3. Kelengkapan Pengawasan
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Buku-buku Fiqh Muamalah
b. Buku-buku Pedoman Lembaga Keuangan Syariah
. c. Ketentuan Standart Akad / Transaksi Syariah
d. Formulir dan Bukti transaksi
e. Laporan Tahunan
2. Pemberian Pembiayaan
Pada tahun 2019, KSPPS BMT Al-Muthi’in telah memberikan Pembiayaan
kepada 336 orang / nasabah/dengan dana sebnyak : Rp 6.143.511.000,-
Adapun berbagai Jenis Akad Pembiayaan yang diambil meliputi :
a. Akad Murabahah, yaitu Pemberian pembiayaan kepada nasabah dengan akad
jual-beli barang dengan pembayaran tangguh, atau angsuran , dengan harga
dan waktu pembayaran sesuai kesepakatan antara BMT sebagai penjual
dengan nasabah sebagai pembeli.
Pembiayaan Akad murabahah 199 nasabah, dengan nilai Rp 2.964.311.000,-
hingga menyerap dana 48.25 % dari seluruh pembiayaan pada koperasi.
Hal ini disebabkan karena pembiayaan murabahah prosesnya sangat sederhana.
b. Akad Ijarah, yaitu: pemberian pembiayaan kepada nasabah dengan akad sewa
barang atau jasa /multi jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau
imbalan jasa. Pembiayaan Ijarah,khuusnya Ijarah multi jasa banyak digunakan
untuk keperluan pendidikan dan kesehatan dsb.
Pembiayaan Akad Ijarah 103 orang dengan dana Rp 1.594.300.000,- .( 25 %)
dari seluruh jenis pembiayaan.
c. Pembiayaan Al-Qord , yaitu pemberian pembiayaan /pinjaman kepada
nasabah, tanpa margin atau tambahan apapun dalam pengembalian pinjaman,
tetapi nasabah diharapkan memberikan infaqnya secara sukarela.
Pembiayaan Al-Qord ini memang terbatas, mencapai Rp 998.200.000,- ( 16 %)
Akad produk ini hanya diberikan kepada orang kurang mampu, fisabilillah, atau
untuk keperluan mendesak.
.d. Pembiayaan Hiwalah ,,yaitu pemberian pinjaman kepada nasabah untuk
keperluan pengalihan pinjaman atau pengalihan penanggungjawab pinjaman
Pembiayaan Hiwalah ini sebagai solusi meringankan beban nasabah pada
Lembaga Keuangan lain,disamping sebagai upaya berlepas diri dari riba.
Akad Produk ini sebanyak 18 orang dengan dana Rp 300.700.000,- ( 5 % )
d. Pembiayaan Mudharabah yaitu Pemberian pinjaman modal untuk usaha
kepada nasabah yang memiliki skill/keterampilan usaha, dengan perjanjian bagi
hasil dari keuntungan usahanya.
Akad Mudharabah hanya diambil oleh 2 orang, dana Rp 188.000.000,- ( 3 %)
Pada umumnya nasabah kurang sanggup untuk mencatat keuangan dalam
usahanya, sebagai syarat untuk memilih produk mudharabah.
Mestinya, para anggota Koperasi yang bekerja sebagai pedagang, pengusaha,
peternak dan usaha lain menggunakan Produk Mudharabah untuk memajukan
usahanya. Tetapi karena pada umumnya mereka belum terbiasa melakukan tertib
administrasi keuangannya, maka mereka memilih produk murabahah. yang
lebih mudah urusannya.
e. Pembiayaan Musyarakah yaitu Usaha Bersama antara BMT dengan nasabah,
dengan cara patungan modal (Kongsi), dan dengan perjanjian bagi hasil.
Akad produk ini hanya digunakan oleh 1 orang , dana Rp 80.000.000,-(1,3%)
Kurangnya minat nasabah mengambil produk pembiayaan musyarakah, karena
pada umumnya orang kurang biasa tertib dalam administrasi keuangan .
2. Saran-saran
a. Manager dan seluruh staf petugas BMT Al-Muthi’in supaya tetap
istiqamah dalam pelaksanaan tugas, mengacu pada fatwa Dewan Syari’ah
Nasional dan standarisasi akad perbankan syari’ah;
b. Petugas BMT perlu hati-hati dan lebih cermat dalam menyusun kalimat/
redaksional akad dan membaca kembali sebelum ditandatangani.
c. Perlu di usahakan tenaga pendamping yang memiliki keterampilan usaha
untuk mendampingi peminjam produk mudharabah dan musyarakah.
d. Pembinaan Rohaniyah dan kajian keilmuan syari’ah yang rutin setiap
Sabtu pagi bagi karyawan BMT agar terus dilaksanakan secara istiqamah,
e. Pelayanan terbaik kepada nasabah terus dilakukan dan ditingkatkan,
khususnya ketika penandatangan Akad pembiayaan, perlu dijelaskan
secara singkat tentang perlunya hidup sesuai syari’ah. .
3. Penutup
Demikianlah laporan kami selaku Pengawas Syari’ah atas pelaksanaan
operasional KSPPS BMT Al-Muthi’in tahun 2019, Semoga Allah Swt.
meridhai usaha kita, mengampuni kesalahan kita. Aamiin.
a. Kelengkapan Pengawasan
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Buku-buku Fiqh Muamalah
b. Buku-buku Pedoman Lembaga Keuangan Syariah
c. Ketentuan Standart Akad / Transaksi Syariah
d. Formulir dan Bukti transaksi
e. Laporan Tahunan
3. Saran-saran
a. Manager dan seluruh staf petugas BMT Al-Muthi’in supaya tetap
istiqamah dalam pelaksanaan tugas, mengacu pada fatwa Dewan Syari’ah
Nasional dan standarisasi akad perbankan syari’ah;
b. Petugas BMT perlu hati-hati dan lebih cermat dalam menyusun kalimat/
redaksional dalam transaksi akad dan hendaknya membacakan akad tsb. di
hadapan nasabah. Beberapa Nasabah juga tidak membaca akad/transaksi
langsung melakukan tandatangan. Mestinya hal ini tidak boleh terjadi.
c. Perlu di usahakan tenaga pendamping yang memiliki keterampilan usaha
untuk mendampingi peminjam produk mudharabah dan musyarakah.
d. Pembinaan Rahaniyah dan kajian keilmuan yang rutin setiap Sabtu pagi
bagi karyawan BMT agar terus dilaksanakan secara istiqamah, sekaligus
untuk peningkatan pemahaman tentang Ekonomi Syari’ah.
e. Pelayanan terbaik kepada nasabah terus dilakukan dan ditingkatkan.
3. Penutup
Demikianlah laporan kami selaku Pengawas Syari’ah atas pelaksanaan
operasional BMT Al-Muthi’in tahun 2017, Semoga Allah Swt. meridhai
usaha kita, mengampuni kesalahan kita dan memberikan hidayah-Nya kepada
kita semua. Aamiin.
a. Kelengkapan Pengawasan
a. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Buku-buku Fiqh Muamalah
b. Buku-buku Pedoman Lembaga Keuangan Syariah
c. Ketentuan Standart Akad / Transaksi Syariah
d. Formulir dan Bukti transaksi
e. Laporan Tahunan
4. Saran-saran
a. Manager dan seluruh staf petugas BMT Al-Muthi’in supaya tetap
istiqamah dalam pelaksanaan tugas, mengacu pada fatwa Dewan Syari’ah
Nasional dan standarisasi akad perbankan syari’ah;
b. Petugas BMT perlu hati-hati dan lebih cermat dalam menyusun kalimat/
redaksional dalam transaksi akad dan hendaknya membacakan akad tsb. di
hadapan nasabah. Beberapa Nasabah juga tidak membaca akad/transaksi
langsung melakukan tandatangan. Mestinya hal ini tidak boleh terjadi.
c. Perlu di usahakan tenaga pendamping yang memiliki keterampilan usaha
untuk mendampingi peminjam produk mudharabah dan musyarakah.
d. Pembinaan Rahaniyah dan kajian keilmuan yang rutin setiap Sabtu pagi
bagi karyawan BMT agar terus dilaksanakan secara istiqamah, sekaligus
untuk peningkatan pemahaman tentang Ekonomi Syari’ah.
e. Pelayanan terbaik kepada nasabah terus dilakukan dan ditingkatkan.
3. Penutup
Demikianlah laporan kami selaku Pengawas Syari’ah atas pelaksanaan
operasional BMT Al-Muthi’in tahun 2017, Semoga Allah Swt. meridhai
usaha kita, mengampuni kesalahan kita dan memberikan hidayah-Nya kepada
kita semua. Aamiin.
NIAT PENDIRIAN
LEMBAGA Meraih Keuntungan Meraih Ridha Allah & Keuntungan
KEUANGAN