Anda di halaman 1dari 5

TUGAS III SEMINAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Oleh :

Irfan Donofan
2017/17043017

Dosen Pengampu:

Vita Fitria Sari, SE., M.Si., Ak


19870515 201012 2 009

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
1. Judul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Pengungkapan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. (Studi Empiris pada Kota Payakumbuh)
2. Latar Belakang
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku
(Nordiawan, 2010). 4 (empat) karakteristik berikut merupakan prasyarat normatif
yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan, dapat dipahami (Tanjung,
2012). Menurut Mardiasmo (2003), pola pertanggungjawaban pemerintah daerah saat
ini lebih bersifat horizontal (pemerintah daerah bertanggungjawab kepada DPRD
maupun pada masyarakat). Namun pada kenyataannya sebagian besar pemerintah
daerah lebih menitikberatkan pertanggungjawabannya kepada DPRD daripada
masyarakat. Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan
dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor public.
Hambatan tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu,
ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialistik (Santoso,2008).
Menurut Soemarso (2003) terdapat dua kategori pengungkapan yang
digunakan untuk memberikan informasi kepada stakeholders. Pertama, pengungkapan
wajib (mandatory disclosure) berdasarkan keputusan ketua Bapepam Nomor
38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 mengenai laporan tahunan bahwa yang
dimaksud dengan pengungkapan wajib adalah semua informasi yang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan yang ditentukan oleh peraturan perundangan
yang berlaku. Sedangkan kategori yang kedua yaitu pengungkapan sukarela
(voluntary disclosure), yang berarti pengungkapan informasi yang dilakukan secara
sukarela oleh suatu entitas tanpa diharuskan peraturan yang berlaku atau
pengungkapan melebihi yang diwajibkan.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu
media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003 dalam
Mardiasmo, 2006). Dimensi Sistem Pengendalian Intern meliputi akuntabilitas hukum
dan kejujuran, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas program, akuntabilitas
kebijakan, dan akuntabilitas finansial (keuangan).
Selanjutnya dari berbagai hasil penelitian terdahulu, ternyata di dalam laporan
keuangan pemerintah masih banyak disajikan data-data yang tidak sesuai. Selain itu
juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berhasil ditemukan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah.
Berdasarkan fenomena tersebut dapat dinyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah
masih belum seluruhnya memenuhi kriteria keterandalan dan ketepatwaktuan
(timeliness) (Indriasari, 2008).
3. Masalah
Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan adnaya pengungkapan dari
laporan keuangan yang masih belum bbanyak diungkapkan yaitu laporan keuangan
pemerintahan dengan laporan keuangan milik perusahaan,yang mana hal ini
diakibatkan karna adnaanya keterbatasaan dari informasi-informasi oleh pemerintah
yang dapat dilihat public dan juga kesulitan dalam hal penggembangkan motif motif
yang menjadi dasar dalam pengungkapan.
Kualitas yang ada dalam pengambilan keputusan dapat dipengaruhi salah
satunya oleh kualitas dari pengungkapan laporan keuangan itu sendiri yang diberikan
melalui annual report. Agar dalam pengungkapan informas informasi dalam laporan
keuangan dapat dipahami dan tidak akan menimbulkan salah presepsi atau pengartian,
maka dari itu penyajian dari laporan keuangan haruslah disertai dengan adanya
pengungkapan yang memadai dan cukup atau disebut dengan adequate disclosure.
4. Teori yang diacu
Teori Keagenan dan Signalling dalam Pemerintahan Jensen and Meckling
(1976) menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agent,
sehingga agent tidak selamanya mengikuti keinginan prinsipal. Hubungan keagenan
tersebut juga terjadi di pemerintahan antara rakyat sebagai prinsipal dan pemerintah
sebagai agen. Pemerintah dapat melakukan kebijakan yang hanya mementingkan
pemerintah dan penguasa serta mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Untuk mengurangi konflik maka diperlukan monitoring oleh prinsipal atas apa yang
dilakukan oleh agen. Laporan keuangan dan pengungkapan informasi kepada publik
adalah salah satu bentuk alat monitoring untuk mengurangi agency cost.
Teori signalling menjelaskan bahwa pemerintah sebagai pihak yang diberikan
amanah dari rakyat berkeinginan menunjukkan signal kepada masyarakat. Pemerintah
akan memberikan signal ke masyarakat dengan cara memberikan laporan keuangan
yang berkualitas, peningkatan sistem internal kontrol, pengungkapan yang lebih
lengkap, serta penjelasan lebih detail dalam pengungkapan. Pemerintah dapat juga
mengemas informasi prestasi dan kinerja keuangan dengan lebih lengkap untuk
menunjukkan bahwa pemerintah telah menjalankan amanat yang diberikan oleh
rakyat. Tujuannya agar rakyat dapat terus mendukung pemerintah yang saat ini
berjalan sehingga pemerintahannya dapat berjalan dengan baik. Kinerja pemerintahan
yang baik perlu diinformasikan kepada rakyat, baik sebagai bentuk
pertanggungjawaban maupun sebagai bentuk promosi untuk tujuan politik (Evans, J,
Patton 1987).
5. Hipotesis
H1 : Adanya hubungan positif antara Pendapayan Asli Daerah terhadap
pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.
H2 : Adanya hubungan postif antara Anggaran Belanja modal terhadap
pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah.
H3 : Adanya hubungan antara temuan audit terhadap pengungkapan laporan
keuangan pemerintah daerahh.
6. Metodologi Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKPD di Kota
Payakumbuh mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 yang mana nantinya
Penelitian inijuga akan menggunakan analisisa regresi berganda dengan menggunakan
analisis ddata panel.
7. Daftar Pustaka
Hafidh Susila Sudarsana (2013) “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan
Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (studi pada
pemerintah kabupaten/kota di indonesia)” Skripsi 2013, Universitas
Diponegoro.
Halim, Abdul, dan Abdullah, Syukriy. (2006). “Hubungan dan Masalah Keagenan di
Pemerintah Daeah (Sebuah Peluang Penelitian Anggaran dan Akuntansi)”.
Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 2 No. 1 pp 53-64.
Jensen and Meckling (1976) “Theory of Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and
Ownership Structure” Scribd.
Liestiani Annisa (2008), “Pengungkapan LKPD Kabupaten/Kota diIndonesia untuk
Tahun Anggaran 2006” Skripsi Sarjana. Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai