Anda di halaman 1dari 5

Nama :

1. Faishal Rafli F (18.0102.0073)


2. Miladia Ismi K (18.0102.0079)
Kelas : Akuntansi 18 B

ANALISIS PRINSIP-PRINSIP GCG


LAPORAN PELAKSANAAN GCG PADA BANK BNI SYARIAH TAHUN 2019
Pelaksanaan GCG pada Bank BNI Syariah pada tahun 2019 dapat dikatakan berjalan
dengan baik dan efektif. Bank BNI Syariah telah menerbitkan kebijakan internal yang menjadi
landasan untuk melaksanakan fungsi GCG. Implementasi prinsip GCG di Bank BNI Syariah
telah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BNI Syariah telah
menyampaikan hasil Self Assessment implementasi GCG yang dilaporkan kepada OJK setiap
semester. Pada semester 1 dan semester 2 tahun 2019, BNI Syariah menerima hasil penilaian
dengan skor 2 secara umum dikatakan “BAIK” yang mencerminkan manajemen BNI Syariah
telah melakukan penerapan GCG dengan baik. Jika terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip
GCG, maka kelemahan tersebut dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen
BNI Syariah. Pelaksanaan Self Assessment terkait implementasi GCG telah sesuai dengan SE
OJK yang meliputi tiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan
governance outcome.
Prinsip GCG yang Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency
(Profesional), dan Fairness (Kewajaran dan Kesetaraan) merupakan acuan bagi BNI Syariah
dalam mengimplementasikan praktik GCG pada setiap kegiatan usaha di Bank. BNI Syariah
menilai prinsip GCG sejalan dengan prinsip syariah yang dijelaskan dengan analisis sebagai
berikut:
1. Transparancy
 Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan
tepat waktu, akurat,lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan
manajemen, didukung oleh Sistem Teknologi lnformasi Bank terkait pemeliharaan
asset dan informasi yang memadai.
 Bank secara transparan menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan kepada
publik melalui website www.bnisyariah.co.id dan media yang memadai sehingga
dapat dengan mudah diakses oleh segenap stakeholders. lnformasi berupa laporan
keuangan dan non keuangan juga telah dilaporkan kepada regulator dan stakeholder
sesuai ketentuan yang berlaku.
 BNI Syariah telah menerbitkan PP Gratifikasi Cfm. PP/802/005-00/2019 tanggal 17
Mei 2019, sebagai bentuk pencegahan benturan kepentingan dan mewujudkan budaya
anti korupsi.
 BNI Syariah telah menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Banking Cfm. PP/814/003-
00/2019 tanggal 11 Maret 2019, sebagai bentuk transparansi pengaduan nasabah melalui Call
Center.
 Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia secara tepat waktu dan
lengkap sesuai ketentuan yang berlaku. Publikasi laporan keuangan triwulan 1 tahun
2019 telah dipublikasikan pada tanggal 26 April 2019 di Harian Bisnis Indonesia.
 Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya dan
telah disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada stakeholders sesuai
ketentuan yang berfaku. Laporan pelaksanaan GCG tahun 2018 telah dilaporkan
kepada OJK sesuai surat No. BNISy/Dir/143 tanggal 26 Maret 2019.
 Hasil RUPS Tahunan 2019 tanggal 9 Mei 2019 telah dipublikasi pada website
www.bnisyariah.co.id
2. Accountability
 Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan kegiatan penghimpunan dana,
penyaluran dana, dan pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah dan ketentuan
yang berlaku.
 Proses pengembangan produk dan pelaksanaan kegiatan penghimpunan dana,
penyaluran dana dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa DSN MUI dan opini
DPS.
 Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa BNI Syariah
telah memiliki SOP yang sesuai dengan prinsip syariah.
 BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis mengenai
penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring
dan penyelesaian masalahnya.
 BNI Syariah telah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur
yang dimiliki terkait BMPD secara berkala, untuk disesuaikan dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku, serta telah memastikan penyediaan dana kepada
pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip
kehati-hatian.
 BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala laporan tentang BMPD kepada
Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu. Penerapan penyediaan dana oleh BNI
Syariah kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar telah memenuhi
ketentuan yang berlaku tentang BMPD dan memperhatikan prinsip kehati-hatian
maupun perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan kemampuan
permodalan dan penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana.
3. Responsibility
 Struktur Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana paling
kurang 50% (lima puluh persen) Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen
 Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap
jabatan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator
 Struktur Direksi sudah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah
memenuhi ketentuan yang berlaku dimana jumlah Direksi sebanyak 4 (empat)
Direktur yang telah efektif dan 1 (satu) Direktur yang belum efektif (masih menjalani
proses fit and proper test OJK) serta dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. Direksi mempunyai integritas, kompetensi dan pengetahuan yang
sangat memadai.
 Seluruh anggota Direksi tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator
 Dewan Komisaris telah dan terus berupaya memastikan terselenggaranya pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi antara lain melalui forum rapat Dewan Komisaris atau rapat
Dewan komisaris bersama Direksi atau Direktur Sektor secara rutin rata-rata setiap
minggu untuk memastikan kegiatan operasional telah berjalan dengan baik dan sesuai
prinsip-prinsip GCG. Seluruh hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen rapat dan
terdokumentasi dengan baik.
 Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui Rapat Direksi
secara efektif dan efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi dituangkan dalam
Notulen Rapat Direksi.
 Dewan Komisaris dan Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham dan telah diterima oleh pemegang saham dalam RUPS
Tahunan Tahun Buku 2017
4. Independency (Profesional)
 Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Dewan Komisaris
juga berperan untuk memastikan implementasi GCG yang baik di dalam perusahaan.
Dalam rangka penerapan prinsip Transparansi dan Profesionalisme (termasuk
independensi) dalam pelaksanaan GCG, seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada
yang melanggar ketentuan raangkap jabatan.
 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, Direksi secara kolektif telah
memiliki keahlian untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha,
membuat keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja
perusahaan.
 Pada kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, BNI Syariah memiliki Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Remunerasi dengan
struktur dan independensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS),
komposisi, kompetensi reputasi dan independensi DPS BNI Syariah telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga DPS melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya berjalan dengan baik sesuai prinsip independensi pada GCG.
 Penerapan fungsi kepatuhan, Direktur Kepatuhan telah memenuhi syarat
independensi dan tidak merangkap jabatan sebagai Direktur Utama serta tidak
membawahi fungsi bisnis dan operasional, treasury, keuangan dan akuntansi, dll.
 Penerapan fungsi audit internal, SKAI telah melaksanakan fungsi pengawasan secara
independen. Sedangkan penerapan fungsi audit eksternal, menunjukkan bahwa
pelaksanaan audit oleh KAP dilakukan secara independen.
5. Fairness (Kewajaran dan Kesetaraan)
 Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris, Direksi, Komite,
DPS, auditor, dan karyawan yang lain telah melaksanakan tugasnya masing-masing
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa adanya rangkap jabatan.
Hal ini sesuai dengan prinsip fairness karena adil dalam menjalankan tugasnya
masing-masing, tidak ada rangkap dalam jabatan.
 Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD), Bank secara berkala mengevaluasi dan
mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur agar disesuaikan dengan ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
 Terkait kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan pelaksanaan GCG serta
pelaporan internal disusun dengan data yang akurat tanpa ada rekayasa dalam
penyusunannya dan dipublikasikan secara terbuka bagi semua masyarakat atau pihak
yang terkait, hal ini mencerminkan prinsip keadilan, kewajaran dan kesetaraan dalam
prinsip GCG.

Berdasarkan uraian analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG dapat
memberikan manfaat bagi Bank Syariah atau entitas Syariah, sehingga organisasi syariah sangat
memerlukan prinsip GCG untuk menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, dan memaksimalkan nilai perusahaan. Oleh karena itu,
penerapan GCG pada entitas syariah harus konsisten dalam pelaksanaanya dan
berkesinambungan, agar pelaksanaan tata kelola perusahaan dapat terus dikembangkan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan yang berdasar pada aturan syariah atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai