,309), 4 (0,360). Hasil Uji Validitas Variabel
KLKPD 4 0,931 0,361 Valid
SAKD disajikan pada tabel 5.
KLKPD5 0,880 0,361 Valid Secara keseluruhan semua instrument
KLKPD 6 0,759 0,361 Valid butir-butir pertanyaan terkait Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah memiliki nilai
KLKPD7 0,832 0,361 Valid
diatas 0,361 hal ini mengindikasikan bahwa
KLKPD 8 0,817 0,361 Valid semua pertanyaan valid. Butir-butir
pertanyaan yang memiliki nilai kisaran
KLKPD 9 0,912 0,361 Valid
antara diatas 0,361 ada 4 yaitu untuk butir
KLKPD 10 0,890 0,361 Valid pertanyaan No 1 (0,889), 2 (0,852), 3 (0,882)
KLKPD 11 0,892 0,361 Valid dan 4 (0,946) Hasil Uji Validitas Variabel
KLKPD KLKPD disajikan pada tabel 6.
KLKPD 12 0,937 0,361 Valid
Secara keseluruah semua instrument
butir-butir pertanyaan terkait Kualitas
KLKPD 13 0,875 0,361 Valid
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
KLKPD14 0,885 0,361 Valid
memiliki nilai diatas 0,361. Hal ini
mengindikasikan bahwa semua pertanyaan
valid. Butir-butir pertanyaan yang memiliki
KLKPD 15 0,907 0,361 Valid
nilai kisaran antara diatas 0,361 dan 0,900
an ada yaitu untuk butir pertanyaan No 2
KLKPD 16 0,937 0,361 Valid
(0,793), 3 (0,898), 5 (0,880), 6 (0,759), 7
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017 (0,832), 8 (0,817), 10 (0,890), 11 (0,892),

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 123


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

13 (0,875), 14 (0,885). Adapun butir-butir Tabel 7. menunjukkan nilai Cronbach


pertanyaan yang memiliki nilai kisaran Alpha variabel penerapan standar akuntansi
antara diatas 0,900 an ada 6 yaitu untuk butir pemerintahan sebesar 0,760, sistem
pertanyaan No, 1 (0,915), 4 (0,931), 9 akuntansi keuangan daerah sebesar 0,912,
(0,912), 12 (0,937), 15 (0,907), 16 (0,937). dan kualitas laporan keuangan pemerintah
Berdasarkan tabel uji validitas di atas daerah sebesar 0,979. Dengan demikian
menunjukkan bahwa koefisien korelasi r- dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
hitung > r tabel yang diperoleh dibandingkan kuesioner ini reliabel karena nilai Cronbach
dengan r-tabel pada taraf siginifikansi 5%. Alpha >0,60.
Bila r hitung > r tabel maka alat tersebut
Uji Asumsi Klasik
dinyatakan valid. Pada penelitin ini nilai r
tabel adalah sebesar 0,361. a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil perhitungan pada Sebelum melakukan analisis jalur, salah


tabel uji validitas menunjukkan bahwa poin- satu syarat yang harus dipenuhi yaitu uji
poin pertanyaan dari masing-masing normalitas. Pengujian normalitas pada
variabel dalam kuesioner mempunyai r penelitian ini menggunakan one sample
hitung > r tabel (0,361), hanya item kolmograv smirnov test, yang mana jika
pertanyaan dalam kuesioner penerapan nilai asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka
standar akuntansi pemeritahan yang distribusi data dikatakan normal. Secara
memiliki jawaban tidak valid berjumlah 3 rinci hasil pengujian normalitas dapat dilihat
item pertanyaan sedangkan yang valid pada tabel 8. dibawah ini:
berjumlah 6 item pertanyaan. Dengan Tabel 8.
demikian item pertanyaan dalam kuesioner Hasil Uji Normalitas
sistem akuntansi pemerintahan daerah dan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kualitas laporan keuangan pemerintah Unstandardiz
daerah secara keseluruhan valid. ed Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
b. Uji Reliabilitas Std. Deviation 8.34822234
Most Extreme Absolute .141
Differences
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur Positive .101
Negative -.141
apakah hasil penelitian yang dilakukan dapat Kolmogorov-Smirnov Z .770
Asymp. Sig. (2-tailed) .594
memberikan hasil yang relatif tidak berubah a. Test distribution is Normal.
atau konsisten terhadap instrument
penelitian. Jika nilai Cronbach Alpha di atas Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
0,60 maka instrument penelitian dapat
dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Berdasarkan hasil pengujian, maka
terhadap data penelitian yang disajikan pada semua komponen penerapan standar
tabel 7 sebagai berikut: akuntansi pemerintah, sistem akuntansi
keuangan daerah, dan kulitas laporan
Tabel 7.
keuangan pemerintah daerah berdistribusi
Hasil Uji Reliabilitas
normal karena nilai asyimp sig (2-tailed) >
Cronbach
Variabel Reliabilitas Keterangan dari 0,05 yaitu sejumlah 0,594.
Alpha
PSAP 0,760 0, 60 Reliabel
b. Uji Multikolonearitas
SAKD 0,912 0,60 Reliabel
KLKPD 0,979 0,60 Reliabel Model regresi yang baik adalah yang
tidak terjadi multikolinieritas. Model regresi
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

124 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

yang bebas dari multikolinearitas adalah factor (VIF) sebesar 1,141. Berdasarkan
yang memiliki nilai tolerance yang lebih dari hasil penelitian maka variabel independen
10% atau 0,1 dan nilai variance inflantion sistem akuntansi keuangan daerah bebas
factor (VIF) kurang dari 10, untuk melihat dari multikolinearitas karena sudah
hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada memenuhi ketentuan.
tabel 9. sebagai berikut:
Tabel 9. c. Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Multikolinearitas Uji Hetoreskedastisitas menggunakan uji
Nilai Keterangan Glejser dengan tingkat signifikan D= 5%.
Variabel VIF
Tolerance Model regresi dapat dikatakan Heteros-
PSAP 0,877 1,141 Bebas Multikolinearitas kedastisitas jika nilai sig lebih besar dari 5%.
Hasil Uji Heteroskedasitas disajikan pada
SAKD 0,877 1,141 Bebas Multikolinearitas
tabel 10.
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017 Dari semua variabel ini tidak terdapat
heteroskedastisitas, dimana jumlah sig
Tabel 9 menunjukkan bahwa pada untuk variabel PSAP sebesar 0,974 dan
masing-masing variabel independen nilai untuk variabel SAKD nilai sig sejumlah
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai variance 0,293.
inflantion factor (VIF) dari masing masing
variabel independen kurang dari 10.

Tabel 10.
Hasil Uji HeteroskedasitasCoefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -4.401 10.265 -.429 .671
psap .007 .218 .007 .032 .974
sakd .598 .558 .215 1.072 .293
a. Dependent Variable: res_2
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

Variabel independen penerapan standar ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN


akuntansi pemerintahan memiliki nilai tolerance HIPOTESIS
sebesar 0,877 dan nilai variance inflantion
a. Koefisien determinasi (R2)
factor (VIF) sebesar 1,141. Berdasarkan
hasil penelitian maka variabelpenerapan Koefisien determinasi (R2) pada intinya
standar akuntansi pemerintahan bebas dari mengukur seberapa jauh kemampuan
multikolinearitas karena sudah memenuhi model dalam menerangkan variasi variabel
ketentuan. dependen. Uji ini dilakukan dengan melihat
besarnya nilai koefisien determinasi R2 yang
Variabel independen sistem akuntansi merupakan besaran non negatif. Besarnya
keuangan daerah memiliki nilai tolerance nilai koefisien determinasi adalah antara nol
sebesar 0,877 dan nilai variance inflantion sampai dengan 1. Hasil Uji Koefisien
Determinasi disajikan pada tabel 11.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 125


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Tabel 11.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .464a .216 .158 8.65189
a. Predictors: (Constant), SKAD PSAP
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada


laporan keuangan pemerintah daerah
tabel 11 diketahuinilai Adjusted R Square kabupaten Gunung Kidul.
sebesar 0,158 hal ini berarti kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan model c. Uji Parsial (Uji t Statistik)
variasi variabel terikat sebesar 15,8%.
Statistik t berfungsi untuk menerangkan
Sedangkan 84,2% dijelaskan oleh variabel
seberapa jauh pengaruh satu variabel
lainnya.
independen secara individual dalam
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) menjelaskan variabel dependen. Ada
tidaknya pengaruh antara variabel
Uji signifikansi simultan digunakan untuk
independen terhadap variabel dependen
mengetahui apakah variabel independen
secara parsial diterima jika nilai sig t <
secara bersama-sama atau simultan
(0,05). Hasil Uji Parsial disajikan pada
mempengaruhi variabel dependen. Dengan
tabel 13.
tingkat siginifikan dibawah 0,05. Hasil Uji
Simultan ANOVA disajikan pada tabel 12. Berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan dapat dilihat pada tabel 13. variabel
Tabel 12. penerapan standar akuntansi pemerintahan
Hasil Uji Simultan ANOVAb
memiliki nilai sig sebesar 0,283, dan sistem
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
akuntansi keuangan daerah sebesar 0,061.
1 Regression 555.875 2 277.937 3.713 .038a Kesimpulannya bahwa variabel Pene-
Residual 2021.092 27 74.855
rapan Standar Akuntansi Pemerintahan tidak
memenuhi ketentuan karena nilai sig 0,283
Total 2576.967 29
> 0,05, dan Sistem Akuntansi Keuangan
a. Predictors: (Constant), sakd, psap
Daerah tidak memenuhi ketentuan karena
b. Dependnt Variable: klkpd
nilai sig 0,061 > 0,05.
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Hasil Pengujian Hipotesis dan Analisis
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel
Data
12. diketahui nilai sigifikan sebesar 0,038.
Karena nilai sigifikan < 0,05 sesuai dengan a. Persamaan Regresi Berganda
dasar pengambilan keputusan dalam uji F Hasil analisisi regresi berganda
maka dapat disimpulkan bahwa dari disajikan pada tabel 14. Dari tabel 14, dapat
masing-masing variabel independen yaitu disajikan persamaan regresi sebagai
penerapanan standar akuntansi peme- berikut:
rintahan, dan sistem akuntansi keuangan
KLKPD = 23,317 + 0,378 PSAP + 1,726 SAKD +e
Daerahberpengaruh terhadap kualitas

126 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

Tabel 13.
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Consta
23.317 16.271 1.433 .163
nt)
psap .378 .345 .199 1.095 .283 .877 1.141
sakd 1.726 .884 .355 1.952 .061 .877 1.141
a. Dependent Variable:
klkpd
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017

Tabel 14.
Hasil Analisis Regresi
Variabel Koef. B T Sig Keterangan
1,433 0,163
Konstanta 23,317
PSAP 0,378 1,095 0,283 Ditolak
SAKD 1,726 1,952 0,061 Ditolak

Adj. R Square 0,158


F statistic 3,713
Sig F 0,038
Dependen variabel : KLKPD

Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Hasil analisispersamaan regresi bernilai positif 1,726, nilai t hitungsebesar


menunjukan nilai konstanta KLKPD (Y) 1,952 dengan nilai sig 0,061 > á (0,05),
sebesar 23,317.Koefisienregresi variabel maka dapat disimpulkan bahwa sistem
PSAP(X 1) 0,378, dan koefisienvariabel akuntansi keuangan daerah tidak
SAKD (X2) sebesar 1,726. berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintahan daerah yang artinya
b. Hasil Pengujian H1 H2 ditolak.
Hasil pengujian H 1 pada tabel 14.
menunjukkan bahwa koefisien regresi Pembahasan Hasil Penelitian
bernilai positif 0,378 ,nilai t hitungsebesar Hasil pengujian hipotesis pertama
1,095 dengan nilai sig 0,283 > D (0,05). menunjukkan bahwa penerapan standar
Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pemerintahan berpengaruh
standar akuntansi pemerintahan tidak positif tetapi tidak signifikan terhadap
berpengaruh terhadap kualitas laporan kualitas laporan keuangan Pemerintah
keuangan pemerintah daerah yang artinya Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Hal ini
H1 ditolak menunjukkan bahwa penerapan standar
akuntansi pemerintahan tidak berpengaruh
c. Hasil Pengujian H2 terhadap kualitas laporan keuangan
Hasil pengujian H 2 pada tabel 14. Pemerintah Daerah. Adapun penelitian yang
menunjukkan bahwa koefisien regresi dilakukan pada OPD Kabupaten Gunung

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 127


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Kidul menunjukkan hasil bahwa penerapan dapat terjadi karena kurangnya pelatihan
standar akuntansi pemerintah tidak dan pengenalan SAKD secara keseluruhan,
berpengaruh terhadap kualitas laporan pemahaman terhadap SAKD hanya
keuangan pemerintah daerah, artinya sebatas pelaporan keuangan yang sering
hipotesis ini ditolak. terjadi terkait dengan pengelolaan keuangan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, daerah. Hasil penelitian ini tidak sejalan
individu penyusun laporan keuangan di dengan penelitian yang dilakukan oleh
instansi pemerintahan Kabupaten Gunung Ropiyantie (2012) dan Sihombing (2011)
Kidul memiliki penerapan yang kurang yang menemukan bahwa sistem akuntansi
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini keuangan daerah berpengaruh positif dan
dapat terjadi karena kurangnya pelatihan signifikan terhadap kualitas laporan
dan pengenalan PSAP secara keseluruhan, keuangan.
pemahaman terhadap PSAP hanya sebatas
SIMPULAN, SARAN, DAN
pelaporan keuangan yang sering terjadi
KETERBATASAN PENELITIAN
terkait dengan perolehan dana, pengelolaan
dana, serta pengeluaran dana saja. Hasil Simpulan
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Janaini (2012) dan Kusumah (2012) pengaruh dari Penerapan Standar Akuntansi
mengenai pengaruh penerapan Standar Pemerintahan dan Sistem Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian- Keuangan Daerah terhadap Kualitas
nya masuk kategori baik dan terdapat Laporan Keuangan pemerintahan Daerah
pengaruh antara penerapan SAP terhadap Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan hasil
kualitas laporan keuangan. penelitian menyatakan bahwa penerapan
Hasil pengujian hipotesis kedua standar akuntansi pemerintah berpengaruh
menunjukkan bahwa sistem akuntansi positif tidak signifikan, sistem akuntansi
pemerintahan daerah berpengaruh positif keuangan daerah berpengaruh positif tidak
tetapi tidak signifikan terhadap kualitas signifikan. Hal-hal yang dapat mendukung
laporan keuangan pemerintah daerah. Hal perolehan opini WTP Kabupaten Gunung
ini menunjukkan bahwa penerapan Kidul pada tahun 2016 yaitu diantaranya
sistemakuntansi pemerintahandaerahtidak memperhatikan penyajian dan pengelolaan
berpengaruh terhadap kualitas laporan aset tetap, melakukan perbaikan Sistem
keuangan Pemerintah Daerah. Adapun Informasi Keuangan Daerah (SIPKD),serta
penelitian yang dilakukan pada OPD memperbaiki pengelolaan Badan Layanan
Kabupaten Gunung Kidul menunjukkan UmumDaerah (BLUD) agar semakin baik
hasil bahwa penerapan sistem akuntansi kedepannya.
pemerintah daerahtidak berpengaruh Hasil analisis dan pembahasan yang
terhadap kualitas laporan keuangan telah dikemukakan diperoleh kesimpulan
pemerintah daerah, artinya hipotesis ini bahwa:
ditolak. 1. Hasil uji t diperoleh bahwa variabel
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapan standar akuntansi
individu penyusun laporan keuangan di pemerintahan tidak berpengaruh
instansi pemerintahan Kabupaten Gunung signifikan terhadap kualitas laporan
Kidul memiliki penerapan yang kurang keuangan pemerintahan daerah.
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini

128 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018


KURNIA RAHMAH & ZULKIFLI

2. Hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa Keterbatasan Penelitian


variabel penerapan sistem akuntansi Keterbatasan penelitian yang dipapar-
keuangan daerah tidak berpengaruh kan untuk lebih meningkatkan hasil
signifikan terhadap kualitas laporan penelitian selanjutnya, yaitu:
keuangan pemerintahan daerah.
1. Populasi pada penelitian ini hanya
Saran mencakup 4 OPD yang ada di
Kabupaten Gunung Kidul.
Hasil koefisien determinasi sebesar
0,158 menunjukkan kemampuan variabel 2. Waktu penelitian relatif singkat, sehingga
jumlah sampel yang diterima masih jauh
bebas mempengaruhi variabel terikatnya
dari yang diharapkan.
hanya 15,8%. Jadi pengaruh kedua variabel
masih sangat kecil, oleh karena itu bagi 3. Penelitian ini hanya menguji tentang
peneliti yang akan meneliti dengan tema pengaruh penerapan standar akuntansi
yang sama, sebaiknya menambah variabel pemerintahan dan sistem akuntansi
bebas, agar hasil penelitian dapat lebih baik keuangan daerah terhadap kualitas
lagi dalam membuktikan hipotesis. laporan keuangan yang ada di
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

DAFTAR PUSTAKA
Azlim, Darwis, Usman Abu Bakar (2012), Indriantoro Nur, Supomo Bambang (1999),
pengaruh penerapan GOOD GOVER- Metode Penelitian Bisnis, yogyakarta,
NANCE dan Standar Akuntansi BPFE-Yogyakarta.
Pemerintahan terhadap Kualitas Jannaini, Yuli (2012), Pengaruh Penerapan
Laporan Keuangan SKPD di Kota Standar Akuntansi Pemerintah
Banda Aceh. Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Donaldson, L., Davis, J, H (1991), Steward- dan Implikasinya Terhadap
ship Theory Or Agency Theory, CEO Akuntabilitas Kinerja (Survei pada
Governance And Shareholder Returns, Dinas Kota Bandung). Skripsi. Univer-
Australian Journal Of Management, sitas Komputer Indonesia.
16, PP 49-46. Kusumah, Arif Ardi (2012), Pengaruh
Ghozali, Imam (2011), Aplikasi Analisis Penerapan Sistem Akuntansi
Multivariate dengan Program SPSS, Pemerintahan terhadap Kualitas
Edisi 5. BP: Universitas Diponegoro, Laporan Keuangan (Survei pada
Semarang. SKPD/OPD Pemerintahan Kota
Haliah (2012), “Kualitas Informasi Laporan Tasikmalaya). Jurnal Accounting. Vol
Keuangan Pemerintah Daerah Dan 1, No 1.
Faktor-Faktor Yang Mardiasmo (2002), Akuntansi Sektor Publik
Mempengaruhinya”, Disertasi Doktor Yogyakarta: Andi
pada FPS UNHAS Makassar. Nurhayati, Riani, (2013), “pengaruh
https://id.wikipedia.org/wiki/Opini.BPK. Penerapan Standar Akuntansi
https://www.bpk.go.id/diy/konten/1857/ Pemerintahan Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daera”, Jurnal
Mitra-Kerja.
Ekonomi Akuntansi, Universitas
Sliwangi Tasikmalaya.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018 129


-JU
PENGARUH PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Prasetya, Gede Edy (2005), Penyusunan Sekaran Uma, (2006), Research Methods
dan Analisis Laporan Keuangan For Business: Metodologi Penelitian
Pemerinta Daerah. Yogyakarta: Andi. Untuk Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Rasul, Syahrudin, (2003), Pengintegrasian Sihombing, Binsar (2011), Pengaruh
Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Penerapan Standar Akuntansi
Anggaran dalam Perspektif UU NO. Pemerintah dan Sistem Akuntansi
17/2003 Tentang Keuangan Negara. Keuangan Daerah terhadap Kualitas
Jakarta: PNRI. Laporan Keuangan Daerah. Skripsi.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univer-
No. 71 Tahun 2010 tentang Standar sitas Pendidikan Indonesia.
Akuntansi Pemerintahan. Sugiyono (2010), Metode Penelitian Bisnis:
————— Peraturan Menteri Dalam Alfabeta, Bandung.
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Sugiyono (2012), Metode Penelitian
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 kualitatif, dan R&D). Bandung: Alpabeta.
Tentang Pedoman Pengelolaan Umar, Husein (2005), Metode Penelitian
Keuangan Daerah. Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
————— Peraturan Pemerintah (PP) Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Xu, Hongjiang., Jeretta H.N., G. Daryl Nord,
Pengelolaan Keuangan Daerah. Binshan Lin (2003), “Key issue of
Riana, Susilawati (2014), “Standar accounting information quality manage-
Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem ment: Australian case studies”. Indus-
Pengendalian Intern Sebagai trial Management & Data System 103/
Anteseden Kualitas Laporan Keuangan 7, 461- 470.
Pemerintah Daerah”.ISSN: 1693-4482
Ropiyantie, Devi, (2013), “Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) Penerepan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah. Jurnal
Economic Accounting, Vol 1, No. 1.
Universitas Sliwangi Tasikmalaya

130 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 26, No. 2, JULI 2018

Anda mungkin juga menyukai