Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumeneptahun 2022

DAFTAR ISI
I. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….. 1

II. KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………… 2
III. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………………… 3
B. LANDASAN HUKUM ………………………………………………………………………………… 3
C. MAKSUD DAN TUJUAN ..……………………………………………………………………….... 4
D. PROGRAM BANGGA KENCANA ……………………………………………………………….. 4
E. TEMA ……………………………………………………………………………………………………… 4
IV. BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PENGORGANISASIAN ……………………………………………………………………………… 5
B. PERSIAPAN ……………………………………………………………………………………………... 5
C. OPERASIONAL KEGIATAN ……………………………………………………………………….. 6
D. DUKUNGAN OPERASIONAL …………………………………………………………………….. 6
E. PROSES PELAKSANAAN …………………………………………………………………………… 7
V. BAB III
INOVASI ……………………………………………………………………………………………………….. 29
VI. KESIMPULAN ………………….…………………………………………………………………………….. 35
VII. DOKUMENTASI KEGIATAN …………………………………………………………………………….. 36
VIII. LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………………………………………… 48
Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten SumenepTahun 2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyusun buku tentang Profil Pelaksanaan Program Pembinaan
Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana di Desa Pangarangan. Dari tahun ke tahun memang telah
dilaksanakan 10 program PKK, maka kami bergerak untuk melaksanakan kegiatan tersebut
melalui pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) yang merupakan kumpulan
kumpulan wanita atau para Ibu – ibu untuk berorganisasi secara independent melalui
kelompok- kelompok kerja (POKJA) PKK sehingga Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu
PKK Sehat Lestari Berencana dapat menciptakan suatu kebersamaan yang dinamis dilapangan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK
Sehat Lestari Berencana dilaksanakan dengan maksud untuk mendorong pencapaian tujuan
keluarga yang berkualitas. Tujuan disusunnya buku Evaluasi 10 Program Pokok PKK desa
Pangarangan ini untuk menunjukan seberapa jauh peran PKK dalam pelaksanaan Program
Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana tahun 2022.
Dengan keterbatasan waktu dan kemampuan, kami sadar bahwa dalam penyusunan
profil ini penuh dengan kekurangan
Semoga profil ini dapat menambah wawasan bagi PKK untuk kemajuan kegiatan yang
akan datang.
Pangarangan, 03 Februari 2022
Ketua TP PKK Desa
Pangarangan
AINUR CAHYA

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mendukung program Keluarga Berencana dan Pembangunan Kesehatan
Nasional, pada dasarnya gerakan PKK telah dan akan senantiasa melaksanakan bahkan
meningkatkan perannya. Selanjutnya dalam rangka lebh meningkatkan efektivitas dan
efisiensi serta kesinambungan pelaksanaan program,maka seperti halnya pada tahun
tahun sebelumnya upaya tersebut tetap diadakan dengan periode waktu khusus dalam
bentuk intensifikasi kegiatan lintas sektor dalam bidang pemberdayaan keluarga, KB dan
kesehatan melalui kegiatan Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana yang
meruakan kegiatan dalam rangka menyambut hari Keluarga Nasional. Dengan dukungan
keterpaduan lintas sektor, kegiatan ini akan bertumpu pada kegiatan – kegiatan kelompok
swadaya masyarakat PKK dan institusi KB - Kesehatan di desa dengan kader sebagai ujung
tombak, serta keluarga fokus utama.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur
(Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950);
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan
kesejahteraan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
266); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 266)

3
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1) Maksud
Memberikan informasi dan gambaran tentang rangkaian kegiatan dan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana khususnya di
Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep
2) Tujuan
Umum:
Meningkatnya cakupan pelayanan berkualitas dalam Program Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga, Keluarga Berencana dan Kesehatan
Khusus:
1. Meningkatkan jumlah kelompok Dasawisma, meningkatkan jumlah dan
kemandirian Posyandu, meningkatkan jumlah kader yang terampil serta
meningkatkan jumlah rumah tangga ber PHBS di Desa Pangarangan
2. Meningkatnya jumlah peserta KB Baru dan peserta KB aktif
3. Memantabkan peran kelembagaan dan 10 program pokok PKK khususnya di
bidang KB dan Kesehatan
D. PROGRAM BANGGA KENCANA

1. Sasaran
Tim Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana di setiap tingkatan wilayah
khususnya di Desa, Keluarga/Rumah Tangga, para pengelola, Kader KB, Kader
Kesehatan dan kader Lainnya.
2. Wilayah Jangkauan
Kegiatan ini mencangkup seluruh wilayah di Desa Pangarangan Kecamatan Kota
Sumenep Kabupaten Sumenep
E. TEMA
Pelaksanaan program PKK Sehat Lestari Berencana mengusung tema “MELALUI
PERENCANAAN KELUARGA MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT DAN BEBAS STUNTING”
Tema ini sesuai dengan kondisi masyarakat pasca pandemi COVID-19 yang perlu segera
di atasi baik dari segi kualitas kesehatan maupun kualitas ekonomi masyarakat.

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PENGORGANISASIAN
Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK
Sehat Lestari Berencana Desa Pangarangan Tahun 2022, maka dibentuk pelaksana
kegiatan di setiap wilayah yang terdiri dari unsur-unsur TP PKK Desa Pangarangan,
Penyuluh KB, Puskesmas, dan unsur - unsur lain.
Adapun Susunan Pelaksana Kegiatan Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK
Sehat Lestari Desa Pangarangan adalah sebagai berikut:
Pembina : Kepala Desa Pangarangan
Penanggung Jawab : Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pangarangan
Ketua Pelaksana : Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Desa pangarangan
Wakil Ketua Pelaksana I : Penyuluh Keluarga Berencana

Wakil Ketua Pelaksana II : Bidan Desa
Sekretaris : Sekretaris TP PKK Desa Pangarangan
Tim Operasional : - Pokja IV TP PKK Desa Pangarangan

- PPKBD
- Kader Posyandu
B. PERSIAPAN
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan seluruh rangkaian kegiatan di setiap
tingkatan wilayah berupa pertemuan-pertemuan untuk memantapkan kesepakatan,
menyusun rencana dan petunjuk operasional, serta menyebarluaskan informasi kepada
pelaksana di setiap wilayah secara berjenjang.
Dalam rangka mempersiapkan Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat
Lestari Berencana di tingkat desa, telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain :
1) Rapat koodinasi yang diikuti semua unsur terkait di Tingkat Desa
2) Menyusun Rencana Kegiatan, Anggaran, Jadwal Pelaksanaan kegiatan dan target
sasaran
3) Sosialisasi Kegiatan Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari
Berencana

5
C. OPERASIONAL KEGIATAN
Dalam melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK
Sehat Lestari Berencana telah dimanfaatkan beberapa sarana kegiatan antara lain :
− Rapat Koordinasi, baik secara intern maupun ekstern
− Rapat Konsultasi
− Pertemuan-pertemuan anggota maupun pengurus TP PKK
Sedangkan mekanisme operasional yang digunakan pada dasarnya meliputi :
− Penentuan Sasaran
− Perencanaan Kegiatan
− Pelaksanaan Kegiatan
− Pemantauan
− Pelaporan dan Evaluasi
D. DUKUNGAN OPERASIONAL
Dukungan dana, daya dan sarana bersumber dari :
1. ADD / DD
 Tahun 2022 : Rp. 101.114.400,-
 Tahun 2023 : Rp. 101.114.400,-
Anggaran Desa untuk Program Bangga Kencana / Kampung KB :
 Tahun 2023
:-
E. PROSES PELAKSANAAN
Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana di Desa
Pangarangan dengan memanfaatkan potensi yang ada serta data yang tersedia baik PKK,
Kesehatan dan Keluarga Berencana, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
a. Kegiatan – kegiatan
1) Pembinaan dan pemantauan kelompok Dasa Wisma
2) Peningkatan kualitas pelaksana tugas dan fungsi ketua kelompok dan kader
melalui kegiatan pencatatan , penyuluhan dan penggerakan.
3) Pengumpulan data melalui kelompok Dasa Wisma.

6
b. Penyuluhan – Penyuluhan
1) Penyuluh Kesehatan Lingkungan, Penyuluh Gizi, Penyuluh PHBS, Penyuluh KIA
dan Penyuluhan Narkoba
2) Penyuluh Keluarga Berencana Dan Penyuluh KB Bagi Kelompok Remaja
3) Penyuluhan Covid 19 dan Penyakit yang lainnya
2. Program Pembangunan Keluarga & Keluarga Berencana ( BANGGA KENCANA )

Pembangunan Keluarga menjadi salah satu isu pembangunan Nasional dengan
penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga. Perlindungan dan
pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat, menjadi
sasaran utama dalam pembangunan keluarga. Pembangunan Keluarga adalah upaya
mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam
lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan, sehingga diperlukan intervensi
berbeda namun berkelanjutan.
Keluarga berperan penting dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas
dan sangat menentukan kualitas bangsa. Keluarga menjadi lingkungan pertama untuk
mengenalkan cinta kasih, agama, moral, budaya dan sebagainya. Keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang, menanam kan
nilai-nilai moral dan pembentukan kepribadian tiap individu dalam masyarakat.
Terbentuknya keluarga berkualitas sangat penting untuk mendukung kualitas masa
depan bangsa.
Pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana yang sudah
dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
a. Perkembangan Institusi Masyarakat Pedesaaan ( IMP)
Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) sebagai perpanjangan tangan

Program Bangga Kencana di tingkat Desa tetap dilakukan walaupun musim

7
pandemi baik tatap muka secara langsung maupun melalui WA.
Secara kuantitas dan kualitas keadaan Institusi Masyarakat Pedesaan ( IMP) di
Desa Pangarangan sesuai perkembangannya dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Jumlah PPKBD : 1 orang
2. Jumlah Sub PPKBD : 5 orang
3. Jumlah Kelompok KB : 1 Kelompok
4. Peningkatan kualitas PPKBD
a. Dasar ke Berkembang :-
b. Berkembang ke Mandiri : 1 orang
5. Peningkatankualitas Sub PPKBD
a. Dasar ke Berkembang :-
b. Berkembang ke Mandiri : 1 orang
Sesuai dengan kondisi yang ada dapat disampaikan bahwa keberadaan Institusi
Masyarakat Pedesaan di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep dalam
mendukung Program Kependudukan dan Keluarga Berencana telah sesuai dengan
jumlah wilayah yang ada.
b. Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber KB
1. Pencapaian Peserta KB Baru
Selama masa masa pandemi di tahun 2022 kegiatan pelayanan akseptor KB

Baru tetap dilaksanakan, tetapi dengan memperhatikan prokes yang ketat dan
zona Covid 19 di Desa Pangarangan.
Pencapaian Peserta KB Baru sebanyak : 38 peserta KB Baru atau sebesar 32,2 %
dari PPM/Target sebanyak 118 dengan rincian sebagai berikut :
− IUD : 1 Akseptor
− MOP : 0 Akseptor
− MOW : 0 Akseptor

8
− IMPLANT : 6 Akseptor
− SUNTIK : 16 Akseptor
− PIL : 12 Akseptor
− KONDOM : 3 Akseptor
Dimasa pandemi minat masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi yang
efektif jangka Panjang juga masih cukup baik, mengingat pemakaian alat
kontrasepsi Jangka Panjang dirasa lebih praktis dan ekonomis.
Adapun rincian data Peserta KB baru di Desa Pangarangan sampai bulan

Desember 2022 adalah sebagai berikut.
Pencapain PB Desa Pangarangan

KONDOM 3
PIL 10
SUNTIK 16
6
IMPLANT 6
PB
MOW 0
MOP 0
1
IUD
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Pencapaian peserta KB Aktif
Pembinaan Peserta KB Aktif selama masa pandemi selalu dilaksanakan baik

melalui pertemuan formal, pertemuan informal maupun melalui WA dengan
harapan dimasa pandemi para akseptor KB tidak sampai Drop Out dan
meminimalisir kejadian kehamilan yang tidak diinginkan (tetap
memperhatikan Zona Covid 19).
Sampai dengan saat ini pencapaian KB Aktif di Desa Pangarangan sebanyak :
402 peserta KB yang telah berhasil dibina menjadi peserta KB aktif atau
61,18 % dari yang ditarget PUS sebanyak 657 dengan rincian sebagai berikut:
9
− IUD : 8 Akseptor
− MOP : 0 Akseptor
− MOW : 22 Akseptor
− IMPLANT : 21 Akseptor
− SUNTIK : 189 Akseptor
− PIL : 153 Akseptor
− KONDOM : 10 Akseptor
Adapun rincian data Peserta KB Aktif di Desa Pangarangan sampai

bulanDesember 2021 adalah sebagai berikut.
Pencapaian PA desa Pangarangan

KONDOM 10
PIL 153
SUNTIK 189
IMPLANT 21
PA
MOW 22
MOP 0
IUD 8
0 100 200 300 400 500
c. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1. Bina Keluarga Balita ( BKB )
Adalah sebuah kegiatan yang khusus mengelola pembinaan tumbuh kembang
anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, kegiatan ini
dilaksanakan oleh sejumlah kader yang berada di tingkat Posyandu.
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibu
serta anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak yang
berusia balita. Selain itu juga untuk mengetahui membina tumbuh kembang
anak dengan melakukan kegiatan stimulasi yang bersifat fisik, mental,
intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral.

10
Untuk kegiatan pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB) karena masih musim
pandemi, maka kegiatan dilaksanakan sesuai dengan prokes di posyandu,
dimana yang dihadirkan secara tatap muka di posyandu adalah yang waktunya
DDTK, sedangkan yang waktunya mendapatkan pelayanan imunisasi di
FASYANKES.
Jumlah Kelompok BKB di Desa Pangarangan tercatat seperti berikut ini :
a. Jumlah Kelompok : 1 kelompok
b. Jumlah Anggota : 120 Orang
c. Rata-rata jumlah Pertemuan / Penyuluhan per bulan : 2 kegiatan
2. Bina Keluarga Remaja ( BKR )
Merupakan wadah yang tepat untuk melaksanakan bimbingan, pembinaan, dan
memberikan pengetahuan kepada keluarga yang mempunyai remaja berusia 10
– 24 tahun. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan para
orangtua yang mempunyai anak remaja.

11
Pembinaan kegiatan Bina Keluarga Remaja ( BKR ) dan Edukasi untuk minum
Tablet Tambah Darah untuk Remaja putri, yang dilaksanakan sesuai dengan
prokes. Jumlah kelompok BKR di Desa Pangarangan tercatat sebagai berikut :
3. Bina Keluarga Lansia ( BKL )

Bina Keluarga Lansia / BKL adalah wadah kelompok masyarakat yang terdiri dari
keluarga Lansia yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
dan keterampilan keluarga Lansia dan Pralansia untuk meningkatkan kualitas
hidup dan kehidupan Lansia dan Pralansia.
Kegiatan yang ada di Bina Keluarga Lansia yaitu Pos Pembinaan Terpadu,
rujukan, bimbingan konseling, penyuluhan, pengajian rutin dan olahraga
bersama.
Jumlah kelompok BKL di Desa Pangarangan tercatat sebagai berikut :

b. Jumlah Anggota :26 Orang

12
4. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor ( UPPKA )
Adalah kelompok usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan
anggota keluarga akseptor yang saling berinteraksi dalam rangka meningkatkan
fungsi ekonomi keluarganya demi mewujudkan kemandirian ekonomi keluarga.
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga merupakan kegiatan pembinaan ketahanan
untuk memperkuat fungsi ekonomi Keluarga demi meningkatkan kesejahteraan
Keluarga, mendukung penghapusan kemiskinan dan memperkuat /
memantapkan pelaksanaan Program Bangga Kencana.
Pengelolaan Kelompok UPPKA bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

sikap dan perilaku serta keterampilan pengelola Kelompok UPPKA dalam
meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan Keluarga melalui usaha mikro
Keluarga.
Pada musim pandemi kegiatan UPPKA masih tetap bisa dilaksanakan dan
bahkan diharapkan bisa menjadi kegiatan yang menambah income keluarga
dimasa pandemi.
Perkembangan kelompok UPPKA selama Pelaksanaan Program Pembinaan
Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana :
a. Jumlah UPPKA : 1 Kelompok
c. Jumlah kelompok yang pernah menerima ATTG : 1 set kompor dan alat
peniris minyak

13
5. Kegiatan PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja )
PIK-R adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta
penyiapan kehidupan berkeluarga.
Tujuan umum dari PIK Remaja adalah untuk memberikan informasi PKBR,
Pendewasaan Usia Perkawianan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan
konseling dan rujukan PKBR
Disamping itu, juga dikembangkan kegiatan-kegiatan lain yang khas dan
sesuai minat dan kebutuhan remaja untuk mencapai Tegar Remaja dalam
rangka tegar Keluarga guna mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa.
Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi
kehidupan masa depan mereka selanjutnya.
Kondisi Kelompok PIK R di Desa Pangarangan selama Tahun 2021 adalah sebagai
berikut :
a. Jumlah Kelompok : 2 Kelompok
b. Jumlah Anggota : 40 orang
c. Jumlah Kegiatan per bulan : 2 kali

14
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang kependudukan bagi remaja,
sekaligus materi tersebut terintegrasi dalam materi sekolah. Maka dibuatlah
buku yang berjudul Generasi Muda Peduli Kependudukan.
6. Kampung KB
Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang setara
Desa/Kelurahan Melalui program kependudukan, keluarga berencana dan
pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
7. Rumah Dataku
Rumah data menjadi titik central Informasi tentang kampung KB, Rumah Data
adalah rumah/tempat yang difungsikan sebagai pusat data dan intervensi
permasalahan kependudukan yang mencakup sistim pengelolaan dan
pemanfàatan data kependudukan di tingkat mikro mulai dari mengidentifikasi,
mengumpulkan, memverifikasi, menganalisis, data yang bersumber dari, dan

15
oleh masyarakat sebagai basis untuk intervensi pembangunan di kampung KB
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian keberadaan rumah data tidak bisa di lepaskan dari
kampung KB. Posisi rumah data sangatlah strategis karena merupakan pusat
semua penyajian data pembangunan di kampung kb baik fisik maupun non fisik.
8. Tim Pendamping Keluarga (TPK)
Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan salah satu

langkah terobosan yang dilakukan BKKBN dalam upaya mewujudkan target 14
% prevalensi stunting di 2024. Saat ini prevalensi stunting secara nasional
mencapai 27 %. Di Desa Pangarangan ada 4 TPK atau 12 orang Kader TPK.
Kegiatan yang dilakukan untuk memantau perkembangan kehamilan dan
mendeteksi secara dini apabila muncul permasalahan untuk segera dilakukan
penanganan. Kegiatan pendampingan ibu hamil di Desa dilakukan oleh Tim
Pendamping yang terdiri dari PKK, Kader dan Bidan. Tim Pendamping dapat
melakukan konsultasi maupun rujukan kepada Tim Pemeriksa Kehamilan/ANC
yang berada di Puskesmas Tingkat Kecamatan (Dokter, Bidan, Perawat dan Ahli
Gizi

16
Adapun Kegiatan terdiri dari tim pendamping keluarga antara lain :
1) Identifikasi jumlah kasus, penyebab, tata kelola yang sedang diterapkan,
tingkat efektifitas serta kendala yang terjadi; termasuk merumuskan solusi
terhadap permasalahan yang ada di wilayah.
2) Evaluasi hasil tindak lanjut bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi
tindakan/penanganan yang tepat pada kasus stunting
Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2022 di Desa Pangarangan terdapat 5.225

Jiwa, dengan 2.506 Penduduk Laki – Laki dan 2.719 Penduduk Perempuan.
Untuk jumlah KK yang terdata terdapat 1.680. Untuk hasil kegiatan ini telah
disosialisaikan kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Tokoh Masyarakat,
Tokoh Agama dan Kader Pendata pada 22 November 2021 dan juga telah di
sosialisasikan kepada Seluruh OPD dan Camat Se Kabupaten Sumenep pada 13
Desember 2021.
Pemanfaatan Data Pendataan Keluarga Tahun 2021 dapat di akses melalui
Link https://portalpk21.bkkbn.go.id/laporan/tabulasi atau bagi Kepala Desa bisa
menghubungi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di wilayah masing masing.
9. Bidang Kesehatan
Program di Bidang Kesehatan meliputi :
a. Lingkungan Bersih dan Sehat
Pokok-pokok kegiatan yang dilakukan :
1) Pemantauan Kesehatan Rumah dan Lingkungan sekitarnya
menggunakan Kartu Rumah, antara lain: sarana kesehatan lingkungan (
sanitasi dasar ) , keadaan rumah ( jendela, ventilasi, ruang tempat tidur,
dan padat huni ) , binatang penular penyakit ( bebas jentik dan tikus ),
pekarangan ( pemanfaatan tanaman toga, sayur dan tanaman
pelindung / penghijauan ) serta ada atau tidaknya kandang / ternak (
terpisah dari rumah ) yang dilaksanakan oleh Kader Kesehatan
Lingkungan

17
Kegiatan Bebas Jentik
2) Pemanfaatan dan pemeliharaan jamban oleh setiap anggota keluarga

yang memenuhi syarat kesehatan . Ini berdasarkan program Kabupaten
Sehat yaitu ODF ( Open Defecation Free ) dengan tidak BAB di
sembarang tempat serta merupakan Program pemerintah di 5 Pilar
STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) pilar 1 yaitu Stop Buang Air
Besar Sembarangan. Salah satu kegiatan dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat yaitu pelaksanaaan Pemicuan.
3) Penggunaan air bersih dan pemeliharaannya oleh setiap anggota
keluarga. Ini juga termasuk program Pemerintah di 5 Pilar STBM di Pilar
3 yaitu Pengelolaan Pangan Aman Sehat Rumah Tangga (PAMMRT)
4) Pembuangan air limbah pada setiap rumah melalui Saluran Pembuangan
Air Limbah (SPAL) atau tidak ada genangan air limbah di sekitar rumah.
Kegiatan ini juga termasuk di dalam 5 Pilar STBM di pilar 5 yaitu
Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
5) Pemilahan, pembuangan, pengolahan dan pemanfaatan sampah pada
setiap rumah. Dalam kegiatan ini pun termasuk di dalam 5 Pilar STBM di
Pilar 4 yaitu Pengamanan Sampah Rumah Tangga.
6) Pemantauan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) secara rutin setiap rumah dan lingkungan
sekitarnya menggunakan Kartu Jentik sebagai
sarana pemantauan untuk mengetahui apakah
di rumah tersebut ada atau tidak jentik yang
dilakukan oleh kader jumantik. Bila ditemukan
jentik didalam rumah atau lingkungan rumah
tersebut akan dilakukan abatesisasi

18
7) Penyimpanan dan penggunaan bahan beracun dan berbahaya secara
aman, terutama dari jangkauan anak-anak seperti bahan pembasmi
hama/serangga (pestisida dan insektisida), pupuk anorganik, dll
8) Penerapan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman pada setiap
keluarga mulai dari pembelian bahan baku/mentah sampai makanan
siap saji. Antara lain : menjaga kebersihan tangan, makan dan area
dapur, memisahkan makanan mentah dengan yang sudah masak,
memasak makanan dengan benar.
9) Pembentukan dan atau pengembangan kader dan kelompok kerja
(pokja) bidang kesehatan lingkungan
10) Membiasakan keluarga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat, antara lain:
a) Selalu mencuci tangan sesering
mungkin dengan air bersih yang
mengalir dan menggunakan sabun
sebelum dan sesudah makan, buang
air, dll.
b) Memasak air sebelum diminum hingga
mendidih dan tidak mencampur air
yang sudah dimasak dengan air yang
belum dimasak
c) Buang air besar di jamban, tidak di sembarang tempat seperti sungai,
kebun, dll
d) Membuang sampah pada tempatnya setiap hari melalui proses
pemilahan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik
atau sampah basah dan sampah kering
Di tahun 2022 Kecamatan Kota Sumenep mendapatkan kucuran dana dari
Pusat untuk kegiatan penuntasan Stunting. Bentuk kegiatan yaitu PKTD
STBM Plus ( Padat Karya Tunai Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Plus
( TB dan Stunting ) untuk 30 Titik .
30 Titik tersebut telah dibuat sesuai juknis yang ada yaitu pembuatan sarana

19
yang berhubungan dengan 5 Pilar STBM yaitu :
1) Stop Buang Air Besar Sembarangan
2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3) Pengelolaan Pangan Aman Sehat Rumah Tangga (PAMMRT)
4) Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan
5) Limbah Cair Rumah Tangga.
Plus dengan pemberian serta pemasangan Genting Kaca dan jendela.
Unsur di atas dapat terwujud dengan melibatkan peran serta aktif
seluruh anggota keluarga dan masyarakat baik melalui penyuluhan akan
pentingnya menjaga lingkungan yang bersih/ dan sehat, maupun dengan
memanfaatkan kegiatan/gerakan yang sudah ada: Gerakan Jumat
Bersih, Germas dan Budaya Bersih.
b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Kegiatan yang biasa dilakukan yaitu
1) Pemberantasan penyakit bersumber binatang:
- Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue (DD/DBD)
- Malaria
- Filariasis
- Rabies
- Antraks
- Chikungunya
Dapat mencegah timbulnya tempat perindukan nyamuk menular
(DD/DBD, Malaria, Filariasis, Chikungunya), sedangkan untuk Rabies
perlu melaporkan kepada petugas setempat untuk pengobatan
penderita dan berusaha menangkap binatang (anjing, kucing, kera)
penggigit. Terhadap penyakit antraks masyarakat harus mampu
mendeteksi/memilih daging yang sehat (segar, berwarna merah, tidak
berbau busuk).
2) Pemberantasan Penyakit Menular Langsung
- Diare
- TB-Paru

20
- ISPA terutama premonia balita
- HIV/AIDS
- Flu Burung, Flu H5N1
- SARS
Dapat melindungi diri dari kontak penularan baik melalui makanan
ataupun udara yang terkontaminasi oleh kuman (diare, TB-Paru).
Meningkatkan deteksi dini harus premonia balita (ISPA), sedangkan
terhadap penyakit HIV/AIDS dapat melindungi diri dari kontak langsung
dengan penderita HIV/AIDS.
3) Pemberantasan Penyakit Tidak Menular
Dalam kegiatan ini telah ada rumahnya yaitu Posyandu PTM yang mana
kegiatan akan dilaksanakan anjangsana per RT. PTM ( Penyakit Tidak
Menular ) ini yaitu :
- DM ( Diabetes Militus )
- HT ( Hipertensi )
- Jantung
- Stroke
- Kanker
4) Imunisasi
- Mendorong tercapainya Universal Child Immunization (UCI) dengan
cakupan imunisasi dasar lengkap termasuk Hepatitis B sebesar 80 %
merata di seluruh desa/kelurahan.
- Melaksanakan sosialisasi imunisasi Hepatitis B pada bayi sedini
mungkin (0-7) hari.
- Membantu menemukan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFF/Lumpuh
Layu Akut) untuk membuktikan keberhasilan eradikasi Polio di
Indonesia
- Mempercepat tercapainya eliminasi tetanus neotatorium (ETN)

dengan meningkatkan cakupan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada
ibu hamil dan calon pengantin serta wanita usia subur (WUS).
- Mencegah terjadinya ledakan kasus penyakit campak pada balita

21
dengan memberikan imunisasi campak
Dalam masa covid-19 ini prokes tetap dilakukan yaitu Menggunakan
masker, mencuci tangan pakai sabun / hand sanitazier sertaJaga jarak
serta di laksanakan pemberian vaksinasi yang merupakan untuk
meningkatkan kekebalan tubuh pada seseorang. Untuk itu tiap tiap
rumah yang telah di vaksinasi ada stiker yang mana
keluarga / anggota keluarga terbut telah dilakukan vaksinasi.
c. Gizi
- Pemantauan status Gizi pada Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, usia
subur, produktif, dan lansia
- KIE menyusui secara eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia 6
bulan
- Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada bayi mulai usia 6
bulan
- Pemantauan pertumbuhan dan konseling balita
- Pengisian KMS baru berwawasan gender benar
- Penerapan konsumsi dengan gizi seimbang
- Pemberian suplemen zat gizi seperti kapsul vitamin A, tablet tambah

darah, garam beryodium
- Pelacakan kasus gizi kurang oleh kader
- Tata laksana pemantauan gizi buruk untuk dirujuk ke sarana pelayanan

kesehatan
- Pemanfaatan data gizi dan kegiatan posyandu untuk perencanaan
program tahun berikutnya

22
d. Kesehatan Ibu dan Anak
1) Kesehatan Ibu
- Meningkatkan cakupan pelayanan pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4
yang berkualitas dengan target yang akan dicapai tahun 2022 yaitu
K1 = 110,39 % dan K4 = 111,69 %.
- Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan sebesar 109,46 %.
- Meningkatkan cakupan pelayanan resiko tinggi / komplikasi obstetric
sebesar 73,33 %.
- Meningkatkan pelacakan sebab kematian ibu dan neonates melalui
kegiatan otopsi vebal dan audit maternal perinatal (AMP).
- Meningkatkan pemberian tablet (Fe) bagi ibu hamil dan nifas
- Meningkatkan akses terhadap program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) dengan stikerisasi P4K.
2) Kesehatan Anak
- Meningkatkan pelayanan neonatal minimal 3 (tiga) kali yaitu satu kali
pada 6 - 48 jam, satu kali pada 3 - 7 hari dan satu kali pada 28 hari
dengan target yang akan dicapai pada tahun 2022 yaitu KN 91,78 %.
- Meningkatkan pelayanan bayi minimal 4 (empat) kali, yaitu satu kali
pada 29 hari - 2 bulan, satu kali pada 3 - 5 bulan, satu kali pada 6 - 8
bulan dan satu kali pada 9 - 11 bulan.
- Meningkatkan cakupan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang
Balita 95,8 % menjangkau sasaran yang datang ke fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan cakupan penanganan Balita sakit dengan pelayanan
manajemen terpadu Balita Sakit (MTBS) menjangkau 85 % sasaran
yang datang ke fasilitas kesehatan.
3) Kesehatan Gigi dan Mulut
Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, ibu dan anak
dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan target 50 % pada
ibu hamil dan 50 % pada balita.
e. Promosi Kesehatan/Pemberdayaan Masyarakat

23
1) Menumbuhkembangkan UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
yaitu Posyandu, Polindes, Posbindu PTM , dll ). Jumlah UKBM yang ada di
Desa Pangarangan adalah :
 Posyandu Balita : 5 Posyandu
 Posyandu Lansia : 3 Posyandu
 Taman Posyandu : 2 Taman Posyandu
 Polindes : 2 Polindes
 Ponkestren : 5 Ponkestren
 Posbindu PTM : 1 Posbindu PTM
Jumlah kader kesehatan yang membantu Petugas Kesehatan sebagai
ujung tombak dalam melaksanakan kegiatan di wilayah masing masing
adalah :
 Kader Posyandu Balita : 25 Kader
 Kader Posyandu Lansia : 12 Kader
 Kader Posbindu PTM :2 Kader
 Kader Jiwa :1 Kader
 Kader Jumantik :5 Kader
 Kader Kesehatan Lingkungan :2 Kader
 Kader STBM :1 Kader
2) Peningkatan Gerakan Jumat Bersih , Budaya Bersih dan Germas.
3) Perluasan akses informasi kesehatan.
4) Penyalahgunaan Napza/narkoba dan Seksualitas
5) Pencegahan dan penanggulangan pengguna narkotika, psikotropika, dan
zat aditif (Napza).
6) Pencegahan seksualitas dini di kalangan remaja.
f. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga merupakan alat ukur menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di rumah tangga. Mengacu pada standar
pelayanan minimal bidang kesehatan ada 10 indikator PHBS di rumah
tangga, yaitu:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Pemberian ASI Eksklusif
24
3) Penimbang dan pengukuran tinggi badan dan panjang badan balita
setiap bulan
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik nyamuk di rumah (PSN)
8) Makan sayur dan buah setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok di dalam rumah
g. Pembentukan Bank Sampah “ANGGREK”

Bank Sampah ANGGREK merupakan salah satu upaya TP PKK Pangarangan
untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memilah sampah rumah tangga di masing – masing keluarga, kemudian
dikirim ke bank sampah. Bank sampah ANGGREK ini sudah dikelola secara
profesional sehingga bisa memberikan kontribusi pada kegiatan Posyandu
Bangga Kencana dari sebagian labanya.

25
BAB III
INOVASI
Dalam setiap kegiatan yang ada di tiap tiap program untuk meningkatkan
apa yang dibutuhkan serta memotivasi agar program tercapai sesuai dengan
tujuan pemerintah yaitu meningkatkan Derajat Kesehatan bagi Masyarakat maka
dibutuhkan gebrakan gebrakan baru yang mudah dilaksanakan dengan
memunculkan inovasi yang sesuai kebutuhan serta yang ada di sekitar lingkungan
pada tempat tersebut atau Sumberdaya Alam dan Sumberdaya Manusia. Bidang
Kesehatan di Kecamatan banyak memiliki potensi yang dapat meningkatkan
Derajat Kesehatan setempat . Seperti halnya di Taman Posyandu Desa
Pangarangan yang berjumlah 2 Taman Posyandu dari 5 Posyandu.
Inovasi yang dimaksud disini adalah :
1. Perpustakaan Keliling Desa Pangarangan (Pustaling Despang)
Suatu kegiatan edukasi agar supaya baik Ibu maupun anak serta kader gemar
akan membaca dan berinisiatif untuk dapat menambah ilmu.
2. Ruang Laktasi
Ruang laktasi merupakan lanjutan dari inovasi terdahulu di Kecamatan Kota
Sumenep yaitu Masjali Kedung Asi ( Masyarakat Kota Sumenep Peduli dan
mendukung Air Susu Ibu ) yang mana diharapkan Asi Eksklusif dapat diterapkan
bagi ibu menyusui dari usia 0 – 6 bulan
3. Pos PENTING ( Pencegahan Stunting ) DESPANG
Dalam menurunkan angka stunting di Desa Pangarangan, perlu adanya
kegiatan yang signifikan yang harus dilakukan. PENTING kepanjangan dari
Pencegahan Stunting. Tujuan dari ini inovasi Pos PENTING ini adalah :
a. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya stunting
b. Menambah pengetahuan tentang Gizi seimbang
26
c. Untuk pemenuhan kebutuhan asam folat pada remaja agar tidak anemia
d. Memberikan pengetahuan tentang reproduksi pada calon pengantin/catin.
e. Memberikan pemahaman pada ibu hamil agar dapat memenuhi asupan gizi
selama hamil agar bayi tidak BBLR
f. Memberikan pola asuh yang tepat bagi balita dalam pemenuhan gizi
seimbang.
g. Perbaikan kebersihan lingkungan dan penerapan keluarga hidup bersih dan
sehat.
h. Memberikan ASI ekskulif sampai usia 6 bulan
i. Memberikan Mpasi yang maksimal
Kegiatan pos PENTING ini meliputi Penyuluhan dan Konseling pada remaja, catin,
ibu hamil dan ibu balita, selain itu melakukan rujukan ke puskesmas
4. Inovasi dalam pelaksanaan TAMAN POSYANDU telah dibentuk Program SOTH

(Sekolah Orang Tua Hebat) yang bertujuan memberikan pemahaman kepada
orang tua dalam percepatan penurunan angka stunting yang dilaksanakan
selama 3 bulan dengan 13 kali pertemuan yang akhiri dengan wisuda.

27
5. BULE LAMPANG
(Budidaya Lele Dalam Kolam Desa Pangarangan)
Untuk pencegahan stunting di Desa Pangarangan masyarakat beserta tim PKK
dan kader malakukan terobosan untuk membudidayakan ikan lele dimana
sangat penting untuk pemenuhan gizi terutama pada ibu hamil KEK dan balita
stunting, dengan cara mengolah ikan lele yang ada di desa menjadi bahan
olahan seperti nuget, sempol, abon lele, pepes yang bisa dijadikan PMT bagi
ibu hamil KEK dan balita stunting.

28
6. PAKYURPANG
(Pekarangan Sayur Desa Pangarangan)
Sayuran merupakan komponen utama makanan yang sehat. Ibu hamil
disarankan setidaknya mengkomsumsi sayuran setiap hari untuk mencegah
komplikasi pada janin seperti BBLR, gawat janin. Di Desa Pangarangan terdapat
penanaman sayuran hidroponik yang terletak di RT 01. Hasil dari sayuran
hidroponik tersebut sebagian dijadikan PMT untuk ibu hamil dan balita
stunting. Tim PKK dan kader mengolah sayuran hidroponik tersebut menjadi
makanan olahan seperti mie isi pakcoy, bola-bola kangkung.
8. BUAH NAGA LANSIA DESPANG

(Kebun Keluarga Bina Keluarga Lansia)
Karena sebagian besar warga di kampung KB mempunyai mata pencaharian
sebagai petani supaya lebih produktif mereka memanfaatkan pekarangan rumah
untuk menanam toga dan holtikultura

29
9. BANGGA-SEHAT (Peningkatan Pembangunan Keluarga dan Kesehatan melalui
Pemberian Makanan Tambahan)
Inovasi ini adalah pemberian makanan tambahan kepada anak balita di PAUD
Idaman Al Munawaroh. Ini merupakan bentuk kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi baduta/balita terutama
dari keluarga kurang mampu. PMT yang diberikan dalah memanfaatkan
sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan
sumberdaya/kontribusi dari mitra Pemerintah Desa dan Puskesmas.

30
BAB IV
KEGIATAN BERPRESTASI

31
BAB V
KESIMPULAN
Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana sebagai salah
satu kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan mayarakat yang berperilaku hidup bersih
dan sehat, menjaga lingkungannya agar selalu bersih dan sehat, dan agar masyarakat
berperan aktif memantau kesehatan balitanya melalui posyandu serta merencanakan
keluarga yang sehat dan sejahtera dengan mengikuti keluarga berencana yang muaranya
adalah untuk mencegah dan menanggulangi Stunting di Desa Pangarangan Kecamatan
Kota Sumenep Kabupaten Sumenep selama tahun 2022 pada umumnya telah berjalan
dengan lancar dan baik. Terbukti dengan meningkatnya prosentase pemberian ASI eksklusif
(95,3 %), cakupan imunisasi bagi bayi (97 %), hasil penimbangan bayi yang semakin baik
dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Dalam
bidang pembangunan keluarga menunjukkan bahwa pola perencanaan keluarga sudah
melembaga di masyarakat.
Walaupun disana sini ada kendala terutama ditengah naik turunnya level pandemi
Covid-19, namun pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan tetap bisa dijalankan dengan baik
menyesuaikan kondisi lingkungan dengan prokes yang ketat dan dengan pola pelaksanaan
sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan dimasa pandemi sehingga tidak
sampai melanggar prokes.
Inovasi - inovasi sebagai kegiatan pendukung Posyandu Bangga Kencana yang sudah
dilaksanakan. Pogram inovasi ini bertujuan untuk lebih memasyarakatkan program
kesehatan dan Bangga Kencana di masyarakat.
Mengingat tujuan mulia dari kegiatan Posyandu Bangga Kencana serta melihat potensi
potensi yang ada di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep,
seluruh sektor terkait telah berperan aktif di dalam mewujudkan tujuan Posyandu Bangga
Kencana.

32
DOKUMENTASI
KEGIATAN - KEGIATAN

33
KEGIATAN TIM PENGGERAK PKK DESA
PANGARANGAN KECAMATAN KOTA SUMENEP
KABUPATEN SUMENEP

34
KEGIATAN TIM PENGGERAK PKK DESA
PANGARANGANKECAMATAN KOTA SUMENEP
KABUPATEN SUMENEP

35
36
37
KEGIATAN POSYANDU

38
KEGIATAN POSYANDU

39
40
41
KEGIATAN TAMAN POSYANDU

42
LAMPIRAN – LAMPIRAN

43
44
45

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumeneptahun 2022

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumeneptahun 2022

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DAFTAR ISI

I. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….. 1

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

D. PROGRAM BANGGA KENCANA

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Penanggung Jawab : Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pangarangan

Ketua Pelaksana : Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Desa pangarangan

Wakil Ketua Pelaksana I : Penyuluh Keluarga Berencana

Sekretaris : Sekretaris TP PKK Desa Pangarangan

Tim Operasional : - Pokja IV TP PKK Desa Pangarangan

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

2. Program Pembangunan Keluarga & Keluarga Berencana ( BANGGA KENCANA )

Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) sebagai perpanjangan tangan

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

1. Pencapaian Peserta KB Baru

Selama masa masa pandemi di tahun 2022 kegiatan pelayanan akseptor KB

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Adapun rincian data Peserta KB baru di Desa Pangarangan sampai bulan

Pencapain PB Desa Pangarangan

Pencapaian peserta KB Aktif

Pembinaan Peserta KB Aktif selama masa pandemi selalu dilaksanakan baik

Adapun rincian data Peserta KB Aktif di Desa Pangarangan sampai

Pencapaian PA desa Pangarangan

0 100 200 300 400 500

c. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

3. Bina Keluarga Lansia ( BKL )

Jumlah kelompok BKL di Desa Pangarangan tercatat sebagai berikut :

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pengelolaan Kelompok UPPKA bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Merupakan upaya untuk

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

8. Tim Pendamping Keluarga (TPK)

Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan salah satu

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2022 di Desa Pangarangan terdapat 5.225

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

2) Pemanfaatan dan pemeliharaan jamban oleh setiap anggota keluarga

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

- Mempercepat tercapainya eliminasi tetanus neotatorium (ETN)

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

- Penerapan konsumsi dengan gizi seimbang

- Pemberian suplemen zat gizi seperti kapsul vitamin A, tablet tambah

- Tata laksana pemantauan gizi buruk untuk dirujuk ke sarana pelayanan

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

g. Pembentukan Bank Sampah “ANGGREK”

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

4. Inovasi dalam pelaksanaan TAMAN POSYANDU telah dibentuk Program SOTH

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

8. BUAH NAGA LANSIA DESPANG

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana

Pelaksanaan Program Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana