Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KAPASITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN


KEUANGAN PADA SKPD DI KOTA MAGELANG

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh:
Denitto Giantoro 13.0102.0117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2016
A. JUDUL

Judul penelitian yang akan dilakukan adalah “ Pengaruh Kapasitas Sumberdaya


Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Ketepatan waktu
Pelaporan Keuangan Pada SKPD Di Kota Magelang“

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa


ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di
pusat maupun daerah. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu
media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003
dalam Mardiasmo, 2006). Bentuk pertanggungjawaban tersebut dituangkan dalam
laporan keuangan pemerintah.

Banyak pihak yang akan mengandalkan informasi dalam laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Pihak tersebut antara lain masyarakat; wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga
pemeriksa; pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman; dan pemerintah (PP 71 tahun 2010). Informasi yang dipublikasikan oleh
pemerintah daerah hanya akan bermanfaat jika informasi tersebut mempunyai
kualitas yang baik. Informasi yang berkualitas menurut PP No. 71 Tahun 2010
terdiri dari: (a) relevan, (b) andal, (c) dapat dibandingkan dan (d) dapat dipahami.
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki umpan balik,
memiliki nilai prediktif serta disampaikan tepat waktu, sehingga dapat berpengaruh
dan berguna dalam pengambilan keputusan.

Informasi dikatakan andal apabila Informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi. Ketepatan waktu menunjukkan kecepatan atau rentang
waktu antara permintaan dan frekuensi pelaporan informasi yang diinginkan.
Informasi yang tepat waktu akan menjadikan manajer mampu menghadapi
ketidakpastian lingkungan yang dihadapinya secara efektif (Gordon dan Narayanan,
1984).

Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi ketepatan waktu


penyampaian laporan keuangan pemerintah, yaitu sumber daya manusia dan
pemanfaatan teknologi informasi. Untuk menghasilkan informasi keuangan yang
bermanfaat bagi para pemakai, maka laporan keuangan harus disusun oleh personel
yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan keuangan daerah dan sistem
akuntansi (Tuasikal, 2007). Kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan,
pelatihanpelatihan dan dari ketrampilan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.
Pegawai yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi, tidak
mengikuti pelatihan-pelatihan akuntansi serta tidak punya pengetahuan yang
memadai tentang akuntansi akan menemui banyak kesulitan dan hambatan dalam
proses penyusunan laporan keuangan.

Teknologi Informasi juga merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam
ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Alasan uutama penggunaan teknologi
informasi dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain
termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil / output laporan keuangan dengan
benar. Sistem informasi di pemerintahan daerah sudah pasti memiliki transaksi yang
kompleks dan besar volumenya. Peningkatan volume transaksi yang semakin besar
dan semakin kompleks tentu harus diikuti dengan peningkatan kemampuan
pengelolaan keuangan pemerintah. Untuk itu pemerintah dan pemerintah daerah
berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah dan
menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan publik. Informasi yang
tepat waktu merupakan bagian dari nilai informasi (ketepatwaktuan) dapat dicapai
dengan peran komponen teknologi.
Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin kompleks di
pemerintahan, harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan
pemerintah (Sugijanto, 2002). Untuk itu pemerintah berkewajiban untuk
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk
meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan Informasi
Keuangan Daerah kepada pelayanan publik.

Mengingat pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu hal


yang menarik untuk dikaji lebih lanjut, maka penelitian ini bertujuan menguji
kembali faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan dan ketepatan waktu laporan
keuangan SKPD kota Magelang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah
pokok yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: Apakah sumber daya manusia
dan teknologi informasi, berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
SKPD kota Magelang.

C. RUMUSAN MASALAH

“Bagaimana pengaruh sumber daya manusia dan teknologi informasi, terhadap


ketepatan waktu pelaporan keuangan SKPD di kota Magelang?

D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh sumber daya
manusia dan teknologi informasi, terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
SKPD di Kota Magelang.

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Instansi Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan bagi Instansi pemerintah untuk lebih
menerapkan akuntabilitas, dan ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan
agar kinerja anggaran dapat berjalan dengan baik dan mampu menghadapi
ketidakpastian lingkungan yang dihadapinya secara efektif.

2. Bagi Masyarakat Umum


Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu dasar untuk
menilai ketepatan waktu pelaopran keuangan SKPD di Kota Magelang.

3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan kajian dan referensi utuk menambah wawasan maupun untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.

F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Telaah Literatur

Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai peranan penting karena laporan keuangan
bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Definisi laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia yaitu laporan keuangan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan posisi keuangan.
Menurut Baridwan (2000) perbedaan antara laporan keuangan dan pelaporan
keuangan timbul dari kegunaan masing-masing. Informasi keuangan tertentu akan
lebih bak jika disajikan dalam laporan keuangan, tetapi informasi tertentu lainnya
akan lebih baik bila dilaporkan dalam laporan lain. Walaupun demikian, laporan
keuangan merupakan unsur utama pelaporan keuangan, maka tujuan laporan
keuangan akan sama dengan tujuan pelaporan keuangan. SFAC No.1 dalam Ghozali
dan Chariri (2007) menyatakan bahwa fungsi pelaporan keuangan yaitu:
a. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor
potensial dan kreditur dan pengguna lainnya dalam rangka pengambilan
keputusan investasi rasional, kredit dan keputusan sejenis lainnya.
b. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor,
kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan
ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari
penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman.
c. Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap
sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan lingkungan serta
klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut.

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar


Akuntansi Keuangan terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang
dapat berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik kualitatif informasi
tersebut yaitu dapat dipahami (understandability), relevan (relevance), andal
(reliability), dan dapat diperbandingkan (comparability).

Ketepatan Waktu
Gregory dan Van Horn (1963) dalam Owusu-Ansah (2000), menyatakan
bahwa secara konseptual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah kualitas
ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik
dilihat dari segi waktu. Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan dapat
berpengaruh bagi kualitas laporan keuangan hal ini dikarenakan ketepatan waktu
tersebut menunjukkan bahwa informasi yang diberikan bersifat baru dan tidak out of
date dan informasi yang baru tersebut menunjukkan bahwa kualitas dari laporan
keuangan tersebut baik. Kerelevanan suatu laporan keuangan dapat diperoleh apabila
laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu
tidak menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu.
Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan yang penting pada publikasi laporan
keuangan.
Hendriksen (2000) menyatakan ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa
laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk
menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai
informasi dalam membuat prediksi keputusan. Baridwan (2000) menyatakan bahwa
tepat waktu diartikan sebagai informasi yang harus sampai sedini mungkin untuk
dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi dan untuk
menghindari tertundanya keputusankeputusan tersebut. Menurut Suwardjono(2002)
ketepatwaktuan informasi adalah informasi yang tersedia sebelum kehilangan
kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan maupun untuk membuat perbedaan
dalam suatu keputusan.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan BAPEPAM dan didukung
oleh peraturan terbaru BAPEPAM, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka
pelaporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila
diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Ketepatan waktu dapat diukur
dengan menggunakan variable dummy, dimana kategori 0 untuk perusahaan yang
tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yg tepat waktu.

Peraturan Pelaporan Keuangan di Indonesia

Di Indonesia diatur mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan.


Peraturan mengenai ketepatan waktu tersebut diatur oleh Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM). Peraturan tersebut diatur dalam UU No.8 tahun 1995 dan
Peraturan BAPEPAM No. X.K.2 keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996
tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala yaitu setiap perusahaan
publik wajib menyampaikan aporan keuangan tahunan yang sudah diaudit selambat
lambatnya 120 hari sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Pada tanggal 30
September 2003 BAPEPAM mengeluarkan Peraturan BAPEPAM No X.K.2,
Lampiran keputusan ketua BAPEPAM No. Ke.36/PM/2003 tentang kewajiban
penyampaian laporan keuangan berkala untuk memperbaharui keputusan ketua
BAPEPAM No.80/PM/1996.
Pada keputusan ketua BAPEPAM dijelaskan bahwa laporan keuangan harus
disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat lazim dan disampaikan kepada
BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga atau 90 hari setelah tanggal
laporan keuangan tahunan. Apabila perusahaan tidak menyampaikan laporan
keuangannya secara tepat waktu maka akan dikenakan sanksi administratif. Dari
peraturan tersebut diketahui bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
tersebut sangat penting. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya
secara tepat waktu maka akan dikenakan sanksi administrative berupa denda sesuai
dengan ketentuan pasal 63 huruf E Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995
tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

2. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1. Desmiyawati, KEUANGAN Hasil pengujian Model Pertama
(Study Empiris
(2014) membuktikan bahwa SDM,
Pada SKPD
Pemda Riau) Pengendalian Intern dan
Desmiyawati
Pengawasan Keuangan Daerah
Fakultas
Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap
Universitas
Keandalan. Sedangkan Teknologi
Riau
Informasi tidak berpengaruh
terhadap keandalan laporan
keuangan Pemda. Hasil pengujian
Model Kedua membuktikan bahwa
SDM dan Teknologi Informasi
berpengaruh signifikan terhadap
Ketepatan Waktu laporan
keuangan.
2. Khiyanda, ”Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas
Alfian 2011 Likuiditas, berpengaruh secara
Ukuran signifikan terhadap ketepatan waktu
Perusahaan Dan pelaporan keuangan. Sedangkan
Profitabilitas ukuran perusahaan tidak
Terhadap berpengaruh secara signifikan
Ketepatan terhadap ketepatan waktu pelaporan
Waktu Dalam keuangan.
Pelaporan
Keuangan”
3. Erma,Ardiani Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi,
. 2014 Kapasitas Pengendalian Internal dan
Sumberdaya Kapasitas Sumber Daya Manusia
Manusia, berpengaruh positif dan signifikan
Pengendalian terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan
Internal Dan Keuangan.
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Terhadap
Ketepatwaktuan
Pelaporan
Keuangan
(Studi Kasus
Pada Pemda
Daerah
Istimewa
Yogyakarta)

3. Hipotesis
Hipotesis yang dikemukakan Peneliti dalam Penelitian ini yaitu
H1 : Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
H2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan..

4. Model Penelitian
Penelitan ini menggunakan model penelitian analisis Metode statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi
linear berganda.

Anda mungkin juga menyukai