Kurnia Rahmah
Alumnus Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
email: kurniarahmah27@yahoo.com
Zulkifli
Prodi Akuntansi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta
email: zulstieww@gmail.com
Abstract
This research aims to analyze the effect of application of government accounting
standard and the effect of region’s financial accounting system on the quality of
regency financial statements GunungKidul regency (empirical study at
government institutions in GunungKidul regency DIY). There are 36 respondents
in this research uses purposive sampling method. SPSS 17.0 is used to analyze
hypotheses in this research. Based on the result of this research are application
of accrual basis government accounting standard influence positively, but not
significant on quality of regency financial statements GunungKidul regency, and
region’s financial accounting system influence positively, but not significant on
quality of regency financial statements Gunung Kidul regency.
Keywords: Government Accounting Standard, accrual basis, Region’s Financial
Accounting System, Quality of Region’s Financial Report.
PENDAHULUAN
Seiring dengan adanya perubahan UU No.32 Tahun 2004). Dalam rangka
masa dari orde baru ke era reformasi mewujudkan otonomi daerah, pemerintah
sangat memberikan dampak yang positif daerah mengeluarkan PP Nomor 24 Tahun 2005
bagi perubahan paradigma pembangunan tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
nasional. Adapun perubahan paradigma (SAP) yang sekarang diubah menjadi PP
baru ini diwujudkan melalui kebijakan- No. 71 Tahun 2010 tentang SAP (Standar
kebijakan otonomi daerah yang diatur dalam Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual)
Undang Undang No. 23 tahun 2014 tentang yang diberlakukan tahun anggaran 2015.
pemerintah daerah (merupakan revisi dari SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi
Tabel 1
Perkembangan Opini BPK atas LKPD Tahun 2012-2015
Opini LKPD
No. Pemerintah Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015
1 Daerah Istimewa Yogyakarta WTP WTP WTP WTP
2 Kota Yogyakarta WTP WTP WTP WTP
3 Kabupaten Bantul WTP WTP WTP WTP
4 Kabupaten Sleman WTP WTP WTP WTP
5 Kabupaten Kulon Progo WDP WTP WTP WTP
6 Kabupaten Gunung Kidul WDP WDP WDP WTP
Sumber : Website BPK RI
laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul
Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi telahmampumemperbaiki raihan opini
Anggaran, Laporan Saldo Anggaran Lebih, Wajar Dengan Pengecualian (W DP)
LaporanOperasional, Laporan Perubahan menuju Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Ekuitas dan Catatan atas Laporan pada tahun 2015.
Keuangan. Seiring berjalannya waktu, pemerintah
Dalam penyusunan laporan keuangan Kabupaten Gunung Kidul melakukan
juga diperlukan sistem akuntansi keuangan berbagai upaya seperti memperbaiki
daerah (SAKD) merupakan suatu prosedur struktur maupun sistem penataan barang
dari tahap awal pengumpulan data sampai milik Negara/Daerah dengan tertib, serta
pelaporan keuangan atas pertanggung- memperbaiki ketentuan ketidak sesuainya
jawaban pelaksanaan APBD (Permendagri pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
No. 59 Tahun 2007). Jika sistem akuntansi dengan ketentuan yang berlaku,
belum dipahami maka akan dapat memberikan pelatihan terhadap pegawai/
menghambat dalam penyusunan laporan staff yang memiliki kelemahan dalam
keuangan. penyusunan laporan keuangan. Semua
Pemerintah telah berupaya untuk kendala yang dihadapi oleh Pemerintah
menyusun laporan berdasarkan sistem Daerah Kabupaten Gunung Kidul tersebut
akuntansi keuangan daerah, sehingga dijadikan sebagai sebuah poin penting oleh
kualitas yang dihasilkan dari laporan Pemerintah Daerah yang harus diperbaiki
agar dapat memperoleh dan memper- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
tahankan opini audit WTP dari BPK RI. (Laporan Perubahan SAL), Neraca, Laporan
Berdasarkan informasi yang dipaparkan Operasional (LO)¸ Laporan Arus Kas (LAK),
di atas maka, judul penelitian yaitu Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
“Pengaruh Penerapan SAP (Standar Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Akuntansi Pemerintah) Berbasis Akrual, Lahirnya Standar Akuntansi Pemerintahan
dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAP) No. 71 Tahun 2010 telah membuat
terhadap Kualitas Laporan Keuangan perubahan signifikanterhadap pola
Daerah”. pengelolaan keuangan pemerintah di Indo-
Berdasarkan latar belakang masalah nesia. Standar tersebut dikukuhkan dengan
maka permasalahan dalam penelitian ini terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri
dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Nomor 64 Tahun 2013 tentang Pedoman
penerapan Standar Akuntansi Peme- Teknis Penerapan Standar Akuntansi
rintahan Akrual berpengaruh terhadap Pemerintahan. SAP menggunakan basis
kualitas laporan keuangan OPD Kabupaten akrual untuk pengakuan transaksi
Gunung Kidul? 2. Apakah Sistem Akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan
Keuangan Daerah berpengaruh terhadap basis akrual untuk pengakuan aset,
kualitas laporan keuangan OPD Kabupaten kewajiban dan ekuitas.
Gunung Kidul? SAP dinyatakan dalam bentuk Per-
nyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
TELAAH LITERATUR (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar
Penerapan Standar Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Pemerintahan disusun mengacu kepada Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan. SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) harus digunakan sebagai acuan dalam
merupakan pelaksanaan Undang-Undang
menyusun laporan keuangan pemerintah,
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan baik pemerintah pusat maupun pemerintah
Negara pasal 32 ayat (2) yang menyatakan daerah. Pemahaman SAP merupakan
bahwa standar akuntansi pemerintahan
suatu pengetahuan yang sangat mendasar
disusun oleh suatu komite standar yang dalam menyusun pelaporan keuangan.
independen dan ditetapkan dengan PP Dengan adanya pemahaman yang baik
setelah terlebih dahulu mendapat pertim- maka akan berdampak terhadap kualitas
bangan dari Badan Pemeriksa Keuangan pelaporan keuangan yang baik pula, serta
(BPK). SAP merupakan landasan hukum berpengaruh terhadap kinerja suatu
bagi aparatur pemerintah pusat maupun pelaporan keuangan daerah.
daerah dalam mengelola penerimaan dan
penggunaan dana secara transparan, Laporan keuangan pemerintah daerah
efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan harus memiliki beberapa karakteristik
sehingga tujuan untuk mewujudkan kualitatif yang disyaratkan. Adapun
transparansi dan akuntabilitas dapat karakterisitik kualitatif laporan keuangan
tercapai. Penerapan SAP dimaksud pemerintah daerah yang merupakan
dibutuhkan dalam rangka penyusunan persyaratan normatif sebagaimana
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan disebutkan dalam Rerangka Konseptual
APBD berupa laporan keuangan yang terdiri Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun
dari laporan realisasi anggaran (LRA), 2010) adalah:
pemerintah telah menerbitkan Peraturan yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS),
Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2005 dan Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. (PPKD), dan dari 29 SKPD hanya 4 OPD
Menurut Mardiasmo (2004), SAKD yang dijadikan responden yang memenuhi
dapat menghasilkan laporan keuangan yang kriteria untuk dijadikan sampel. Dalam
relevan, handal, dan dapat dipercaya. penentuan jumlah sampel digunakan rumus
Sistem akuntansi pemerintah daerah yang perhitungan Slovin dengan tingkat error atau
lemah menyebabkan pengendalian intern kesalahan yang dapat doterima sebesar
lemah dan pada akhirnya laporan keuangan 5%. Sedangkan penentuan jumlah sampel
yang dihasilkan juga kurang handal dan untuk setiap OPD ditentukan secara
kurang relevan untuk pembuatan proporsional. Dimana jumlah pegawai/staf
keputusan. bagian akuntansi/keuangan di satu OPD
dibagi dengan total pegawai/staf bagian
METODA PENELITIAN akuntansi/keuangan di 4 OPD. Kemudian
Populasi hasilnya dikalikan dengan hasil perhitungan
dengan rumus Slovin yang telah dilakukan.
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999),
populasiadalah sekelompok orang, kejadian Objek Penelitian
atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Populasi penelitian ini Penelitian ini merupakan penelitian studi
adalah Organisasi Perangkat Daerah empiris yang dilakukan pada Pemerintahan
(OPD) yang ada di Kabupaten Gunung Kabupaten Gunung Kidul. Objek penelitian
Kidul. Populasi dalam penelitian ini adalah ini pada OPD di Kabupaten Gunung Kidul
pegawai/staf bagian akuntansi/keuangan yaitu BKAD, BAPPEDA, SATPOL PP dan
pada OPD Pemerintahan Daerah kabupaten DPUPRKP.
Gunung Kidul.
Jenis Data
Sampel Umar (2005), menyatakan jenis data
Menurut Wiyono (2011: 76)sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
merupakan bagian populasi yang terwakili Data Primer dan Data Sekunder. Data
dan akan diteliti atau sebagian jumlah dari yang digunakan pada penelitian ini adalah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang data primer yang diperoleh secara langsung
terwakili. Sampel dipilih dengan mengguna- dari sumbernya oleh peneliti melalui proses
kan teknik purposive sampling. Purposive penyebaran kuesioner kepada responden
Sampling merupakan pengambilan sampel sesuai objek yang diteliti dan bersifat up to
yang dilakukan berdasarkan pertimbangan date. Adapun kriteria responden pada
yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini yaitu pegawai/staf pada bagian
penelitian (Wiyono, 2011: 88). Jumlah akuntansi/keuangan pada instansi
pegawai/staf bagian akuntansi/keuangan pemerintah yang meliputi kepala staf bagian
yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan para staf subbagian akuntansi/
adalah 36 orang dari 4 OPD yang tersebar keuangan.
di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.
Metode penentuan sampel yang Teknik Pengumpulan Data
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Metode pengumpulan data pada
pupose sampling. Kriteria penentuan penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner
sampel pada penelitian ini adalah pegawai dengan cara memberikan daftar pertanyaan
Tabel 4.
Hasil Uji Validitas Variabel PSAP
Variabel Keterangan r hitung r tabel Keterangan
PSAP 3 0,855 0,361 Valid
PSAP 5 0,651 0,361 Valid
PSAP 6 0,372 0,361 Valid
PSAP
PSAP 7 0,843 0,361 Valid
PSAP 8 0,438 0,361 Valid
PSAP 9 0,857 0,361 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
yang bebas dari multikolinearitas adalah factor (VIF) sebesar 1,141. Berdasarkan
yang memiliki nilai tolerance yang lebih dari hasil penelitian maka variabel independen
10% atau 0,1 dan nilai variance inflantion sistem akuntansi keuangan daerah bebas
factor (VIF) kurang dari 10, untuk melihat dari multikolinearitas karena sudah
hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada memenuhi ketentuan.
tabel 9. sebagai berikut:
Tabel 9. c. Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Multikolinearitas Uji Hetoreskedastisitas menggunakan uji
Nilai Keterangan Glejser dengan tingkat signifikan D= 5%.
Variabel VIF
Tolerance Model regresi dapat dikatakan Heteros-
PSAP 0,877 1,141 Bebas Multikolinearitas kedastisitas jika nilai sig lebih besar dari 5%.
Hasil Uji Heteroskedasitas disajikan pada
SAKD 0,877 1,141 Bebas Multikolinearitas
tabel 10.
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017 Dari semua variabel ini tidak terdapat
heteroskedastisitas, dimana jumlah sig
Tabel 9 menunjukkan bahwa pada untuk variabel PSAP sebesar 0,974 dan
masing-masing variabel independen nilai untuk variabel SAKD nilai sig sejumlah
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai variance 0,293.
inflantion factor (VIF) dari masing masing
variabel independen kurang dari 10.
Tabel 10.
Hasil Uji HeteroskedasitasCoefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -4.401 10.265 -.429 .671
psap .007 .218 .007 .032 .974
sakd .598 .558 .215 1.072 .293
a. Dependent Variable: res_2
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Tabel 11.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .464a .216 .158 8.65189
a. Predictors: (Constant), SKAD PSAP
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Tabel 13.
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Tabel 14.
Hasil Analisis Regresi
Variabel Koef. B T Sig Keterangan
1,433 0,163
Konstanta 23,317
PSAP 0,378 1,095 0,283 Ditolak
SAKD 1,726 1,952 0,061 Ditolak
Kidul menunjukkan hasil bahwa penerapan dapat terjadi karena kurangnya pelatihan
standar akuntansi pemerintah tidak dan pengenalan SAKD secara keseluruhan,
berpengaruh terhadap kualitas laporan pemahaman terhadap SAKD hanya
keuangan pemerintah daerah, artinya sebatas pelaporan keuangan yang sering
hipotesis ini ditolak. terjadi terkait dengan pengelolaan keuangan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, daerah. Hasil penelitian ini tidak sejalan
individu penyusun laporan keuangan di dengan penelitian yang dilakukan oleh
instansi pemerintahan Kabupaten Gunung Ropiyantie (2012) dan Sihombing (2011)
Kidul memiliki penerapan yang kurang yang menemukan bahwa sistem akuntansi
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini keuangan daerah berpengaruh positif dan
dapat terjadi karena kurangnya pelatihan signifikan terhadap kualitas laporan
dan pengenalan PSAP secara keseluruhan, keuangan.
pemahaman terhadap PSAP hanya sebatas
SIMPULAN, SARAN, DAN
pelaporan keuangan yang sering terjadi
KETERBATASAN PENELITIAN
terkait dengan perolehan dana, pengelolaan
dana, serta pengeluaran dana saja. Hasil Simpulan
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Janaini (2012) dan Kusumah (2012) pengaruh dari Penerapan Standar Akuntansi
mengenai pengaruh penerapan Standar Pemerintahan dan Sistem Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian- Keuangan Daerah terhadap Kualitas
nya masuk kategori baik dan terdapat Laporan Keuangan pemerintahan Daerah
pengaruh antara penerapan SAP terhadap Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan hasil
kualitas laporan keuangan. penelitian menyatakan bahwa penerapan
Hasil pengujian hipotesis kedua standar akuntansi pemerintah berpengaruh
menunjukkan bahwa sistem akuntansi positif tidak signifikan, sistem akuntansi
pemerintahan daerah berpengaruh positif keuangan daerah berpengaruh positif tidak
tetapi tidak signifikan terhadap kualitas signifikan. Hal-hal yang dapat mendukung
laporan keuangan pemerintah daerah. Hal perolehan opini WTP Kabupaten Gunung
ini menunjukkan bahwa penerapan Kidul pada tahun 2016 yaitu diantaranya
sistemakuntansi pemerintahandaerahtidak memperhatikan penyajian dan pengelolaan
berpengaruh terhadap kualitas laporan aset tetap, melakukan perbaikan Sistem
keuangan Pemerintah Daerah. Adapun Informasi Keuangan Daerah (SIPKD),serta
penelitian yang dilakukan pada OPD memperbaiki pengelolaan Badan Layanan
Kabupaten Gunung Kidul menunjukkan UmumDaerah (BLUD) agar semakin baik
hasil bahwa penerapan sistem akuntansi kedepannya.
pemerintah daerahtidak berpengaruh Hasil analisis dan pembahasan yang
terhadap kualitas laporan keuangan telah dikemukakan diperoleh kesimpulan
pemerintah daerah, artinya hipotesis ini bahwa:
ditolak. 1. Hasil uji t diperoleh bahwa variabel
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapan standar akuntansi
individu penyusun laporan keuangan di pemerintahan tidak berpengaruh
instansi pemerintahan Kabupaten Gunung signifikan terhadap kualitas laporan
Kidul memiliki penerapan yang kurang keuangan pemerintahan daerah.
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Azlim, Darwis, Usman Abu Bakar (2012), Indriantoro Nur, Supomo Bambang (1999),
pengaruh penerapan GOOD GOVER- Metode Penelitian Bisnis, yogyakarta,
NANCE dan Standar Akuntansi BPFE-Yogyakarta.
Pemerintahan terhadap Kualitas Jannaini, Yuli (2012), Pengaruh Penerapan
Laporan Keuangan SKPD di Kota Standar Akuntansi Pemerintah
Banda Aceh. Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Donaldson, L., Davis, J, H (1991), Steward- dan Implikasinya Terhadap
ship Theory Or Agency Theory, CEO Akuntabilitas Kinerja (Survei pada
Governance And Shareholder Returns, Dinas Kota Bandung). Skripsi. Univer-
Australian Journal Of Management, sitas Komputer Indonesia.
16, PP 49-46. Kusumah, Arif Ardi (2012), Pengaruh
Ghozali, Imam (2011), Aplikasi Analisis Penerapan Sistem Akuntansi
Multivariate dengan Program SPSS, Pemerintahan terhadap Kualitas
Edisi 5. BP: Universitas Diponegoro, Laporan Keuangan (Survei pada
Semarang. SKPD/OPD Pemerintahan Kota
Haliah (2012), “Kualitas Informasi Laporan Tasikmalaya). Jurnal Accounting. Vol
Keuangan Pemerintah Daerah Dan 1, No 1.
Faktor-Faktor Yang Mardiasmo (2002), Akuntansi Sektor Publik
Mempengaruhinya”, Disertasi Doktor Yogyakarta: Andi
pada FPS UNHAS Makassar. Nurhayati, Riani, (2013), “pengaruh
https://id.wikipedia.org/wiki/Opini.BPK. Penerapan Standar Akuntansi
https://www.bpk.go.id/diy/konten/1857/ Pemerintahan Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daera”, Jurnal
Mitra-Kerja.
Ekonomi Akuntansi, Universitas
Sliwangi Tasikmalaya.
Prasetya, Gede Edy (2005), Penyusunan Sekaran Uma, (2006), Research Methods
dan Analisis Laporan Keuangan For Business: Metodologi Penelitian
Pemerinta Daerah. Yogyakarta: Andi. Untuk Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Rasul, Syahrudin, (2003), Pengintegrasian Sihombing, Binsar (2011), Pengaruh
Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Penerapan Standar Akuntansi
Anggaran dalam Perspektif UU NO. Pemerintah dan Sistem Akuntansi
17/2003 Tentang Keuangan Negara. Keuangan Daerah terhadap Kualitas
Jakarta: PNRI. Laporan Keuangan Daerah. Skripsi.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univer-
No. 71 Tahun 2010 tentang Standar sitas Pendidikan Indonesia.
Akuntansi Pemerintahan. Sugiyono (2010), Metode Penelitian Bisnis:
————— Peraturan Menteri Dalam Alfabeta, Bandung.
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Sugiyono (2012), Metode Penelitian
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 kualitatif, dan R&D). Bandung: Alpabeta.
Tentang Pedoman Pengelolaan Umar, Husein (2005), Metode Penelitian
Keuangan Daerah. Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
————— Peraturan Pemerintah (PP) Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Xu, Hongjiang., Jeretta H.N., G. Daryl Nord,
Pengelolaan Keuangan Daerah. Binshan Lin (2003), “Key issue of
Riana, Susilawati (2014), “Standar accounting information quality manage-
Akuntansi Pemerintahan Dan Sistem ment: Australian case studies”. Indus-
Pengendalian Intern Sebagai trial Management & Data System 103/
Anteseden Kualitas Laporan Keuangan 7, 461- 470.
Pemerintah Daerah”.ISSN: 1693-4482
Ropiyantie, Devi, (2013), “Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) Penerepan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah. Jurnal
Economic Accounting, Vol 1, No. 1.
Universitas Sliwangi Tasikmalaya