I. PENDAHULUAN
Tujuan utama mendirikan lembaga KSPPS adalah untuk menjalankan perintah Allah
dalam bidang ekonomi dan muamalah serta membebaskan masyarakat Islam dari
kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh agama Islam. Menerapkan prinsip-prinsip Islam
dalam berekonomi dan bermasyarakat sangat diperlukan untuk menstabilkan dunia
ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat
Agar Lembaga KSPPS berjalan sesuai dengan kaidah Islam maka MUI mengeluarkan
peraturan bahwa koperasi syariah harus diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah).
Berdasarkan Surat Keputusan DSN No. 3 tahun 2000, dijelaskan bahwa Dewan
Pengawas Syariah (DPS) adalah bagian dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang
bersangkutan, dimana penempatannya atas persetujuan DSN.
Selama tahun buku 2021, KSPPS ............ mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik
ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang masih menghadapi banyak tantangan.
Pertumbuhan capaian kinerja yang kuat ini tentu tidak terlepas dari penerapan secara
konsisten sistem manajemen yang baik dengan berbasis prinsip-prinsip syariah.
1. Waktu dan Pelaksanaan Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan secara periodik selama 1 (satu) tahun anggaran, bertempat di
lokasi obyek pengawasan, serta pengawasan secara insidental dalam ruang pertemuan
yang disepakati.
3. Tujuan Pengawasan
a. Memberikan opini syariah dan arahan serta petunjuk yang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap prinsip syariah kepada Pengurus dan pengelola KSPPS ............
b. Memastikan kesesuaian seluruh operasional KSPPS ............ dengan prinsip-prinsip
syariah
Pada dasarnya pengawasan terhadap KSPPS ............ dilakukan agar dalam menjalankan kegiatan
usahanya sesuai prinsip syariah. Disamping itu juga untuk menjaga citra dan kredibilitas
KSPPS ............ sebagai lembaga koperasi syariah yang mampu mengelola dana dari anggota,
calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Dewan Pengawas Syariah telah melakukan pengawasan secara berkala sesuai sasaran
pengawasan, berikut hasil pengawasan:
Dalam pengelolaan Zakat Infaq dan Shadaqah, KSPPS perlu meningkatkan kinerja secara
optimal. Pada tahun 2019 KSPPS ............ mampu menghimpun dana ZIS dari Pengurus,
Karyawan, Anggota/calon anggota dan masyarakat sebesar ....... dan telah menyalurkannya
kepada mustahiq sebesar Rp ……….
DPS menilai manajemen SDM di KSPPS ............ telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari sistem dan prosedur, appearance, kompetensi dan komitmen karyawan. Bahkan
dalam pengembangan SDM, selain diorientasikan untuk menjadi SDM yang bertaqwa dan
profesional, juga pengelolaannya telah menggunakan teknologi informasi berbasis android.
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2019 melalui pemeriksaan di Kantor Pusat dan
cabang KSPPS ............, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara global keseluruhan
operasional KSPPS ............ belum memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-
MUI dan opini DPS.
IV. SARAN
Pada kesempatan ini pula kami perlu menyampaikan beberapa usulan untuk menyempurnakan
kelengkapan dokumen yang diterbitkan KSPPS ............ sebagai berikut:
1. Dalam hal penyelesaian anggota yang mengalami kesulitan membayar kewajiban, KSPSS
dapat mencari solusi alternatif melalui akad Penjadwalan kembali (Rescheduling). Akad
Al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik, atau akad Musyarakah Mutanaqishah
2. Pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) yang baik dan optimal dapat menjadi
potensi yang luar biasa besar bagi umat Islam. Oleh karena itu DPS menyarankan
perlunya langkah-langkah dan program strategis yang baik terkait dengan pengelolaan
ZISWAF, diantaranya:
V. PENUTUP
Demikian Laporan pertanggungjawaban DPS KSPPS ............ tahun buku 2019 ini disampaikan,
agar dapat diterima oleh anggota.
Ketua Anggota
PROGRAM KERJA
DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) KSPPS ............
TAHUN 2020
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
KSPPS ............ adalah sebuah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
yang anggotanya terdiri dari orang perorangan yang memiliki tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Sebagai sebuah lembaga dengan usaha Simpan Pinjam
dan Pembiayaan dengan aset yang terus meningkat, KSPPS ............ mutlak harus
melakukan perbaikan manajemen secara berkelanjutan agar terus dapat bertahan di
ranah persaingan yang semakin ketat.
Peran DPS sangat penting dalam lembaga keuangan syariah untuk memastikan
operasional lembaga patuh dengan ketentuan syariah. Keberadaannya mengemban
tugas memastikan produk KSPPS ............ sesuai dengan syariah, memastikan tata
laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan syariah, menelaah tata laksana
manajemen dan pelayanan KSPPS ............ ditinjau dari kesesuaiannya dengan prinsip
muamalah dan akhlaq Islam. Disamping itu tugas yang tidak kalah pentingnya yang
diemban DPS adalah membantu manajemen dalam pembinaan aqidah, syariah dan
akhlak manajemen dan staf KSPPS.
Untuk mewujudkan tugas dan tanggung jawab DPS, diperlukan program kerja yang
realistis dan terukur.
3. Dasar
a. Undang-Undang RI No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
b. Peraturan pemerintah Nomor: 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi
c. Peraturan Pemerintah Nomor: 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada
Koperasi
d. Peratutan Menteri Kopersi dan UKM Nomor : 14/Per/M.UKM/IX/2015 tentang
Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh
Koperasi
e. Peraturan Menteri Koperasidan UKM Nomor: 16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh
Koperasi
f. Peraturan menteri Koperasi dan UKM Nomor : 20/Per/M.KUKM/IX/2015
tentang Penerapan Akuntabilitas Koperasi
g. Surat Keputusan Dewan Syariah Nasional MUI No.Kep-98/MUI/III/2001
h. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kopmensa
i. Hasil keputusan RAT Tahun Buku 2019
6. Tujuan Pengawasan
a. Memberikan opini atas kepatuhan syariah dari Kopmensa serta memberikan
arahan dan petunjuk, yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap prinsip
syariah kepada manajemen KSPPS ............
b. Memastikan kesesuaian seluruh operasional KSPPS ............ dengan prinsip
dan aturan syariah
B. Program Kerja
1. Mengawasi produk dan kegiatan usaha Koperasi Syariah agar sesuai dengan ketentuan
dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN-MUI;
2. Membuat opini syariah atas berbagai kebijakan dan produk baik atas permintaan/
pertanyaan dan atau produk yang dikeluarkan oleh Koperasi Syariah
3. Edukasi dan Sosialisasi Sistem Koperasi Syariah
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepatuhan syariah terhadap pengelolaan koperasi
syariah.
5. Melaporkan hasil pengawasan kepada pengurus Koperasi Syariah sekurang-kurangnya
sekali dalam setengah tahun, dan kepada DSN-MUI sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu tahun.
6. Menyelenggarakan rapat secara berkala:
Rapat Dewan Pengawas Syariah dapat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali atau bila dianggap perlu dapat diadakan sewaktu-waktu.
Rapat Dewan Pengawas Syariah dengan pengelola koperasi syariah dapat
diadakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
Rapat Dewan Pengawas Syariah dengan pengurus koperasi syariah dapat
diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atau bila dianggap perlu
dapat diadakan sewaktu-waktu.
Keputusan Rapat Dewan Pengawas Syariah harus diambil berdasarkan
musyawarah maslahat.
Setiap Rapat Dewan Pengawas Syariah harus membuat berita acara yang
ditandatangani oleh pimpinan rapat dan dilampiri daftar hadir peserta rapat
Ketua Anggota