Anda di halaman 1dari 17

FACTORS AFFECTING THE RELIABILITY OF TIMELINESS AND

FINANCIAL REPORTING ON THE PUBLIC SERVICE AGENCY


(EMPIRICAL STUDY IN MAGELANG, SALATIGA AND SEMARANG)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEANDALAN DAN


TIMELINESS PELAPORAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM
(STUDI EMPIRIS DI KOTA MAGELANG, SALATIGA DAN SEMARANG)

Hadianti Deliana
Muji Mranani
mranani_jogja@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jalan Tidar no 21 Magelang

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that affect the reliability and timeliness of financial reporting. The
data in this study are primary data obtained by distributing questionnaires directly to the respondents, employees of
the financial part of the Public Service Board of Magelang city, Salatiga, Semarang. The sampling method by using
purposive sampling. Test equipment used in this study is the path analysis (path analysis). The results showed a
positive effect on the use of technology the reliability of financial reporting, while the human resources, accounting
internal controls, organizational commitment, and the device does not support a positive effect on the reliability of
financial reporting. Meanwhile, human resources, accounting and internal control positive effect on the timeliness
of financial reporting, while the use of information technology, organizational commitment, and the device does not
support a positive effect on timeliness of financial reporting.

Keywords: Human Resources, Information Technology Utilization, Internal Control Accounting, Organizational
Commitment, Device Support, Reliability, Timeliness

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keandalan dan timeliness
pelaporan keuangan. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
secara langsung kepada responden, pegawai bagian keuangan Badan Layanan Umum Kota Magelang, Salatiga,
dan Semarang. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Alat uji yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan teknologi
berpengaruh positif terhadap keandalan pelaporan keuangan, sedangkan sumber daya manusia, pengendalian intern
akuntansi, komitmen organisasi dan perangkat pendukung tidak berpengaruh positif terhadap keandalan pelaporan
keuangan. Sedangkan sumber daya manusia, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif terhadap
timeliness pelaporan keuangan, sedangkan pemanfaatan teknologi informasi, komitmen organisasi, dan perangkat
pendukung tidak berpengaruh positif terhadap timeliness pelaporan keuangan.

Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi,
Komitmen Organisasi, Perangkat Pendukung, Keandalan, Timeliness

160
Masalah-masalah yang timbul terlihat
  dari laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
Sejarah akuntansi menyebutkan bahwa Keuangan (BPK) pada semester II tahun 2012 yang
akuntansi pemerintahan sebagai bagian dari menemukan adanya 12.947 kasussenilai Rp9,72
akuntansi sektor publik yang lebih dulu lahir triliun. Dari jumlahtersebut, sebanyak 3.990
dibandingkan dengan akuntansi bisnis. Akuntansi kasus senilai Rp5,83 triliun merupakan temuan
sektor publik, khususnya akuntansi pemerintahan ketidakpatuhan yang mengakibatkankerugian,
merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan.
yang berkembang cukup pesat akhir-akhir Pemeriksaan BPK mencakup pemerintah pusat,
ini. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/
perhatian masyarakat, tuntutan peningkatan kota, BUMN dan KKKS, BUMD, BLU, dan
kinerja, transparansi, serta akuntabilitas yang Badan lainnya.Pada BLU hasil pemeriksaan BPK
semakin meningkat. Komponen penting dalam semester II tahun 2012 ditemukan adanya 75
mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan kasus kelemahan sistem pengendalian intern dan
kepada publik adalah laporan keuangan pe- 173 kasus ketidakpatuhan terhadap perundang-
merintah. Tujuan utama dari akuntabilitas undangan senilai Rp. 160,49 miliar. Dari total
yang ditekankan adalah setiap pengelola atau temuan di BLU tersebut, sebanyak 106 kasus
manajemen dapat menyampaikan akuntabilitas merupakan temuan yang berdampak finansial
keuangan dengan menyampaikan laporan yaitu ketidakpatuhan terhadap perundang-
keuangan. Setiap laporan keuangan pada suatu undangan yang mengakibatkan kerugian, potensi
entitas berisi informasi keuangan yang digunakan kerugian, kekurangan penerimaan senilai Rp.
untuk pengambilan keputusan. 119,32 miliar (http://bpk.go.id).
Arif, dkk (2009:12) mengungkapkan Hasil temuan di lingkungan BLU
bahwa informasi keuangan pemerintah meliputi menunjukkan kasus-kasus yang sering terjadi
keuangan negara yang dikelola dan dipertang- antara lain kekurangan penerimaan yang belum
gungjawabkan oleh pemerintah. Informasi keua- atau tidak ditetapkan atau dipungut atau diterima
ngan ini berasal dari rencana dan kegiatan peme- atau disetor ke kas negara atau daerah. Kekurangan
rintahan yang digambarkan dengan uang atau yang penerimaan negara atau daerah yang belum atau
dapat diukur dengan uang. Pertanggungjawaban tidak ditetapkan atau belum dipungut atau diterima
rencana dan kegiatan tersebut diungkapkan dalam atau disetor ke kas negara atau daerah sebanyak
laporan keuangan.Banyak pihak mengandalkan 42 kasus senilai Rp. 802,48 miliar. Kasus-kasus
informasi dalam laporan keuangan yang dipu- tersebut pada umumnya disebabkan pelaksana
blikasikan oleh pemerintah pusat maupun peme- kegiatan dan bendaharawan kurang cermat dalam
rintah daerah. Informasi dalam laporan keuangan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
tidak akan memiliki manfaat jika penyajian dan dalam mengelola penerimaan negara atau daerah,
penyampaian informasi tersebut tidak andal dan bendaharawan tidak menyelesaikan pekerjaan
tidak tepat waktu (Rosalin dan Kawedar, 2011). sesuai waktu yang direncanakan, serta lemahnya
Informasi yang terkandung dalam laporan keua- pengawasan dan pengendalian pimpinan satuan
ngan harus sesuai dengan kriteria nilai informasi kerja.
yang disyaratkan oleh peraturan perundang- Berdasarkan permasalahan yang terjadi
undangan. Apabila tidak sesuai dengan pe- di lingkungan BLU tersebut dapat dikatakan
rundang-undangan, maka akan menimbulkan laporan keuangan BLU belum seluruhnya
masalah. memenuhi kriteria keandalan dan timeliness

161
(ketepatwaktuan) informasi laporan keuangan. Penelitian mengenai faktor-faktor yang
Keandalan dan timeliness merupakan wujud mempengaruhi nilai informasi pelaporan keua-
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pu- ngan pemerintah yang meliputi keandalan
blik dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan timeliness pernah dilakukan. Pertama,
Nomor 24 Tahun 2005. Regulasi yang tercantum Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) yang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 menguji pengaruh sumber daya manusia dan
Tahun 2005 yang menyebutkan bahwa tujuan pemanfaatan teknologi informasi terhadap
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan
menyajikan informasi yang berguna untuk keuangan pemerintah daerah dengan variabel
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan intervening pengendalian intern akuntansi. Hasil
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber penelitiannya menunjukkan bahwa sumber daya
daya yang dipercayakan kepadanya, menuntut manusia dan pemanfaatan teknologi informasi
BLU membuat laporan keuangan yang dapat dengan variabel intervening pengendalian in-
diandalkan dan tepat waktu. tern akuntansi berpengaruh positif terhadap
Badan Layanan Umum menerapkan pola keterandalan, sedangkan sumber daya manusia
pengelolaan keuangan tersendiri dalam mengelola dan pemanfaatan teknologi informasi tidak
keuangannya. Pola pengelolaan keuangan berpengaruh terhadap ketepatwaktuan.
BLU saat ini mengedepankan pengelolaan Penelitian Rosalin dan Kawedar (2011)
keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi
keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik informasi, pengendalian intern akuntansi, dan
bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap
kepada masyarakat dalam rangka memajukan keandalan pelaporan keuangan, sedangkan sumber
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehi- daya manusia tidak berpengaruh. Timeliness
dupan bangsa (http://pkblu.perbendaharaan. dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi infor-
go.id). Keleluasaan dalam menerapkan praktik masi dan komitmen organisasi, sedangkan
bisnis pada BLU tercermin dalam keleluasaan sumber daya manusia dan pengendalian intern
menggunakan pendapatan yang diperoleh. Pada akuntansi tidak mempengaruhi. Namun, temuan
umumnya, sektor publik seperti SKPD harus empiris Ekasari (2012) dan Gusrita, dkk (2012)
menyetorkan pendapatannya ke pemerintah daerah menyebutkan sumber daya manusia, pemanfaatan
tetapi pada BLU tidak melakukan hal demikian, teknologi informasi, dan pengendalian intern
melainkan pendapatannya dipergunakan sendiri akuntansi berpengaruh positif terhadap keandalan
untuk membiayai program BLU itu sendiri. BLU dan timeliness pelaporan keuangan.
mempunyai keleluasaan dalam mengelola dan
menggunakan pendapatannya. Namun, semua  

pendapatan dan pembiayaan yang dikeluarkan
oleh BLU harus dipertanggungjawabkan pada Populasi dan Sampel
kementerian/lembaga yang bersangkutan. Per- Populasi dalam penelitian ini adalah
tanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam bagian akuntansi/keuangan yang bekerja pada
laporan keuangan BLU. Laporan keuangan Badan Layanan Umum di Kota Magelang,
yang dihasilkan BLU dengan pola pengelolaan Salatiga, dan Semarang. Wilayah tersebut dapat
keuangan yang baru tetap dituntut mengandung dijangkau oleh peneliti sehingga kuesioner akan
nilai informasi yaitu keandalan dan timeliness dibagikan langsung kepada responden.
pelaporan keuangan.

162
Sampel merupakan sebagian dari populasi Data Penelitian
yang diteliti. Metode pengambilan sampel dalam 1. Jenis dan Sumber Data
penelitian ini dilakukan dengan metode purposive Jenis penelitian yang digunakan
sampling. Pengambilan sampel dengan tujuan adalah penelitian kausalitas yang bertujuan
untuk mendapatkan sampel yang representatif menjelaskan fenomena dalam bentuk
sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Sugiyono, pengaruh antar variabel. Hubungan atau
2008). Kriteria yang digunakan sebagai berikut: pengaruh yang diteliti dalam penelitian ini
1. Kepala BLU, Kepala Bagian Akuntansi/ meliputi sumber daya manusia, pemanfaatan
Keuangan, pegawai bagian akuntansi/ teknologi informasi, pengendalian intern
keuangan yang mempunyai pengalaman akuntansi, komitmen organisasi, dan perang-
kerja minimal dua (2) tahun, dengan kat pendukung terhadap keandalan dan
pertimbangan pegawai yang memiliki timeliness pelaporan keuangan. Data yang
masa kerja ≥ 2 tahun dianggap telah digunakan dalam penelitian ini adalah data
memiliki waktu dan pengalaman dalam primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber
mengelola laporan keuangan. atau tempat penelitian secara langsung. Data
2. Pendidikan terakhir pegawai bagian primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
akuntansi/keuangan minimal D3, dengan kuesioner yang dilakukan dengan cara
pertimbangan pegawai telah memiliki menyebarkan kuesioner untuk dijawab oleh
pendidikan dan keahlian khusus. responden yang berisi tentang variabel yang
Daftar Badan Layanan Umum yang akan diteliti diteliti.
dapat dilihat pada tabel berikut ini: 2. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 1 Pengumpulan Pengumpulan data
Daftar Badan Layanan Umum pada penelitian ini dilakukan dengan teknik
No Nama Wilayah Badan Layanan Umum Jumlah Pegawai survei, yaitu dengan memberikan kuesioner
Bagian Akuntansi /
Keuangan yang langsung disebarkan kepada Kepala
1. Kota Magelang RSJ Dr. Soeroyo 9 BLU, Kepala dan pegawai bagian akuntansi/
2. Kota Salatiga RSP Dr. Ario Wirawan 8 keuangan BLU yang tersebar di kota
3. Kota Semarang RSUP Dr. Kariadi 10 Magelang, Salatiga, dan Semarang. Kuesioner
Universitas 11 yang telah diisi oleh responden, diseleksi
Diponegoro 11
Universitas Negeri terlebih dahulu agar kuesioner yang tidak
14
Semarang
7 lengkap pengisiannya tidak disertakan dalam
IAIN Walisongo
Semarang analisis. Peneliti memilih cara demikian
Politeknik Ilmu 8 dengan pertimbangan bahwa metode survei
Pelayaran Semarang 11
langsung lebih efektif dan mengurangi
Politeknik Kesehatan
Semarang risiko tidak kembalinya kuesioner yang telah
Balai Besar Teknologi 9 disebar.
Pencegahan
Pencemaran Industri Definisi Operasional dan Pengukuran
Rumah Sakit
Bhayangkara Variabel
Semarang 1. Variabel Dependen (Y)
Jumlah Badan Layanan Umum 98
a. Keandalan Pelaporan Keuangan (Y1)
Sumber: http://ppkblu.depkeu.go.id, 2013 dan Subbagian
Kepegawaian BLU, 2013
Keandalan dalam penelitian ini
adalah kemampuan informasi untuk memberi

163
keyakinan bahwa informasi tersebut benar Terdapat sembilan pernyataan dan masing-
atau valid. Informasi dalam laporan keuangan masing item pernyataan diukur menggunakan
bebas dari pengertian yang menyesatkan skala Likert 5 poin dengan skor 1= Sangat
dan kesalahan material, menyajikan setiap Tidak Setuju sampai dengan 5= Sangat
fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Setuju.
Instrumen yang digunakan mengacu pada PP b. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)
Nomor 24 Tahun 2005 yang telah diadopsi Teknologi informasi meliputi kom-
oleh Indriasari dan Nahartyo (2008). Terdapat puter (mainframe, mini, micro), perangkat
tujuh pernyataan dan masing-masing item lunak (software), database, jaringan (internet,
pernyataan diukur menggunakan skala Likert intranet), electronic commerce, dan jenis
5 poin dengan skor 1= Sangat Tidak Setuju lainnya yang berhubungan dengan teknologi
sampai dengan 5= Sangat Setuju. (Indriasari dan Nahartyo, 2008) dalam
b. Timeliness Pelaporan keuangan (Y2) (Rosalin dan Kawedar, 2011). Instrumen
Timeliness menunjukkan rentang yang digunakan untuk mengukur variabel
waktu antara penyajian informasi yang ini mengacu pada Indriasari dan Nahartyo
diinginkan dengan frekuensi pelaporan (2008) dan telah dimodifikasi sesuai dengan
informasi. Informasi yang tepat waktu keadaan BLU. Terdapat enam pernyataan
dipengaruhi kemampuan manajer dalam dan masing-masing item pernyataan diukur
merespon setiap kejadian atau masalah. menggunakan skala Likert 5 poin dengan
Instrumen yang digunakan mengacu pada PP skor 1= Sangat Tidak Setuju sampai dengan
Nomor 24 Tahun 2005 yang telah diadopsi 5= Sangat Setuju.
oleh Indriasari dan Nahartyo (2008). Terdapat c. Pengendalian Intern Akuntansi (X3)
tiga pernyataan dan masing-masing item Rosalin dan Kawedar (2011) mengar-
pernyataan diukur menggunakan skala Likert tikan pengendalian intern sebagai suatu
5 poin dengan skor 1= Sangat Tidak Setuju proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
sampai dengan 5= Sangat Setuju. manajemen, dan personel entitas yang didesain
2. Variabel Independen (X) untuk memberikan keyakinan memadai
a. Sumber Daya Manusia (X1) tentang pencapaian tiga golongan tujuan
Susilo (2002:3) menyatakan sumber berikut ini: a) keandalan laporan keuangan;
daya manusia adalah pilar penyangga utama b) efektifitas dan efisiensi operasi; dan c)
sekaligus penggerak roda organisasi dalam kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuannya yang berlaku. Instrumen yang digunakan
(Susilo, 2002:3). Persaingan dalam sumber untuk mengukur variabel ini mengacu pada
daya manusia sebenarnya adalah persaingan Indriasari dan Nahartyo (2008). Terdapat
dalam kualitas sumber daya manusia delapan pernyataan dan masing-masing item
dari setiap organisasi.Kualitas sumber pernyataan diukur menggunakan skala Likert
daya manusia diukur dari kemampuan 5 poin dengan skor 1= Sangat Tidak Setuju
pengetahuannya (knowledge). Instrumen sampai dengan 5= Sangat Setuju.
yang digunakan untuk mengukur variabel ini d. Komitmen Organisasi (X4)
berdasarkan pada laporan akhir studi GTZ Luthans (2006:249) menyatakan
& USAID/CLEAN Urban (2001) yang telah bahwa komitmen organisasi paling sering
diadopsi oleh Indriasari dan Nahartyo (2008). diartikan sebagai keinginan kuat untuk

164
tetap sebagai anggota organissasi tertentu, 2. Uji Kualitas Data
keinginan untuk berusaha keras sesuai a. Uji Validitas
keinginan organisasi, keyakinan tertentu, Uji validitas digunakan untuk me-
dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi ngukur sah atau valid dan tidaknya suatu
(Luthans, 2006:249). Instrumen yang di- kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika
gunakan untuk mengukur variabel ini pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengacu pada Newstroom (1989). Terdapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
tujuh pernyataan dan masing-masing item oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
pernyataan diukur menggunakan skala Likert Pengujian validitas dilakukan dengan cara
5 poin dengan skor 1= Sangat Tidak Setuju menghitung korelasi antara skor tiapbutir
sampai dengan 5= Sangat Setuju. pertanyaan dengan jumlah skor seluruh
e. Perangkat Pendukung (X5) pertanyaan. Perhitungan korelasi dilakukan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah dengan menggunakan Product moment dari
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Pearson, dengan kriteria sebagai berikut:
Akuntansi Pemerintah perangkat pendu- 1) Jika terjadi korelasi yang signifikan
kung adalah serangkaian prosedur manual antara masing-masing pertanyaan
maupun yang terkomputerisasi mulai dengan jumlah skor seluruh per-
dari pengumpulan data, pencatatan, pe- tanyaan yang ditunjukkan dengan
ngikhtisaran dan pelaporan keuangan, dan nilai signifikansi < 0,05 maka butir
operasi keuangan pemerintahan. Instrumen pertanyaan tersebut adalah valid.
yang digunakan untuk mengukur variabel 2) Jika tidak terjadi korelasi yang
ini mengacu pada Sulani (2009). Terdapat signifikan antara masing-masing
tujuh pernyataan dan masing-masing item pertanyaan dengan jumlah skor
pernyataan diukur menggunakan skala Likert seluruh pertanyaan yang ditunjukkan
5 poin dengan skor 1= Sangat Tidak Setuju dengan nilai signifikansi > 0,05 maka
sampai dengan 5= Sangat Setuju. butir pertanyaan tersebut adalah tidak
Metoda Analisis Data valid.
1. Statistik Deskriptif b. Uji Reliabilitas
Statistik deskriptif adalah ilmu yang berisi Uji reliabilitas adalah alat untuk
metode-metode pengumpulan, penyajian dan mengukur suatu kuesioner yang merupakan
pengaturan data guna membuat gambaran yang indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
jelas variasi sifat data yang pada akhirnya akan kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
mempermudah proses analisis dan interpretasi. jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
Statistik deskriptif meliputi minimum, maksimum, konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji
mean dan standar deviasi (Ghozali ,2011:49). realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui
Analisis ini dilaksanakan terhadap jawaban sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten,
responden yang telah memenuhi kriteria untuk apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
diolah lebih lanjut. Analisis dalam penelitian ini lebih terhadap gejala yang sama. Pengujian
memberikan gambaran secara terperinci tentang dilakukan dengan menghitung croanbach’s
profil responden mengenai jenis kelamin, umur, alpha dari masing-masing instrumen dalam
tingkat pendidikan, dan lama di Badan Layanan suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam
Umum. variabel tersebut dikatakan handal/reliabel

165
jika memberikan nilai croanbach’s alpha Model yang Diusulkan. Peneliti harus
lebih dari 0,70. (Ghozali, 2011:47). menggunakan input matrik varian/kovarian
3. Uji Hipotesis untuk menguji teori. Namun demikian jika
Metode analisis jalur (path analysis) peneliti hanya ingin melihat pola hubungan
Analisis jalur merupakan perluasan dari dan tidak melihat total penjelasan yang
analisis regresi linear berganda, atau analisis diperlukan dalam uji teori, maka penggunaan
jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk matrik korelasi dapat diterima.
menaksir hubungan kausalitas antar variabel d. Menilai Identifikasi Model Struktural. Cara
(model kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya melihat ada tidaknya problem identifikasi
berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak adalah dengan melihat hasil estimasi yang
dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan meliputi : (1) adanya nilai standar error
juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi yang besar untuk satu atau lebih koefisien,
untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. (2) ketidakmampuan progam untuk invert
Analisis jalur juga dapat mengukur hubungan information matrix,(3) nilai estimasi yang
langsung antar variabel dalam model maupun tidak mungkin misalkan error variance yang
hubungan tidak langsung antar variabel dalam negative, (4) adanya nilai korelasi yang tinggi
model. Penelitian ini untuk menguji keseluruhan (>0.90) antar koefisien estimasi.
hipotesis digunakan model persamaan regresi: e. Menilai Kriteria Goodness-of Fit.
Y1 = β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5 Goodness of Fit mengukur kesesuaian input
+β6.Y2+ ε observasi atau sesungguhnya dengan prediksi
Keterangan: dari model yang diajukan. Ada tiga jenis
Y1 = Keandalan pelaporan keuangan ukuran goodness of fit yaitu :
Y2 = Timeliness pelaporan keuangan 1) Absolut Fit Measures
β1 – β6= Koefisien Regresi a) Likelihood-Ratio Chi Square Statistic
X1 = Sumber daya manusia Nilai Chi-Square yang tinggi
X2 = Pemanfaatan teknologi informasi relatif terhadap degree of freedom
X3 = Pengendalian itern akuntansi menunjukkan bahwa matrik kovarian
X4 = Komitmen organisasi atau korelasi yang diobservasi dengan
X5 = Perangkat pendukung yang diprediksi berbeda secara nyata dan
ε = error menghasilkan probabilitas lebih kecil
Hair et. al (1998) dalam Ghozali (2008) dari tingkat singnifikansi. Sebaliknya
mengajukan tahapan pemodelan dan analisis jika nilai chi-square yang lebih kecil
persamaan struktural, yaitu: akan menghasilkan nilai probabilitas
a. Pengembangan Model Berdasar Teori yang lebih besar dari tingkat signifikansi
model persamaan struktural didasarkan pada menunjukkan bahwa input matrik
hubungan kausalitas, dimana perubahan satu kovarian antara prediksi dengan observasi
variabel diasumsikan akan berakibat pada sesungguhnya tidak berbeda secara
perubahan variabel lainnya. signifikan.
b. Menyusun Diagram Jalur yang menunjukkan b) CMIN
pengukuran setiap konstruk (faktor) dan CMIN menggambarkan perbedaan
pengaruh dari waktu ke waktu. antara unresticted sampel covariance
c. Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi matrik S dan restricted kovarian matrik
∑(θ). Nilai chi-square sangat sensitif

166
terhadap besarnya sampel, oleh karena yang direkomendasikan adalah sama atau
itu jika nilai chi-square signifikan, maka > 0.90.
dianjurkan untuk mengabaikannya dan b) TLI
melihat ukuran goodness lainnya. Tucker-Lewis Index atau dikenal
c) CMIN/DF dengan nonnormed fit index (NNFI).
CMIN/DF adalah nilai chi Ukuran ini menggabungkan ukuran par-
square dibagi dengan degree of freedom. simony kedalam indek komparasi antara
Menurut Wheaton (1977) nilai ratio 5 proposed model dan null model dan nilai
atau kurang dari 5 merupakan ukuran TLI berkisar dari nol sampai 1.0. nilai
yang reasonable. Peneliti lainnya seperti TLI yang direkomendasikan adalah sama
Byrne (1988) mengusulkan nilai ratio <2 atau > 0.90.
merupakan ukuran fit. c) NFI
d) GFI Normed Fit Index merupakan
GFI dikembangkan oleh Joreskog ukuran perbandingan antara proposed
dan Sorbom (1984) yaitu ukuran non model dan null model. Nilai NFI akan
statistik yang nilainya berkisar dari bervariasi dari nol (no fit at all) sampai
nol (poor fit) sampai 1.0 (perfect fit). 1.0 (perfect fit), seperti halnya TLI tidak
Nilai GFI tinggi menunjukkan fit lebih ada nilai absolut yang dapat digunakan
baik dan berapa nilai GFI yang dapat sebagai standar, tetapi umumnya direko-
diterima sebagai nilai yang layak belum mendasikan sama atau > 0.90.
ada standarnya, tetapi banyak peneliti 3) Parsimonious Fit Measures
menganjurkan nilai diatas 90% sebagai a) PNFI
ukuran good fit. Parsimonious Normal Fit Index
e) RMSEA (PNFI) merupakan modifikasi dari NFI.
Root mean square error of PNFI memasukkan jumlah degree of
approximation (RMSEA) merupakan freedom yang digunakan untuk mencapai
ukuran yang mencoba memperbaiki level fit. Semakin tinggi nilai PNFI maka
kecenderungan statistik chi square semakin baik.
menolak model dengan jumlah sampel b) PGFI
yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 Parsimonious Goodness of Fit
sampai 0.08 merupakan ukuran yang Index (PGFI) memodifikasi GFI atas
dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA dasar parsimony estimated model. Nilai
cocok untuk menguji model konfirmatori PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan
dengan jumlah sampel besar. nilai semakin tinggi menunjukkan model
2) Incremental Fit Measures lebih parsimony.
a) AGFI f. Interpretasi dan Modifikasi Model. Pe-
Adjusted g\oodness of fit meru- ngukuran model dapat dilakukan modi-
pakan pengembangan dari GFI yang fication indices. Nilai modifikasi indices sama
disesuaikan dengan ratio degree of dengan terjadinya penurunan chi-squares jika
freedom untuk proposed model dengan koefisien destimasi.
degree of freedom untuk null model. Nilai

167
responden untuk 9 pernyataan adalah 3.5729.
+$6,/'$13(0%$+$6$1 Nilai rata-rata tersebut mendekati nilai 4 dari
Statistik Deskriptif Data skala 1-5, artinya jawaban responden tentang
Sampel penelitian ini adalah Kepala variabel sumber daya manusia menjawab
BLU, Kepala Bagian Akuntansi/Keuangan, setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar
dan pegawai bagian akuntansi/keuangan yang 0.78421, artinya rata-rata perbedaan tehadap
bekerja pada BLU di Kota Magelang, Salatiga, nilai mean pengendalian intern pada 51
dan Semarang. Jumlah sampel yang akan diteliti responden adalah sebesar 0.78421.
98 responden tetapi jumlah kuesioner yang b. Jawaban responden dari variabel pemanfaatan
didistribusikan kepada para responden sebanyak teknologi informasi mempunyai nilai mi-
59 kuesioner, sedangkan yang dikembalikan nimum 3.00 dan nilai maksimum 5.00 dengan
berjumlah 53 kuesioner (89,83%). Hal ini rata-rata jawaban responden dari variabel
dikarenakan saat kuesioner didistribusikan, BLU pemanfaatan teknologi informasi adalah
sedang mengadakan tutup buku akhir tahun 4.1339 mendekati nilai 4 dari skala 1-5.
sehingga kuesioner tidak dapat didistribusikan Artinya rata-rata jawaban responden untuk 6
maksimal. pernyataan variabel pemanfaatan teknologi
informasi adalah setuju. Standar deviasi
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian sebesar 0.55178 artinya, rata-rata perbedaan
Ringkasan hasil dari statistik deskriptif tehadap nilai mean pemanfaatan teknologi
variabel dapat dilihat pada tabel berikut: informasi pada 51 responden adalah sebesar
Tabel 2 0.55178.
Statistik Deskriptif c. Jawaban responden dari variabel pe-
Variabel N Mini- Maxi- Mean Std. ngendalian intern akuntansi mempunyai nilai
mum mum Deviation minimum 3.25 dan nilai maksimum 5.00
SDM 51 2.00 5.00 3.5729 .78421 dengan rata-rata jawaban responden untuk
8 pernyataan adalah 4.3063. Nilai rata-rata
PTI 51 3.00 5.00 4.1339 .55178 tersebut mendekati nilai 4 dari skala 1-5,
PIA 51 3.25 5.00 4.3063 .45893 artinya jawaban responden tentang variabel
KO 51 3.29 5.00 4.4229 .39171 pengendalian intern akuntansi menjawab
setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar
PD 51 3.33 5.00 4.1932 .52045 0.45893, artinya rata-rata perbedaan tehadap
K 51 3.00 5.00 4.1680 .50362 nilai mean pengendalian intern akuntansi
TML 51 3.33 5.00 4.2941 .44545
pada 51 responden adalah sebesar 0.45893.
d. Jawaban responden dari variabel komitmen
Valid N organisasi mempunyai nilai minimum 3.29
(listwise) 51 dan nilai maksimum 5.00 dengan rata-rata
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 jawaban responden untuk 7 pernyataan adalah
4.4229. Nilai rata-rata tersebut mendekati
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat
nilai 4 dari skala 1-5, artinya jawaban
disusun penjelasan pada masing-masing variabel:
responden tentang variabel komitmen or-
a. Jawaban responden dari variabel sumber daya
ganisasi menjawab setuju. Sedangkan standar
manusia mempunyai nilai minimum 2.00 dan
deviasi sebesar 0.39171, artinya rata-rata
nilai maksimum 5.00 dengan rata-rata jawaban
perbedaan tehadap nilai mean komitmen

168
organisasi pada 51 responden adalah sebesar Uji Kualitas Data
0.39171. 1. Uji Validitas
e. Jawaban responden dari variabel perangkat Uji validitas digunakan untuk me-
pendukung mempunyai nilai minimum 3.33 ngukur sah atau valid dan tidaknya suatu
dan nilai maksimum 5.00 dengan rata-rata kuesioner. Pengujian validitas dilakukan
jawaban responden untuk 7 pernyataan adalah dengan cara menghitung korelasi antara skor
4.1932. Nilai rata-rata tersebut mendekati tiap butir pertanyaan dengan jumlah skor
nilai 4 dari skala 1-5, artinya jawaban seluruh pertanyaan. Perhitungan korelasi
responden tentang variabel perangkat pen- dilakukan dengan menggunakan Product
dukung menjawab setuju. Sedangkan standar moment dari Pearson, dengan kriteria suatu
deviasi sebesar 0.52045 artinya rata-rata butir pertanyaan dikatakan valid jika terjadi
perbedaan tehadap nilai mean perangkat korelasi yang signifikan antara masing-
pendukung pada 51 responden adalah sebesar masing pertanyaan dengan jumlah skor
0.52045. seluruh pertanyaan yang ditunjukkan dengan
f. Jawaban responden dari variabel keandalan nilai signifikansi < 0,05 maka butir pertanyaan
pelaporan keuangan mempunyai nilai tersebut adalah valid. Jika nilai signifikansi >
minimum 3.00 dan nilai maksimum 5.00 0,05 maka butir pertanyaan tersebut adalah
dengan rata-rata jawaban responden untuk tidak valid.
7 pernyataan adalah 4.1680. Nilai rata-rata Hasil uji validitas menunjukkan bahwa
tersebut mendekati nilai 4 dari skala 1-5, semua instrumen memiliki nilai korelasi
artinya jawaban responden tentang variabel dengan sig. (1-tailed) signifikan dibawah
keandalan pelaporan keuangan menjawab 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa semua
setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar instrumen dinyatakan memiliki kevalidan
0.50362, artinya rata-rata perbedaan tehadap sehingga dapat diolah lebih lanjut.
nilai mean keandalan pelaporan keuangan 2. Uji Reliabilitas
pada 51 responden adalah sebesar 0.5036. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
g. Jawaban responden dari variabel timeliness atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pelaporan keuangan mempunyai nilai pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
minimum 3.33 dan nilai maksimum 5.00 waktu ke waktu.Pengujian dilakukan dengan
dengan rata-rata jawaban responden untuk menghitung croanbach’s alpha dari masing-
3 pernyataan adalah 4.2941. Nilai rata-rata masing instrumen dalam suatu variabel.
tersebut mendekati nilai 4 dari skala 1-5, Instrumen yang dipakai dalam variabel
artinya jawaban responden tentang variabel tersebut dikatakan handal/reliabel jika mem-
timeliness pelaporan keuangan menjawab berikan nilai croanbach’s alpha lebih dari
setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,70. (Ghozali, 2011:47).
0.44545, artinya rata-rata perbedaan tehadap
nilai mean timeliness pelaporan keuangan
pada 51 responden adalah sebesar 0.44545.

169
Tabel 3 Berdasarkan hasil output AMOStm 21.0
Pengujian Reliabilitas maka dapat diketahui nilai chi-square sebesar
Variabel Pernyataan Cronbach’s Keterangan 0,000. Nilai Degree of freedom dalam penelitian
Alpha ini senilai 0 (pada tabel lampiran output model
Sumber Daya SDM1- 0.968 Reliabel fit). Oleh karena nilai degree of freedom = 0,
Manusia SDM9 maka tingkat probabilitas, TLI, dan RMSEA
Pemanfaatan PTI1-PTI6 0.920 Reliabel tidak dapat dihitung atau tidak muncul dan nilai
Teknologi GFI sebesar 1,00 dalam hasil pengolahan data
Informasi dalam gambar model fit.
Pengendalian PIA1-PIA8 0.930 Reliabel Byrne (1988) dalam Ghozali (2008)
Intern mengusulkan nilai ratio < 2, berdasarkan data
Akuntansi diatas diketahui bahwa nilai degree of freedom
Komitmen KO1-KO7 0.803 Reliabel (df) = 0 yang berarti nilai ratio dalam penelitian ini
Organisasi < 2 menandakan bahwa ukuran dalam penelitian
Perangkat PD1-PD7 0.928 Reliabel ini adalah fit. Nilai GFI (pada lampiran model
Pendukung fit) sebesar 1,0 menunjukkan bahwa nilai tersebut
Keandalan K1-K7 0.890 Reliabel fit, seperti yang dikembangkan oleh Joreskog dan
Timeliness TML1- 0.789 Reliabel Sorbom (1984) dalam Ghozali (2013: 67) yaitu
TML3 ukuran non-statistik yang nilainya berkisar dari
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 nilai 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit), nilai GFI
yang tinggi menunjukkan fit yang tinggi. Nilai
Hasil pengujian reliabilitas yang terlihat
TLI dan RMSEA dalam model ini tidak dapat
pada tabel 3 menunjukkan bahwa variabel sumber
dihitung, hal ini disebabkan nilai chi-square
daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
dalam model ini senilai 0,000. Berdasarkan hasil
pengendalian intern akuntansi, komitmen or-
pengujian tersebut nilai goodness of fit terpenuhi
ganisasi, perngakat pendukung, kendalan, dan
secara baik. Sehingga ukuran kesesuaian input
timeliness memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70.
observasi dengan prediksi dari model yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel
diajukan terpenuhi.
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel. Tabel 3
Squared Multiple Correlations
Uji Hipotesis Estimate
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian TML .634
ini diuji dengan menggunakan pendekatan regresi K .988
berganda, identik menggunakan model path Sumber : Data primer yang diolah, 2014
analysis. Berdasarkan hasil penelitian analisis
jalur dengan menggunakan bantuan progam Berdasarkan hasil output AMOStm 21.0
AMOStm 21.0 (Ghozali, 2013) ditampilkan hasil didapat koefisien determinasi untuk timeliness
output: sebesar 0.634 yang berarti variabilitas timeliness
yang dapat dijelaskan oleh variabilitas sumber
daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi,
pengendalian intern akuntansi, komitmen
Gambar 1 organisasi, dan perangkat pendukung sebesar
Analisis Jalur

170
63.4%. Sedangkan koefisien determinasi per- Berdasarkan hasil output AMOStm 21.0
samaan keandalan sebesar 0.988 atau variabilitas persamaan regresinya:
keandalan yang dapat dijelaskan oleh variabilitas K = -0,008SDM+0.965PTI–0,029PIA+0,004KO
sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi – 0,020PD + 0,144TML + ε
informasi, pengendalian intern akuntansi, Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,
komitmen organisasi, dan perangkat pendukung maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai
sebesar 98.8% berikut:
Tabel 4 1. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap
Regression Weights Keandalan Pelaporan Keuangan
Estimate S.E C.R P Hasil uji terhadap parameter estimasi
TML <--- SDM .092 .017 5.525 *** (regression weight) menunjukkan bahwa
TML <--- PTI .014 .037 .368 .713 tidak terjadi hubungan antara sumber daya
TML <--- PIA .192 .034 5.697 *** manusia pada keandalan pelaporan keuangan,
TML <--- KO .021 .049 .425 .671 hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas
TML <--- PD .047 .035 1.337 .181 0,682 yang nilainya diatas 0,05. Maka H1
K <--- PD -.019 .017 -1.119 .263
yang menyatakan sumber daya manusia
K <--- SDM -.004 .010 -.410 .682
berpengaruh positif terhadap keandalan
K <--- PTI 1.028 .018 ***
pelaporan keuangan tidak diterima.
K <--- PIA -.028 .021 57.529 .185
2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi
K <--- KO .005 .024 -1.325 .836
K <--- TML .380 .068 .206 ***
Terhadap Keandalan Pelaporan Keuangan
5.551 Hasil uji terhadap parameter estimasi
Sumber : Data primer yang diolah, 2014 (regression weight) menunjukkan bahwa
terjadi hubungan antara pemanfaatan tek-
Tabel regression weigh menunjukkan nologi informasi pada keandalan pelaporan
hubungan langsung antara variabel independen keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai
ke variabel dependen. Tanda (***) pada kolom probabilitas (***) yang merupakan nilai
P menunjukkan nilai signifikan yaitu < 0,05. signifikan dibawah 0,05. Maka H2 yang
Sedangkan yang menunjukkan suatu angka pada menyatakan pemanfaatan teknologi informasi
kolom P berarti tidak signifikan karena nilainya berpengaruh positif terhadap keandalan
diatas 0,05. pelaporan keuangan diterima.
Tabel 5 3. Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi
Standardized Regression Weights Terhadap Keandalan Pelaporan Keuangan
Hasil uji terhadap parameter estimasi
Estimate
(regression weight) menunjukkan bahwa
TML <--- SDM .485
TML <--- PTI .034 tidak terjadi hubungan antara pengendalian
TML <--- PIA .530 intern akuntansi pada keandalan pelaporan
TML <--- KO .043
TML <--- PD .127 keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai
K <--- PD -.020 probabilitas 0,185 yang nilainya diatas 0,05.
K <--- SDM -.008
K <--- PTI .965
Maka H3 yang menyatakan pengendalian
K <--- PIA -.029 intern akuntansi berpengaruh positif terhadap
K <--- KO .004 keandalan pelaporan keuangan tidak diterima.
K <--- TML .144
Sumber : Data primer yang diolah, 2014

171
4. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap teknologi informasi berpengaruh positif
Keandalan Pelaporan Keuangan terhadap timeliness pelaporan keuangan tidak
Hasil uji terhadap parameter estimasi diterima.
(regression weight) menunjukkan bahwa tidak 8. Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi
terjadi hubungan antara komitmen organisasi Terhadap Timeliness Pelaporan Keuangan
pada keandalan pelaporan keuangan, hal Hasil uji terhadap parameter esti-
ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas masi (regression weight) menunjukkan
0,836 yang nilainya diatas 0,05. Maka H4 bahwa terjadi hubungan antara pengendalian
yang menyatakan komitmen organisasi intern akuntansi pada timeliness pelaporan
berpengaruh positif terhadap keandalan keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai
pelaporan keuangan tidak diterima. probabilitas (***) yang merupakan nilai
5. Pengaruh Perangkat Pendukung Terhadap signifikan dibawah 0,05. Maka H8 yang
Keandalan Pelaporan Keuangan menyatakan pengendalian intern akuntansi
Hasil uji terhadap parameter estimasi berpengaruh positif terhadap timeliness
(regression weight) menunjukkan bahwa pelaporan keuangan diterima.
tidak terjadi hubungan antara perangkat 9. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
pendukung pada keandalan pelaporan Timeliness Pelaporan Keuangan
keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai Hasil uji terhadap parameter estimasi
probabilitas 0,836 yang nilainya diatas (regression weight) menunjukkan bahwa tidak
0,05. Maka H5 yang menyatakan perangkat terjadi hubungan antara komitmen organisasi
pendukung berpengaruh positif terhadap pada timeliness pelaporan keuangan, hal
keandalan pelaporan keuangan tidak diterima. ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas
6. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap 0,671 yang nilainya diatas 0,05. Maka H9
Timeliness Pelaporan Keuangan yang menyatakan komitmen organisasi
Hasil uji terhadap parameter estimasi berpengaruh positif terhadap timeliness
(regression weight) menunjukkan bahwa pelaporan keuangan tidak diterima.
terjadi hubungan antara sumber daya manusia 10. Pengaruh Perangkat Pendukung Terhadap
pada timeliness pelaporan keuangan, hal ini Timeliness Pelaporan Keuangan
ditunjukkan oleh nilai probabilitas (***) Hasil uji terhadap parameter estimasi
yang merupakan nilai signifikan dibawah (regression weight) menunjukkan bahwa
0,05. Maka H6 yang menyatakan sumber tidak terjadi hubungan antara perangkat
daya manusia berpengaruh positif terhadap pendukung pada timeliness pelaporan
timeliness pelaporan keuangan diterima. keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai
7. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi probabilitas 0,181 yang nilainya diatas
Terhadap Timeliness Pelaporan Keuangan 0,05. Maka H10 yang menyatakan perangkat
Hasil uji terhadap parameter estimasi pendukung berpengaruh positif terhadap
(regression weight) menunjukkan bahwa timeliness pelaporan keuangan tidak diterima.
tidak terjadi hubungan antara pemanfaatan 11. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap
teknologi informasi pada timeliness pelaporan Keandalan Pelaporan Keuangan Melalui
keuangan, hal ini ditunjukkan oleh nilai Timeliness Pelaporan Keuangan
probabilitas 0,713 yang nilainya diatas 0,05. Berdasarkan hasil standardized
Maka H7 yang menyatakan pemanfaatan regression weights besarnya pengaruh
langsung sumber daya manusia ke keandalan

172
-0.008 dan pengaruh langsung timeliness -0.029 dan pengaruh langsung timeliness
ke keandalan 0.144. Sedangkan pengaruh ke keandalan 0.144. Sedangkan pengaruh
langsung sumber daya manusia ke timeliness langsung pengendalian intern akuntansi ke
sebesar 0.485. Pengaruh tidak langsung timeliness sebesar 0.530. Pengaruh tidak
sumber daya manusia ke timeliness ke langsung pemanfaatan teknologi informasi
keandalan (0.485) (0.144)= 0.070 bandingkan ke timeliness ke keandalan (0.530) (0.144)=
dengan output tabel indirect standardized 0,076 bandingkan dengan output tabel
(lihat lampiran) dari sumber daya manusia ke indirect standardized (lihat lampiran) dari
keandalan pelaporan keuangan sebesar 0.070. pengendalian intern akuntansi ke keandalan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka pelaporan keuangan sebesar 0.076. Ber-
sumber daya manusia berpengaruh pada dasarkan hasil perhitungan tersebut maka
keandalan pelaporan keuangan melalui pengendalian intern akuntansi berpengaruh
timeliness pelaporan keuangan diterima. pada keandalan pelaporan keuangan melalui
Jadi total effect yang diperoleh adalah timeliness pelaporan keuangan diterima.
(-0.008)+0.070= 0.062. Jadi total efeect yang diperoleh sebesar
12. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (-0.029)+0.076= 0.047
Terhadap Keandalan Pelaporan Keuangan 14. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Melalui Timeliness Pelaporan Keuangan Keandalan Pelaporan Keuangan Melalui
Berdasarkan hasil standardized Timeliness Pelaporan Keuangan
regression weights besarnya pengaruh lang- Berdasarkan hasil standardized
sung pemanfaatan teknologi informasi ke regression weights besarnya pengaruh
keandalan 0.965 dan pengaruh langsung langsung komitmen organisasi ke keandalan
timeliness ke keandalan 0.144. Sedangkan 0.004 dan pengaruh langsung timeliness
pengaruh langsung pemanfaatan teknologi ke keandalan 0.144. Sedangkan pengaruh
informasi ke timeliness sebesar 0.034. langsung komitmen organisasi ke timeliness
Pengaruh tidak langsung pemanfaatan sebesar 0.043. Pengaruh tidak langsung
teknologi informasi ke timeliness ke kean- komitmen organisasi ke timeliness ke
dalan (0.034) (0.144)= 0.005 bandingkan keandalan (0.043) (0.144)= 0.006 bandingkan
dengan output tabel indirect standardized dengan output tabel indirect standardized
(lihat lampiran) dari pemanfaatan teknologi (lihat lampiran) dari komitmen organisasi ke
informasi ke keandalan pelaporan keuangan keandalan pelaporan keuangan sebesar 0.006.
sebesar 0.005. Berdasarkan hasil perhitungan Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
tersebut maka pemanfaatan teknologi infor- maka komitmen organisasi berpengaruh
masi berpengaruh pada keandalan pelaporan pada keandalan pelaporan keuangan melalui
keuangan melalui timeliness pelaporan timeliness pelaporan keuangan diterima.. Jadi
keuangan diterima. Jadi total effect yang total effect yang diperoleh 0.004+0.006=
diperoleh 0.965+0.005= 0.970. 0.010.
13. Pengaruh Pengendalian Intern Akuntansi 15. Pengaruh Perangkat Pendukung Terhadap
Terhadap Keandalan Pelaporan Keuangan Keandalan Pelaporan Keuangan Melalui
Melalui Timeliness Pelaporan Keuangan Timeliness Pelaporan Keuangan
Berdasarkan hasil standardized re- Berdasarkan hasil standardized
gression weights besarnya pengaruh langsung regression weights besarnya pengaruh
pengendalian intern akuntansi ke keandalan langsung perangkat pendukung ke keandalan

173
-0.020 dan pengaruh langsung timeliness keandalan pelaporan keuangan, (H6) diterima
ke keandalan 0.144. Sedangkan pengaruh berarti sumber daya manusia berpengaruh positif
langsung perangkat pendukung ke timeliness terhadap timeliness pelaporan keuangan, (H7)
sebesar 0.127. Pengaruh tidak langsung tidak diterima berarti pemanfaatan teknologi
perangkat pendukung ke timeliness ke informasi tidak berpengaruh positif terhadap
keandalan (0.127) (0.144)= 0.018 bandingkan timeliness pelaporan keuangan, (H8) diterima
dengan output tabel indirect standardized berarti pengendalian intern akuntans berpengaruh
(lihat lampiran) dari perangkat pendukung ke positif terhadap timeliness pelaporan keuangan,
keandalan pelaporan keuangan sebesar 0.018. (H9) tidak diterima artinya komitmen organisasi
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka tidak berpengaruh positif terhadap timeliness
perangkat pendukung berpengaruh pada pelaporan keuangan, dan (H10) tidak diterima
keandalan pelaporan keuangan melalui artinya perangkat pendukung tidak berpengaruh
timeliness pelaporan keuangan diterima. positif terhadap timeliness pelaporan keuangan.
Jadi total effect yang diperoleh sebesar Hasil pengujian sumber daya manusia,
(-0.020)+0.018= (-0.002). pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian
intern akuntansi, komitmen organisasi, dan




perangkat pendukung semuanya berpengaruh
terhadap keandalan pelaporan keuangan melalui
Simpulan timeliness pelaporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan Saran
dan timeliness pelaporan keuangan pada Badan Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Layanan Umum (BLU) di Kota Magelang, memberikan sedikit saran yang mungkin dapat
Salatiga, dan Semarang.Sampel yang diambil berguna sebagai masukan dan pertimbangan
dalam penelitian ini adalah 51 responden yang untuk penelitian selanjutnya. Penelitian selan-
terdri dari Kepala BLU, Kepala Bagian Akuntansi/ jutnya dapat memperluas objek penelitian Badan
Keuangan, dan Pegawai Bagian Akuntansi/K Layanan Umum (BLU) se-Propinsi Jawa Tengah,
euangan. Berdasarkan hasil penelitian maka mengingat semakin banyak objek penelitian yang
dapat diambil kesimpulan: diteliti akan memberikan hasil yang lebih spesifik
Hasil analisis menunjukkan bahwa (H1) dan dapat memberikan hasil yang berbeda dengan
tidak diterima berarti sumber daya manusia penelitian ini.
tidak berpengaruh positif terhadap keandalan Penelitian selanjutnya juga dapat
pelaporan keuangan, (H2) diterima berarti menggunakan metode wawancara agar hasilnya
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan
positif terhadap keandalan pelaporan keuangan, memperoleh responden yang tepat dan dapat
(H3) tidak diterima, berarti pengendalian intern menguji sumber daya manusia, pemanfaatan
akuntansi tidak berpengaruh positif terhadap teknologi informasi, pengendalian intern akun-
keandalan pelaporan keuangan, (H4) tidak tansi, komitmen organisasi, dan perangkat
diterima artinya komitmen organisasi tidak pendukung terhadap keandalan pelaporan
berpengaruh positif terhadap keandalan pelaporan keuangan dengan timeliness sebagai variabel
keuangan, (H5) tidak diterima artinya perangkat intervening.
pendukung tidak berpengaruh positif terhadap

174
Hadari, Nawawi H. 2001. Manajemen Sumber

  Daya Manusia untuk Bisnis yang
Arif, dkk. 2009. Akuntansi Pemerintahan. Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada
Jakarta: Akademia. University Press.
Badan Layanan Umum. 2010 (http://pkblu. Haryono, Sugiarto dan Sumiyana. 2004.
perbendaharaan.go.id), diakses 16 Juli Pengolahan Data Berbasis Komputer.
2013. Yogyakarta: BPFE.
Badan Pemeriksa Keuangan. 2013 (http://bpk. Kuratko, Hodgets. 1998. The Entrepreneurship: A
go.id), diakses 30 September 2013. Contemporary Approach. Fifth Edition.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. New York: Harcourt College Publisher.
2012 (http://bpkp.go.id), diakses 20 Juli Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi
2013. Kesepuluh. Yogyakarta: ANDI.
Direktorat Pembinaan PK BLU. 2013 (http:// Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah
ppkblu.depkeu.go.id), diakses 11 Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Oktober 2013. Akuntansi Pemerintahan.
Bungin, M. Burhan. 2006. Metodologi Penelitian ________________, Undang-Undang Nomor 1
Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Media Group. Negara.
Ekasari, Winda. 2012. Faktor-Faktor yang ________________. Peraturan Menteri
Mempengaruhi Keandalan Pelaporan Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008
Keuangan Pemerintah Daerah tentang Pedoman Akuntansi dan
Kabupaten Kampar: Survei pada Satuan Pelaporan Keuangan Badan Layanan
Kerja Perangkat Daerah Kab. Kampar. Umum.
Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Ekonomi Romilia, Riana. 2011. Faktor-Faktor yang
Universitas Riau. Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
Multivriate dengan Program SPSS. 2005 Tentang Standar Akuntansi
Semarang: Badan Penerbit Universitas Pemerintah di Kabupaten Bangkalan.
Diponegoro. Jurnal Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
____________. 2013. Model Persamaan Ekonomi Perbanas.
Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Rosalin, Faristina dan Kawedar. 2011. Faktor-
Progam Amos 21.0. Semarang: Badan Faktor yang Mempengaruhi Keandalan
Penerbit Universitas Diponegoro. dan Timeliness Pelaporan Keuangan
Gusrita, dkk. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Badan Layanan Umum: Studi pada BLU
Teknologi Informasi dan Sumber Daya di Kota Semarang.Skripsi. (Online).
Manusia Terhadap Keterandalan dan (http://Eprints.Undip.Ac.Id/29439/1/
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Skripsi009.pdf),diakses 30 Juni 2013.
Pemerintah Daerah: Studi Empiris pada Sulani, Aldiani A. 2009. Faktor-Faktor
Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil. Pendukung Keberhasilan Penerapan
Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Ekonomi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
Universitas Riau 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten
Labuhan Batu. Skripsi. Medan: Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

175
Susilo, Willy. 2002. Audit Sumber Daya Manusia. Winidyaningrum dan Rahmawati, Celviana dan
Jakarta: Gema Armini. Rahmawati. 2010. Pengaruh Sumber
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Daya dan Pemanfaatan Teknologi
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Informasi terhadap Keterandalan dan
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Pemerintah Daerah dengan Variabel
Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Intervening Pengendalian Intern
Akuntansi: Studi Empiris di Pemda
Subosukawonosraten. Simposium
Nasional Akuntansi XIII.

176

Anda mungkin juga menyukai