(BKAD)
KECAMATAN LONG IKIS KABUPATEN PASER
Alamat : Jl. Negara KM.85 Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser Kode Pos 76282
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PERGULIRAN
PENGELOLAAN PINJAMAN DANA SPP, PIHAK KETIGA,
MANDIRI, PERANGKAT DESA
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 22 Anggaran Dasar Badan Kerja Sama
Antar Desa Kecamatan Long Ikis, Ketentuan Peralihan ditetapkan peraturan
dan kebijakan tentang Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dinyatakan tetap berlaku.
b. bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Badan Kerja
Sama Antar Desa Kecamatan Long Ikis Tentang Perguliran Pengelolaan
Pinjaman dana SPP, Pihak ketiga, mandiri, BUMDes, dan Perangkat Desa dari
Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) yang dikelola oleh BKAD
Kecamatan Long Ikis.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
1
PENGELOLAAN PINJAMAN DANA SPP, PIHAK KETIGA, MANDIRI, PERANGKAT
DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dasar Penyusunan
Pasal 2
Pengertian
Dana bergulir adalah kegiatan yang bersifat pinjaman dari Dana Amanah
Pemberdayaan (DAPM), disalurkan oleh Bidang Pengelola Keuangan Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang dapat digunakan masyarakat dalam bentuk
pinjaman kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) dalam Kegiatan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang disalurkan melalui Kelompok-Kelompok
Masyarakat, pinjaman kepada pihak ketiga, pinjaman perorangan/individu/mandiri,
pinjaman BUMDes, dan pinjaman bagi Perangkat Desa.
Pasal 3
Prosedur Pinjaman
2
Pasal 4
Sistem Pinjaman
BAB II
TUJUAN, FUNGSI DAN PRINSIP
Pasal 5
Tujuan Pengelolaan Dana Bergulir
Pasal 6
Sifat Dana Bergulir
Pasal 7
Fungsi Dana Bergulir
3
3) Mendayagunakan kemampuan potensi lokal dalam pengembangan usaha bagi
ekonomi masyarakat miskin;
4) Mempertinggi kualitas sumber daya manusia dan kelompok untuk mencapai
terciptanya masyarakat yang mandiri;
5) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kecamatan Long Ikis.
Pasal 8
Prinsip Dana Bergulir
Pasal 9
Sasaran Pinjaman Dana Bergulir
BAB II
DASAR PENGELOLAAN DANA BERGULIR
4
4
Pasal 10
BAB III
KETENTUAN PENDANAAN
Pasal 11
1. Keputusan pendanaan ditetapkan pada Rapat akhir vedrifikasi yang dipimpin
BKAD.
2. Rapat Pendanaan menetapkan daftar kelompok yang menerima perguliran atau
kelompok daftar tunggu perguliran;
3. Pendanaan kredit disesuaikan dengan perkembangan / ketersediaan dana yang
ada dan dana yang tersedia di rekening BKAD;
4. Dana bergulir dapat digunakan untuk pendanaan kegiatan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) antara lain Kelompok Simpan Pinjam Campuran, Kelompok
Usaha Bersama, kegiatan SPP, Pinjaman Pihak ketiga, dan pinjaman
perorangan/individu/mandiri, dan Pinjaman Perangkat Desa dan BPD;
5. Dana perguliran SPP tidak hanya digunakan untuk pendanaan kegiatan SPP;
6. Pinjaman disalurkan kepada Kelompok SPP, masyarakat
perorangan/Individu/mandiri , Pinjaman Pihak ketiga, Pinjaman Perangkat Desa
dan BPD;
5
5
7. Kegiatan verifikasi dilakukan sesuai dengan jenis pinjaman;
8. Adanya perjanjian pinjaman antara BKAD dan peminjam;
9. Jadwal angsuran dapat disesuaikan dengan fungsi kelompok (kelompok
penyalur atau kelompok pengelola) dan siklus usahanya;
10. Pembebanan jasa pinjaman mengacu sesuai dengan suku bunga terendah pada
bank pemerintah di Kecamatan Long Ikis, dan ditetapkan pada saat MAD;
11. Kelompok dapat diberikan Insentif Pengembalian Tepat Waktu (IPTW) sebagai
stimulan permodalan kelompok;
12. Jasa pinjaman dari BKAD kepada pemanfaat sebesar 1,4 %, dana talangan
darurat 0 %, dan dana talangan kegiatan lainnya 0.5%.
BAB IV
PROSEDUR PINJAMAN
Pasal 12
Merupakan urutan kegiatan/ tahapan yang harus diterapkan dalam pengelolaan dana
bergulir yaitu meliputi :
1. Persiapan
2. Pengajuan Usulan (Proposal) Pinjaman Kelompok, Pihak ketiga,
perorangan/individu/mandiri, pinjaman perangkat Desa, dan pinjaman dana
talanagan kegiatan.
3. Usulan Pinjaman ke BKAD
4. Verifikasi oleh Bidang Verifikasi
5. Keputusan Pendanaan ditetapkan pada rapat Pendanaan
6. Musyawarah Pendanaan yang dipimpin oleh BKAD
7. Pencairan Pendanaan usulan pinjaman ditransfer dari rekening BKAD ke Rekening
peminjam
8. Pengembalian Pinjaman dengan transfer atau tunai ke Bidang Pengelola Keuangan
BKAD
BAB V
PENETAPAN JASA PINJAMAN DAN WAKTU PINJAMAN
Pasal 13
Jasa Pinjaman
1. Besar Jasa pinjaman untuk pinjaman yang bersumber dari DAPM adalah sesuai
suku bunga terendah pada bank pemerintah dan ditetapkan sebesar suku bunga
bank pada tahun berjalan dengan sistem flat rate (tetap).
2. Penetapan besaran jasa pinjaman dari sumber dana lain dapat dikenakan dengan
mempertimbangkan ketentuan sebagai berikut :
a) Biaya dana adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai sumber dana
6
6
b) Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan atas biaya operasional yang
dikeluarkan dalam satu periode yang terdiri dari :
a. Honor Pembina, Tenagan Ahli, Pengawas, Pengurus Harian BKAD,
Pengurus Bidang Pengelola Keuangan, Administrasi Umum, Transport,
Kebersihan Kantor, Biaya inventaris, Biaya Asuransi, Biaya Lain-lain;
b. Biaya Non operasional (tidak termasuk Biaya Pajak dan Administrasi
Bank);
c. Biaya Operasional adalah Total Biaya Operasional dan Non
Operasional di luar biaya bank dibandingkan dengan Pendapatan Jasa
dibagi 12 (dua belas) bulan.
d. Resiko Pinjaman adalah Biaya yang dikeluarkan untuk menutup
kerugian seandainya terjadi tunggakan yang permanen (macet);
e. Margin keuntungan yang dikehendaki adalah selisih yang diharapkan
dari aktivitas penyaluran dana. Perhitungan dapat diuraikan sebagai
berikut :
f. SIMULASI
Pinjaman Pihak III= 1,4 %
Biaya Operasional= 3%
Resiko Pinjaman= 2%
Margin Keuntungan= 3%
Suku Bunga SPP = 16% tetap /tahun
Suku Bunga P3 = 20.4% tetap /tahun
Suku bunga Individu = 20.4% tetap/tahun
BAB VI
PERSYARATAN PINJAMAN
Pasal 14
5. Kelompok lunas yang akan mengajukan kembali pinjamannya harus dinilai kondisi
pinjamannya :
a) Jika tidak pernah menunggak pinjaman dapat ditingkatkan dari pinjaman
sebelumnya;
b) Jika pernah menunggak atau masuk kolektibilitas II, maka pengajuannya
7
7
Maksimal 75% dari pinjaman sebelumnya;
c) Jika mempunyai catatan tunggakan di atas kolektibilitas III, maka pengajuan
maksimal 50% dari pinjaman sebelumnya;
6. Kelompok peminjam :
a) Kelompok penyalur pinjaman (Channelling) dengan persyaratan tambahan :
1. Umur kelompok minimal 1 (satu) tahun;
2. Usia anggota Kelompok minimal 20 tahun sampai 60 tahun (usia 17 tahun
dan sudah berkeluarga)
3. Kelompok minimal mempunyai pengurus yang jelas;
4. Minimal mempunyai buku notulen/catatan dan atau buku kas harian;
5. Minimal mempunyai kegiatan rutin, minimal pertemuan;
6. Anggota kelompok yang meminjam minimal 5 orang;
7. Dalam satu kelompok yang meminjam tidak boleh terdiri ayah, ibu, anak
dan anggota keluarga lainnya yang masuk dalam 1 (satu) Kartu Keluarga;
8. Kelompok wajib mempunyai tabungan kelompok, selanjutnya tabungan
tersebut disepakati dapat digunakan sebagai tanggung renteng;
b) Kelompok pengelola pinjaman (executing) dengan persyaratan tambahan :
1. Kelompok telah menjadi nasabah BKAD minimal 1 tahun dengan kondisi
tidak pernah ada tunggakan;
2. Mempunyai pengalaman mengelola dana simpanan dan pinjaman
minimal 3 tahun
3. Tunggakan pinjaman yang ada di kelompok maksimal 20 % dari target
pengembalian;
4. Maksimal pengajuan pinjaman 300% dari tabungan kelompok dan modal
kelompok;
5. Bagi kelompok executing dapat mengajukan gabungan pinjaman untuk
Channelling (menyalurkan) dan executing (mengelola).
6. Kelompok yang berhak memperoleh dana perguliran adalah:
i. Kelompok Lama yang sedang tidak mempunyai tanggungan pinjaman
ke BKAD, masih dianggap layak setelah dianalisa kemampuan
kelembagaan dan kemampuan pengembalian, dinyatakan layak oleh
Bidang Verifikasi;
ii. Kelompok Baru yang sedang tidak mempunyai tanggungan pinjaman
ke BKAD dan atau lembaga keuangan lainnya, dianggap layak setelah
di analisa kemampuan kelembagaan dan kemampuan pengembalian,
dinyatakan layak oleh Bidang Verifikasi.
7. Pinjaman tidak disalurkan ke kelompok yang mempunyai reputasi jelek;
8. Apabila anggota kelompok meninggal dunia, maka angsuran akan
diteruskan ke ahli waris;
9. Bagi kelompok yang bermasalah tidak dapat diberikan kembali pinjaman
dana bergulir;
10. Bagi kelompok yang mempunyai track record baik maka diprioritaskan
untuk didanai kembali;
8
dengan Surat Keterangan Usaha dari Desa;
2. Usaha/Perusahaan harus memiliki Analisa pendapatan yang jelas dibuktikan
dengan adanya pencatatan Buku administrasi;
3. Peminjam benar-benar Kecamatan Long Ikis dibuktikan dengan Photocopy Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku;
4. Peminjam wajib memberikan agunan/jaminan;
5. Peminjam wajib mendapatkan persetujuan dari salah satu anggota keluarganya
sebagai ahli waris dan diketahui oleh Kepala Desa, RT dan atau RW setempat;
6. Pinjaman yang telah lunas yang akan mengajukan kembali pinjamannya harus
dinilai kondisi pinjamannya :
a) Jika tidak pernah menunggak pinjaman dapat ditingkatkan dari pinjaman
sebelumnya;
b) Jika pernah menunggak atau masuk kolektibilitas II, maka pengajuannya
Maksimal 75% dari pinjaman sebelumnya;
7. Pinjaman tidak disalurkan ke Peminjam yang mempunyai reputasi jelek;
8. Apabila peminjam meninggal dunia, maka angsuran akan diteruskan ke ahli waris;
9. Bagi Peminjam yang bermasalah tidak dapat diberikan kembali pinjaman dana
bergulir;
10. Bagi peminjam yang mempunyai track record baik maka diprioritaskan untuk
didanai kembali;
4. Peminjam wajib memberikan agunan/jaminan dari aset BUMDes atau aset Desa
dengan adanya surat keterangan kepemilikan aset yang diagunkan untuk
BUMDes oleh Kepala Desa;
5. Peminjam wajib mendapatkan rekomendasi dari Camat;
6. Pinjaman yang telah lunas yang akan mengajukan kembali pinjamannya harus
dinilai kondisi pinjamannya :
c) Jika tidak pernah menunggak pinjaman dapat ditingkatkan dari pinjaman
sebelumnya;
d) Jika pernah menunggak atau masuk kolektibilitas II, maka pengajuannya
Maksimal 75% dari pinjaman sebelumnya;
7. Pinjaman tidak disalurkan ke Peminjam yang mempunyai reputasi jelek;
8. Bagi Peminjam yang bermasalah tidak dapat diberikan kembali pinjaman dana
bergulir;
9. Bagi peminjam yang mempunyai track record baik maka diprioritaskan untuk
didanai kembali;
D. Pinjaman Bagi Perangkat dan Lembaga Desa
1. Pinjaman dibuktikan dengan Surat Keputusan Perangkat Desa dari Kepala Desa;
2. Pinjaman bagi Lembaga Desa yang dibuktiklan dengan Surat Keputusan dari
Bupati;
9
9
3. Peminjam wajib memberikan agunan/jaminan yang disesuaikan;
4. Peminjam wajib mendapatkan rekomendasi dari Kepala desa;
5. Pembayaran dilakukan dengan pemotongan gaji pada setiap pencairan gaji oleh
Bendahara Desa;
6. Pinjaman yang telah lunas yang akan mengajukan kembali pinjamannya harus
dinilai kondisi pinjamannya :
7. Apabila peminjam berhenti dari jabatannya, maka pinjaman berubah menjadi
pinjaman mandiri/perorangan, dengan ketentuan yang sama;
8. Apabila peminjam meninggal dunia, maka angsuran akan diteruskan ke ahli war
9. Pinjaman tidak disalurkan ke Peminjam yang mempunyai reputasi jelek;
10. Bagi Peminjam yang bermasalah tidak dapat diberikan kembali pinjaman dana
bergulir;
11. Bagi peminjam yang mempunyai track record baik maka diprioritaskan untuk
didanai kembali;
BAB VII
ADMINISTRASI DAN PROSEDUR PINJAMAN
Pasal 15
Persiapan
Pasal 16
Pengajuan Usulan (Proposal) Pinjaman
10
10
1. Kelompok SPP mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan calon
pemanfaat dan besarnya pengajuan pinjaman;
2. Pengajuan Usulan harus sepengetahuan Kepala Desa dalam bentuk rekomendasi
tertulis;
3. Usia kelompok SPP sekurang kurangnya 1 tahun pada saat akan mengajukan
pinjaman;
4. Pinjaman pihak ketiga dan pinjaman perorangan/individu/mandiri sekurang
kurangnya memiliki analisa pendapatan perbulan yang dibuktikan dengan
pencatatan pada buku administrasi;
5. Pinjaman pengembangan BUMDes aktif dengan dibuktikan usaha yang
berkembang, dan mendapat rekomendasi dari Pembina (Camat)
6. Pinjaman bagi perangkat Desa dan Lembaga Desa dianalisis pemotongan 95% dari
Gaji pokok apabila ada usaha lainnya;
7. Pengembalian Pinjaman telah mencapai minimal 80% bagi kelompok yang masih
memiliki pinjaman di BKAD.
8. Proposal dengan format sesuai ketentuan.
Pasal 17
Evaluasi Usulan
11
3. Bagi Kelompok atau Peminjam yang telah menjadi nasabah, Bidang Pengelola
Keuangan melampirkan proposal dan hasil verifikasi tahun sebelumnya;
4. Bidang Pengelola Keuangan membuat Hasil Penilaian Kategorisasi Kelompok (Pemula,
Berkembang, dan atau Matang/ Siap);
5. Evaluasi usulan pinjaman oleh Bidang Pengelola Keuangan sekurang kurangnya
meliputi :
a) Latar Belakang;
b) Kondisi Saat ini;
c) Riwayat pinjaman;
d) Rencana Usaha;
e) Black list, pernah memiliki tunggakan, penanganan pinjaman (restrukturisasi,
rescheduling), dan pinjaman di tempat lain.
6. Hasil evaluasi dibuat secara tertulis dan ditanda tangani oleh Ketua Bidang Pengelola
Keuangan ketua Bidang Verifikasi;
7. Bidang Pengelola Keuangan membuat berita acara serah terima hasil evaluasi usulan
pinjaman beserta dokumen pendukungnya kepada Bidang Verifikasi.
Pasal 18
Verifikasi Oleh Bidang Verifikasi
1. Bidang Verifikasi melakukan desk review atas semua dokumen usulan dan hasil
evaluasi daei Bidang Pengelola Keuangan;
2. Menyusun perencanaan dan jadwal verifikasi lapangan, verifikasi dilakukan terhadap
calon pemanfaat;
3. Bidang Pengelola Keuangan mendampingi Bidang Verifikasi di lapangan;
4. Pengawas melakukan monitoring pelaksanaan verifikasi;
5. Bidang Verifikasi membuat rekomendasi layak/tidak layak secara tertulis dan ditanda
tangani oleh semua anggota Bidang Verifikasi;
6. Bidang Verifikasi membuat laporan tertulis hasil kegiatan verifikasi dan dilaporkan
secara resmi pada rapat koordinasi akhir;
7. Dokumen administrasi oleh Bidang Verifikasi sekurang kurangnya terdiri dari :
a) Jadwal/rencana verifikasi
b) Formulir verifikasi
c) Rekomendasi Hasil Verifikasi
d) Foto kegiatan verifikasi
e) Daftar Kunjungan (nama dan tanda tangan)
f) Cek kelengkapan
g) Informasi tentang pinjaman peminjam di tempat lain.
Pasal 19
Keputusan Pendanaan oleh BKAD
12
antara Bidang Pengelola Keuangan, Bidang Verifikasi disetujui oleh Badan Kerjasama
Antar Desa.
4. Bidang Pengelola Keuangan melakukan perangkingan kelompok yang terdanai, dan
membuat catatan yang menyebabkan tidak terdanai bagi kelompok atau Pinjaman.
5. Hasil Musyawarah Pendanaan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani
Ketua BKAD dan Ketua Bidang Keuangan
6. Peran Kelembagaan dana bergulir dalam Musyawarah Pendanaan:
a) Bidang Pengelolaan Keuangan melaporkan kesiapan untuk melakukan
pencairan, jumlah dana SPP/UEP yang siap digulirkan, hasil evaluasi singkat
terhadap kelompok atau peminjam yang mengajukan pinjaman dan catatan lain
yang dianggap penting;
b) Bidang Verifikasi melaporkan hasil kegiatan verifikasi terhadap semua usulan
kelompok dan pinjaman dalam bentuk rekomendasi kelayakan usulan.
Pasal 20
Pencairan Pendanaan Usulan Pinjaman oleh BPK
13
4. Setiap pengambilan dana (bank atau kas) untuk pencairan pinjaman harus
sepengetahuan terlebih dahulu BKAD;
5. Pencairan pinjaman dilakukan secara Transfer dari ke peminjam oleh BPK;
6. Pencairan yang tidak sesuai jadwal atau urutan rangking, harus seijin BKAD
7. BPK wajib membuat laporan bulanan realisasi pencairan pinjaman dilampiri copy tanda
terima uang (kwitansi) dan daftar pemanfaat kepada BKAD;
8. Laporan rekapitulasi pencairan pinjaman dipertanggung jawabkan BPK kepada BKAD
dalam forum MAD
9. Dokumen administrasi pencairan dana sekurang kurangnya terdiri dari :
a) Akad Kredit / Surat Perjanjian Kredit (SPK)
b) Kartu Kontrol / kredit
c) Berita Acara Pencairan Dana
Pasal 21
Pengembalian Pinjaman Oleh Peminjam
(1) Pengembalian pinjaman dilakukan dengan transfer dan atau langsung oleh
peminjam ke BPK;
(2) BPK wajib membuat tanda terima uang (kwitansi) dan mencatat pembayaran dalam
kartu pinjaman untuk BPK maupun Kelompok atau peminjam;
(3) Masa pengembalian pinjaman disesuaikan dengan fungsi kelompok yaitu :
a. Kelompok SPP dengan masa pinjaman maksimal 18 bulan;
b. Pinjaman Mandiri dengan masa pinjaman maksimal 36 bulan;
c. Pinjaman BUMDes dengan masa pinjaman maksimal 36 bulan;
d. Pinjaman Perangkat Desa dengan masa pinjaman maksimal 36 bulan dengan
pengembalian disesuaikan dengan pencairan anggaran gajian, melalui
Bendahara Desa.
BAB VII
BESARAN PINJAMAN
Pasal 22
14
14
4. Untuk Pinjaman pihak ketiga, setiap pinjaman diperbolehkan mendapat pinjaman Rp.
50 juta sampai dengan Rp. 300 juta dan lama pinjaman maksimal 3 tahun.
5. Untuk pinjaman pihak ketiga minimal 100 jt wajib dibuatkan akta notaris;
6. Peminjam disertai asuransi dan biaya asuransi dibebankan kepada peminjam.
BAB VIII
PERJANJIAN PINJAMAN
PASAL 23
1. Kelompok atau peminjam dan BPK wajib membuat Surat Perjanjian Kredit (SPK)
bermaterai sebelum pencairan dana dilaksanakan;
2. Kelompok atau peminjam wajib membuat surat kesanggupan mentaati peraturan
pinjaman yang berlaku, sebagaimana yang tercantum dalam dokumen penyaluran
dana;
3. Penyaluran dana dilaksanakan antara tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 setiap
bulannya;
4. Pencairan pinjaman langsung diberikan dari BPK ke anggota kelompok/ peminjam
yang sudah ditetapkan pada musyawarah akhir pendanaan;
5. Dana pinjaman tersebut harus diterima Transfer atau langsung oleh orang / anggota
yang bersangkutan sebagaimana yang tercatat di dokumen pencairan atau tidak bisa
diwakilkan oleh siapapun dan dibuktikan dengan membawa KTP asli;
6. Pengembalian pinjaman (pokok + jasa) dibayarkan pemanfaat (anggota Kelompok)
kepada pengurus kelompok (atau yang ditunjuk) untuk disetorkan transfer atau
langsung kepada BPK (bagi kelompok SPP);
7. Pengembalian Pinjaman pihak ketiga dan pinjaman perorangan/mandiri
(pokok+jasa) disetorkan transfer atau langsung kepada BPK sesuai jadwal angsuran
yang disepakati;
8. Pengembalian pinjaman ke BPK waktunya disesuaikan dengan tanggal pencairan,
dengan dispensasi 5 (lima) hari seteleh jatuh tempo pembayaran, setiap bulannya;
9. IPTW diberikan kepada semua kelompok atau peminjam yang mengangsur
pinjaman / melunasi pinjaman secara tepat waktu dan tepat jumlah;
10. Ketepatan tepat waktu adalah jika pembayaran angsuran pinjaman tidak melebihi
tanggal jatuh tempo angsuran ditambah masa toleransi 5 (lima) hari yang telah
disepakati dengan BPK;
11. IPTW diberikan pada saat pinjaman telah lunas dan diberikan oleh BPK pada saat
pelunasan angsuran terakhir;
12. Pengelolaan IPTW bagi kelompok SPP dan pinjaman perorangan/mandiri dapat
dilakukan oleh BPK dan diserahkan kepada kelompok atau peminjam;
13. Pengelolaan IPTW bagi Perangkat Desa dapat dilakukan oleh BPK dan diserahkan
kepada Bendahara Desa;
14. Bagi kelompok atau peminjam yang melunasi pinjamannya sebelum jangka
waktunya, maka kelompok tersebut tetap dibebani jasa pinjam (bunga pinjaman)
sampai dengan bulan pelunasan.
15. Jika terjadi keterlambatan pembayaran baik pokok maupun jasa pinjaman maka
kelompok atau peminjam dikenakan denda keterlambatan yang besarannya di
tentukan dalam forum MAD;
15
15
BAB IX
ALUR DOKUMEN DAN KEGIATAN PENGEMBALIAN PINJAMAN
PASAL 24
16
16
Setoran Bank sebagai
arsip.
17
17
ANGGOTA KELOMPOK BPK BANK
DOKUMEN:
1. Bukti Kas Masuk
2. Buku Kas Harian
UEP/SPP
3. Buku pinjaman
atau kartu kredit
kelompok
4. LPP UEP/SPP
Kelompok
5. Bukti Kas Keluar
6. Slip Setoran Bank
BAB XI
KEUNTUNGAN OPERASIONAL BPK
Pasal 26
1) Jasa Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP)
merupakan pendapatan BPK yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya operasional dan kewajiban lainnya, maka biaya operasional dan
kewajiban lainnya dari jasa ekonomi produktif dan simpan pinjam dimasukkan untuk
penambahan modal.
2) Keputusan lebih lanjut tentang pengalokasian keuntungan / surplus operasional,
adalah:
i) Penambahan Modal minimal 50 % dari keuntungan.
ii) Bantuan Sosial minimal 15 % dari keuntungan tahunan
iii) Pengembangan kelembagaan BKAD yang mencakup operasional kelembagaan
(termasuk bonus), penguatan status kelembagaan dan peningkatan
pelaku masyarakat maksimal 35% dari keuntungan tahunan yang penggunaanya
diputuskan oleh MAD.
3) Terhadap pengeluaran pada butir (ii) sampai dengan (iii), kelembagaan BKAD harus
sudah disertai dengan rencana kegiatan dan keuangan.
4) Pemanfaatan jasa ekonomi produktif dan Simpan Pinjam pembagiannya didasarkan
sebagai berikut :
18
18
a) Penambahan Modal
b) Kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat
c) Tidak diperbolehkan melakukan pembagian jasa pinjaman sebelum dikurangi
biaya operasional dan resiko pinjaman.
BAB XII
SANKSI KELOMPOK DAN DESA
PASAL 26
1) Apabila ada kelompok atau peminjam yang terlambat membayar angsuran maka bagi
kelompok atau peminjam tersebut tidak mendapat pinjaman berikutnya atau apabila
ada kelompok atau peminjam yang belum membayar pinjaman, maka BPK tidak
diperkenankan menyalurkan kembali dana kepada Kelompok atau peminjam
tersebut;
2) Untuk kelompok atau peminjam yang menunggak lebih dari 2 bulan maka nama
kelompok atau peminjam berikut daftar anggota kelompok atau peminjam akan
mendapat surat peringatan, yang ditujukan ke yang bersangkutan dengan ke Desa
Kelompok atau peminjam Bermasalah.
3) Selanjutnya kelompok tersebut harus memberikan jaminan fisik yang nilainya sesuai
dengan nilai tunggakan pinjaman, yang disertai dengan surat pernyataan penyerahan
jaminan;
4) Jika Kepala Desa yang kurang aktif dalam kegiatan PNPM di desa atau kelompok
khususnya masalah ekonomi produktif dan simpan pinjam dimasyarakat, maka hak-
hak yang akan diterima oleh desa yang bersangkutan perlu dipertimbangkan.
BAB XIII
SISTEM PEMANTAUAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI
PASAL 27
19
20
20
BAB XIV
HAK-HAK KELOMPOK DAN PEMINJAM
PASAL 28
BAB XV
PENUNDAAN DAN PEMBERHENTIAN
PENGELOLAAN DANA BERGULIR
PASAL 29
1) Penghentian dan atau penundaan perguliran dapat dilakukan jika pengelolaan dana
bergulir tidak sesuai dengan ketentuan, menyalahi prosedur, atau terjadi
penyimpangan dana
2) Berdasar hasil analisa, Stagnasi kemacetan tinggi dan tidak ada pergerakan, BPK
dinyatakan Pailit setelah di lakukan audit.
BAB XVI
PERUBAHAN STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR
PASAL 30
1) Perubahan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Perguliran ini, hanya dapat
dilakukan oleh Rapat Forum Musyawarah Antar Desa (MAD).
2) Rapat penetapan Perubahan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Perguliran
ini, dinyatakan syah apabila dihadiri oleh ½ +1 jumlah peserta wakil Desa ditambah
unsur Camat, Pengurus UPK dan Badan Pengawas.
BAB XVII
PENUTUP
PASAL 31
Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Perguliran ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di : Long Ikis
Pada tanggal : Juli 2020
Badan Kerja Sama Antar Desa
21
21
Kecamatan Long Ikis
SUYAMTO, SP
MURTIANIK, M.Pd Sekretaris
Ketua
22
22