Disusun oleh :
Safira Aulia
12/333417/TK/39779
Indonesia adalah negeri yang sangat kaya, penuh dengan berbagai sumber daya
alam. Bahkan Indonesia memiliki julukan sebagai Zamrud Khatulistiwa. Sebutan ini
didapatkan dengan keanekaragaan hayati yang terlengkap di dunia. Baik keanekaragaman
hayati darat maupun keanekaragaman hayati laut. Tercatat sebanyak 18% dari total luas
terumbu karang berada di Indonesia.
Faktanya terumbu karang di
Indonesia terus menerus mengalami
kerusakan.
Terumbu
karang
adalah
rusak.
Indonesia
Terumbu
sangat
karang
di
terancam
buruk 42% agak baik, 21% berkondisi sedang sehat dan 3% berkondisi sangat sehat.
Adanya polusi laut, penangkapan ikan dengan cara yang salah dan pemutihan karang
menjadi penyebab utama menurunnya jumlah terumbu karang di Indonesia.
Terumbu karang memiliki fungsi yang sangat penting, diantaranya sebagai
pelindung ekosistem pantai, sebagai rumah bagi berbagai spesies lain, untuk melindundi
pantai dari ombak dan berbagai fungsi-fungsi lainnya. Begitu pentingnya terumbu karang
mewajibkan kita untuk menjaganya dan memperbaiki keadaannya. Strategi penyelamatan
terumbu karang ini dimulai dari diri kita sendiri, diawali dari kesadaran individu masingmasing.
Terdapat dua tahapan dalam konservasi terumbu karang, yaitu melakukan
pencegahan kerusakan tambahan dan rehabilitasi terumbu karang yang sudah rusak.
Pencegahan kerusakan tambahan
dengan
membiasakan
mengganggu
bagi
spesies
Gambar 2. Dampak sampah pada kura-kura
penghuni laut. Pencemaran sampah plastik ini berpotensi meracuni satwa-satwa di laut.
Mengurangi dampak dari perubahan iklim yang memicu permutihan karang
dengan menghemat energi dan menerapkan prinsip reduce-reuse-recycle. Pemutihan
karang adalah perubahan warna pada jaringan karang yang mengakibatkan kematian
karang. Permutihan karang diakibatkan oleh kenaikan suhu air laut karena perubahan
iklim. Oleh karena itu sebisa mungkin kita memastikan kondisi terumbu karang tetap pada
kondisi yang optimal.
Memberikan pembelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya ekosistem
terumbu karang. Saat ini masih banyak orangorang yang tidak mengerti pentingnya
keberadaan terumbu karang, sehingga mereka memperjual belikan karang sebagai hiasan
dan souvenir lainnya. Dengan memberikan pembelajaran juga lapangan pekerjaan baru
bagi pelaku perusakan terumbu karang, terjadinya kerusakan terumbu karang bisa
dicegah.
Tidak membeli souvenir yang dibuat dari karang atau makhluk laut yang
diawetkan. Dengan membeli souvenir yang terbuat dari karang kita secara langsung ikut
merusak terumbu karang kita sendiri. Mengurangi konsumsi kerang-kerangan juga dapat
membantu menjaga ekosistem ini.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan terumbu karang adalah
dengan bergabung dengan organisasi yang berkegiatan dalam pelestarian lingkungan.
Dengan menjadi sukarelawan kita ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pelestarian
lingkungan.
Rehabilitasi terumbu karang
Mulai beberapa tahun yang lalu, dikembangkan teknologi yang memungkinkan
transplantasi karang. Upaya rehabilitas ini biasanya dilakukan oleh kelompok. Terdapat
beberapa metode rehabilitasi terumbu karang, diantaranya adalah terumbu karang
buatan dan transplantasi karang.
Terumbu
karang
buatan
untuk
memperbaiki
hidup dan menetap di sekitar terumbu karang buatan. Seiring dengan waktu terumbu
karang buatan ini akan menjadi terumbu karang baru dan menjadi tempat hidup bagi ikanikan.
Metode lain adalah dengan transplantasi karang. Transplantasi karang adalah
langkah rehabilitasi karang dengan cara pencangkokan krang untuk ditanam di tempat lain
untuk menjadi habitat baru. Metode ini sudah banyak diterapkan di perairan Indonesia,
namun karena kurangnya sosialisasi pada masyarakat terjadi berbagai kesalahpahaman.
Daftar pustaka
http://terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=78:t
entang-terumbu-karang&catid=17:terumbu-karang&Itemid=12&lang=id
diakses pada 11 maret 2014