PENGELOLAAN PERGULIRAN
KECAMATAN SURADE KABUPATEN SUKABUMI
BAB I
KEBIJAKAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Pengertian dana bergulir adalah seluruh dana program dan bersifat pinjaman dari UPK yang
digunakan oleh masyarakat untuk mendanai kegiatan ekonomi masyarakat yang disalurkan
melalui kelompok-kelompok masyarakat.
Pasal 2
(1) Memberikan kemudahan akses permodalan usaha baik kepada masyarakat sebagai
pemanfaat maupun kelompok usaha;
(2) Pelestarian dan pengembangan permodalan usaha yang berasal dari dana PNPM yang
sesuai dengan tujuan program;
(3) Peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dana bergulir di tingkat wilayah pedesaan;
(4) Menyiapkan kelembagaan UPK (dan lembaga pendukung lainnya) sebagai pengelola dana
bergulir yang mengacu pada tujuan program secara akuntabel artinya dalam melakukan
pengelolaan dana bergulir dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, transparan
dan berkelanjutan;
(5) Peningkatan pelayanan kepada RTM dalam pemenuhan kebutuhan permodalan usaha
melalui kelompok pemanfaat.
Pasal 3
(1) Perguliran dana bersifat terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah Kecamatan
Surade Kabupaten Sukabumi;
(2) Sifat Pengelolaan Dana Bergulir adalah Mudah, Cepat dan Lestari;
1. Memberikan pinjaman dana kepada kelompok simpan pinjam dan kelompok usaha
produktif;
Pasal 4
(1) Kegiatan Perguliran Dana tetap mengacu pada prinsip Transparansi, keberpihakan pada
orang miskin, partisipasi, kompetisi sehat, desentralisasi, akuntabilitas dan berkelanjutan;
(2) Dalam pengembangan asset dana bergulir perlu memperhatikan juga prinsip
pendayagunaan dan pengembangan sumber daya yang ada di masyarakat.
Pasal 5
Sasaran Perguliran
1. Kelompok Simpan Pinjam (KSP) adalah kelompok yang mempunyai kegiatan pengelolaan
simpanan dan pinjaman dengan prioritas kelompok yang mempunyai anggota RTM dengan
tujuan untuk peningkatan kesejahteraan anggota yang anggotanya khusus perempuan;
2. Kelompok Usaha Bersama (KUB) adalah kelompok yang mempunyai kegiatan usaha yang
dikelola secara bersama oleh anggota kelompok dengan tujuan untuk peningkatan ekonomi;
3. Kelompok Aneka Usaha adalah kelompok yang anggotanya Rumah Tangga Miskin yang
mempunyai usaha yang dikelola secara individual oleh anggota untuk selanjutnya di arahkan
dan dikembangkan menjadi kelompok Usaha Bersama atau kelompok Simpan Pinjam.
BAB II
Pasal 7
Pengelolaan kegiatan dana bergulir dilakukan mengarah pada pelestarian dan pengembangan
dana bergulir dengan ketentuan dasar sebagai berikut :
SOP Perguliran SPP Kecamatan Surade Page 3
(1) Pelestarian kegiatan Dana Pinjaman (Bergulir) adalah upaya yang mengarah pada
pengembangan dana bergulir untuk permodalan usaha mikro pada wilayah Kecamatan
Surade;
(2) Kemudahan akses pendanaan usaha bagi RTM yang tidak mempunyai akses langsung pada
lembaga keuangan formal maupun nonformal;
(3) Pelestarian Prinsip Pengelolaan dana bergulir mengacu pada prinsip PNPM Mandiri
Perdesaan;
(4) Pelestarian kelembagaan harus tetap menggunakan ketentuan kelembagaan yang ada
sesuai dengan ketentuan PNPM seperti : UPK, kelompok peminjam (bukan peminjam
secara individu), tim verifikasi, dan sebagainya;
BAB III
Pasal 8
(1) Pinjaman perguliran dilakukan di tingkat kecamatan oleh UPK, Tim Verifikasi, Tim
Pendanaan dan atau MAD Perguliran dalam wilayah kerja kecamatan lokasi PNPM;
(2) MAD Perguliran dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dan maksimal 4 (empat) kali dalam 1
(satu) tahun;
(3) Musyawarah Antar Desa Perguliran menetapkan daftar kelompok yang mengajukan kredit
atau kelompok daftar tunggu perguliran;
(4) Pendanaan kredit disesuaikan dengan perkembangan / ketersediaan dana yang ada di
UPK dan dana yang tersedia di rekening SPP maupun UEP;
(5) Dana perguliran UEP dapat digunakan untuk pendanaan kegiatan UEP antara lain
Kelompok Simpan Pinjam Campuran dan Kelompok Usaha Bersama dan juga kegiatan SPP;
(6) Dana perguliran SPP hanya digunakan untuk pendanaan kegiatan SPP;
(7) Pinjaman hanya disalurkan kepada masyarakat bersifat kelompok dengan pemanfaat RTM
atau tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara perorangan / individu;
(12) Kelompok dapat diberikan Insentif Pengembalian Tepat Waktu (IPTW) sebagai stimulant
permodalan kelompok;
(13) Tidak diperbolehkan melakukan pembagian pendapatan jasa pinjaman sebelum dikurangi
biaya operasional, resiko pinjaman tidak tertagih (koletibilitas I – V);
(14) Secara berkala harus ada fasilitasi untuk kelompok Aneka usaha menjadi Kelompok
Simpan Pinjam dan Kelompok Usaha Bersama;
BAB IV
PERENCANAAN PERGULIRAN
Pasal 9
(1) Perencanaan perguliran dana dibahas dalam Forum MAD baik bersamaan dengan Forum
MAD regular PNPM maupun Forum MAD yang dilaksanakan secara khusus;
(2) Masalah yang dibahas dalam Forum MAD tersebut meliputi :
a. Laporan perkembangan kegiatan;
b. Laporan Neraca Keuangan dan status dana yang siap digulirkan oleh UPK;
c. Laporan pertanggungjawaban keuangan apabila perguliran melebihi dana
pengembalian yang masuk dengan cara menutup laporan keuangan pada periode
bersangkutan;
d. Tanggapan, usul dan saran mengenai pengelolaan dana perguliran;
(3) Penetapan peraturan perguliran dana yang meliputi :
a. Jumlah dan daftar kelompok yang berhak berpartisipasi;
b. Jumlah maksimal dana yang akan digulirkan ke masing-masing kelompok, baik
kelompok yang sebelumnya telah mendapat dana maupun kelompok yang pernah
berpartisipasi tetapi belum mendapat dana;
c. Penggunaan modal usaha di UPK yang akan digulirkan;
d. Jumlah perguliran / proposal per kelompok;
e. Kriteria penilaian perguliran kegiatan yang harus dipenuhi oleh masing-masing
kelompok pengusul;
f. Besarnya jasa pinjaman yang harus dibayar;
g. Sanksi jika terjadi keterlambatan pengembalian dan pembayaran jasa pinjaman;
h. Penetapan Tim Verifikasi Perguliran;
Pasal 10
Besar Jasa pinjaman sebesar 18 % per-tahun dengan sistem flat rate (tetap).
Pasal 11
Penetapan besaran jasa pinjaman dari sumber dana lain dapat dikenakan dengan
mempertimbangankan ketentuan sebagai berikut :
1) Biaya dana adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber dana
2) Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan atas biaya operasional yang dikeluarkan
dalam satu periode yang terdiri dari :
(1) Honor Pengurus UPK, Adm umum, Transport, Biaya Dibayar Dimuka/Sewa Kantor,
Biaya inventaris Biaya Lain-lain;
(2) Biaya Non operasional (tdk termasuk Biaya Pajak dan Adminitrasi Bank);
(3) Biaya Operasional adalah Total Biaya Operasional dan Non Operasional diluar biaya
bank dibandingkan dengan Pendapatan Jasa dibagi 12 (dua belas) bulan.
3) Resiko Pinjaman adalah Biaya yang dikeluarkan untuk menutup kerugian seandainya
terjadi tunggakan yang permanent (macet);
4) Margin keuntungan yang dikehendaki adalah selisih yang diharapkan dari aktivitas
penyaluran dana.
Pasal 12
Penjelasan Perhitungan
SIMULASI
Biaya Operasional = 3%
Resiko Pinjaman = 2%
Margin Keuntungan = 3%
Jangka waktu pinjam kelompok penyalur pinjaman (channeling) maksimal 12 bulan, sedangkan
untuk kelompok pengelola pinjaman ( executing ) maksimal 18 bulan
BAB VI
PERSYARATAN KELOMPOK PINJAMAN PERGULIRAN
Pasal 14
1. Kelompok peminjam harus mempunyai ikatan pemersatu yang kuat, misalnya Rukun
Tetangga / Rukun Warga, Dasa Wisma, PKK, Arisan, Tahlilan, Yasinan dan lain sebagainya;
4. Anggota kelompok yang menjadi pemanfaat benar-benar warga desa setempat atau warga
Kecamatan Surade dibuktikan dengan Photo Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu
Keluarga (KK) yang masih berlaku;
5. Anggota kelompok peminjam wajib mendapatkan persetujuan dari salah satu anggota
keluarganya dan diketahui oleh RT dan atau RW setempat;
6. Pengurus tingkat desa maupun tingkat kecamatan (pelaku atau istrinya) tidak
diperkenankan menerima pinjaman dari dana SPP kecuali mendapat persetujuan dari BP-
UPK dan BKAD;
7. Kelompok lunas yang akan mengajukan kembali pinjamannya harus dinilai kondisi
pinjamannya :
a) Jika tidak pernah menunggak pinjaman dapat ditingkatkan dari pinjaman sebelumnya;
b) Jika pernah menunggak atau masuk kolektibilitas II, maka pengajuannya sama dengan
pinjaman sebelumnya;
c) Jika mempunyai catatan tunggakan sampai dengan kolektibilitas III maka pengajuan
maksimal 75% dari pinjaman sebelumnya;
8. Kelompok peminjam :
(3) Minimal mempunyai buku notulen/catatan dan atau buku kas harian;
(6) Dalam satu kelompok yang meminjam tidak boleh terdiri ayah, ibu, anak dan
anggota keluarga lainnya yang masuk dalam 1 (satu) Kartu Keluarga;
(5) Mempunyai aturan pengelolaan dana simpanan dan pinjaman ( mencakup jenis-
jenis simpanan, bunga simpanan, persyaratan pinjaman, jumlah pinjaman, jangka
waktu, sanksi ) secara tertulis;
(7) Maksimal pengajuan pinjaman 300 % dari tabungan kelompok dan modal
kelompok;
(9) Bagi kelompok excuting dapat mengajukan gabungan pinjaman untuk chanelling
(menyalurkan) dan excuting (mengelola).
a. Kelompok Lama yang sedang tidak mempunyai tanggungan pinjaman ke UPK, masih
dianggap layak setelah di analisa kemampuan kelembagaan dan kemampuan
pengembalian, dinyatakan layak oleh tim verfikasi;
(16) Jika kelompok sudah sampai batas maksimal pinjaman, maka UPK akan memberikan
rekomendasi agar kelompok tersebut akses ke lembaga keuangan di luar UPK seperti BRI
atau lainnya;
(18) Bagi kelompok yang bermasalah tidak dapat diberikan kembali pinjaman dana bergulir;
(19) Bagi kelompok yang mempunyai track record baik maka diprioritaskan untuk didanai
kembali, dan dapat diberikan reward (penghargaan) yang jumlah dan bentuknya
disesuaikan kemudian;
BAB VII
Pasal 15
BAB VIII
Pasal 16
1. Verifikasi pinjaman perguliran dilakukan oleh Tim Verifikasi Perguliran dan didampingi
oleh UPK;
2. Tim Verifikasi melakukan kunjungan ke kelompok paling lambat 3 (tiga) hari setelah
diterimanya berkas dari UPK.
3. Sebelum melaksanakan tugasnya, Tim Verifikasi wajib memberitahukan lewat surat kepada
kelompok yang bersangkutan dengan tembusan pemerintahan desa setempat dan anggota
BKAD pada saat akan melaksanakan kunjungan lapangan;
4. Tim Verifikasi dalam melaksanakan tugasnya wajib berkoordinasi dengan pemerintah desa
setempat, terutama konfirmasi kebenaran kelompok dan anggota kelompok yang
mengajukan pinjaman perguliran;
6. Tim Verifikasi berhak menghitung dan menaksir besaran permohonan pinjaman dengan
volume, jenis dan kemampuan usaha yang akan dibiayai pinjaman perguliran;
10. Hasil akhir rekomendasi verifikasi berupa kelayakan kelompok diserahkan kepada UPK dan
Tim Pendanaan dan atau MAD Perguliran (kelompok baru) sebagai bahan pertimbangan
pengambilan keputusan pinjaman perguliran, paling lambat 2 (dua) hari setelah kunjungan
lapangan;
11. Pendanaan kegiatan verifikasi maksimal 0,5% dari dana yang digulirkan setiap bulannya
dan dibebankan sebagai biaya lain-lain;
12. Apabila semua anggota Tim Verifikasi berhalangan, maka untuk melaksanakan verifikasi ke
kelompok dilaksanakan oleh UPK;
13. Pengurus UPK yang ikut melakukan verifikasi bersama Tim Verifikasi tidak diperbolehkan
didanai dari dana verifikasi ini;
14. UPK setelah menerima rekomendasi akhir dari Tim Verifikasi segera memanggil ketua
kelompok menyampaikan hasil rekomendasi Tim Verifikasi tersebut, memberikan
penegasan tentang dana bergulir, tata cara dan rencana pencairan, serta aturan-aturan
lainnya.
Pasal 17
Lembar kerja Tim Verifikasi merupakan bukti dari hasil analisa tim verifikasi yang secara
hukum dapat dipertanggungjawabkan atas rekomendasi yang diberikan yang berisi :
1. Analisa Kualitatif
Dalam analisa kualitatif yang perlu mendapatkan analisa secara mendalam meliputi :
a) Aspek usaha
b) Aspek pengelolaan
e) Aspek produksi
f) Aspek pemasaran
g) Aspek Perekonomian
i) Aspek Jaminan
Analisa ini meliputi kondisi usaha dari calon debitur dipandang dari keuangannya yang
dilakukan oleh Tim Verifikasi sedangkan langkah – langkah yang dilakukan meliputi :
b. Analisa Ratio
c. Pernyataan Laba/rugi
d. Permodalan
Dalam melakukan evaluasi kebutuhan keuangan harus dapat memproyeksikan kapan dan
berapa jumlah kekurangan/kebutuhan kas dan kelebihan kas. Evaluasi kebutuhan
keuangan ini dapat dihitung berdasarkan cash flow dengan jalan memperhatikan
pentingnya sumber pendaatan lainnya. Asumsi yang berbeda antara berbagai jenis usaha
untuk memperhitungkan pengaruh yang potensial dalam kebutuhan pinjaman yang
berdasarkan kepada beberapa asumsi yang realistis.
5. Analisa Yuridis
Berkenaan dengan permohonan pinjaman yang akan diproses lebih lanjut. Tim Verifikasi
mengajukan persyaratan tanggung renteng tidak hanya sekedar pernyataan tapi dapat
dijadikan pernyataan hukum masing – masing anggota, disertai dengan bahan – bahan
untuk dilakukan analisa tentang keabsahannya jaminan.
Pasal 18
3. Ketersediaan dana perguliran akan menentukan kelompok yang bisa didanai segera dan
kelompok yang harus masuk dalam daftar tunggu;
4. Pencairan dana akan dilakukan oleh UPK setelah proses penetapan kelompok layak dalam
MAD perguliran atau dalam keputusan rapat khusus Tim Pendanaan;
5. Bagi kelompok layak yang menempati daftar tunggu, pencairan dana akan dilakukan pada
waktu dana sudah tersedia di UPK setiap bulannya dan telah dibahas dengan Tim
Pendanaan;
6. Bagi kelompok daftar tunggu yang belum mendapatkan pencairan harus dilakukan
konfirmasi ulang oleh Tim Verifikasi sebulan sebelum pencairan;
7. Hasil konfirmasi ulang Tim Verifikasi terhadap kelompok daftar tunggu, diserahkan kepada
UPK paling lambat 2 hari setelah kunjungan lapangan;
8. UPK setelah menerima hasil konfirmasi ulang dari Tim Verifikasi membahas dengan Tim
Pendanaan perihal ketersediaan dana dan menentukan kelompok yang mendapat
perguliran;
9. Rapat Tim Pendanaan dihadiri oleh Pengurus UPK, Anggota BKAD, Anggota BP UPK, Tim
Penyehat Pinjaman dan Anggota Tim Verifikasi serta Fasilitator dan PjOK (masih dalam
program).
BAB X
Pasal 19
1. Kelompok dan UPK wajib membuat Surat Perjanjian Kredit (SPK) bermaterai sebelum
pencairan dana dilaksanakan;
5. Dana pinjaman tersebut harus diterima langsung oleh orang / anggota yang bersangkutan
sebagaimana yang tercatat di dokumen pencairan atau tidak bisa diwakilkan oleh siapapun
dan dibuktikan dengan membawa KTP asli;
6. Apabila anggota kelompok tidak hadir pada saat UPK menyalurkan dana tersebut ke
kelompok dengan alasan apapun maka UPK dapat menarik kembali uang tersebut dan
menyalurkannya kembali apabila anggota tersebut mengambilnya ke kantor UPK yang
disertai oleh Ketua kelompok dan membawa KTP asli;
7. Anggota kelompok yang belum mengambil dana tersebut ke UPK hingga tanggal 25 maka
anggota kelompok tersebut dianggap mengundurkan diri dari kelompok dan UPK wajib
mengembalikan dana tersebut dan mencatatnya di buku kas;
8. Pencairan pinjaman dari UPK ke kelompok harus di umumkan dalam papan informasi;
10. Pengembalian pinjaman ke UPK antara tanggal 1 sampai dengan tanggal 8 setiap bulannya;
11. Untuk kelompok penyalur pinjaman (channeling), sistem angsuran bulanan sesuai
kesepakatan antara UPK dengan kelompok pada saat penyaluran dana;
12. Untuk kelompok pengelola pinjaman (executing), sistem angsuran sesuai kesepakatan
antara UPK dengan kelompok. Jangka waktu pengembalian pinjaman dari anggota ke
kelompok dimungkinkan lebih pendek dari jangka waktu pengembalian kelompok ke UPK
untuk memberi kesempatan kelompok mengelola keuangan kelompok secara produktif;
13. IPTW diberikan kepada semua anggota kelompok yang mengangsur pinjaman / melunasi
pinjaman secara tepat waktu dan tepat jumlah;
14. Ketepatan tepat waktu adalah jika pembayaran angsuran pinjaman tidak melebihi tanggal
jatuh tempo angsuran yang telah disepakati dengan UPK;
15. IPTW diberikan pada saat kelompok sudah lunas pinjamannya dan diberikan oleh UPK
pada saat pencairan berikutnya;
16. Pengelolaan IPTW dapat dilakukan oleh UPK atau diserahkan kepada kelompok;
17. Bagi kelompok yang melunasi pinjamannya sebelum jangka waktunya, maka kelompok
tersebut hanya dibebani jasa pinjam (bunga pinjaman) sampai dengan bulan pelunasan.
18. Jika terjadi keterlambatan pembayaran baik pokok maupun jasa pinjaman maka kelompok
dikenakan denda keterlambatan yang besarannya di tentukan dalam forum MAD;
Pasal 20
Membawa kartu dan Membuat Bukti Kas Melakukan validasi Melakukan validasi
uang sejumlah Masuk rangkap 2. Yang terhadap kartu pinjaman terhadap jumlah
setoran. Juga untuk asli untuk anggota. kelompok dengan bukti nilai uang, no
tabungan anggota. Yang lembar ke 2 kas masuk di kelompok. rekening dan nama
untuk arsip kelompok. Membuat Bukti Kas rekening.
DOKUMEN:
4. LPP UEP/SPP
Kelompok
BAB XI
Pasal 21
1) Jasa Ekonomi Produktif dan Simpan Pinjam Khusus Perempuan merupakan pendapatan UPK
yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya operasional dan kewajiban
lainnya, kecuali bagi UPK yang masih mendapatkan bantuan operasional dari PNPM MPD,
maka biaya operasional dan kewajiban lainnya dari jasa ekonomi produktif dan simpan
pinjam dimasukkan untuk penambahan modal.
iii) Bonus Pengurus UPK maksimal lebih rendah dari 5 % dari keuntungan tahunan atau 2
kali honor yang diperoleh setiap bulan.
3) Terhadap pengeluaran pada butir (ii) sampai dengan (vi) kelembagaan yang ada di UPK
harus sudah siap.
4) Sisa dana dari keuntungan dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat atau
dapat dikompetisikan sesuai dengan ketentuan PNPM MPD
5) Pemanfaatan jasa ekonomi produktif dan Simpan Pinjam pembagiannya didasarkan sebagai
berikut :
(5) Tidak diperbolehkan melakukan pembagian jasa pinjaman sebelum dikurangi biaya
operasional dan resiko pinjaman.
BAB XII
Pasal 22
DOKUMEN:
3. Neraca
5. Laporan Kolektibilitas
7. Buku Hutang
BAB XIII
Pasal 23
1. Apabila ada kelompok yang terlambat membayar angsuran maka bagi desa / kelurahan
kelompok tersebut tidak mendapat perguliran untuk bulan berikutnya atau apabila ada
kelompok yang belum membayar pinjaman, maka UPK tidak diperkenankan menyalurkan
dana SPP kepada Desa/Kelurahan tersebut;
2. Bagi kelompok yang terlambat membayar angsuran maka nama kelompok dan daftar
anggota kelompok akan diumumkan di papan informasi di UPK dan desa / kelurahan
kelompok tersebut;
3. Untuk kelompok yang menunggak lebih dari 2 bulan maka nama kelompok berikut daftar
anggota kelompok akan diumumkan dalam Papan Informasi sebagai Kelompok Bermasalah.
Selanjutnya kelompok tersebut harus memberikan jaminan fisik yang nilainya sesuai
dengan nilai tunggakan pinjaman, yang disertai dengan surat pernyataan penyerahan
jaminan;
4. Jika kelompok atau desa / kelurahan tidak melunasi hutangnya pada jangka waktu yang
sudah ditentukan, maka desa / kelurahan atau kelompok tersebut tidak berhak lagi
mendapatkan dana PNPM atau dana lainnya sampai hutang tersebut beserta jasanya
dilunasi;
5. Jika Kepala Desa yang kurang aktif dalam kegiatan PNPM di desa / kelurahan atau
kelompok khususnya masalah ekonomi produktif dan simpan pinjam dimasyarakat, maka
hak-hak yang akan diterima oleh desa / kelurahan yang bersangkutan perlu
dipertimbangkan.
SOP Perguliran SPP Kecamatan Surade Page 19
BAB XIV
Pasal 24
1. Untuk kepentingan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi kegiatan UPK dan
menjamin akuntabilitas pengelolaan dana bergulir maka BKAD / MAD mendelegasikan
fungsi pengawasan tersebut kepada Badan Pengawas UPK;
2. Badan Pengawas wajib membuat laporan hasil pemeriksaan secara tertulis dan hasil
pemeriksaan tersebut diserahkan kepada pengurus BKAD / MAD;
3. Badan Pengawas UPK harus memantau penggunaan operasional UPK berdasarkan cash
flow dan RAPB yang disepakati oleh F-MAD. Bilamana ada kenaikan biaya operasional
minimal 10% maka UPK harus mengkonsultasikan rencana penggunaan tersebut kepada
BP UPK, Pengurus BKAD dan PJOK. Sedangkan bila peningkatan tersebut mencapai 20%
maka UPK harus melakukan MAD khusus. Dan membuat Revisi Cash Flow dan RAPB;
5. Jika ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan program dan mengancam
pelestarian maka FK atau supervisornya (Faskeu RMC dan NMC) berhak memberikan
rekomendasi untuk penghentian operasional sementara sampai ada perbaikan sesuai
ketentuan program dan atau pergantian pengurus UPK;
BAB XV
HAK-HAK KELOMPOK
Pasal 25
(1) Menerima fasilitasi pendampingan Administrasi dan pengembangan kelompok dari UPK;
(2) Kelompok dapat diberikan Insetif Pengembalian Tepat Waktu ( IPTW ) sebagai stimulant ,
besaranya berkisar 5 - 10 % dari jasa yang masuk dan diberikan pada akhir penyetoran
atau lunas.
BAB XVI
Pasal 26
Yang berhak memberhentikan Pengelolaan Dana Bergulir adalah Forum MAD. Dengan
mengacu pada hasil analisa, Stagnasi kemacetan tinggi dan tidak ada pergerakan, UPK
dinyatakan Pailit setelah di lakukan audit, Pokok terpakai operasional.
Pasal 27
(1) Perubahan STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR hanya dapat dilakukan oleh Rapat
Forum Musyawarah Antar Desa (MAD).
(2) Rapat penetapan Perubahan STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR dinyatakan syah
apabila dihadiri oleh ½ +1 jumlah peserta wakil Desa ditambah unsur Camat, Pengurus
UPK dan Badan Pengawas.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 28
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Surade
Pada Tanggal :
Ketua BKAD / MAD;
MANSYUR, S.Pd
Mengetahui,
Camat Surade