Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DANA SEHAT”

Masalah : Belum terbentuknya tim pengelola dana sehat


Pokok Bahasan : Dana Sehat
Sasaran : Masyarakat RW 03 Kelurahan Sukabungah
Waktu : Pukul
Pertemuan Ke : 1
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2005
Tempat :

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dana sehat.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/
leaf let
2. Menyebutkan tujuan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
3. Menyebutkan manfaat dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf
let
4. Menyebutkan komponen dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/
leaf let
5. Menyebutkan prinsip penyelenggaraan dana sehat dengan benar tanpa
melihat catatan/ leaf let
6. Menyebutkan sistem kenaggotaan dana sehat dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
7. Menyebutkan kebijakan operasional dana sehat dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
8. Menyebutkan langkah-langkah pembentukan dana sehat dengan benar tanpa
melihat catatan/ leaf let
9. Menyebutkan pelaksanaan dana sehat dengan benar tanpa melihat catatan/
leaf let
III. Pokok Materi
1. Pengertian dana sehat
2. Tujuan dana sehat
3. Manfaat dana sehat
4. Komponen dana sehat
5. Prinsip penyelenggaraan dana sehat
6. Sistem keanggotaan dana sehat
7. Kebijakan operasional dana sehat
8. Langkah-langkah pembentukan dana sehat
9. Pelaksanaan dana sehat

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber


• Media : Leaflet
• Sumber :
- Buku

VI. Evaluasi
• Prosedur : Post test
• Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
• Butir soal : 9 soal
1. Sebutkan pengertian dana sehat !
2. Sebutkan tujuan dana sehat !
3. Sebutkan manfaat dana sehat !
4. Sebutkan komponen dana sehat !
5. Sebutkan prinsip penyelenggaraan dana sehat !
6. Sebutkan sistem keanggotaan dana sehat !
7. Sebutkan kebijakan operasional dana sehat !
8. Sebutkan langkah-langkah pembentukan dana
sehat !
9. Sebutkan pelaksanaan dana sehat !

VIII. Lampiran Materi dan Media


Lampiran Materi

DANA SEHAT

A. Pengertian Dana Sehat


Dana sehat merupakan upaya dari, oleh dan untuk masyarakat yang
diselenggarakan berdasarakan asas gotong-royong dan bertujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat melalui usaha penghimpunan dana secara pra upaya guna
menjamin terpeliharanya atau terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang
meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan
kesehatan.
Pada dasaranya pengertian dana sehat emncakup tiga hal pokok, yaitu :
 Adanya kesepakatan berdasarakan prinsip gotong-royong dari
sekelompok masyarakat untuk mengumpulkan sejumlah dana guna pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan
 Adanya upaya pengembangan suatu bentuk pemeliharaan
kesehatan yang sesuai dengan dan dapat memenuhi kebutuhan kelompok
masyarakat tersebut
 Adanya sistem pengelolaan dari dana yang terkumpul, sehingga
mampu menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
secara paripurna, berkesinambungan dan bermutu

B. Tujuan Dana Sehat


Tujuan umum dana sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan melalui suatu
pemeliharaan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang bersifat peripurna
dan terjamin kesinambungan mutunya.
Bila dirinci lebih lanjut maka tujuan dana sehat adalah :
 Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna, berhasil
guna dan berdaya guna bagi perorangan, keluarga dan masyarakat
 Tersedianya pembiayaan pra upaya yang dihimpun atas asas
gotong-royong
 Pengelolaan dana dan penyelenggaraan kesehatan dikelola oleh
organisasi atau badan hokum yang ditunjuk oleh masyarakat

C. Manfaat Dana Sehat


Manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya dana sehat adalah :
 Adanya biaya untuk pelayanan kesehatan
 Proses pelayanan kesehatan akan lebih baik
 Adanya dana yang cukup untuk meunjang pembangunan
kesehatan di daerahnya
 Terjalin hubungan yang lebih baik dan rasa kebersamaan

D. Komponen Dana Sehat


Terdapat empat komponen yang harus dipahami dalam pengembangan dana
sehat, yaitu :
1. Ada peserta dana sehat
2. Ada pelaksana dana sehat
3. Ada organisasi, badan hokum yang menjadi penyelenggara program
dana sehat
4. Ad pembinaan dana sehat yang terdiri dari unsur petugas pemerintah,
tokoh masyarakt dan wakil anggota dana sehat dengan tugasnya yaitu membina
penyelenggaraan dana sehat dan menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin
terjadi

E. Prinsip Penyelenggaraan Dana Sehat


Adapun prinsip penyelenggaraan dana sehat yaitu :
1. Ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
2. Didasarkan pada peran serta
masyarakat
3. Mengupayakan pelanan kesehatan yang
bersifat paripurna
4. Mengusahakan terselenggaranya suatu
pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan
5. Mengusahakan terselenggaranya suatu
perkumpulan dana berupa iuran atau premi
6. mengusahakan keterlibatan masyarakat
melalui musyawarah mufakat dan senantiasa mengutamakan kepentingan peserta
dan berusaha memberikan rasa aman dan puas

F. Sistem Keanggotaan Dana Sehat


Sistem keanggotaan dari dana sehat yaitu berdasarkan :
 Kesamaan wilayah misalnya masing-masing RW
 Kesamaan tujuan yaitu masyarakat yang sudah mempunyai
kesadaran yang tinggi dan taat membayar premi yang dapat diorganisir untuk
penyelenggaraan
 Kemampuan masyarakat, apakah dengan premi kecil atau
disesuaikan dengan kesepakatan masyarakat atas jenis pelayanan kesehatan yang
ditawarkan
G. Kebijakan Operasional Dana Sehat
Kebijakan operasional yang diambil dalam menumbuhkan dan
menyelenggarakan dana sehat adalah sebagai berikut :
 Tumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa pemeliharaan
kesehatan membutuhkan dana yang berkesinambungan
 Mulai dari kelompok kecil yaitu masyarakat yang sudah
memahami dan dengan sukarela mau menjadi anggota
 Lahir dari aktivitas setempat
 Paket pelayanan disesuaikan denga kemampuan
 Pengembangan yang bertahap misalnya peningkatan jumlah
anggota lalu peningkatan paket pelayanan dan kemudian penggabungan ke
wilayah yang lebih besar

H. Langkah-langkah Pembentukan Dana Sehat


Dana sehat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui pendekatan pembangunan
kesehatan masyarakat dan dengan cara pendekatan edukatif yaitu upaya persuasif
serta penumbuhan rasa kesadaran dan tanggungjawab individu, keluarga dan
masyarakat.
Tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh puskesmas selaku Pembina
kesehatan masyarakat di wilayahnya, secara garis besar terdapat tiga langkah :
1. Perluasan jaringan pelayanan kesehatan
dasar yaitu membina posyandu
2. Peningkatan kerjasama lintas sektoral
3. Peningkatan peran serta masyarakat

I. Pelaksanaan Dana Sehat


Setelah kader dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan kemudian
dilaksanakan dana sehat. Sebelum dimulai perlu disepakati dulu :
1. Besar dan bentuk premi
2. Peserta, apakah berdasarkan kepala
keluarga atau perorangan dan konsekuensinya bila tidak membayar premi
3. Pemeliharaan kesehatan, paket apa saja,
caranya bila ke pelyanan kesehatan adan apakah ada tenggang waktu pembayaran

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu


Pokok Bahasan : Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan
Sub Pokok Bahasan : Demonstrasi Penggunaan Tensi
Sasaran : Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2005
Waktu : 25 Menit
Tempat : Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec.
Sukajadi Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi cara penggunaan tensi selama 25
menit, ibu-ibu kader kesehatan diharapkan dapat memahami dan menggunakan
tensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi cara penggunaan tensi selama 25
menit, ibu – ibu kader kesehatan diharapkan dapat :
1. Menyebutkan kembali langkah-langkah penggunaan tensi
2. Menggunakan tensi

I. Pokok Materi
Langkah – langkah penggunaan tensi

III. Kegiatan Belajar Mengajar


- Metode : ceramah dan demonstrasi
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan Inti
1. Penyuluh menyampaikan dan mendemonstrasikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mencoba untuk mendemonstrasikannya
4. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

IV. Media
1. Tensimeter
2. Stetoskop
V. Evaluasi
Dilakukan uji coba cara penggunaan tensi pada calon kader.

Lampiran

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN TENSIMETER

A. Persiapan
1. Orang
- Atur posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
- Jika sudah beraktivitas, istirahatkan sampai tenang, karena akan
berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan darah
2. Alat
- Sphygnomanometer (tensimeter)
- Stetoskop

B. Pelaksanaan
1. Atur posisi tangan minimal sejajar dengan letak jantung dan tidak lebih rendah
2. Tempatkan / letakkan manset pada lengan atas 3 jari di atas sikut
3. Tempelkan manometer pada manset yang telah di pasang
4. Cari denyut nadi pada arteri brachialis ( pada lipatan sikut )
5. Setelah denyut nadi teraba, tempatkan stetoskop pada daerah denyutan tersebut
6. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
7. Cari denyut nadi di arteri radialis ( pada pergelangan tangan )
8. Mulai melakukan pemompaan sampai dirasakan denyutan nadi pada pergelangan
tangan menghilang, lalu tambahkan 1 – 2 pompaan
9. Pegang ujung stetoskop, lalu mulai turunkan perlahan-lahan
10. Dengarkan adanya suara dub – dub
11. Sesudah selesai lepaskan stetoskop dan manset dari pergelangan tangan
12. Catat dan beritahukan hasil yang telah diperoleh

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu


Pokok Bahasan : Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan
Sub Pokok Bahasan : KMS Pada Usia Lanjut
Sasaran : Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2005
Waktu : 25 Menit
Tempat : Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec.
Sukajadi Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan materi selama 25 menit, para kader kesehatan dan ibu – ibu
RW. 03 mampu mengetahui tentang KMS Pada Lanjut Usia

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penjelasan selama 25 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Para kader kesehatan dapat memahami dan mengetahui pengertian KMS
Lanjut Usia
2. Para kader kesehatan dapat mengetahui dan menyebutkan 2 dari 3 manfaat
dari KMS Lansia
3. Para kader kesehatan mengetahui isi/bagian dari KMS Lansia
4. Para kader dapat mengetahui dan menyebutkan hal-hal (keluhan) yang
perlu diperhatikan dalam anjuran hidup sehat (minimal 8 dari 16)

III. Pokok Materi


1. Pengertian KMS Lansia
2. Manfaat dari KMS Lansia
3. Hal-hal (keluhan) yang perlu diperhatikan
4. Anjuran hidup sehat

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


- Metode : ceramah dan tanya jawab
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat
2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari penyuluhan
5. Apersepsi

C. Kegiatan Inti
1. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai pengertian KMS Lansia
2. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai manfaat KMS Lansia
3. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai isi atau bagian dari KMS
Lansia
4. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai sehat bagi lansia dan hal – hal
(keluhan) yang perlu diperhatikan
5. Penyuluh menanyakan tentang kejelasan materi yang disampaikan

D. Penutup
1. Evaluasi ( Penyuluh menanyakan tentang pengertian, tujuan dan bagian –
bagian dari KMS Lansia )
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

V. Media dan Sumber


- Media : Leaflet dan Flip Chart
- Sumber : Direktorat Kesehatan Keluarga, Depkes RI Tahun 2000

VI. Evaluasi
- Prosedur : Proses penyuluhan/selama proses penyuluhan
- Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
- Butir soal : 5 soal
1. Sebutkan pengertian KMS Lansia !
2. Sebutkan tujuan / manfaat KMS (minimal 2 dari 3) !
3. Sebutkan isi / bagian dari KMS !
4. Sebutkan anjuran untuk hidup sehat !
5. Sebutkan kegiatan fisik dan psikososial untuk lansia (minimal 4 dari 7) !
6. Sebutkan keluhan-keluhan yang perlu diperhatikan (minimal 8 dari 16) !
Lampiran

PEMBELAJARAN KMS LANSIA

A. Pengertian KMS Lansia


KMS Lansia adalah alat untuk mencatat kesehatan pribadi lanjut usia baik fisik
maupun mental emosionalnya, yang di isi tiap bulan dan di simpan oleh lanjut usia
dan keluarga, dan selalu dibawa setiap kunjungan ke Puskesmas atau kelompok
Posbindu.

B. Tujuan / Manfaat KMS


1. Memantau dan menilai kemajuan kesehatan lanjut usia.
2. Menentukan secara dini penyakit pada lansia.
3. Bahan informasi bagi lanjut usia dan keluarganya dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan.

C. Isi / Bagian dari KMS


1. Identitas klien dan tanggal kunjungan
2. Hasil Pemeriksaan
a. Pengkategorian Kegiatan Kehidupan Sehari – hari
Kegiatan dasar dalam kehidupan seperti : makan/minum, berjalan,
mandi, berpakaian, BAB/BAK, dan lain-lain. Kegiatan melakukan pekerjaan
di luar rumah, seperti : pengajian, berbelanja, dan lain – lain. Pengkategorian
kegiatan hidup sehari – hari terdiri dari 3 kategori, yaitu :
1) Kategori A : Tidak mampu melakukan kegiatan sehari – hari
(ketergantungan)
2) Kategori B : Ada gangguan dalam melakukan sendiri, kadang – kadang
butuh bantuan
3) Kategori C : Mandiri
b. Indeks Masa Tubuh (IMT)
Pada tiap kunjungan, timbang berat badan tanpa alas kaki dan dicatat
pada kolom yang tersedia. Nilai normal indeks masa tubuh untuk pria dan
wanita lanjut usia berkisar antara 18,5 – 25.
Untuk mengetahui indeks masa tubuh dapat dilihat di monogram IMT
dengan menemukan titik temu antara garis berat badan dan tinggi badan.
Untuk IMT terdapat tiga kategori yang diberi warna, yaitu :
1) Warna merah : IMT lebih
2) Warna hijau : IMT sesuai/normal
3) Warna kuning : IMT kurang
c. Tekanan Darah
Dilakukan pengukuran tekanan darah dan dicatat pada kolom yang
tersedia, nilai normalnya, yaitu systole/atas antara 120 – 150 mmHg dan
diastole/bawah kurang dari 90 mmHg.
Penilaian tekanan darah terdapat tiga kategori, yaitu :
1) Tinggi : Bila salah satu systole/diastolenya atau keduanya
diatas normal.
2) Normal : Berada dalam batas 160/90 mmHg
3) Rendah : Bila systole/diastolenya atau keduanya dibawah
normal
d. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan darah dan air kencing dan tidak harus dilakukan
tiap bulan hanya sewaktu – waktu. Pemeriksaan darah meliputi : hemoglobin
dan kadar gula dalam darah.
Pemeriksaan protein dalam air kencing, dimana dilakukan pada
penderita yang mengalami gangguan ginjal.
e. Catatan Keluhan dan Tindakan
Dilakukan pada pemeriksaan dengan menanyakan keluhan dan
dilakukan tindakan yang diperlukan dan bila tidak diperlukan tindakan berilah
nasehat/penkes pada lansia untuk mempertahankan kesehatannya.

D. Anjuran untuk Hidup Sehat


1. Perkuat ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Periksakan kesehatan secara berkala
3. Makanan dan minuman :
a. Kurangi gula e. Perbanyak susu dan ikan
b. Kurangi lemak f. Hindari alkohol
c. Kurangi garam g. Berhenti merokok
d. Perbanyak buah dan sayur

Kegiatan fisik dan psikososial :


1. Pertahankan berat badan secara normal
2. Lakukan kegiatan fisik sesuai dengan kemampuan
3. Biasakan olah raga sesuai dengan kemampuan (jalan kaki, senam untuk lansia)
4. Sempatkan rekreasi
5. Tingkatkan silaturahmi
6. Gunakan obat-obatan atas saran petugas kesehatan
7. Pertahankan hubungan harmonis dalam keluarga

Keluhan yang perlu diperhatikan :


1. Cepat lelah 10. Gangguan mengunyah
2. Nyeri dada 11. Gangguan nafsu makan
3. Sesak nafas 12. Nyeri panggung
4. Berdebar-debar 13. Nyeri sendi
5. Sulit tidur 14. Gangguan gerak
6. Batuk 15. Kaki bengkak
7. Gangguan penglihatan 16. Kesemutan
8. Gangguan pendengaran 17. Sering BAK dan haus
9. Benjolan tidak normal (daging 18. Gangguan buang air besar/ buang
tumbuh) air kecil

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya promosi, koordinasi tentang Posbindu


Pokok Bahasan : Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan
Sub Pokok Bahasan : Kelompok Usia Lanjut
Sasaran : Kader Kesehatan dan ibu - ibu RW. 03
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Juli 2005
Waktu : 15 Menit
Tempat : Rumah Ibu Sumantri RT. 07 RW. 03 Kel. Sukabungah Kec.
Sukajadi Bandung

VII. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan materi selama 15 menit, para kader kesehatan dan ibu – ibu
RW. 03 mampu mengetahui tentang KMS Pada Lanjut Usia

VIII. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
5. Para kader kesehatan dapat memahami dan mengetahui pengertian
Kelompok Usia Lanjut
6. Para kader kesehatan dapat mengetahui dan menyebutkan Komponen
Kelompok Usia Lanjut
7. Para kader kesehatan mengetahui kegiatan kesehatan di kelompok usia
lanjut
8. Para kader kesehatan mengetahui sarana dan prasrana yang diperlukan
dalam melakukan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut
9. Para kader dapat memahami dan melakukan mekanisme pelaksanaan
kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan

IX. Pokok Materi


1. Pengertian kelompok usia lanjut
2. Komponen kelompok usia lanjut
3. Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut
4. Sarana dan prasarana
5. Mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan
sistim 5 meja/tahapan
X. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : ceramah dan tanya jawab
- Langkah – langkah kegiatan :
E. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat
2. Kontrak waktu
F.Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari penyuluhan
5. Apersepsi
G. Kegiatan Inti
1. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai pengertian kelompok usia
lanjut
2. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai komponen kelompok usia
lanjut
3. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai kegiatan kesehatan di
kelompok usia lanjut
4. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai sarana dan prasrana yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut
5. Penyuluh memberikan penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan
kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan
6. Penyuluh menanyakan tentang kejelasan materi yang disampaikan
H. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

XI. Media dan Sumber


- Media : Flip Chart
- Sumber : Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Lanjut Usia,
Departemen Kesehatan RI, 2005

XII. Evaluasi
- Prosedur : Proses penyuluhan/selama proses penyuluhan
- Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
- Butir soal : 5 soal
7. Sebutkan pengertian kelompok usia lanjut !
8. Sebutkan komponen kelompok usia lanjut !
9. Sebutkan kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut !
10. Sebutkan sarana dan prasrana yang diperlukan dalam melakukan kegiatan
kesehatan di kelompok usia lanjut !
11. Sebutkan mekanisme pelaksanaan kegiatan kesehatan di kelompok usia
lanjut dengan sistim 5 meja/tahapan !
Lampiran

KELOMPOK USIA LANJUT


A. Pengertian Kelompok Usia Lanjut
Kelompok usia lanjut merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan
masyarakat itu sendiri.

B. Komponen Kelompok Usia Lanjut


1. Kepemimpinan
2. Pengorganisasian
Pembagian tugas, penunjukkan kader, jadwal kegiatan yang teratur dan
sebagainya. Struktur organisasi di kelompok usia lanjut terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dan kader.
3. Anggota Kelompok
Jumlah anggota kelompok berkisar 50-100 orang, perlu dipertimbangkan jarak
antara sasaran dengan lokasi kegiatan dalam penentuan jumlah anggota.
4. Kader
Jumlah kader disetiap kelompok tergantung pada jumlah anggota kelompok,
volume dan jenis kegiatan yaitu sedikitnya 3 orang. Persyaratan untuk menjadi
kader antara lain :
a. Dipilih dari dan masyarakat setempat
b. Mau dan mampu bekerja secara sukarela
c. Bisa membaca dan menulis huruf latin
d. Sabar dan memahami usia lanjut
5. Pendanaan
Bisa bersumber dari anggota kelompok tersebut, berupa iuran atau sumbangan
anggota, atau sumber lain seperti donatur atau sumber lain yang tidak mengikat.

C. Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut


1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari meliputi kegiatan dasara dalam kehidupan,
seperti makan atau minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur,
dll.
2. Pemeriksaan status mental
3. Pemeriksaan status gizi, melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan
4. Pengukuran tekanan darah
5. Pemeriksaan hemoglobin
6. Pemeriksaan zat putih telur dalam air seni
7. Pemeriksaan gula darah
8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas
9. Penyuluhan
10. Kunjungan rumah oleh kader dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat
11. Penyuluhan PMTL ( Pemberian Makanan Tambahan untuk Lansia )
12. Kegiatan Olahraga
Selain dari 12 kegiatan tersebut dapat dilakukan kegiatan kesehatan contohnya
kegiatan non kesehatan seperti kegiatan kerohanian, kegiatan arisan, kegiatan
ekonomi produktif, forum diskusi, penyaluran, dll.

D. Sarana dan Prasarana


1. Tempat kegiatan
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Buku catatan kegiatan ( buku register bantu )
5. KIT usia lanjut yang berisi : timbangan biasa, pengukuran tinggi badan,
stetoskop, tensimeter.
6. KMS usia lanjut
7. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan ( BPPK ) Usia Lanjut

E. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut


dengan sistim 5 meja/tahapan
Tahap Kegiatan Sarana yang dibutuhkan Pelaksana
I Pendaftaran - Meja, kursi Kader
- Alat tulis
- Buku Register dan buku
pencatatan kegiatan
- KMS, BPPK Usia Lanjut
II - Pencatatan - Meja, kursi Kader (IMT
kegiatan sehari – - Alat tulis perlu bantuan
hari - KMS petugas)
- Penimbangan - BPPK Usia Lanjut
berat badan dan - Timbangan
pengukuran tinggi - Meteran
badan
III - Pengukuran - Meja, kursi Petugas (bisa
tekanan darah - Alat tulis dibantu kader)
- Pemeriksaan - KMS
kesehatan - Stetoskop
- Pemeriksaan - Tensimeter
status mental - BPPK Usia Lanjut
IV - Pemeriksaan - HB Talquist, Sahli, Petugas
hemoglobin Cuprisulfat kesehatan
- Pemeriksaan - Combur test
urine
V - Penyuluhan - Meja, kursi Petugas
- Konseling - KMS kesehatan
- Leaflet
- Poster
- BPPK Usia Lanjut

Anda mungkin juga menyukai